Anda di halaman 1dari 5

10.2.

PERENCANAAN KEUANGAN (FINANCIAL PLANNING)


Kunci dari manajemen keuangan yang efektif adalah pembuatan rencana keuangan.
Rencana keuangan adalah rencana usaha untuk mencapai posisi keuangan yang terdiri dicari
di masa yang akan datang.
Untuk membangun rencana keuangan, perlu dicermati beberapa pertanyaan berikut :
Berapa jumlah dana yang harus dimiliki perusahaan agar dapat menutup kebutuhan
jangka pendeknya?
Kapan dana tersebut dibutuhkan?
Dari mana dana diperoleh untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek maupun jangka
panjangnya?
Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, manajer keuangan harus membuat
gambaran yang jelas, mengapa mereka membutuhkan dana disertai dengan perkiraan berapa
biaya dan manfaat yang diperoleh dari sumber dana yang akan dipilih.

10.2.1. MENGAPA PERUSAHAAN MEMBUTUHKAN DANA?


Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan
dalam membayar pemasok dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat
membedakan dua jenis pengeluaran: pengeluaran jangka pendek atau operasional ( short term
/ operating expenditures ) dan pengeluaran jangka panjang (long term / capital expenditures).
10.2.1.1. Pengeluaran jangka pendek ( short term / operating expenditures ):
Pengeluaran jangka pendek adalah pengeluaran yang muncul dalam aktivitas bisnis
sehari hari. Pengeluaran jangka pendek meliputi dana yang ditanamkan pada persediaan
( baik persediaan bahan baku, barang dalam proses, maupun barang jadi ), pengeluaran untuk
pembayaran upah dan gaji karyawan, serta biaya operasi lainnya.
10.2.1.2. Pengeluaran jangka panjang (Long term / capital expenditures ):
Sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran operasionalnya,
perusahaan juga membutuhkan dana untuk membiayai pengeluaran aktiva tetap. Aktiva tetap
adalah aktiva yang memiliki nilai dan masa pemakaian panjang. Sebagai contoh aktiva tetap
adalah investasi tanah, gedung, dan pembelian mesin mesin.

10.2.2. PEMBELANJAAN / PEMBIAYAAN PERUSAHAAN


CORPORATE FINANCING )

Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek maupun jangka


panjang, perusahaan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan
modal awal dari pemilik serta kemampuannya dalam menghasilkan laba, tetapi juga dana dari
luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan usahanya. Diliha dari jangka
waktunya, sumber dana dibedakan menjadi sumber dana jangka pendek dan sumber dana
jangka panjang. Sedangkan asal sumber dana dibedakan menjadi sumber dana internal ( dari
dalam perusahaan ): laba ditahan ( retained earning ), saham biasa ( common-stock ); dan
sumber eksternal ( dari luar perusahaan ).

10.2.2.1. SUMBER DANA JANGKA PENDEK


Sumber sumber dana jangka pendek meliputi:
1. Trade credit ( utang dagang )
Utang dagang disamping dapat merupakan pengeluaran, dapat pula berfungsi sebagai
sumber dana bagi perusahaan pada saat barang telah dapat diterima tetapi
permbayarannya diserahkan kemudian. Pemberian kredit dari satu perusahaan ke
perusahaan lain merupakan pinjaman jangka pendek dan sumber dana jangka pendek
bagi perusahaan.
2. Pinjaman bank jangka pendek dengan jaminan ( Secures Short Term Loan )
Bagi banyak perusahaan, pinjaman bank merupakan sumber dana jangka pendek yang
sangat penting. Pinjaman tersebut hampir selalu menyertakan suatu surat perjanjian
utang yang disebut promissory notes yang menyatakan kesanggupan perusahaan untuk
membayar pinjaman beserta bunga yang telah disepakati. Dalam jenis pinjaman ini bank
juga mensyaratkan adanya jaminan ( kolateral ) yang memberikan hak kepada bank
untuk menyita jaminan tersebut bilamana pinjaman tidak dapat dilunasi.
Kelemahan mendasar dari jenis pinjaman ini adalah biaya dan syarat syarat
administrasi yang menyertainya. Surat utang dan jaminan harus dievaluasi. Utang bank
dengan jaminan ini memberikan manfaat bagi perusahaan yang tidak memiliki akses
terhadap sumber pinjaman tanpa jaminan. Persediaan ( inventory ), piutang, dan aktiva
lain dapat berfungsi sebagai jaminan.
3. Pinjaman jangka pendek tanpa jaminan ( Unsecured Short Term Loan )
Pinjaman ini merupakan sumber dana jangka pendek yang penting bagi perusahaan.
Dengan jenis pinjaman ini, perusahaan tidak perlu menyerahkan jaminan kepada bank.
Tetapi biasanya bank mensyaratkan peminjam untuk tetap memiliki saldo dana minimum
di bank ( compensating balance ). Dalam hal ini perusahaan harus mempertahankan
jumlah minimum tertentu dari pinjaman untuk tetap mengendap di bank. Peminjam tetap
harus membayar bunga untuk dana yang mengendap tersebut, sehingga biaya riel
( setelah memperhitungkan dana yang tertanam ini ) dari bunga yang harus dibayar
menjadi lebih tinggi.
Ada dua jenis pinjaman ini, yaitu line of credit ( kredit rekening koran ) dan revolving
line of credit ( kredit rekening koran yang diperpanjang).
4. Letter of Credit
Letter of Credit adalah janji tertulis dari bank bagi pihak pembeli untuk membayar
sejumlah uang kepada perusahaan yang dituju ( penjual ) bila sejumlah kondisi telah
terpenuhi. Pada umunya, letter of credit dipergunakan dalam perdagangan internasional,
antara pembeli yang merupakan importir dengan penjual yang merupakan eksportir.
Menurut jangka waktunya leter of credit dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Sight Letter
of Credit dan Term Letter of Credit / Usance Letter of Credit. Sight L/C mengandung
syarat pembayaran berjangka segera pada saat barang diserahkan. Usance L/C
mengandung syarat pembayaran berjangka tertentu setelah barang diserahkan ( 30 hari,
60 hari, 90 hari, atau 360 hari ). Bagi perusahaan pembeli, pemakaian L/C ini
( khususnya Usance L/C ) dapat merupakan sumber dana jangka pendek.

5. Commercial Paper
Commercial paper adalah surat berharga yang diterbitkan dan dijual oleh perusahaan
besar dan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendeknya. Commercial
Paper diterbitkan dengan nilai nominal tertentu untuk jangka waktu tertentu ( 30, 60, 90,
270, 360 hari ). Surat berharga ini dijual kepada lembaga keuangan atau perusahaan lain
dengan harga yang lebih rendah dari nilai nominalnya dan pada akhir periode, surat
berharga ini dibeli kembali oleh perusahaan sebesar nilai nominalnya. Perbedaan antara
harga beli dan jual kembali dari Commercial Paper merupakan keutungan yang didapat
pembeli.
6. Factoring
Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cepat melalui faktoring, yaitu dengan
menjual piutang perusahaan kepada perusahaan faktor ( perusahaan pembeli piutang )
yang biasanya adalah lembaga keuangan. Perusahaan faktor membayar sejumlah
persentase tertentu dari nilai piutang. Besarnya persentase yang ditawarkan tergantung
pada kualitas piutang, biaya penagihan piutang, dan tingkat bunga yang berlaku.

10.2.2.2. SUMBER SUMBER DANA JANGKA PANJANG


Pada umumnya perusahaan membutuhkan dana jangka panjang untuk membiayai
pengeluaran jangka panjangnya, seperti pembelian aktiva tetap. Agar bisa memulai usahanya,
perusahaan harus mengeluarkan dana untuk bangunan dan peralatan. Pencarian dana jangka
panjang ini dapat diperoleh dari luar perusahaan berupa pembiayaan melalui utang ( debt
financing ) maupun dari dalam perusahaan dengan permbelanjaan sendiri dari modal ( equity
financing ).

10.2.2.2.1. PEMBIAYAAN MELALUI UTANG


Pinjaman jangka panjang dari luar ( debt financing ) merupakan komponen utama dari
perencanaan jangka panjang yang banyak dilakukan oleh perusahaan. Dua sumber utama
dana ini adalah utang jangka panjang ( long term loan ) dan penjualan obligasi perusahaan
( corporate bonds ).
Utang Jangka Panjang
Perbedaan utang jangka panjang dan jangka pendek terletak pada jangka waktu
pengembalian utang. Waktu pengembalian utang jangka panjang adalah lebih dari satu tahun.
Pada umumnya perusahaan memperoleh utang jangka panjang dari bank. Tetapi, pada negara
dengan sistem keuangan yang telah maju, perusahaan dapat pula memperolehnya dari
lembaga keuangan lain seperti lembaga pembiayaan, perusahaan asuransi, maupun dana
pensiun. Karena keterikatan dana yang lebih lama daripada utang jangka pendek, pada
umumnya tingkat bunga yang disyaratkan pun lebih tinggi.
Alternatif pinjaman jangkap panjang lebih disukai daripada obligasi karena pilihan ini
tidak mensyaratkan adanya keterbukaan informasi keuangan perusahaan kepada publik.
Sedangkan kelemahannya: adanya kebutuhan dana jangka panjang yang besar menybabkan
sulit terpenuhi oleh lembaga keuangan yang ada ( keterbatasan kemampuan lembaga
keuangan untuk memasok dana dalam jumlah besar ).
Tingkat bunga dinegosiasikan antara peminjam dan bank pada umumnya
mengambang ( floating rate ) dan terikat pada prime rate, yaitu tingkat bunga bank yang
diberlakukan bagi nasabah besar terpercaya.

Obligasi Perusahaan
Obligasi adalah surat berharga yang diterbitkan perusahaan, yang menyatakan
kesanggupan membayar sejumlah uang tertentu kepada pemegang surat berharga pada waktu
tertentu. Selama waktu kontrak atau masa berlakunya obligasi, perusahaan penerbit harus
membayar bunga per periode ( tahunan atau semi tahunan ) sesuai dengan tingkat bunga yang
tertera pada obligasi. Jangka waktu kontrak pada umumnya cukup panjang, misalnya 10
tahun, 15 tahun, 20 tahun, atau bahkan 30 tahun. Cermin dari obligasi ini berbeda antara satu
perusahaan dengan perusahaan lain dalam kaitannya dengan masa berlaku, tingkat bunga,
masa jatuh tempo, dan jaminan yang terikat pada obligasi tersebut.
Obligasi merupakan pilihan yang tepat bagi perusahaan yang membutuhkan dana
dalam jumlah besar. Dengan menerbitkan obligasi, perusahaan memiliki akses sumber dana
dari banyak pihak ketiga, termasuk publik. Tetapi, biaya untuk menerbitkan obligasi juga
besar disamping prosedur yang harus dipenuhi cukup rumit. Tingkat bunga yang dibayarkan
juga akan lebih tinggi bagi perusahaan yang kurang populer. Terkait dengan obligasi, tedapat
sistem rating atau peringkat bagi penerbit obligasi yang nilainya tergantung pada kredibilitas
perusahaan bersangkutan. Perusahaan dengan kredibilitas tinggi akan mendapat peringkat
tinggi, sehingga tingkat bunga yang dibayarkan lebih rendah daripada perusahaan dengan
peringkat rendah.

10.2.2.2.2. PEMBIAYAAN DENGAN MODAL SENDIRI ( EQUITY


FINANCING )
Pembiayaan dengan modal sendiri terkait degan modal pemilik, penggunaan laba
ditahan, dan saham biasadalam rangka memperoleh dana bagi pemenuhan kebutuhan
pengeluaran jangka panjang.
Saham biasa ( Common Stock )
Saham adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan. Saham biasa adalah surat berharga
yang memberikan hak suara kepada pemilik serta merupakan penerima hak terakhir atas aset
perusahaan setelah pemegang obligasi dan saham preferen. Saham preferen adalah saham
yang menjamin pembayaran dividen tetap kepada pemilik tetapi tanpa hak suara. Pemegang
saham preferen merupakan penerima hak yang lebih dulu atas aset daripada pemegang saham
biasa. Dividen adalah bagian laba yang dibagikan kepada para pemegang saham, baik
pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen. Perusahaan dapat memperoleh
dana untuk pengeluaran jangka panjangnya melalui penerbitan saham biasa. Ketika
perusahaan pertama kali menerbitkan saham biasa pada pasar perdana disebut sebagai Initial
Public Offering ( IPO ). Prosedur yang harus dilalui untuk dapat melakukan IPO cukup
panjang dan rumit. Perusahaan harus menentukan lebih dahulu lembaga keuangan yang akan
menjadi penjamin emisi ( penerbitan ) saham ini. Dari negosiasi dengan penjamin emisi,
perusahaan dapat menentukan berapa harga saham yang layak untuk dipasarkan, serta berapa
banyak lembar saham yang harus diterbitkan untuk dapat memenuhi dana jangka panjang
yang dibutuhkan. Untuk menerbitkan saham, harus dikeluarkan biaya yang cukup besar. Slain
itu, setelah menerbitkan saham, perusahaan harus menyisihkan sebagian laba yang diperoleh
tiap periode untuk keperluan dividen bagi para pemilik saham biasa.
Laba ditahan
Alternatif lain untuk pembiayaan modal sendiri adalah laba ditahan yakni bagian laba
yang tidak dibagikan kepada pemegang saham. Dengan menggunakan laba ditahan berarti
perusahaan tidak perlu meminjam uang dan membayar bunga.

10.2.2.2.3. PEMBIAYAAN DENGAN OBLIGASI YANG DAPAT


DIKONVERSI ( Convertible Bond )
Convertible bond adalah penerbitan obligasi perusahaan yang mengandung pilihan
bagi pemegangnya, sehingga setelah jangka waktu tertentu dan dipenuhinya syarat tertentu
dapat dikonversikan menjadi saham biasa.
Kesimpulan pemilihan alternatif pembiayaan perusahaan:
Prinsip yang penting dalam pemilihan pembiayaan perusahaan adalah kecocokan
( matching ) antara sifat kebutuhan dan jenis pembiayaan. Kebutuhan investasi jangka pendek
harus dipenuhi dengan pembiayaan jangka pendek. Jadi, investasi untuk persediaan barang,
piutang yang sifatnya jangka pendek, sebaiknya dipenuhi oleh utang dagang, utang bank
jangka pendek, dan sebagainya. Sedangkan investasi jangka panjang seperti pembelian tanah,
gedung, mesin mesin yang sifatnya jangka panjang harus dipenuhi oleh alternatif
pembiayaan jangka panjang seperti utang bank jangka panjang, obligasi, penerbitan saham,
maupun pemakaian laba ditahan. Ketidakmampuan manajer keuangan untuk mengelola
keseimbangan antara sifat investasi dan alternatif pembiayaan akan berdampak besar pada
kelangsungan usaha. Pilihan terhadap jenis pembiayaan utang dengan modal sendiri disebut
struktur permodalan ( capital structure ) perusahaan.
Di sinilah peran penting perencanaan keuangan perusahaan, karena menyangkut aspek
pengeluaran / investasi maupun alernatif pendanaan yang akan digunakan. Dengan
perencanaan yang akurat pada kedua sisi akan dapat dihindari kesalahan dalam mengelola
keduanya.

Anda mungkin juga menyukai