PERCOBAAN VI
Disusun Oleh:
Kelas : 2C
NIM : 219838
2021/2022
A. Tujuan
B. Dasar teori
a). Sakarin berupa serbuk hablur, kristal berwarna putih atau serbuk
kristalin berwarna putih yang mudah mengembang, tidak berbau
atau tidak memiliki aroma yang tajam.
b). Sakarin memiliki berat molekul 183,18 g/mol.
c). Sakarin larut dalam air mendidih, larutan etanol, larutan encer,
ammonia, dan dalam larutan alkali
d). Memiliki titik didih 299-230ºC. Pada konsentrasi tinggi, sakarin
akan menimbulkan rasa pahit-getir.
6). Siklamat
Siklamat merupakan jenis pemanis buatan yang memiliki kemanisan
30 kali lebih manis dibandingkan sukrosa. Siklamat pertama kali ditemukan
oleh Michael Sveda dari University of Illinois saat berusaha mensintesis
obat anti piretik pada tahun 1937. Pada awalnya penggunaan siklamat hanya
ditujukan untuk industri obat, yaitu untuk menutupi rasa pahit dari zat aktif
obat seperti antibiotic Siklamat dikenal secara luas sejak tahun 1950 sebagai
pemanis buatan dan ditambahkan kedalam pangan dan minuman. Siklamat
biasanya tersedia dalam bentuk garam natrium dari asam siklamat dengan
rumus molekul C6H11NHSO3H (Lestari, 2011). Struktur siklamat dalam
bentuk natrium siklamat dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
C. Monografi Bahan
Bahan Sampel es doger, BaCl2 10%, eter, HCl 10%, HCl 25%, H2SO4 p,
NaNO4 10%, NaOH 10%, karbon aktif, resorsinol, natrium siklamat, sakarin.
Alat Batang pengaduk, beaker glass, corong biasa, corong pisah, hotplate,
kaca arloji, karet penghisap, kertas saring, labu ukur, pipet tetes, pipet volume,
penangas, spatel, dan timbangan.
E. Cara Kerja
Hasil
Tabel Hasil uji kualitatif sakarin dan siklamat dengan uji pengendapan dan
reaksi warna. Dari Tabel dapat dilihat sebanyak 12 sampel yang telah diuji dengan
uji reaksi warna dan uji pengendapan didapat hasil bahwa semua sampel tidak
mengandung sakarin dan siklamat.
Pembahasan
Pada Gambar, uji kualitatif sakarin dilakukan dengan uji reaksi warna. Uji
reaksi warna dilakukan dengan menambahkan HCl 25% dengan tujuan untuk
mengubah garam sakarin dalam minuman es doger menjadi asam sakarin yang tidak
larut dalam air, setelah itu ekstraksi dengan eter agar asam sakarin dapat ditarik oleh
eter. Kemudian hasil ekstrak tersebut dibiarkan di udara terbuka agar diperoleh
sakarin, lalu tambahkan H2SO4 dan terbentuk obenzoatsulfonamida dan bereaksi
dengan resorcinol sehingga menghasilkan senyawa berwarna hijau fluoresens
(hijau kekuningan). Sampel dikatakan positif apabila setelah diuji sampel
mengalami perubahan warna menjadi hijau fluoresens (hijau kekuningan).
G. Kesimpulan
Nurjannah, ST. (2012). Analisis Penggunaan Zat Pemanis dan Zat Pewarna Sintetis
Berbagai Merek Produk Saus Lombok Lokal Di Pasar Tradisional Terong
Makassar. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan, Jurusan Kesehatan
Masyarakat, Universitas Islam Negeri Alauddin.
Nurlailah., Alma, N, A., dan Oktiyani, N. (2017). Analisis Kadar Siklamat Pada Es
Krim Di Kota Banjarbaru. Medical Laboratory Technology Journal.
Simatupang, H. (2009). Analisa Penggunaan Zat Pemanis Buatan pada Sirup yang
Dijual Di Pasar Tradisional Kota Medan Tahun 2009. Skripsi. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara. Medan.
Simatupang, H. (2009). Analisa Penggunaan Zat Pemanis Buatan pada Sirup yang
Dijual Di Pasar Tradisional Kota Medan Tahun 2009. Skripsi. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara. Medan.