PARAFRAF PERSUASIF
A. Pengertian Paragraf Persuasif dan Contohnya
Paragraf persuasif dapat di artikan sebagai paragraf yang mempunyai tujuan untuk
meyakinkan atau mengajak si pembaca dengan maksud tertentu, yang mana hal ini di
lakukan agar bisa melaksanakan serta menerima gagasan penulis dari suatu pendapat
dan pandangan tertentu.
B. Ciri-ciri Paragraf Persuasif
1. Isinya mengandung fakta dan bukti sebagai faktor yang kuat dalam mempengaruhi
atau kalimat dengan bentuk ajakan/bujukan.
2. Tulisan memiliki tujuan untuk mendorong atau mempengaruhi pada suatu hal
3. sedangkan untuk bahasa yang di gunakan dibuat provokatif, menarik, dan antusias.
Hal ini di lakukan agar si pembaca dapat lebih yakin
4. Membuat si pembaca dapat lebih percaya dengan penjelasan yang menarik
5. Berupaya dapat menimbulkan suatu kesepakatan atau penyesuaian lewat
kepercayaan penulis dengan pembaca
6. Berupaya dapat menghindari konflik, yang mana hal ini di lakukan agar pembaca
yakin dan tercapainya kesepakatan
7. Memperlihatkan berbagai fakta serta data sebagai penguat argumentasi atau dalil
C. Contoh Teks atau Paragraf Persuasif
“dengan mengkonsumsi buah-buahan tubuh akan mendapatkan berbagai nutrisi serta
vitamin yang di butuhkan seperti Vitamin C. karena Vitamin C dapat meningkatkan
kekebalan tubuh sehingga kita tidak mudah terserang penyakit”
Jika di lihat secara umum paragraf persuasif berupaya untuk mendapatkan perhatian
pembaca dan memberikan pandangan baru melalui tujuan dari isi paragraf.
D. Bentuk Paragraf Persuasif
Ada beberapa bentuk paragraf persuasif yang umumnya di gunakan, di antaranya
sebagai berikut :
Bentuk pidato : contoh propaganda, kampanye lisan, dan penjual jamu ditempat-
tempat terbuka.
Bentuk tulisan : iklan, brosur dan selebaran.
Bentuk elektronik : misalnya iklan TV, bioskop, dan internet
Seperti halnya teks yang bertopik perlunya peringatan Hari Sumpah Pemuda
pada pelajaran sebelumnya, teks itu diawali dengan pengenalan isu, diikuti dengan
paparan sejumlah rgumen. Setelah itu, dinyatakan ajakan-ajakan, yang diakhiri
dengan penegasan kembali.
Pengenalan isu, yakni berupa pengantar atau penyampaian tentang masalah yang
menjadi dasar tulisan atau pembicaraannya itu.
Rangkaian argumen, yakni berupa sejumlah pendapat penulis/pembicara terkait
dengan isu yang dikemukakan pada bagian sebelumnya. Pada bagian ini
dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumennya itu.
Kehadiran argumen ini berfungsi untuk mengarahkan dan memperkuat ajakan-
ajakan itu.
Pernyataan ajakan, yakni sebagai inti dari teks persuasi yang di dalamnya
dinyatakan dorongan kepada pembaca/pendengarnya untuk melakukan sesuatu.
Pernyataan itu mungkin disampaikan secara tersurat ataupun tersirat.
Penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya, yang biasanya
ditandai oleh ungkapan-ungkapan seperti demikianlah, dengan demikian, oleh
karena itulah.