PEMBAHASAN
Istilah intelek berasal dari bahasa Inggris, intellect yang menurut Chaplin
(1981) diartikan sebagai :
1. Kematangan (Maturation).
Perkembangan sistem saraf sentral, otak, koordinasi motorik, dan proses
perubahan fisiologis dan anatomis akan mempengaruhi perkembangan kognitif.
Faktor kedewasaan atau kematangan ini berpengaruh pada perkembangan
intelektual tapi belum cukup menerangkan perkembangan intelektual.
2. Pengalaman Fisik (Physical Experience)
Pengalaman fisik terjadi karena anak berinteraksi dengan lingkungannya.
Tindakan fisik ini memungkinkan anak dapat mengembangkan aktivitas dan gaya
otak sehingga mampu mentransfernya dalam bentuk gagasan atau ide. Dari
pengalaman fisik yang diperoleh anak dapat dikembangkan menjadi matematika
logika. Dari kegiatan meraba, memegang, melihat, berkembang menjadi kegiatan
berbicara, membaca dan menghitung.
3. Pengalaman Sosial (Social Experience)
Pengalaman sosial diperoleh anak melalui interaksi sosial dalam bentuk pertukaran
pendapat dengan orang lain, percakapan dengan teman, perintah yang diberikan,
membaca, atau bentuk lainnya. Dengan cara berinteraksi dengan orang lain,
lambat laun sifat egosentris berkurang. Ia sadar bahwa gejala dapat didekati atau
dimengerti dengan berbagai cara. Melalui kegiatan diskusi anak akan dapat
memperoleh pengalaman mental. Dengan pengalaman mental inilah
memungkinkan otak bekerja dan mengembangkan cara-cara baru untuk
memecahkan persoalan. Di samping itu pengalaman sosial dijadikan landasan
untuk mengembangkan konsep-konsep mental seperti kerendahan hati, kejujuran,
etika, moral, dan sebagainya.
4. Keseimbangan (Equilibration)
Keseimbangan merupakan suatu proses untuk mencapai tingkat fungsi kognitif
yang semakin tinggi. Keseimbangan dapat dicapai melalui asimilasi dan
akomodasi. Asimilasi menyangkut pemasukan informasi dari luar (lingkungan)
dan menggabungkannya dalam bagan konsep yang sudah ada padaotak anak.
Akomodasi menyangkut modifikasi bagan konsep untuk menerima bahan dan
informasi baru.
1. Proses terjadi secara ambang sadar seperti pada pemerolehan bahasa pertama,
2. Komunikasi terjadi secara alamiah,
3. Kaidah bahasa dikuasai melalui kegiatan berbahasa,
4. Keberhasilan belajar bahasa bagi anak tidak mungkin di hindari,
5. Pembelajar tidak dapat menyebut aturan tata bahasa,
6. Tidak diperkuat oleh pengajaran,uraian tentang tata bahasa, dan tidak ada koreksi,
tidak ada tujuan, dan yang lebih hebat lagi tidak ada yang gagal,
7. Proses diatur oleh strategi univerasal yang disebut language acquisition device
(LAD).
1. Proses ini terjadi pada saat orang dewasa belajar bahasa kedua,
2. Proses terjadi secara sadar dan terjadi internalisasi aturan tata bahasa,
3. Kemampuan yang dimiliki merupakan hasil pengajaran,
4. Proses penguasaan bahasa secara sadar ini dapat dihindari,
5. Pembelajar memiliki rumusan-rumusan tentang aturan tata bahasa.
Berbahasa sangat erat kaitannya dengan pergaulan anak, oleh karen itu
perkembangan berbahasa dipengaruhi oleh faktor:
a. Umur anak
b. Kondisi Lingkungan
Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil cukup besar
dalam berbahasa. Karena pada dasarnya bahasa dipelajari dari lingkungan, yaitu
lingkunga pergaulan dalam kelompok.
c. Kecerdasan Anak
Keluarga yang berdtatus social baik akan mampu menyediakan situasi yang
baik bagi perkembangan bahasa anak-anak dengan anggota keluarganya. Hal ini
akan terlihat dari perkembangan bahasa anak di lingkungan keluarga terdidik
dan tidak terdidik. Dengan kata lain Pendidikan keluarga berpengaruh terhadap
perkembangan bahasa anak.
e. Kondisi fisik
Kondisi fisik disini adalah kesehatan fisik anak. Seseorang anak yang cacat
terganggu kemampuannya untuk berkomunikasi akan mengganggu
perkembangan alam bahasa.