Bahan Baku
Semua bahan, baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat, yang
berubah maupun tidak berubah, yang digunakan dalam pengolahan
obat walaupun tidak semua bahan tersebut masih terdapat di dalam
produk ruahan
Bahan Pengemas
Semua bahan yang dipakai dalam proses pengemasan produk
ruahan untuk menghasilkan produk jadi
Definisi :
Pemeriksaan dan pengujian yang
dilembagakan dan dilaksanakan selama
proses pembuatan obat, termasuk
pemeriksaan dan pengujian terhadap
lingkungan dan peralatan
Tujuan :
Untuk mencegah terlanjur diproduksinya
obat yang tidak memenuhi spesifikasi.
34
Cara Pengawasan Selama Proses (IPC)
Pengawasan dilakukan dengan cara
mengambil contoh, mengadakan
pemeriksaan dan pengujian terhadap
produk yang dihasilkan pada langkah-
langkah tertentu dari proses pengolahan.
34
Cara Pengawasan Selama Proses (IPC)
Pencampuran Granulasi
Cek IPC :
- Keseragaman kadar Pengayakan basah
- LOD/kadar air
Pengeringan granul
Cek IPC :
- kadar air
Pengayakan kering
Cek IPC :
- Keseragaman kadar Pencampuran akhir
- LOD/kadar air
Cek IPC :
Pencetakan tablet - Keseragaman kadar
Cek IPC : - Keragaman bobot
- Penampilan Pengemasan primer - Kekerasan
- Kebocoran - Kerapuhan
- Penandaan - Waktu hancur
Pengemasan sekunder
- Dissolusi
Cek IPC :
- Penampilan
Gudang - Kelengkapan
Obat Jadi - Penandaan
Polishing
Cek IPC :
- Keseragaman kadar
Cek IPC : Pengemasan primer - Keragaman bobot
- Penampilan - Kerapuhan
- Kebocoran - Waktu hancur
- Penandaan Pengemasan sekunder
Cek IPC : - Dissolusi
- Penampilan
Gudang - Kelengkapan
Obat Jadi - Penandaan
Cek IPC :
Penyaringan - Organoleptis
(filtrasi) - Kadar Zat Aktif
- pH
Cek IPC : Pengisian dan Penutupan botol - BJ
- Penampilan (filling & cropping) - Viskositas
- Kebocoran
- Volume Cek IPC :
Labelling - Penampilan
- Kelengkapan
- Penandaan
Pengemasan sekunder Cek IPC :
- Penampilan
- Kelengkapan
- Penandaan
Gudang
Obat Jadi
Penyaringan
Penghalusan (Colloid Mill)
Cek IPC :
- ukuran partikel
39
Tanggung Jawab Pengawasan Mutu
Prosedur Pengujian:
• Seluruh prosedur pengujian harus ter-validasi
• Sesuai dengan dokumen registrasi
• Mencakup antara lain :
– Jumlah sampel yg diperlukan dan yang disimpan untuk rujukan
– Jumlah tiap pereaksi, larutan dapar, dsb.
– Rumus perhitungan yang digunakan
– Nilai yang diharapkan dan batas toleransi
– Mencakup frekuensi pengujian ulang (untuk bahan awal)
7. Hewan Pengujian
• Hewan yang digunakan untuk pengujian
komponen, bahan atau produk, hendaklah, bila
perlu, dikarantina sebelum digunakan.
• Hewan tersebut hendaklah dipelihara dan
diawasi sedemikian untuk memastikan
kesesuaian tujuan penggunaannya.
• Hewan tersebut hendaklah diidentifikasi dan
catatan yang memadai hendaklah disimpan dan
dijaga agar dapat menunjukkan riwayat
penggunaannya.
8. Penandaan
• Bila perlu, tanggal penerimaan tiap bahan yang
digunakan untuk kegiatan pengujian (misal,
pereaksi dan baku pembanding) hendaklah
tercantum pada wadahnya.
• Instruksi penggunaan dan penyimpanan
hendaklah diikuti.
• Dalam hal tertentu perlu dilakukan uji identifikasi
dan/atau pengujian lain untuk bahan pereaksi
pada waktu diterima atau sebelum digunakan.
Label Wadah Larutan Peniter
Label Wadah Sampel
Program Stabilitas
• Setelah dipasarkan, stabilitas produk jadi
hendaklah dipantau menurut program
berkesinambungan yang sesuai, yang
memungkinkan pendeteksian semua masalah
stabilitas (misal perubahan pada tingkat
impuritas, atau profil disolusi) yang berkaitan
dengan formula dalam kemasan yang dipasarkan.
• Tujuan dari program stabilitas on-going adalah
untuk memantau produk selama masa edar dan
untuk menentukan bahwa produk tetap, atau
dapat diperkirakan akan tetap, memenuhi
spesifikasinya selama dijaga dalam kondisi
penyimpanan yang tertera pada label.
Program Stabilitas
• Program stabilitas berlaku bagi produk dalam
kemasan yang dijual, namun hendaklah
dipertimbangkan pencakupan dalam program
bagi produk ruahan.
• Misal, apabila produk ruahan disimpan dalam
jangka waktu yang lama sebelum dikemas
dan/atau dikirim dari tempat produksi ke tempat
pengemasan, dampak terhadap stabilitas produk
yang dikemas dalam kondisi lingkungan sekeliling
hendaklah dievaluasi dan dikaji.
Program Stabilitas
• Di samping itu, hendaklah dipertimbangkan
produk antara yang disimpan dan digunakan
setelah jangka waktu yang diperpanjang.
• Studi stabilitas produk pascarekonstitusi
dilakukan selama pengembangan produk dan
tidak memerlukan pemantauan yang berbasis
on-going.
• Namun, apabila relevan, stabilitas produk
pascarekonstitusi dapat juga dipantau.
Pelaporan
• Semua hasil tren negatif yang signifikan,
hendaklah dilaporkan kepada Badan POM.
• Dampak yang mungkin ada terhadap bets
yang telah berada di pasaran hendaklah
dipertimbangkan sesuai Bab 9 Penanganan
Keluhan terhadap Produk dan Penarikan
Kembali Produk, dan dikonsultasikan dengan
Badan POM.
Perhitungan Masa Edar
Tujuannya untuk menetapkan masa edar
berdasarkan penurunan kadar bahan aktif
Masa Edar didefinisikan sebagai periode waktu yang
ditetapkan pada tingkat konfidensi 95% bahwa
dalam periode waktu tersebut produk tetap
mengandung zat aktif tidak kurang dari batas bawah
spesifikasi, misalnya 90% dari jumlah yang tertera
pada tabel.
Contoh perhitungan Masa Edar :
Tiga bets produk dimasukkan ke dalam program
stabilitas.
Evaluasi pendahuluan menunjukkan bahwa
variasi dari bets ke bets telah memuaskan,
karena itu data dapat digabungkan.
Hasil Penetapan Kadar Produk
Waktu (X) Batch I Batch II Batch III Rata-rata
Bulan (Y1) mg (Y2) mg (Y3) mg
1 0 51 51 53 51.7
2 3 51 50 52 51.0
3 6 50 52 48 50.0
4 9 49 51 51 50.3
5 12 49 48 47 48
6 18 47 45 49 47
C = Co – k.t
Persamaan regresi :
Y = a + bX
C = Co – k.t