Disusun Oleh:
2020
BAB I
PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Logistik
Logistik didefinisikan sebagai proses pengelolaan yang strategis terhadap
pemindahaan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi dari supplier,
di antara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para pelanggan. Bowersox
(2006:13). Logistik adalah proses yang terorganisasi dimana mengatur aliran
barang dagangan dari sumber Pasok ke vendor, pengrosir atau distributor melalui
fungsi proses internal, sampai barang dagangan terjual dan sampai ke tangan
pelanggan. (Levi & Weitz, 2002:329).
1
Ribka Michelle Sutanto, Sumarauw Jacky S. B., “Evaluasi Kinerja Sistem Logistik Pada
Perusahaan Vulkanisir UD. Sumber Ban, Tateli”, Manado, Universitas Sam Ratulangi, 2014.
Hal : 589-590.
2.5. Kualitas Pelayanan Logistik (LSQ)
Berdasarkan teori Logistik dan teori Servqual yang didapatkan, maka
dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud Logistic Service Quality adalah suatu
upaya yang dilakukan perusahaan dalam mengantisipasi kebutuhan dan keinginan
akan barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen serta mengoptimalkan
pengelolaan jaringan barang dan jasa agar dapat sampai ke tangan konsumen
secara tepat waktu sehingga terjadi kepuasan konsumen/harapan konsumen
terpenuhi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pengukuran dari Logistic Service
Quality terbagi dalam 4 dimensi yaitu:
1. Timeliness
Timeliness membahas tentang apakah pesanan tiba di lokasi pelanggan
sesuai dengan waktu yang dijanjikan. Timeliness juga mengacu pada
waktu yang dibutuhkan antara penempatan pesanan dan penerimaan oleh
pelanggan.
2. Accuracy of Order
Accuracy of Order mengacu pada seberapa dekat pengiriman sesuai
dengan pesanan pelanggan. Ini termasuk ketepatan jenis barang dalam
pesanan serta ketepatan jumlah barang.
3. Quality of Information
Quality of Information mengacu pada presepsi pelanggan terhadap
informasi yang disediakan oleh perusahaan mengenai produk yang dapat
dipilih oleh pelanggan.
4. Quality of Contact Personnel
Quality of Contact Personnel mengacu pada orientasi pelanggan terhadap
contact people dari bagian logistik perusahaan. Secara spesifik, pelanggan
melihat tentang apakah staff layanan pelanggan berpengetahuan,
bersimpati terhadap situasi pelanggan, dan membantu pelanggan
menyelesaikan masalah pelanggan.
2
Hendry Raymond, Ericko Yohji, “Pengaruh Logistic Service Quality Terhadap Kepuasan dan
Loyalitas Konsumen Kentucky Fried Chicken di Surabaya”, Universitas Kristen Petra. Hal :577-
579.
2. SCM sebagai mediasi pasar, yakni memastikan bahwa apa yang disuplai
oleh rantai supply chain mencerminkan aspirasi pelanggan atau pemakai
akhir tersebut. Fungsi kedua ini berkaitan dengan biaya-biaya survey
pasar, perancangan produk, serta biaya-biaya akibat tidak terpenuhinya
aspirasi konsumen oleh produk yang disediakan oleh sebuah rantai
supplay chain. Ongkos-ongkos ini bisa berupa ongkos markdown, yakni
penurunan harga produk yang tidak laku dijual dengan harga normal, atau
ongkos kekurangan supply yang dinamakan dengan stockout cost.
Chicken From
K & N’s
Warehouse Preparation
Cold And
Vegetables Storage Packaging
From Open
Market
Distribution
to all
Branches
Sauces
From
Unilever Warehouse
Normal
Storage
Other
Material
Wonokoyo
Grup Ayam
Pasar dan
Suppiler Sayuran
Regional Umum
Gambar 2.3. Rantai Pasok KFC Indonesia (PT. Fast Food Indonesia, Tbk)
2.11. Manajemen Logistik
Manajemen Logistik didefinisikan sebagai Proses pengelolaan yang
strategis terhadap pemindahaan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang
jadi dari supplier, di antara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para
langganan. (Bowersox, 2006:13). Logistik adalah proses yang terorganisasi
dimana mengatur aliran barang dagangan dari sumber Pasok ke vendor, pengrosir
atau distributor melalui fungsi proses internal, sampai barang dagangan terjual
dan sampai ke tangan pelanggan. (Levi & Weitz, 2002:329).
BAB III
4
Melva F. Manambing, Dkk, “Analisis Perencanaan Supplay Chain Management (SCM) Pada
PT. Sinar Galesong Pratama”, Manado, Universitas Sam Ratulangi, 2014. Hal : 151-152.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil pembahasan penelitian ini adalah manajemen rantai
pasokan berdampak pada persediaan bahan baku di KFC cabang Medan, dimana
dengan rantai pasokan yang baik yaitu lancar, memenuhi kualitas, serta tepat
waktu akan berdampak pada persediaan bahan baku yang dibutuhkan oleh pihak
perusahaan baik untuk persediaan jangka pendek, jangka menengah, maupun
jangka panjang. Faktor-faktor dari manajemen rantai pasokan yang berdampak
pada persediaan bahan baku antara lain: Perencanaan rantai pasokan, Pengelolaan
rantai pasokan dan Pengontrolan rantai pasokan. Selain itu pemasok yang baik,
kredibel, serta profesional dibutuhkan untuk memasok persediaan di KFC cabang
Medan yang memenuhi standar kualitas khususnya standar kualitas internasional
untuk makanan yang telah ditetapkan.
3.2. Saran
Saran yang dapat diberikan setelah melakukan penelitian ini diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan yaitu pihak KFC cabang Medan perlu terus meningkatkan
manajemen atau tata kelola dari rantai pasokan perusahaan agar persediaan
bahan baku yang ada selalu tercukupi, serta berkualitas dan tersedia kapan
saja dibutuhkan. Perusahaan harus memfokuskan pada pemasok-pemasok
utama dari perusahaan yang bisa memenuhi pasokan perusahaan
khususnya dalam memenuhi kebutuhan persediaan bahan baku yang
merupakan salah satu inti dari produk yang berkualitas yang terus menerus
dijaga dan ditingkatkan oleh perusahaan khususnya perusahaan kelas
dunia seperti Kentucky Fried Chicken (KFC) lebih khusus lagi KFC
cabang Medan.
2. Pemasok-pamasok yang ada khususnya pemasok yang memenuhi standar
kualitas dan bisa memenuhi kebutuhan dari perusahaan harus terus
menerus dijaga hubungan baiknya.
3. Perlu dilakukan penelitian lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini
baik dengan uji kuantitif ataupun penelitian kualitatif lainnya di waralaba
KFC lainnya di kota Medan atau waralaba lain/perusahaan atau restoran
lainnya di daerah Medan dan Sumatera Utara.
DAFTAR PUSTAKA
Budi Eko Setiawan, Setiyadi Angga, 2017. “Implementasi Supplay Chain
Management (SCM) Dalam Sistem Informasi Gudang Untuk
Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Proses Pergudangan”, Bandung :
Universitas Komputer Indonesia.
Hendry Raymond, Ericko Yohji, “Pengaruh Logistic Service Quality Terhadap
Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Kentucky Fried Chicken di Surabaya”,
Universitas Kristen Petra.
Melva F. Manambing, Dkk, 2014 “Analisis Perencanaan Supplay Chain
Management (SCM) Pada PT. Sinar Galesong Pratama”, Manado :
Universitas Sam Ratulangi.
Ribka Michelle Sutanto, Sumarauw Jacky S. B., 2014.“Evaluasi Kinerja Sistem
Logistik Pada Perusahaan Vulkanisir UD. Sumber Ban, Tateli”,
Manado : Universitas Sam Ratulangi.