Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

DRAFT
latar Belakang

PT Pandaan Lotus Manufaktur (PLM) merupakan perusahaan yang beralamat di jalan


Indrokilo, KM 3,5 Bulukandang Prigen Pasuruan Jawa Timur PLM berdiri dan sudah memenuhi
beberapa sarat untuk produksi baik dari segi internal maupun exernal dari segi internal
perusahaan sudah memenuhi aspek berdirinya suatu usaha dengan adanya tempat usaha (Pabrik)
serta sarana pendukung dan karyawan sedangkan segi external perusahaan telah memenuhi
syarat syarat mendirikan usaha di Indonesia dengan mematuhi peraturan pemerintah,memiliki
surat ijin usaha serta produk terdaftar di BPOM, dengan nomor BPOM RI MD 273813002593
untuk produk YARIS dan BPOM RI MD 273813005593 untuk merk NIGOORI. PLM
memproduksi makanan ringan jenis kacang dengan konsentrasi di kacang atom dan kacang telur,
sesuai pernyataan orang produksi mesin produksi PLM bisa memproduksi sebesar 2 ton jika
dimaksimalkan ini dikarenakan tidak ada dokumentasi/ belum pernah mesin produksi di
optimalkan.
Untuk menunjang proses Accounting, Penjualan, pembelian, Gudang, delivery, PT PLM
ditunjang dengan program accounting FINA, namun sayang program ini belum bisa mencangkup
semua kebutuhan oprasional secara keselururuhan, ini dikarenakan program tersebut belum
dimaksimalkan.PT PLM memiliki stuktur organisasi yang sangat sederhana sehingga secara
pengawasan akan lebih mudah, berikut gambaran struktur organisasi PT PLM :
Direksi

Direktur

Accounting/ Finance Produksi dan Operasional

Admin Admin Stock dan


QA Delivery
Penjualan pembelian

Ruang Lingkup

Adanya tekanan yang sangat kuat terhadap bisnis manufaktur saat ini, menuntut
perusahaan untuk lebih cerdas dalam menjalankan operasinya. Perubahan permintaan pasar
menuntut perusahaan untuk beroperasi lebih efisien, fleksibel, dan menempatkan produk tepat
waktu di pasar tanpa mengabaikan standar kualitas sesuai dengan spesifikasi pelanggan.
Pemahaman terhadap kondisi ini dan komitmen untuk memuaskan pelanggan, mendorong
perusahaan merancang proses produksi sedemikian rupa sehingga produk yang dihasilkan
mampu memenuhi persyaratan pelanggan dalam kualitas, kuantitas, dan waktu yang tepat.
Industri sebagai suatu sistem, mengintegrasikan empat hal penting dalam keunggulan
bersaing perusahaan yang meliputi: riset pasar, desain produk, proses produksi, dan
pemasaran produk. Perbaikan kinerja bisnis modern mencakup keseluruhan system industry
mulai dari pemesanan material sampai dengan distribusi produk kepada konsumen, pelayanan
purnajual, dan desain ulang produk.
Berdasarkan hasil riset pasar, diperoleh informasi tentang keinginan konsumen terhadap
suatu produk. Dari informasi ini kemudian perusahaan merancang desain produk yang sesuai
dengan keinginan pasar. Sertiap desain produk menetapkan model dan spesifikasi yang harus
diikuti oleh bagian produksi sehingga produk yang dihasilkan dapat memenuhi spesifikasi
pelanggan. Di samping itu, proses produksi harus berjalan secara efektif dan efisien untuk
menghasilkan produk berkualitas dengan biaya serendah mungkin.
Fungsi produksi dan operasi yang mentransformasikan input menjadi output bertanggung
jawab untuk mneghasilkan produk dalam kulaitas dan kuantitas yang telah ditentukan, tepat
waktu, secara efektif, dan efisien. Dalam aktivitasnya dimulai dari perencenaaan sampai dengan
pengendalian dan evaluasi, fungsi ini harus secara optimal menghubungkan kebutuhan
pelanggan dengan kemampuan internal yang dimiliki perusahaan. Kebijakan produksi dan
operasi, kapasitas produksi (sumber daya dan fasilitas), jadwal produksi, inovasi, dan
peningkatan berkelanjutan harus dikonsentrasikan untuk memenuhi kepuasan pelanggan, agar
perusahaan memiliki keunggulan dalam intensitas persaingan yang sangat ketat ini.
Waktu adalah salah satu komponen dalam keunggulan bersaing. Ketepatan waktu dalam
menyediakan produk di pasar adalah kebutuhan utama strategi bersaing perusahaan. Terlambat
menyediakan produk di pasar sama artinya dengan tidak menyediakan sama sekali karena
perusahaan telah kehilangan kesempatan dari pelanggan memilih produk sejenis yang banyak
tersedia di pasar. Perusahaan tidak cukup hanya mengandalkan loyalitas pelanggan yang setia
menunggu sampai dengan produk yang dihasilkan perusahaan tersedia di pasar. Tetapi, yang
lebih penting menyediakan produk tepat waktu di pasar adalah penghargaan kepada pelanggan
atas loyalitasnya menggunakan produk perusahaan dalam memenuhi kebutuhannya.
Kuantitas dan kualitas produk yang tepat berhubungan dengan kemampuan perusahaan
memahami kebutuhan konsumen dan cara mereka memenuhi kebutuhan tersebut. Kualitas
berhubungan dengan kemampuan produk memuaskan kebutuhan penggunanya. Berbagai
dimensi kualitas dikembangkan oleh para ahli, salah satu yang mendapat perhatian adalah
kesesuaian (conformance) antara manfaat yang diberikan produk tersebut dengan harapan
penggunanya. Kuantitas dan kualitas produk yang tepat berhubungan dengan kemampuan
perusahaan memahami kebutuhan konsumen dan cara mereka memenuhi kebutuhan tersebut.

Proses PRODUKSI
PT PLM memproduksi kacang jenis atom maupun telur, untuk melihat keefektifan dan
evisiensi maka pemeriksaan terhadap produksi meliputi
 Produktivitas dan nilai tambah
 Menilai ekonomisasi, efisiensi dan efektifitas pengelolaaan program proses produksi
pada perusahaan agar tidak terjadi keterlambatan pengiriman barang
 Menilai mencangkup proses produksi dan kebijakan pengiriman
 Memberikan saran atas perbaikan dan kelemahan pengolahan program proses
produksi
Hasil dan Evaluasi Penerapan
PT PLM memiliki kemampuan produksi yang sangat bagus, serta tempat penyimpanan
yang memungkinkan jika dimaksimalkan ini berdasarkan hasil pengamatan dan beberapa alat
pendukung produksi yang memadai. Berikut daftar mesin yang dimiliki :
2 unit mesin goreng dengan kapisatas masing masing 2 dan 1 ton dalam 8 jam kerja
3 unit mesin adon kacang atom
1 unit mesin adon kacang telur
1 unit mesin ayak kacang telur
1 unit mesin giling bumbu (mesin lem)
1 unit mesin mixer bumbu
1 unit mesin bumbu/ tabur
1 unit mesin giling gula
5 unit mesing packing
1 unit mesin conveyor
1 unit mesin open
2 unit mesin stick
Note:semua inventory tersebut merupakan hasil pengamatan dilapangan dan beberapa tidak digunakan

Pihak produksi akan melakukan produksi jika sudah ada plant produksi yang di
distribusikan melalui WA group produksi, selanjutnya akan menjadi dasar produksi akan tetapi
distribusi plant hanya dilakukan 1 minggu sekali (jika ada). Dibagian produksi bp Dani akan
berkoordinasidengan bagian QA bp Kiswanto untuk melakukan produksi sesuai plant yang
selanjutnya hasil produksi akan dilaporkan dalam form pengelolaan PT PLM
PT PLM memiliki standard yield produksi sebagai berikut :
N
o Item Std Yield
1 Kacang Atom 78
2 Kacang Telur 90
3 Yaris bawang 90
4 Yaris Pedas 90

Sumber : laporan pengelolaan PT PLM

Berdasarkan hasil pengamatan dari tgl 13 maret 2023 sampai tanggal 24 maret 2023 hanya
melakukan produksi 1 kali sebesar 29 gorengan (@ 20 kg per gorengan) atau setara +/- 580 kg,
produksi ini dilakukan tanpa dasar (plant produksi) dari hasil analisa ini belum bisa
menggambarkan tingkat produktifitas namun bisa ditarik kesimpulan sementara produktifitas
produksi PT PLM sangat rendah,
Untuk mengukur ke ekonomisan dan keefektifan team produksi kami mencoba menggunakan
metode kuesioner dan didapat hasil (lampiran 1)
Stock Finish Good
Barang jadi atau yang juga disebut dengan finished goods adalah barang hasil dari
produksi yang sudah dilengkapi dengan berbagai elemen yang diperlukan dalam proses
pembuatannya, atau bisa juga barang yang sudah dibeli dalam bentuk yang memang sudah
lengkap, namun belum di jual ke pasar.
Biaya persediaan barang yang sudah jadi atau finished goods ini seringkali dianggap
sebagai aset jangka pendek dari perusahaan yang diharapkan bisa segera dijual dalam kurun
waktu kurang dari satu tahun, dengan persedian barang yang memadai akan mempermudah atau
menunjang proses penjualan namun hal ini tidak dilakukan PT PLM dikarenakan stock persedian
barang jadi yang banyak harus ditunjang distribusi barang yang baik, belum bisa tercipta.
Proses dan Pemeriksaan Pembelian dan Penjualan
PEMBELIAN
Proses pembelian pada PT PLM terdiri dari pembelian bahan baku dan bahan penunjang
produksi, semua dilakukan oleh admin pembelian atas nama ibu Yani. Admin pembelian
mengkatagorikan pembelian secara global menjadi 2 bagian yaitu pembelian kecil dan pembelian
Besar, untuk pembelian besar admin akan menyediakan PO (purchase order) sedangkan untuk
pembelian kecil admin hanya memberikan informasi berupa kebutuhan permintan yang
selanjutnya diberitakan baik melalui telepon/ WA kepada bagian terkait, untuk menjadi dasar
pembelian bahan baku dan bahan penunjang.
Admin pembelian akan menerima permintaan pembelian dari bagian Gudang/kuality
control, selanjutnya admin mengecek Kembali kebutuhan yang diinginkan dengan cara melihat
real stock dan kartu stock program (excel manual). Jika benar admin akan meneruskan proses
dan jika tidak maka pembeliaan tidak akan di proses, selanjutnya admin akan mengkatagorikan
jenis pembelian apakah termasuk pembelian besar/kecil.

PENJUALAN
Alur Penjualan berdasarkan SOP yang sebenarnya
1. Pelanggan memberikan Purchase Order berisi jenis barang yang ingin dibeli.
2. Bagian Sales menerima permintaan pelanggan dan meneruskannya ke Bagian Gudang.
3. Bagian Gudang memeriksa apakah barang tersebut masih ada stoknya.
4. Apabila masih ada stok barang, Bagian Gudang meneruskan kepada Bagian Sales untuk
membuat Sales Order kepada Pelanggan.
5. Apabila stok barang tidak ada, Bagian Gudang meneruskan kepada Bagian Sales untuk
membuat surat pemberitahuan tidak ada stok barang (langkah 4).
6. Bagian Sales menyampaikan surat pemberitahuan tidak ada stok barang kepada
Pelanggan.
7. Bagian Sales menyampaikan Sales Order dan cara pembayaran kepada Pelanggan.
8. Pelanggan membayar pembelian Barang melalui transfer atau kartu kredit.
9. Bagian Gudang mengirimkan barang kepada Pelanggan
10. Pelanggan menerima barang dan menandatangani Tanda Terima Barang.

TEMUAN DAN EVALUASI


Terlampir

Kesimpulan
kurangnya distribusi yang baik membuat PT PLM mengambil Tindakan penghematan
yang arahnya produksi tidak berjalan dengan baik/ tidak ada produksi. Dari pihak distribusi
mutu barang yang kurang bagus (tengik) menjadi alasan utama, hal ini mengakibatkan produk
PT PLM kurang bersaing dipasar,serta mengakibatkan retur yang signifikan. Untuk terjalinnya
sitem usaha yang bagus harus ada sinergi dari berbagai devisi terkait. Pihak pihak terkait harus
segera melakukan Tindakan perbaikan. PT PLM sebagai produsen tidak harus mengandalkan
distribusi dari 1 saja jika memungkinkan.
Nama Perusahaan : PT PANDAAN LOTUS MANUFAKTUR (PLM)

Periode Pemeriksaan No. KKA: 01Audit/13C/2023


Program yang diperiksa : Produktivitas dan Nilai Tambah

Nomor Jawaban
Kuesioner dan Langkah Kerja Komentar
Qs Lk Ya Tidak
Apakah perusahaan memiliki ukuran produktivitas standar yang
bisa digunakan sebagai pedoman oleh karyawan dalam
beraktivitas? masih belum adanya panduan tertulis
yang bisa digunakan oleh karyawan
Jika Ya:
bagian produksi dalam melakukan
1 Periksalah ukuran produktivitas tersebut dan hubungkan dengan V
aktivitas produksi, hal ini memicu ketidak
rencana kinerja perusahaan.
efektifan baik secara waktu dan
Jika Tidak:
tercapainya produksi yang maksimal
Telusurilah bagaimana perusahaan memacu produktivitas
karyawannya.
Apakah perusahaan memiliki standar pencapaian hasil minimal
yang harus dicapai setiap karyawan?
Jika Ya:
berdasarkan laporan pengolahan PT PLM,
Periksa standar minimal tersebut, apakah realistis dihubungkan
2 V yang selanjutnya menjadi dasar
dengan keberadaan karyawan dan kebutuhan kinerja perusahaan.
pencapaian yield
Jika Tidak:
Telusuri dasar penilaian yang digunakan untuk menilai
produktivitas karyawan
Apakah perusahaan memberikan penghargaan kepada karyawan
yang memiliki produktivitas lebih tinggi dari yang ditetapka
perusahaan?

Jika Ya: belum pernah ada pencapaian


3 Nilai efektivitas dari penghargaan tersebut dalam mendorong V produktifitas yang bisa sesuai dengan
peningkatan produktivitas karyawan. standard perusahaan terapkan
Jika Tidak :
Telusuri apa yang dapat mendorong karyawan untuk mencapai
produktivitas yang lebih tinggi.

Apakah perusahaan memberikan tanggung jawab yang cukup


besar kepada karyawannya untuk merencanakan, melaksanakan,
dan mengendalikan aktivitasnya sendiri?
tidak adanya kontrol atau dokumen yang
Jika Ya: baik sebagai tolak ukur terhadap
Periksalah bagaimana perusahaan mengendalikan dan menilai karyawan sehingga walaupun memiliki
4 V
pelaksanaan tanggung ajwab tersebut. tanggung jawab yang besar karyawan
tersebelum belum bisa diberi kepercayaan
Jika Tidak: lebih
Telusurilah bagaimana perusahaan memberdayakan
karyawannya.

Apakah perusahaan melakukan evaluasi harian terhadap kinerja


individu/kelompok karyawannya?

Jika Ya: tidak ada dokumen pendukung untuk


5 Periksalah standar evaluasi yang digunakan dan apakah hasil v bagian produksi yang bisa dijadikan tolak
evaluasinya disampaikan kepada karyawan yang dinilai.. ukur
Jika Tidak:
Telusurilah bagaimana perusahaan mengendalikan pekerjaan
karyawannya.
Apakah perusahaan memiliki criteria yang terdokumenatsi tentang
aktivitas-aktivitas yang bernilai tambah dan tidak bernilai
tambah?
Jika Ya:
tidak adanya dokumen pendukung
Periksalah keakuratan pengelompokan aktivitas tersebut dan
6
ketaatan penerapannya. v serta dokumentasi terhadap produk
Jika Tidak: yang baik maupun kurrang baik
Telusurilah bagaimana perusahaan menilai bahwa suatu aktivitas
adalah bernilai tambah/tidak, baik bagi pelanggan maupun bagi
perusahaan.
Apakah criteria ini telah disosialisasikan dan dipahami dengan
baik oleh seluruh karyawan?
Jika Ya:
Periksalah kemampuan karyawan dalam memenuhi criteria
belum ada dokumen pendukung dan
7 tersebut dalam setiap aktivitasnya v
Jika Tidak: dokumentasi

Periksalah standar yang digunakan perusahaan sebagi pedoman


dalam beraktivitas.
Apakah di dalam proses produksi dan operasi sering terjadi
pengerjaan ulang, pemborosan bahan dan kegagalan produk
dalam memenuhi spesifikasinya?
Jika Ya:
belum ada program peningkatan kualitas
8 Ikuti pengendalian proses produksi dan operasi dalam V
dari perusahaan
perusahaan tersebut.
Jika Tidak:

Periksa program peningkatan kualitas yang dilakukan perusahaan.


Apakah perusahaan memiliki laporan terdokumentasi yang akurat
tentang aktivitas-aktivitas tidak bernilai tambah dalam
operasinya.
Jika Ya:

Periksa laporan tersebut dan nilai pada bagian mana aktivitas tidak adanya report dan dokumen
9 V
tersebut paling sering terjadi. pendukung tentang analisa hasil produksi

Jika Tidak :

Telusuri bagaimana perusahaan mengendalikan berbagai aktivitas


tidak bernilai tambah.

Apakah perusahaan mengukur biaya tidak bernilai tambah atas


aktivitas tidak bernilai tambah yang terjadi.

Jika Ya:

Periksa biaya yang paling sering terjadi dan hubungkan total


biaya tidak bernilai tambah tersebut dengan total harga pokok perusahaan belum memiliki parameter
10 penjualan, biaya administrasi dan umum, serta biaya V yang jelas terhadap pengukuran aktivitas
pemasarannya, lalu hitung presentasenya. produksi
Jika Tidak :

Telusuri bagaimana perusahaan memperlakukan dan


mengendalikan biaya-biaya tidak bernilai tambah.

Anda mungkin juga menyukai