Anda di halaman 1dari 7

Nama: Sari Wulandari

NIM: G70120036
Kelas: B
Review materi
“Manajemen Operasional”

I. Definisi manajemen
Manajemen Operasional definisikan sebagai transformasi/konversi/perubahan berbagai
input (sumber daya) menjadi output (produk) dengan pemberian nilai tambahnya. Atau
dengan kata lain, manajemen operasional adalah bentuk pengelolaan secara
menyeluruh danoptimal pada masalah tenaga kerja, barang-barang seperti mesin,
peralatan,bahan-bahan mentah, atau produk apa saja yang sekiranya bisa dijadikan
sebuah produk barang dan jasa yang biasa dijual belikan. Sesuai dengan definisinya
sendiri, manajeman yang berasal dari kata manage yang Berarti mengatur penggunaan.
Jika disanding kan dengan kata operasional, artinya Pengaturan pada masalah produksi
atau operasional baik dalam bidang barang atau jasa. Istilah manajemen operasi lebih
mengarah kepada kegiatan industri jasa/ service seperti jasa dokter,
apoteker,konsultan,transportasi,dan sebagainya.
Demi lancarnya manajemen operasional yang tengah tidak Oleh karena itu, manjemen
operasional sangat erat penemuan dengan peUnur Manajemen terdiri dari;
perencanaan,pelaksanaan,pengawasan.
 Tahap Perencanaan
Meliputi: Penetapan strategi operasi, lokasi pabrik, riset dan pengembangan
produk, jumlah produk dan luas pola produksi penyusunan layout dan job design,
serta standar kerja.
 Tahap Pelaksanaan
Meliputi: Pengaturan bahan baku, pengturan proses produksi, pemeliharaan dan
penggantian fasilitas perbaikan lingkungan kerja dan perbaikan kesejahteraan
pekerja.
 Tahap Pengawasan
Meliputi:pengawasan kuantitas, kualitas pengawasan, dan pengawasan biaya
produksi dan operasi.
Dalam perencanaan, manajer operasi menentukan tujuan subsistem operasi dari organisasi dan
mengembangkan kebijakan program dan prosedur penentuan peranan dan fokus dari operasi
termasuk perencanaan produk,perencanaan fasilitas dan perencanaan penggunaan sumber daya
produksi. Dengan demikian, Manajemen Produksi atau Operasional menyangkut pengambilan
keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapi tujuan organisasi atau
perusahaan.

II. Penerapan Operasi Dan Penentuan Lokasi Dalam Kegiatan Produksi.


a) Produksi/Operasi
Sistem operasi merupakan system yang mengacu pada system transformasi yang
menghasilkan barang dan jasa.Gambaran system ini tidak hanya menjadi pijakan
untuk definisi jasa dan manufaktur sebagai sistem transformasi, tetapi jugadasar
yang kuat untuk rancangan dan analisis operasi. Dalam sistem operasi, yang
menjadi masukan adalah energi, material, tenaga kerja, modal dan informasi.
Sedangkan sistem operasi yang disandarkan pada kendali syari'atakan memastikan
berjalannya proses transformasi yang amanah, disamping jaminan halal atas
segala masukan yang digunakan serta semua keluaran yang dihasilkan.
Lingkungan eksternal mempengaruhi subsistem ketiga manajemen operasi.
Sebagai contoh, lingkungan eksternal yang menyediakan tenaga kerja, bahan
mentah yang menjadi input. Perubahan teknologi dapat mengubah proses
transformasi. Produk yang dihasilkan oleh organisasi dilempar ke lingkungan
eksternal, tetapi lingkungan eksternal juga mempengaruhi keluaran yang
dihasilkan. Sebagai contoh, perubahan preferensi konsumen akan mengubah
produk yang dihasilkan organisasi menjadi produk yang lebih sesuai dengan
preferensi konsumen tersebut. Alat dan metode yang dapat mempengaruhi dan
membantu proses transformasi.
b). Penentuan Tourism Perusahaan
Terdapat 2 Kriteria dalam menentukan lokasi produksi: Kriteria subyektif,
keputusan lokasi produksi berdasarkan pertimbangan subyektif pemilik
perusahaan dimana keputusan subyektif ini akan sangat membantu tercapainya
keberhasilan dalam bisnis sekiranya keputusan subyektif inididukung oleh
berbagai faktor yang memperkuat keputusan subjektif. Kriteria objektif,
mempertim bangkan berbagai faktor yang akan mendukung tercapainya
keberhasilan. Seperti regulasi pemerintah seputar bisnis yang dijalankan.

III. Untuk Menciptakan Barang dan Jasa (produk)


Semua organisasi bisnis (perusahaan) paling tidak menjalankan 3fungsi utama yaitu:
Fungsi Pemasaran (Marketing Function) yang berhubungan dengan pasar untuk
dapatmenciptakan permintaan dan pada akhirnya menyampaikan produk yang
dihasilkanke pasar.
Fungsi Keuangan (FinanceFunction) yang mengelola berbagai urusan keuangan
didalam perusahaan maupun perusahaan dangan pihak luar perusahaan.
Fungsi Produksi atau Operasi (OperationFunction) berkaitan dengan penciptaan
barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan.

IV. Pengaturan Proses Produksi Atau Operasi


Keputusan mengenai proses produksi menjadi keputusan yang penting dalam
melakukan desain sistem produksi. Proses produksi diatur sesuai keinginan dan
keadaan prusahaan dengan memilih dari berbagai alternatif proses produksi sebagai
berikut: sebuah. Secara umum, terdapat dua jenisproses produksi:
 Sistem Produksi Intermiten
Sistem prosuksi dimana pengelolaan kegiatan produksi bersifat tidak terus
menerus, berkelanjutan dan menggunakan pola mulai selesai. Artinya, kepastian
mengenai kapan mulai proses produksi dan kapan menyelesaikan proses produksi
dengan jelas. Terdapat dua jenis pola produksi yang menggunakan system
intermiten
o Massal (massproduk), Umumnya berlaku pada perusahaan manufaktur.
Dilakukan melalui standar produksi tertentu,Prosedur tertentu dan jumlah
unit produk tertentu yang diproduksi secara rutin.
o Masal (kustomisasimassal), Bahwa produk yang dihasilkan oleh
perusahaan memberikan keleluasaan kepada konsumen untuk memilih
sesuai selera dan daya beli masing-masing. Perusahaan memproduksi
variasi produk yang lebih banyak seperti HP dan Komputer.

 Sistem Proses Produksi Yang Terus Menerus (system produksi berkelanjutan)


Sistem produksi dimana pengelolaan kegiatan produksi bersifat terus menerus dan
untuk jangka waktu yang relative lama disimpan dalam gudang, disalurkan ke
penyalur dan dijual untuk konsumen. Contoh perusahaan manufaktur seperti
perusahaan kimia, minyak bumi dan tambang, sedangkan perusahaan jasa seperti
transportasi- transportasi yang terus menerus memberatkan penumpang dari
terminal.
 Proses Produksi pelayanan
Produksi yang standar Proses produksi yang didasarkan pada standar perusahaan.
Standar tersebut didesain dari informasi konsumen. Konsemen membeli
sebagaimana barang yang distandar disasikan tersebut. Menurut pesananProses
produksi dilakukan untuk membuat barang sebagaimana mestinya yang dipesan
oleh konsemen. Jadi bentuknya tidak distandar disasikan tetapi sangat bervariasi.
 Teknis Produksi
Teknik produksi pada perusahaan manufaktur ada beberapa jenis yaitu: Sebuah
Proses Ekstraktif merupakan proses produksi yang hanya mengambil dari alam
dan sudah terjadi produksi akhir. Misalnya emas, batu bara, dan sebagainya.

V. Perkembangan MO dalam bidang farmasi


Operasional manajemen yang baik dalam industry farmasi sangat berperan penting dalam
proses pembuatan obat. Dengan adanya operasional yang baik maka operasional
pembagian kerja dan proses kinerja perusahaan dapat berjalan dengan baik serta dapat
membantu tercapainya visi, misi dan tujuan perusahaan dan efesiensi perusahaan.
Pengelolaan obat meliputi tahap-tahap perencanaan, pengadaan, penyimpanan,
pendistribusian serta penggunaan yang saling terkait satu sama lainnya, sehingga harus
terkoordinasi dengan baik agar masing-masing dapat berfungsi secara optimal.

Fungsi manajemen obat membentuk sebuah siklus pengelolaan:


a. Fungsi perencanaan dan proses penentuan kebutuhan, mencakup aktifitas menetapkan
sasaran, pedoman dan pengukuran penyelenggaraan bidang logistik,
b. Fungsi penganggaran, merupakan usaha untuk merumuskan perincian penentuan
kebutuhan dalam suatu skala standar,
c. Fungsi pengadaan, merupakan kegiatan memenuhi kebutuhan operasional sesuai fungsi
perencanaan dan penentuan kepada instansi pelaksana,
d. Fungsi Penerimaan, penyimpanan dan penyaluran, diadakan melalui fungsi pengadaan
dilakukan oleh instansi pelaksana,
e. Fungsi pemeliharaan, merupakan proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis,
daya guna dan daya hasilbarang inventaris, dan
f. Fungsi penghapusan, berupa kegiatan dan usaha pembebasan barang dari pertanggung
jawaban yang berlaku, serta
g. Fungsi pengendalian, merupakan usaha untuk memonitor dan mengamankan
keseluruhan pengelolaan logistik.
Contoh soal
PT. Sarlaan pada tahun 1 dan 2 masing-masing menghasilkan produkasi sebesar 30.000kg dan
40.000kg jilbab.
Tahun1 Tahun2 Biaya/unit
Masukan

Tenagakerja 10.000jam 13.000jam Rp.7.000/jam

Energi 9.000jam 10.000jam Rp.6.000/jam

Bahan baku 40.000jam 50.000jam Rp.2.000/jam


1. Apakah satuan ukuran produktivitas yang dipakai? Dan berapa perubahan produktivitas
tahun 1 terhadap tahun 2? Serta Produktivitas yang mana palingtinggi?
2. Bagian produksi perusahaan telah berhasil merakit produk sebanyak 720set perhari pada
tahun pertama, Apabila jumlah tenaga kerja bagian tersebut sebanyak 80 orang.
Hitunglah produktivitas tenaga kerja bagianproduksitersebut.

Jawab:
SeluruhOutput
1. Produkti vitastotal=
SeluruhInput
30.000 kg

(
Produkti vitastota l tahun 1= 10.000 7.000
jam
x
jam
+
jam)(
9.000 6.000
x
jam
=( )
40.000 x 2.000
jam
x
jam
)

Produktivi tastotaltahun 1= 30.000


204 ribu

Produktivi tastota l tahun 1=147,05kg/riburupiah

Produkti vitastotal tahun 2=

40.000kg
(13.000/jamx7.000/jam) +(10.000/jamx6.000/jam) +(50.000/jamx2.000/jam)

Produktivitas total tahun2= 40.000kg


251ribu
Produktivitas total tahun 2= 159,36

kg/riburupiahIndexproduktivitas=
Produktivitasx100%

Produktivitas 2

Index produktivitas= Produktivitas1 100%


Produktivitas2
Index produktivitas= 147,05kg/riburupiah
100%
159,36kg/riburupiah

Index produktivitas= 147,05kg/riburupiah


100%
159,36kg/riburupiah

Index produktivitas= 147,05


100%
159,36
Index produktivitas=92,27%

a) Satuan ukuran produktivitas yang dipakai adalah kg/riburupiah


b) Perubahan produktivitas tahun 1 terhadap tahun 2 yiatu-7,73%
c) Produktivitas yang paling tinggi adalah produktivitas total tahun 2 dengan nilai
159,36kg/riburupiah.

Ouput
3. Produktivitas tenaga kerja¿
Jumblah pekja
720
¿
80
¿ 9 set /orang

Jadi, produktivitas tenaga kerja dibidang produksi yaitu ada 9 set/orang.

Anda mungkin juga menyukai