Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PBL/PJBL

(Lembar jawaban)

1. Jelaskan perbedan Profesional, Profesi, Profesionalisme!


Jawab:

a. Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian ( experties ) dari
para anggotanya. Artinya, ia tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang yang tidak
dilatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu. Keahlian
diperoleh melalui apa yang disebut profesionalisasi, yang dilakukan baik sebelum
seseorang menjalani profesi itu (pendidikan/latihan pra-jabatan) maupun setelah
menjalani suatu profesi ( in-service training ). Di luar pengertian ini, ada beberapa ciri
profesi khususnya yang berkaitan dengan profesi kependidikan.

b. Profesional menunjuk pada dua hal.

1. orang yang menyandang suatu profesi, misalnya “Dia seorang profesional”.

2. penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya yang sesuai dengan

profesinya. Pengertian kedua ini, profesional dikontraskan dengan

“non-profesional” atau “amatir’

c. Profesionalisme

menunjuk kepada komitmen/teori/faham para anggota suatu profesi untuk meningkatkan


kemampuan profesionalnya dan terus-menerus mengembangkan strategistrategi yang
digunakannya dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.

2. Jelaskan bagaimana guru yang profesinal sesuai dengan mata pelajaran yang Bapak/Ibu ajarkan!
Jawab:
a. Memahami tugas dan fungsi seorang guru.
b. Selalu berusaha meningkatkan ilmu yang dimiliki baik ilmu terkait materi pelajaran
maupunpun ilmu tentang bagaimana menjadi guru yang baik dengan banyak
membaca, mengikuti pelatihan, berdiskusi dengan teman sejawat,
c. memiliki komitmen untuk bekerja keras, memiliki rasa percaya diri yang baik, bisa
dipercaya dan menghargai orang lain
d. memiliki kepribadian yang baik agar menjadi tauladan bagi siswa/yang terdidik
3. Jelaskan permasalahan yang dihadapi untuk menjadi guru profesional sesuai dengan mata
pelajaran yang Bapak/Ibu ajarkan!
Jawab:
Tugas guru adalah mengembangkan wawasan keilmuan dan membentuk sikap, nilai
serta kematangan kepribadian peserta didik. Dalam konteks ini, seorang guru perlu diberikan
keleluasaan dalam mengembangkan kemampuan para siswanya melalui pemahaman,
keaktifan, pembelajaran sesuai kemajuan zaman dengan mengembangkan keterampilan hidup
agar siswa memiliki sikap kemandirian, perilaku adaptif, koperatif dan kompetitif dalam
menghadapi tantangan dan tuntutan kehidupan sehari-hari.

Seorang guru harus dapat menjalankan tugasnya secara profesional dalam


mengembangkan pembelajaran yang interaktif, dialogis, menarik, efektif dan menyenangkan
bagi peserta didik. Jika dihubungkan dengan kondisi riil di lapangan, berbicara tentang
kompetensi dan profesionalisme guru ini masih dihadapi banyak persoalan.

Menurut Payong (2016: 16) dalam penelitiannya pada tahun 2014, sejumlah persoalan
guru meliputi:

(1) para guru belum siap menerapkan inovasi pembelajaran, mereka cenderung kembali kepada
pola- pola pembelajaran konvensional,

(2) Program peningkatan kualifikasi dan sertifikasi guru tidak berdampak secara langsung
terhadap peningkatan prestasi siswa,

(3) Program pengembangan keprofesian berkelanjutan tidak dilihat sebagai program strategis
yang memiliki nilai tambah pada pengayaan wawasan dan keterampilan guru,

(4) Guru terlibat politik praktis dalam pilkada langsung yang berpengaruh pada kinerjanya
dalam pembelajaran dan hubungan dengan teman sejawat,

(5) Guru terjebak dalam pola pikir birokrasi dalam menerapkan kurikulum dan

(6) Dorongan dan kemauan untuk belajar dan mengembangkan diri belum diutamakan oleh
guru-guru yang telah disertifikasi.

Dari indicator kompetensi diatas yang harus dimiliki guru, dua di antaranya dinilai
masih menjadi problem serius dan krusial di kalangan guru, yakni kompetensi pedagogik dan
kompetensi profesional. Dari aspek kompetensi pedagogik, misalnya, guru dinilai belum
mampu mengelola pembelajaran secara maksimal, baik dalam hal pemahaman terhadap
peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, maupun
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Dari aspek kompetensi profesional, banyak guru yang dianggap masih gagap dalam
menguasai materi ajar secara luas dan mendalam sehingga gagal menyajikan kegiatan
pembelajaran yang bermakna dan bermanfaat bagi siswa.

4. Jelaskan faktor pendukung dan faktor penghambat untuk menjadi guru profesional sesuai dengan
mata pelajaran yang Bapak/Ibu ampu
Jawab
a. faktor pendukung kinerja guru fiqih

1. Adanya internet sebagai media yang bisa digunakan untuk menggali wawasan tentang
standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru.
2. Adanya fasilitas media pendukung seperti laptop,infokus ,jaringan internet dll

3. Adanya kegiatan In House Trainning (IHT) tiap awal tahun pelajaran, yang ditujukan
melatih para guru untuk meningkatkan kinerjanya sebagai guru.

4. Adanya agenda kepala sekolah untuk melakukan supervisi bagi guru-guru termasuk di
dalamnya guru fiqih

5. Tenaga guru yang komunikatif dan dapat dilatih untuk menguasai kompetensi guru dan
teori – teori pembelajaran, prinsip-prinsip belajar serta metode pembelajaran yang
dibutuhkan.

b. faktor penghambat
yang dihadapi guru fiqih dalam melaksanakan kinerja guru
berdasarkan standar kompetensi antara lain:

1. Belum maksimalnya pemahaman guru fiqih tentang Permendiknas No 16 tahun 2007


mengenai standar kualifikasi akademik dan kompeteni guru.
2. Karakteristik siswa yang beragam, Kurang maksimal pemahaman guru tentang teori
pembelajaran
3. Kurang meratanya supervisi dan tindak lanjut yang dilakukan pada guru
4. Kurangnya pemahaman tentang internet serta kurangnya fasilitas pendukung seperti
laptop infokus dan media pendukung lainnya.

5. Masih perlu diperbanyak lagi adanya pelatihan tentang peningkatan kompetensi bagi
guru khususnya guru fiqih.
6. Terkadang ditemukan ketidaksesuian antara yang tertulis di RPP dengan pengalaman
belajar dalam action kelas.

Anda mungkin juga menyukai