Anda di halaman 1dari 7

Jurnal AKTUAL Vol. 20, No.

1, 2022
ISSN : 1693-1688 e-ISSN : 2723-1690

QUALITY CONTROL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK


PADA CV. CIPTA LAYLA BINA KARYA (Ayam Geprek Layla Nganjuk)
Bella Novita Sari1, Setyo Adji2, Dwi Warni Wahyuningsih3
Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Ponorogo
E-mail : bellanovita1999@gmail.com

Abstract
Perkembangan kuliner di Indonesia sangat pesat karena semakin diminati oleh masyarakat,
maka perusahaan yang terlibat dalam persaingan tersebut mengadakan suatu strategi peralihan

pasar. Pengendalian mutu terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan

maupun industri merupakan suatu hal yang penting, sehingga perlu sebuah kajian pengendalian
mutu. Statistical Quality Control (SQC) merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan

untuk memonitori, mengendalikan, menganalisis, mengelola, dan memperbaiki produk


menggunakan metode statistik sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk
meningkatkan kualitas produksi. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti mengenai

pengendalian kualitas (quality control) dengan judul “QUALITY CONTROL DALAM


MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK PADA CV. CIPTA LAYLA BINA KARYA (AYAM
GEPREK LAYLA NGANJUK)” dengan tujuan untuk mengetahui penerapan dan peranan Statistical
Quality Control (SQC) dalam pengendalian kualitas prodok di CV. Cipta Layla Bina Karya (Ayam
Geprek Layla Nganjuk). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan proses
pengambilan data menggunakan teknik Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah dari sampel yang diambil sebanyak 3100 unit, jumlah produk
cacat pada bulan Maret sebanyak 400 unit dalam satu bulan (31 hari). Rata-rata kecacatan produk
pada bulan Maret adalah 13%, dan setelah dilakukan penerapan metode SQC dibulan Mei
mengalami perubahan yang signifikan dan mengalami penurunan menjadi 5% menjadi 167 unit
dalam s1 bulan (31 hari).

Kata Kunci : Pengendalian Kualitas (Quality Control), Statistical Quality Control (SQC),
Peningkatan Kualitas produk

1. PENDAHULUAN
Di Indonesia industri kuliner merupakan salah satu sektor yang strategis bagi perkembangan
“ “ “

ekonomi. Kuliner bukan lagi hanya sekedar produk untuk dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan

akan tetapi kuliner menjadi gaya hidup baru dikalangan masyarakat.“Perkembangan kuliner di
Indonesia sangat pesat karena semakin diminati oleh masyarakat, maka perusahaan yang terlibat
“““

dalam persaingan tersebut mengadakan suatu strategi peralihan pasar. Ada berbagai macam strategi
yang bisa digunakan yaitu: (1) meningkatkan mutu produk atau jasanya, (2) melakukan inovasi, (3)
efisiensi biaya produksi.
Strategi peningkatkan mutu produk yang menyangkut perbaikan mutu produk yang “

digunakan perusahaan “menyangkut perbaikan mutu dihasilkan supaya lebih baik dari pesaing yang
lain. Salah satu hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam mencapai sasaran peluang pasar adalah
dengan cara meningkatkan “kepuasan konsumen atas nilai guna produkkarena saat ini tuntutan
“ ““

masyarakat terhadap kualitas produk semakin tinggi sehingga perusahaan dituntut dapat

AKTUAL | 1
Jurnal AKTUAL Vol. 20, No. 1, 2022
ISSN : 1693-1688 e-ISSN : 2723-1690

memberikan produk-produknya dengan kualitas yang lebih baik. Maka dari itu produsen harus “ “. “

selalu berusaha menjaga dan melindungi kualitas produk yang dihasilkan.“ “.


Dengan memberikan perhatian pada kualitas akan memberikan dampak yang positif kepada
bisnis melalui dua cara yaitu dampak terhadap biaya produksi dan dampak terhadap pendapatan. “

Perbaikan kualitas dan perbaikan proses terhadap sistem produksi secara menyeluruh harus
“.“““

dilakukan jika perusahaan ingin menghasilkan produk yang berkualitas baik dalam waktu yang
relatif singkat. Perusahaan dikatakan berkualitas bila perusahaan tersebut mempunyai sistem
produksi yang baik dengan proses terkendali . “

Melalui pengendalian kualitas (Quality Control) diharapkan bahwa perusahaan dapat


““

meningkatkan efektifitas pengendalian dalam mencegah terjadinya produk cacat (defect prevention),
sehingga dapat menekan terjadinya pemborosan dari segi material maupun tenaga kerja yang
akhirnya dapat meningkatkan produktivitas . Pengendalian kualitas yang dilaksanakan dengan baik
“ “ “

akan memberikan dampak terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Standar
kualitas meliputi bahan baku, proses produksi dan produk jadi M.N. Nasution, (2005) dalam “

(Faizuddin, M., Poniman, P., & Jumi, 2016). Oleh karenanya, kegiatan pengendalian kualitas
““

tersebut dapat dilakukan mulai dari bahan baku, selama proses produksi berlangsung sampai pada
produk akhir dan disesuaikan dengan standar yang tetapkan . ““

Perusahaan dalam melakukan proses produksi telah dilakukan dengan baik, namun pada “

kenyataannya seringkali masih ditemukan ketidaksesuaian antara produk yang dihasilkan dengan
yang diharapkan, dimana kualitas produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar atau dengan
kata lain produk yang dihasilkan mengalami kegagalan atau cacat produk. Hal tersebut disebabkan
“ “”“

adanya penyimpangan dari berbagai faktor. Agar produk yang dihasilkan tersebut mempunyai
kualitas sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan dan sesuai dengan harapan konsumen,
perusahaan harus menerapkan sistem pengendalian kualitas yang tepat, mempunyai tujuan dan
tahapan yang jelas, serta memberikan inovasi dalam melakukan pencegahan dan penyelesaian
masalah-masalah yang dihadapi perusahaan . Dengan memperhatikan aspek kualitas produk, maka
“” “ “

perusahaan akan memperoleh laba yang optimal dan dapat memenuhi tuntutan konsumen akan

produk yang berkualitas dan harga yang kompetitif. . “ “

Perusahaan yang memperhatikan pengendalian kualitas maka akan berdampak pada biaya
produksi yang terjadi melalui proses pembuatan produk yang sesuai dengan standar-standar yang
” “

telah ditentukan sehingga bebas dari tingkat kerusakan. Karena pada produk yang mengalami
kerusakan akan menyerap biaya produksi seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik . Mengacu pada uraian di atas maka dapat diketahui bahwa masalah
“”

pengendalian mutu terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan maupun
industri merupakan suatu hal yang penting, sehingga perlu sebuah kajian pengendalian mutu. Salah
satu metode yang bisa digunakan ialah menggunakan alat bantu statistik yaitu Statistical Quality
Control (SQC).
Penelitian ini dilakukan di salau satu outlet makanan di Kota Nganjuk yaitu Ayam Geprek
Layla. Ayam Geprek Layla dipimpin oleh Bapak Sulis Almuhjj Accamadu Al Mughni dan sekarang
memiliki 16 outlet yang tersebar di wilayah Jawa Timur, salah satunya yaitu Ayam Geprek Layla
Nganjuk yang merupakan cabang pertama. Ayam Geprek Layla Nganjuk berdiri sejak tanggal 24
Desember 2017 yang beralamatkan di Jl. A.R. Saleh No.70, Kauman, Kec. Nganjuk, Kabupaten
Nganjuk. Outlet Ayam Geprek Layla Nganjuk ini merupakan salah satu cabang yang dikenal dan
ramai dikunjungi oleh konsumen.
Ayam Geprek Layla Nganjuk sudah melakukan pengendalian kualitas (quality control) pada
produknya saat produksi, meskipun produk yang diproduksi tersebut masih terdapat produk yang

AKTUAL | 2
Jurnal AKTUAL Vol. 20, No. 1, 2022
ISSN : 1693-1688 e-ISSN : 2723-1690

cacat. Dengan adanya produk yang cacat maka dapat mempengaruhi keuntungan perusahaan,
sehingga perlu adanya metode pengendalian kualitas (quality control) untuk mengendalikan kualitas
produk Ayam Geprek Layla. Dengan tujuan supaya hasil produksi perusahaan dapat meningkatkan
kualitas produknya dan mengurangi produk yang cacat sehingga mengurangi kerugian dari
perusahaan, maka perusahaan perlu menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC).
Berdasarkan pendahuluan diatas maka rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini
adalah (1) Bagaimana Quality Control pada CV. Cipta Layla Bina Karya ( Ayam Geprek Layla
Nganjuk ) ? (2) Bagaimana analisis Quality Control dalam meningkatkan kualitas produk pada CV.
Cipta Layla Bina Karya ( Ayam Geprek Layla Nganjuk ) ?

2. METODE PENELITIAN
Metode pengambilan data pada penelitian ini yaitu :
a. Wawancara
Melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak yang berhubungan dengan quality
control. Wawancara di lakukan peneliti kepada pimpinan dan karyawan.
b. Observasi
Melakukan pengamatan secara langsung di lokasi penelitian. Mengamati cara kerja
karyawan, proses produksi dari awal sampai akhir, kegiatan quality control (pengendalian
kualitas).
c. Dokumentasi
Dilakukan dilapangan pada kegiatan produksi dengan mempelajari dokumen-dokumen yang
ada di perusahaan berupa gambaran umum perusahaan, laporan kegiatan produksi, laporan
jumlah produksi, serta jumlah produk gagal.
d. Metode Analisis Data
1. Lembar Pemeriksaan (Check Sheet)
2. Histogram
3. Peta Kendali P (P-Chart)
4. Diagram Sebab Akibat (Fishbone Chart)
5. Usulan Perbaikan

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Deskripsi Data
Berikut merupakan contoh produk cacat di Ayam Geprek Layla Nganjuk :

Tabel 1 Jenis Produk Gagal Ayam Geprek Layla Nganjuk


Jenis Produk Cacat Keterangan Cacat (%)
Bentuk tidak sesuai Bentuk tidak sesuai disebabkan karena kurang
tepatnya karyawan saat proses menggeprek ayam 48%

Warna tidak sesuai Warna tidak sesuai karena tidak disiplinnya karyawan
dalam waktu penggantian minyak dan kurang telitinya 30%
saat proses menggoreng ayam
Porsi tidak sesuai Porsi tidak sesuai disebabkan karena kurang telitinya
karyawan saat proses pemotongan ayam dan gramasi ( 22%
pemorsian )

Sumber : CV. Cipta Layla Bina Karya (Ayam Geprek Layla), 2022

AKTUAL | 3
Jurnal AKTUAL Vol. 20, No. 1, 2022
ISSN : 1693-1688 e-ISSN : 2723-1690

Tabel 2 Laporan Produksi CV. Cipta Layla Bina Karya periode bulan Maret 2022
Jumlah Prosentase
Tanggal Jumlah Jenis Produk Cacat ( unit ) Produk Produk
Produksi Produksi Cacat Cacat (%)
Bentuk Warna Porsi
tidak tidak tidak
sesuai sesuai sesuai
01/03/2022 100 5 4 3 12 12%
02/03/2022 100 4 3 2 9 9%
03/03/2022 100 6 4 3 13 13%
04/03/2022 100 5 4 2 11 11%
05/03/2022 100 4 3 3 10 10%
06/03/2022 100 12 9 5 26 26%
07/03/2022 100 5 4 3 12 12%
08/03/2022 100 6 3 2 11 11%
09/03/2022 100 3 2 2 7 7%
10/03/2022 100 7 6 5 18 18%
11/03/2022 100 4 3 2 9 9%
12/03/2022 100 3 4 3 10 10%
13/03/2022 100 14 8 3 25 25%
14/03/2022 100 3 2 2 7 7%
15/03/2022 100 4 2 2 8 8%
16/03/2022 100 5 3 2 10 10%
17/03/2022 100 4 2 3 9 9%
18/03/2022 100 5 3 2 10 10%
19/03/2022 100 6 4 2 12 12%
20/03/2022 100 15 8 6 29 29%
21/03/2022 100 6 5 2 13 13%
22/03/2022 100 4 2 2 8 8%
23/03/2022 100 4 3 2 9 9%
24/03/2022 100 5 4 2 11 11%
25/03/2022 100 6 3 2 11 11%
26/03/2022 100 4 2 2 8 8%
27/03/2022 100 16 7 5 28 28%
28/03/2022 100 5 4 2 11 11%
29/03/2022 100 5 4 3 12 12%
30/03/2022 100 4 3 2 9 9%
31/03/2022 100 14 3 5 22 22%
TOTAL 3100 193 121 86 400 13%
Sumber: Hasil Olah Data Primer,2022

AKTUAL | 4
Jurnal AKTUAL Vol. 20, No. 1, 2022
ISSN : 1693-1688 e-ISSN : 2723-1690

Berdasarkan hasil check sheet dapat diketahui bahwa jumlah produksi Ayam Geprek Layla
Nganjuk yang dijadikan sampel penelitian selama bulan Maret 2022 sebanyak 3100 unit dengan
jumlah produk ayam yang mengalami kegagalan sebanyak 400 unit dengan persentase cacat 13%.
Sedangkan rincian jumlah ayam yang gagal karena bentuk tidak sesuai sebanyak 193 unit, warna
tidak sesuai sebanyak 121 unit dan berat tidak sesuai sebanyak 86 unit.
Dari pengamatan hasil histogram dapat diketahui bahwa produk yang cacat yaitu bentuk
tidak sesuai sebanyak 48%, warna tidak sesuai sebanyak 30% dan berat tidak sesuai sebanyak 22%.
Dari analisis diagram sebab akiat (fishbone chart) dapat diketahui bahwa faktor penyebab
terjadinya penyimpangan berasal dari 3 faktor yaitu man, method dan machine. Faktor man
(manusia) karena kelalaian dan kurang telitinya karyawan sehingga bentuk, warna dan berat tidak
sesuai seperti biasanya, kelelahan pekerja, tenaga kurang terampil dan pengawasan yang kurang.
Faktor method (metode) yaitu kurangnya instruksi dan kurangnya pengawasan (controlling). Faktor
machine (mesin) yaitu peralatan rusak maupun perlu pembaruan.

PEMBAHASAN
Setelah melakukan analisi Quality Control dengan menggunakan metode p-chart guna
meminimalisir produk gagal selama satu bulan pada perusahaan CV. Cipta Layla Bina Karya (Ayam
Geprek Layla Nganjuk) dapat diketahui bahwa menunjukkan 3 jenis produk cacat yaitu bentuk tidak
sesuai, warna tidak sesuai dan berat tidak sesuai. Pada kecacatan produk bentuk tidak sesuai
disebabkan karena kurang perhatiannya karyawan dalam proses penirisan yang terlalu cepat dan
proses penggeprekkan yang terlalu lama. Untuk mengatasi masalah tersebut perusahaan harus
melakukan pelatihan kepada karyawan agar karyawan lebih berhati-hati dalam melakukan pekerjaan
dan mengikuti prosedur yang benar saat proses penirisan dan penggeprekan ayam, sehingga dapat
meminimalisir atau menghilangkan produk yang cacat akibat bentuk yang tidak sesuai.
Selain itu,untuk kategori kecacatan warna yang tidak sesuai terjadi karena kurang tepatnya
karyawan dalam waktu penggorengan ayam dan kurang telitinya karyawan dalam mengatur suhu
pada fryer. Untuk mengatasi atau meminimalisir kerugian maka perusahaan melakukan pengarahan
agar sesuai dengan prosedur selama proses produksi.
Kemudian kecacatan produk yang terakhir yaitu berat tidak sesuai karena pada saat prosees
gramasi atau pemorsian ayam tidak sesuai disebabkan karena timbangan eror dan kesalahan saat
pemotongan ayam oleh karyawan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perusahaan harus sering
melakukan pengecekan terhadap timbangan dan perusahaan harus sering melakukan pengawasan
sehingga perusahaan tidak akan mengalami kerugian.
Berdasarkan penerapan tersebut selama 1 bulan perusahaan CV. Cipta Layla Bina Karya (
Ayam Geprek Layla Nganjuk ) yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa penerapan SQC
(Statistical Quality Control) dengan menggunakan checksheet, histogram, peta kendali (P-Chart),
dan diagram sebab akibat (Fishbone Chart) dapat digunakan sebagai pengendalian kualitas produk.
Terbukti dengan jumlah penurunan sebesar 5% dari sebelumnya 13% produk gagal mengalami
penurunan sebesar 8%.

4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari penelitian pengendalian kualitas (quality control) produk cacat pada
” ”

perusahaan CV. Cipta Layla Bina Karya ( Ayam Geprek Layla Nganjuk ) maka peneliti dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut :

AKTUAL | 5
Jurnal AKTUAL Vol. 20, No. 1, 2022
ISSN : 1693-1688 e-ISSN : 2723-1690

1. Dari hasil analisa data yang diperoleh dari perusahaan dapat diketahui bahwa selama bulan
Maret 2022 jumlah produksi Ayam Geprek Layla sebanyak 3500 unit dan juumlah cacat
produknya sebanyak 400 unit.
2. Dari analisis P-Chart diketahui rata-rata kegagalan sebesar 13% dan batas atas (UCL)
” ” ” ”

sebesar 0,230 serta batas kendali bawah (LCL) sebesar 0,028. Dari hasil perhitungan yang
” ” ”

dilakukan dari 31 ( tiga puluh satu ) titik yang dianalisis tidak seluruhnya berada dalam batas
” “

kendali. Terdapat 4 (empat) titik yang berada diluar batas kendali. Sehingga dapat
“ “

disimpulkan bahwa perlu adanya perbaikan dalam pengendalian kualitas (quality control) “

CV. Cipta Layla Bina Karya ( Ayam Geprek Layla Nganjuk ).


3. Berdasarkan analisis diagram pareto diperusahaan CV. Cipta Layla Bina Karya ( Ayam
Geprek Layla Nganjuk ) terdapat 3 (tiga) jenis model produk cacat yaitu bentuk tidak sesuai,
” ”

warna tidak sesuai dan berat tidak sesuai. Dari ketiga model produk cacat tersebut yang
” ” ”

paling sering terjadi adalah bentuk tidak sesuai sebanyak 193 unit sedangkan produk cacat

kedua yaitu warna tidak sesuai sebanyak 121 unit, dan yang paling rendah adalah berat tidak “

sesuai yaitu sebanyak 86 unit. Berdasarkan analisis diagram sebab akibat dapat diketahui
“ “”“

faktor penyebab kegagalan yang paling dominan yaitu dari manusia dan mesin. “”“

4. Berdasarkan penerapan metode P-Chart selama satu bulan di CV. Cipta Layla Bina Karya
“ “

(Ayam Geprek Layla Nganjuk) yang telah dilakukan dapat diketahui penerapan metode P-
Chart dapat digunakan sebagai pengendalian kualitas (quality control) pada produk. Terbukti
dengan jumlah penurunan 5% dari yang sebelumnya 13% produk cacat mengalami
penurunan sebesar 8%.

Saran
1. Bagi CV. Cipta Layla Bina Karya ( Ayam Geprek Layla Nganjuk ) untuk masa yang akan
datang hendaknya menerapkan metode SQC (Statistical Quality Control) atau metode
lainnya dalam mengendalikan kualitas sehingga dapat meningkatkan kualitas produk dan
meminimalisir produk yang cacat.
2. Bagi perusahaan CV. Cipta Layla Bina Karya (Ayam Geprek Layla Nganjuk) sebaiknya
dalam proses produksi memperhatikan penyimpangan yang sering terjadi yaitu disebabkan
oleh faktor Man (Manusia), oleh karena itu perusahaan perlu mengadakan pelatihan
terhadap karyawan dan menambah bagian pengawas yang nantinya dapat memberi sanksi
kepada karyawan yang melakukan kesalahan dalam bekerja. Sehingga karyawan dapat
lebih disiplin dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.
3. Diagram sebab akibat dapat digunakan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya
kecacatan produk dari hasil produksi dan juga dapat mengetahui penyebab utama. Sehingga
perlu digunakan diagram sebab akibat agar mengetahui penyebab produk gagal sehingga
bisa dilakukan perbaikan secara langsung.

DAFTAR PUSTAKA

Al Choir, F. (2018). Pelaksanaan Quality Control Produksi Untuk Mencapai Kualitas Produk Yang
Meningkat (Studi Kasus PT. Gaya Indah Kharisma Kota Tangerang). 1(4), 2598–2893.
Faizuddin, M., Poniman, P., & Jumi, J. (2016). Analisis Pengendalian Kualitas Produk Dalam
Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan Produk Ekspor Di Pt. Asia Pacific Fibers, Tbk
Kaliwungu. JOBS (Jurnal Of Business Studies), 11–22.
Hairiyah, N., Amalia, R. R., & Luliyanti, E. (2019). Analisis Statistical Quality Control (SQC) pada

AKTUAL | 6
Jurnal AKTUAL Vol. 20, No. 1, 2022
ISSN : 1693-1688 e-ISSN : 2723-1690

Produksi Roti di Aremania Bakery. Industria: Jurnal Teknologi Dan Manajemen Agroindustri,
8(1), 41–48. https://doi.org/10.21776/ub.industria.2019.008.01.5
Hidayatullah Elmas, M. S. (2017). Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan Metode Statistical
Quality Control (Sqc) Untuk Meminimumkan Produk Gagal Pada Toko Roti Barokah Bakery.
Wiga : Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi, 7(1), 15–22. https://doi.org/10.30741/wiga.v7i1.330
Kiki, E., Lie, D., Efendi, E., & Sisca, S. (2019). Analisis Pengendalian Kualitas (Qualitycontrol)
Untuk Meningkatkan Kualitas Produk Yang Dihasilkan Pada Cv Bina Tehnik Pematangsiantar.
SULTANIST: Jurnal Manajemen Dan Keuangan, 7(1), 24–33.
https://doi.org/10.37403/sultanist.v7i1.134
Supriyadi, E. (2018). Analisis Pengendalian Kualitas Produk dengan Statistical Proses Control
(SPC) di PT. Surya Toto Indonesia, Tbk. Jitmi, 1(1), 63–73.
Alfie Oktavia. (2021). Analisis Pengendalian Kualitas Produk Menggunakan Pendekatan Statistical
Quality Control (SQC) di PT. Samcon. Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri, 11(2), 106–
113. https://doi.org/10.36040/industri.v11i2.3666
Andespa, I. (2020). Analisis Pengendalian Mutu Dengan Menggunakan Statistical Quality Control
(Sqc) Pada Pt.Pratama Abadi Industri (Jx) Sukabumi. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Udayana, 2, 129. https://doi.org/10.24843/eeb.2020.v09.i02.p02
Hernawati Suryatman, T., Engkos Kosim, M., & Julaeha, S. (2020). Pengendalian Kualitas Produksi
Roma Sandwich Menggunakan Metode Statistik Quality Control (SQC) Dalam Upaya
Menurunkan Reject di bagaian Packing SQC Method is Used on Roma Sandwich Production
in Order to Reduce the Rejection on the Packing. Journal Industrial Manufacturing, 5(1), 1–
12.
Nurholiq, A., Saryono, O., & Setiawan, I. (2019). Analisis Pengendalian Kualitas (Quality Control)
Dalam Meningkatkan Kualitas Produk. Jurnal Ekonologi, 6(2), 393–399.
https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/ekonologi/article/download/2983/2644
Puspitasari, D., Wahyudi, A., & Widajanti, E. (2018). Pelaksanaan Quality Control yang Efektif
untuk Meningkatkan Kualitas Produk pada PT Sari Warna Asli Garment. Jurnal Ekonomi Dan
Kewirausahaan, 18, 127–139.
Rujianto, K., & Wahyuni, H. C. (2019). Pengendalian Kualitas Produk Dengan Menggunakan
Metode SQC dan HRA Guna Meningkatkan Hasil Produksi Tahu di IKM H. Musauwimin.
PROZIMA (Productivity, Optimization and Manufacturing System Engineering), 2(1), 1.
https://doi.org/10.21070/prozima.v2i1.1065
Supriyadi, E. (2018). Analisis Pengendalian Kualitas Produk dengan Statistical Proses Control
(SPC) di PT. Surya Toto Indonesia, Tbk. Jitmi, 1(1), 63–73.
ELYAS, R., & HANDAYANI, W. (2020). Statistical Process Control (Spc) Untuk Pengendalian
Kualitas Produk Mebel Di Ud. Ihtiar Jaya. Bisma: Jurnal Manajemen, 6(1), 50.
https://doi.org/10.23887/bjm.v6i1.24415
Idris, I., Sari, R. A., Wulandari, & U, W. (2016). Pengendalian Kualitas Tempe Dengan Metode
Seven Tools. Teknovasi, 3(1), 66–80.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:Alfabeta.
Tannady, H. (2015). Pengendalian Kualitas. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Irwan, & Haryono, D. (2015). Pengendalian Kualitas Statistik (Pendekatan Teoritis dan Aplikatif).
Bandung:Alfabeta.

AKTUAL | 7

Anda mungkin juga menyukai