Anda di halaman 1dari 21

SISTEM AKUNTANSI HOSPITALITAS DI FARM HOUSE SUSU

LEMBANG

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Akuntansi Hospitalitas

Disusun Oleh:
Lulu Mardiana Rukmana (2008895)
Meisya Maulidia (2008396)
Nidia Rachmadina Putri (2003944)
Siti Nur Apriyani (2009102)
Tasya Ade Putri (2007542)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kepada kami
sehingga berhasil menyelesaikan makalah "SISTEM AKUNTANSI
HOSPITALITAS DI FARM HOUSE SUSU LEMBANG" ini dengan baik dan
tepat waktu. makalah kelompok ini disusun untuk melengkapi tugas kelompok pada
mata kuliah Akuntansi Hospitalis. Makalah ini dibuat dengan berbagai tinjauan
pustaka dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa
dipertanggungjawabkan hasilnya.
Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
kami alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang terdekat,
sehingga kami mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu kami pada kesempatan
ini mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Harpa Sugiharti, S.Pd., S.Li., M.S.Ak., Ak. selaku dosen mata kuliah
Akuntansi Hospitalis.
2. Teman-teman kelompok yang telah bekerjasama untuk menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Oleh karena itu, kami sangat menghargai kritik, saran serta komentar yang
bersifat membangun. Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis selanjutnya dan pembaca pada umumnya. Akhir kata kami ucapkan terima
kasih.

Bandung, 10 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang 1 .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 3
C. Tujuan ............................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 4
A. Gambaran Umum Farm House Susu Lembang ............................................. 4
B. Fasilitas, Inventory, dan barang yang dijual di Farm House Susu Lembang 5
1. Fasilitas di Farm House Susu Lembang ................................................... 5
2. Inventory di Farm House Susu Lembang ................................................. 9
3. Barang yang dijual di Farm House Susu Lembang .................................. 9
4. Karyawan Farm House Susu Lembang ..................................................... 10
5. Sistem Payroll atau penggajian Karyawan ................................................ 10
6. Sistem Akuntansi yang Digunakan di Farm House Susu Lembang ......... 12
7. Pemasukan dan Pengeluaran Untuk Kebutuhan Operasional ................... 12
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 14
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 14
B. Saran .............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16
LAMPIRAN .......................................................................................................... 17

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rumah Hobbit ................................................................................... 5


Gambar 2.2 Rumah Bernuansa Eropa ................................................................... 6
Gambar 2.3 Peternakan dan Kebun Binatang Mini .............................................. 7
Gambar 2.4. Gembok Cinta .................................................................................. 7
Gambar 2.5. Penyewaan Baju ala Eropa ............................................................... 8
Gambar 4.1 Dokumentasi Wawancara.................................................................. 17
Gambar 4.1 Dokumentasi Wawancara.................................................................. 17

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemampuan pelaku usaha untuk bersaing di pasar sangat mempengaruhi
perkembangan usahanya. Pelaku usaha pun harus memiliki strategi yang baik untuk
memanfaatkan peluang yang ada, serta mampu menutupi kelemahan dan mengatasi
hambatan yang sedang dihadapi dalam bisnis. Dalam melaksanakan kegiatan
bisnisnya, manajemen perusahaan sangat memerlukan informasi yang disajikan
sesuai dengan kebutuhannya. Salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh
manajemen perusahaan adalah informasi keuangan.
Akuntansi merupakan salah satu cara untuk menghasilkan informasi
keuangan yang dapat digunakan oleh manajemen suatu perusahaan sebagai dasar
dalam mengambil keputusan strategis. Akuntansi merupakan kegiatan
mengidentifikasi, menghimpun, memproses, dan mengkomunikasikan informasi
keuangan suatu perusahaan. Siklus akuntansi dimulai dengan menganalisis
transaksi keuangan, selanjutnya dicatat dalam jurnal, diposting ke buku besar, dan
dibuat laporan keuangan. Laporan keuangan yang dihasilkan antara lain: neraca,
laporan laba/rugi, laporan perubahan ,odal, dan laporan arus kas. Semua laporan
tersebut dapat dapat dipakai oleh pemakai informasi untuk mengambil keputusan.
Menurut (Wahid, 2015) pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke
tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok , sebagai
usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan
hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu. Sementara itu, (Sugiama,
2013) menjelaskan bahwa pariwisata adalah rangkaian aktivitas , dan penyediaan
layanan baik untuk kebutuhan aktaksi wisata, transportasi, akomodasi, dan layanan
lain yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perjalanan seseorang atau
sekelompok orang. Perjalanan yang dilakukannya hanya untuk sementara waktu

1
saya meninggalkan tempat tinggalnya dengan maksud beristirahat, berbisnis, atau
untuk maksud lainnya.
Industri pariwisata memenuhi kebutuhan individu melalui berbagai
destinasi, sementara berkembangnya sektor ini terlihat dari variasi akomodasi yang
semakin kompleks. Dalam mengikuti tren perkembangan, terlihat jelas peningkatan
dalam ragam akomodasi yang ditawarkan. Semakin kompleksnya opsi akomodasi
ini tidak hanya menciptakan pengalaman yang lebih beragam bagi para wisatawan,
tetapi juga menjadi sumber pendapatan dan kontributor pajak yang signifikan.
Fenomena ini menunjukkan bahwa manajemen yang efisien dalam industri
pariwisata menjadi suatu keharusan untuk mencapai hasil keuangan yang optimal.
Peningkatan pendapatan tidak hanya bergantung pada jumlah pengunjung, tetapi
juga pada bagaimana industri ini dikelola. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan
di sektor pariwisata untuk memiliki strategi pengelolaan yang matang.
Salah satu aspek kunci dalam manajemen ini adalah pengelolaan keuangan
yang tepat. Penerapan ilmu akuntansi menjadi alat yang tak tergantikan dalam
mencatat dan menganalisis aspek keuangan perusahaan. Dengan memiliki sistem
pencatatan yang baik, perusahaan dapat memantau arus kas, mengidentifikasi
potensi sumber pendapatan, dan menjaga keberlanjutan keuangan. Pentingnya ilmu
akuntansi dalam industri pariwisata tidak hanya sebatas pencatatan transaksi.
Informasi keuangan yang dihasilkan juga menjadi landasan untuk pengambilan
keputusan strategis. Dengan memahami dengan jelas keuangan perusahaan,
manajemen dapat membuat keputusan yang lebih cerdas, mengidentifikasi peluang
pertumbuhan, dan merespon tantangan dengan lebih tepat.
Dengan demikian, di tengah pesatnya perkembangan industri pariwisata,
manajemen yang baik, terutama dalam hal pengelolaan keuangan dan penerapan
ilmu akuntansi, menjadi kunci kesuksesan bagi perusahaan di sektor ini.

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka terdapat rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Berapa lama Farm House menjadi salah satu destinasi wisata di kota Bandung?
2. Apa jenis inventory yang tersedia di Farm House?
3. Apa barang atau jasa yang dijual di Farm House?
4. Berapa jumlah pegawai yang bekerja di Farm House?
5. Bagaimana sistem payroll atau penggajian karyawan dijalankan di Farm
House?
6. Bagaimana sistem akuntansi yang digunakan di Farm House?
7. Apa saja pemasukan dan pengeluaran yang digunakan untuk operasional di
Farm House?

C. Tujuan
1. Mengetahui berapa lama Farm House menjadi salah satu destinasi wisata di
kota Bandung.
2. Mengetahui jenis inventory yang tersedia di Farm House.
3. Mengetahui barang atau jasa yang dijual di Farm House.
4. Mengetahui jumlah pegawai yang bekerja di Farm House.
5. Mengetahui sistem payroll atau penggajian karyawan dijalankan di Farm
House.
6. Mengetahui sistem akuntansi yang digunakan di Farm House.
7. Mengetahui pemasukan dan pengeluaran yang digunakan untuk operasional di
Farm House.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Farm House Susu Lembang


Farm House Susu Lembang merupakan destinasi wisata di kawasan
Lembang yang merupakan anak cabang dari PT Perisai Wisata Utama. PT Perisai
Wisata Utama merupakan bagian dari Perisai Group, yang dikelola oleh Perry
Tristianto Tedja, seorang pengusaha kelahiran Bandung pada tahun 1960. Saat
ini, Perisai Group memiliki beberapa area rekreasi di Kota Bandung, seperti
Floating Market Lembang, The Great Asia Africa, Rumah Sosis, Tahu Susu
Lembang, Factory Outlet (FO) ternama seperti The Secret, The Summit Boutique
Outlet, Formen Galeri Lelaki, Samaya Hijab Store, dan Aamani.
Farm House Susu Lembang mulai dibuka untuk umum tanggal 11
November 2015 dan sampai saat ini sudah beroperasi selama kurang lebih 8 tahun.
Berlokasi tepat di pinggir jalan raya Lembang membuat para wisatawan dengan
mudah menemukan tempat wisata ini. Beroperasi setiap hari mulai dari pukul 09.00
hingga 18.00 WIB. Tempat wisata ini terbilang unik karena mengusung konsep
yang berbeda dibandingkan dengan tempat wisata Bandung lainnya. Desain dan
konsep pembangunan Farm House Susu Lembang mengusung tema bernuansa
Eropa, dengan tujuan untuk mengingat kembali suasana Bandung yang dulu kental
dengan pengaruh dari Belanda.
Tempat wisata ini sering disebut sebagai wisata foto, karena salah satu
keunggulan yang paling ditonjolkan dari Farm House Susu Lembang adalah spot
foto yang menarik dan unik. Selain spot foto yang menarik, Farm House Susu
Lembang juga memiliki berbagai daya tarik sendiri yang mampu menarik para
wisatawan. Sebagai salah satu tempat wisata di daerah Kabupaten Bandung Barat,
Farm House Susu Lembang memiliki persaingan yang ketat dengan objek-objek
wisata alam di Kabupaten Barat mengingat dalam wilayah ini di dominasi oleh
tempat wisata alamnya. Oleh sebab itu, akan sangat penting sekali bagi pengelola

4
suatu tempat wisata untuk terus berinovasi mengikuti perkembangan kebutuhan dan
keinginan pasar serta memperhatikan karakteristik wisatawannya agar dapat
memberikan pelayanan maksimal dan juga produk yang berkualitas sesuai dengan
harapan dan kebutuhannya demi menjaga kepuasan wisatawan yang datang di Farm
House Susu Lembang.

B. Fasilitas, Inventory, dan barang yang dijual di Farm House Susu


Lembang
1. Fasilitas di Farm House Susu Lembang
Selain banyak nya spot foto dengan desain atmosfer bernuansa Eropa, Farm
House Susu Lembang juga memiliki cukup banyak fasilitas lain yang unik dan
menarik seperti berikut :
a. Rumah Hobbit
Rumah Hobbit ini menjadi salah satu fasilitas atau objek wisata favorit yang
ada di Farm House Susu Lembang. Rumah Hobbit ini berukuran kecil yang ditata
dengan rapih dan indah. Bagi pengunjung anak-anak, rumah hobbit ini menjadi area
bermain yang sangat menarik, karena tidak semua tempat wisata menyediakan area
bermain di dalamnya.

Sumber : zoomcar.com
Gambar 2.1 Rumah Hobbit

5
b. Rumah Tradisional Bergaya Eropa
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Farm House Susu Lembang
mengadaptasi konsep bangunan Eropa dengan luas sekitar 2 hektar. Di setiap sudut
tempat yang ada di Farm House Susu Lembang, pengunjung bisa dengan leluasa
berswafoto dengan latar belakang bangunan yang memiliki desain dan arsitektur
yang menarik serta dapat merasakan suasana layaknya sedang berada di Eropa.

Sumber : zoomcar.com
Gambar 2.2 Rumah Bernuansa Eropa

c. Peternakan dan Kebun Binatang Mini


Di Farm House Susu Lembang juga terdapat peternakan dan atraksi kebun
binatang mini. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan hewan-hewan yang
ada seperti iguana, biri-biri, sapi, kelinci, sugar glyder, anak landak, dll. Selain
dapat digunakan untuk berswafoto, di tempat ini para pengunjung juga bisa
mendapatkan edukasi mengenai hewan yang ada.

6
Sumber : zoomcar.com
Gambar 2.3 Peternakan dan Kebun Binatang Mini

d. Gembok Cinta
Salah satu spot unik lainnya yang ada di Farm House Susu Lembang yaitu
gembok cinta. Ada ribuan gembok yang sudah terpasang dan memenuhi area pagar
serta jembatan. Pengunjung bisa menuliskan nama ataupun harapan, kemudian
mengaitkannya ke pagar kawat yang sudah tersedia.

Sumber : zoomcar.com
Gambar 2.4. Gembok Cinta

7
e. Penyewaan Baju ala Eropa
Farm House Susu Lembang juga menyediakan area penyewaan baju Eropa
yang tersedia dari berbagai ukuran mulai dari balita, anak-anak, hingga orang
dewasa. Harga sewa baju ini pun cukup terjangkau yaitu sebesar Rp50.000 untuk 1
set baju dan bisa digunakan selama 2 jam.

Sumber : zoomcar.com
Gambar 2.5. Penyewaan Baju ala Eropa
f. Tempat Penukaran Susu Murni
Lembang sudah sejak lama dikenal sebagai penghasil susu murni. Di Farm
House Susu Lembang para pengunjung akan mendapatkan fasilitas untuk
menikmati susu murni khas Lembang. Tiket masuk dapat ditukarkan dengan susu
murni. Tempat penukaran susu murni ini juga menjadi daya tarik dan keunikan
tersendiri dari tempat wisata ini dan menjadi pembeda dari tempat wisata yang lain.
Saat musim liburam area penukaran ini menjadi salah satu tempat yang paling ramai
dikunjungi pengunjung. Fasilitas ini juga menjadi salah satu strategi dalam
pengenalan produk susu murni dari Lembang.
Selain fasilitas-fasilitas yang sudah dijelaskan di atas, Farm House Susu
Lembang juga menyediakan berbagai fasilitas lain yang cukup memadai dan
lengkap seperti area parkir yang luas, toilet, mushala, alun-alun mini, cafe/resto
indoor maupun outdoor, bar, gedung serba guna, dll.

8
2. Inventory di Farm House Susu Lembang
Menurut (Alexandri & Benny, 2009) Inventory merupakan suatu aktiva
yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan tujuan untuk dijual dalam
suatu periode usaha tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam
pengerjaan atau proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu
penggunaannya dalam proses produksi. Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan dengan Bapak Sindi Julian selaku HRD di Farm House Susu Lembang
inventory dan barang yang dijual di Farm House Susu Lembang ini bermacam-
macam ada yang dari bahan mentah dan juga ada yang sudah berbentuk barang jadi.
Adapun inventory yang berbentuk bahan mentah yang dijual di Farm House Susu
Lembang adalah :
a. Penukaran susu yang sudah bekerjasama dengan perusahaan Greenfields.
b. Bahan baku untuk membuat bolu susu Lembang seperti terigu, gula, telur,
perasa makanan dsb.
c. Bahan baku untuk membuat cookies seperti terigu, gula, telur, perasa makanan
dsb.
d. Bahan baku untuk membuat tahu yaitu kacang kedelai.
e. Bahan baku untuk membuat Souvenir seperti bambu, keramik, dan batik.
Inventory yang berbentuk barang jadi terdiri dari
a. Snack, yang dibuat di pabrik yang berbeda dan ada yang dibuat di pabrik Farm
House Susu Lembang seperti bolu susu Lembang ,cookies, semprong, dan tahu.
b. Souvenir, yang dibuat secara handmad oleh pengrajin lokal menggunakan
bahan alam seperti anyaman bambu, keramik, dan batik.
3. Barang yang dijual di Farm House Susu Lembang
Barang yang dijual di Farm House Susu Lembang sangat beragam seperti
merchandise (pernak-pernik, tas mini, kain songket, aksesoris), food and beverage.
Bagi yang senang berkebun di Farm House Susu Lembang ini juga tersedia pohon
kaktus, bibit bunga matahari, tomat, seledri, dengan harga terjangkau.

9
4. Karyawan Farm House Susu Lembang
Sejak awal terbentuk hingga sekarang farm house susu lembang jika
dikalkumulasikan memiliki jumlah pegawai sebanyak 200 hinga 300 orang,
Dengan pembagian 140 orang bidang manajemen, sebagian pegawai biasa dan staf
khusus di bidang yang lain sesuai dengan keahlian. Dari setiap pegawai pegawai
yang di pilih tentunya harus pegawai yang memiliki keahlian dan sifat kerja yang
baik dengan melalui pemilihan atau sortir dari banyak pelamar sehingga di dapat
beberapa orang yang terpilih di farm house ini. Disamping pegawai tetap ada juga
pegawai atau rekrutan di waktu waktu tertentu yaitu pada libur panjang dan event-
event tertentu yang membutuhkan pekerja tambahan yang biasanya berjumlah 30
sampai dengan 40 karyawan disesuaikan dengan kebutuhan setiap departemen,
tujuannya agar membantu setiap kegiatan atau pekerjaan dengan guna untuk
menjaga keefektifan dan kualitas pelayanan di farm house tersebut. Farm House
Susu Lembang membuka open recruitment yang biasanya diinfokan melaui media
sosial, mulut ke mulut dan bekerjasama dengan pihak Job Street.
5. Sistem Payroll atau penggajian Karyawan
Berdasarkan hasil pengamatan selama observasi, Sistem Penggajian yang
dilakukan di Fram House Lembang masih dilakukan secara manual. Dimana
perhitungannya ini dilakukan dengan cara menghitung satu persatu terlebih dahulu
secara manual yang kemudian hasilnya di masukkan ke dalam komputer dengan
menggunakan Microsoft Excel yang nantinya akan dicetak menjadi suatu blanko
gaji.
Sistem penggajian karyawan ada dua macam, ada yang setiap satu minggu
sekali (unuk karyawan biasa) dan ada yang satu bulan sekali (untuk staff khusus).
Besaran gaji di Fram House Lembang gaji min Rp.1.800.000 dan gaji max
Rp.5.500.000 Fram house Lembang untuk tiap posisi pekerjaan menggunakan jenis
pekerjaan Full time.
Agar dapat membentuk laporan-laporan keuangan khususnya penggajian
dibutuhkan proses yang cukup panjang, dan tiap-tiap laporan memerlukan data
yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Maka dari itu pada saat
pengambilan gaji pegawai pada awal bulannya, setiap pegawai di wajibkan

10
bertanda tangan ke dalam blanko gaji tersebut. Adapun tujuan dari pada seorang
pegawai tanda tangan pada saat pengambilan gaji tersebut adalah sebagai bukti
bahwa pegawai tersebut telah mengambil gajinya.
Didalam proses perhitungan pembuatan gaji total pegawai meliputi: gaji
pokok, tunjangan-tunjangan, dan potongan-potongan. Adapun faktor-faktor yang
sifatnya tetap adalah hal-hal yang mempengaruhi besarnya gaji yang diterima
berdasarkan ketetapan yang sudah ada atau yang sudah ditetapkan, yaitu:
a. Tunjangan Jabatan
Terdapat beberapa tunjangan yang mempengaruhi jumlah gaji yang akan
diperoleh oleh setiap pegawai. Dengan perhitungan sebagai berikut:
Disini terdapat beberapa macam tunjangan yaitu diantaranya adalah:
1) Tunjangan Jabatan Struktural, adalah merupakan tunjangan yang diberikan
kepada karyawan yang memegang jabatan tertentu.
2) Tunjangan Jabatan Fungsional, adalah merupakan tunjangan yang diberikan
kepada karyawan sesuai dengan ketetapan dari golongan atau tingkatnya.
3) PPH pasal 21, tunjangan ini diberikan kepada pegawai yang kemudian di ambil
lagi oleh Negara sebesar yang diberikan. Adapun besarnya adalah 5 % dari gaji
pokok.
b. Potongan-potongan
Potongan-potongan yang di kenakan kepada setiap karyawan dari jumlah
Iuran Wajib Pegawai, Pajak Penghasilan dan Taperum yang rinciannya adalah
sebagai berikut:
1) Iuran Wajib Pegawai, adalah iuran wajib yang dibayar oleh setiap pegawai
yaitu sebesar 3% dari gaji pokok.
2) Pajak Penghasilan, pegawai negeri dikenai pajak penghasilan pasal 21, jenis
tarif yg digunakan berdasarkan UU No. 7 Tahun 1983. sebagaimana diubah
terakhir dengan UU No. 17 Tahun 2000 dengan ketentuan sebagai berikut:
- Rp 0.00 - Rp 25.000.000,00 5%
- Rp 25.000.000,00 - Rp 50.000.000,00 10 %
- Rp 50.000.000,00 - Rp 100.000.000,00 15 %
- Rp 100.000.000,00 - Rp 200.000.000,00 25 %

11
- di atas - Rp 200.000.000,00 35 %
c. Gaji Pokok
Besarnya gaji pokok di Fram House Susu Lembang sesuai dengan UMR
Bandung.
6. Sistem Akuntansi yang Digunakan di Farm House Susu Lembang
Farm House Susu Lembang telah menggunakan sistem akuntansi yang
berbasis komputer, dan manajemennya dilakukan di kantor pusat oleh departemen
administrasi dan keuangan. Dalam pengelolaannya, menggunakan Microsoft Excel
dan Microsoft Access sebagai aplikasi utama dalam menyusun data keuangan.
Meskipun sebagian kasir masih mengandalkan transaksi tunai, dan sisanya telah
beralih ke metode pembayaran digital seperti QRIS, Dana, ShopeePay, dan lainnya.
Meskipun sistem manual masih dipertahankan di tempat penjualan pakan hewan,
namun untuk pembukuan dan pelaporan keuangan berbasis komputer..
Pelaporan penjualan di Farm House Susu Lembang dijadwalkan setiap hari,
mengikuti rutinitas kerja kantor. Bagi penjualan yang terjadi pada akhir pekan,
khususnya hari Sabtu dan Minggu, pelaporan dilakukan pada hari Senin berikutnya.
Hal ini mencerminkan komitmen untuk memastikan keakuratan dan kelancaran
proses pelaporan keuangan, mendukung efisiensi operasional di semua tingkatan..
7. Pemasukan dan Pengeluaran Untuk Kebutuhan Operasional
Di Farm House Susu Lembang, terdapat berbagai sumber pemasukan dan
pengeluaran yang menjadi bagian dari operasional harian. Sumber pemasukan
utama berasal dari penjualan tiket masuk, dengan harga sebesar Rp35.000,- per
orang, berlaku baik pada hari kerja maupun hari libur. Selain tiket masuk, Farm
House Lembang juga memperoleh pemasukan dari berbagai sumber lain, seperti:
a. Sewa tenant
b. Operasional restoran.
c. Penjualan merchandise dan souvenir.
d. Penjualan tiket fasilitas lain
Pemasukan tambahan juga berasal dari penjualan tiket fasilitas lain di area
Farm House, termasuk penyewaan pakaian bergaya Eropa, penjualan pakan untuk
hewan, dan berbagai layanan lainnya.

12
Namun, selain aspek pemasukan, terdapat pula pengeluaran yang terkait
dengan kegiatan operasional Farm House. Pengeluaran utama bersumber dari:
a. Biaya perawatan,
b. Biaya pembelian bahan baku,
c. Kewajiban pajak pariwisata.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelas dapat disimpulkan bahwa farm house
susu Lembang merupakan salah satu destinasi wisata di kawasan bandung dengan
konsep wisata yang mengusung tema bernuansa Eropa. Farmhouse memiliki
keunggulan dari spot foto yang unik dan beberapa fasilitas wisata yang menarik
seperti adanya rumah Hobbit, rumah tradisional bergaya Eropa, peternakan dan
perkebunan binatang mini, gembok cinta, penyewaan baju ala Eropa dan terdapat
tempat penukaran susu murni. Selain bergerak sebagai destinasi wisata, Farm house
juga mempunyai bermacam-macam persediaan barang untuk dijual mulai dari
barang mentah sampai berbentuk barang yang sudah jadi. Barang yang dijual pun
sangat beragam seperti merchandise, food and beverage, dan bibit tanaman dengan
harga yang terjangkau.
Sebagai tempat destinasi wisata, Farm house menghasilkan pendapatan
utama yang berasal dari tiket masuk pengunjung. Pemasukan lain juga berasal dari
sewa tenant, restoran, penjualan merchandise dan penjualan tiket dari fasilitas-
fasilitas lain yang berada di area Farm house.
Dalam mengelola bisnisnya, farm house merekrut sebanyak 200-300 orang
karyawan yang dibedakan menjadi staf biasa dan staf khusus dengan sistem
penggajian dilakukan setiap satu minggu untuk staf biasa dan setiap satu bulan
sekali untuk staf khusus. Selain itu, sistem akuntansi yang digunakan farmhouse
telah memakai komputerisasi dan dikelola di kantor pusat oleh bagian administrasi
dan bagian keuangan.
B. Saran
Adapun saran dari penulis untuk kedepannya jika ada yang akan menulis
tema yang sama dengan makalah ini, maka penulis sarankan untuk mencari lebih
banyak informasi mengenai sistem pencatatan akuntansi di Farm house susu

14
Lembang tersebut. Dari segi kepenulisan harus lebih diperhatikan lagi agar sesuai
dengan pedoman yang telah ditentukan. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dari makalah ini. Semoga hasil dari makalah ini tidak membuat penulis
cepat puas dan bisa lebih memotivasi penulis untuk belajar lebih banyak.

15
DAFTAR PUSTAKA

Alexandri, & Benny, M. (2009). Manajemen keuangan bisnis: teori dan soal / Moh.
Benny Alexandri. Bandung: Alfabeta.
Ariyani, S. D. (2021). Akuntansi Pariwisata. Retrieved 11 10, 2023, from
studocu.com: https://www.studocu.com/id/document/universitas-
semarang/tugas-akhir/akuntansi-pariwisata/39504440
katadata.co.id. (2021, 6 10). Farm House Lembang Daya Tarik Wisata Gaya Eropa.
Retrieved 11 10, 2023, from
https://katadata.co.id/safrezifitra/berita/60ac7da1a6104/farm-house-
lembang-daya-tarik-wisata-gaya-eropa
kontan.co.id. (2015, 11 10). Bisnis Perry menyasar segmen keluarga (2). Retrieved
11 10, 2023, from peluangusaha:
https://peluangusaha.kontan.co.id/news/bisnis-perry-menyasar-segmen-
keluarga-2
kontan.co.id. (2015, 11 6). Perry si raja distro yang jadi pebisnis wisata (1).
Retrieved 11 10, 2013, from peluangusaha:
https://peluangusaha.kontan.co.id/news/perry-si-raja-distro-yang-jadi-
pebisnis-wisata-1
Rezeki, M. A. (2016). Perbandingan Kepuasan Wisatawan Terhadap Produk Wisata
Berdasarkan Karakteristik Wisatawan Di Farmhouse Lembang Kabupaten
Bandung Barat.
Sugiama, A. G. (2013). Manajemen Aset Pariwisata: Pelayanan Berkualitas Agar
Wisatawan Puas dan Loyal. Bandung : Guardaya Intimarta.
Wahid, A. (2015). Strategi Pengembangan Wisata Nusa Tenggara Barat Menuju
Destinasi Utama Wisata Islami. Yogyakarta: UMY.

16
LAMPIRAN

Dokumentasi observasi

Gambar 4.1 Dokumentasi Wawancara

Gambar 4.2 Dokumenasi Wawancara

17

Anda mungkin juga menyukai