Anda di halaman 1dari 3

Teknik Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan Problem Solving menjadi salah satu kriteria seseorang untuk mendapatkan

kesempatan Promosi dalam sebuah Fungsi dan Jabatan. Untuk itulah setiap Assessment akan selalu disertai dengan Metode mencari Pemecahan Masalah (Problem Solving). Setelah mendapatkan cara menyelesaikan sebuah masalah, akan dilanjutkan dengan menguji kemampuan Pengambilan Keputusan (Decision Making). Terkadang seorang ahli akan berkata Therere no Problems just Opportunities, namun hal ini jusru memperjelas kondisi bahwa dia belum menemukan Akar Masalah (Root Cause) sehingga tampak hanya menutupi stress agar terlihat optimis. Pada akhirnya setiap Masalah harus Dipecahkan dan Keputusan harus Diambil. Dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan harus dilakukan Tahap Demi Tahap (Step-by-Step) yakni: Langkah 1, Problem Recognition (Pengakuan Masalah) Dengan mengakui bahwa terdapat situasi yang harus diperbaiki, walaupun kondisi serius dan sangat kritis. Jangan pula menganggap sepele sebuah permasalahan sehingga cenderung sedikit mengabaikan potensi masalah berikutnya. Pengakuan yang Jujur akan adanya Masalah Kecil atau Besar akan berdampak terhadap keseluruhan proses yang akan berjalan kemudian. Individu dan Tim perlu Mengenali dan Mengakui terdapat sebuah Gejala yang berpotensi menjadi Masalah berkelanjutan, sedemikian Pemecahan Masalah dan Pengabilan Keputusan dapat terwujud. Langkah 2, Problem Labeling (Identifikasi Masalah) Setelah menyelesaikan langkah pertama, Anda perlu memiliki banyak data pendukung masalah tersebut. Ini mungkin akan membingungkan Anda dengan begitu banyaknya masalah dan jenis masalah yang ada. Namun identifikasi masalah ini perlu dilakukan agar mendapat persepsi yang sama dari semua orang walau dari sudut pandang yang berbeda. Hasil identifikasi masalah ini agar ada sebuah Kesepakatan Bersama tentang Masalah Utama yang perlu Resolusi. Langkah 3, Problem-Cause Analysis (Analisa Penyebab Masalah) Dengan berhasilnya Identifikasi Masalah, maka Anda akan mulai mencari Definisi Masalah sebenarnya. Anda tidak mungkin menyelesaikan masalah secara bersamaan, dimana hal tersebut akan sangat menguras waktu dan pikiran. Maka dengan memilah-milah pada Langkah 2, konsentrasi dan fokus Anda terhadap Akar Penyebab Masalah Utama makin mengerucut. Langkah ketiga ini adalah Langkah yang Terkontrol dan Terpecahkan dan dapat menjelaskan kenapa masalah tersebut timbul. Langkah 4, Optional Solution (Solusi Pilihan) Langkah ini menggambarkan bagaimana Langkah penyelesaian masalah dengan berbagai cara dan alternatif. Anda tentu mencari strategi penyelesaian masalah satu untuk semua, namun daftar lengkap alternatif akan sangat penting sebelum berlanjut pada langkah

berikutnya. Carilah daftar lengkap cara-cara yang mungkin dalam penyelesaian masalah Anda. Langkah 5, Decision Making (Pengambilan Keputusan) Disini akan memungkinkan Anda memilih salah satu alternatif solusi yang ada dalam tindakan perbaikan. Langkah ini menjadi Filosofi Analisa dan Evaluasi, dimana Anda perlu mempertimbangkan Prioritas dan Alternatif pilihan sehingga akan terkaji Proses yang Praktis dan Ilmiah. Pengambilan Keputusan ini harus mendapatkan tempat dari semua pihak sehingga dapat mengesampingkan Alternatif Solusi lainnya dari Langkah empat. Langkah 6, Action Planning (Perencanaan Aksi) Sebuah Solusi tidak menjadi senjata ampuh jika hanya sebagai wacana dan tidak terbukti dalam tindakan. Sebaik apapun solusi pilihan bersama tidak akan berhasil tanpa adanya eksekusi. Tahapan ini memerlukan Apa yang akan dilakukan (What to Do), Dimana dilakukan (Where) dan Kapan dilakukan (When). Mekanisme Pengawasan sangat penting dalam memastikan sebuah rencana berjalan baik dan berhasil. Tidak peduli seberapa hebat Anda dalam memprediksi masa depan, namun lebih baik mengantisipasi masalah dan mempersiapkan diri sebaik mungkin, menghindari efek terburuk, dengan memikirkan Urutan Pelaksanaan, Estimasi Waktu dan Sumber Daya terkait. Cara Memecahkan Masalah 1. Identifikasi Masalah Buatlah deskripsi apa yang sebenarnya terjadi. Tulislah situasi dan kondisi sekarang yang menurut kita itu adalah sebuah masalah. Cobalah tanyakan dalam diri, apakah ini benar-benar sebuah masalah atau hanya kita sendiri yang mengada-adakan dan membesar-besarkan persoalan. Sesuatu yang sepele sering dianggap masalah itu yang sering terjadi. Lihatlah apakah masalah ini akan berpengaruh terhadap diri kita atau tidak. Terus pengaruhnya apa. Semakin besar dampak masalah buat diri kita berarti masalah itu harus diprioritaskan. Masalah yang berdampak jangka panjang juga mesti diperhatikan. Tanpa disadari kita memelihara masalah karena efeknya belum terasa saat ini. Ada kebiasaan yang kita anggap hal biasa padahal bisa jadi masalah di masa yang akan datang. Misalnya merokok. 2. Cari Akar Masalah Apa yang nampak di permukaan belum tentu sama dengan apa yang ada di dalam. Kita harus mencari sumber atau asal permasalahan yang sudah kita identifikasikan di langkah pertama tadi. Misalnya kulit kita gatal karena digigit nyamuk. Masalah yang nampak adalah rasa gatal. Solusi yang diambil mungkin hanya dengan mengoleskan salep anti gatal. Nyamuknya akan terus berkeliaran dan mungkin akan menggigit lagi. Jika kita tahu akar masalahnya, nyamuknya juga harus diberantas.

Begitu juga dengan permasalahan yang kita alami. Diuraikan dulu dengan jelas, ditelusuri hingga ditemukan sumbernya. Jika kita sudah bisa mengidentifikasi dan menemukan akar masalah, 50% permasalahan kita sudah bisa dianggap selesai. Tentu saja proses ini tidak mudah dilakukan. Perlu waktu dan kejernihan berpikir agar bisa obyektif dalam menilai permasalahan. 3. Buat Alternatif Pemecahan Masalah Setelah tahu masalah apa yang sebenarnya terjadi dan sumbernya darimana, buatlah beberapa alternatif pemecahan masalah yang mungkin dilakukan. Tulislah cara-cara pemecahan masalah itu dengan tahapan-tahapannya. Apa saja langkah yang perlu diambil agar masalah tersebut bisa terselesaikan. Jangan lupa tuliskan juga resiko, waktu yang harus ditempuh dan tingkat kesulitannya. Susunlah alternatif pemecahan masalah itu sesuai dengan urutan. Cara penyelesaian yang paling kecil resikonya, waktunya sedikit dan mudah dilaksanakan ditaruh di urutan pertama. Begitu terus diurutkan hingga yang terakhir. Jika masalah kita berhubungan dengan orang lain, usahakan bisa win-win solution. Jika tidak bisa sama-sama menang, pilihlah yang resikonya paling kecil. 4. Laksanakan pilihan terbaik dari alternatif pemecahan masalah Pilihlah satu alternatif pemecahan masalah yang sudah kita susun. Laksanakan pilihan tersebut. Selesaikan masalah dengan tuntas. Jangan sampai kita menyelesaikan masalah tapi menimbulkan masalah baru. Kita harus meniru slogan salah satu perusahaan BUMN yaitu menyelesaikan masalah tanpa masalah. Terkadang ada resiko yang harus kita terima ketika ingin menyelesaikan masalah. Siapkan diri menerima resiko tersebut jika mau masalah kita selesai dengan tuntas. Resiko tak bisa dihindari tapi harus dihadapi. Entah resiko itu berupa dimusuhi dan dijauhi oleh teman atau bahkan harus pindah dari lingkungan. Misalnya ada seorang remaja yang menjadi pengguna narkoba karena terpengaruh teman-teman dan lingkungannya. Salah satu solusinya adalah dia harus menjauhi mereka. Jika perlu pindah ke tempat lain yang lebih kondusif.

Anda mungkin juga menyukai