Anda di halaman 1dari 2

Nama : I Putu Gede Adi Santana

Absen : 14
NIM : 52211942

Pertanyaan :
Berikan pendapat Anda mengenai pembiayaan perusahaan. Menurut Anda, apa
sumber pembiayaan jangka pendek yang ideal? Apa sumber pembiayaan jangka panjang
yang paling ideal? Silakan berikan argumen Anda. Anda bole menambahkan asumsi-
asumsi untuk mendukung argumen Anda.

Jawaban :
Pembiayaan perusahaan dibutuhkan oleh suatu perusahaan guna memenuhi kebutuhan
akan pengeluaran jangka pendek maupun panjang. Dalam hal ini, perusahaan membutuhkan
dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik serta
kemampuannya dalam menghasilkan laba, tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring
dengan perkembangan kemajuan usahanya. Terdapat beberapa sumber pembiayaan jangka
pendek, seperti Trade Credit (Utang Dagang), Pinjaman Bank Jangka Pendek Dengan
Jaminan (Scured Short Term Loan), Pinjaman Jangka Pendek Tanpa Jaminan (Unsecured
Short Term Loan), Letter Of Credit, Commercial Paper, dan Factoring. Contoh sederhana
dari sumber pembiayaan jangka pendek, yakni Bank, jasa leasing, perusahaan tempat bekerja,
koperasi, dan lembaga kredit online. Menurut saya, sumber pembiayaan jangka pendek paling
ideal adalah Bank. Selain dijamin keamanannya, jumlah pendanaan yang ingin didapat juga
dapat lebih banyak, cepat, syarat mudah dengan prosedur yang profesional. Sedangkan
beberapa sumber pembiayaan/pendanaan jangka panjang, misalnya seperti modal asing yang
berasal dari para kreditur dan merupakan hutang bagi perusahaan dengan jangka waktu > 10
tahun, selain itu juga ada modal sendiri yang berasal dari pemilik perusahaan dalam jangka
waktu tidak tertentu. Jenis pembiayaan jangka panjang yaitu Long Term Debts (berasal dari
para kreditur dan umumnya digunakan untuk belanja kegiatan ekspansi usaha atau
modernisasi perusahaan yang butuh dana besar) dan Equity (modal sendiri yg berasal dari
para pemilik, umumnya digunakan utk membeli tanah utk perluasan pabrik). Adapun yang
ideal menurut pendapat saya adalah Long Term Debts (contohnya obligasi dan hipotek)
karena seperti obligasi yang untuk melakukan transaksi surat berharga juga murah sehingga
tidak mengurangi keuntungan dan penggunaan dana oleh emiten. Surat berharga dalam
obligasi ini pun merupakan jenis investasi dengan pendapatan tetap. Bagi investor berfungsi
untuk menjaga nilai investasi agar tetap stabil. Dibandingkan dengan jenis lain seperti saham,
resikonya pun rendah. Isi perjanjian surat berharga tersebut juga menyebutkan bahwa
penerbit akan mengembalikan investasi pada saat jatuh tempo serta memberikan kupon atau
bunga dengan nominal tertentu. Kemudahan inilah yang menurut saya menjadikan banyak
penerbit mencetak dan menjual ke masyarakat dan menjadi ideal.

Anda mungkin juga menyukai