Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lasro banjarnahor

Kelas : PTM B
Nomor nim: 5213321004
Prodi : Pendidikan Teknik mesin

Latar belakang
Undang- Undang No. 1 Tahun 1970 mengatur adanya program keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) di Indonesia yang menyatakan bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan
atas keselamatan dan kesehatan kerja(K3) dalam melakukan pekerjaan.Sementara itu untuk
pengelolaan tempat kerja diatur oleh Undang Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
pasal 165 menyebutkan bahwa “pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya
kesehatan melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja”

Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja (K3) :


- Keselamatan (safety) : Perlindungan terhadap pekerja agar tidak terluka akibat kecelakaan kerja.
- Kesehatan (Health) : Pekerja terbebas dari penyakit fisik dan mental.
- Keselamatan kerja adalah sebuah kondisi dimana para karyawan terlindungi dari cedera yang
disebabkan oleh berbagai kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan.
- Kesehatan kerja adalah sebuah kondisi dimana para karyawan terbebas dari berbagai penyakit
fisik dan emosional yang disebabkan oleh pekerjaan.

Apa tujuan penerapan k3?


Melindungi dan menjamin semua dari keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat
kerja. Untuk menjamin setiap sumber dari produksi dapat digunakan secara aman dan efesien.
Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas nasional

Beberapa istilah dalam keselamatan kerja, antara lain:

1. Hazard adalah suatu keadaan yang dapat memungkinkan timbullnya kecelakaan/ kerugian dapat
berupa cedera, penyakit, kerusakan dan ketidakmampuan melaksanakan fungsi yang telah
ditetapkan.
2. Risk adalah peluang (tinggi, sedang, dan rendah) atau kemungkinan seseorang terkena bahaya
sehingga terjadi kecelakaan akibat hal tersebut pada periode tertentu.
3. Accident Adalah suatu kejadian/ peristiwa yang tidak diinginkan dimana dapat menyebabkan
cedera pada manusia dan kerusakan lainnya.
4. Near miss adalah Incident yang tidak menimbulkan cidera manusia atau kerusakan / kerugian
lainnya. Sebuah peristiwa yang tak terencana, tidak menyebabkan cedera, penyakit, kerusakan,
namun memiliki potensi untuk melakukannya.
5. Incident adalah Kejadian yang tidak diinginkan dimana telah melakukan kontak dengan sumber
energi yang melebihi nilai ambang batas. Kejadian yang dapat menimbulkan/ berpotensi timbulnya
kecelakaan kerja.
6. Unsafe action adalah Faktor perilaku manusia yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan
kerja. Suatu bentuk pelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang telah ditetapkan dimana
memberikan peluang untuk terjadinya kecelakaan kerja.
7. Unsafe condition adalah suatu kondisi fisik ditempat kerja yang berbahaya memungkinkan
secara langsung timbulnya kecelakaan.
8. Danger adalah keadaan benda atau barang yang pasti menyebabkan kerugian disekitarnya,
dampaknya langsung dirasakan

Adapun jenis usaha yang harus menerapkan prosedur K3 sesuai UU tersebut, antara lain:

1. Usaha yang melibatkan pembuatan, percobaan, dan penggunaan mesin, peralatan,


pesawat, perkakas, atau instalasi berbahaya yang bisa menyebabkan kecelakaan, memicu
kebakaran dan ledakan.
2. Usaha yang melibatkan pembuatan, pengolahan, penggunaan, perdagangan,
pengangkutan, dan penyimpanan substansi yang mudah meledak, terbakar, menggigit,
beracun, menyebabkan infeksi, serta bersuhu tinggi.
3. Konstruksi, baik pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan, maupun
pembongkaran konstruksi, seperti rumah, gedung, saluran pengairan, terowongan bawah
tanah, dan sebagainya, termasuk masa persiapannya.
4. Usaha agribisnis, baik pertanian maupun peternakan, pengelolaan hutan, pengolahan
kayu, dan perikanan.
5. Segala jenis usaha pertambangan mineral dan sumber energi berikut pengolahannya, baik
di dalam perut bumi, permukaan tanah, maupun perairan. Termasuk pengangkutan
barang-barang dan personel melalui segala jenis jalur pengangkutan yang digunakan.
6. Usaha-usaha yang melibatkan proses bongkar muat barang kapal atau perahu yang
dilakukan di dermaga, terminal laut, pelabuhan, atau gudang.
7. Usaha yang melibatkan penyelaman dan aktivitas-aktivitas dalam air lainnya.
8. Usaha atau pekerjaan di atas ketinggian dari permukaan tanah atau air.
9. Pekerjaan yang dilakukan dalam kondisi tekanan suhu tinggi atau rendah.
10. Pekerjaan yang berisiko terkena timbunan tanah, kejatuhan atau terkena pelanting benda,
jatuh, hanyut, terperosok, atau terpelanting.
11. Usaha atau pekerjaan yang dilakukan dalam lubang, sumur, atau tangki.
12. Usaha-usaha yang mengandung proses penyebaran suhu, kelembapan, gas, uap, api, asap,
kotoran, debu, embusan angin, cuaca, sinar, radiasi, suara, atau getaran.
13. Usaha-usaha yang memerlukan proses pembuangan, pemusnahan sampah atau limbah.
14. Penyiaran, pemancaran, dan penerimaan, baik radio, televisi, telepon, atau radar.
15. Bidang pendidikan, penelitian, percobaan, penyelidikan, pembinaan yang memanfaatkan
peralatan teknis.
16. Usaha-usaha pembangkit, pengolahan, pengumpulan, penyimpanan, atau penyaluran
listrik, air, minyak, atau gas.
17. Film, pertunjukan sandiwara, dan berbagai jenis media rekreasi lain yang memanfaatkan
instalasi peralatan mekanis dan listrik.
Menurut pasal 12 UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, kewajiban dan hak tenaga kerja adalah sebagai berikut :

• Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja
• Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan
• Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang
diwajibkan
• Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan
kesehatan yang diwajibkan
• Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di mana syarat keselamatan dan
kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan
olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas
dalam batas-batas yang masih dapat dipertanggung-jawabkan.

Apa Landasan hukum k3? Di Indonesia sendiri, K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
ini diatur dalam Undang-Undang sebagai berikut:

• Keselamatan kerja diatur dalam UU No.1 Tahun 1970.

Adalah undang undang yang mengatur tentang keselamatan kerja dalam segala
tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di
udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.

• Kesehatan diatur dalam UU No.23 Tahun 1992.

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis

• Ketenagakerjaan diatur dalam UU No.13 Tahun 2003.

Ketenagakerjaan disebutkan bahwa “Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.”Sedangkan pengertian dari
ketenagakerjaan sesuai dengan Pasal 1 angka 1 UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan adalah “Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan
tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.”

Anda mungkin juga menyukai