Visi
• Selalu menjadi merek restoran cepat saji Nomor 1 di Indonesia dan mempertahankan
kepemimpinan pasar dengan menjadi restoran yang termodern dan terfavorit dalam segi produk,
harga, pelayanan, dan fasilitas.
Misi
• Semakin memperkuat citra merek KFC dengan strategi-strategi dan ide-ide yang inovatif, terus
meningkatkan suasana bersantap yang tiada bandingannya dan konsisten memberikan produk,
layanan, serta fasilitas restoran yang selalu berkualitas mengikuti kebutuhan dan selera
konsumen yang terus berubah.
Selogan
Siklus Produksi adalah serangkaian aktifitas bisnis dan kegiatan yang berkaitan dengan
proses pembuatan produk secara terus-menerus.
1. Perancangan Produksi
Tujuan aktivitas ini untuk merancang sebuah produk yang memenuhi permintaan dalam hal
kualitas, dan untuk meminimalkan biaya produksi.
-Ayam Frozen : Semuanya di supply oleh supplier, suppliernya adalah CPI (Charoen Pokphan
Indonesia), KPS (Karya Pangan Sejahtera), SR (Saliman Rasyid), SP (Sierad Product), GSS
(Gemilang Sentosa Sejahtera), dsb. Ayam yang disupply sudah dipotong-potong menjadi 9
potongan sesuai standar KFC.
- Ayam Fresh : Di supply dari PM (Putra Mandiri) dan di proses (dipotong) langsung di gudang
KFC.
- Sembako :
Daftar Operasi
✓ Menstabilkan jumlah karyawan yang harus di pekerjakan di semua bagian atau Departemen.
✓ Merancang kegiatan sesuai jumlah stock yang harus di keluarkan atau di supply ke store
(cabang) atau Restoran.
Tujuan aktivitas ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk
memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan
kelebihan persediaan barang jadi.
* Dilakukan jumlah pembelian berada pada tingkat yang memenuhi permintaan dengan selisih
yang mendekati 0 (zero inventory).
▪ Untuk gudang biasanya dilakukan order ke supplier oleh kepala gudang dan di proses langsung
oleh bagian purchasing.
▪ Untuk restoran biasanya dilakukan order oleh stockipper atau onduty ke gudang pusat.
3. Operasi Produksi
➢ Tujuan aktivitas untuk menentukan jam tenaga kerja yang digunakan operasi mesin yang
dilakukan serta biaya overhead produksi yang akan terjadi
• Jam tenaga kerja yang digunakan di PT. fastfood Indonesi adalah 8 jam sesuai ketentuan
pemerintah, lebih dari itu dihitung lembur.
4. Akuntansi Biaya
• Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dari
operasi.
• Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkan
harga serta keputusan bauran produk.
• Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan serta
nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.
Raw Material:
Bahan baku dari proses penyajian makanan yang dilakukan oleh PT. FastFood Indonesia,Tbk
adalah berupa ayam, sayuran, bumbu – bumbu , kentang, dan bahan untuk pembuatan puding.
Supplier:
Sedangkan supplier yang terkait pada mata rantai ini adalah pihak yang menyediakan bahan baku
membuat makanan cepat saji. PT. FastFood Indonesia,Tbk memiliki beberapa supplier, biasanya
perusahaan ini mengambil bahan baku dari supplier yang menyediakan bahan baku pada saat
pemesanan dilakukan.
Manufacturing:
Proses ini sebagian dilakukan sendiri oleh PT. FastFood Indonesia,Tbk yang nantinya makanan
tersebut akan siap dijual pada customer.
Distribution:
Proses distribusi ini juga dilakukan sendiri oleh perusahaan, biasanya perusahaan langsung
mengirimkan bahan – bahan makanan dari gudang pusat ke gudang cabang atau ke store
(restouran) langsung.
Customer:
Customer dari perusahaan ini biasanya adalah masyarakat yang ingin menikmati makanan cepat
saji.
FLOwCHART
7.Megic Runtime
Pengendalian Internal
● Peninjauan kembali oleh Manajemen Puncak: Pihak manajemen tingkat atas PT. FastFood
Indonesia,Tbk selalu melakukan peninjauan kembali (review) terhadap kinerja aktual dan
membandingkannya dengan anggaran, perkiraan (forecast), kinerja sebelumnya dan kompetitor.
● Proses Informasi: Perusahaan telah melakukan beberapa fungsi pengendalian untuk memeriksa
keakuratan, kelengkapan, dan keabsahan setiap transaksi yang terjadi. Proses informasi tersebut
tertuang dalam dokumen SOP, Prosedur Proses (PP), Prosedur Tetap, dan standar form untuk
transaksi.
● Pemisah Tugas dan Tanggung Jawab Logistik: Peraturan dan kebijakan yang dibuat
perusahaan telah mengatur adanya pemisah tugas dan tanggung jawab. Sehingga akan
mempermudah adanya transaksi antara supplier dengan kepala gudang.