1 JULI 2019
Sulistyarini
delisarena65@gmail.com
Egy Pebrianti
eminarni944@gmail.com
ABSTRAK
Proses produksi pada sebuah perusahaan manufaktur merupakan inti dari kegiatan
perusahaan itu sendiri. Proses produksi harus memiliki perencanaan dan pengawasan
yang tepat agar menghasilkan suatu produk yang mempunyai mutu/kualitas baik dan
bernilai jual tinggi sehingga dapat besaing di pasaran. Kelancaran pengawasan proses
produksi dari suatu perusahaan sangat berpengaruh terhadap mutu produk yang
dihasilkan, serta dengan pengawasan proses produksi ini diharapkan produk yang
dihasilkan dapat selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengawasan proses
produksi dalam rangka meningkatkan mutu produk pada UD. Bintang Antik
Sejahtera. Adapun rumusan masalahnya yaitu: “Apakah pengawasan proses produksi
dapat meningkatkan mutu atau kualitas produk pada UD. Bintang Antik Sejahtera?”
Penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, teknik
pengambilan sampel yaitu teknik purposive sampling, dengan sampel kerajinan
marmer yang ditemukan mengalami kerusakan selama tahun 2015-2017. Teknik
pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Dan dari
data yang diperoleh dilakukan analisis p-chart, standart deviasai, dan batas variasi
standar kerusakan. Sebagai variabel bebas (x) adalah pengawasan proses produksi
sedangkan variabel terikat (y) adalah mutu atau kualitas produk.
Hasil penelitian dapat diuraikan sebagai berikut : (1) Tahun 2015 masih kurang baik.
Karena, masih ada standar deviasi beberapa bulan (Januari, Maret, April, Mei,
Agustus, September, November, Desember) yang melebihi perhitungan mean
kerusakan tahun 2015 yaitu 2,3%. (2) Tahun 2016 masih kurang baik. Karena, masih
ada standart deviasi beberapa bulan (Januari, Maret, April, Juni, Agustus). yang
melebihi perhitungan mean kerusakan tahun 2016 yaitu 2,0%. (3) Tahun 2017 masih
kurang baik. Karena, masih ada standar deviasi beberapa bulan (Februari, Maret,Mei,
Juni, Juli, September, November) yang melebihi perhitungan mean kerusakan tahun
2017 yaitu 1,9%.
Kata Kunci : Pengawasan Proses Produksi, Mutu/Kualitas Produk
11
Analisis Pengawasan Proses Produksi Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Produk
ABSTRACT
12
JURNAL BENEFIT VOL. 6 NO. 1 JULI 2019
sering kali dilakukan oleh perusahaan. adanya penyimpangan produk dari bahan
Perusahaan perlu melakukan pengawasan baku?
dengan ketat sehingga produk yang 4. Apakah pengawasan produksi dapat
dihasilkan akan bermutu baik dan perusahaan meningkatkan mutu produk pada
akan mendapatkan kepercayaan dari perusahaan?
konsumen. Karena, membangun kepercayaan 5. Apakah dengan dihasilkannya produk
di kalangan konsumen sangatlah tidak yang mempunyai mutu baik perusahaan
mudah. Perusahaan yang telah menyadari akan mendapatkan kepercayaan dari
keadaan akan mulai melaksanakan kegiatan konsumen?
pengawasan proses produksi didalam Adapun tujuan dilakukannya penelitian
pembuatan produk yang akan dihasilkan, ini, penulis bermaksud menjelaskan terkait
dimana mereka akan memulai mengadakan pengawasan proses produksi pada UD.
pengawasan mutu terhadap komponen- Bintang Antik Sejahtera dalam meningkatkan
komponen, bahan baku, tenaga kerja, dan mutu produk yang di hasilkan.
biaya produksi sehingga akan menghasilkan
KAJIAN LITERATUR
produk-produk yang mempunyai mutu baik.
Pengawasan produksi merupakan
UD. Bintang Antik Sejahtera memiliki
prosedur yang dilakukan secara berurutan
daya saing terutama pada proses produksi
untuk mengkoordinasikan semua bagian-
yang dilakukan secara efisien dengan
bagian dalam proses produksi, manusia,
menggunakan teknologi tepat guna dan
ketrampilan tenaga kerja berinovasi dan mesin, alat-alat (tools) dan material untuk
berkreativitas dalam mendesain pola marmer dapat berjalan dengan lancar sehingga output
sesuai dengan minat konsumen pada saat ini, (product) dengan kemungkinan sedikit sekali
produk berkualitas tinggi serta service yang gangguan, dalam waktu yang singkat dan
memuaskan. Pengawasan proses produksi dengan biaya minimal.
merupakan salah satu fungsi manajemen Proses produksi merupakan suatu
yang yang digunakan UD. Bintang Antik rangkaian cara atau teknik bagaimana
Sejahtera agar mutu produk semakin baik, menambah manfaat atau penciptaan faedah
sehingga lebih siap dalam menghadapi baru dalam perusahaan atau dengan kata lain
persaingan produk di pasaran. menambah kegunaan suatu barang atau jasa
Dari latar belakang di atas, dengan menggunakan faktor-faktor yang ada
permasalahan diidentifikasi sebagai berikut: agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan
1. Apa saja upaya yang dilakukan manusia.
perusahaan untuk meningkatkan mutu Jenis proses produksi ditinjau dari segi
produk? arus proses produksi dapat dibedakan atas
2. Bagaimana cara perusahaan melaksana- dua jenis menurut Ahyari (2002:71-76),
kan pengawasan produksi untuk yaitu: proses produksi terus-menerus ini
meningkatkan mutu produk? sering pula disebut dengan proses produksi
3. Apakah perusahaan harus mengadakan kontinyu (continous process) dan proses
pengawasan mutu agar dapat mencegah produksi terputus-putus ini sering kali
13
Analisis Pengawasan Proses Produksi Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Produk
disebut pula sebagai proses produksi produksi mempunyai hubungan yang sangat
intermetten (intermittent process). serasi atau erat sekali dengan pengawasan
Tujuan pengawasan proses produksi mutu produk dalam menjaga kualitas produk.
menurut Harsono (2000: 56), ada tiga yaitu: Sehingga, nantinya dapat memperlancar
1) Accetable, pengawasan produksi usaha atau kelangsungan proses produksi
mengharapkan perusahaan agar dalam perusahaan sehingga menghasilkan
memproduksi produk yang dapat diterima barang-barang atau jasa dengan efektif dan
konsumen baik kualitas maupun kuantitas, efisien serta memenuhi sasaran-sasaran
sehingga selera konsumen benar-benar lainnya sesuai dengan tujuan perusahaan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
terpenuhi. 2) On time, pengawasan produksi
pabrik didalam melaksanakan aktifitas
METODE
produksinya dapat dilaksanakan sesuai waktu
Objek penelitian yang penulis akan
yang ditentukan secara praktis, sehingga
uraikan disini adalah mengenai pengawasan
tepat di serahkan ke konsumen. 3)
proses produksi pada UD. Bintang Antik
Economically, mengalokasikan biaya-biaya
Sejahtera beralamat di Jalan Kanigoro Gg. 4
produksinya secara efektif dan efisien.
No. 35, Dusun Blumbang, Desa
Mutu produk adalah keseluruhan ciri
Campurdarat, Kecamatan Campurdarat,
khas dari suatu produk yang memiliki
Kabupaten Tulungagung. Pemilihan lokasi
kemampuan dalam memuaskan kebutuhan
konsumen. Faktor umum yang penelitian dilakukan secara sengaja
mempengaruhi kualitas produk yaitu fasilitas (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa
operasi (kondisi fisik bangunan, peralatan UD. Bintang Antik Sejahtera adalah
dan perlengkapan, bahan baku atau material produsen kerajinan marmer yang saat ini
dan pekerja ataupun staf organisasi) dan mulai di kenal masyarakat dan berpeluang
faktor khususnya berupa pasar atau tingkat menjadi perusahaan yang menjanjikan di
persaingan, tujuan organisasi, testing produk, masa mendatang.
desain produk, proses produk, kualitas input, Metode penelitian yang digunakan
standar kualitas, perawatan perlengkapan, yakni Metode Deskriptif Kuantitatif.
dan umpan balik konsumen. Desain/rancangan penelitian merupakan
Suatu perusahaan apabila pengawasan suatu rancangan yang dapat menuntun
proses produksinya telah berjalan baik, tentu peneliti untuk memperoleh jawaban terhadap
kualitas/mutu produknya akan jauh lebih
pertanyaan penelitian. Desain penelitian
baik. Pengawasan kualitas ini bertujuan agar
terdiri dari rumusan masalah, landasan teori,
spesifikasi produk yang telah ditetapkan
pengumpulan data, analisis data, dan
sebagai standar tercemin pada produk akhir.
kesimpulan serta saran.
Pengawasan proses produksi sangat
diperlukan untuk menjamin agar barang yang Populasi menggunakan semua data
hasil produksi jenis marmer yang mengalami
dihasilkan mutu atau kualitasnya dapat
kerusakan (cacat) selama proses produksi
dipertanggungjawabkan. Dengan mutu, pada UD. Bintang Antik Sejahtera dan
perusahaan dapat menampakkan menggunakan sampel data kerusakan hasil
keberhasilannya. Pengawasan proses produksi selama tahun 2015 sampai dengan
14
JURNAL BENEFIT VOL. 6 NO. 1 JULI 2019
15
Analisis Pengawasan Proses Produksi Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Produk
Tabel 1: UD. Bintang Antik Sejahtera Mesin dan industri kerajinan marmer yang merubah atau
Peralatan menciptakan suatu jenis produksi yang
Nama mengunakan bahan-bahan dalam jumlah
No. Kegunaan
Peralatan
tertentu untuk memperoleh nilai tambah yang
1. Mesin Bubut Membuat bentuk
kerajinan marmer lebih besar dari nilai semula. Hasil produksi
2. Gerinda Membuat bentuk UD. Bintang Antik Sejahtera berupa
Besar kerajinan marmer kerajinan marmer yang pemasarannya adalah
3. Gerinda Membuat bentuk
Kecil kerajinan marmer kalangan penikmat seni kerajinan. Hasil
4. Amplas Menghaluskan marmer produksi dari usaha dagang kerajinan marner
dalam proses ini tidaklah selalu produk baik saja, pastinya
pembubutan
ada beberapa produk yang mengalami
5. Solder Service kerajinan
marmer seelum packing kerusakan/cacat.
6. Cutter Service kerajinan
marmer sebelum Standar Pengawasan Proses Produksi
packing Standar pengawasan proses produksi
7. Palu, Paku, Mengepak kerajinan adalah suatu ukuran yang menjadi bahan
Kayu marmer
patokan atau pegangan dalam melaksanakan
Sumber: Data Primer yang telah diolah, 2018
kegiatan produksi. Adapun standar
Standar Kerusakan Barang yang pengawasan proses produksi yang
ditetapkan oleh Perusahaan dilakasanakan pada UD. Bintang Antik
UD. Bintang Antik Sejahtera memliki Sejahtera adalah sebagai berikut:
standar kerusakan barang yang telah 1) Teknik dan Cara Pengawasan
ditetapkan dari tahun 2015-2017 yaitu a. Observasi
sebesar 2,5%. Pimpinan secara periode perlu
Tabel 2 UD. Bintang Antik Sejahtera Tulungagung mengadakan observasi terhadap
Data Kerusakan Produksi tahun 2015-2017 bawahannya, yaitu tentang cara
Produk Produk Deviasi
bekerja, sistem kerja dan hasil
Tahun Pesanan Realisasi
Baik Rusak (%) pekerjaan yang baik.
2015 16.410 16.329 15.952 377 28,25 b. Pemberian Contoh
2016 18.990 18.939 18.550 389 25,19 Pemberian contoh dari atasan kepada
2017 22.356 22.290 21.861 429 23,63 bawahan yang natinya akan dijadikan
Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2018. pedoman dalam pembuatan produk.
Dari tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa c. Sortir
selama kurun waktu 3 tahun deviasi Bentuk tindakan prefentif untuk
kerusakan produksi mengalami penurunan. mencegah hal-hal yang tidak
Mulai dari tahun 2015 yaitu 28,25%, tahun diinginkan.
2016 yaitu 25,19%, dan yang terakhir tahun 2) Waktu Pengawasan
2017 yaitu 23,63%. Setiap pekerjaan sebelum dimulai
haruslah direncanakan terlebih dahulu
Hasil Produksi agar hasil dari pekerjaannya baik.
Dalam aktivitasnya UD. Bintang Antik
Pelaksanaan dilakukan pada waktu
Sejahtera yang bergerak didalam bidang karyawan melakukan aktivitas. Dengan
16
JURNAL BENEFIT VOL. 6 NO. 1 JULI 2019
17
Analisis Pengawasan Proses Produksi Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Produk
Perhitungan Mean Kerusakan, Standart dalam perhitungan batas atas dan batas
Deviasi, dan Batas Variasi Standart. bawah.
c. Menetapkan Batas Variasi Standart
1) Tahun 2015
Batas Atas (UCL) = P + 3P
a. Menentukan Mean Kerusakan
= 0,023 + 0,00108
Rumus:
= 0,02408
= 2,408%
Diketahui: = 2,4%
X = 377
Batas Bawah (LCL) = P – 3P
N = 16.329
= 0,023 – 0,00108
= 0,02192
P = 0,023 = 2,192%
= 2,3% = 2,1%
Tingkat kerusakan pada tahun 2015
b. Menentukan Standart Deviasi Gambar 1 UD. Bintang Antik Sejahtera
Rumus: Tulungagung Proporsi Kerusakan
tahun 2015
3
2.65 2.562.42 2.442.67
p = 0,023 2 2.332.192.32 2.331.992.12 2.23
(1-p) = (1 – 0,023)
1
= 0,977
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan
-7 2) Tahun 2016
-8 a. Menentukan Mean Kerusakan
Rumus:
= 3,6 x 10 -4
= 0,00036
Diketahui:
= 0,036%
X = 389
Jadi, N = 18.939
3SP = 3 (0,00036)
= 0,00108
P = 0,020
= 1,08 x 10 -3 = 2,0%
Diperoleh nilai deviasi standar 1,08 x
-3 Tingkat kerusakan pada tahun 2016
10 = 0,00108 yang selanjutnya akan dipakai sebesar 2,0%
18
JURNAL BENEFIT VOL. 6 NO. 1 JULI 2019
Proporsi Kerusakan
2.47 2.57 2.32
P = 0,020 2 2.25 2.22.04 2.04
2.01
1.89 1.7 1.88
1.82
(1-p) = (1 – 0,020)
1
= 0,98
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan
Jadi
3) Tahun 2017
3SP = 3 (0,00031)
= 0,00093 a. Menentukan Mean Kerusakan
= 0,93 x 10 -3 Rumus:
Diperoleh nilai deviasi standart 0,93 x
-3
10 = 0,00093. Selanjutnya akan dipakai Diketahui:
dalam perhitungan batas atas dan batas X = 429
bawah. N = 22.290
19
Analisis Pengawasan Proses Produksi Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Produk
Tahun 2017
3
Proporsi Kerusakan
2.5 2.62
2.16 2.28
2 1.85 2 .05
1.98 1.99
1.91 2.04
1.83
-7 1.5 1.54 1.38
1
-8 0.5
0
= 2,8 x 10 -4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
= 0,00028
= 0,028% Bulan
Jadi,
3SP = 3 (0,00028)
= 0,00084
= 0,84 x 10 -3 Dari gambar 3 dapat dilihat bahwa
standar deviasi bulan Februari sebesar (1,98),
Diperoleh nilai deviasi standart 0,84 x bulan Maret (2,05), bulan Mei (2,16), bulan
10 -3 = 0,00084. Selanjutnya akan dipakai Juni (2,62), bulan Juli (2,28), September
dalam perhitungan batas atas dan batas (1,99) dan bulan November sebesar (2,04)
bawah. masih kurang baik. Karena masih melebihi
perhitngan mean kerusakan atau tingkat
c. Menetapkan Batas Variasi Standart kerusakan pada tahun 2017 yaitu 1,9%.
Batas Atas (UCL) = P + 3P
= 0,019 + 0,00084 SIMPULAN
= 0,01984 Berdasarkan hasil dan pembahasan
= 1,984% yang telah dilakukan di bab sebelumnya
= 1,9% maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
Batas Bawah (LCL) = P – 3P
= 0,019 – 0,00084 1. Bahwa pengawasan proses produksi pada
= 0,01816 setiap perusahaan sangat perlu dilakukan
= 1,816 untuk menjamin kelancaran proses
= 1,8% produksi serta untuk meningkatkan
mutu/kualitas produk yang dihasilkan.
2. Dari hasil perhitungan mean kerusakan
atau tingkat kerusakan pada tahun 2015
masih ada beberapa bulan yang masih
kurang baik tingkat kerusakan produknya,
yaitu standar deviasi bulan Januari sebesar
(2,33), bulan Maret (2,32), bulan April
(2,65), bulan Mei (2,33), bulan Agustus
(2,56), bulan September (2,42), bulan
20
JURNAL BENEFIT VOL. 6 NO. 1 JULI 2019
21
Analisis Pengawasan Proses Produksi Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Produk
22