Anda di halaman 1dari 37

Executive Summary

Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9


Tahun

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di Indonesia para siswa dihadapkan kepada budaya
persaingan, berkompetisi meraih prestasi persaingan dalam
pendidikan. Persaingan memang memicu anak bergairah
untuk mengikuti pelajaran. Menghasilkan anak yang sebagian
berhasil, sebagian gagal, frustasi. Guru tidak sepenuhnya
berfokus pada pekerjaannya sebagai guru, melainkan bekerja
juga

di

luar

bidang

Pendidikan.

Akibatnya

pendidikan

berorientasi pada hasil rata-rata, banyak siswa yang tidak


dihargai hak belajarnya muncul kenakalan remaja, frustasi,
siswa merasa tidak dihargai.
Kondisi sekolah
1. Guru sambil bekerja di luar bidang pendidikan
2. Proses pembelajaran berlangsung searah
3. Guru meminta anak berprestasi menyebabkan persaingan
ketat
4. Perhatian guru ke siswa rendah
5. Kenakalan remaja, bolos, perkelahian, bunuh diri
Kompetisi dalam memasuki sekolah/perguruan tinggi di
indonesia menyebabkan siswa mementingkan hafalan dan
tidak kreatif
Suatu perubahan paradigma dan sikap yang diharapkan:
1.
Menghargai hak setiap orang untuk belajar
2.
Mengembangkan interaksi yang saling menghormati
3.
Menghargai keanekaragaman siswa
4.
Guru berusaha profesional, mengutamakan tugas
dan fungsinya sebagai guru menciptakan lingkungan
belajar.
Bab XI tentang pendidik dan tenga kependidikan, Pasal 39
ayat

(1),

tenaga

kependidikan

bertugas

melaksanakan

administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan


pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada
satuan pendidikan.

Ayat (2) Pendidik merupakan tenaga

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan


proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melaksanakan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat.
Pasal 40 ayat (2) Pendidik dan tenaga kependidikan
berkewajiban:
a. Menciptakan

suasana

pendidikan

yang

bermakna,

menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis.


b. Mempuinyai komitmen secara profesional

untuk

meningkatkan mutu pendidikan; dan


c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga,
profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan
yang diberikan kepadanya.
1. Undang-Undang Guru dan Dosen Bab III pasal 7 ayat (2)
Pemberdayaan profesi guru atau pemberdayaan profesi
dosen diselenggarakan melalui pengembangan diri yang
dilakukan

secara

demokratis,

berkeadilan,

tidak

diskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi


hak
2.

azasi

manusia,

nilai

keagamaan,

nilai

kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi.


Pasal 8 Guru wajib memiliki kualifikasi

kultural,

akademik,

kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,


serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan pendidikan
nasional.
3. Pasal 13 ayat (1) pemerintah dan pemerintah daerah wajib
menyediakan

anggaran

untuk

peningkatan

kualifikasi

akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru dalam jabatan


yang

diangkat

oleh

satuan

pendidikan

yang

diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan


masyarakat
4. Permenpan Nomor 16 Tahun 2009,

tentang Jabatan

Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, Bab V Pasal 11


huruf

c;

Pengembangan

keprofesian

berkelanjutan,

meliputi:
a. Pengembangan diri

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

1) Diklat fungsional, dan


2) Kegiatan
kolektif
Guru

yang

meningkatkan

kompetensi dan/ atau keprofesian Guru;


b. Publikasi ilmiah:
1) publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan
enovatif pada bidang pendidikan formal; dan
2) publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan
pedoman Guru
c. karya inovatif:
1) menemukan teknologi tepat guna
2) menemukan/menciptakan karya seni;
3) membuat/memodifikasi
pelajaran/peraga/praktikum;

alat

dan

mengikuti

pengembangan penyusunan standar pedoman, soal


dan sejenisnya.
Antara kondisi dan criteria guru professional sering terjadi
kesenjangan yang signifikan. Belum lagi kebutuhan yang
semakin

besar

bagi

kehidupan

rumah

tangga

sering

menjadikan guru mengutamakan kepenting di luar tugas


profesionalnya. Dampak lebh lanjut adalah minimnya guru
yang

menyadari

bahwa

penmgembangan

diri

dan

peningkatan kualitas pembelajaran adalah kwajiban dan


tuntutan profesi. Sepanjang kwajiban dan tuntutan profesi
belum dipandang sebagai kebutuhan, dan masih dipandang
sebagai beban yang memberatkan maka guru dan mutu
pendidikan menjadi kandas. Oleh karena itu, kajian ini sangat
diperlukan, terutama bagi kepentingan pengambil kebijakan
untuk mendapatkan data yang valid untuk melakukan
pembinaan profesi guru.
B. Tujuan Kajian
Penelitian ini bertujuan sejauh mana guru:
1. Memiliki misi terpadu bagi institusi
2. Memiliki komitmen yang jelas terhadap proses peningkatan
mutu pembelajaran
3. Mengkomunikasikan pesan mutu kepada siswa dan sesame
guru

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

4. Memastikan kebutuhan siswa menjadi pusat kebijakan dan


praktek institusi
5. Mengarahkan
perkembangan

seluruh

komponen

pendidikan
6. Berhati-hati dengan tidak menyalahkan orang lain saat
persoalan muncul tanpa bukti yang nyata. Kebanyakan
persoalan yang m,uncul adalah hasil dari kebijakan institusi
dan bukan kesalahan staf
7. Memimpin inovasi dalam institusi
8. Mamp;u memastikan bahwa struktur organisasi secara
jelas telah mendefinisikan tanggungjawab dan mampu
mempersiapkan delegasi yang tepat.
9. Memiliki komitmen untuk menghilangkan rintangan baik
yang bersifat organisasional maupun cultural
10. Membangun tim yang efektif.
Mengembangkan
mekanisme
yang
tepat

untuk

mengawasi dan mengevaluasi kesuksesan.


C. Pentingnya Kajian
Penelitian evaluasi ini penting laksanakan terutama:
1. Bagi pemegang kebijakan pendidikan:
a) Mengetahui profil guru sebagai indicator terjadinya
proses peningkatan mutu pendidikan
b) Mendapatkan bahan dan data valid dalam rangka
merumuskan kebijakan peningkatan dan
pengembangan profesi guru secara berkelanjutan
c) Memberikan masukan kepada Kepala Daerah dan Wakil
Rakyat untuk merumuskan kebijakan strategis dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan
2. Bagi Kepala Sekolah:
a) Digunakan sebagai bahan evaluasi bagi
penyelenggaraan pendidikan di sekolah
b) Merumuskan program sekolah yang mendukung bagi
peningkatan mutu pendidikan
c) Memberi bimbingan dan pendampingan serta supervise
kepada guru di bawah binaannya
3. Bagi guru:

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

a) Memiliki bahan informasi untuk dijadikan sebagai bahan


refleksi dan peningkatan diri rerutama untuk program
layanan prima
b) Menjadikan bahan untuk melakukan skala priopritas
dalam rangka mengemangkan diri.

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Mutu Pendidikan
1. Perubahan Pola Pikir
Guru sebagai tenaga professional harus memiliki pola
pikir yang menggambarkan profesionalitas. Gardner, 2009
memberi batasan adanya 5 pola pikir yang harus dimiliki
oleh seorang profesional. Pikiran yang terbentuk dan
diimplementasi dalam sebuah tindakan kerja mandiri
dalam

kegiatan

kemampuan

yang

nyata

adalah

harus

terlatih

keterampilan
dan

terus

dan

menerus

disempurnakan dari waktu ke waktu. Keterampilan ini perlu


dibina setiap saat. Ada beberapa prinsip dalam membina,
yaitu motivasi belajar dan keingintahuan yang tinggi,
keuletan dan ketangguhan dalam menjalani proses berlatih
secara berkesinambungan, kesediaan Refleksi diri yang
membuat

seseorang

kesalahannya,

lalu

menyadari

memperbaikinya.

kekurangan
Pikiran

ini

dan
akan

terarah apabila seseorang berlatih secara terus menerus


sehingga sebuah bidang benar-benar dikuasainya dengan
sempurna dengan menunjukkan kinerja maksimal. Tanpa
memiliki pikiran ini, seseorang akan kehilangan identitas
keunggulan diri yang membedakannya dari orang lain.
Pikiran yang dapat mengambil informasi dari berbagai
sumber, memahami dan mengevaluasi informasi itu secara
obyektif dan menyatukannya dengan cara yang masuk
akal adalah pilar kebajikan yang harus dimiliki oleh guru.
Keterampilan ini perlu diasah, karena sangat perlu untuk
menghadapi dunia global. Keterampilan ini sangat berguna
menghadapi derasnya arus informasi agar seseorang tidak
tenggelam di dalamnya. Tanpa pikiran ini seorang guru

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

akan kewalahan menghadapi informasi dan tidak mampu


memecahkan masalah secara bijak baik sebagai pribadi
maupun sosial. Pikiran ini diperlukan dalam pengambilan
keputusan, penentuan visi-misi, perencanaan kerja serta
antisipasi keadaan yang akan terjadi.
Kreativitas yang didukung oleh daya upaya optimal,
dengan

memanfaatkan

sumber

dan

informasi

untuk

menghasilkan hal-hal baru merupakan bagian perubahan


pola pikir positif. Kondisi ini menelorkan ide-ide baru,
mengajukan

pertanyaan-pertanyaan

tak

terduga,

membangkitkan cara-cara berpikir baru, dan memunculkan


jawaban-jawaban yang tak terduga. Ketidak-mampuan
mencipta membuat seseorang guru akan tergantikan oleh
orang

lain,

komputer

atau

teknologi.

Bernard

A.Nijstad,2002, dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa


ide-ide kreatif

akan berkembang

manakala

dilakukan

aktivasi. Aktivasi terhadap ide dapat melalui obyek,


pengalaman maupun tingkah laku yang bertujuan. Aktivasi
ide diawali oleh tahap umum, dan diikuti oleh adanya
penampakan

perilaku

kreatif

pengalaman,

pengetahuan

generalisitik.

Oleh

karena

yang

dan
itu,

didasarkan

diikuti

oleh

aktivasi

pada
proses

kreativitas

memerlukan kondisi-kondisi pendukung. Pendukung dapat


berupa lingkungan keluarga uyang diciptakan guru sendiri,
lingkungan

sekolah

(khususnya

kepala

yang

diciptakan

sekolah)

oleh

maupun

pendidik
lingkungan

masyarakat yang kondusif. Hal itu terjadi juga ketika


seseorang menghadapi orang lain dalam situasi hubungan
personal.
Pikiran etis diuji manakala guru dihadapkan pada
godaan manipulasi atau ketika akan menyakiti orang lain.
Tanpa Pikiran etis seseorang akan tidak bermoral dan tuna

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

nurani. Melalui penerapan prinsip dasar yang bersumber


oleh adanya pikiran etis, guru akan menjadi bijak, dapat
mengarahkan diri untuk dapat mengembangkan dialog
internal dalam rangka menemukan tindakan tepat yang
mampu

mengakomodasi

kepentingan

orang

banyak

(khususnya siswa) dengan tanpa mengabaikan kebutuhan


diri sendiri. Di sinilah kepedulian sosial akan tumbuhkembang menjadi suatu karakter guru yang utama. Dan
semua itu sangat erat dengan adanya tujuan hidup
manusia. Tujuan hidup yang jelas akan mengarahkan
seseorang ke suatu peristiwa dan kondisi stabil dan
terhindar oleh adanya suasana hati negatif dan ancaman.
James Y. Shah & Arie W. Kruglanski (2004) meneliti dan
mencermati

asosiasi

atau

keterkaitan

emosi

dengan

tujuan. Melalui penelitiannya, ia menyatakan bahwa suatu


kegiatan yang dilakukan oleh seseorang akan memperoleh
makna

emosional

yang

berhubungan

erat

dengan

ketercapaian tujuan. Dengan demikian, tujuan secara


emosional menggerakkan orang untuk bertingkah laku, dan
kuat atau tidaknya tujuan akan berpengaruh terhadap
kondisi tingkah laku. Setiap tingkah laku akan mengandung
asosiasi antara tujuan dan emosi, meskipun mungkin
asosiasi bersifat samar dan tertutup. Guru dalam hal ini
harus mampu menciptakan suasana dimana asosiasi emosi
dan tujuan bersifat wajar dan memiliki kekuatan positif.
Oleh karena itu, membangkitkan tujuan positif merupakan
alternatif cara yang dapat ditempuh guru. Penciptaan
lingkungan yang memungkinkan siswa dapat memiliki
tujuan positif akan berdampak terhadap timbulnya transfer
emosi ke sebuah tindakan positif pula.
Pikiran merespek, berhubungan dengan orang lain,
yaitu

memahami

orang

menurut

kondisi

yang

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

diinginkannya dan berupaya membentuk hubungan penuh


empati

dan

saling

percaya,

memperhatikan

dan

menyambut berbagai perbedaan diantara individu dan


antara kelompok manusia, berupaya memahami orang lain,
dan berupaya bekerja secara efektif bersama orang lain.
Pikiran merespek terwujud melalui kerendahan hati dan
memandang manusia dalam kesetaraan (equality); lebih
bersifat abstrak, dan berperan sebagai penuntun ketika
guru memposisikan diri dalam bersikap profesional dan
manusiawi, merenungkan sifat dari pekerjaan guru dan
kebutuhan serta keinginan masyarakat dimana seseorang
tinggal. Tanpa pikiran merespek guru akan jadi benalu dan
racun

bagi

orang

lain.

Pikiran

bagaimana seseorang hidup bisa

ini

mengkonsepsikan

mengejar tujuan yang

berada diluar kepentingan pribadinya dan bagaimana


warga

bisa

bekerja

tanpa

mementingkan

meningkatkan kesejahteraan bersama.


2. Perubahan Sikap
Sikap merupakan predisposisi

yang

diri

guna

mengawal

terbentuknya tingkah laku guru. Sikap positif terhadap


profesi yang dipilih dan menjadi bagian hidup merupakan
sikap yang sangat penting dan utama guna membentuk
sebuah tingkah laku efektif. Sikap positif guru terhadap
profesi

ditunjukkan

oleh

kesadaran

tinggi

terhadap

perlunya upaya peningkatan kinerja dengan berbagai


bentuk pengembangan diri. Oleh karena itu, perubahan
sikap menjadi positif sangat diperlukan
3. Mengutamakan Belajar
Ditengarahi dalam berbagai kesempatan
memiliki

kebiasaan

perubahan,

termasuk

pembelajaran.

apatis

terhadap

perubahan

Kurangnya

motivasi

segala

model
guru

dan
untuk

bahwa
bentuk
strategi
selalu

meningkatka secara mandiri dan sukarela. Manakala guru

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

dengan sejumlah insentif dan fasiliotas yang dimiliki masih


enggan melakukan kegiatan pengembangan diri melalui
belajar, maka semakin sulit kiranya guru dapat berperan
sebagai

motor

perubahan

dan

peningkatan

mutu

pendidikan.
4. Perbaikan Komunitas Belajar
Komunitas belajar ialah sekumpulan orang di suatu
wilayah

yang

pengetahuan,

saling
sikap

belajar

dan

untuk

meningkatkan

keterampilannya.

Komunitas

belajar bukanlah hanya siswa, namun setiap anggota


sekolah menjadi bagian yang harus menjunjung tinggi
terhadap azas belajar setiap saat.
5. Mengembangkan Komunitas Belajar
Komunitas belajar di sekolah adalah saling belajar

6.
a.

b.

3.
7.

antara:
a. Siswa dengan siswa
b. Siswa dengan guru
c. Guru dengan siswa
d. Guru dengan guru
e. Sekolah dengan masyarakat & lingkungan
Macam Komunitas Belajar:
Komunitas Belajar Di Kelas
1) Saling Belajar Antara Siswa-Siswa
2) Saling Belajar Antara Siswa-Guru, Guru-Siswa
Penanggung Jawab: Guru
Komunitas belajar di sekolah
1) Saling belajar guru-guru
2) Saling belajar guru-ks
3) Saling belajar siswa-guru
Penanggung jawab: kepala sekolah
Komunitas belajar sekolah-masyarakat
Penanggung jawab: kepala sekolah
Mengembangkan komunitas belajar di kelas
a. Penanggung jawab guru di kelas
b. Mengupayakan setiap siswa belajar
c. Mengupayakan agar siswa berkolaborasi
Berdasar kemampuannya thd setiap pelajaran, siswa di

kelas dapat dibedakan menjadi:


Siswa kelompok a: belajar cepat
Siswa kelompok b: belajar rata-rata
Siswa kelompok c: belajar lambat
8. Teknik mengembangkan komunitas belajar di kelas

10

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

a. Guru melaksanakan pembelajaran dengan efektif dan


efisien
b. Guru mendorong

siswa

melakukan

belajar

secara

kolaboratif, misalnya dengan membentuk kelompok


c. Mendorong siswa untuk:
1) Berpendapat
2) Berkreasi
3) Berdisiplin
4) Dst.
B. Manajemen Mutu Terpadu pendidikan
Mutu rerpadu merupakan motor dan penggerah psikis
yang dapat menantang perubahan sikap para komponen
pendidikandi

setiap

satuan

pendidikan

(sekolah).

Persoalannya ialah bagaimana gairah setiap komponen


pendidikan dapat dibangkitkan melalui berbagai fasilitas
dan

program

peningkatan

mutu.

Jawabannya

adalah

perlunya terentuk sikap dasar dan paradigm baru yang


menjadikan bahwa kegiatan pendidikan dan pembelajaran
adalah kegiatan professional. Sebelum itu semua terjadi,
pihak manajemen sekolah berupaya merumuskan sebuah
strategi mendasar dan dilanjutkan dengan menciptakan
program

bersama

seluruh

komponen

sekolah,

serta

memposisikan sekolah sebagai lembaga yang menjunjung


tinggi azas kualitas tinggi.
Oleh sebab itu, kepala sekolah dan guru sebagai
pemimpin

dalam

kapasitasnya

memapu

memerankan

masing-masing

fungsinya.

Sallis,

menjelaskan beberapa fungsi:


1. Memiliki misi terpadu bagi institusi
2. Memiliki komitmen yang jelas terhadap
peningkatan mutu
3. Mengkomunikasikan pesan mutu
4. Memastikan
kebutuhan
siswa
kebijakan dan praktek institusi
5. Mengarahkan perkembangan

menjadi

seluruh

harus
(2011)

proses

pusat

komponen

pendidikan

11

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

6. Berhati-hati dengan tidak menyalahkan orang lain


saat persoalan muncul tanpa bukti yang nyata.
Kebanyakan persoalan yang m,uncul adalah hasil dari
kebijakan institusi dan bukan kesalahan staf
7. Memimpin inovasi dalam institusi
8. Mamp;u memastikan bahwa struktur organisasi
secara jelas telah mendefinisikan tanggungjawab dan
mampu mempersiapkan delegasi yang tepat.
9. Memiliki komitmen untuk menghilangkan rintangan
baik yang bersifat organisasional maupun cultural
10.
Membangun tim yang efektif
11.
Mengembangkan mekanisme yang tepat untuk
mengawasi dan mengevaluasi kesuksesan, (Sallis,
2011).
C. Program Pendidikan Dasar 9 Tahun
Dalam

Pendidikan

mengembangkan
keterampilan,

sikap

dan

dasar

diarahkan

kemampuan

mempersipkan

dan

untuk

pengetahuan

memasuki

jenjang

pendidikan menengah. Pendidikan dasar adalah pendidikan


yang diselenggarakan selama 9 tahuan dengan rincian 6
tahun

diselenggarakan

di

sekolah

dasar

dan

tahun

diselenggarakan di sekolah menengah pertama. Setiap warga


Negara diwajibkan menyelesaikan pendidikan dasar 9 tahun,
dengan fasilitas untuk anak didik usia sekolah dasar 6-15
tahun dapat dilaksanakan di satuan pendidikan sekolah
formal, dan peserta didik yang tidak memungkinkan mmasuk
ke satuan pendidikan formal dapat memasuki program
pendidikan non formal dengan pola paket A dan B.
Uraian wajib belajar dengan usia menimal 6 tahun
memiliki

implikasi

bahwa

biaya

pendidikan

ditanggung

pemerintah. Pola penyelenggaraannya melalui sekolah negeri


dengan sebagian besar guru terdiri dari guru PNS, dan melalui
sekolah

swasta

dengan

dukungan

bahwa

guru

swasta

mendapat kesempatan untuk mengikuti program sertifikasi

12

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

guru.

Oleh

karena

itu,

guru

swasta

yang

mendapat

kesempatan mengikuti sertifikasi harus dapat mengikuti polapola pengembangan yang diwajibkan kepada guru PNS
sebagaimana

misal

kwajiban

mengikuti

kegiatan

pengembangan diri setiap semester, meningkatkan kualitas


pembelajaran melalui kegiatan penelitian tindakan kelas,
penelitian pengembangan maupun kegiatan lesson study.
Program Wajib belajar 9 tahun sebagaimana diamanatkan
oleh UU no.2/89 yang mengarahkan pendidikan dalam rangka
membekali

pengetahuan

dan

keterampilan

dasar

serta

mengembangan sikap positif dan diperlukan untuk hidup serta


mempersiapkan

anak

didik

untuk

mengikuti

program

pendidikan lanjutan jenjang sekolah memengah merupakan


bingkai utama bagi penyelenggaraan program wajib belajar 9
tahun. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa program
pendidikan dasar 9 tahun adalah program pendidikan yang
wajib diikuti oleh seluruh warga Negara Negara Indonesia
tanpa terkecuali. Dengan seluruh rangkaian terkait dengan
pemenuhan pemerintah bagi terselenggaranya program wajib
belajar 9 tahun, maka para pengambil keputusan di tingkat di
tingkat

daerah

kebijakan

bagi

memiliki

konsekwensi

penyelengaraan

dan

untuk

melahirkan

peningkatan

mutuk

pelaksanakaan pendidikan 9 tahun.


D. Sertifikasi Guru
Dampak yang diharapkan
Sebagai criteria mutu pendidikan dasar 9 tahun, berikut
criteria yaitu guru:
1. Memiliki misi terpadu bagi institusi
2. Memiliki komitmen yang jelas terhadap proses peningkatan
mutu pembelajaran
3. Mengkomunikasikan pesan mutu kepada siswa dan sesame
guru

13

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

4. Memastikan kebutuhan siswa menjadi pusat kebijakan dan


praktek institusi
5. Mengarahkan
perkembangan

seluruh

komponen

pendidikan
6. Berhati-hati dengan tidak menyalahkan orang lain saat
persoalan muncul tanpa bukti yang nyata. Kebanyakan
persoalan yang m,uncul adalah hasil dari kebijakan institusi
dan bukan kesalahan staf
7. Memimpin inovasi dalam institusi
8. Mamp;u memastikan bahwa struktur organisasi secara
jelas telah mendefinisikan tanggungjawab dan mampu
mempersiapkan delegasi yang tepat.
9. Memiliki komitmen untuk menghilangkan rintangan baik
yang bersifat organisasional maupun cultural
10. Membangun tim yang efektif.
11. Mengembangkan mekanisme yang tepat untuk mengawasi
dan mengevaluasi kesuksesan.

14

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam rangka mengkaji dan
mengevaluasi
pendidikan

dampak

sertifikasi

guru

terhadap

mutu

dasar di kabupaten Pasuruan. Penelitian

menggunakan

rancangan

penelitian

evaluasi

ini

dengan

pendekatan Process-Audit, dengan menggunakan metode


kuantitatif dan kualitatif. Penelitian evaluative biasa dilakukan
dalam rangka mengumpulkan data tentang kinerja dalam
implementasi suatu kebijakan, yang dapat dipergunakan
untuk

memperbaiki

implementasi

kebijakan

melalui

rekomendasi kebijakan yang relevan.


Dalam pelaksanaan, penelitian ini menggunakan metode
campuran yaitu metode kuantitatif dan kualitatif. Metode
kuantitatif

digunakan

untuk

mendeskripkan

komponen-

komponen kebijakan dan realisasinya di tingkat pelaksana


pendidikan dasara (dalam hal ini kepala sekolah dan guru)
menuurut kriteria yang digariskan oleh kebijakan pemerintah
terkait

yang

kuantitatif
tentang

bersifat

mendukung.

menghasilkan

penyelenggaraan

Penggunaan

gambaran
ppendidikan

yang
dasar

metode

komprehensi
(mencakup

proses dan hasil) serta upaya pemegang kendali mutu di


tingkat sekolah. Akhirnya, penelitian ini dapat memberikan
profil komprehensif mengenai penyelanggaraan pendidikan
dasar sebagai indicator mutu pendidikan.
B. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah semua guru yang telah memiliki
sertifikat pendidik pada tingkat sekolah dasar dan SLTP
(pendidikan dasar) baik swasta maupun negeri. Sampel

15

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

penelitian ditetapkan dalam proses yang terdiri tiga tahap,


pertama, sampel sampel wilayah. Yaitu sampel kecamatan
yang disebut UPTD yang dianggap memiliki karakter yang
sama dengan wilayah lain (cluster sampling). Kedua, sampel
lembaga (sekolah) yaitu sekolah dasar dan SLTP yang dipilih
berdasar tujuan (purposive sampling) yaitu lembaga yang
memiliki karakteristik yang menggambarkan seluruh sekolah
yang ada pada wilayah yang berbeda, dan ketiga, sampel
guru yang telah bersertifikat pendidik, terdiri dari guru PNS
dan guru swasta. Proses audit meliputi dua aspek indicator
yakni proses dan hasil penyelenggaraan pendidikan terutama
proses dan hasil pembelajaran oleh guru bersertifikat. Data
yang terekam dari sampel mencerminkan perbandingan
antara realitas proses dan hasil pembelajaran dengan criteria
yang ditetapkan.
C. Instrumen Pengumpul Data
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
1) angket/kuesioner, 2) dokumentasi, 3) pedoman observasi,
dan 4) wawancara.
Angket/kuesioner

digunakan

untuk

mendapatkan

data

tentang kinerja para guru bersertifikat pendidik. Fokus data


yang

hendak

dijaring

pembelajaran,

upaya

pembelajaran

(melalui

ialah
guru

tentang

untuk

karya

proses

dan

meningkatkan

invovatif

guru,

hasil

kualitas

penelitian

tindakan kelas dan lesson study), komitmen guru dalam


melaksanakan pengembangan diri melalui perkumpulan guru
mata pelajaran, keikutserta dalam pendidikan dan pelatihan
secara mandiri, serta fasilitas pembelajaran yang dimiliki
sebagai

upaya

sumber-sumer

penguatan
bacaan baik

kualitas
dari

pembelajaran,

sumber-

serta

sumber cetak

maupun elektronik.

16

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

D. Analisis Data
Data-data yang hendak dikumpulkan meliputi 1)

proses

dan hasil pembelajaran, 2) upaya guru untuk meningkatkan


kualitas pembelajaran (melalui karya invovatif guru, penelitian
tindakan kelas dan lesson study), 3) komitmen guru dalam
melaksanakan pengembangan diri melalui perkumpulan guru
mata pelajaran, keikutserta dalam pendidikan dan pelatihan
secara mandiri,

4) fasilitas pembelajaran yang dimiliki

sebagai upaya penguatan kualitas pembelajaran, 5) sumbersumer bacaan baik dari sumber-sumber cetak maupun
elektronik.
statistic

Data

dianalisis

deskriptif,

dan

dengan
analisis

menggunakan
kualitatis

yang

teknik
dapt

memberikan penjelasan yang cukup bagi data kuantitatif yang


ada.

17

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

BAB IV
HASIL ANALISIS DATA

Dalam bab IV akan di paparkan mengenai hasil penelitian


berupa

deskripsi

data

yang

meliputi

karakteristik

subjek

penelitian, hasil analisis deskripstif dengan menggunakan One


Way Anova.
A.

Deskripsi Data
1. Karakteristik Subyek Penelitian
Populasi penelitian adalah semua guru yang telah memiliki
sertifikat pendidik dan yang belum bersertifikat pada
tingkat sekolah dasar baik swasta maupun negeri.
2. Hasil Analisis Deskriptif
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai UN siswa

yang diajar oleh guru SD bersertifikasi dan nilai UN siswa yang


tidak diajar guru SD tidak bersertifikasi, digunakan One Way
ANOVA dalam aplikasi SPSS 16.00.
B. Diskripsi Data Sekolah Dasar
Tabel 4.1:

Hasil Analisis Uji beda antara nilai UN siswa

yang diajar guru bersertifikasi dan siswa yang diajar guru belum
bersertifikasi (Guru Sekolah Dasar)

18

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

ANOVA
NILAI UN
Sum of

Mean

Squares
Between
Groups
Within
Groups
Total

Df

1164.290

Square
1 1164.290

28000.599

61

29164.889

62

F
2.536

Sig.
.
116

459.026

Dari data tabel diatas didapatkan nilai F sebesar 2,536 dan


sig. 0,116. Data tersebut berarti bahwa tidak ada perbedaan
yang signifikan terhadap nilai UAN siswa yang diajar oleh
bersertifikasi dan siswa yang tidak diajar oleh guru yang tidak
bersertifikasi.
Tabel 4. 2
Kepemilikan Alat Penunjang Pembelajaran
Jenis Barang

seProsen
ta

Laptop

45/55

(%)
82

Modem

34/55

62

Personal Komputer

17/55

31

Alat Peraga
Media

20/55
19/55

36
35

Pembelajaran
Buku Ilmiah

13/55

24

Dari data yang kepemilikan alat penunjang pembelajaran


terdapat jumlah guru SD yang memiliki laptop sebanyak 45
orang (82%), Jumlah guru SD yang memiliki modem sebanyak 34
orang (62%), Jumlah guru SD yang memiliki personel komputer

19

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

sebanyak 17 orang (31%). Jumlah guru SD yang memiliki alat


peraga sebanyak 20 orang (36%). Jumlah guru SD yang memiliki
media pembelajaran sebanyak 19 orang (35%). Jumlah guru SD
yang memiliki buku ilmiah sebanyak 13 orang (24%).

20

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

Tabel 4.3
Kemampuan pengoperasian Alat Penunjang Pembelajaran
Jenis Barang

Ya

Prosentas

Laptop
Modem
Personal Komputer
Alat Peraga
Media

42/55
30/55
33/55
47/55
47/55

e (%)
76
55
60
86
86

Pembelajaran
Buku Ilmiah

31/55

56

Dari data kemampuan pengoperasian alat penunjang


pembelajaran didapat beberapa data, yaitu jumlah guru SD yang
mampu mengoperasikan laptop sebanyak 42 orang (76%),
jumlah guru SD yang dapat mengoperasikan modem sebanyak
30 orang (55%). Jumlah guru SD yang dapat mengoperasikan
personel komputer sebanyak 33 orang (60%). Jumlah guru yang
dapat mengoperasikan alat peraga sebanyak 47 orang (86%).
Jumlah guru yang dapat mengoperasikan media pembelajaran
sebanyak

47

orang

(86%).

Jumlah

guru

yang

dapat

mengoperasikan buku ilmiah sebanyak 31 orang (56%).


Tabel 4.4
Keikutsertaan dalam Aktivitas Guru (dalam 2 tahun terakhir)
Jenis Aktivitas

Status

Prosentase

Kegiatan MGMP/KKG
Diklat Pengembangan Diri
Tim dalam Lesson Study

Keaktifan
50/55
44/55
8/55

(%)
91
80
15

21

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

Dari data dalam tabel, didapatkan data keikutsertaan


dalam aktivitas guru yang terdiri dari tiga aktifitas yaitu kegiatan
MGMP/KKG, Diklat Pengembangan Diri, dan Tim dalam Lesson
study. Dalam kegiatan MGMP/KKG

didapatkan data bahwa

terdapat 50 orang yang aktif dalam kegiatan tersebut (91),


kegiatan diklat pengembangan diri 44 orang (80%), dan kegiatan
tim dalam lesson study sebanyak 8 orang (15%).
Tabel 4.5
Pengalaman Penelitian Tindakan Kelas (dalam 2 tahun
terakhir)
Jenis Aktivitas

Status

Prosentase

Penelitian Tindakan Kelas

Keaktifan
12/55

(%)
22

Dari data pengalaman penelitian tindakan kelas dapat


diambil kesimpulan bahwa, terdapat 12 judul penelitian yang
telah dihasilkan oleh guru SD dalam 2 tahun terakhir (22%).
Tabel 4.6
Pengalaman Penulisan Buku Modul/Ajar (dalam 2 tahun
terakhir)
Jenis Aktivitas

Status

Prosentase

Buku ajar

Keaktifan
12/55

(%)
22

Dalam kegiatan pengalaman dalam menulis buku ajar yang


dilakukan dalam dua tahun terakhir didapatkan data bahwa
terdapat 15 judul penelitian penulisan buku modul/ajar yang
dihasilkan oleh guru SD bersertifikasi dalam 2 tahun terakhir
(22%).

22

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

Tabel 4.7
Pengalaman Menulis Buku Modul/Buku Ajar (2 tahun
terakhir)
Jenis Aktivitas

Status

Prosentase

Buku modul

Keaktifan
3/55

(%)
5

Dari data pengalaman menulis buku modul selama dua


tahun terakhir terdapat tiga buah judul buku dan No. ISBN yang
dihasilkan oleh guru SD dalam 2 tahun terakhir (5%).
Tabel 4.8
Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah (2 tahun terakhir)
Jenis Aktivitas

Status

Prosentase

Artikel ilmiah

Keaktifan
3/55

(%)
5

Dalam kegiatan pengalaman penulisan artikel ilmiah yang


dilakukan dalam dua tahun terakhir didapatkan data bahwa
terdapat lima judul artikel ilmiah yang telah dihasilkan oleh guru
SD bersertifikasi dalam 2 tahun terakhir (5%).
Tabel 4.9
Pengalaman Penyampaian Makalah Secara oral Pada
Pertemuan/Seminar Ilmiah dalam 5 tahun terakhir
Jenis Aktivitas

Status

Prosentase

Penelitian Tindakan Kelas

Keaktifan
2/55

(%)
4

Dari data pengalaman penyampaian madalah secara oral


pada pertemuan/seminar ilmiah dalam lima tahun terakhir,

23

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

terdapat

dua

nama

pertemuan

ilmiah/seminar

yang

telah

dilakukan oleh guru SD dalam 5 tahun (4%)


Tabel 4.10
Pengalaman Pengembangan Media/Karya Inovatif (dalam 2
tahun terakhir)
Jenis Aktivitas

Status

Prosentase

Penelitian Tindakan Kelas

Keaktifan
3/55

(%)
5

Dalam

kegiatan

pengalaman

pengembangan

media/karya

inovatifyang dilakukan dalam dua tahun terakhir didapatkan


bahwa terdapat dua judul pengembangan media/karya inovatif
yang telah dihasilkan guru SD bersertifikasi dalam 2 tahun
terakhir (5%).
Tabel 4.11
Upaya yang Dilakukan sebagai solusi masalah pembelajaran
Jenis Aktivitas

Status

Prosenta

Konsultasi tentang

Usaha
34/55

se (%)
62

35/55

64

39/55

71

31/55

56

pembelajaran kepada
ahli
Mencari solusi masalah
pembelajaran melalui
remidi
Berkomunikasi kepada
orangtua siswa guna
mencari solusi bagi
anak didik
Melakukan kegiatan
diagnosa kesulitan

24

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

belajar

Dari

data

upaya

yangtelah

dilakukan

sebagai

solusi

masalah pembelajaran, terdapat aktivitas konsultasi tentang


pembelajaran kepada ahli usaha yang dilakukan sebanyak 34
guru (62%), mencari solusi masalah pembelajaran melalui remidi
usaha yang dilakukan sebanyak 35 guru (64%), berkomunikasi
kepada orangtua siswa guna mencari solusi bagi anak didik
usaha yang dilakukan sebanyak 39 guru (71%), melakukan
kegiatan diagnose kesulitan belajar usaha

yang dilakukan

sebanyak 31 guru (56%).


Dalam

kegiatan

Pengalaman

Merumuskan

Kebijakan

Publik/Rekayasa Sosial Lainnya yang dilakukan dalam 5 Tahun


terakhir terdapat satu judul Judul/Tema/Jenis rekayasa/Sosial
Lainnya yang Telah diterapkan oleh guru SD yang bersertifikasi.
Tabel 4.12
Penghargaan yang pernah diraih dalam 10 tahun terakhir
(dari pemerintah, asosiasi, institusi lainnya)
Jenis Aktivitas

Status

Pro%)

Penelitian Tindakan Kelas

Keaktifan
3/55

Dalam hal Penghargaan yang pernah diraih dalam 10 tahun


terakhir (dari pemerintah, asosiasi, institusi lainnya) terdapat
enam

Judul/Tema/Jenis

rekayasa/Sosial

Lainnya

yang

Telah

diterapkan yang dihasilkan oleh guru SD bersertifikasi (6%).


C. Deskripsi Data Sekolah Menengah Pertama SMP

25

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

Pada bab ini akan dibahas hasil-hasil penelitian mengenai


kajian dampak sertifikasi guru terhadap mutu pendidikan dasar
9 tahun. Hasil penilaian diuraikan sebagai berikut:
A. Data Hasil Penelitian
Tabel 4.13
Kepemilikan Alat Penunjang Pembelajaran
Jenis Barang
Laptop

Status Kepemilikan
15 /15

Prosentase (%)
100

Modem

15/15

100

Personal Komputer

4/15

26,7

Alat Peraga

7/15

46,7

Media Pembelajaran

6/15

40

Buku Ilmiah

4/15

26,7

Dari dalam tabel, didapatkan data tentang kepemilikan alat


penunjang pembelajaran yang terdiri dari kepemilikan laptop,
modem, personal komputer, alat peraga, media pembelajaran,
dan buku ilmiah. Dalam kepemilikan laptop didapatkan data
bahwa ada 15 guru yang memiliki dengan prosentase 100%, 15
guru yang memiliki modem dengan prosentase 100%, empat
guru yang yang memiliki personal komputer dengan prosentase
26,7%, tujuh guru yang memiliki alat peraga dengan prosentase
46,7%, enam guru yang memiliki media pembelajaran dengan
prosentase 40%, dan yang memiliki buku ilmiah yang digunakan
sebagai alat penunjang pembelajaran sebanyak empat guru
dengan prosentase 26,7%.
Tabel 4.14
Kemampuan pengoperasian alat penunjang pembelajaran
Jenis Barang

Kemampu
an

Prosenta
se

26

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

Laptop
Modem
Personal Komputer
Alat Peraga
Media Pembelajaran
Buku Ilmiah
Dari
dalam
tabel,

14/15
12/15
12/15
12/15
12/15
11/15
didapatkan

93
80
80
80
80
73
data

kemampuan

pengoperasian alat penunjang pembelajaran yang terdiri dari


kemampuan mengoperasikan laptop, modem, alat peraga, media
pembelajaran,

dan

buku

ilmiah.

Dalam

kemampuan

pengoperasian laptop didapatkan data sebanyak 14 guru dengan


presentase 93%, 12 guru yang mampu mengoperasikan modem
dengan presentase 80%, 12 guru yang mampu mengoperasikan
personel komputer dengan presentase 80%, 12 guru yang
mampu mengoperasikan alat peraga dengan presentase 80%, 12
guru yang mampu mengoperasikan media pembelajaran dengan
presentase

80%,

mengoperasikan

dan
buku

yang
ilmiah

memiliki
sebanyak

kemampuan
11

guru

dalam
dengan

presentase 73%.
Tabel 4.15:
Keikutsertaan dalam Aktivitas Guru (dalam 2 tahun terakhir)

Jenis Aktivitas
Kegiatan MGMP/KKG

Status Keaktifan
3/15

Prosentase (%)
20

Diklat Pengembangan
Diri

6/15

40

Tim dalam Lesson


Study

3/15

20

Dari dalam tabel, didapatkan data keikutsertaan dalam


aktivitas guru yang terdiri dari tiga aktifitas yaitu kegiatan
MGMP/KKG, Diklat Pengembangan Diri, dan Tim dalam Lesson
study. Dalam kegiatan MGMP/KKG terdapat tiga guru yang aktif
27

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

dalam kegiatan tersebut dengan prosentase 20%, kegiatan diklat


pengembangan diri enam guru dengan prosentase 40%, dan
kegiatan tim dalam lesson study sebanyak tiga guru dengan
prosentase 20%.

28

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

Tabel 4.16:
Pengalaman Penelitian Tindakan Kelas (dalam 2 tahun
terakhir)
Jenis Kegiatan
Penelitian Tindakan
Kelas
Penelitian

Ya
0
0

Prosentas
e (%)
0
0

Pengembangan

Dari dalam tabel pengalaman penelitian tindakan kelas


(dalam 2 tahun terakhir) didapatkan data, tidak ada judul
penelitian yang ditulis hal ini menunjukkan bahwa tidak ada guru
(prosentase 0%) yang memiliki pengalaman membuat penelitian
tindakan kelas dalam kurun waktu 2 tahun terakhir.
Tabel 4.17
Pengalaman Penulisan Buku Modul/Ajar (dalam 2 tahun
terakhir)
Jenis Karya
Buku Modul
Buku Ajar

Ya

Prosesntase

0
1/15

(%)
0
6

Dari dalam tabel pengalaman menulis buku modul/buku


ajar selama 2 tahun terakhir didapatkan data, pada tahun 2012
terdapat 1 buku dengan judul Handout Bioteknologi Kelas IX
dan menggunakan sumber dana pribadi. Hal ini menunjukkan
bahwa ada guru yang memiliki pengalaman menulis buku
modul/buku ajar dalam kurun waktu 2 tahun terakhir.

29

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

Tabel 4.18
Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah (2 tahun terakhir)
Jenis karya

Ya

Penulisan Artikel

Prosesnt
se (%)
0

Ilmiah
Penulisan Artikel

Ilmiah Populer
Dari dalam tabel pengalaman penulisan artikel ilmiah
selama 2 tahun terakhir didapatkan data, tidak ada judul artikel
ilmiah yang ditulis hal ini menunjukkan bahwa tidak ada guru
(prosentase 0%) yang memiliki pengalaman penulisan artikel
ilmiah selama kurun waktu 2 tahun terakhir.
Tabel 4.19
Pengalaman Penyampaian Makalah Secara oral Pada
Pertemuan/Seminar Ilmiah dalam 5 tahun terakhir
Jenis karya

Ya

Prosentas
e

Makalah Secara

(%)
0

oral Pada
Pertemuan Ilmiah
Makalah Secara

oral Pada Seminar


Ilmiah
Dari

dalam tabel pengalaman penyampaian makalah

secara oral pada pertemuan/seminar ilmiah dalam 5 tahun


terakhir

didapatkan

data,

tidak

ada

nama

pertemuan

ilmiah/seminar dan judul artikel ilmiah yang ditulis. Hal ini


menunjukkan bahwa tidak ada guru (prosentase 0%) yang

30

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

memiliki pengalaman penulisan penyampaian makalah secara


oral pada pertemuan/seminar ilmiah dalam 5 tahun terakhir.
Tabel 4. 20
Pengalaman Pengembangan Media/Karya Inovatif (dalam 2
tahun terakhir)
Jenis karya

Ya

Prosesn
tase

Media

(%)
0

pembelajaran
Alat Peraga
Alat Praktikum

0
0

0
0

Dari dalam tabel pengalaman pengembangan media/karya


inovatif (dalam 2 tahun terakhir), didapatkan data tidak ada
judul,

tahun,

jenis,

dan

nomor

yang

disebutkan.

Hal

ini

menunjukkan bahwa tidak ada guru (prosentase 0%) yang


memiliki

pengalaman

dalam

mengembangkan

media/karya

inovatif dalam kurun waktu 2 tahun terakhir.


Tabel 4.21:
Upaya yang Dilakukan sebagai solusi masalah
pembelajaran
Jenis Aktivitas

Status Usaha

Prosentase (%)

Konsultasi tentang

5/15

33

4/15

27

5/15

33

1/15

pembelajaran kepada ahli


Mencari solusi masalah
pembelajaran melalui remidi
Berkomunikasi kepada
orangtua siswa guna
mencari solusi bagi anak
didik
Melakukan kegiatan
diagnosa kesulitan belajar

31

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

Dari dalam tabel, didapatkan data konsultasi tentang


pembelajaran kepada ahli, mencari solusi masalah pembelajaran
melalui remidi, berkomunikasi kepada gurutua siswa guna
mencari solusi bagi anak didik, dan melakukan kegiatan diagnosa
kesulitan belajar. Dalam konsultasi tentang pembelajaran kepada
ahli didapatkan data bahwa terdapat lima guru yang melakukan
usaha tersebut dengan prosentase 33%, mencari solusi masalah
pembelajaran melalui remidi empat guru dengan prosentase
27%, berkomunikasi kepada gurutua siswa guna mencari solusi
bagi anak didik lima guru dengan prosentase 33%, dan
melakukan kegiatan diagnosa kesulitan belajar sebanyak satu
guru dengan prosentase 6%.
Tabel 4.22
Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial
Lainnya dalam 5 Tahun
Jenis rumusan
kebijakan
Merumuskan

Ya
0

Prosenta
se (%)
0

kebijakan
Dari dalam tabel pengalaman merumuskan kebijakan
publik/rekayasa sosial lainnya dalam 5 tahun, didapatkan data
tidak ada judul/tema/jenis/rekayasa/sosial lainnya yang telah
diterapkan, tahun, tempat penerapan, dan respon masyarakat
yang ditulis. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada guru
(prosentase

0%)

yang

memiliki

pengalaman

merumuskan

kebijakan publik/rekayasa sosial lainnya dalam 5 tahun.

32

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

Tabel 4.23:
Penghargaan yang pernah diraih dalam 10 tahun terakhir
(dari pemerintah, asosiasi, institusi lainnya)
Jenis
Penghargaan
Meraih

Ya

Prosesntas

e (%)
0

penghargaan
Dari dalam tabel penghargaan yang pernah diraih dalam
10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, institusi lainnya)
terdapat dua judul tema/jenis/rekayasa/sosial lainnya yang telah
diterapkan. Hal ini menunjukkan bahwa ada guru (prosentase
0%) yang pernah meraih penghargaan dalam kurun waktu 10
tahun terakhir dari pemerintah, asosiasi, dan isntitusi lainnya.
B. Pengujian Hipotesis
Tabel 4.24: Hasil Analisis Uji beda antara nilai UN siswa yang
diajar guru bersertifikasi dan siswa yang diajar guru belum
bersertifikasi (Guru Sekolah Menengah Pertama)

Terlihat dari tabel output bahwa tidak ada perbedaan nilai


UAN antara siswa yang diajar oleh guru bersertifikasi dan guru
non sertifikasi. Dari data ini didapat uji statistik Anova, dengan
nilai F adalah 2,056 dan nilai signifikasi 0,153 (sig > 0.05, tidak
signifikasi). Oleh karena statistik hitung > statistik tabel maka Ho
diterima yang berarti bahwa tidak ada perbedaan signifikan nilai
UAN antara siswa yang diajar oleh guru bersertifikasi dan guru
non sertifikasi.

33

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian untuk kajian dampak sertifikasi guru terhadap
mutu

pendidikan dasar

9 tahun di kota Pasuruan dapat

disimpulkan sebagai berikut.


1. Nilai capaian yang diperoleh dari hasil statistik adalah F
sebesar 2,056 dan nilai signifikasi 0,153, artinya Ha ditolak
Ho diterima. Hal ini berarti bahwa tidak ada perbedaan
signifikan nilai UAN antara siswa yang diajar oleh guru
bersertifikasi dengan guru non sertifikasi.
2. Memiliki komitmen yang jelas terhadap proses peningkatan
mutu pembelajaran sangat rendah
3. Memiliki komitmen untuk menghilangkan rintangan baik
yang

bersifat

organisasional

maupun

cultural

sangat

rendah
4. Membangun tim yang efektif sangat rendah
5. Mengembangkan mekanisme yang tepat untuk mengawasi
dan mengevaluasi kesuksesan sangat rendah
6. Memiliki fasilitas untuk peningkatan mutu pembelajaran
(laptop dan modem) sangat tinggi
7. Melakukan pembelajaran remidi pada anak yang memiliki
prestasi rendah, mencari solusi masalah pembelajaran
dengan aktif berkomunikasi dengan orang tua siswa dan
para ahli pendidikan

merupakan bukti kinerja guru yang

baik, dan sangat jarang guru yang menjalankan


8. Kinerja ini dapat diwujudkan oleh guru dengan aktif
mengikuti

perkumpulan

guru

yang

tergabung

dalam

MGMP/KKG.
9. MGMP/KKG merupakan sarana yang sangat efektif untuk
bertukar

pikiran

dan

saling

mencari

solusi

masalah

pembelajaran. Peningkatan KKM dan percepatan prestasi


bagi anak yang berprestasi rendah juga dapat diselesaikan
bersama melalui MGMP/KKG. Termasuk pertukaran media
dapat terjadi dalam kegiatan ini.

34

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

10. Mekanisme

yang

diantaranya

harus

adalah

dikembangkan

mekanisme

oleh

untuk

guru

mengawal

kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa melalui model


dan media pembelajaran yang tepat. Dan hal tersebut
dapat dicapai melalui diantaranya lesson study, serta
mencoba mencari solusi bagi anak yang berprestasi rendah
melalui komunikasi dengan orang tua. Prestasi rendah tidak
selalu kemampuan rendah.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian diajukan beberapa saran berikut.
Pihak guru yang bersertifikasi di kota Pasuruan diharapkan lebih
memiliki komitmen yang jelas terhadap proses peningkatan mutu
dan mampu mengembangkan mekanisme yang tepat untuk
mengawasi dan mengevaluasi kesuksesan peserta didik. Hingga
nantinya

didapatkan

mengembangkan

peserta

sikap

didik

kemampuan

yang
dan

mampu

pengetahuan

keterampilan, dan mempersiapkan memasuki jenjang pendidikan


menengah yang lebih baik. Secara rinci dapat dijelaskan sebagai
berikut.
1. Menciptakan sistem dan mekanisme monitoring proses
pendidikan

melalui

sarana

yang

memadai

termasuk

menciptakan jaringan online untuk memantai kinerja guru


2. Merumuskan prasyarat yang mengikat bagi guru yang
hendak mendapatkan tunjangan profesi, sehingga tidak
hitam

putih

mengajar

24

jam

telah

cukup

untuk

mendapatkan tunjangan profesi yang rutin.


3. Memberi tugas dan kuajiban kepada seluruh guru melalui
diklat fungsional dan pengembangan media pembelajaran
untuk setiap kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa
baik melalui diklat fungsional secara m,andiri maupun
kerjasama antar guru.

35

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

4. Perlu diciptakan mekanisme hukuman bagi guru yang


tidak menunjukkan kinerja baik (bahkan bisa melalui
perda)
5. Aturan guru mengajar 24 jam tidak lagi sekedar menjadi
beban bagi guru, namun menjadi hak bagi guru yang
berprestasi, sedangkan guru yang kinerja kurang baik
tidak memiliki hak mengajar 24 jam. Sehingga hak ikutan
untuk mendapatkan tunjangan profesi akan melekat pada
guru yang memiliki hak mengajar 24 jam, dan hal ini
hanya bisa terjadi jika dituangkan dalam aturan daerah
(perda)
6. Perlu adanya pembinaan dan pengembangan kompetensi
pedagogic dan kompetensi professional guru secara terus
menerus baik dalam bentuk pendidikan dan pelatihan
maupun dalam bentuk penyediaan fasilitas pembelajaran.

36

Executive Summary
Kajian Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Mutu Pendidikan dasar 9
Tahun

DAFTAR RUJUKAN
Faisal,

S.

dan

Pendidikan.Malang:

H.S.Mundzir.2006.
Penerbit

Sosiologi

Fakultas

Ilmu

Pendidikan Univeritas Negeri Malang..


Gardner.H.2006b.Five

Mind

for

The

Future.

Boston.MA:Harvard Business School Press.


Sallis,E. 2011.Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan.
Yogyakarta:Penerbit IRCiSoD.

37

Anda mungkin juga menyukai