Npm: 5183006
KEGIATAN UTAMA
A. Inbound
1. Quality Kontrol Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan tentunya harus dalam keadaan baik dan segar, untuk
menghasilkan olahan abon sapi yang baik dan berkualitas, tentu bahan baku harus
bagus dan dari supplier terpercaya akan kualitas olahan daging sapinya, ada beberapa
kriteria dalam pemilihan bahan baku yaitu:
Daging sapi tanpa lemak
Kualitas daging yang sangat bagus
Tidak berbau dan masih segar
2. Penerimaan dan kontrol bahan baku
Bahan baku yang masuk ke pabrik ( Manufacture ) harus sesuai dengan rencana
operasional yang meliputi aspek kuantitas, kualitas, dan jadwal pengiriman. Maka,
penerimaan bahan baku harus didampingi oleh petugas Quality Control atau mutu
untuk dilakukan pengecekan terhadap bahan baku tersebut. Bahan baku yang telah
diterima dan sudah memenuhi syarat selanjutnya akan diatur
oleh bagian pergudangan untuk selanjutnya dilakukan penyimpanan dengan
mempertimbangkan tanggal penerimaan, kualitas, dan kapan akan di produksinya
bahan baku tersebut, mengingat daya tahan dari bahan baku daging tersebut tidak
akan lama atau terbatas. Maka dari itu dilakukan asas FIFO ( First In First Out ) untuk
mencegah pembusukan.
3. Jadwal Kiriman Bahan Baku Dari Supplier
Dengan adanya pengawasan yang baik dan jadwal yang teratur dalam pemesanan
bahan baku, maka akan meminimalisir terjadinya penumpukan yang akan berakibat
pada pembusukan bahan baku tersebut, yang akan merugikan perusahaan. Juga
dengan jadwal kiriman yang teratur dapat melindungi atau menjaga kemungkinan
terjadinya kekurangan ataupun kelebihan bahan baku sehingga bahan baku di gudang
dapat terjaga sesuai dengan kebutuhan.
4. Gudang Bahan Baku
Gudang yang digunakan dalam penyimpanan bahan baku untuk pembuatan abon sapi
tersebut haruslah memperhatikan dan memeriksa memastikan suhu dapat terpelihara
dan terjaga dengan baik sehingga kualitas daging sapi tersebut dapat terjaga sampai
ke proses produksi, tetapi alangkah baiknya daging sapi harus disimpan di lemari
pendingan agar kualitas daging cukup terjaga.
B. Operation
1. Manufacture
Hal yang paling ditekankan dalam hal ini adalah semua proses inhouse yang
digunakan untuk mengubah bahan baku yang dikirimkan oleh supplier menjadi
produk jadi. Bahan baku daging sapi yang dipasok dari Supplier diolah menjadi abon
sapi yang siap dipasarkan oleh Distributor kepada retail atau konsumen secara
labgsung.
2. Pengemasan Dan Perencanaan Produksi
Pengemasan atau pembungkusan memegang peranan dalam pengawetan dan
mempertahankan mutu dari produk olaha abon sapi biasanya kalau pengemasan abon
dengan baik bisa bertahan cukup lamu yaitu sekitar 1bulan asalkan dietmpatkan di
tempat yang sejuk atau didalam toples agar tahan lama.
Perencanaan produksi haruslah tepat untuk dapat menimbulkan efisiensi yang tinggi
dan mampu meningkatkan pendapatan perusahaan, baik dari mengatur tenaga kerja,
persediaan bahan baku, fasilitas produksi, perhitungan kebutuhan bahan, dan
kapasitas produksi yang dibutuhkan agar kualitas produk abon sapi ini terjamin dan
tepat.
3. Quality kontrol produksi
Produk olahan abon sapi yang sudah selesai tersebut haruslah diperiksa dan diteliti
sebelum dipasarkan untuk melihat kualitas dan mutu dari produk tersebut. Quality
control dari produk olahan abon sapi ini diperiksa secara visual dari mulai
kemasannya, rasa dari produk tersebut apakah sudah pas dengan memperhatikan
keseimbangan dan rasanya sesuai standar yang telah ditetapkan.
C. Outbound Logistics
1. Pengiriman produk
Proses pengiriman produk dari olahan abon sapi mempunyai sasaran untuk dapat
memasarkan produk ketempat tujuan dengan harapan yaitu, mengirimkan produk
dengan biaya yang murah, tepat waktunya, keamanannya terjamin, dan mutu nya
tetap terjaga hingga sampai ke pelanggan atau kepada retail terdekat.
2. Pemenuhan pesanan
Produk olahan abon sapi mempunyai sasaran pemenuhan pesanan yang terkontrol dan
efisiensi, artinya ada jarak yang terkontrol antara apa yang dimiliki dengan apa yang
pelanggan butuhkan sehingga pesanan dan produksi tetap konsisten dan stabil sesuai
dengan kemampuan.
3. Distribusi produk
Distribusi dari produk olahan abon sapi ini disalurkan kepada Retail yang bekerja
sama dengan kita ataupun kepada outlet outlet yang kita miliki, ataupun dengan
mengantarkan produk secara manual, langsung kepada konsumen baik itu COD (cash
order delivery) ataupun menggunakan jasa pengiriman.
4. Penanganan produk retur
Produk retur terjadi karena kualitas dari produk tersebut kurang bagus, maka
perusahaan abon sapi mengambil tindakan pencegahan ataupun meminimalisir
kecacatan produk yang diharapkam dapat menghasilkan produk dengan tingkat
kecacatan yang rendah dan mempunyai nilai kualitas yang tinggi sehingga tidak
mengecwakan konsumen sebagai pengguna produk ini.
5. Gudang produk jadi
Gudang yang digunakan dalam penyimpanan bahan baku untuk pembuatan abon sapi
tersebut haruslah memperhatikan dan memeriksa memastikan suhu dapat terpelihara
dan terjaga dengan baik sehingga kualitas daging sapi tersebut dapat terjaga sampai
ke proses produksi, tetapi alangkah baiknya daging sapi harus disimpan di lemari
pendingan agar kualitas daging cukup terjaga. Tata letak yang digunakan adalah
dengan mengatur supaya produk yang pertama masuk terletak pada posisi yang paling
mudah untuk diambil (FIFO) dengan demikian produk dapat teratur.
KEGIATAN PENDUKUNG
Produk olahan tahu akan bekerja sama dengan BPOM dan MUI untuk membuat produk
yang halal baik dari proses produksi maupun dari bahan bakunya serta sesuai dengan peraturan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah mengenai keseimbangan kandungannya.
2. Manajemen Finansial
3. Akunting Finansial
Laporan akuntansi sangatlah bermanfaat sebagai informasi utama untuk suatu pengambilan
keputusan oleh pihak pihak yang berkepentingan. Tentu saja laporan keuangan ini akan
berdampak pada investasi untuk memperbesar produk olahan abon sapi ini oleh investor.
B. Human Resources Department
1. HSDM
Perusahaan akan membuka lowongan kerja atau merekrut karyawan dengan cara
menggunakan surat lamaran langsung kepada perusahaan setelah itu dilakukan test untuk
memilih sumber daya manusia yang handal dan juga memenuhi kriteria yang telah ditetapkan
oleh perusahaan.
3. Training
Perusahaan akan mengembangkan pelatihan dan pembinaan bagi segenap staff agar dapat
membuat sebuah inovasi baru supaya konsumen tidak bosan dengan produk perusahaan dan
juga dapat mengatasi permasalahan yang terjadi jika ada keluhan dari konsumen.
Untuk menarik minat konsumen pada produk pengolahan maka design dari produk olahan
tersebut haruslah menarik, baik, dan bagus serta dapat menjaga produk tersebut agar mutunya
terjaga. Proses design dilakukan oleh perusahaan cetak yang bekerja sama dengan perusahaan
abon sapi
2. Market Test
Untuk mengetahui apa yang diinginkan konsumen maka perusahaan akan melakukan
survey dengan melakukan market test, apakah konsumen suka atau tidak dengan inovasi atau
produk yang kita jual.
Perusahaan akan melakukan riset dengan menggunakan survei untuk mengetahui dan
menganalisa hal hal apa saja yang sedang dibutuhkan konsumen atau masyarakat saat ini, cara
ini merupakan cara yang paling efektif untuk dapat membuat proyeksi dan potensi permintaan
akan produk olahan abon sapi.
Tentunya dalam memilih supplier, perusahaan akan memilih supplier yang menjual bahan
baku dengan kualitas yang baik dan bagus serta konsisten untuk bekerjasama mengahasilkan
bahan baku yang bagus, dengan memberikan modal untuk pembibitan dan selebihnya.
2. Pengadaan
Perusahaan akan membuat perencanaan pengadaan bahan baku sesuai dengan jadwal agar
bahan baku tidak menumpuk juga tidak kekurangan disaat stock hampir habis, maka dalam hal
ini perusahaan akan memberikan komitmen juga kerjasama dengan supplier untuk menjaga
kepercayaan itu.