Anda di halaman 1dari 8

TEKS EKSPLANASI

A. Pengertian Teks Eksplanasi


Apa itu teks eksplanasi? Sebelum kita ketahui mengenai pengertiannya kita
bedah dahulu asal katanya. Secara etimologi, eksplanasi berasal dari kata #Bahasa
Inggris “Explanation” = Penjelasan/Keterangan.
Jadi, teks eksplanasi adalah sebuah teks dapat kita artikan sebagai teks yang
berisi penjelasan atau keterangan tentang suatu hal
Namun yang lebih spesifik, teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan
mengenai berbagai fenomena yang terjadi di sekitar kita. Fenomenanya apa aja?
Banyak kok, seperti alam, sosial, budaya dan yang umum lainnya. Dan juga yang
perlu kalian tahu bahwa teks eksplanasi itu sesuai fakta!

B. Bagian-bagian teks eksplanasi


Dalam menyusun sebuah teks eksplanasi, pasti ada bagian-bagian yang
mendukung fungsi dari teks eksplanasi itu sendiri sehingga menjadi sebuah uraian
yang mudah dipahami.
Bagian-bagian tersebut ialah :

1. Pembuka – biasanya dalam bagian pembuka, si penulis nyeritain secara umum


gimana tentang apa aja di teks eksplanasinya.
2. Isi – untuk isi, ini merupakan bagian dari rentetan penjelasan fenomena yang
terjadi dalam teks tersebut.
3. Penutup – kalau di bagian penutup, berisikan tentang inti dari penjelasan dalam
teks eksplanasi tersebut.
C. Ciri-ciri Teks Eksplanasi
Supaya teks eksplanasi bener-bener bisa dikatakan demikian, ada ciri-ciri teks
eksplanasi yang harus dipenuhi yaitu :

1. Memuat informasi – informasi fakta.


2. Membahas suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau ilmu pengetahuan.
3. Bersifat informative dan tidak berusaha mempengaruhi pembaca untuk
mempercayai hal yang dibahas di dalam teks.
4. Memiliki / menggunakan sequence markers, seperti pertama, kedua, ketiga, dsb.
atau pertama, berikutnya, terakhir.
Beberapa usalan diatas hanya sebagian dari materi teks eksplanasi. Masih ada
bagian lainnya seperti contoh teks eksplanasi, struktur teks eksplanasiyang harus kita
ketahui.
D. Menemukan Gagasan Umum Teks Eksplanasi
Gagasan utama yang disebut juga dengan gagasan pokok, pikiran utama,
pokok pembicaraan, atau pokok pikiran adalah suatu topik yang sedang dibicarakan
atau dibahas dalam sebuah teks.
Dalam setiap paragraf pasti memiliki sebuah gagasan utama yang terletak baik
secara tersurat maupun secara tersirat. Secara tersurat, gagasan utama dapat dilihat
pada kalimat utama yang biasanya terletak pada bagian awal, akhir atau awal dan
akhir paragraf. Sedangkan secara tersirat, gagasan utama terletak tersirat di dalam
seluruh kalimat pada paragraf.
Lalu bagaimana kita dapat menentukan gagasan utama dalam sebuah teks?
Berikut ini adalah tips untuk menentukan gagasan utama dalam sebuah teks.
1. Bacalah dengan cermat
Bacalah kalimat demi kalimat di dalam paragraf pada teks tersebut dengan
cermat, dan pahami pula apa yang sedang dibahas atau dibicarakan di dalam teks.
Setelah membaca teks tersebut secara keseluruhan, jawablah pertanyaan
berikut apa yang sedang dibahas pada teks tersebut? Jawaban dari pertanyaan
tersebutlah yang menjadi topik utamanya.
2. Temukan kalimat utamanya
Strategi yang kedua adalah menemukan kalimat utama pada setiap paragraf di
dalam teks. Seperti yang telah kita ketahui, kalimat utama adalah kalimat yang
bersifat umum dan mengandung gagasan utama. Sedangkan kalimat penjelas
adalah kalimat khusus yang mendukung kalimat utama tersebut. Oleh karena itu,
untuk menemukan kalimat utama adalah dengan melihat kalimat utama yang
diukung oleh kalimat – kalimat penjelas pada paragraf di dalam sebuah teks.
3. Bacalah teks tersebut dengan cermat, dengan demikian kita dapat menentukan
manakah kalimat-kalimat utama di dalam setiap paragaf tersebut.
Agar bisa menemukan kalimat utama dengan mudah, berikut ini adalah ciri – ciri kalimat
utama dalam paragraf :
Ciri kalimat utama :
1. Mengandung topik permasalahan yang dapat dijabarkan lebih lanjut.
2. Biasanya berupa sebuah kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.
3. Memiliki arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lainnya.
4. Dibentuk tanpa kata sambung atau transisi.
Pada paragraf induktif, kalimat utama ditandai dengan kata-kata kunci berikut ini :
Sebagai kesimpulan, Yang penting, oleh karena itu, Jadi, Oleh sebab itu, Dengan demikian
Setelah menemukan kalimat utama pada setiap paragraf, maka carilah inti kalimat
tersebut dengan cara mengambil subjek dan predikatnya saja, lalu simpulkanlah gagasan -
gagasan utamanya.

E. Langkah-langkah meringkas teks eksplanasi / teks nonsastra


Langkah-langkah meringkaskan teks adalah sebagai berikut.
1. Membaca secara cermat seluruh teks asli untuk menangkap seluruh informasi
teks.
Membaca tulisan asli terkadang tidak cukup hanya dilakukan satu kali,
tetapi harus dilakukan berkali- kali. Membaca seluruh teks asli bertujuan
menemukan kalimat/ ide pokok mana yang harus diambil dan dijadikan
ringkasan. Membaca tulisan asli juga dapat membantu pembuat ringkasan
dalam mengambil simpulan dan intisari teks.
2. Menuliskan gagasan atau ide-ide pokok teks.
Pada saat membaca seluruh teks, pembuat ringkasan harus mencatat
dan menuliskan ide-ide pokok atau gagasan utama paragraf. Ide-ide pokok
inilah yang menjadi bahan untuk membuat ringkasan.
3. Menyusun ide-ide pokok paragraf menjadi ringkasan teks.
Setelah mencatat ide-ide pokok paragraf, pembuat ringkasan dapat
merangkai dan menyusun ringkasan berdasarkan ide-ide pokok tersebut
menjadi paragraf baru yang lebih singkat dari tulisan aslinya.
F. Menelaah Isi Struktur dan Kaidah Teks Eksplanasi
1. Struktur Teks Eksplanasi
Seperti yang menjadi ciri teks eksplanasi diatas, teks ini mempunyai 3 struktur
yang membangunnya agar menjadi satu kesatuan yang utuh. Struktur nya:
1. Pernyataan umum: berisi pernyataan umum mengenai topik yang
akan dijelaskan proses proses terjadinya/proses keberadaan.
2. Urutan Sebab Akibat: berisi mengenai detail penjelasan proses
terjadinya yang disajikan secara urut atau bertahap dari yang paling
awal hingga yang paling akhir.
3. Interpretasi: berisi tentang kesimpulan mengenai topik yang telah
dijelaskan.
2. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
Di dalam teks eksplanasi biasanya mengandung ciri kaidah kebahasaan
berikut:
 Fokus pada hal umum (generic), bukan partisipan manusia (nonhuman
participants). Contoh: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, dan udara.
 Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah.
 Lebih banyak menggunakan verba material dan verba relasional (kata
kerja aktif).
 Menggunakan konjungsi waktu dan kausal. Contohnya
penggunaan: sehingga, sebelum, pertama, jika, bila, dan kemudian.
 Menggunakan kalimat pasif.
 Eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang
diterangkan secara kausalitu benar adanya.
Judul: Gerhana Bulan

1. Pernyataan Umum (Pembuka)


Gerhana bulan merupakan salah satu fenomena alam yang sering kita jumpai. Peristiwa alam ini terjadi
apabila bulan beroposisi dengan matahari. Namun, oposisi bulan dengan matahari tidak akan selamanya
menghasilkan peristiwa gerhana bulan.
Artikel pendukung: Contoh Teks Eksplanasi Budaya Beserta Strukturnya.
Mengapa? Sebab kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar. Akan ada saat dimana
terjadi perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika, yang kemudian akan menyebabkan
munculnya dua titik yang juga dikenal dengan istilah node.
Nah, gerhana bulan akan terjadi apabila bulan beroposisi dengan titik nude tersebut. Dibutuhkan sekitar
29,53 hari sampai bulan bergerak dari satu titik ke titik oposisi lainnya.
2. Deretan Penjelas (Isi)
Faktanya, ketika terjadi gerhana bulan, sebenarnya terkadang penampakan bulan masih dapat terlihat. Hal
ini disebabkan karena sinar matahari yang masih tersisa, berbelok menuju arah bulan oleh atmosfer bumi.
Sinar matahari yang dibelokkan itu tentu memiliki spektrum cahaya kemerahan, yang merupakan alasan
mengapa saat peristiwa gerhana bulan, tampilan bulan akan terlihat lebih gelap, biasanya berwarna merah
gelap, jingga atau bahkan coklat.
Artikel pendukung: 5 Contoh Teks Eksplanasi Tentang Peristiwa Alam.
Untuk mengamati gerhana bulan, dapat Anda lakukan dengan mata telanjang tanpa adanya bahaya sedikit
pun. Pada saat terjadi gerhana bulan, umat Islam yang melihat dan mengamati peristiwa gerhana tersebut
disunnahkan untuk melakukan salat gerhana (salat khusuf).
3. Penutup (Interpretasi)
Ketika bayangan bumi menutupi sebagai atau seluruh penampang bulan, maka pada saat itulah akan terjadi
gerhana bulan. Terutama ketika bumi menempati posisi di antara matahari dan bulan, dan berada pada satu
garis lurus yang sama, yang kemudian membuat sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena
dihalangi oleh posisi bumi saat itu.
Begitulah pembahasan lengkap mengenai pengertian teks eksplanasi yang dilengkapi dengan contoh
singkat beserta strukturnya.
G. Pola pengembangan teks eksplanasi
1. Pola pengembangan Sebab Akibat
Pola paragraf sebab-akibat atau yang pada umumnya disebut pola
kausal, dapat dinyatakan dengan menggunakan sebab-akibat suatu peristiwa.
Dalam hal ini sebab dapat menjadi gagasan utama, sedangkan akibat dapat
menjadi perincian pengembangannya, ataupun sebaliknya.
2. Pola Pengembangan Proses.
Pada pola paragraf proses merupakan termasuk jenis paragraf deskriptif.
Paragraf proses yaitu paragraf yang menjelaskan atau menginformasikan
suatu proses terjadinya atau proses bekerjanya sesuatu urutan langkah

H. Langkah-langkah Menulis Teks Eksplanasi


1) Menentukan topik atau suatu kejadian yang menarik, dikuasai, dan aktual.
yang dapat dikembangkan menjadi sebuah teks eksplanasi.
2) Menyusun kerangka teks, dengan mengembangkan topik utama ke dalam
rincian-rincian topik yang lebih spesifik dengan menomorinya sesuai dengan
struktur baku teks eksplanasi. Topik-topik tersebut dapat disusun dengan
urutan kronologis atau kausalitas.
3) Mengumpulkan bahan, yang berupa fakta atau pendapat para ahli terkait
dengan kejadian yang dituliskan dari berbagai sumber, misalnya melalui
observasi lapangan ataupun dengan studi literatur.
4) Mengembangkan kerangka menjadi teks eksplanasi yang lengkap dan utuh
dengan memperhatikan struktur bakunya: identifkasi fenomena/kejadian,
proses kejadian, dan ulasan, serta memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan
yang berlaku pada teks eksplanasi.
5) Menyunting teks eksplanasi dengan tujuan mengoreksi kesalahan-kesalahan
yang mungkin ada di dalam teks tersebut.

TEKS ULASAN / RESENSI


A. Pengertian Teks Ulasan
Teks Ulasan adalah teks yang berisi ulasan/penilaian/review terhadap suatu
karya (film atau drama). Disaat mengulas sebuah film dan drama kita harus bersikap
kritis agar berkontribusi untuk kemajuan drama dan film ke depannya.
Adapun tujuan teks ulasan untuk menunjukan sudut pandang atau
keberpihakan penulis terhadap suatu hal atau atau karya sementara.
B. Ciri-ciri Teks Ulasan
Yang membedakan teks ulasan dengan teks cerita sejarah maupun teks lain
adalah di dalamnya mempunyai ciri-ciri:
1. Strukturnya terdiri atas: Orientasi, Tafsiran, Evaluasi, dan Rangkuman.
2. Memuat informasi berdasarkan pandangan atau opini penulis terhadap suatu
karya atau produk .
3. Opininya berdasarkan fakta yang di-interpretasi-kan.
4. Dikenal dengan istilah lain yaitu resensi.
C. Struktur Teks Ulasan
Ada 4 hal yang menyusun sebuah teks ulasan sehingga teks tersebut menjadi
utuh. Berikut ini struktur teks ulasan:
1) Orientasi
Berisi pengenalan tentang gambaran umum mengenai sebuah karya (drama
dan film) yang akan di review atau ulas. Sehingga membuat pembaca mengetahui
mengenai apa yang akan di-ulas.
2) Tafsiran
Berisi gambaran detail mengenai sebuah karya (film dan drama) yang di-ulas,
contohnya: kualitas,keunikan, keunggulan, bagian karya, dan lainnya.
3) Evaluasi
Berisi pandangan dari pengulas terhadap hasil karya yang di-ulas. Dilakukan
setelah melakukan tafsiran, sehingga pengulas bisa memberi bagian yang
mempunyai nilai dan bagian yang kurang.
4) Rangkuman
Berisi kesimpulan dari ulasan terhadap suatu karya (drama dan film). Pengulas
biasanya memberikan komentar apakah film atau drama yang baru saja di-ulas
berkualitas atau tidak.
D. Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan
Berikut ini kaidah kebahasaan yang terkandung dalam teks ulasan:
1. Teks ulasan drama/film berisi penonjolan terhadap unsur-unsur karya seni yang
hendak di-ulas.
2. Menggunakan kata-kata opini atau persuasif
3. Menggunakan konjungsi internal dan konjungsi eksternal
4. Menggunakan ungkapan perbandingan (persamaan/perbedaan)
5. Menggunakan kata kerja material dan kata kerja relasional
E. Langkah Menyusun Teks Ulasan
1) Membuat Judul atau teks ulasan
2) Menyusun Data (Data Buku)
3) Membuat Pembukuan dengan cara memperkenalkan pengarangnya,
membandingkan dengan karya sejenis, memperkenalkan penerbit.
4) Tubuh dan isi teks ulasan meliputi Resensi, ulasan singkat dan kutipan
secukupnya, keunggulan dan kelemahan, dengan kerangka sejenis, memaparkan
sosok pengarang.
5) Penutup/ ulasan resensi, berisi mengenai argumen pentingnya karya tersebut
ditulis.

PARAFRAF PERSUASIF
A. Pengertian Paragraf Persuasif dan Contohnya
Paragraf persuasif dapat di artikan sebagai paragraf yang mempunyai tujuan untuk
meyakinkan atau mengajak si pembaca dengan maksud tertentu, yang mana hal ini di
lakukan agar bisa melaksanakan serta menerima gagasan penulis dari suatu pendapat
dan pandangan tertentu.
B. Ciri-ciri Paragraf Persuasif

1. Isinya mengandung fakta dan bukti sebagai faktor yang kuat dalam mempengaruhi
atau kalimat dengan bentuk ajakan/bujukan.
2. Tulisan memiliki tujuan untuk mendorong atau mempengaruhi pada suatu hal
3. sedangkan untuk bahasa yang di gunakan dibuat provokatif, menarik, dan antusias.
Hal ini di lakukan agar si pembaca dapat lebih yakin
4. Membuat si pembaca dapat lebih percaya dengan penjelasan yang menarik
5. Berupaya dapat menimbulkan suatu kesepakatan atau penyesuaian lewat
kepercayaan penulis dengan pembaca
6. Berupaya dapat menghindari konflik, yang mana hal ini di lakukan agar pembaca
yakin dan tercapainya kesepakatan
7. Memperlihatkan berbagai fakta serta data sebagai penguat argumentasi atau dalil
C. Contoh Teks atau Paragraf Persuasif
“dengan mengkonsumsi buah-buahan tubuh akan mendapatkan berbagai nutrisi serta
vitamin yang di butuhkan seperti Vitamin C. karena Vitamin C dapat meningkatkan
kekebalan tubuh sehingga kita tidak mudah terserang penyakit”
Jika di lihat secara umum paragraf persuasif berupaya untuk mendapatkan perhatian
pembaca dan memberikan pandangan baru melalui tujuan dari isi paragraf.
D. Bentuk Paragraf Persuasif
Ada beberapa bentuk paragraf persuasif yang umumnya di gunakan, di antaranya
sebagai berikut :

 Bentuk pidato : contoh propaganda, kampanye lisan, dan penjual jamu ditempat-
tempat terbuka.
 Bentuk tulisan : iklan, brosur dan selebaran.
 Bentuk elektronik : misalnya iklan TV, bioskop, dan internet

E. Golongan/jenis Paragraf Persuasif


Jika di lihat dari bentuk paragraf persuasif di atas maka paragraf persuasif bisa di
golongkan ke beberapa jenis yakni :
1) Persuasi politik
Sesuai dengan namanya Persuasi politik di pergunakan untuk hal dibidang
politik yang masih ada kaitannya dengan bidang politik dan kenegaraan.
Biasanya para ahli politik dan kenegaraan menggunakan pesuasi jenis ini
sebagai keperluan politik dan negara.
2) Persuasi pendidikan
Persuasi pendidikan umumnya di gunakan oleh orang tertentu yang
berkecimpung atau masih ada hubungannya dengan dunia pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan. Sebagai contoh orang yang menggunakan
persuasi pendidikan adalah seorang guru yang mana di gunakan untuk
mempengaruhi para siswa agar dapat giat belajar, gemar membaca dan
lainnya. kemudian para Seorang motivator atau inovator pendidikan
memanfaatkan persuasi pendidikan dengan menerapkan berbagai konsep baru
pendidikan bertujuan dapat di laksanakan oleh para pelaksana pendidikan.
3) Persuasi Advertensi
lalu yang ke-3 adalah Persuasi iklan atau Persuasi Advertensi, yang mana
biasanya di gunakan dalam bidang usaha/dunia usaha bertujuan mengenalkan
suatu barang atau jasa. Persuasi iklan yang ialah yang dapat mempengaruhi
konsumen untuk membeli barang yang di tawarkan tersebut. Sedangkan untuk
sebaliknya persuasi yang kurang baik adalah jika tidak mampu mempengaruhi
konsumen untuk membeli barang yang telah di iklankan tersebut.
4) Persuasi Propaganda
informasi merupakan Objek yang di sampaikan pada persuasi propaganda.
maka dari itu tujuan dari persuasi bukan hanya berhenti pada penyebaran
informasi saja. Selebihnya, dengan informasi di harapkan pembaca atau
pendengar ingin/mau serta sadar untuk melakukan sesuatu.
F. Langkah-langkah Menyusun Teks Persuasif
 Tentukan topik
Ketika Anda hendak menulis paragraf persuasi, hal pertama yang perlu Anda
lakukan adalah menentukan topik apa yang sekiranya akan Anda bahas dalam
paragraf tersebut. Tidak perlu bingung dalam menentukan topik, sebab ada
banyak sekali topik yang dapat Anda bahas, misalnya tentang masalah
narkoba, merokok, pergaulan bebas dan kebiasaan sehari-hari lainnya.
Penentuan topik ini perlu Anda lakukan supaya Anda tidak kesulitan dalam
merumuskan tujuan dan ketika mengumpulkan data yang sesuai. Topik nanti
akan menjadi lingkup pembicaraan di dalam paragraf yang Anda buat.
 Tentukan tujuan
Karena setiap paragraf persuasi pasti memiliki tujuan yang sama yaitu untuk
meyakinkan dan memengaruhi pembaca dan pendengar, maka paragraf persuasi
Anda haruslah dibuat sesuai dengan tujuan tersebut. Tujuan yang Anda buatpun
haruslah jelas, masuk akal dan dapat dipercaya oleh pembaca maupun
pendengar.
Dalam penyampaian ataupun penulisannya pun diusahakan supaya singkat
namun jelas supaya apa yang Anda sampaikan dapat ditangkap dengan baik
oleh para pendengar dan pembaca.
 Buatlah kerangka paragraf
Apabila Anda sudah siap dengan topik dan tujuan yang akan dibahas, maka
langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah dengan membuat kerangka
paragraf. Hal ini untuk mempermudah Anda dalam membuat paragraf persuasi,
selain itu dengan membuat kerangka paragraf maka paragraf Anda akan menjadi
lebih sistematis dan logis.
Cara membuat kerangka paragraf itu sendiri sama seperti pengembangan sebab
akibat. Dimana Anda dapat meletakkan sebabnya dahulu, baru kemudian
memberikan akibatnya.
 Mengumpulkan data
Yang tidak kalah pentingnya yaitu mengumpulkan data. Dengan Anda
menyampaikan data yang tepat serta akurat, maka pembaca dan pendengar akan
dapat memiliki kepercayaan kepada Anda.
Oleh sebab itu jangan sekali-kali Anda merekayasa atau membuat-buat data
dalam paragraf Anda karena itu dapat membuat pembaca tidak percaya kepada
Anda bahkan tidak menyukai Anda, maka usahakanlah mencari data sebanyak
mungkin.
 Menyusun paragraf
 Langkah terakhir yaitu menyusun paragraf.
Di langkah ini Anda dapat menyusun paragraf Anda yang sesuai dengan topik,
tujuan, kerangka dan fakta yang sudah Anda kumpulkan menjadi sebuah
paragraf yang baik.
G. Menelaah Struktur Teks Persuasif
1) Kaidah Kebahasaan Teks Persuasi
 Menggunakan kata bujukan (penting, harus, sepantasnya).
 Menggunakan kata kerja imperatif (jadikanlah, hendaknya,
waspadalah)

Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan
dengan topik yang dibahas.
 Menggunakan kata-kata penghubung yang argumentatif (jika, sebab,
karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu).
2) Struktur Teks Persuasif
Teks Persuasi dibentuk oleh beberapa bagian, yang antarbagiannya disusun
secara sistematis dan saling berhubungan. Bagian-bagian yang merupakan
struktur pembangun teks persuasi tersebut adalah:
1. Pengenalan isu
2. Rangkaian argument
3. Pernyataan ajakan
4. Penegasan kembali

Seperti halnya teks yang bertopik perlunya peringatan Hari Sumpah Pemuda
pada pelajaran sebelumnya, teks itu diawali dengan pengenalan isu, diikuti dengan
paparan sejumlah rgumen. Setelah itu, dinyatakan ajakan-ajakan, yang diakhiri
dengan penegasan kembali.

 Pengenalan isu, yakni berupa pengantar atau penyampaian tentang masalah yang
menjadi dasar tulisan atau pembicaraannya itu.
 Rangkaian argumen, yakni berupa sejumlah pendapat penulis/pembicara terkait
dengan isu yang dikemukakan pada bagian sebelumnya. Pada bagian ini
dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumennya itu.
Kehadiran argumen ini berfungsi untuk mengarahkan dan memperkuat ajakan-
ajakan itu.
 Pernyataan ajakan, yakni sebagai inti dari teks persuasi yang di dalamnya
dinyatakan dorongan kepada pembaca/pendengarnya untuk melakukan sesuatu.
Pernyataan itu mungkin disampaikan secara tersurat ataupun tersirat.
 Penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya, yang biasanya
ditandai oleh ungkapan-ungkapan seperti demikianlah, dengan demikian, oleh
karena itulah.

Anda mungkin juga menyukai