1. Bangunan pabrik
2. Peralatan (equipment)
3. Perkakas (tools)
2. Memiliki mesin yang bisa memproduksi secara terus menerus dan dalam jumlah yang
banyak
Perusahaan yang ingin bertahan di era kompetisi yang sengit harus mempunyai produk
berkualitas dengan harga yang bersaing hal ini disebut ecomomic scale atau skala ekonomi,
semakin baik perusahaan menciptakan produk dengan skala ekonomis, semakin kuat
bersaing di pasaran. Untuk mendapat harga yang baik perusahaan biasanya menekan biaya
produksi dengan cara :
1. Mengurangi biaya bahan baku dengan membeli bahan baku dengan jumlah besar untuk
mendapatkan potongan harga
Dalam melakukan kegiatan produksi dan operasi yang efektif dapat dilakukan dengan cara :
Terdapat 5 dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan untuk
menilai kinerja usaha pengembangan produk, yaitu:
1. Kualitas Produk
Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat memuaskan
kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya akan mempengaruhi pangsa pasar dan
menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan.
2. Biaya Produk
Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit disebut biaya
manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh
perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu.
4. Biaya Pengembangan
Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari investasi
yang dibutuhkan untuk mencapai profit.
5. Kapabilitas Pengembangan.
Kapabilitas pengembangan merupakan asset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis dimasa yang akan datang.
Proses produksi masal pada umumnya memproduksi kumpulan-kumpulan produk dalam
jumlah besar dengan mengikuti serangkaian operasi yang sama dengan produk sebelumnya,
sehingga proses ini sering disebut sebagai repetitive process.
Perencanaan adalah tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan sesuai dengan periode
dan waktu yang direncanakan. Perencanaan produksi adalah perencanaan dan
pengorganisasian mengenai pekerja, bahan,mesin, dan peralatan serta modal yang
diperlukan untuk memproduksi barang dengan suatu metode tertentu sesuai dengan
kemampuan perusahaan. Dalam penyusunan proses produksi masal harus memperhatikan :
3. Banyaknya permintaan
5. Tata cara urutan pengerjaan produk, pembagian kerja dan lamanya pekerjaan
Perencanaan produksi memiliki tujuan sebagai langkah awal untuk menentukan aktivitas
produksi dan sebagai masukan rencana sumberdaya.
4. Menyusun urutan kerja, pembagian kerja, perintah kerja, dan target waktu pengerjaan
Proses persiapan alur atau skema/bagan dalam produksi masal terdiri atas kegiatan :
1. Penjadwalan waktu
2. Pemilihan peralatan
Cara, strategi dan metode pengerjaan produk tersebut seperti apa, bagaimana metodenya
4. Mobilisasi personalia
Berapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan dan bagaimana cara kerjanya
5. Pembelian material
Menyiapkan bahan baku dan pendukungnyaserta bahannya seperti apa, bagaimana kriteria
bahan bakunya
6. Pembagian pekerjaan
Pembagian kerja setiap bagian/orang dan berapalama waktu yang dibutuhkan serta tahapan
perakitan produknya bagaimana
a. Routing
Routing adalah menetapkan dan menentukan urutan-urutan proses produksi dari bahan
mentah sampai menjadi produk akhir. Di dalam menentukan urutan-urutannya, harus sudah
termasuk penyusunan alat-alat yang akan dipergunakan.
b. Scheduling
Scheduling adalah menetapkan dan menentukan jadwal kegiatan operasi proses produksi
yang disenergikan sebagai suatu kesatuan. Dari scheduling, nantinya akan dapat diketahui
dan diawasi penggunaan waktu pada setiap saat pemrosesan produksi, sesuai dengan
urutan-urutannya.
c. Dispatching
Dispatching adalah menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk mulai
melaksanakan operasi proses produksi yang sudah direncanakan di dalam routing dan
scheduling.
d. Follow-up
Follow-up adalah menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi
penundaan dan mendorong terkoordinasinya seluruh perencanaan operasi proses produksi.
1.10 Tahap perencanaan produksi masal
Pada tahap ini suatu perusahaan sudah menentukan desain awal produk yang berupa desain
spesifikasi dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk yang dibuat nantinya.
Pada tahap ini perusahaan sudah dapat menentukan design dari suatu produk yang dapat
berupa gambaran dari produk tersebut seperti bentuk, warna, ukuran, dan lainnya dengan
tepat.
Pada tahapan ini merupakan tahapan dimana perusahaan harus menentukan urutan proses
pembuatan suatu barang, tempat untuk bekerja yang tepat, dan segala macam peralatan
yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang tersebut
4. Tahap pembuatan
Pada tahap ini perusahaan mulai memproduksi barang yang diinginkan dan memodifikasi
lebih lanjut barang yang sedang dibuat tersebut. Proses pembuatan barang harus
disesuaikan dengan design, memiliki kualitas yang terbaik, dan peralatan mesin yang
tersedia.