Disusun oleh :
Suci Schima W. (F1C217001)
Agit Rani F. (F1C217012)
Yunus Iman K. (F1C217020)
Arridho Hakim (F1C217027)
Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh plasmodium atau makhluk
hidup parasit bersel satu dan termasuk ke dalam kelompok protozoa yang kemudian hidup dan
berkembang biak di dalam sel darah manusia. Penyakit ini secara alami ditularkan melalui
gigitan nyamuk anopheles betina. Jenis-jenis plasmodium yang dibawa oleh nyamuk ini adalah
plasmodium falciparum (penyebab malaria tropika), plasmodium vivax (penyebab malaria
tertiana), plasmodium malariae (penyebab malaria quartana) dan plasmodium ovale (penyebab
malaria ovale)(Arnida, 2012).
Saat plasmodium ini mulai menginfeksi tubuh, Putra (2011) menyebutkan akan ada 3
(tiga) stadium yang dialami secara berurutan oleh manusia yaitu:
1. Stadium frigoris (menggigil)
2. Stadium akme (puncak demam)
3. Stadium sudoris (berkeringat banyak, suhu turun)
Mengingat sudah banyaknya penyakit malaria yang menyerang manusia dan sifat
penularannya yang begitu cepat sehingga menimbulkan kerugian yang cukup besar pada
kesehatan. Oleh karenanya, dibutuhkan suatu cara mengendalikan penyebaran penyakit malaria
agar tidak semakin meluas dalam suatu populasi. Salah satu cara yang dapat digunakan yaitu
dengan melakukan program vaksinasi. Sehingga, kali ini akan di buat pemodelan matematika
penyebaran penyakit malaria dengan model SEIR.
B. Pembahasan
Pemodelan penyebaran penyakit malaria ini memperhatikan adanya kelahiran dan
kematian alami yang terjadi dalam populasi yang mana laju kelahiran diasumsikan sama dengan
laju kematian alami. Selanjutnya dilakukan formulasi model matematika untuk empat kelas
populasi yaitu Susceptible (S), Exposed (E), Infected (I) dan Recovered (R). Dipilihnya model ini
karena penyebaran penyakit malaria mampu menjangkiti kelompok individu rentan (susceptible)
menjadi exposed, kemudian ada saat dimana penyakit malaria dapat menjangkit namun tidak
menunjukkan tanda-tanda gejalanya atau biasa disebut periode laten (exposed) akan menjadi
infected, setelah itu kelompok individu yang terinfeksi penyakit malaria (infected) dan mampu
bertahan terhadap penyakit malaria akan menjadi kelompok individu sembuh (recovered).
Model Epidemi SEIR yang berupa sistem persamaan diferensial sebagai berikut:
S(t+∆ t ¿=S ( t )+ ¿
S ( t +∆ t )−S(t) βSI
=(1− p) μN− −μS
∆t N
dS βSI
=(1− p) μ N − −μS
dt N
R ( t+ ∆ t ) =R (t ) + [ ε I + pμN −μ R ] ∆t
R ( t +∆ t )−R ( t )
=ε I + pμN −μ R
∆t
dR
=ε I + pμN−μ R
dt
S I Q R
s= , i= , q= , r=
N N N N
Sehingga diperoleh :
S I Q R
s+i+q+r= + + +
N N N N
N
= =1
N
Diperoleh model matematika berupa sistem persamaan differensial
ds iN
=( 1−p ) μN −μSN−βS , N =1
dt N
= ( 1− p ) μ .1−μS .1−βS .1i
ds
=( 1−p ) μ−βSi−μS
dt
de iN
=βSN . – μ . e . N −. e δ . N , N =1
dt N
¿ βS .1 i−μe .1−δ e .1
di
=βSi −δ e−μe
dt
di
=αe N −μI N−γI N , N =1
dt
¿ αi .1−μq .1−γq .1
dq
=αi−μq−γq
dt
dr
= pμN +γqN −μrN , N=1
dt
¿ p . μ .1+γ .q .1−μ .r .1
dr
= pμ+γq−μr
dt
Maka, N = s + i + q + r
dN dS dI dQ dR
= + + +
dt dt dt dt dt
¿ [ ( 1− p ) μ−μs−βsi ] + [ βsi−μi−αi ] + [ αi−μq−γq ] + [ pμ+ γq+ μr ]
¿ [ μ−μ p−μs−βsi ] + [ βsi−μi−αi ] + [ αi−μq−γq ] + [ pμ+ γq+ μr ]
dN
=μ−μs−μi−μq−μr
dt
dN
=μ−μ ( s+i+q +r )
dt
dN
=μ−μN
dt
dN
=0
dt
μ−μN =0
−μN=−μ
N= 1
di
=βsi−μi−αi=0
dt
i (βs−μ−α ¿=0
ds
= (1-p) μ−μs−βsi = 0
dt
(1- p) μ−μs = 0
(1− p) μ
s=
μ
s=1−P
dq
= αi−μq−γq = 0
dt
α (0)−μq−γq= 0
−μq−γq = 0
q (μ+γ ) = 0
q=¿ 0
dr
= pμ+γq −μr = 0
dt
pμ−μ (0)−μr = 0
pμ−μr= 0
μr= pμ
pμ
r=
μ
r =¿p
β s ¿−μ−α =0
β s¿ = μ+α
μ +α
s¿ =
β
dr
¿ ¿ ¿
= (1-p)μ−μ s −β s i =0
dt
(1-p)μ−s ¿ ( μ+ β i ¿ ) = 0
s¿ ( μ+ β i¿ )= (1-p)μ
μ+α
( ) β
( μ+ β i ¿ )= (1-p)μ
(1− p) μ
¿
μ+ β i = μ+ α
β
βμ(1− p)
μ+ β i¿ =
μ+ α
βμ(1− p)
β i¿ = −μ
μ+ α
βμ (1− p)
¿
i = μ+α
–μ
β
β (1− p)
i ¿
=
μ [ α ] −1
β
dq
=α i¿ −μ q ¿−γ q ¿=0
dt
α i ¿ −q ¿ ( μ+ γ )=0
q ¿ ( μ +γ )=α i ¿
¿ α i¿
q=
μ+ γ
β ( 1− p )
q=¿
α ([
μ
π +α
β
−1
×
β
])
μ+ γ β
β ( 1− p )
q ¿=
α μ([ π+α
−1 ])
β ( μ+ γ )
dr
= pμ+γ q¿ −μ r ¿ =0 μ r ¿ =pμ +γ q¿
dt
¿ pμ+ γ q ¿
r=
μ
¿
r=
pμ+ γ [μ
α μ ([ β ( 1− p )
π+α
β ( μ+ γ )
−1 ]) ]
β ( 1− p )
¿
r = p+
γα
π+α [ −1 ]
β ( μ+ γ )
sehinggadiperoleh titik E1 =( s ¿ , i¿ , q¿ , r ¿ )
β ( 1−p )
E 1= ( μ+α
,
μ [ β ( 1− p )
μ+ α
,
] ([
−1 α μ
π +α
−1 ])
, p+
γα
β ( 1− p )
π+α [ −1 ] )
β β β ( μ+ γ ) β ( μ+ γ )