1
Nomor. 1
Tahun. 2016
Abstrak
Adanya inovasi-inovasi baru dalam pendidikan, sebenarnya bertujuan untuk memberikan output
yang semakin baik bagi. Salah satu output yang dimaksud adalah moral. Faktanya, hal ini belum
sepenuhnya tercapai. Salah satu hal yang mampu mendorong pencapaian output pendidikan yang
baik adalah ekstrakurikuler kepramukaan. Kajian ini memfokuskan terhadap ekstrakurikuler
kepramukaan dengan dua alasan, yaitu adanya Undang-undang nomor 12 tahun 2010 tentang
Gerakan Pramuka; dan Pramuka dinilai mampu mengajarkan banyak nilai, mulai dari
kepemimpinan, kebersamaan, sosial, kecintaan alam, hingga kemandirian. Begitu banyak hal yang
mampu diambil manfaatnya dari ekstrakurikuler tersebut. Dengan demikian kajian ini mengulas
tentang pengaruh latihan kepramukaan terhadap perkembangan moral peserta didik. Tidak hanya
pengaruhnya terhadap output pendidikan, namun tahap perkembangan peserta didik juga tidak
luput dari ulasan yang berkaitan dengan ekstrakurikuler ini. Pada akhirnya, latihan kepramukaan
memiliki kecenderungan mampu mengembangkan moral peserta didik yang diketahui berdasarkan
permainan yang terdapat di dalamnya. Dengan sebuah permainan yang memiliki aturan yang tegas,
maka pesertanya pun akan mematuhinya. Permainan yang dimaksud tentunya yang mampu
meningkatkan moral. Moral yang dimaksud berupa kesantunan peserta didik dalam bersikap dan
bertingkah laku.
mendidik dan membina kaum muda (2) nilai materi, yaitu nilai kegunaan
Indonesia dengan tujuan agar mereka praktisnya.
menjadi:8 Gerakan pramuka dalam
melaksanakan fungsinya sebagai wadah
a. Manusia berkepribadian, pembinaandan pengembangan generasi
berwatak,dan berbudi pekerti luhur, muda Indonesia mempunyai tugas pokok
yang : menyelenggarakan kepramukaan bagi
(1) Beriman dan bertaqwa kepada kaum muda guna menumbuhkan tunas
Tuhan YME kuat mental, dan bangsaagar menjadi generasi yang lebih
tinggi moral baik, bertanggung jawab, mampu mengisi
(2) Tinggi kecerdasan dan mutu kemerdekaan nasional dan membangun
ketrampilan dunia yang lebih baik. Dalam
(3) Kuat dan sehat jasmaninya. melaksanakan tugas pokoknya tentu
b. Warga Negara Republik Indonesia memerlukan suatu perencanaan dan
yang berjiwa pancasila, setia dan program yang strategi dan
patuh pada Negara kesatuan Republik berkesinambungan berupa kebijakan dan
Indonesia serta menjadi anggota prioritas program yang dituangkan dalam
masyarakat yang baik dan berguna, gerakan pramuka.
yang dapat membangun dirinya Kepanduan atau pramuka
sendiri secara mandiri dan bersama- merupakan wadah gerak bagi peserta
sama bertanggung jawab atas didik di bawah pimpinan mereka sendiri
pembangunan bangsa dan Negara, dalam rangka melakukan kegiatan-
memiliki kepedulian sesama hidup kegiatan yang positif, inovatif, dan
dan alam lingkungan, baik lokal, produktif yang akan membantu mereka
nasional maupun internasional.9 dalam mengembangkan fungsi
Kepramukaan ialah proses pendidikan di kewarganegaraan dengan daya tarik
luar lingkungan sekolah dan di luar dalam lingkungan. Gerakan pramuka
lingkungan keluarga dalam bentuk disebutkan bahwa pembangunan
kegiatan yang menarik, menyenangkan, kepribadian ditujukan untuk
sehat, teratur, terarah, praktis yang mengembangkan potensi diri serta
dilakukan dialam terbuka. Kegiatan memiliki akhlak mulia, pengendalian diri,
kepramukaan merupakan kegiatan out dan kecakapan hidup bagi setiap warga
door activitas/ kegiatan dialam terbuka negara demi tercapainya kesejahteraan
dengan harapan kegitan kepramukaan masyarakat.11
akan mempunyai dua nilai, yaitu:10 (1) Mengacu Permendikbud RI Nomor
nilai Formal, atau pendidikannya yaitu 81A Tahun 2013 tentang Implementasi
pembentukan watak (character building); Kurikulum 2013, lampiran III dijelaskan
8
Lukman Santoso A. Z, Panduan Terlengkap
11
Pramuka (Yogyakarta: Buku Biru, n.d.). Natalia Nainggolan, “Peranan Kepramukaan Dalam
9
Lendikada, “Kursus Pembina Pramuka Mahir Membina Sikap Nasionalisme Pada Gugus Melati
Tingkat Dasar,” 2000, 2. Banda Aceh,” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Prodi PGSD
10
Santoso A. Z, Panduan Terlengkap Pramuka. FKIP Unsyiah 1 (n.d.): 93–94.
Hubungan Pemanfaatan Media Pembelajaran . . .| 63
macam batasan mengenai nilai-nilai moral. kebudayaan. Pendidikan moral itu sendiri
Hal ini banyak dipengerahui oleh faktor- terdiri dari sejumlah komponen yang
faktor kebudayan suatu kelompok sosial berkaitan dengan ilmu pengetahuan
atau masyarakat. tentang tradisi moral, penalaran moral,
Adapun yang di maksud dengan rasa kasih dan altruisme, serta tendensi
perkembangan moral adalah moral.14
perkembangan yang berkaitan dengan Aspek moral dan keagamaan juga
aturan dan konvensi mengenai apa yang berkembang sejak kecil dalam lingkungan
seharusnya dilakukan oleh manusia dalam terutama lingkungan keluarga sangat
interaksinya dengan orang lain.13 dominan bagi perkembangan aspek ini.
Pendidikan moral adalah Tidak ada anak yang memperkembangkan
kesadaran untuk membantu peserta didik nilai-nilai moral oleh dirinya sendiri nilai –
melalui ilmu pengetahuan, keterampilan- nilai moral bukanlah sesuatu yang
keterampilan, sikap, dan nilai yang diperoleh dari kelahirannya melainkan
memberikan kontribusi pada kepuasan sesuatu yang diperoleh dari luar. Seorang
individu dan kehidupan sosial. Definisi ini anak harus diajarkan bagai mana
menggambarkan bahwa pendidikan moral bertingkah laku yang baik atau di
bermuara pada dua tujuan. Pertama, tunjukkan tingkah-tingkah laku mana yang
membantu generasi muda dalam salah atau yang kurang baik sesuai dengan
memperoleh ilmu pengetahuan, apa yang menjadi norma-norma yang
keterampilan, sikap, dan nilai untuk berlaku terus menerus dan yang
kepuasaan hidup yang lebih baik. Kedua, diturunkan dari orang tua kepada anak
membantu individu mencapai kehidupan dan seterusnya.
sosial sekaligus memberikan kontribusi Anak membutuhkan keterampilan
kepada terciptanya masyarakat yang lebih moral bukan hanya sekedar prestasi
baik didasarkan pada kepedulian dan akademik terutama dalam berhubungan
perasaan kasih kepada umat manusia dan dengan orang lain. Beberapa kasus
makhluk hidup serta tidak mengganggu perilaku menyimpang pada anak seperti
hak-hak orang lain untuk memenuhi nilai yang telah dipaparkan di atas, dapat
legitimasi dirinya. terjadi lebih disebabkan rendahnya
Pendidikan moral dikatakan kualitas moral anak. Perkembangan moral
berhasil bila peserta didik mampu tidak berkembang dengan sendirinya.
menghasilkan nilai-nilai dan tingkah laku Kecerdasan moral dapat diajarkan.
moral yang ditransmisikan, baik secara Semakin dini moral diajarkan maka
verbal maupun perilaku. Pendidikan moral semakin besar kapasitas anak mencapai
bertujuan menghasilkan individu yang karakter yang solid, yaitu growing to think,
mengerti nilai-nilai moral dan konsisten believe, and act morally.
dalam melaksanakannya sesuai dengan Dalam tulisannya Dwi Hastuti
konsep moral yang diajarkan agama, menjelaskan bahwa dilihat dari
tradisi moral masyarakat, dan
14
Ibda, “Pendidikan Moral Anak Melalui Pengajaran
13
Desmita, Psikologi Perkembangan, 149. Bidang Studi PPKn dan Pendidikan Agama,” 340.
Hubungan Pemanfaatan Media Pembelajaran . . .| 65
perkembangan moral/karakter anak yang mana yang buruk dan tidak boleh
diukur dari kecintaan terhadap Tuhan dikerjakan. Di sekolah potensi anak-anak
YME dalam kebiasaan berdo’a, tersebut di gali dari minat dan bakat dan
kemandirian (makan sendiri, memakai dikembangkan melalui pendidikan ekstra
celana sendiri, dan buang air kecil kurikuler salah satunya adalah latihan
sendiri), kerjasama dan tolong menolong kepramukaan. Selain itu yang
(mampu meminjamkan alat permainan), mempengaruhi perkembagan juga berasal
anak dari KB2 relatif lebih baik dari aspek-aspek yang terdapat pada
dibandingkan anak dari KB1 (Tabel 10). masyarakat modern seperti : TV, film,
Dari karakter kemandirian tampak bahwa Radio, bacaan-bacaan dan fasilitas
anak KB2 relatif lebih baik, dilihat dari rekreasi dan lainnya16. Adapun faktor-
kebiasaan makan sendiri, memakai celana faktor yang mempengaruhi dan
sendiri, dan mengatakan buang air kecil. membentuk niali-nilai moral pada anak
Hal ini diduga berhubungan dengan adalah:
latihan kemandirian yang diberikan orang Lingkungan rumah. Tingkah laku
tua karena umumnya anak KB2 adalah anak tidak hanya dipengaruhi oleh
anak dari golongan menengah ke bawah, bagaimana sikap-sikap orang yang berada
dengan pendapatan total relatif lebih dalam rumah itu, melainkan bagaiman
rendah dibandingkan anak KB1, serta sikap-sikap mereka dan bagaimana
proporsi keluarga yang merupakan mereka mengadakan atau melakukan
keluarga luas lebih banyak. Diduga hubungan-hubungan dengan orang-orang
anakanak KB2 memiliki teladan di luar rumah. Orang tua harus dapat
kemandirian yang lebih banyak dari menciptakan suatu keadaan di mana si
anggota keluarga lainnya, atau memiliki anak berkembang dalam suasana ramah,
dorongan lebih untuk hidup mandiri dan ikhlas, jujur dan kerjasama yang
tidak dibiasakan dilayani oleh pembantu.15 diperlihatkan oleh masing-masing anggota
Moral adalah standard mengenai keluarga dalam hidup mereka setiap hari.
benar - salah menurut tata cara, Selain itu kebijaksanaan orang tua yang
kebiasaan nilai , agama, maupun adat yang memiliki intelegensi yang tinggi (
barlaku pada suatu kelompok sosial Pendidikan yang baik) dan sosio-ekonomi
tertentu. Dalam diri anak terdapat potensi yang mapan juga mempengaruhi
moral yang siap untuk dikembangkan. perkembangan moral anak. Dan keadaan
Melalui pengalamannya berinteraksi orag tua sebaliknya bisa menghambat
dengan orang lain (dengan orang tua, atau mempersulit tumbuhnya sikap-sikap
saudara dan teman sebaya), anak belajar yang baik bagi anak dikemudian hari.
memahami tentang prilaku mana yang Hubungan afektif antara anak dan
baik, yang boleh dikerjakakan dan prilaku orang tuanya, atau orang dewasa yang
memaninkan peran sebagai orang tua,
15
Dwi Hastuti, “Stimulasi Psikososial Pada Anak melahirkan kepekaan moral tertentu yang
Kelompok Bermain Dan Pengaruhnya Pada
Perkembangan Motorik, Kognitif, Sosial Emosi, Dan
16
Moral/Karakter Anak,” Jurnal Ilmu Keluarga dan Singgih D. Gunarsa, Psikologi Perkembangan
Konsumen 2 (Januari 2009): 340. (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999), 349.
66 | | Vol 1 No 1 Tahun 2016
setelah mendalami dan menghayati yang masih di sekolah dasar dan sekolah
tentang pelajaran agama anak akan faham tingkat pertama antusias sekali untuk
bahwa perbuatan yang tidak baik mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
mendapat hukuman dari Tuhan meskipun khususnya pramuka ,mereka menganggap
Tuhan adalah tokoh yang abstrak. bahwa latihan kepramukaan adalah
Aktivitas-aktivitas rekreasi. Orang sesuatu yang menyenangkan karena
tua dan guru harus menyadari betapa didalamnya berisi berbagai permainan
pentingnya bacaan-bacaan bagi anak dan pengalaman yang baru dan banyak
untuk mengisi waktu luang, hal itu juga tantangannya.
menumbuhkan perkembangan moral Bagi Piaget, perkembangan moral
pada diri anak. Perhatian dan anjuran digambarkan melalui aturan permaianan.
untuk membaca ini menimbulkan karena itu hakekat moralitas adalah
keinginan dan kebiasaan yang besar untuk kecenderungan untuk menerima dan
membaca. Demikian pula fasilitas-fasilitas mentaati system peraturan.22 Dari teori
rekreasi seperti film, radio, TV, dalam kognitif piaget tentang perkembangan
bentuk apa saja sedikit banyak akan moral ini dapat diketahui bahwa
mempengaruhi norma-norma moral anak. permainan dalam kepramukaan dapat
Inteligensi. Inteligensi melatih moral anak, karena anak dalam
dikemukakan disini dengan alasan bahwa melakukan suatu permainan tidak mau
untuk mengerti hal-hal yang boleh atau melanggar aturan yang telah disepakati,
tidak boleh dibutuhkan kemampuan- dan jika ia melanggar tentu dia akan
kemampuan yang baik. Sebaliknya mendapatkan sanksi berupa dikucilkan
kemampuan-kemampuan yang baik dan ataupun didiskualifikasi dari
yang dapat mengertikan perbuatan yang kelompoknya. Pendapat yang kognitif
baik ataupun yang tidak baik, tidak menitik beratkan akan faktor-faktor
menjamin pula bahwa si pelaku akan pengertian dan pemahaman. Dalam tahun
melakukan hal-hal yang baik. tiga puluhan Piaget mengadakan
Jenis kelamin. Hal ini dikemukakan penelitian yang sistematik mengenai
karena pada kenyataannya bahwa fenomene-fenomene kata hati: Berturut-
kenakalan sering ditemui pada anak laki- turut diselidikinya kesadaran akan aturan-
laki, dan kejujuran ditemui pada anak aturan, realisme moral serta pengertian
perempuan meskipun hal ini tidak bisa akan keadilan. Menurut Piaget harus
dikatakan secara umum. dimulai dengan aturan-aturan, misalnya
Pengaruh Latihan Kepramukaan aturan permainan, karena aturan
terhadap Perkembangan moral Anak mngandung arti menghormat, hormat
Dalam pengamatan sehari-hari, terhadap orang lain.23
atau ketika berpartisipasi langsung
terhadap pemantauan perkembangan
anak didik ataupun anak kita, terdapat 22
Desmita, Psikologi Perkembangan, 157.
banyak hal yang bisa dilakukan analisa 23
Siti Rahayu Haditomo, Psikologi Perkembangan;
dari perkembangan anak. Anak khususnya Pengantar dalam Berbagai Bagiannya (Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, n.d.), 157.
Hubungan Pemanfaatan Media Pembelajaran . . .| 69