Anda di halaman 1dari 15

PERKEMBANGAN

INTELEKTUAL
DI SUSUN OLEH:
AWI SATYA
SUDI SATRIA SILALAHI
HARI AHMAD
RAIHAN
DAFTAR ISI

Halaman Judul...........................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................           ......................................................................3
1.1  Latar Belakang..........................................................................................3
1.2  Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3  Tujuan Masalah.........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5
2.1  Pengertian Perkembangan Intelektual.....................................................5
2.2  Faktor- faktor yang mempengaruhi perkembanagn intelektual..............8
2.3  Karaketristik perkembangan intelektual..................................................10
BAB III PENUTUP.................................................................................................14
3.1  Kesimpulan..............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
 Perkembangan intelektual anak bisa kita kembangkan dengan

music. Memperdengarkan music kalsik pada anak sejak usia dini


bahkan dari masa kandungan akan membantu anak
mengembangkan kognitifitasnya. Telah banyak ilmuan yang
mengadakan penelitian mengenai hal ini dan dari penelitian, music
klasik memang bisa merangsang intelektual anak dari usia dini.
Selanjutnya, perkembangan kognitif atau intelektual anak juga
mengarahkan anak untuk menirukan hal-hal disekitarnya. Oleh
karena itu, berperilaku yang baik di depan anak akan membuat
anak juga meniru perilaku kita
1.2   Rumusan Masalah
 Makalah ini mempunyai rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana Perkembangan Intelektual.
1.3   Tujuan
 Makalah ini mempunyai tujuan penulisan sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui perkembangan intelektual.
BAB  II
PEMBAHASAN

2.1   Pengertian perkembangan intelektual


Menurut English dalam bukunya “ A Comprehensive Dictionary of Psychological and
Psychoanalitical terms”, istilah intellect berarti antara lain : (1) kekuatan mental di mana
manusia dapat berpikir ; (2) suatu rumpun nama untuk proses kognitif, terutama untuk
aktivitas yang berkenana dengan berpikir ( misalnya menghubungkan, menimbang, dan
mahasiswa ) ; dan (3) kecakapan, terutama kecakapan yang tertinggi untuk berpikir,
( bandingkan dengan intelligence. Intelligence = intellect). dan istilah intelek
menggambarkan kemampuan seseorang dalam berpikir dan / atau bertindak.Para ahli
psikologi pendidikan banyak yang telah melakukan penelitian tentang perkembangan
intelektual atau perkembangan kognitif atau perkembangan mental anak. Salah satu
hasil penelitian yang terkenal adalah hasil penelitian Jean Piaget. Piaget adalah ahli ilmu
jiwa anak dari Swiss. Tingkat perkembangan intelektual anak oleh Piaget dibedakan
atas 4 periode, yaitunya:
a.       PeriodeSensori-motor (0 – 1½ tahun).
Sifat-sifat yang tampak pada anak adalah stimulus sound, anak
berinteraksi dengan stimulus dari luar. Lingkungan dan waktu terbatas,
kemudian berkembang sampai dapat berimajinasi. Konsep tentang benda
berkembang, mengembangkan tingkah laku baru, kmampuan untuk meniru.
Ada usaha untuk berpikir. Perubahan yang terlihat antara lain, gerakan
tubuhnya merupakan aksi refleks, merupakan eksperimen dengan
lingkungannya.

b.      Perioderaoperasional (1½ – 7 tahun)


Sifat-sifat anak adalah, belum sanggup melakukan operasi mental, belum
dapat membedakan antara permainan dengan kenyataan, atau belum dapat
mengembangkan struktur rasional yang cukup.
c.       PeriodeOperasional Konkret (7 – 12 tahun).
Sifat-sifat anak, dapat berpikir konkret karena daya otak terbatas pada objek melalui
pengamatan langsung, dapat mengembangkan operasi mental seperti menambah dan
mengurang, mulai mengembangkan struktur kognitif berupa ide atau konsep,
melakukan operasi logika dengan pola berpikir masih konkret. Perubahan yang
terlihat pada anak: tidak egosentri lagi, berpikir tentang objek yang berhubungn
dengan berat, warna, dan susunan, melakukan aktivitas yang berhubungan dengan
objek, membuat keputusan logis.

d.      PeriodeOperasional Formal (12 tahun ke atas).


Sifat-sifat anakyaitumemilikipola berpikir sistematis meliputi proses yang kompleks,
pola berpikir abstrak dengan menggunakan logika matematika, pengertian tentang
konsep waktu dan ruang telah meningkat secara signifikan. Perubahan yang terlihat:
anak telah mengerti tentang pengertian tak terbatas, alam raya dan angkasa luar.
2.2   Faktor- faktor yang mempengaruhi perkembanagn intelektual
a.       Faktor Pembawaan (Genetik)
Banyak teori dan hasil penelitian menyatakan bahwa kapasitas intelegensi dipengaruhi oleh gen
orang tua.
Namun, yang cenderung mempengaruhi tinggi atau rendahnya tingkat kecerdasan anak
tergantung factor gen mana (ayah atau ibu) yang dominant mempengaruhinya pada saat
terjadinya “konsepsi” individu. tetapi potensi tersebut tidak dapat berkembang dengan baik
tanpa mendapat pendidikan dan latihan atau sentuhan dari lingkungan.

b.      Faktor Gizi
Kuat atau lemahnya fungsi intelektual juga ditentukan oleh gizi yang memberikan energi /
tenaga bagi anak sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kebutuhan akan
makanan bernilai gizi tinggi (gizi berimbang) terutama yang besar pengaruhnya pada
perkembangan intelegensi ialah pada fase prenatal (dalam kandungan) hingga usia balita,
sedangkan usia diatas lima tahun pengaruhnya tidak signifikan lagi.
c.       Faktor Kematangan
semakin bertambah usia seseorang, intelektualnya makin berfungsi dengan
sempurna. Ini berarti factor kematangan mempengaruhi struktur intelektual,
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan kualitatif dari fungsi intelektual.
Yaitu kemampuan menganalisis (memecahkan suatu permasalahan yang
rumit) dengan baik.

d.      Faktor Pembentukan
Pendidikan dan latihan yang bersifat kognitif dapat memberikan sumbangan
terhadap fungsi intelektual seseorang. Misalnya, orang tua yang menyediakan
fasilitas sarana seperti bahan bacaan majalah anak-anak dan sarana bermain
yang memadai, semua ini dapat membentuk anak menjadi meningkatkan
fungsi dan kualitas pikirannya, pada gilirannya situasi ini akan meningkatkan
perkembangan intelegensi anak dibanding anak seusianya.
e.       Kebebasan Psikologis
Kebebasan psikologis perlu dikembangkan pada anak agar
intelektualnya berkembang dengan baik. Anak yang memiliki
kebebasan untuk berpendapat, tanpa disertai perasaan takut atau cemas
dapat merangsang berkembangnya kreativitas dan pola pikir. Mereka
bebas memilih cara (metode) tertentu dalam memecahkan persoalan.
Hal ini mempunyai sumbangan yang berarti dalam perkembangan
intelektual.

2.3   Karaketristik perkembangan intelektual


Setiap tahapan memiliki karakteristik tersendiri sebagai aplikasi
kemampuan intelektual individu sesuai dengan tahap
perkembangannya.
a.       Karakteristik tahap sensori-motoris
Perkembangan intelektual pada tahap ini, dibagi oleh piaget menjadi
enam fase, yang terjadi ketika kita baru lahir sampai berusia 2
tahun.  Pada tahap ini, perkembangan intelektual individu ditandai
dengan:
1.Segala tindakannya masih bersifat naluriah
2.Aktivitas pengalaman didasarkan pada pengalaman indra
3.Individu baru dapat melihat dan meresapi pengalaman, namun belum
mampu mengategorikannya
4.Individu mulai belajar mengenai objek-objek konkret melalui skema-
skema sensori-motoris nya.
b.      Karakteristik tahap praoperasional
Pada tahap ini, karakteristik perkembangan terjadi ketika anak mulai
beranjak remaja.  Tahap ini ditandai dengan karakteristik menonjol yakni:
1. Individu telah mengombinasikan dan mentransformasikan berbagai
informasi
2. Individu telah mampu mengemukakan alas an-alasan dalam menyatakan
 ide-ide
3. Individu telah mengerti adanya hubungan sebab akibat dalam suatu
peristiwa konkret, meskipun logika hubungan sebab akibat belum tepat
4. Cara berpikir individual bersifat egosentris ditandai oleh tingkah laku
berpikir imajinatif, berbahasa egosentris, memiliki aku yang tinggi,
menampakkan dorongan ingin tahu yang tinggi, dan perkembangan bahasa
c.       Karakteristik tahap operasional konret
Karakterisrik perkembangan intelektual pada tahap ini terjadi ketika seorang individu remaja.  Tahap
operasional komkret ditandai dengan karakteristik menonjol bahwa segala sesuatu dipahami sebagaimana
tampak saja atau sebagaimana kenyataan mereka alami.  Jadi, cara berpikir individu belum menangkap
yang abstrak meskipun cara berpikirnya sudah tampak simetris dan logis.  Dalam memahami konsep,
individu sangat terikat kepada proses mengalami sendiri. Artinya, mudah memaha. mi konsep apabila
pengertian konsep tersebut dapat diamati atau melakukan sesuatu yang berkaitan dengan konsep tersebut

d.      Karakteristik tahap operasional formal


Tahap ini terjadi ketika individu beranjak dewasa.  Tahap operasional formal ditandai dengan karakteristik
menonjol sebagai berikut:
1. Individu dapat mencapai logika dan rasio serta dapat menggunakan abstraksi
2. Individu mulai mampu berpikir logis dengan objek-objek yang abstrak
3. Individu mulai mampu memecahkan persoalan-persoalan yang bersifat hipotesis
4. Individu bahkan mulai mampu membuat perkiraan (forecasting) di masa
depan
5. Individu mulai mampu untuk menginstropeksi diri
BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Intelek adalah kecakapan mental, yang menggambarkan
kemempuan berpikir. Kemempuan berpikir berpengaruh
terhadap tingkah laku. Seseorang yang berkemempuan tinggi
akan cekatan dan cepat dalam bertindak, hal ini akan
berakibat pada pembentukan sikap mandiri. Sebaliknya
seseorang yang berkemempuan berpikir kurang akan lebih
bersikap tergantung.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.kompasiana.com/khalishatulhasanah/54
f344d77455137e2b6c6ec7/perkembangan-intelektua
l-manusia#:~:text=Perkembangan%20intelektual%2
0manusia%20merupakan%20proses,permasalahan%
20yang%20berlangsung%20melalui%20interaksi
2. https://www.slideshare.net/DiaCahyawati/perkemba
ngan-intelektual#:~:text=Faktor%20yang%20Memp
engaruhi%20Perkembangan%20Intelektual%20Perk
embangan%20intelektual%20diperngaruhi%20oleh
%20dua,merupakan%20resultan%20dari%20interak
si%20keduanya
.

Anda mungkin juga menyukai