Anda di halaman 1dari 5

KUIS

Nama : Yustina Ayu Denger


Nim : 211020006
Mata Kuliah : Ekonomi Manajerial

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ISTI EKATANA UPAWEDA


YOGYAKARTA
2023
1. Kriteria pengambilan keputusan terdapat 4 pendekatan. Sebutkan apa
sajakah 4 pendekatan tersebut? Lalu berikan contohnya.
 Pendekatan rasional: Pendekatan ini mengasumsikan bahwa
pengambil keputusan memiliki akses ke informasi yang cukup,
kemampuan analitis yang baik, dan mempertimbangkan semua
alternatif secara objektif sebelum membuat keputusan yang paling
rasional dan optimal. Contohnya keputusan pemerintah untuk
meningkatkan produksi beras di suatu kecamatan. Hal tersebut
dilakukan agar berdampak pada ekonomi serta kesejahteraan rakyat.
 Pendekatan politik: Pendekatan ini mengasumsikan bahwa
pengambil keputusan beroperasi dalam lingkungan politik yang
kompleks dan dinamis, di mana kepentingan berbeda-beda dan
terkadang saling bertentangan. Pengambilan keputusan berdasarkan
pendekatan politik cenderung mengutamakan kepentingan
kelompok atau individu tertentu, meskipun tidak selalu merupakan
keputusan yang paling rasional. Contohnya
 Pendekatan Pengarahan :Gaya pengambilan keputusan direktif
menggunakan pemikiran yang cepat dan tegas untuk menemukan
solusi. Pembuat keputusan direktif memiliki toleransi yang rendah
terhadap ide-ide yang tidak jelas atau ambigu. Mereka fokus pada
tugas dan akan menggunakan pengetahuan dan penilaian mereka
sendiri untuk sampai pada kesimpulan dengan masukan selektif dari
individu lain. Contohnya Pemegang saham perusahaan telah
memilih untuk memperluas opsi 401(k) mereka kepada semua
karyawan saat ini dan karyawan baru setelah mereka menyelesaikan
masa percobaan 90 hari. CEO sekarang harus memutuskan apakah
perusahaan akan menyediakan dana pendamping bagi karyawan
yang memberikan dana 401(k) mereka. Dia berpikir tentang
bagaimana ini dapat membantu menarik talenta terbaik untuk tim
mereka. CEO melihat proyeksi anggaran yang baru saja dia siapkan
dan memikirkan bagaimana dana yang dialokasikan untuk proyek
lain dapat digunakan untuk mencocokkan kontribusi karyawan. Dia
memutuskan bahwa karyawan yang memberikan kontribusi dana
mereka akan dicocokkan 4% oleh perusahaan.
 Pendekatan Perilaku : Keputusan berfokus pada hubungan lebih dari
tugas. Ini mengevaluasi perasaan orang lain sebagai bagian dari
proses pengambilan keputusan mereka. Perilaku pengambil
keputusan memiliki toleransi yang rendah terhadap ambiguitas dan
fokus sosial saat mereka mengevaluasi solusi. Contohnya Sebagai
manajer SDM, Kate telah diminta untuk memutuskan minggu mana
yang harus didapatkan karyawan sebagai bonus yang dibayarkan
hari libur sebelum akhir tahun. Dia mengirimkan survei email untuk
melihat bagaimana perasaan karyawan tentang tiga kemungkinan
tanggal.

2. Silahkan analisa satu usaha di bidang fashion lalu jelaskan bagaimana


sistem ekonomi manajerial berjalan di dalamnya, sehingga usaha tersebut
semakin berkembang
Perusahaan sepatu Nike menemukan bahwa komunikasi
internal berkembang ke tingkat yang baru, di mana fokusnya adalah
mempercepat pengambilan keputusan, dan memberikan informasi
yang digunakan oleh para pemimpin, manajer, dan karyawan
untuk membingkai argumen,menggambarkan situasi, membuat
keputusan, dan meluncurkan inisiatif. Bekerja dilingkungan
virtual membuka jalan inovasi, ideation, dan teknik manajerial
yang lebih menarik.
keterbukaan dan pertukaran yang dipupuk oleh
teknologi yang tepat dan rangkaia n keterampilan yang tepat.
Terlebih lagi, efektivitas organisasi adalah model berbasis
perilaku,tertanam dalam keyakinan bahwa berbagi informasi yang tepat
dengan orang yang tepat akan menghasilkan kemampuan untuk membuat
keputusan untuk organisasi. CEO terus meningkatkan komunikasi
internal perusahaan Nike, ini melibatkan dan mendefinisikan
ruang lingkup peran dan tanggung jawab karyawan dalam perusahaan
Nike,dan bagaimana fungsi karyawan pada akhirnya akan membantu
meningkatkan efektivitas organisasi

3. Bagaimanakah cara memompa semangat karyawan?


Bebrapa cara yang dapat memompa semangat karyawan antara lain
 Membangun Lingkungan Kerja yang Menyenangkan
Untuk membangun motivasi kerja karyawan adalah dengan
membangun lingkungan kerja yang menyenangkan. Membangun
lingkungan kerja karyawan yang menyenangkan dapat membantu
karyawan untuk lebih semangat kerja keras. `
 Memberikan Bonus atau Reward
Bisa menyusun program pemberian bonus bagi karyawan yang
berhasil menyelesaikan pekerjaan dan mencapai target perusahaan.
Dengan demikian, mereka akan bersemangat dalam melakukan
pekerjaan untuk mencapai target sesuai dengan yang sudah
ditetapkan oleh perusahaan.
 Bangun Komunikasi yang Baik dan Menyenangkan
Komunikasi antara karyawan dengan atasan membuat mereka akan
merasa lebih nyaman dalam menyelesaikan tanggung jawab dan
pekerjaan di perusahaan Anda. Dengan terjalinnya hubungan kerja
yang baik, maka secara tidak langsung karyawan akan merasa dekat
dengan atasan dan bahkan merasa dipedulikan. Hal ini membuat
motivasi kerja karyawan semakin terbangun dengan baik.
 Terbuka Terhadap Masukan
Sebagai atasan atau pemimpin, Anda perlu terbuka terhadap
masukan agar karyawan dapat merasa sangat dihargai ketika sedang
bekerja.
 Membuat Program Training untuk Meningkatkan Potensi
Karyawan
Memberikan program training. Dengan program pelatihan ini,
karyawan dapat mengembangkan potensi dalam dirinya yang
tentunya juga akan sangat berguna untuk perusahaan.
 Melakukan Kegiatan Outing untuk Mengeratkan Hubungan Antar
Karyawan
Kegiatan outing untuk menyegarkan pikiran mereka
sejenak. Outing juga dapat mempererat hubungan antar karyawan
sehingga mereka dapat mempunyai chemistry yang kuat dalam
memajukan dan mengembangkan perusahan Anda.

4. Buatlah perencanaan manajemen strategis agar manajemen di kantor Pajak


bisa berjalan efektif dan bebas korupsi
Berikut adalah perencanaan manajemen strategis yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan mencegah korupsi di kantor
Pajak:
 Membangun budaya etika yang kuat: Manajemen harus memperkuat
budaya etika yang berlandaskan pada integritas, transparansi, dan
akuntabilitas. Karyawan harus diberikan pelatihan dan pembekalan
tentang etika dan integritas dalam melaksanakan tugas.
 Memperkuat pengawasan internal: Sistem pengawasan internal
harus ditingkatkan untuk memastikan bahwa setiap tindakan yang
dilakukan karyawan dalam menjalankan tugasnya telah sesuai
dengan prosedur dan standar yang telah ditetapkan. Inspeksi dan
audit internal harus dilakukan secara berkala.
 Menerapkan teknologi informasi yang mutakhir: Karyawan harus
dibekali dengan sistem informasi yang canggih untuk
mempermudah tugasnya dan meminimalkan kesalahan manusia
dalam melaksanakan tugas.
 Menjalin kerjasama yang erat dengan lembaga penegak hukum:
Manajemen harus menjalin kerjasama dengan lembaga penegak
hukum untuk mempercepat dan memperketat pengawasan terhadap
karyawan yang melakukan tindakan korupsi.
 Meningkatkan partisipasi publik: Kepada publik harus diberikan
informasi yang jelas dan terbuka mengenai tugas dan fungsi kantor
pajak. Publik harus diikutsertakan dalam proses pengawasan untuk
memperkuat pengawasan terhadap kinerja kantor pajak.
 Menerapkan sistem reward dan punishment yang adil: Sistem reward
dan punishment harus diterapkan secara adil untuk mendorong
karyawan yang berprestasi dan mencegah karyawan yang tidak taat
pada etika dan integritas.
 Meningkatkan kualitas SDM: Pelatihan dan pengembangan
karyawan harus ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas SDM.
Karyawan harus dibekali dengan kemampuan dan kompetensi yang
dibutuhkan dalam melaksanakan tugasnya.

Anda mungkin juga menyukai