0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
47 tayangan6 halaman
PPIC (Production Planning and Inventory Control) merupakan departemen penting yang bertanggung jawab merencanakan produksi, mengontrol persediaan bahan baku, dan menghubungkan departemen pemasaran dan produksi agar proses berjalan efektif dan efisien. Fungsinya meliputi merencanakan produksi berdasarkan permintaan pasar, mengatur persediaan bahan baku dan barang jadi, serta memantau proses produksi.
PPIC (Production Planning and Inventory Control) merupakan departemen penting yang bertanggung jawab merencanakan produksi, mengontrol persediaan bahan baku, dan menghubungkan departemen pemasaran dan produksi agar proses berjalan efektif dan efisien. Fungsinya meliputi merencanakan produksi berdasarkan permintaan pasar, mengatur persediaan bahan baku dan barang jadi, serta memantau proses produksi.
PPIC (Production Planning and Inventory Control) merupakan departemen penting yang bertanggung jawab merencanakan produksi, mengontrol persediaan bahan baku, dan menghubungkan departemen pemasaran dan produksi agar proses berjalan efektif dan efisien. Fungsinya meliputi merencanakan produksi berdasarkan permintaan pasar, mengatur persediaan bahan baku dan barang jadi, serta memantau proses produksi.
Definisi PPIC (Production Planning and Inventory Control) :
PPIC (Production Planning and Inventory Control) adalah kegiatan merencanakan produksi dan mengontrol kebutuhan bahan baku agar proses produksi (manufaktur) dapat berjalan dengan baik (efektif dan efisien). Jika diambil dari pengertian production planning bukan hanya merencanakan produksi saja, dimana pengertiannya bisa menjadi lebih luas lagi. Jika kita ingin merencanakan suatu produksi maka kita harus mengetahui kebutuhan bahan yang akan di produksi yang mana departemen PPIC dapat mengetahuinya berdasarkan informasi dari departemen R&D (Research and Development) berupa formulasi produk dan dari sini departemen PPIC dapat menghitung kebutuhan bahan baku yang harus disediakan sesuai dengan berapa banyak yang akan diproduksi. Sedangkan Inventory Control pengertiannya bukan hanya sekedar mengontrol bahan baku saja tetapi bagaimana departemen PPIC dapat meminimalkan persediaan bahan baku yang berada di departemen Warehouse sehingga penempatan di gudang menjadi lebih efektif dan dapat menekan biaya penyimpanan dan pembelian bahan baku. Production Planning and Inventory Control (PPIC), merupakan salah satu departemen yang sangat penting bagi berjalannya perindustrian. Departemen PPIC bertanggungjawab dalam mengatur keseimbangan antaran tuntutan (jumlah produk yang diproduksi) bagian marketing atas permintaan pasar dengan bagian produksi yang bertugas mempersiapkan produk secara efisien. Depertemen PPIC dapat digambarkan layaknya sebuah jembatan antara departemen marketing dengan departemen produksi. Bagian Marketing bertugas membuat forecast atau ramalan jumlah barang yang dibutuhkan atau akan dipasarkan. Sedangkan Departemen Produksi membuat produk dengan jumlah sesui dengan yang dikehendaki oleh Departemen Marketing. Dan disinilah tugas Departemen PPIC yaitu menghubungkan kedua departement tersebut sehingga terjadi keseimbangan antara jumlah permintaan dari Depertemen Marketing dengan jumlah yang diproduksi oleh Departement Produksi. 2. Fungsi dari Production Planning and Inventory Control : 1. Men-sinergi-kan kepentingan marketing dan manufacturing. 2. Mengintegrasikan atau memadukan pihak-pihak dalam organisasi (marketing, produksi, personalia, dan keuangan) agar dapat bekerja dengan baik. 3. Ruang Lingkup Production Planning and Inventory Control : 1. Registrasi New Item dan Material Setiap Item Product harus memiliki Item Code. Begitu pula Setiap material dan supporting material yang digunakan sekecil apapun harus tercoding. Ada dua jenis material, pertama Raw material, yaitu seluruh material yang digunakan dalam proses pembentukan produk, dan kedua yaitu Supporting material, yaitu material pembantu, yang digunakan untuk melengkapi unit Final product, seperti plastic packaging, sticker, cartoon box, kertas label, dll. Kode untuk Regristasi ini berupa urutan numerik/angka. Kode numerik digunakan agar dapat terbaca oleh sistem. Dalam perkembangannya, untuk mempermudah input data, kode angka dikonversi lagi kedalam barcode, sehingga proses input
menggunakan scanner. Selain untuk mempercepat waktu iniput, proses
scanning menghasilkan data yang sangat akurat dengan tingkat human error sangat rendah. Item-item baru biasanya didapat dari bagian R&D, setelah melalui uji coba dan berhasil, setelah di verifikasi oleh Quality Control (QC), produk baru harus diregristasi oleh PPIC lengkap dengan komponen penyusun dan formulasi per unit produk ( Material Requirement Planning/MRP 2. Pengelolaan Inventory atau barang persediaan Barang persediaan terdiri dari : 1) Material dan Supporting Material, 2) Work In Process (WIP), dan 3) Final Product. Material dan Supporting Material (M&SM). Ada dua hal yang harus selalu diperhatikan untuk pengadaannya, yaitu; 1) M&SM tanpa melihat order customer , 2) M&SM berdasarkan order customer. Dengan pertimbangan minimalisir biaya pengadaan dan buffer, memiliki stock M&SM dalam batas optimum dengan beberapa metode peramalan memberikan jaminan akan kelancaran proses ( fluently production process ). Namun tidak menutup kemungkinan adanya emergency order atau order spesial sehingga menyebabkan keluarnya Bill of material (BOM) setelah kedatangan order customer atau setelah arrange order ( master production schedulle/MPS ). Work In Process ( WIP ). Kondisi ideal, tahapan process dari satu station ke station lainnya berlangsung secara continue. Namun ada beberapa proses memerlukan pengelolaan khusus, akibatnya produksi terbagi kedalam beberapa divisi berdasarkan proses. Pergeseran barang jadi terkadang tidak bisa sempurna atau satu banding satu. Karena aspek kerumitan dan ongkos pengerjaan yang ekonomis, produk dari Divisi A yang menjadi bahan baku untuk proses di divisi B, terkadang tidak dibuat pas atau sesuai dengan order customer, mempertimbangkan aspek yang saya sebut sebelumnya, quantity yang diproduksi kadang berlebih. Inilah yang disebut WIP, bagian PPIC bertanggung jawab penuh dalam mengendalikan barang persediaan jenis ini. Peranan Sistem Informasi dan penerapan logic proses yang tepat dapat menjamin pengendalian WIP. PPIC akan selalu dapat memantau progress produksi di semua tahapan proses. Final Product. Barang persediaan jenis ini relatif lebih mudah dikendalikan, karena posisinya sudah di tahap akhir, dengan manajemen ware house yang baik, pengendalian final product bisa dilakukan dengan baik. Poinnya, PPIC harus secara real time dan up to date dalam menerima informasi mengenai final product siap dikirim ke customer. 3. Planning dan Monitoring Proses Produksi Mari memasuki intinya. PPIC menjadi semacam Conection point dan Gate, antara dunia luar dan Internal perusahaan dalam konteks realisasi produk. PPIC
harus memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal ke
Sales/Marketing, untuk diteruskan ke Customer. Sama dengan dikehidupan sehari-hari, misal kita di posisi customer, mau beli Gado-gado, kalo penjualnya lambat dan gak jelas kapan selesainya, setiap ditanya jawabannya tidak tahu atau berulangkali sampaikan,maaf saya cek dulu, hampir tidak ada kepastian kapan selesainya dan berapa banyak yang bisa diselesaikan. Ini baru masalah gado-gado lho ya. Dalam sebuah industri, bisa saja final product perusahaan kita menjadi material bagi industri lainnya. Misal Industri kancing dan resleting menjadi material bagi industri Garment. Inilah salah satu konsep dari customer satisfaction . Customer tidak bisa melihat langsung ke dalam dapur anda, tapi bagaimana meresponse datangnya order, akan memberikan gambaran seberapa kuat kemampuan manufacturing perusahaan anda. Disinilah vitalnya peranan PPIC dan Sistem Informasi dalam proses planning dan monitoring. 4. Contoh Struktur yang berkaitan dengan PPIC : Level Kecil Menengah Perusahaan Pembuatan Baju (Melati Hijab) Production Planning & Inventory Control Adalah Bagian yang bertugas untuk mengontrol bagian bahan baku untuk produksi di dalam gudang persediaan. Tugas/Jobdesc divisi PPIC adalah sebagai berikut : -. Menerima order dari Marketing dan membuat rencana produksi sesuai order yang diterima. -. Membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan forecast dari marketing dengan memperhatikan kondisi stock dengan menghitung kebutuhan material produksi menurut standard stock yang ideal. -. Memonitor semua inventory baik untuk proses produksi, stock yang ada di gudang maupun yang akan didatangkan sehingga proses produksi dan penerimaan order bisa berjalan lancar dan seimbang. -. Menyusun jadwal produksi sesuai waktu, routing & quantity yang tepat sehingga barang bisa dikirim tepat waktu dan sesuai dengan permintaan pelanggan. -. Menjaga keseimbangan lini kerja di produksi agar tidak ada mesin yang overload sementara mesin lain tunggu order. -. Menginformasikan ke bagian marketing jika ada masalah di proses produksi yang menyebabkan keterlambatan kirim. Bagian bertugas dan bertanggung jawab mengerjakan dan menyelesaikan order dari PPIC sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.Dalam perusahaan kecil, bagian produksi juga bertanggung jawab terhadap kualitas barang yang dihasilkan.Jika hasil produksi tidak sesuai standard dan barang ditolak customer maka bagian produksi harus bertanggung jawab.Selain itu bagian produksi bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan alat-alat produksi agar dapat berfungsi dengan baik.Hal ini berbeda dengan perusahaan besar dimana ada bagaian perawatan dan perbaikan dalam departement tersendiri.
Level Nasional PT. Indofood Tbk.
Supervisor PPIC
Supervisor ini bertugas merencanakan jadwal produksi dan mengendalikan
pengadaan bahan baku (Raw Material)/RM dan barang jadi (Finish Good)/FG. Merencanakan kedatangan RM untuk menunjang kelancaran proses produksi sesuai jadwal yang telah dibuat. Membuat jadwal produksi berdasarkan Confirmed Weekly Order (CWO) yang diterima. Memantau tingkat persediaan dari gudang RM maupun FG sehingga standard dan persediaan penyangga tetap terjaga. -. Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process Development and Quality Manager) : Manajer PDQC bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa bahan baku, bahan tambahan, produk jadi, dan bahan pengemas. Mengawasi analisa kualitas produksi, bertanggung jawab atas kelengkapan laboratorium untuk analisa dan pengembangan produk. Selain itu BPDQC bertugas dan bertanggung jawab: (1) Mengendalikan semua kegiatan departemen PDQC dalam aspek proses pengendalian mutu untuk menjamin kelangsungan aktifitas perusahaan. (2) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan GLP dan Kalibrasi di laboratorium serta GNP dan HACCP diproses produksi. (3) Mengendalikan semua kegiatan pengendalian mutu pada proses awal pengawasan mutu dan hasil pengawasan serta pengembangan produk. (4) Mengatur dan merencanakan kerja, kebutuhan kerja tenaga kerja, alat bantu dan fasilitas kerja selama masih dalam batas-batas standar baku yang diselaraskan dengan rencana manajemen. (5) Menilai/mengevaluasi kerja staff departemen PDQC. -. Supervisor Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process Spv) : Supervisor pengawasan mutu proses bertugas membantu BPDQC dalam hal sistem pengendalian mutu proses produksi. Memantau & mengendalikan kualitas proses produksi dan produk jadi, sesuai standar mutu yang ditetapkan. Memantau pekerjaan QC Process Spv & bagian administrasi. Melakuaka perbaikan mutu dan costperalatan untuk kebutuhan analisis. -. Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/Produk Jadi (Quality control Raw Material/Finished Good Spv) : Supervisor pengawasan mutu bahan baku/produk jadi bertugas membantu BPDQC dalam hal pengendalian mutu RM & FG serta pengembangan proses produksi. Melakukan pengawasan secara langsung terhadap proses Incoming Quality Control (IQC), Outgoing Quality Control (OQC) yang meliputi koordinasi QC Field RM & FG serta pelaksanaan penerbitan hasil analisa IQC dan OQC sehingga aktivitas kerja bisa berjalan lancar. Melakukan koordinasi tugas IQ RM & FG, OQC RM & FG serta mengembangkan proses. Menjaga kelancaran tugas penerimaan RM/FG dan OQC RM/FG. Mengawasi pelaksaan GMP HACCP dan SOP pada pergudangan. Mewakili BPDQC jika
tidak ada. Memantau, mengevaluasi standar mutu yang telah ditetapkan.
Level Global PT. Suzuki Indonesia
Jobdesk Section PPIC Melakukan pemilahan jadwal produksi per bulan menjadi jadwal produksi harian. Sehingga dapat memperkirakan jumlah unit yang akan diporduksi setiap harinya dengan melihat kapasitas yang ada serta menentukan perlu tidaknya waktu overtime, jam lembur serta banyaknya shift kerja untuk jadwal produksi harian tersebut. Selain itu PPIC dalam menentukan jumlah unit produksi harian juga memperhatikan inventory yang ada sehingga terdapat kesesuaian jumlah unit yang diproduksi.
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar