Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang,
Indonesia, 50229
Abstract
___________________________________________________________________
This study aimed to improve learning outcomes in the cognitive, affective, and psychomotor eighth grade
students of SMP Negeri 9 Semarangon a matter of work and energy by using a model7E learning cycle. This
research is a class act consisting of several cycles. Each cycle includes planning, execution, observation, and
reflection. Methods of data collection in this research is a method of documentation, testing, and observation.
This study used a test instrument with the form of multiple choice objective to measure cognitive learning and
observation sheet instruments to measure affective learning outcomes and psychomotor learning outcomes.
From the results of data analysis showed a significant increase in learning outcomes result. The analysis shows
that the model 7E learning cycle can improvestudent learning outcomes in cognitive, affective and psychomotor
significantly.
© 2013UniversitasNegeri Semarang
Alamatkorespondensi: ISSN 2252-6935
Gedung D7 Lantai 2 Kampus UNNES,Semarang, 50229
E-mail: zulfani.aziz@yahoo.co.id
Zulfani Aziz, dkk/ Unnes Physic Education Journal 2 (3) (2013)
penelitian ini adalah tes bentuk objektif pilihan secaraindividual dan 85% secara klasikal maka
ganda untuk mengukur hasil belajar kognitif dan pembelajaran berhasil, untuk penilaian aspek
lembar observasi untuk mengukur hasil belajar afektif dan aspek psikomotorik, seorang siswa
afektif dan hasil belajar psikomotorik.Menurut dikatakan tuntas belajar jika hasil belajar siswa
Mulyasa (2002: 99), keberhasilan pembelajaran mencapai 75% secara individual dan 75% secara
untuk aspek kognitif siswa dapat diketahui dari klasikal (Mulyasa 2002: 101-102). Secara ringkas
hasil tes. Jika hasil belajar siswa mencapai KKM prosedur penelitian disajikan pada Gambar 1.
Perencanaan Tindakan I:
-observasi identifikasi masalah
-Menganalisis KTSP mata pelajaran fisika kelas VIII
-menyusun skenario, perangkat dan instrumen untuk sub Pelaksanaan Tindakan I:
pokok bahasan energi dan perubahan bentuk energi
-melaksanakan skenario pembelajaran pada sub
-Validasi perangkat pembelajaran dan instrumen oleh dosen
pokok bahasan energi dan perubahan bentuk energi
pembimbing dan dosen ahli
-uji coba soal dan analisis soal sesuai model learning cycle 7E
Refleksi Tindakan I:
Pengamatan Tindakan I:
-menganalisis jawaban post-test
Mengamati dan merekam segala peristiwa yang
-menganalisis hasil observasi
-hasil analisi menunjukan hasil belajar siswa belum terjadi selama tindakan untuk memantau sejauh mana
memenuhi indikator keberhasilan sehingga perlu efek tindakan pembelajaran dengan menggunakan
perbaikan untuk siklus selanjutnya model learning cycle 7E
siswa maupun guru. Identifikasi masalah siswa perbaikan untuk kegiatan belajar selanjutnya.
yaituhasil ulangan harian mata pelajaran fisika Hail dari tahap refleksi ini digunakan untuk
materi sebelumnya. Identifikasi masalah yang menyusun kegiatan pada tahap perencanaan
dihadapi guru yaitu mengenai metode tindakan di siklus selanjutnya.
pembelajaran yang biasa dilakukan, motifasi dan Pada tahap refleksi di pembelajaran
minat siswa terhadap fisika dan situasi ketiga diperoleh hasil bahwa hasil belajar siswa
pembelajaran di kelas. Kegiatan selanjutnya telah mencapai indikator keberhasilan, sehingga
adalah menyusun skenario pembelajaran sesuai siklus dihentikan.
dengan tahapan pembelajaran learning cycle
7Edan menyusun perangkat pembelajaran HASIL DAN PEMBAHASAN
seperti silabus dan sistem penilaian, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan lembar Kegiatanpenelitian ini dilaksanakan di
kegiatan siswa (LKS) pada pokok bahasan yang kelasVIII A SMP 9 Semarang. Kelas ini dipilih
disesuaikan dengan KTSP. Kemudian karena dari hasil observasi sebelum penelitian
menyiapkan instrumen penelitian berupa soal kelas ini merupakan kelas yang paling ramai,
tes beserta kisi-kisi dan lembar observasi beserta paling susah untuk diatur, dan nilai rata-rata
rubrik penilaiannya. Sebelum instrumen tes kelas yang lebih rendah dari pada kelas
digunakan terlebih dahulu diujicobakan pada lain.Pada ulangan pokok bahasan Gaya, dari 28
kelas VIII D. siswa hanya ada 5 siswa yang tuntas. Sebelum
Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan kegiatan penelitian dilaksanakan, peneliti
(acting).Kegiatan pada tahap ini adalah terlebih dahulu berkoordinasi dengan dosen
melaksanakan skenario pembelajaran yang pembimbing untuk menentukan materi
disesuaikan dengan tahapan pembelajaran pelajaran dan subpokok bahasan, rencana
learning cycle 7E. Tindakan yang dilakukan pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyusun
guru adalah orientasi siswa pada masalah, LKS, menyusun lembar observasi, menyusun
mengorganisasikan siswa untuk belajar, soal-soal uji coba, dan mengujicobakan soal
membimbing penyelidikan individual maupun tersebut. Dari soal yang diujicobakan tersebut,
kelompok, mengembangkan dan menyajikan diambil soal yang mempunyai daya beda cukup
hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi atau baik untuk digunakan sebagai alat evaluasi
proses pemecahan masalah. Di setiap akhir hasil belajar kognitif siswa berupa soal post-tes.
siklus, guru memberikan tes untuk mengetahui Sebelum diujicobakan, soal terlebih dahulu
hasil belajar kognitif siswa. Pada saat yang dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan
bersamaan peneliti bertindak sebagai pengamat dosen ahli untuk diuji validitasnya.
(observer) yang melakukan observasi terhadap Kegitan penelitian ini dilaksanakan
hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa. dengan menggunakan model learning cycle
Tahap ketiga adalah tahap pengamatan 7Epada pokok bahasan Usaha dan Energi.
(observing).Kegiatan pada tahap ini adalah Model ini terdiri atas 7 fase yaitu fase elicit,
mengamati dan merekam segala peristiwa yang engege, explore, explain, elaborate, evaluate,
terjadi selama tindakan untuk memantau sejauh dan extend. Penyusunan RPP disesuaikan
mana efek tindakan pembelajaran dengan dengan model pembelajaran learning cycle 7E.
menggunakan modellearning cycle 7Eterhadap Setiap akhir siklus dilakukan perbaikan yang
hasil belajar siswa. Tahap keempat adalah tahap disesuaikan dengan refleksi setelah tindakan
refleksi (reflecting).Kegiatan pada tahap ini dilaksanakan.
adalah menganalisis jawaban dari post-test hasil Dalam proses pembelajaran pada setiap
belajar kognitif, menganalisi hasil observasi hasil siklus dilakukan dengan metode praktikum dan
belajar afektif dan psikomotorik. Apabila hasil diskusi, baik diskusi kelompok maupun diskusi
belajar yang diperoleh siswa belum mencapai kelas. Dalam melaksanakan praktikum dan
indikator keberhasilan maka dibuat rencana diskusi,siswadibagi menjadi tujuh kelompok
34
Zulfani Aziz, dkk/ Unnes Physic Education Journal 2 (3) (2013)
dengan setiap kelompok terdiri atas empat orang aspek afektif siswadilakukan selama proses
siswa. Kelompok dengan jumlah ganjil pembelajaran berlangsung dari awal hingga
dimaksudkan agar dalam diskusi kelas dapat akhir. Kesimpulan yang diperoleh dari
tercapai suatu keputusan jika ada perbedaan praktikum dapat berupa konsep, prinsip, dan
pendapat antar kelompok. Kelompok ini hukum. Setelah kesimpulan diperoleh, peneliti
kemudian digunakan pada kegiatan praktikum memberikan contoh penerapan dari konsep dan
dan diskusi pada siklus berikutnya. Pada tahap prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari
mempresentaikan hasil praktikum dan diskusi serta fenomena-fenomena yang berhubungan
setiap kelompok diberi kesempatan untuk dengan konsep dan prinsip tersebut.Tahapan
menunjuk salah satu anggota untuk mewakili dalam setiap siklus diakhiri dengan tahap
kelompoknya. Untuk kelompok dengan hasil evaluasi. Dalam tahap ini siswa diberi soal
praktikum dan diskusi yang terbaik pilihan ganda dengan materi yang disesuaikan
mendapatkan penghargaan sebagai simbol nilai padasetiap siklus. Untuk siswa dengan nilai
plus. Pada tahap diskusi kelas untuk tertinggi akan diberi penghargaan sebagai
merumuskan kesimpulan dari praktikum dan penguatan bagi siswa tersebut dan bagi siswa
diskusi yang telah dilaksanakan, semua siswa yang lainnya untuk mendapatkan hasil ulangan
diberi kesempatan untuk mengemukakan yang lebih baik.Hasil belajar siswa mencapai
pendapatnya dengan terlebih dahulu indikator keberhasilan hasil belajar setelah
mengangkat tangan. Pada tahap ini setiap siswa pembelajaran dilaksanakan sebanyak tiga siklus.
yang aktif memberi pendapat akan mendapatkan Sehingga setelah siklus ketiga
penghargaan sebagai motivasi bagi siswa untuk tindakandihentikan.
lebihberani berpendapat. Selama tahap Berikut ini disajikan data hasil belajar
praktikum dan diskusi dalam kelompok, kognitif siswa pada Tabel 1untuk setiap siklus
kemampuan psikomotorik siswa dinilai sebagai dan peningkatannya setelah diterapkan model
hasil belajar psikomotorik, sedangkan observasi learning cycle 7E.
Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa siklus II yang dipelajari adalah tentang energi
hasil belajar kognitif siswa mengalami potensial, energi kinetik dan kekekalan energi
peningkatan di setiap siklus. Pada siklus I materi mekanik. Di siklus II hasil yang diperoleh lebih
yang dipelajari adalah bentuk energi, perubahan baik dari siklus I tetapi masih belum mencapai
bentuk energi, dan hukum kekekalan energi. Di indikator keberhasilan. Dari siklus I ke siklus II
siklus I hasil yang diperoleh masih rendah dan terjadi peningkatan walaupun masih rendah dan
belum mencapai indikator keberhasilan. Pada tidak signifikan. Hal ini dapat disebabkan karena
35
Zulfani Aziz, dkk/ Unnes Physic Education Journal 2 (3) (2013)
beberapa faktor, salah satunya karena materi indikator keberhasilan. Dari siklus II ke siklus
energi potensial, energi kinetik, dan energi III terjadi peningkatan yang signifikan walaupun
mekanik memiliki tingkat kesulitan yang relatif masih rendah. Dari siklus I ke siklus III terjadi
tinggi dibandingkan dengan materi peningkatan yang signifikan dengan kategori
bentukenergi, perubahan bentuk energi, dan sedang.
hukum kekekalan energi di siklus I. Pada siklus Berikut ini disajikan data hasil belajar
III materi yang dipelajari adalah usaha, afektif siswa pada Tabel 2 untuk setiap siklus
hubungan usaha dan energi, dan daya. Di siklus dan peningkatannya setelah diterapkan model
III hasil yang diperoleh sudah mencapai learning cycle 7E.
Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa siklus III hasil belajar afektif siswa mencapai
hasil belajar afektif siswa mengalami indikator keberhasilan. Peningkatan hasil belajar
peningkatan di setiap siklus. Dari siklus I ke afektif siswa dapat dianalisis dari peningkatan
siklus II terjadi peningkatan yang signifikan setiap indikator hasil belajar afektif yang diteliti
walaupun masih rendah. Dari siklus II ke siklus yaitu indikator kehadiran di kelas, tanggung
III terjadi peningkatan yang siginifikan juga jawab, menghargai pendapat orang lain,
masih rendah. Dari siklus I ke siklus III terjadi kerapian pakaian, menyampaikan pendapat,
peningkatan yang signifikan dengan kategori memperhatikan pelajaran, dan bekarjasama
sedang.Hasil belajar afektif siswa pada siklus I dalam kelompok. Setelah dilakukan analisis,
dan siklus II belum mencapai indikator diperoleh data seperti ditujukan pada Tabel 3.
keberhasilan. Namun setelah pembelajaran pada
pelajaran
Bekerjasama dalam 83.93 89.29 95.54 0.333 Sedang 0.583 Sedang 0,722 Tinggi
kelompok
Rata-rata 72.70 76.15 81.51 0.128 Rendah 0.29 Rendah 0,378 Sedang
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa disebabkan karena siswa belum aktif dalam
pada indikator kehadiran di kelas dan kerapian bertanya dan berpendapat. Pada siklus II dan
pakaian tidak meningkat dari siklus I ke siklus siklus III siswa sudah aktif bertanya dan
II, sementara indikator yang lain meningkat. berpendapat, tetapi dalam bertanya dan
Akan tetapi pada siklus III semua indikator berpendapat masih kurang jelas dan masih
mengalami peningkatan. Dari semua indikator, belum benar.
indikator kerapian pakaian selalu mendapatkan Berikut ini disajikan data hasil belajar
nilai tertinggi sedangkan indikator psikomotorik siswa pada Tabel 4 untuk setiap
menyampaikan pendapat selalu mendapatkan siklus dan peningkatannya setelah diterapkan
nilai terendah untuk setiap siklus walalupun model learning cycle 7E.
selalu mengalami peningkatan. Pada siklus I
39