Anda di halaman 1dari 19

Kelompok I

ANALISIS
PERILAKU KELOMPOK

MAKAN SIANG
“TANPA MARTINI”

Deni Aswin Pribadi – NIM I2A021063


Baiq Riyan Anggriani Putri – NIM I2A021062
Merlyn W. Manaha - NIM I2A021066
Jamal Singodimejo yang menyelesikan masa jabatan sebagai
manajer pada sebuah kantor perusahaan penjualan
membuat pilihan meninggalkan perusahaan lamanya karena
akan mendapat gaji dan tunjangan yang baik, serta
kesempatan yang baik untuk maju. Selain itu keluarganya
tampaknya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang baru.

Akan tetapi, sejak mengambil pekerjaan itu, Jamal


menemukan bahwa bahwa orang yang ia gantikan telah
menanamkan kebiasaan acara makan siang dalam rangka
bisnis yang disertai dengan minuman-minuman keras.
Pada saat mereka kembali ke kantor, yang biasanya
menjelang petang, mereka berada dalam kondisi yang tidak
baik untuk mengambil keputusan atau melakukan tindakan
yang tepat dengan dalih makan siang itu

Jamal memutuskan untuk mengakhiri kebiasaan tersebut,


paling tidak untuk dirinya sendiri dan anggotakelompoknya.
Jamal mengetahui bahwa ini bukan persoalan yang mudah
ditanggulangi. Kebiasaan minum telah melembaga dengan
dukungan psikologis dari tokoh utamanya, yaitu orang yang ia
gantikan.

Ia memutuskan untuk merencanakan pendekatan yang akan


diambilnya dan kemudian membahas masalah tersebut serta
pendekatan pemecahannya dengan atasannya, Thamrin
Lancip.
ASUMSI JAMAL

Pertama
Tidak yakin, ada baiknya menjelaskan kebijakan baru
tentang masalah minum-minuman keras pada saat
acara makan siang, atau mengkuliahi rekan kerjanya
tentang bahaya acara makan siang dengan minuman
keras. Hal itu hanya akan dapat menimbulkan kebencian
dan perlawanan serta konflikinternal.

Kedua
Jamal beranggapan bahwa atasan merupakan memegang
peranan dan panutan bagi bawahannya. Rencana yang akan
diterapkan mungkin akan dapat diterima oleh anggota
kelompoknya namun bisa saja akan menimbulkan tekanan
atau konflik dengan anggota kelompok lain.
Langkah yang akan ditempuh jamal
• Saat makan siang dengan manajer lain ia tidak akan ikut minum minuman
keras.
• Jamal akan menunjukkan keteladanan baru bagi anggota kelompoknya.
• Paling tidak seminggu sekali, mereka akan bekerja terus melewati waktu
makan siang.
• Jamal bermaksud mengadakan acara makan siang bisnis dengan jamuan
gudeg dan minuman ringan yang diantarkan ke tempat kerja (menyediakan
menu makanan yang lebih sehat dan tidak mengandung alcohol)
• Jamal akan menerapkan kebiasaan tersebut sebagai suatu praktek rutin
dengan mengajak anggota kelompok lain yang berbeda ke acara makan
siang di restoran tanpa jamuan minuman berakohol”.
• Jamal ingin memberitahu kepada anggotanya dan anggota kelompok lain
bahwa alkohol bukan merupakan bagian yang perlu ada pada hari kerja dan
hal tersebut tidak dibenarkan bila dilakukan di tempat kerja.
• Jamal ingin manajer lain memahami tujuannya melalui perilaku yang dia
tampilkan sehari-hari. Tidak harus dengan kata-kata kecaman atau ancaman
lainnya.
Menurut Thamrin
• Thamrin Lancip menganggap ide Jamal merupakan ide
gila, ia tidak setuju.
• Menurut Thamrin, apa yang akan Jamal lakukan tidak akan
menghasilkan apa-apa dan hanya akan menimbulkan
banyak kesulitan di dalam anggota kelompok Jamal dan
juga antar kelompok lain
• Thamrin pesimis terhadap apa yang akan Jamal lakukan. Ia
menyadari hal tersebut merupakan “masalah” bagi mereka
namun ia tidak mau ada konflik/kesulitan lain yang timbul
akibat rencana Jamal tersebut. Menurut Thamrin,
penyembuhan mungkin akan membunuh pasien. Thamrin
tidak menyukai konflik, bagi Thamrin konflik tidak akan
membawa manfaat apapun
Pendapat Jamal Terhadap Pendapat
Thamrin
Jamal tetap optimis bahwa apa yang akan dia
terapkan akan berdampak positif bagi
perusahaan dalam jangka panjang.
Pada beberapa pemikiran, kelompok 1 sependapat
dengan Jamal maupun Thamrin. Namun pada prinsipnya
kelompok 1 sependapat dengan rencana dan tujuan Jamal
yang ingin mengubah kebiasaan “buruk” rekan kerjanya di
lingkungan kantor.
Menurut Thamrin Lancip

Hal ini juga tentu akan berdampak kepada


konflik sosial yang terjadi ditengah- tengah
Kami sependapat dengan thamrin berkaitan dengan organisasi, berkaitandengan kelompok yang pro
hal ini. Karena dalam mengubah suatu kegiatan dan kontra.
yang sudah menjadi kebiasan ditengah- tengah
organisasi tersebut tentunya membutuhkan kerja
keras yang cukup serius dan merupakan hal yang
tidak mudah.

Tentu semua konflik dan masalah yang terjadi


dalam suatu organisasi akan menjadi alat
pembelajaran suatu organisasidalam membentuk
Jikapun Jamal berhasil merubah kebiasan karyawan manajemen konflik dan membangun organisasi
yang lain atau kelompok yang lain, maka masalah mereka kedepannya dan mencapai tujuan bersama.
baru akan terus muncul kaitannya dengan pihak –
pihak manajerial sebelumnya.
Jamal berpikir rencana ini akan baik bagi organisasi
dalam jangka panjang.

Rencana Jamal merubah kebiasaan karyawan untuk makan


siang disertai dengan minum minuman beralkohol
merupakan hal positf serta merupakan langkah tepat dalam
membangun organisasi yang sehat dan produktif
kedepannya. Namun tentunya banyak hal yang perlu
diperhatikan oleh Jamal, dan perlu kesepakatan Bersama dan
rencana serta estimasi waktu yang tentunya tidak sedikit
ketika merubah suatu hal yang sudah menjadi kebiasaan
ditengah-tengah lingkungan kerjanya.
Jika ia pergi makan siang dengan para manajer
lainnya, ia tidak akan minum- minuman keras

Hal ini merupakan suatu pilihan yang tepat. Karena minum


minuman keras merupakan kebiasaan yang buruk dan
ketika kita ingin merubah suatu kebiasan sekelompok
orang, bagaimana bisa hal itu terjadi ketika tidak dimulai
oleh diri kita sendiri. Seorang pemimpin harus dapat
memberi contoh dan panutan bagi timnya.

Ia akan menunjukkan keteladanan baru bagi


anggota kelompok

Memberikan teladan dan contoh kepada anggota


merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam
mengubah kebiasaan yang ada.
Saya bermaksud untuk mengadakan suatu acara
makan siang bisnis dengan jamuan gudeg dan
minuman ringan yang diantarkan ke tempat kerja.

Tujuan lain adalah memberitahukan bahwa alkohol bukan


merupakan bagian yang perlu ada pada hari kerja dan
organisasi manapun yang menjunjung tinggi nilai dan
prilaku organisasi pasti tidak menyetujui hal itu dilakukan di
tempat kerja

Tanpa minum minuman beralkohol dengan


manajer lain
Dengan adanya rutinitas baru yang lebih positif tentunya
cepat atau lambat anggota organisasi akan memahami
maksud dan tujuan yang diinginkan oleh Jamal.
Apakah anda pikir dapat dilakukan sesuatu dalam
keadaan seperti ini? Mengapa? Apa pendapat anda
tentang rencana Jamal?

Sebagai seorang manajer tentu menginginkan segala


proses dalam perusahaannya berjalan baik agar tujuan
perusahaan dapat tercapai. Jika ada suatu “masalah” tentu
akan ada solusinya. Tidak ada yang tidak bisa dilakukan.
Adapun faktor-faktor yang menentukan apakah tim kita
dapat berhasil atau tidak, antara lain :
1. Sumber daya yang memadai
2. Kepemimpinan
3. Iklim kepercayaan
4. Evaluasi kinerja dan system pemberian insentif
• Menanamkan pada diri sendiri untuk berkomitmen disiplin
saat bekerja.
• Membuat prioritas pekerjaan,
• Menyiapkan target harian agar fokus dalam penyelesaian.
• Menanamkan mindset bahwa tanggung jawab adalah
sesuatu yang harus dijaga. oleh seluruh karyawan.
• Menerapkan sikap disiplin pada kebiasaan positif baik di
lingkungan kantor maupun di luar kantor.
• Sikap dan kebiasaan positif akan meningkatkan kinerja
para karyawan, mencipatkan lingkungan kerja yang
kondusif, membentuk tim yang efektif dan tentunya
meningkatkan produktivitas perusahaan secara
keseluruhan.
01 02

Perusahaan harus mempunyai SOP Perusahaan harus mempunyai


atau perjanjian kerja sama antara budaya kerja yang sehat dan
pihak manajemen dengan produktif agar dapat meningkatkan
karyawan yang memuat ketentuan- kinerja karyawan serta profit
ketentuan hak dan kewajiban perusahaan
karyawan serta peraturan disiplin
karyawan baik di luar maupun di
dalam kantor
03 04

Seorang manajer harus dapat Segenap karyawan yang ada dalam


membangun komunikasi yang perusahaan tersebut harus sepakat
efektif baik secara vertical maupun dan komitmen untuk menciptakan
horizontal agar seluruh karyawan lingkungan kerja yang sehat,
perusahaan mengetahui visi, misi nyaman dan produktif.
serta tujuan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai