A. Efek Samping Obat (Adverse Drug Reactions) adalah respon terhadap suatu
obat yang merugikan dan tidak diinginkan dan yang terjadi pada dosis
yang biasanya digunakan pada manusia untuk pencegahan, diagnosis,
atau terapi penyakit atau untuk modifikasi fungsi fisiologik
B. Kejadian Tidak Diinginkan (Adverse Events) adalah adalah kejadian medis
yang tidak diinginkan yang terjadi selama terapi menggunakan obat tetapi
belum tentu disebabkan oleh obat tersebut
C. Reaksi obat yang tidak diharapkan (ROTD) merupakan suatu efek samping
obat yang;
1. Perlu dihentikan;
2. Membutuhkan perubahan terapi;
3. Membutuhkan modifikasi dosis;
4. Perlu menjalani perawatan rumah sakit;
5. Memperlama masa perawatan rumah sakit;
6. Membutuhkan terapi suportif;
7. Membuat diagnose menjadi kompleks;
8. Prognosis menjadi lebih buruk;dan
9. Menimbulkan kerusakan sementara, menetap, cacat bahkan kematian.
1
BAB II
RUANG LINGKUP
BAB III
KEBIJAKAN
A. Ada proses Monitoring Efek Samping Obat (MESO) dan Pemantauan Reaksi
Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD) yang dilaksanakan secara kolaboratif,
dengan prosedur yang sudah ditetapkan rumah sakit ;
B. Monitoring efek samping obat di rumah sakit dilaksanakan khusus untuk
pasien rawat inap;
C. Obat yang diprioritaskan untuk dipantau efek sampingnya adalah obat baru
atau obat yang baru masuk formularium rumah sakit atau obat yang
terbukti dalam literatur menimbulkan efek samping serius.
BAB IV
2
TATA LAKSANA MANAJEMEN EFEK SAMPING OBAT
3
8) Efek karsinogenik;
9) Edema Laring;
10) Efek samping;
11) Serangan epilepsy dan neuropati;
12) Kegagalan ginjal;dan
13) Seluruh jenis efek fatal.
4. Penentuan suatu efek samping obat menggunakan pedoman dari Badan
POM RI sebagai Pusat Monitoring Efek Samping Obat Nasional dan juga
menggunakan Algoritme Naranjo dan / atau Drug Interaction Probability
Scale(DIPS) diantaranya:
a. Apakah gejala muncul segera setelah diberikan obat baru;
b. Apakah gejala muncul setelah dosis ditingkatkan;
c. Apakah gejla hilang jika obat dihentikan;
d. Apakah gejala muncul lagi jika obat yang distop diberikan lagi.
C. Prosedur Manajemen Efek Samping Obat.
1. Pengumpulan data informasi ESO;
a. Dokter, perawat, bidan dan apoteker diruang rawat, mengamati
kelainan kondisi pasien, keluhan pasien yang terkait dengan
pengobatan yang merupakan suatu ESO;
b Catat informasi ESO pada formulir Pendelegasian Pemberian Obat dari
Apoteker kepada Perawat pada kolom reaksi obat yang tidak
diharapkan meliputi.
1) Informasi tentang pasien:
a) Nama,tanggal lahir,nomor rekam medis;
b) Penyakit utama;
c) Kesudahan penyakit utama.
2) Informasi tentang ESO /Efek Samping Obat;
a) Tanda, gejala, keluhan pasien yang dicurigai sebagai reaksi obat
yang berlawanan;
b) Kapan gejala ESO muncul;
c) Riwayat obat yang digunakan;
(1) Adakah polifarmasi;
(2) Riwayat alergi.
4
d) Informasi tambahan
(1) Hasil pemeriksaan laboratorium yang terkait;
(2) Jenis Efek Samping Obat kronis atau akut.
c. Infokan segera ESO kepada Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP)
mengenai tanda-tanda Efek Samping Obat.
2. Tindak lanjut informasi ESO oleh Instalasi Farmasi.
a. Melakukan analisis terhadap ESO yang dilaporkan.
b. Analisis ESO yang ada dengan.
1) Datangi ruang rawatpoli;
2) Wawancara pasien dan petugas di ruang rawat/poli;
3) Bandingkan keluhan pasien dengan diskripsi di litelatur;
4) Pastikan hubungan ESO dengan obat yang dicurigai sebagai
pencetusnya;
5) Pertimbangkan kemungkinan adanya penyebab selain obat sebagai
factor predisposisi;
6) Hubungan dosis dan lama pengobatan;
7) Gunakan algoritme Naranjo untuk melihat keterkaitan dan
kebermaknaan serta algoritme DIPS jika dicurigai /disebabkan oleh
adanya interaksi obat.
c. Jika ESO sudah terjadi, pantau dan analisa tingkat kegawatannya,
tentukan cara penyelesaiannya;
d. Koordinasikan dengan dokter/perawat/bidan di ruang rawat/poli,
catat dalam Catatan Perkembangan Pasien Terintergrasi (CPPT);
e. Pantau ESO;
1) Tentukan kemungkinan tingkat keseriusan/kegawatan;
2) Koordinasi lebih insentif.
f. Pencegahan;
1) Identifikasi pasien dan obat berisiko tinggi;
2) Review semua kejadian ESO di Rumah Sakit;
3) Pengembangan pengamatan dan evaluasi ESO.
5
BAB IV
DOKUMENTASI