Anda di halaman 1dari 19

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN
KOMITE MEDIK

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG


KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2015
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………


BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT………………………..
BAB III VISI, MISI, NILAI, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
…………………..………………………………………….
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT .……………….
BAB V STRUKTUR ORGANISASI KOMITE
MEDIS.................................................……………………
BAB VI URAIAN JABATAN ……………………………………………….
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA….…………………………………..
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI .…………………
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI .………………………………………..
BAB X PERTEMUAN/ RAPAT ………………………………………….
BAB XI PELAPORAN ………………………………………………………
BAB XII PENUTUP ……………………………………………................
PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE MEDIK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah


sakit, disebutkan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Dalam UU tersebut diamanatkan, bahwa rumah sakit yang didirikan oleh
pemerintah dan pemerintah daerah harus berbentuk Unit Pelaksanan
Teknis dari instansi kesehatan, instansi tertentu, atau Lembaga Teknis
Daerah dengan pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan Layanan
Umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pemberlakuan BLUD di RSUD Pandan Arang sejak Tahun 2010,
khususnya untuk kegiatan pelayanan kesehatan.

Komite Medik RSUD Pandan Arang Boyolali, didasarkan atas


Permenkes no. 755 th 2011, adalah perangkat fungsional Rumah Sakit,
dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Rumah Sakit.
Komite Medik dibentuk untuk menerapkan Good Clinical Governance (
Tata Kelola Klinis yg baik ),agar staf Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali,
terjaga profesionalismenya, melalui mekanisme Kredensial,Penjagaan
Mutu Profesi Medis dan Pemeliharaan Etika dan Disiplin Profesi.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

RSUD Pandan Arang Boyolali merupakan rumah sakit miliki


pemerintah. Sejak diresmikan pada tahun ...., RSUD Pandan Arang
Boyolali telah berkembang menjadi rumah sakit di Kabupaten Boyolali
yang berfungsi sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk tingkat lanjutan di
Kabupaten Boyolali.
Karena kemampuannya dalam memberikan pelayanan spesialistik
dan subspesialistik luas, pada tanggal .... RSUD Pandan Arang Boyolali
ditetapkan sebagai Rumah Sakit Kelas C.
Pada tahun .... RSUD Pandan Arang Boyolali ditetapkan oleh ...
sebagai salah satu rumah sakit rujukan tingkat lanjut..
RSUD Pandan Arang Boyolali berlokasi di Jl. Kantil No. 14 Boyolali,
dengan luas tanah ... m2 dan luas bangunan ... m2. Lokasi RSUD Pandan
Arang Boyolali tersebut mudah dijangkau dari berbagai arah baik melalui
darat maupun udara.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, RSPA didukung
oleh unit-unit kerja berupa SPI, Komite, Bagian / Bidang, SMF dan
instalasi yang berada di bawah masing-masing Bidang sebagai berikut :
1. Direktur
1. Satuan Pemeriksaan Intern
2. Komite Medik
3. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
4. Komite Etik dan Hukum
5. Komite PPIRS
6. Komite Etik Penelitian
7. Komite Keperawatan
2. Bidang umum
a. Seksi Humas Sim dan Hukum RS
b. Seksi Rumah tangga dan tata usaha
c. Seksi kepegawaian
3. Bidang Pelayanan
1. Seksi Pelayanan Medis dan keperawatan
2. Seksi pelayanan penunjang medis
4. Bidang keuangan
A. Seksi perbendaharaan dan pengeluaran
B. Seksi perencanaan dan penganggaran keuangan.
5. Bidang penunjang
F. Seksi logistik dan medic
G. Seksi sarana dan prasarana
BAB III
VISI, MISI, NILAI, MOTTO, TUJUAN DAN SASARAN

1. Visi
Terwujudnya Rumah Sakit Umum sebagai pusat pelayanan dan
rujukan kesehatan terbaik , ditunjang dengan pelayanan professional
dan familiar menjadi pilihan utama masyarakat.

2. Misi
Memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan bermutu kepada
seluruh lapisan masyarakat melalui organisasi pembelajaran/
learning organization, sumber daya manusia yang professional,
produktif dan berkomitmen serta managemen mandiri , efektif dan
efisien.

3. Nilai-nilai
Nilai-nilai utama (core values) yang dijadikan sebagai pedoman oleh
seluruh pegawai RSPA dalam memberikan pelayanan, pendidikan dan
penelitian adalah PRIMA sebagai akronim dari Profesional, Respek,
Integritas, Manusiawi dan Amanah, dengan uraian sebagai berikut :
P  Profesionalisme
Memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan
kualitas yang terbaik (prima) disertai kompetensi dalam disiplin ilmu
yang melandasinya.
R  Respek
Pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila didasari oleh
rasa saling hormat menghormati diantara anggota tim pemberi
pelayanan. Pelayanan yang prima tidak hanya ditentukan oleh satu
profesi, tetapi oleh semua yang terlibat dalam tim pelayanan.
Keberadaan profesi-profesi tersebut pada hakekatnya saling
melengkapi.
I  Integritas
Bertindak konsisten sesuai dengan nilai-niali dan kebijakan
organisasi serta kode etik profesi.
M  Manusiawi
Menganggap setiap individu / manusia (teman sejawat, profesi lain,
pasien, dsb) sebagai makhluk ciptaan tuhan yang sangat mulia. Oleh
karena itu, harkat dan martabat mereka harus dijunjung tinggi.
A  Amanah
Melaksanakan dengan sungguh-sungguh (akuntabel) segala hal
yang dipercayakan oleh negara dan masyarakat, khususnya dalam
memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian kesehatan.

4. Motto
Melayani dengan hati nurani
5. Tujuan
a. Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang berlandaskan standar-
standar yang berfokus pasien.
Standar-standar yang berfokus pasien (patient centered care) sebagai
bagian dari Good Clinical Governance merupakan kaidah dalam
instrument Joint Commission International (JCI) yang merupakan
instrument akreditasi rumah sakit kelas dunia. Istilah “Berfokus
Pasien” mencakup keselamatan pasien, kepentingan dan kepuasan
pasien sebagai pelanggan utama (customer).
b. Terwujudnya pengelolaan rumah sakit yang berlandaskan standar-
standar manajemen organisasi pelayanan kesehatan (Good Corporate
Goverment).
Landasaran standar-standar manajemen organisasi pelayanan
kesehatan tersebut menjadi ukuran untuk tercapainya akuntabilitas
manajemen rumah sakit secara luas.
c. Terwujudnya RSPA sebagai model Rumah sakit Rujukan terbaik di
wilayah boyolali dan sekitarnya.
d. Tercapainya cost recovery rumah sakit menuju kemandirian
Pencapaian tingkat cost recovery yang optimal mencerminkan
keberlangsungan atau keandalan financial, yang selanjutnya didorong
menuju kemandirian pembiayaan sebagaimana diamanatkan dalam
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum.
6. Sasaran
Mengacu pada strategi mapping untuk mencapai tujuan tersebut
di atas melalui pendekatan format Balanced Scorecard, maka sasaran
strategis RSPA adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal.
2. Diterapkannya system e-health dalam pelaksanaan strategi pada
perspektif internal process mencakup :
1. Inovasi dalam layanan dan proses baru dan unggul
2. Terlaksananya operasional yang berkualitas, aman dan produktif
3. Terlaksananya manajemen SDM yang prima dan unggul (atau yang
optimal untuk menciptakan pelayanan yang prima dan unggul)
4. Terlaksananya manajemen yang menciptakan loyalitas pelanggan.
3. Diterapkannya sistem e-health dalam pelaksanaan strategi pada
perspektif learning & growth mencakup :
a. Tersedianya infra struktur sistem IT dan SPA yang memadai
b. Terlaksanakanya tata kelola Modal Organisasi secara optimal meliputi
kepemimpinan, budaya organisasi, sistem manajemen keuangan,
sistem SDM, sistem manajemen operasi, sistem manajemen aset dan
dukungan suprastruktur.
c. Terlaksananya tatakelola Modal Manusia yang unggul
4. Keberlanjutan anggaran melalui :
a. Keandalan struktur biaya dan utilisasi anggaran yang efektif dan
efisien
b. Optimalisasi peluang pendanaan
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali dibentuk


berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor … Tahun ….., dengan
struktur organisasi sebagai berikut:
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE MEDIK

Ketua

dr. Nugroho Sigit H, M.Sc., Sp.Rad

Sekretaris
dr. Hutami Laksmi D.,
M.Kes, SpTHT-KL

Sub Komite Kredensial Sub Komite Mutu Profesi Sub Komite Etika dan
dr. Dzulfrida Setyawana dr. Budianto M.Kes, SpPD Disiplin Profesi
M.Kes, SpAn dr. Megantara S., Sp.P

Anggota Anggota Anggota

Anggota
BAB VI
URAIAN JABATAN

Ketua Komite Medis

1. Nama Unit Kerja : Komite Medis

2. Nama Jabatan : Ketua Komite Medis

3. Pengertian :

Seorang tenaga dokter profesional yang diberi tugas


tanggung jawab dan wewenang dalam melindungi pasien dan
meningkatkan profesionalisme staf medis dilingkungan
rumah sakit.

4. Tanggung Jawab :

Bertanggung jawab terhadap mutu pelayanan medis,


pembinaan etik kedokteran dan pengembangan profesi medis
serta bertanggung jawab langsung kepada Direktur

5. Uraian Tugas :

A. Menegakkan profesionalisme staf medis yang bekerja


di rumah sakit
B. Melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang
akan melakukan pelayanan medis di rumah sakit
C. Memelihara kompetensi dan etika para staf medis
D. Mengambil tindakan disiplin kepada staf medis
E. Bersama dengan anggota lainnya membantu dalam
perencanaan kebutuhan alat medis.
F. Bersama dengan anggota lainnya memberikan
pertimbangan yang menyangkut tentang pelayanan
medis kepada Direktur.
G. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang
berhubungan dengan pelayanan medis.
6. Wewenang:

1. Memberikan usul rencana kebutuhan dan peningkatan


kualitas tenaga medis
2. Memberikan pertimbangan tentang rencana pengadaan,
penggunaan dan pemeliharaan peralatan medis dan
penunjang medis serta pengembangan pelayanan medis
3. Monitoring dan evaluasi yang terkait dengan mutu
pelayanan medis sesuai yang tercantum dalam tugas
komite medis.
4. Monitoring dan evaluasi efesiensi dan efektifitas
penggunaan alat kedokteran di rumah sakit
5. Melaksanakan pembinaan etika profesi serta mengatur
kewenangan profesi antar kelompok staf medis
6. Membentuk Tim Klinis yang mempunyai tugas
menangani kasus-kasus pelayanan medis yang
memerlukan koordinasi lintas profesi
7. Memberikan rekomendasi tentang kerjasama antar
rumah sakit dan fakultas kedokteran / kedokteran gigi /
institusi pendidikan lain.

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Bag .Umum

BAG TU
BAG.KEU

I
IRJ
IRI KOMITE MEDIK Pelayanan Medis dan
IGD
keperawatan

Sanitasi
IPRSS

a. Hubungan dengan IRI, IRJ, IGD


A. Pelayanan pasien
A. Dokter melakukan pelayanan rawat jalan di poli
B. Dokter melakukan pelayanan gawat darurat di IRD
C. Dokter melakukan pelayanan kunjungan pasien/visite di bangsal
rawat inap
b. Hubungan dengan Bagian umum
A. Berhubungan dengan pengadaan barang-barang perkantoran
B. Berhubungan dengan surat menyurat
c. Hubungan dengan sanitasi
A. Berhubungan dengan kebersihan lingkungan
d. Hubungan dengan IPRSS
1. Berhubungan dengan sarana dan prasarana seperti listrik, AC,
wastafel dan lain lain
e. Hubungan dengan bagian keuangan
Berhubungan dengan jasa pelayanan
f. Hubungan dengan TU
Berhubungan dengan surat tugas, file kepegawaian, kenaikan
pangkat, dsb
g. Hubungan dengan bidang pelayanan medis dan keperawatan
Berhubungan dengan masalah pelayanan secara umum
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

Pola ketenagaan komite medik mengacu pada Permenkes No. 56


Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit pada bagian
sumber daya manusia Rumah Sakit Umum kelas C, dalam pasal 43 (ayat
2) tenaga medis yang ada adalah sebagai berikut :
NO NAMA JABATAN KEBUTUHAN KEADAAN LEBIH/KURANG

1. Ketua komite medik 1 1 -

2. Sekretaris komite medik 1 1 -

3. Dokter umum 9 9 -

Dokter spesialis bedah


4. 2 3 +1
umum

Dokter spesialis penyakit


5. 2 3 +1
dalam

6. Dokter spesialis anak 2 3 +1

Dokter spesialis
7. 2 2 -
kandungan

8. Dokter spesialis radiologi 1 2 +1

Dokter spesialis patologi


9. 1 1 -
klinik

10. Dokter spesialis anastesi 1 2 +1

11. Dokter spesialis mata 1 1 -

12. Dokter spesialis THT 1 2 +1

13. Dokter spesialis saraf 1 1 -

Dokter spesialis kulit dan


14. 1 2 +1
kelamin

15. Dokter spesialis jiwa 1 1 -

Dokter spesialis jantung


16. 1 - -1
dan pembuluh darah

17. Dokter spesialis ortopedi 1 1 -

18. Dokter spesialis gigi anak 1 - 1


Dokter spesialis bedah
19. 1 1 -
mulut

Dokter spesialis
20. 1 1 -
konservasi/endodonsi

21. Dokter spesialis orthodonti 1 1 -

22. Dokter spesialis periodonti 1 - -1

Dokter spesialis
23. 1 - -1
prosthodonti

24. Dokter spesialis pedodonsi 1 - -1

Dokter spesialis penyakit


25. 1 - -1
mulut

Keterangan : kelebihan dokter spesialis dokter

Kekurangan dokter spesialis dokter

Kualifikasi :
a Mempunyai kredibilitas yang tinggi dalam profesinya
b Menguasai segi ilmu profesinya dalam jangkauan, ruang lingkup,
sasaran dan dampak yang luas
c Peka terhadap perkembangan perumahsakitan
d Bersifat terbuka, bijaksana dan jujur
e Mempunyai kepribadian yang dapat diterima dan disegani
dilingkungan profesinya
f Mempunyai integritas keilmuan dan etika profesi yang tinggi.
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Kegiatan orientasi di Komite Medis bersifat khusus. Apabila ada
tenaga staf medis baru (dokter baru), dokter tamu, dokter internship
maka setelah mendapatkan orientasi secara umum dari rumah sakit
akan mendapatkan orientasi khusus di komite medis. Orientasi tersebut
dilakukan di dalam komite medis dan dilingkungan komite medis,
dimana staf medis bekerja.
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT

Pengertian :

Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa


orang yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk
membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu.

Tujuan Rapat :

A. Umum :
Dapat membantu terselenggaranya kegiatan Komite Medis
yang profesional di RSUD Wonosari

B. Khusus :
A. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan
kegiatan di Komite Medis
B. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan
permasalahan yang terkait dengan pelayanan di Komite
Medik
Kegiatan Rapat :

Rapat dilakukan dan diadakan oleh Komite Medis yang dipimpin oleh
ketua dan diikuti oleh seluruh anggotanya.

Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :

1. Rapat Terjadwal :

Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Komite


Medis setiap bulan 2 kali di hari Kamis Minggu I dan Kamis Minggu
ke III

2. Rapat Tidak Terjadwal :

Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya


insidentil untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di
Komite Medis dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan
bersifat insiden.
BAB XI
PELAPORAN

Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk


melaporkan segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan kegiatan
Komite Medis.

Laporan dilakukan setidaknya sebulan sekali, atau sesuai dengan


kebutuhan, berupa laporan hasil rapat komite medis.
BAB XII
PENUTUP

Pedoman pengorganisasian Komite Medik RSUD Pandan Arang


Boyolali ini agar digunakan sebagai acuan dalam melakukan kegiatan di
Komite Medik RSUD Pandan Arang Boyolali.

Ditetapkan di Boyolali
pada tanggal …………….

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH PANDAN ARANG

dr. Siti Nur Rohmah Hidayati

NIP 19700112 200212 2 003

Anda mungkin juga menyukai