TUGAS PANCASILA MENGAITKAN PERJALANAN STUDI EKSKURSI DENGAN NILAI PANCASILA
Pada perjalanan Studi Ekskursi atau SE yang selalu ada di Teknik
Industri Universitas Brawijaya selalu membuahkan pengalaman yang berharga serta cerita yang seru dan menyenangkan. Studi Ekskursi merupakan perjalanan ke perusahaan dan universitas diluar Malang untuk belajar dan memperoleh ilmu yang bermanfaat dan menambah wawasan mengenai dunia keteknikan. Biasanya SE dilakukan 2 kali setiap angkatan. SE yang pertama biasanya hanya dilakukan di sekitar Jawa Timur saja. Sedangkan SE kedua selalu diluar Jawa Timur. Pada kesempatan SE kali ini angkatan 2014 berangkat menuju Singapore selama 3 hari. Pada hari pertama setelah sampai di Bandara Changi saya sudah melihat bahwa nilai kedisiplinan penduduk Singapore sangat berbeda dengan Indonesia. Mereka sangat patuh aturan dikarenakan memang disetiap sudut terdapat CCTV yang benar-benar dipantau penuh oleh pemerintah. Ada hal menarik yang menjadi perhatian saya, bahwa disana ketika mengambil koper atau barang bawaan, harus mengambil sendiri tidak seperti di Indonesia yang bisa menggunakan jasa porter atau bisa meminta tolong untuk diambilkan. Kesan individualitas dan disiplinnya masyarakat Singapore sangat tinggi karena mereka pun tidak ingin mengambil resiko. Selanjutnya kami berangkat menggunakan bus menuju ke Urban Redevelopment City yaitu merupakan museum untuk melihat perkembangan negara Singapore dalam bidang pembangunan negara. Dapat diambil hikmahnya bahwa pemerintahan negara ini sangatlah mementingkan kebutuhan masyarakat dan negaranya. Pembangunan skala besar seperti pembangunan waduk air bersih yang diperuntukkan untuk warganya sangat di lakukan dengan sangat baik. Begitu pula juga masalah kemiskinannya, di Singapore dapat dikatakan sudah tidak ada masyarakat yang miskin. Hal ini dikarenakan pemerintah selalu memantau setiap warganya agar selalu hidup sejahtera. Di negara ini pendapatan terendahnya adalah 1000$ atau sekitar 10 juta rupiah. Dan setiap diberi gaji, sebanyak 20% disimpan oleh negara untuk warganya membeli rumah susun yang disediakan oleh pemerintah. Di negara ini sudah tidak ada lagi perkampungan kumuh dan rumah rumah yang berserakan, hal ini dikarenakan Singapore semua warganya sudah bertempat tinggal di rumah susun yang tentunya sangat rapih, bersih, dan indah. Selain itu kemacetan pun hampir bernilai nol di negara ini dikarenakan untuk membeli kendaraan bermotor dikenakan pajak yang sangat tinggi, sehingga hanya orang orang kaya saja yang dapat memiliki kendaraan. Alhasil negara ini sangat bersih dan tidak berpolusi. Selanjutnya pada hari kedua kami pergi ke universitas ternama disana yaitu National University of Singapore. Pada universitas tersebut dapat dilihat antusias mahasiswanya untuk belajar sangat tinggi. Negara ini juga mewajibkan untuk sekolah hingga perguruan tinggi. Anak anak SD nya saja sudah harus menguasai minimal 3 bahasa. Hal ini dikarenakan memang banyak sekali suku dan bangsa di negara Singapore. Umumnya masyarakat Singapore adalah pendatang dari negara lain seperti Cina, Australia, India, Arab, Malaysia, Indonesia dan banyak negara lain sehingga masyarakatnya beragam. Bahasa yang digunakan untuk bercakap-cakap sehari hari adalah bahasa inggris, melayu, dan cina. Tetapi tidak perlu khawatir untuk berbahasa disini, dikarenakan masyarakat Singapore sangat memahami dan sangat mentoleransi apabila kita kesulitan untuk berbahasa. Sifat individualitas di negara ini juga sangat jelas karena mereka sangat pekerja keras dan tidak suka berbasa basi. Apabila kita ingin membeli suatu barang jangan heran jika mereka tidak mengucapkan terima kasih karena memang sifat ramah bukanlah hal utama disana. Pada hari ketiga kami mengunjungi perusahaan air milik negara yaitu Newater Company. Pemerintah sangat menjaga kualitas air agar masyarakatnya tidak kekurangan air, memang di negara ini tidak memiliki gunung sehingga air bersih sulit didapatkan. Kurang lebih ilmu ilmu tersebutlah yang dapat diambil dari perjalanan SE tahun ini, banyak sekali nilai nilai Pancasila dan kehidupan yang bisa dicontoh untuk negara kita. Kunci utamanya adalah masyarakat harus mulai belajar lebih disiplin dari diri sendiri, jika sudah terbiasa disiplin maka negara pun akan semakin maju dan sejahtera.