Anda di halaman 1dari 2

Anita Galih Saputri

145060707111008

TUGAS PANCASILA
MENGAITKAN PERJALANAN STUDI EKSKURSI DENGAN NILAI PANCASILA

Pada perjalanan Studi Ekskursi atau SE yang selalu ada di Teknik


Industri Universitas Brawijaya selalu membuahkan pengalaman yang
berharga serta cerita yang seru dan menyenangkan. Studi Ekskursi
merupakan perjalanan ke perusahaan dan universitas diluar Malang untuk
belajar dan memperoleh ilmu yang bermanfaat dan menambah wawasan
mengenai dunia keteknikan. Biasanya SE dilakukan 2 kali setiap angkatan.
SE yang pertama biasanya hanya dilakukan di sekitar Jawa Timur saja.
Sedangkan SE kedua selalu diluar Jawa Timur.
Pada kesempatan SE kali ini angkatan 2014 berangkat menuju
Singapore selama 3 hari. Pada hari pertama setelah sampai di Bandara
Changi saya sudah melihat bahwa nilai kedisiplinan penduduk Singapore
sangat berbeda dengan Indonesia. Mereka sangat patuh aturan
dikarenakan memang disetiap sudut terdapat CCTV yang benar-benar
dipantau penuh oleh pemerintah. Ada hal menarik yang menjadi perhatian
saya, bahwa disana ketika mengambil koper atau barang bawaan, harus
mengambil sendiri tidak seperti di Indonesia yang bisa menggunakan jasa
porter atau bisa meminta tolong untuk diambilkan. Kesan individualitas
dan disiplinnya masyarakat Singapore sangat tinggi karena mereka pun
tidak ingin mengambil resiko. Selanjutnya kami berangkat menggunakan
bus menuju ke Urban Redevelopment City yaitu merupakan museum
untuk melihat perkembangan negara Singapore dalam bidang
pembangunan negara. Dapat diambil hikmahnya bahwa pemerintahan
negara ini sangatlah mementingkan kebutuhan masyarakat dan
negaranya. Pembangunan skala besar seperti pembangunan waduk air
bersih yang diperuntukkan untuk warganya sangat di lakukan dengan
sangat baik. Begitu pula juga masalah kemiskinannya, di Singapore dapat
dikatakan sudah tidak ada masyarakat yang miskin. Hal ini dikarenakan
pemerintah selalu memantau setiap warganya agar selalu hidup
sejahtera. Di negara ini pendapatan terendahnya adalah 1000$ atau
sekitar 10 juta rupiah. Dan setiap diberi gaji, sebanyak 20% disimpan oleh
negara untuk warganya membeli rumah susun yang disediakan oleh
pemerintah. Di negara ini sudah tidak ada lagi perkampungan kumuh dan
rumah rumah yang berserakan, hal ini dikarenakan Singapore semua
warganya sudah bertempat tinggal di rumah susun yang tentunya sangat
rapih, bersih, dan indah.
Selain itu kemacetan pun hampir bernilai nol di negara ini
dikarenakan untuk membeli kendaraan bermotor dikenakan pajak yang
sangat tinggi, sehingga hanya orang orang kaya saja yang dapat
memiliki kendaraan. Alhasil negara ini sangat bersih dan tidak berpolusi.
Selanjutnya pada hari kedua kami pergi ke universitas ternama disana
yaitu National University of Singapore. Pada universitas tersebut dapat
dilihat antusias mahasiswanya untuk belajar sangat tinggi. Negara ini juga
mewajibkan untuk sekolah hingga perguruan tinggi. Anak anak SD nya
saja sudah harus menguasai minimal 3 bahasa. Hal ini dikarenakan
memang banyak sekali suku dan bangsa di negara Singapore. Umumnya
masyarakat Singapore adalah pendatang dari negara lain seperti Cina,
Australia, India, Arab, Malaysia, Indonesia dan banyak negara lain
sehingga masyarakatnya beragam. Bahasa yang digunakan untuk
bercakap-cakap sehari hari adalah bahasa inggris, melayu, dan cina.
Tetapi tidak perlu khawatir untuk berbahasa disini, dikarenakan
masyarakat Singapore sangat memahami dan sangat mentoleransi
apabila kita kesulitan untuk berbahasa.
Sifat individualitas di negara ini juga sangat jelas karena mereka
sangat pekerja keras dan tidak suka berbasa basi. Apabila kita ingin
membeli suatu barang jangan heran jika mereka tidak mengucapkan
terima kasih karena memang sifat ramah bukanlah hal utama disana.
Pada hari ketiga kami mengunjungi perusahaan air milik negara yaitu
Newater Company. Pemerintah sangat menjaga kualitas air agar
masyarakatnya tidak kekurangan air, memang di negara ini tidak memiliki
gunung sehingga air bersih sulit didapatkan.
Kurang lebih ilmu ilmu tersebutlah yang dapat diambil dari
perjalanan SE tahun ini, banyak sekali nilai nilai Pancasila dan kehidupan
yang bisa dicontoh untuk negara kita. Kunci utamanya adalah masyarakat
harus mulai belajar lebih disiplin dari diri sendiri, jika sudah terbiasa
disiplin maka negara pun akan semakin maju dan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai