Anda di halaman 1dari 20

Manajemen Operasional

Pengertian Manajemen Operasional


Jay Heizer dan Barry Render Manajemen operasional adalah
serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang
dan jasa dengan mengubah input menjadi output.
Eddy Herjanto (2003;2), Manajemen operasional dapat diartikan
sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan efektif
menggunakan fungsi fungsi manajemen untuk mengintegrasikan
berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.
Pangestu Subagyo (2000;1), Manajemen operasional adalah
penerapan ilmu manajemen untuk mengatur seluruh kegiatan produksi
atau operasional agar dapat dilakukan secara efisien.
Manajemen operasi adalah sebuah bentuk dari pengelolaan yang
menyeluruh dan optimal pada masalah tenaga kerja, barang, mesin,
peralatan, bahan baku atau produk apapun yang dapat dijadikan sebuah
barang atau jasa yang tentunya dapat di perjualbelikan. Yang dimana
ada tanggung jawab dari manajer operasional terhadap menghasilkan
produk atau jasa, mengambil keputusan yang berhubungan dengan
fungsi operasi dan sistem transformasi, dan menelaah pengambilan
keputusan dari fungsi operasi itu sendiri.
Fungsi Manajemen Operasional

• Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi ; Penentuan strategi operasi; penentuan
lokasi pabrik; Riset dan pengembangan produk; penentuan jumlah
produk; penentuan luas dan pola produksi;penyusunan layout & job
design
• Tahap Pengorganisasian
Sebagai pengorganisasian teknik dan metode, sehingga proses dapat
dilaksanakan secara efektif
• Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan meliputi ; pengaturan bahan baku; pengturan proses
produksi; pemeliharaan dan penggantian fasilitas; perbaikan lingkungan
kerja; dan perbaikan kesejahteraan pekerja.
• Tahap Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi ; pengawasan kuantitas ; pengawasan
kualitas; dan pengawasan biaya produksi dan operasi.
Ruang Lingkup Manajemen Operasi
• Aspek Struktural,
merupakan aspek mengenai pengaturan komponen yang membangun suatu sistem
manajemen operasional yan saling berinteraksi antara satu sama lainnya.
• Aspek Fungsional,
yaitu aspek yang berkaitan dengan manajerial dan pengorganisasian seluruh komponen
struktural maupun interaksinya mulai dari perencanaan, penerapan, pengendalian maupun
perbaikan agar diperoleh kinerja optimal.
• Aspek Lingkungan,
sistem dalam manajemen operasional yang berupa pentingnya
memperhatikan perkembangan dan kecenderungan yang berhubungan erat dengan
lingkungan. Ruang lingkup manajemen operasional berhubungan keputusan tentang proses
pengoperasian sistem produksi, pemilihan dan persiapan sistem operasional yang
• meliputi :
•  Perencanaan jumlah kapasitas produksi yang optimal;
•  Perencanaan bangunan pabrik, layout, desain tata letak fasilitas;
•  Desain proses transformasi;
•  Desain aliran kerja;
•  Manajemen persediaan;
•  Manajemen proyek;
•  Membuat Skedul Kerja;
•  Pengendalian dan Pengawasan Kualitas;
•  Pemeliharaan Fasililitas Produksi
Peranan Manajer Operasional dalam Fungsi Manajemen

• Beberapa tugas pokok Manajer Operasional dalam proses produksi


adalah :
• Perencanaan kualitas dan kuantitas bahan baku dalam proses produksi
• Menentukan dan mengatur letak layout pabrik
• Menentukan dan mengatur lokasi gudang persediaan dan peralatan
mesin yang efisien agar penghematan waktu dalam mobilisasi
• Melakukan pemeliharaan peralatan pabrik untuk menjamin keandalan
dan kontinuitas operasional
• Menciptakan strategi produk yang berkualitas dan unik agar dapat
bersaing di pasar dengan biaya yang efektif;
• Menentukan skedul kerja yang efisien dengan mengevaluasi biaya
tenaga kerja jika ada penambahan tenaga kerja baik di lapangan
maupun di area kantor, dan mengurangi biaya lembur.
• Bertanggung jawab terhadap kontiniutas hasil produksi baik dari sisi
kualitas maupun kuantitas.
Lokasi bisnis Manufaktur (penghasil barang)

Model-model penghitungannya:
Dengan penghitungan biaya angkut dan jarak yang paling rendah
Contoh: perusahaan konveksi, lebih memilih lokasi didaerah kudus yang dekat
dengan pasar kliwon, untuk memasarkan produknya, bahan bakunya pun
didaerah kudus banyak tersedia.
Metode perbandingan biaya operasi
Contoh: Memilih beberapa alternatif lokasi, kemudian diperbandingkan dan
dipilih alternatif lokasi dengan biaya operasi paling rendah.
Dengan pendekatan kualitatif
Contoh: pabrik semen dan minyak, memilih lokasi yang dekat dengan bahan
baku.
Lokasi bisnis jasa
Bisnis jasa lebih diprioritaskan yang lokasinya setrategis, karena
tidak ada biaya angkut.Namun bisnis jasa yang mendatangi konsumen
seperti jasa sedot WC, tidak perlu strategis yang terpenting adalah
sarana komunikasinya kepada konsumen, cukup dengan menempel
nomor telephon.
Pengaturan Proses Operasi
1. sistem Produksi Intermiten
Sistem produki intermiten yaitu Sistem produksi dimana pengelolaan
kegiatan produksi bersifat tidak terus menerus, berkelanjutan dan
menggunakan pola mulai selesai. Artinya,kepastian mengenai
kapan akan memulai suatuproses produksi dan
kapan akan menyelesaikan proses produksi yang jelas. Terdapat dua
jenis pola produksi yang menggunakan sistem intermiten :
• Produksi massal ( mass production)
Produksi massal umumnya berlaku pada prusahaan
manufaktur. Yangdilakukan melalui standar produksi tertentu, prosedur
tertentu dan jumlah unit produk tertentu yang secara rutin diproduksi.
• Pilihan masal (mass customization)
Bahwa produk yang dihasilkan oleh prusshaan memberikasn
keleluasaan kepada konsumen untuk memilih sesuai selera dan daya beli
masing-masing. Perusahaan memproduksi variasi produk yang lebih
banyak,seperti HP,Komputer
2. Sistem proses produksi yang terus menerus
Sistem proses produksi yang terus menerus (continous production
system) Sistem produksi dimana pengelolaan kegiatan produksi bersifat
terus menerus dan untuk jangka waktu yang relatif panjang kemudian
disimpan dalam gudang, disalurkan ke penyalur dan dijual kepada
konsumen. Contoh perusahaan manufaktur seperti perusahaan kimia,
minyak bumi dan tambang, sedangkan perusahaan jasa seperti
ttransportasi transportasi yang terus menerus memberatkan penumpang
dari terminal.
b. Proses produksi Pelayanan
1. Produksi yang standar
Proses produksi yang didasarkan pada standar perusahaan.
Standar tersebut di desain dari informasi konsumen. Konsemen
membeli sebagaimana barang yang distandardisasikan tersebut.
2. Produksi menurut pesanan
Proses produksi dilakukan untuk membuat barang sebagaimana
yang dipesan oleh konsemen. Jadi bentuknya tidak distandardisasikan
tetapi sangat bervariasi.
c. Sifat dan Teknis Produksi
Teknik produksi pada perusahaan manufaktur ada beberapa jenis yaitu:
• - Proses Ekstraktif merupakan proses produksi yang haanya mengambil dari
alam dan sudah terjadi produksi akhir, misalnya emas, batu bara, dan sebagainya.
• - Proses Analitis merupakan kegiatan produksi yang memisah misahkan bahan
alam menjadi produk akhir, misalnya minyak, semen dan sebagainya.
• - Proses sintetis merupakan kegiatan produksi dengan mencampur bahan-bahan
kemudian diolah menjadi produk akhir, misalnya makanan, minuman, dan obat-
obatan.
• - Proses Pengubahan yaitu kegiatan produksi dengan mengubah bahan baku
menjadi produk akhir, misalnya elektronik.
Pengelolaan Dalam Kegiatan Operasi
a. Pengaturan Bahan Baku
• Pengatuaran bahan baku dilakukan dalam mengefesienkan biaya pemasaran
dan penyimpanan yang akan dikeluarkan dalam satu periode dengan
penerapan metode EOQ (Economic Order Quantity) jika asumsinya dapat
dipenuhi. Sedangkan untuk efesiensi biaya penyimpanan ekstra (Ekstra
Carrying Cost) dan penganti bahan baku (Stoc Out Cost) dipergunakan
metode ROP (Re Order Point).
• Metode EOQ dan ROP memiliki asumsi yang sama yaitu : bahan baku selalau
tersedia pada leveransir; pola produksi yang stabil dalam perusahaan; tarif
biaya pesan dan simpan selalu tepat dalam satu periode; bahan baku yang
dibeli tidak rusak akibat disimpan; perusahaan memiliki gedang.
Juga bisa menggunakan metode JIT (just in time) yaitu metode
pengelolaan bahan baku tanpa harus memiliki gudang
penyimpanan,karena bahan baku yang dibeli dari pemasok langsung
diproduksi.jika bahan baku akan habis,levelansir selalu menyediakan
dan menghantarkan sampai lokasi tempat produksi.dalam metode
ini,levalinsir tidak boleh terlambat,sebab akan mengganggu proses
produksi
b. Keputusan Operasi
1. Pengambilan keputusan merupakan tema pokok dalam operasi perusahaan yaitu :
2. Keputusan berkaitan dengan proses
3. Keputusan mengenai proses fisik berkenaan dengan fasilitas yang akan dipakai untuk memproduksi
barang dan jasa.
4. Keputusan berkaitan dengan kapasitas
5. Keputusan yang mengenai kapasitas diperlukan untuk menghasilkan jumlah produk yang tepat,
ditempat dan dalam waktu yang tentunya tepat pula.
6. Keputusan berkaitan dengan kesediaan
7. Keputusan berkaitan kesediaan ini mencangkup apa yang akan dipesan, berapa banyak, dan kapan
dipesan.
8. Keputusan berkaitan dengan tenaga kerja
9. Keputusan berkaitan dengan tenaga kerja mencangkup bagaimana rekrutmen, proses seleksi
diselesaikan, pelatihan dan pengembangan, supervisi, kompensasi dan PHK.
10. Keputusan berkaitan dengan mutu
11. Keputusan yang menyangkut penentuan mutu produk harus menjadi orientasi bersama dalam setiap
proses operasi penetapan standar, desain peralatan, pemilihan orang-orang terlatih dan pengawasan
terhadap produk yang dihasilkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai