0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
639 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas metode Big-M untuk menyelesaikan masalah pemrograman linear. Metode ini digunakan untuk mengubah masalah ke dalam bentuk standar dengan menambahkan variabel buatan agar dapat dipecahkan. Contoh soal membahas perusahaan sabun yang ingin meminimalkan biaya produksi dengan kendala kapasitas mesin. Masalah ini diubah ke dalam bentuk standar menggunakan metode Big-M.
Dokumen tersebut membahas metode Big-M untuk menyelesaikan masalah pemrograman linear. Metode ini digunakan untuk mengubah masalah ke dalam bentuk standar dengan menambahkan variabel buatan agar dapat dipecahkan. Contoh soal membahas perusahaan sabun yang ingin meminimalkan biaya produksi dengan kendala kapasitas mesin. Masalah ini diubah ke dalam bentuk standar menggunakan metode Big-M.
Dokumen tersebut membahas metode Big-M untuk menyelesaikan masalah pemrograman linear. Metode ini digunakan untuk mengubah masalah ke dalam bentuk standar dengan menambahkan variabel buatan agar dapat dipecahkan. Contoh soal membahas perusahaan sabun yang ingin meminimalkan biaya produksi dengan kendala kapasitas mesin. Masalah ini diubah ke dalam bentuk standar menggunakan metode Big-M.
ARISKA DEWI SUSANTI (F1C217009) MUHAMMAD DAFFANY (F1C217015) SUSILAWATI (F1C217021) BOBY RINALDI (F1C217022) LUIDA DEBORA (F1C217028) Pengertian Metode Big-M Metode Big M digunakan untuk menyelesaikan fungsi- fungsi dalam program linier yang tidak berada dalam bentuk baku atau standar (bentuk standar adalah memaksimalkan Z sesuai dengan kendala fungsional dalam bentuk ≤ dan kendala nonegativitas di semua variabel) Metode BIG M digunakan untuk kasus pada model persamaan fungsi pembatas belum memuat matrik identitas. Pada kasus tersebut perlu ditambahkan artificial variabel (variabel buatan) R1, R2, R3.Dalam fungsi Z, koefisien articial variabel diisi dengan: -M untuk kasus Maksimasi +M untuk kasus Minimasi .Dengan ketentuan adalah bilangan yang besar sekali. Aturan Penambahan Variabel APABILA : CONTOH SOAL Pt.Wijaya adalah perusahaan yang memproduksi dua jenis sabun,yaitu sabun cair dan sabun batang.Tujuan perusahaan adalah meminimumkan biaya produksi dengan menggunakan kapsitas mesin yang ada.Biaya produksi untuk menghasilkan sabun cair sebesar Rp.2000,sedangkan untuk memproduksi sabun batang sebesar Rp.3000.untuk memproduksi kedua produk tersebut harus melewati tiga proses mesin produksi ,yaitu mesin pencampuran,mesin pengadukan dan mesin pencetakan.Mesin pengadukan memiliki kapasitas maksimum selama 60 jam,sedangkan mesing pengadukan harus beroperasi selama 40 jam,dan mesin pencetakan dapat beroperasi melebihi 80 jam.Untuk membuat sabun cair dibutuhkan 3 jam proses pengadukan ,4 jam pencampuran dan 2 jam proses pencetakan.Produk sabun batang melewati mesin pencampuran selama 2 jam,1 jam dimesin pengadukan dan 8 jam dimesin pencetakan.berdasarkan data diatas tentukan berapa jumlah unit sabun cair dan sabun batang yang diproduksi agar biaya produksi minimum,berapa biaya minimum nya dan tentukan besarnya harga bayangan (price shadow) serta jelaskan arti dari harga bayangan tersebut. Baris Z yang baru : Baris S1 yang baru : Baris A2 yang baru: -6M + 2 - ((-9M + 3 ) X ¼) = -15/4M + 5/4 3 – (2 X ¼ ) = 5/2 4 – (1 X ¼) = 15/4 -9M + 3 – ((-9M + 3) X 1) = 0 2 – (2 X 1) = 0 1 – (1 X 1) = 0 0 – ((-9M + 3) X 0) = 0 1 – (2 X 0) = 1 0 – ( 1 X 0) = 0 M – ((-9M + 3) X – 1/8) = -1/8M + 3/8 0 – (2 X 1/8)= ¼ 0 – (1 X -1/8) = 1/8 0 – ((-9M + 3)X 0) = 0 0 – (2 X 0) = 0 1 – (1 X 0) = 1 0 – ((-9M + 3) X 1/8) = 9/8M – 3/8 0 – (2 X 1/8)= -1/4 0 – (1 X 1/8) = -1/8 60 – (2 X 10)= 40 40 – (1 X 10) = 30 -120M – ((-9M + 3) X 10) = -30M - 30 Baris Z yang baru : Baris S1 yang baru : -15/4M + 5/4 – ((-15/4M + 5/4) X 1) = 0 5/2 – (5/2 X 1) = 0 0 – ((-15/4M + 5/4) X 0) = 0 0 – (5/2 X 0) = 0 0 – ((-15/4M + 5/4) X 0) = 0 1 – (5/2 X 0) = 1 -1/8M + 3/8 – ((-15/4M + 5/4) X 1/30) = 1/3 ¼ - (5/2 X 1/30) = 1/6 0 – ((-15/4M + 5/4) X 4/15) = M-1/3 0 – (5/2 X 4/15) = -2/3 9/8M – 3/8 – ((-15/4M + 5/4) X -1/30) = M-1/3 -1/4 – (5/2X – 1/30) = -1/6 -30M – 30 – ((-15/4M + 5/4) X 8) = -40 40 – (5/2 X 8) = 20
Baris B yang baru :
¼ - (1/4 X 1) = 0 1 – (1/4 X 0) = 1 0 – (1/4 X 0) = 0 -1/8 – (1/4 X 1/30) = -2/15 0 – (1/4 X 4/15) = -1/15 1/8 – (1/4 X – 1/30) = 2/15 10 – (1/4 X 8) = 8