PROPOSAL PENELITIAN
Untuk memenuhi sebagian persyaratan mata kuliah Seminar
Oleh:
DIO RAHMAT PUTRA
NIM. 20037017
PENDAHULUAN
kualitas bahan, standar proses produksi, barang setengah jadi, barang jadi, sampai
standar pengiriman produk akhir ke konsumen agar barang (jasa) yang dihasilkan
sesuai dengan spesifikasi kualitas yang direncanakan (Suyadi, 2007: 72). Hal
produk yang memenuhi persyaratan perusahaan. Oleh karena itu, fungsi kendali
Saat ini, tantangan yang dihadapi hampir semua pelaku usaha, terutama yang
bergerak di sektor industri adalah tingkat persaingan yang semakin ketat. Bukan
hanya perusahaan berskala besar dan internasional, bahkan perusahaan kecil juga
usahanya (Rahma Dilla, 2016). Oleh sebab itu, dalam meningkatkan usaha
lainnya.
1
2
Toko Dona Cake adalah salah satu industri yang bergerak pada bidang
Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat. Toko Kue Dona Cake berdiri pada
tahun 2008. Toko Dona Cake memproduksi berbagai jenis kue seperti kue bolu,
blueberry, brownies dan black forest. Toko Dona Cake mengedepankan kepuasan
pelanggan atas hasil produk mereka. Salah satu bentuk yang dilakukan adalah
tepat, terlalu lama di oven, dan ketika proses pemindahan dari loyang, ada kue
yang lengket atau terjatuh. Berdasarkan survey dengan pemilik toko diketahui
bahwa terdapat tiga permasalah utama yang membuat kualitas kue menurun, yakni
dari kualitas kue yang bertekstur kasar, hal ini disebabkan oleh tidak
hangus/gosong, rusak/cacat, dan bantat. Hal ini disebabkan oleh terlalu lama di
dalam oven, pemberian tepung pada loyang yang tidak merata dan bahan yang
digunakan tidak sesuai takaran. Serta terdapatnya pesaing baru yang berada
diwilayah tersebut. Seperti Toko Kue Zahra, Toko kue Rita dan Toko Kue Dinda.
terhadap produk yang mereka produksi dari segi kualitas kue yang sebelumnya
kue bolu bertekstur kasar menjadi halus dengan menambahkan penghalus kue,
namun masih terdapat produk gagal yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
3
mutu bisa berupa kualitas yang tidak baik dan image perusahaan akan buruk
besar biaya yang harus dikeluarkan oleh pelaku usaha untuk memperbaiki produk
yang rusak.
kegiatan yang berdampak pada kualitas produk yang dihasilkan dan juga
terhadap kualitas tidak hanya dilakukan sekali atau dua kali melainkan secara
Hasil produksi yang optimal tentu mampu meningkatkan keuntungan usaha, dan
banyak faktor meliputi efisiensi usaha, hasil akhir, jenis bahan yang digunakan,
dan lainnya.
ini juga dibutuhkan agar Toko Dona Cake mampu bersaing dengan toko
kualitas untuk menghasilkan kue yang berkualitas agar dapat diterima dengan baik
oleh pasar atau konsumen dan juga agar dapat bertahan di antara para pesaingnya.
(2004: 219) adalah suatu sistem yang dikembangkan untuk menjaga standar yang
uniform dari kualitas hasil produksi, pada tingkat biaya yang minimum dan
merupakan bantuan untuk mencapai efisiens. Untuk itu perlu adanya pengendalian
Peta kendali adalah suatu teknik berupa pengamatan pada grafik yang
sampel atau waktu pengambilan sampel. Peta kendali terdiri atas Garis Tengah
(GT) yang merupakan nilai rata-rata dari karakteristik kualitas, serta dua garis lain
yang menyatakan Batas Pengendalian Atas (BPA) dan Batas Pengendalian Bawah
Peta Kendali p atau p-chart adalah salah satu alat statistik yang digunakan
dapat diukur. Dalam penelitian produksi Kue Dona Cake, Peta Kendali p dapat
digunakan untuk memonitor jumlah cacat yang terjadi pada kue selama proses
statistik utama yang dapat dipakai sebagai alat bantu untuk mengendalikan
kualitas yaitu check sheet, histogram, control chart, diagram pareto, diagram
sebab-akibat, scatter diagram, dan flow chart (Devani & Wahyuni, 2017).
kualitas kue, seperti bahan baku, metode produksi, mesin, tenaga kerja, dan
tepat dapat diambil untuk mengurangi variasi kualitas dan meningkatkan kualitas
sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Aldo Almayda Abidin dkk.
pareto diperoleh kesimpulan bahwa proses produksi Roti Anny bakery and cake
penelitian hanya tertuju pada satu subjek. Penelitian selanjutnya yang dilakukan
kesimpulan bahwa masih terdapat 11, 61% kerusakan produk yang dimana masih
bahwa faktor utama penyebab terjadinya kegagalan produk adalah faktor manusia.
penelitian dengan metode yang sama dengan menggunakan peta kendali atribut p
analisis kapabilitas proses yang digunakan untuk mengecek seberapa kapabel atau
seberapa besar tingkat akurasi dari proses itu. Setelah diketahui kapabilitas dari
hubungan sebab akibat dari cacat yang dihasilkan sehingga akan didapatkan
faktor-faktor apa saja yang menjadi sumber dari permasalahan yang ada. Sehingga
nantinya diharapkan dari hasil penelitian ini dapat membantu pihak Toko Dona
produk dan mampu bersaing dengan pabrik maupun usaha produksi kue yang
lainnya. Maka dari penjabaran penelitian yang dilakukan diatas peneliti tertarik
B. Batasan Masalah
Batasan masalah ini Bertujuan agar penelitian menjadi terarah dan jelas,
1. Data proses produksi yang digunakan adalah jumlah kue yang dihasilkan
baik sukses ataupun gagal (terdapat kecacatan) yang dimulai dari tanggal 1
sebab-akibat.
7
C. Rumusan Masalah
1. Apakah tingkat kerusakan produk kue Dona Cake berada di dalam batas
kendali?
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
penelitian.
penelitian.
8
3. Bagi Toko Dona Cake, dapat memberikan solusi atas permasalah proses
tersebut sehingga mampu bersaing dengan pesaing toko kue yang lainnya.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kualitas
Menurut Montgomery (1990), terdapat dua segi umum tentang kualitas, yaitu
kualitas rancangan dan kulitas kecocokan. Kualitas rancangan adalah barang dan
jasa memiliki berbagai tingkat kualitas, seperti perbedaan ukuran, warna, tipe,
tergantung tujuan dan mangsa pasar produk dan jasa tersebut. sedangkan, kualitas
kecocokan adalah seberapa baik produk itu sesuai dengan spesifikasi yang
dan sifat sebuah produk bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan
1. Manusia (man)
2. Mesin (machine)
Mesin atau peralatan yang digunakan dalam proses penambahan nilai menjadi
9
10
3. Metode (method)
Hal ini meliputi prosedur kerja di mana setiap orang harus melaksanakan kerja
ini harus merupakan prosedur kerja terbaik agar setiap orang dapat
4. Bahan (material)
Bahan baku yang diproses produksi agar menghasilkan nilai tambah menjadi
output, jenisnya sangat beragam. Keragaman bahan baku yang digunakan akan
memengaruhi nilai output yang beragam pula. Bahkan, perbedaan bahan baku
5. Ukuran (measurement)
Dalam setiap tahap proses produksi harus ada ukuran sebagai standar
mengukur kinerja seluruh tahapan proses produksi, dengan tujuan agar hasil
6. Lingkungan (environment)
kinerja proses produksi. Bila lingkungan kerja berubah maka kinerja pun akan
B. Pengendalian Kualitas
bisnis, mendorong para pemimpin bisnis untuk melakukan yang lebih efisien
untuk menjaga kualitas produknya melalui penerapan sistem kendali mutu untuk
kualitas dalam arti menyeluruh adalah Pengawasan mutu merupakan usaha untuk
mempertahankan mutu kualitas dari barang yang dihasilkan, agar sesuai dengan
perusahaan.
dari pengendalian standar mutu bahan, standar proses produksi, barang setengah
jadi, barang jadi, sampai standar pengiriman produk akhir ke konsumen agar
barang (jasa) yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi mutu yang direncanakan.
Tujuan dari pengendalian mutu adalah untuk memastikan bahwa produk akhir
dicatat untuk analisis. Hasil analisis kendali mutu digunakan untuk mengarahkan
atau memperbaiki sistem kerja agar produk yang bersangkutan memenuhi standar
dari rencana standar agar segera diperbaiki. Menurut (Endi Haryanto dan Ipin
1. Agar produk hasil dari produksi dapat mencapai standar kualitas yang telah
ditetapkan.
bahwa kualitas produk atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas
yang telah ditetapkan dengan mengeluarkan biaya yang ekonomis atau serendah
mungkin.
selagi sebuah produk atau jasa sedang diproduksi (Heizer dan Render, 2005: 268).
tindakan penyehatan yang sesuai apabila ada perbedaan antara penampilan yang
secara statistik dengan menggunakan SPC (Statistical Process Control) dan SQC
(Statistical Quality Control), mempunyai tujuh alat statistik utama yang dapat
digunakan sebagai alat bantu untuk mengendalikan kualitas antara lain: check
13
sheet, histogram, control chart, diagram pareto, diagram sebab akibat, scatter
sampel berupa jumlah produksi, jumlah cacat, dan jenis jumlah cacat dari
Menurut Somadi dkk. (2020) scatter diagram atau dalam istilah lain
pada kualitas dan mempunyai akibat pada masalah yang kita pelajari. Selain
itu kita juga dapat melihat faktor-faktor yang lebih terperinci yang
berpengaruh dan mempunyai akibat pada faktor utama tersebut yang dapat
kita lihat dari panah-panah yang bentuk tulang ikan pada diagram fishbone
tersebut.
14
a. Material/bahan baku;
b. Machine/mesin;
c. Man/manusia;
d. Method/metode;
e. Environment/lingkungan.
Urutannya mulai dari jumlah permasalahan yang paling banyak terjadi sampai
yang paling sedikit terjadi. Pada permasalahan, diagram pareto ini digunakan
terjadi di perusahaan.
5. Flow Chart
Menurut Idris dkk. (2016) flow chart merupakan alat bantu untuk
waktu.
e. Membandingkan dari data periode yang satu dengan periode lain, juga
6. Histogram
Menurut Tobing (2018) histogram atau diagram batang adalah alat bantu yang
diagram batang yang menunjukan tabulasi dari data yang diatur berdasarkan
Menurut Radianza & Mahabai (2020) peta kendali adalah yaitu peta yang
kelompok sampel yang sedang diinspeksi. Peta kendali adalah suatu alat yang
Kita mengenal ada 2 (dua) jenis peta kendali, yaitu peta kendali variabel dan
selama proses produksi yang tidak dapat diukur tetapi dapat dihitung sehingga
pemeriksaan.
per unit.
atau item produk yang rusak, dan terdeteksi pada saat pemeriksaan, sehingga
(Khikmawati, 2019).
dari produk yang tidak sesuai spesifikasi kualitas atau proporsi produk yang cacat
dalam suatu proses produksi. Proporsi yang tidak sesuai dengan spesifikasi
didefinisikan sebagai rasio banyaknya item yang tidak sesuai spesifikasi dalam
suatu populasi terhadap total banyaknya item dalam populasi itu. (Montgomery,
Douglas C, 1990)
sehingga probabilitas bahwa suatu unit akan tidak sesuai dengan spesifikasi
adalah p, dan unit yang diproduksi berurutan adalah independen. Maka tiap unit
Apabila sampel acak dengan n unit produk dipilih, dan D adalah banyak unit
18
produk yang tak sesuai maka D berdistribusi binomial dengan parameter n dan p
berikut ini.
Proporsi sampel yang tidak sesuai spesifikasi kualitas (sebesar D) terhadap ukuran
sampel n, yaitu:
^ D
P=
n
Dimana:
^
P = proporsi ketidaksesuaian dalam setiap sampel.
μ=P
dan
2 p(1−p)
σ ^P=
n
Jika w suatu statistik yang mengukur suatu karakteristik kualitas, dan jika
mean w adalah μw dan variansi w adalah σ 2w, maka model umum grafik pengendali
BPA=μw + k σ w
BPB=μw −k σ w
Dengan k adalah jarak batas pengendali garis tengah, dalam kelipatan deviasi
Jika proporsi yang sebenarnya dari unit-unit yang tidak sesuai spesifikasi telah
diketahui dalam produksi atau nilai standar telah ditentukan oleh manajemen yaitu
sebesar p maka garis tengah dan batas pengendali grafik pengendali p dapat
BPA= p+3
√ p(1− p)
n
¿=p
BPB=p−3
√ p( 1− p)
n
sehingga p harus ditaksir dari data observasi. Prosedur yang umum adalah
umum, m haruslah 20 atau 25. Kemudian jika menyatakan banyaknya unit tak
Di
^
Pi = , i=1,2 , … , m
ni
Dimana:
^
Pi= proporsi ketidaksesuaian dalam sampel ke-i.
∑ Di ∑ ^pi
i=1 i=1
P= =
mn m
Dimana:
^
pi = proporsi ketidaksesuaian dalam sampel ke-i.
Sehingga garis tengah dan batas pengendali grafik pengendali p untuk batas 3σ
BPA= p+3
√ p(1− p)
n
¿= p
BPB= p−3
√ p (1− p)
n
21
Jika dalam suatu periode tertentu diproduksi banyak unit yang berbeda maka
grafik pengendali itu akan mempunyai ukuran sampel yang berbeda-beda. Harga
∑ P^ i ∑ Di
i=1 i=1
P= =
m m
∑ ni
i
Dimana:
^
pi = proporsi ketidaksesuaian dalam sampel ke-i.
ni = banyaknya sampel ke-i yang diambil pada setiap observasi yang selalu
berbeda-beda.
Sehingga garis tengah dan batas pengendali grafik pengendali p untuk batas
BPA= p+3
√ p(1− p)
ni
22
¿= p
BPB= p−3
√ p (1− p)
ni
pengendali statistik digunakan batas tiga sigma. Batas tiga sigma (three-sigma)
adalah perhitungan statistik dimana data berada dalam tiga standar deviasi dari
mean. Dalam aplikasi bisnis, three-sigma mengacu pada proses yang beroperasi
secara efisien dan menghasilkan item dengan kualitas terbaik. Batasan tiga sigma
digunakan untuk mengatur batas kendali atas dan bawah dalam grafik kendali
sebagai berikut.
persamaan:
23
m
(1)
∑ ^Pi
i=1
P=¿=
m
4. Menentukan batas pengendalian masing-masing observasi.
BPA sebagai batas pengendali atas dan BPB sebagai batas pengendali bawah.
Dimana:
√ p(1− p) (2)
BPA= p+3
ni
√
p (1− p) (3)
BPB= p−3
ni
5. Menggambarkan diagram pengendalian proses statistik (control chart).
6. Melakukan perbaikan garis tengah, BPA, dan BPB apabila dalam grafik
E. Diagram Sebab-Akibat
diagram atau fishbone) diperkenalkan pertama kali oleh pencetusnya yaitu Kaoru
Analisis sebab akibat atau sering disebut sebagai diagram fishbone berguna
signifikan terhadap penentuan karakteristik kualitas output kerja, yang dalam hal
ini metode sumbang saran akan cukup efektif digunakan untuk mencari faktor-
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dilanjutkan dengan penerapan teori yang ada pada permasalahan yang dihadapi
tersebut. Studi kasus dilakukan dengan mengambil data sekunder pada proses
1. Jenis Data
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data jumlah produk dan
jumlah produk rusat/cacat Kue Dona Cake selama bulan Maret dan
April 2023.
b. Data Kualitatif
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
dari hasil produksi kue. Pengambilan data dilakukan di Toko Kue Dona Cake
25
26
pihak produksi dari bulan Maret hingga bulan April 2023. Berikut
dokumentasi yang diberikan dari pihak produksi, berupa check seet harian
Table 1. Contoh Cheeck Sheet dari pihak produksi untu data jumlah
produksi baik dan produksi buruk
Jenis Cacat
Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah
Banyak Kue Yang Total
Hari/Tanggal Tidak Kue Yang
Produksi Mengalami Produk
Sesuai Cacat
Hangus Cacat
Standar atau
atau
(Bantat) Rusak
Gosong
… … … … … …
… … … … … …
… … … … … …
Total … ... … … …
Sumber: (dari pihak produksi)
1. Wawancara
Melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak yang terkait dan
adalah pemilik Toko Kue Dona Cake yang berhubungan langsung dengan proses
produksi apa saja yang masih sering terjadi dan apa penyebabnya pada proses
2. Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara mengamati sistem atau cara kerja, produksi
dari awal sampai akhir, dan kegiatan inspeksi yang dilakukan di Toko Kue Dona
Cake.
3. Dokumentasi
Informasi yang diperoleh dari metode ini meliputi profil perusahaan, alat yang
digunakan dalam proses produksi, dan data yang diberikan berupa check seet dari
pihak produksi.
metode statistika. Analisis data pada dasarnya meliputi upaya penelusuran dan
dalam bentuk yang lebih ringkas dan sederhana yang pada akhirnya mengarah
Dalam penelitian ini, Pengolahan data dilakukan dengan alat bantu yang
Data yang diperoleh dari Toko Kue Dona Cake adalah data produk baik dan
data produk rusak yang dikumpulkan dari pihak produksi dalam pembukuan
hariannya. kemudian diolah menjadi tabel secara rapi dan terstruktur. Hal ini
Data yang diperoleh dari Toko Kue Dona Cake diolah menjadi tabel secara
rapi dan terstuktur. Data yang diinputkan adalah data total keseluruhan dan
subgrup
persamaan (1).
f. Melakukan perbaikan garis tengah, BPA, dan BPB apabila dalam grafik
5. Menarik kesimpulan.
produk.
Abidin, A. A., Wahyudin, W., Fitriani, R., & Astuti, F. (2022). “Analisis
Pengendalian Kualitas Produk Roti dengan Metode Seven Tools di
UMKM Anni Bakery and Cake”. Vol. 21, No. 1, 2022, 21, 52-63.
https://doi.org/10.20961/performa.21.1.53700
Ahyari, Agus. (2000). “Manajemen Produksi”. BPFE-UGM. Yogyakarta.
Assauri, Sofian. (2004). “Manajemen Produksi dan Operasi”. LPFE-UI. Edisi
Revisi. Jakarta.
Devani, V., & Wahyuni, F. (2017). “Pengendalian Kualitas Kertas Dengan
Menggunakan Statistical Process Control di Paper Machine 3”.
Elmas, M. S. (2017). “Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan Metode
Statistical Quality Control (SQC) Untuk Meminimumkan Produk Gagal
Pada Toko Roti Barokah Bakery”. Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA
Vol. 7, Maret 2017, 7, 15-22. https://doi.org/10.30741/wiga.v7i1.330
Endi Haryanto, & Ipin Novialis. (2019). “Analisis Pengendalian Kualitas Produk
Bos Rotor Pada Proses Mesin CNC Lathe Dengan Metode Seven Tools”. 8,
69–77.
Gaspersz, V. (1998). “Statistical Proses Control Penerapan Teknik-Teknik
Statistik dalam Manajemen Bisnis Total”. Jakarta: Diterbitkan atas Kerja
Sama Yayasan Indonesia Emas. Institut Vincent, PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Handoko, A. (2017). “Implementasi Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan
Pendekatan PDPCA Dan Seven Tools Pada PT. Rosandex Putra Perkasa di
Surabaya”. Jurnal Ilmial Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 6, No. 2,
1329-1347.
Heizer, J.; Render, B. (2005). "Manajemen Operasi". Edisi 7. Jakarta: Salemba
Empat.
Hendradi, C. Tri. (2006). “Statistik Six Sigma Dengan Minitab Panduan Cerdas
Inisiatif Kualitas”. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Idris, I., Sari, R. A., Wulandari, & Uthumpon. (2016). “Pengendalian Kualitas
Tempe Dengan Metode Seven Tools”. Jurnal Teknovasi, 3(1), 66-80.
Khikmawati, Emy, Heri Wibowo dan Irwanyah. (2019). “Analisis Pengendalian
Kualitas Kemasan Glukosa Dengan Peta Kendali P Di PT. Budi Starch &
Sweetener Tbk Lampung Tengah”. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Volume
7 No. 1. Jakarta: Program Studi Teknik Industri Universitas
Tarumanagara.
30
31