Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 6

Quality Control Pabrik Susu


Bianka Indria Sari Afrida 10411700000011
Nanda Sherlina Putri 10411700000028
Aulia Okta Zsalsabila 10411700000
Quality Control
• Pengendalian kualitas atau quality control adalah suatu teknik dan
aktivitas/tindakan yang terencana yang dilakukan untuk mencapai,
mempertahankan dan meningkatkan kualitas suatu produk dan jasa
agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan dapat
memenuhi kepuasan konsumen.
• QC bertugas menentukan standar mutu tertentu terhadap produk
dan atau jasa, metode pengujian untuk standardisasi mutu,
infrastruktur pengujian mutu, sumber daya manusia yang
berkompeten dalam melakukan pengujian mutu
• Pengendalian kualitas secara statistik dengan menggunakan SPC (Statistical
Process Control) dan SQC (Statistical Quality Control), mempunyai 7 (tujuh)
alat statistik utama yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk
mengendalikan kualitas sebagaimana disebutkan juga oleh Heizer dan
Render (2006:263-268), antara lain:
1. Lembar Pemeriksaan (Check Sheet )
2. Diagram Sebar (Scatter Diagram)
3. Diagram Sebab-Akibat (Cause and Effect Diagram)
4. Diagram Pareto (Pareto Analysis)
5. Diagram Alir/ Diagram Proses (Process Flow Chart )
6. Histogram
7. Peta Kendali (Control Chart )
Tujuan Quality Control

Tujuan dari pengendalian kualitas adalah mengendalikan kualitas


produk atau jasa yang dapat memuaskan konsumen sesuai dengan
rencana perusahaan. Pengendalian kualitas statistik merupakan suatu
alat tangguh yang dapat digunakan mengurangi biaya, menurunkan
cacat dan meningkatkan kualitas pada proses manufakturing.
Tanggung jawab dari Quality Control
Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh perusahaan.
b. Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk dan jasa perusahaannya.
c. Tugas utama Quality Control tetap sama di semua industri Namun, metode untuk menentukan kualitas suatu produk
bervariasi setiap perusahaan.
d. Dalam produk material, QC harus memverifikasi kualitas produk dengan bantuan parameter seperti berat badan,
tekstur dan sifat fisik lain dari perusahaan.
e. Dalam industri mekanik QC menjamin kualitas setiap bagian secara individual. Demikian juga, untuk setiap industri
metode ini bervariasi setiap produk.
f. QC memonitor setiap proses yang terlibat dalam produksi produk.
g. Memastikan kualitas barang yang dibeli serta barang jadi.
h. Merekomendasikan pengolahan ulang produk-produk berkualitas rendah.
i. Bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan pada produk dari sebuah perusahaan.
j. QC harus memastikan produk dari standar perusahaan memenuhi mutu ISO seperti 9001, ISO 9002 dll
k. Menjaga checklist proses inspeksi dan protokol yang digunakan dalam suatu perusahaan.
l. Bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah dan isu-isu mengenai kualitas produk dan juga harus membuat
rekomendasi kepada otoritas yang lebih tinggi.
m. Membuat analisis catatan sejarah perangkat dan dokumentasi produk sebelumnya untuk referensi di masa
mendatang.
Langkah Quality Control

Penentuan standar. Menentukan standar kualitas produksi sesuai dengan SOP perusahaan.
b. Konfirmasi. Membandingkan hasil produksi dengan ukuran standar yang telah ditentukan.
c. Tindakan koreksi pada produk yang dianggap gagal.
d. Rencana perbaikan. Menggambil usaha terus menerus untuk memperbaiki standar mutu.
SISTEM JAMINAN MUTU PADA PERUSAHAAN
SUSU
• Sistem jaminan mutu pada perusahaan susu meliputi pengawasan
dan pemonitoran produk akhir hasil produksi. Selain itu juga
dilakukan pengawasan terhadap bahan baku, bahan baku tambahan,
dan penyimpanan
• Pengawasan Mutu Bahan Baku
Pengawasan mutu bahan baku sangat penting karena merupakan tahap awal dalam proses
pengolahan susu yang nantinya akan menentukan produk susu yang dihasilkan. (uji alkohol,
uji masak, uji derajat asam, pemeriksaan pH, pemeriksaan kadar lemak, pemeriksaan
organoleptik (uji inderawi) yang meliputi uji warna, bau, rasa dan uji konsistensi. )
• Pengawasan Mutu Proses Produksi
Menurut Fardiaz (1999), tujuan dari pengawasan mutu proses produksi adalah untuk
memproduksi olahan susu yang aman, bermutu, dengan cara:
a. Menetapkan persyaratan bahan mentah, komposisi, pengolahan, distribusi dan cara
mengonsumsi yang harus dipenuhi pada saat memproduksi makanan.
b. Mendesain, menerapkan, memantau dan memeriksa kembali sistem pengendalian
proses yang efektif.
Tahap-tahap untuk mengendalikan timbulnya bahaya pada produk adalah pada proses
pemanasan (pasteurisasi), pendinginan, inokulasi, inkubasi, penyimpanan, iradiasi dan
pengemasan vakum yang harus dipantau dengan baik.
Suhu dalam proses produksi harus dikontrol dengan baik untuk menjamin produk aman
untuk dikonsumsi dan tidak menyebabkan keracunan, terutama suhu yang dianggap kritis.
Suhu yang perlu dikontrol antara lain suhu dan waktu pemanasan, suhu pendinginan, suhu
inkubasi, suhu penyimpanan yaitu penyimpanan dingin pada suhu 7°C atau kurang dari 7°C.
• Pengawasan Mutu Produk Akhir
Pengawasan mutu produk akhir harus dilaksanakan dengan baik karena
sangat berpengaruh terhadap kepercayaan konsumen mengenai suatu
produk yang mensyaratkan mutu tertentu (Tunggal, 1993).
cara penyimpanan produk merupakan hal utama dalam menentukan
keamanan dan mutu dari aspek mikrobiologi. Bahan pangan akan aman
disimpan pada suhu sekitar 4-6°C, karena pada suhu tersebut bakteri
patogen yang berhubungan dengan bahan tidak dapat tumbuh.
• Pengawasan Mutu Pengemasan Produk
Pengawasan mutu terhadap kemasan dilakukan untuk menghindari
terjadinya kebocoran wadah, sehingga pengujian terutama dilakukan
terhadap keadaan penutup. Hudaya dan Darajat (1982)
• Menurut Buckle et al. (1987), cara penyimpanan produk merupakan
hal utama dalam menentukan keamanan dan mutu dari aspek
mikrobiologi. Bahan pangan akan aman disimpan pada suhu sekitar 4-
6°C, karena pada suhu tersebut bakteri patogen yang berhubungan
dengan bahan tidak dapat tumbuh.
Metode Analisis Data
• Dalam melakukan pengolahan data yang diperoleh, maka digunakan
alat bantu statistik yang terdapat pada Statistical Quality Control
(SQC) dan Statistical Process Control (SPC). Adapun langkah-
langkahnya adalah: Mengumpulkan data menggunakan check sheet,
Menentukan prioritas perbaikan (menggunakan diagram pareto),
Mencari faktor penyebab yang dominan dengan diagram sebab
akibat, dan Membuat peta kendali p.
Keahlian yang dibutuhkan Quality Control
QC keahliannya harus didasarkan pada inspeksi visual dari suatu
kualitas produk. Dia harus memiliki pendekatan profesional mengenai
metode jaminan kualitas dan mampu menggunakan alat-alat canggih
untuk tujuan ini. QC juga harus memiliki keterampilan dokumentasi
profesional untuk proses jaminan kualitas. Kualitas yang diinginkan
dalam setiap produk saat ini. Oleh karena itu, QC dibutuhkan dalam
setiap bidang seperti konstruksi, pertanian, barang-barang konsumen,
peralatan medis, baik teknis, transportasi dan berbagai layanan lainnya.
QC harus bekerja dalam koordinasi dengan departemen lain seperti
produksi, manufaktur, pengepakan dan pemasok.
Kualifikasi QC
Kualifikasi penting yang dibutuhkan untuk menjadi QC adalah ijazah sekolah
tinggi atau Diploma ataupun Sarjana bidang yang sesuai dengan pekerjaan di
atas. Dia harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik lisan dan tertulis.
Dia harus baik dalam perhitungan aritmatika dan memiliki bakat mekanik
bila diperlukan. Pengalaman lebih dari 2 tahun biasanya diperlukan untuk
menjadi QC di lapangan diperlukan. Kemampuan untuk menggunakan
komputer dan utilitas juga wajib dimiliki Qc. Dengan sertifikasi dan program
pelatihan yang ditawarkan oleh organisasi internasional untuk Kualitas dapat
membantu untuk memperoleh pekerjaan sebagai QC lebih nyaman. Hal ini
juga dianjurkan untuk memiliki pengetahuan kerja departemen lain dari
perusahaan dan aturan dan peraturan yang dapat membantu untuk
mempertahankan standar kualitas dengan cara yang lebih efektif.

Anda mungkin juga menyukai