Anda di halaman 1dari 26

CPKB ???

◦Pedoman atau peraturan yang


bertujuan untuk memastikan agar suatu
produk kosmetik dibuat secara konsisten
dan memenuhi persyaratan kualitas dan
kemanan produk yang ditetapkan.
MUTU

CPKB PRODUK KOSMETIK

AMAN

Penerapan CPKB merupakan :


1.Persyaratan kelayakan dasar untuk menerapkan sistem
jaminan mutu dan keamanan yang diakui dunia
internasional.
2.Nilai tambah bagi produk kosmetik Indonesia untuk
bersaing dengan produk sejenis dari negara lain baik
dalam negeri maupun internasional
CONTOH
TUJUAN CPKB

UMUM KHUSUS
1. Melindungi masyarakat terhadap 1. Dengan dipahaminya
hal-hal yang merugikan dari penerapan CPKB oleh para
penggunaan kosmetik yang tidak pelaku usaha industri
memenuhi persyaratan standar kosmetik sehingga
mutu & keamanan bermanfaat bagi
perkembangan industri
kosmetik.

2. Meningkatkan nilai tambah & 2. Diterapkannya CPKB secara


daya saing produk kosmetik konsisten oleh Industri
Indonesia dalam era pasar kosmetik
bebas.
ASPEK CPKB
1. Sistem Manajemen Mutu
2. Ketentuan Umum
3. Personalia
4. Bangunan dan Fasilitas
5. Peralatan
6. Sanitasi dan Higiene
7. Produksi
8. Pengawasan Mutu
9. Dokumentasi
10. Audit Internal
11. Kontrak Produksi dan Pengujian
12. Penanganan Keluhan dan Penarikan Produk
CPKB 2003
◦ Industri kosmetik membuat produk sesuai dengan tujuan
penggunaannya, memenuhi persyaratan dan tidak
menimbulkan resiko yang membahayakan penggunaanya
karena tidak aman, mutu rendah, atau tidak efektif.

◦ Manajemen bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan ini


melalui Kebijakan Mutu yang memerlukan partisipasi  dan
komitmen dari semua jajaran departemen. Diperlukan
manajemen mutu yang di desain secara manyeluruh dan
deterapkan secara benar.
TUGAS,FUNGSI
STRUKTUR PROSEDUR,
DAN TANGGUNG
ORGANISASI INSTRUKSI
JAWAB

QUALITY
PROSES SUMBER DAYA MANAGEMEN
T SYSTEM
◦Dijabarkan struktur organisasi, tugas & fungsi, tanggung
jawab, prosedur-prosedur, instruksi-instruksi, proses dan
sumber daya untuk menerapkan manajemen mutu.

◦Sistem mutu dibentuk dan disesuaikan dengan kegiatan


perusahaan, sifat dasar produk-produknya, dan diperhatikan
elemen-elemen penting yang ditetapkan dalam pedoman.  
◦ Pelaksanaan sistem mutu harus menjamin bahwa apabila
diperlukan, dilakukan pengambilan contoh bahan awal,
produk antara dan produk jadi, serta dilakukan pengujian
terhadapnya untuk menentukan diluluskan atau ditolak,
yang didasarkan atas hasil uji dan kenyataan-kenyataan
yang dijumpai yang berkaitan dengan mutu.
KOSMETIK ADALAH…

Suatu bahan / sediaan yang dimaksud untuk


digunakan pada berbagai bagian badan
(epidermis, rambut, kuku, bibir, &organ genital
eksternal) atau gigi dan selaput lendir di rongga
mulut dengan maksud untuk
membersihkannya, membuat wangi atau melindungi
supaya tetap dalam keadaan baik, mengubah
penampakan / memperbaiki bau badan.
ASPEK KETENTUAN UMUM
◦ Bahan awal : Bahan baku dan bahan pengemas yang
digunakan dalam pembuatan suatu
produk.

◦ Bahan baku : Semua bahan utama & tambahan yang


digunakan dalam pembuatan produk
kosmetik.

◦ Bahan pengemas : Suatu bahan yang digunakan dalam


pengemasan untuk menjadi
produk jadi.
ASPEK KETENTUAN UMUM
◦ Bahan pengawet : Bahan yang ditambahkan pada produk
dengan tujuan menghambat
pertumbuhan jasad renik.

◦ Bets : Sejumlah produk kosmetik yang diproduksi dalam


satu siklus pembuatan yang mempunyai sifat dan
mutu yang seragam.

◦ Nomor bets : Suatu rancangan nomor dan atau huruf atau


kombinasi keduanya yang menjadi tanda
riwayat suatu bets secara lengkap, termasuk
pemeriksaan mutu dan pendistribusiannya.
ASPEK KETENTUAN UMUM
◦ Kalibrasi : Kombinasi pemeriksaan dan penyetelan suatu
instrumen untuk menjadikannya memenuhi
syarat batas keakuratan menurut standar yang
diakui.

◦ Karantina : Status suatu bahan / produk yang dipisahkan


baik secara fisik maupun secara sistem,
sementara menuggu keputusan pelulusan / penolakan
untuk diproses, di kemas atau didistribusikan.

◦ Pembuatan : Satu rangkaian kegiatan untuk membuat


produk, meliputi kegiatan pengadaan bahan
awal, pengolahan dan pengawasan mutu serta
pelulusan produk jadi.
ASPEK KETENTUAN UMUM
◦ Pengemasan : Bagian dari siklus produksi yang dilakukan
terhadap produk ruahan untuk menjadi
produk jadi.

◦ Pengolahan : Bagian dari siklus produksi dimulai dari


penimbangan bahan baku sampai
dengan menjadi produk ruahan.

oProduksi : Semua kegiatan dimulai dari pengolahan


sampai dengan pengemasan untuk menjadi
produk jadi.
ASPEK KETENTUAN UMUM
◦ Produk antara : Suatu bahan / campuran bahan yang
telah melalui satu atau lebih tahap
pengolahan namun masih membutuhkan
tahap selanjutnya.

◦ Produk jadi : Suatu produk yang telah melalui semua


tahap proses pembuatan.

◦ Produk ruahan : Suatu produk yang sudah melalui proses


pengolahan dan sedang menanti
pelaksanaan pengemasan untuk
menjadi produk jadi.
ASPEK KETENTUAN UMUM
◦ Produk kembalian : Produk jadi yang dikirim kembali
kepada produsen.

◦ Tanggal pembuatan : Tanggal pembuatan suatu bets


produk tertentu.

◦ Sanitasi : Kontrol kebersihan terhadap sarana


pembuatan, personil, peralatan, dan
bahan yang ditangani
ASPEK KETENTUAN UMUM
◦ Spesifikasi bahan : Deskripsi bahan / produk yang meliputi
sifat fisik kimiawi,biologik yang
menggambarkan standar dan
penyimpangan yang ditoleransi.

◦ Pengawasan dalam proses :


Pemeriksaan & pengujian yang ditetapkan dan dilakukan
dalam suatu rangkaian pembuatan produk termasuk
pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan terhadap
lingkungan dan peralatan dalam rangka menjamin bahwa
produk akhir(jadi) memenuhi spesifikasinya.
ASPEK KETENTUAN UMUM
◦ Pengawasan mutu (Quality Control) :
Semua upaya yang diambil selama pembutan untuk
menjamin kesesuaian produk yang dihasilkan terhadap
spesifikasi yang ditetapkan.

◦ Pelulusan (released) : Suatu bahan atau produk yang boleh


digunakan untuk diproses, dikemas
atau didistribusikan.

◦ Penolakan (rejected) : Status bahan atau produk yang


tidak boleh digunakan untuk diolah,
dikemas atau didistribusikan.
ASPEK KETENTUAN UMUM

◦ Dokumetasi : Seluruh prosedur tertulis, instruksi dan catatan


terkait dalam pembuatan dan pemeriksaan
mutu produk.

◦ Audit internal : Kegiatan yang dilakukan untuk menilai


semua aspek, mulai pengadaan bahan
sampai pengemasan dan penetapan tindakan
perbaikan yang dilakukan sehingga seluruh
aspek produksi tersebut memenuhi CPKB.

Anda mungkin juga menyukai