Anda di halaman 1dari 43

AKUNTANSI RUMAH SAKIT

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik
Kelas G

Dosen: Nur Azlina, SE., M.Si., Ak.

Disusun Oleh:

Mohd Ilham

Aisyah Rahmayani

Nurul Fajrina

Saroh Zulkhaijah

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2019/2020

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Akuntansi Rumah Sakit” ini. Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata
kuliah Akuntansi Sektor Publik.

Kami berharap makalah ini akan bermanfaat bagi pembaca sebagai media
informasi dan juga sumber referensi bagi siapapun yang membutuhkan.

Dengan segala kekurangan dari penulis, kami memohon maaf jika terdapat
kesalahan dari makalah ini. Kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan dari
pembaca guna meningkatkan dan memperbaiki makalah ini.

Pekanbaru, 19 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................... 4
BAB II ...................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 6
2.1 Akuntansi Rumah Sakit ............................................................................................ 6
2.1.1 Memahami Fungsi Akuntansi ........................................................................... 6
2.1.2 Peran Akuntansi dalam Rumah Sakit................................................................ 7
2.1.3 Istilah Umum Akuntansi Rumah Sakit ............................................................. 8
2.1.4 Kode Rekening Rumah Sakit ............................................................................ 8
2.1.5 Definisi Keuangan Rumah Sakit ..................................................................... 12
2.1.6 Susunan Jasa Rumah Sakit.............................................................................. 14
2.1.7 Struktur Organisasi Rumah Sakit.................................................................... 16
2.2 Siklus Aktivitas, Laoran Keuangan, Bentuk Laporan Keuangan, dan Siklus
Akuntansi dalam Rumah Sakit, serta Perbedaan Laporan Keuangan Rumah Sakit
Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta. ................................................................................ 17
2.2.1 Siklus Aktivitas Rumah Sakit ......................................................................... 17
2.2.2 Laporan Keuangan pada Rumah Sakit ............................................................ 18
2.2.4 Siklus Akuntansi dalam Rumah Sakit ............................................................. 37
2.2.5 Perbedaan Laporan Keuangan Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta
........................................................................................................................................ 37
BAB III ................................................................................................................................... 39
PENUTUP .............................................................................................................................. 39
3.1 Simpulan ................................................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 40

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah Sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan professional yang
pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
Tujuan utama Rumah Sakit bukan untuk mencari laba tapi mementingkan fungsi
sosial dengan memberikan pelayanan dalam bentuk pelayanan medis, penyuluhan
kesehatan, pelayanan rawat jalan dan inap, melaksanakan pendidikan para medis
umum maupun spesialis, membantu penelitian dan pengembangan kesehatan,
memberikan pelayanan rujukan kesehatan serta pelayanan-pelayanan kesehatan
yang lain.
Dengan perkembangan rumah sakit yang sedemikian rupa, kira-kira sudah cukup
disadari bahwa rumah sakit merupakan suatu usaha pelayanan kesehatan yang
perlu dikelola secara professional karena menyerap banyak tenaga kerja, dana,
dan sarana. Seiring dengan hal tersebut maka disadari pula bahwa akuntansi
merupakan alat yang efektif untuk membantu pimpinan rumah sakit dalam
melaksanakan tugas sehari-hari. Untuk memimpin suatu rumah sakit yang baik,
pimpinan pada masing-masing bagian membutuhkan informasi yang dapat
dipercaya sebagai dasar untuk membuat keputusan-keputusan baik mengenai
persoalan operasional rutin ditingkat bawah maupun mengenai persoalan-
persoalan kebijakan ditingkat atas. Salah satu sumber yang penting untuk
mendapatkan informasi tersebut adalah laporan-laporan yang disediakan oleh
bagian akuntansi.
Namun, dikarenakan tidak ada standar khusus untuk akuntansi rumah sakit
sehingga standarnya mengacu pada standar akuntansi keuangan secara umum.
Ikatan Akuntan Indonesia bersama Institusi terkait telah menyusun pedoman yang
dapat menjai panduan akuntansi bagi rumah sakit. Pedoman tersebut adalah
PARS atau Pedoman Akuntansi Rumah Sakit. PARS merupakan pedoman

3
akuntansi yang dirujuk oleh rumah sakit rumah sakit di Indonesia, baik rumah
sakit pemerintah maupun non pemerintah.
Berdasarkan PSAK NO. 45 dan PARS, pada umumnya laporan keuangan yang
dihasilkan rumah sakit meliputi laporan posisi keuangan apda akhir periode
laporan atau yang disebut neraca, laporan aktivias sebagai pengganti laporan laba
rugi, lapoan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas untuk suatu periode
pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan.
Sebagai mahasiswa jurusan akuntansi, informasi mengenai bagaimana akuntansi
khusus rumah sakit sangatlah penting, agar dapat mengetahui mengenai akuntansi
yang ada di dalam rumah sakit. Oleh karena itu penulis berusaha menyajikan
informasi mengenai akuntansi di rumah sakit dalam bentuk makalah yang
berjudul “Akuntansi Rumah Sakit”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa fungsi akuntansi?
2. Apa peran akuntansi dalam rumah sakit?
3. Apa istilah umum akuntansi rumah sakit?
4. Apa kode rekening rumah sakit?
5. Apa definisi keuangan rumah sakit dan peran keuangan dalam rumah sakit?
6. Apa saja susunan jasa rumah sakit?
7. Bagaimana struktur organisasi rumah sakit?
8. Bagaimana siklus aktivitas rumah sakit?
9. Bagaimana laporan keuangan rumah sakit?
10. Bagaimana bentuk laporan keuangan rumah sakit?
11. Bagaimana siklus akuntansi dalam rumah sakit?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk memahami fungsi akuntansi
2. Untuk mengetahui peran akuntansi dalam rumah sakit

4
3. Untuk mengetahui istilah umum akuntansi rumah sakit
4. Untuk mengetahui kode rekening rumah sakit
5. Untuk mengetahui definisi keuangan rumah sakit dan peran keuangan dalam
rumah sakit?
6. Untuk mengetahui apa saja susunan jasa rumah sakit
7. Untuk mengetahui struktur organisasi rumah sakit
8. Untuk mengetahui siklus organisasi rumah sakit
9. Untuk mengetahui bagaimana laporan keuangan rumah sakit
10. Untuk mengetahui bentuk laporan keuangan rumah sakit
11. Untuk mengetahui siklus akuntansi dalam rumah sakit

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Akuntansi Rumah Sakit
2.1.1 Memahami Fungsi Akuntansi
Akuntansi pada umumnya merupakan suatu system untuk
menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh para
pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Tujuan
informasi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih
tindakan yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang
langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi. Pada dasarnya, akuntansi
juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan praktis. Artinya, teori
akuntansi memiliki hubungan yang bersifat definitive dengan praktek
akuntansi. Secara sempit, akuntansi dapat dipandang sebagai suatu
proses atau kegiatan yang meliputi proses pengidentifikasian,
pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian, penguraian,
penggabungan, pengikhtisan dan penyajian data keuangan dasar yang
terjadi sebagai akibat dari kegiatan operasi suatu unit organisasi,
dengan cara-cara tertenu, untuk menghasilkan informasi akuntansi
adalah organisasi yang memiliki garis dan staf personel, yang
memandang laporan akuntani sebagai landasan yang melibatkan
pendanaan, penginvetigasian, dan pengambilan keputusan operasinal.
Dengan demikian informasi keuangan melalui pelaporan keuangan
sebagai hasil dari system informasi keuangan memiliki tujuan yang
berbeda diantaranya adalah:

1. Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat


dipercaya dan bermanfaat bagi investor juga preditor sebagai
dasar pengambilan keputusan dan pemberian kredit.

6
2. Menyediakan informasi posisi keuangan perusahaan dengan
menunjukkan sumber-sumber ekonomi perusahaan serta asal
kekayaan tersebut.
3. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan
prestasi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang-hutangnya.
5. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunujukkan
sumber-sumber pendanaan perusahaan.
6. Menyediakan informasi yang dapat membantu para pemakai
dalam memperkirakan aliran kas masuk ke dalam perusahaan.

2.1.2 Peran Akuntansi dalam Rumah Sakit


Secara sederhana dapat dikatakan bahwa akuntansi dalam rumah sakit
menghasilkan informasi yang digunakan manajer untuk menjalankan
operasi rumah sakit. Akuntansi rumah sakit juga memberikan
informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahui
kinerja ekonomi dan kondisi rumah sakit. Secara umum, akuntansi
rumah sakit dapat didefinisikan sebagai system informasi yang
menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi rumah sakit.
Operasi bisnis rumah sakit, sama baiknya dengan operasi bisnis
lainnya. Operasi ini merupakan jumlah identifikasi umum atas
perbedaan siklus pendapatan jasa. Berbagai pengulangan siklus
akuntansi tercipta dalam operasi rumah sakit yang menciptakan
kesulitan-kesulitan unik dalam meramalkan pendapatan dan biaya
operasi. Pada khususnya, variabel-variabel biaya (biaya penjualan dan
biaya tenaga kerja) mengharuskan perencanaan unik dan prosedur-
prosedur dalam peramalan anggaran. Ketika operasi jasa rumah sakit
berorientasi pada orang dan dipicu oleh orang, sangat sulit untuk

7
secara otomatis efektif mengendalikan biaya jasa dibandingkan sector
bisnis yang bukan jasa. Jenis dari bisnis ini, tidak biasanya
mengharuskan penggunaan prosedur akuntansi yang unik dan teknik-
teknik yang diharuskan oleh operasi jasa.

2.1.3 Istilah Umum Akuntansi Rumah Sakit


Terdapat beberapa istilah umum akuntansi yang digunakan dalam
organisasi rumah sakit dalam pelaporan keuangannya. Beberapa istilah
tersebut antara lain meliputi: neraca, aktiva (lancar dan tetap),
kewajiban (jangka panjang dan jangka pendek), ekuitas pemilik, arus
kas, laba rugi, pendapatan, biaya, dll.

2.1.4 Kode Rekening Rumah Sakit


Kode rekening rumah sakit atau yang biasa disebut dengan chart
account merupakan suatu kerangka yang menggunakan angka atau
huruf ataupun kombinasi diantara keduanya untuk memberi tanda
terhadap klasifikasi yang sebelumnya dibuat.

Nama Kode Rekening


Rumah Sakit ASSALAM
1. Aktiva Lancar
Kas
Piutang Piutang Usaha
Piutang Karyawan
Piutang Pemilik
Piutang Home care
Piutang Proyek
Persediaan
Biaya Dibayar Dimuka Asuransi Dibayar Dimuka
Biaya Dibayar Dimuka

8
Sewa Dibayar Dimuka
Biaya Promo Dibayar Dimuka
Sewa Tanah Dibayar Dimuka
Biaya Tanah Dibayar Dimuka
Biaya SIM
Aktiva Lancar Lainnya
Uang Muka Pembelian Asset Uang Muka Pembelian Asset 1 tahun
Uang Muka Pembelian Asset >1 tahun
Uang Muka Pembelian Mechanical
Uang Muka Pembelian Furniture
Uang Muka Pembelian Hnduk dan Linen
Uang Muka Pembelian FB Equipment
2. Aktiva Tetap
Tanah
Gedung
Instalasi
Kendaraan
Pengolahan Limbah Cair
Peraltan Medis
Peralatan Non Medis
Akumulasi Penyusutan
3. Aktiva Lain-lain
Biaya Pra Operasional
Biaya Masa Konstruksi
4. Kewajiban Jangan Pendek
Hutang Bank KMK
Hutang Usaha
Uang Muka Pasien

9
Hutang Asuransi
Hutang Loss and Breaked
Hutang Pembelian Asset
Hutang Komite
Hutang Service Rumah Sakit
Hutang Tunjangan Medis
Hutang Fee Dokter
Hutang Pajak Penghasilan Fee Dokter
Hutang Biaya yang masih harus
Dibayar
Hutang Lain-lain
5. Ekuitas
Modal Disetor
Laba(Rugi) ditahan
Laba(Rugi) Tahun Berjalan
II. LAPORAN KEUANGAN DAN LABA(RUGI)
6. Pendapatan
Kamar
Perawatan
Perawatan Bayi
Pemakaian OKE
Pemakaian VK
Pemakaian Patol
Pemakaian GYN
Pemakaian Alat
Rawat Jalan
Administrasi
Lain-lain

10
Obat Partus
Obat Non Partus
7. Beban Pokok Penjualan
Obat Injeksi
Obat Partus
Obat Non Partus
8. Beban Operasional
Biaya Kamar
Biaya Perawatan Ibu
Biaya Perawatan Bayi
Biaya Paket Bayi
Biaya Ruang Operasi
Biaya Ruang VK
Biaya Pemakaian Alat
Biaya Lain-lain
9. Beban Administrasi dan Umum
Biaya Gaji dan Upah
Biaya Upah Lainnya
Biaya THR
Biaya makan Karyawan
Biaya Transport
Biaya Engenering
Biaya Personalia
Biaya Rekam Medik
Biaya FB
Biaya Marketing
Biaya Pemeliharaan Gedung
Biaya Umum Lainnya

11
10. Beban Penyusutan dan Amortisasi
Beban Penyusutan Ativa Tetap
Beban Amortisasi Ativa Lain-lain
11. Beban Bunga Ban
Beban Bunga Bank ABC
Beban Bunga Bank MD
12. Laba (Rugi) Sebelum Pajak

2.1.5 Definisi Keuangan Rumah Sakit


Untuk memberikan definisi keuangan rumah sakit, pertama kita harus
mendefinisikan tentang keuangan (finance). Keuangan sebagaimana
istilah yang digunakan dalam industry jasa rumah sakit terdiri dari
fungsi akuntansi dan manajemen keuangan (dalam banyak aturan),
akuntansi dan manajemen keuangan merupakah fungsi disiplin yang
terpisah). Akuntansi, sebagaimana dampak namanya merupakan suatu
kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif,
terutama yang bersifat keuangan, mengenai entitas ekonomi yang
dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan
ekonomi, sebagai dasar dalam memilih diantara beberapa alternatif.
Tujua informasi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih
tindakan paling baik dalam mengalokasikan sumber daya yang langka
pada aktifitas bisnis dan ekonomi. Namun, pemilihan dan penetapan
keputusan bisnis perlu ada sumberdaya manusia yang memadai dari
pihak-pihak pengambil keputusan. Manajemen Keuangan atau
keuangan perusahaan menyediak teori, konsep-konsep dan alat yang
diperlukan untuk membantu manajer mengambil keputusan keuangan
yang lebih baik. Tentunya, batasan diantata akuntansi dan manajemen
keuangan disamarkan, aspek tertentu dari akuntansi melibatkan
pengambilan keputusan, dan banyak dari aplikasi teori serta konsep
manajemen keuangan mengharuskan data akuntansi.

12
Peran Keuangan dalam Rumah Sakit
Peran utama keuangan dalam organisasi jasa rumah sakit sama seperti
dalam keseluruhan bisnis adalah untuk perencanaan yang
mengharuskan dan menggunakan sumberdaya untuk memaksimalkan
efisiensi dan nilai perusahaan. Aktivitas keuangan tetap meliputi:
 Perencanaan dan Pengangguran. Pertama dan utama sekali,
bisnis keuangan melibatkan pengevaluasian keuangan yang
efektif dari operasi lancar dan perencanaan untuk masa depan.
Oleh karena itu, anggaran memainkan perang penting dalam
proses ini.
 Pelaporan Keuangan. Untuk berbagai alasan, penting bagi
bisnis untuk mencatat dan melaporkan bagi orang luar tentang
hasil dari operasi dan status keuangan saat ini. Pelaporan
keuangan secara khas dipenuhi oleh seperangkat aturan
pelaporan keuangan.
 Keputusan Keuangan. Semua organisasi harus mencapai
modal guna membeli aktiva yang diperlukan untuk mendukung
operasi.
 Keputusan Modal Investasi. Walaupun penting bagi
manajemen senior, para manajer di semua tingkatan harus
terkait dengan proses keputusan investasi modal.
 Manajemen Modal Kerja. Organisasi saat ini, atau jangka
pendek, aktiva-aktiva, seperti kas, surat-surat berharga, piutang
dan persediaan harus dikelola untuk menjamin efektivitas
operasional dan mengurangi biaya-biaya.
 Manajemen Kontrak. Belakangan ini lingkungan kesehatan,
organisasi jasa kesehatan harus dinegosiasikan, ditandai, dan
memonitor kontrak dengan mengelola kepedulian organisasi.
Staff keuangan secara khusus bertanggungjawab untuk tugas-

13
tugas ini, tetapi para manajer pada semua tingkatan telah
terlibat dalam aktivitas ini dan harus menyadari pengaruh
mereka pada keputusan operasi.
 Manajemen Risiko Keuangan. Banyak transaksi keuangan di
mana mengambil tempat untuk mendukung operasi sebuah
bisnis, dimana mereka sendiri meningkatkan risiko bisnis. Oleh
karenanya aktivitas keuangan adalah untuk mengendalikan
risiko keuangan.

2.1.6 Susunan Jasa Rumah Sakit


Jasa rumah sakit telah menyediakan banyak aturan, meliputi fasilitas
ambulatory care, fasilitas kehidupan (care) jangka panjang, dan rawat
inap. Sebelum tahun 1980, banyak organisasi jasa rumah sakit telah
berdiri bebas dan tidak secara formal berhubungan dengan organisasi
lain. Seluruhnya cenderung berhubungan dengan bagian dari system
horizontal yang terintegrasi yang mengendalikan jenis tunggal dari
fasilitas kesehatan seperti rumah sakit atau perawat.

 Rumah Sakit
Rumah sakit biasanya merupakan fasilitas yang mudah ditemui
di suatu negara, dengan kapasitas rawat inap sangat besar
untuk perawatan insensif ataupun jangka panjang. Rumah sakit
jenis ini juga dilengkapi dengan fasilitas bedah, bedah plastic,
ruang bersalin, laboratorium, dan sebagainya. Tetapi
kelengkapan fasilitas ini bisa saja bervariasi sesuai kemampuan
penyelenggaranya. Rumah sakit yang sangat besar sering
disebut medical center (pusat kesehatan), umumnya melayani
seluruh pengobatan modern.
Rumah sakit di Indonesia pada awalnya dibangun oleh dua
institusi. Pertama, pemerintah dengan maksud untuk

14
menyediakan pelayanan kesehatan bagi masayarakat umum
terutama yang tidak mampu. Kedua, adalah institusi
keagamaan yang membangun rumah sakit nirlaba untuk
melayani masyarakat miskin dalam rangka penyebaran
agamanya.

 Rumah Sakit Terspesialisasi


Rumah sakit jenis ini mencakup trauma center, rumah sakit
anak, rumah sakit manula, atau rumah sakit yang melayani
kepentingan khusus seperti psychiatric, penyakit pernafasan
dan lain-lain.

 Rumah Sakit Penelitian/Pendidikan


Rumah penelitian/pendidikan adalah rumah sakit umum yang
terkait dengan kegiatan penelitian dan pendidikan di fakultas
kedokteran pada suatu universitas/lembaga pendidikan tinggi.

 Rumah Sakit Lembaga/Perusahaan


Rumah sakit yang didirikan oleh suatu lembaga/perusahaan
untuk melayani pasien-pasien yang merupakan anggota
lembaga/karyawan perusahaan tersebut.

 Klinik
Fasilitas medis yang lebih kecil hanya melayani keluhan
tertentu. Biasanya dijalankan oleh lembaga swadaya
masyarakat atau dokter-dokter yang ingin menjalankan praktik
pribadi.

 Ambulatory (Outpatient) Care

15
Ambulatory (ouptpatient) care meliputi penyediaan jasa ke
pasien yang tidak berinstitusi. Sebagai contoh, pusat urgent
care dan ambulatory surgery secara khusus kurang mahal
dibandingkan rekan pendamping rumah sakit mereka karena
rumah sakit memiliki biaya umum yang lebih tinggi.

 Long-Term Care
Long-term care memerlukan jasa kesehatan, seperti halnya
beberapa jasa pribadi disediakan bagi individu yang
kekurangan beberapa tingkat dengan kemampuan fungsional.

2.1.7 Struktur Organisasi Rumah Sakit


Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit
kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya
pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau
kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan
(koordinasi). Selain dari pada itu, struktur organisasi juga
menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran pemerintah
dan penyampaian laporan. Pada umumnya struktur organisasi
digambarkan dalam suatu bagan yang disebut organisasi. Bagan
organisasi adalah suatu gambar struktur organisasi yang formal,
dimana dalam gambar tersebut ada garis-garis (instruksi dan
koordinasi) yang menunjukkan kewenangan dan hubungan
komunikasi formal, yang tersusun secara hierarkis.
Struktur organisasi mencerminkan distribusi tanggung jawab, otoritas
dan akuntabilitas (pertanggungjawaban) seluruh organisasi.
Perusahaan mencapai seluruh tujuannya dengan membangun tujuan
yang dapat di ukur secara keuangan untuk unit-unit operasionalnya.
Misalnya, informasi anggaran mengalir ke bawah. Hal ini merupakan
mekanisme di mana manajemen senior membawa standar yang harus

16
dipenuhi oleh subordinatnya, untuk kemudian diukur pada periode
yang akan datang. Hasil dari tindakan subordinat dalam bentuk
informasi kerja, mengalir ke atas ke manajemen senior. Pemahaman
akan pola distribusi tanggungjawab, otoritas, dan pertanggungjawaban
merupakan hal yang mendasar untuk menilai kebutuhan informasi
pemakai. Dalam rangka analisis, struktur organisasi perlu di bagi
dalam unsur-unsurnya.

2.2 Siklus Aktivitas, Laoran Keuangan, Bentuk Laporan Keuangan, dan


Siklus Akuntansi dalam Rumah Sakit, serta Perbedaan Laporan
Keuangan Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta.
2.2.1 Siklus Aktivitas Rumah Sakit

Dalam manajemen keuangan suatu usaha, rumah sakit salah satunya,


akuntansi berfungsi melakukan pengelolaan dan pencatatan dampak
kegiatan usaha dalam bentuk moneter. Salah satu fungsi manajemen
akuntansi adalah pengelolaan aktiva rumah sakit, mencakup juga
persediaan (stock atau inventory).

Manajemen persediaan mempunyai dampak terhadap keuangan rumah


sakit secara langsung dan tidak langsung, karena persediaan dapat
berupa persediaan barang yang akan langsung dijual ataupun
dibebankan sebagai biaya untuk penyajian produksi jasa. Sebagai
contoh, obat Apotek dapat dianggap sebagai persediaan barang
dagangan, sedangkan kassa dan alat kesehatan dapat dibebankan
sebagai biaya dalam jasa tindakan medis.

Pengenlolaan persediaan yang tidak tepat akan menimbulkan biaya


pengadaan, pemeliharan, dan pemindahan persediaan yang tidak
efisien. Sistem yang terkomputerisasi menggunakan Aplikasi
Inventory,akan memberikan banyak kemudahan dibandingkan system
manual, antara lain:

17
1. Memudahkan pembuatan laporan rutin tentang data persediaan,
seperti:
 Data kondisi persediaan obat, untuk mengatasi
kemungkinan kekurangan dan kelebihan stock,
 Data pemakaian obat menurut pengguna.
2. Memudahkan penelusuran bukti proses persediaan.
3. Mampu menyajikan data sebagai bahan dalam pembuatan
perencanaan dan penganggaran.

Secara minimal, sebuah rumah sakit mempunyai siklus aktivitas


sebagai berikut: melakukan tindakan-tindakan medis seperti
pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan kesehatan masyarakat.
Secara lebih luas, tergantung pada sumber daya yang dipunyai, sebuah
rumah sakit dapat mempunyai siklus aktivitas sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan


kepada umum (masyarakat);
2. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan tenaga medis, ahli
dan para medis, baik yang diselenggarakan sendiri maupun
bersama dengan insttansi lainnya;
3. Mengadakan dan melakukan penelitian.

Dalam kerangka yang lebih luas, aktivitas rumah sakit dapat


melingkupi koordinasi dengan rumah sakit cabang atai milik instansi
lain membantu masyarakat miskin dalam penanganan kesehatan
(aktivitas sosial), dan melakukan berbagai seminar/ penyuluhan
kesehatan kepada masyarakat umum.

2.2.2 Laporan Keuangan pada Rumah Sakit


a. Rumah Sakit Pemerintah

18
Rumah sakit pemerintah merupakan salah satu organisasi nirlaba.
Perbedaan yang mencolok dari organisasi jenis ini terletak pada
perolehan sumber dana. Rumah sakit pemerintah dapat memperoleh
dana dari pemerintah daerah Provinsi/Kabupaten atau Kota (APBD)
maupun dana yang berasal dari Pemerintah Pusat (DIK/DIPORS, dan
DIP). Oleh karena itu, tujuan laporan keuangan rumah sakit
pemetintah adalah menyediakan informasi yang relevan untuk
memenuhi kepentingan para penyumbang/ donator, anggota
organisasi, kreditor, pemerintah (pemerintah daerah ataupun
pemerintah pusat), dan pihak lain yang menyediakan sumber dana bagi
rumah sakit.

Laporan keuangan rumah sakit pemerintahan meliputi:

Laporan Posisi Keuangan pada Akhir Periode Laporan

Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan yang


digunakan bersama pengungkapan dan informasi dalam laporan
keuangan lainnya dapat membantu para anggota organisasi, kreditor,
pemerintah, dan pihaklain yang menilai:

1. Kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara


berkelanjutan, likuidasi, fleksibilitas keuangan, kemampuan
untuk memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan pendapatan
eksternal.
2. Laporan posisi keuangan mencakup organisasi, secara
keseluruhan dan harus menyajikan total aktiva, kwajiban dan
akriva bersih.

Laporan Aktivitas

Tujuan laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai:

19
1. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah
serta sifat aktiva bersih.
2. Hubungan antara transaksi dan peristiwa lain.
3. Pengguna sumber daya dalam pelaksaan berbagai program atau
jasa

Informasi dalam aktivitas yang digunakan bersama dengan


pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat
membantu para donator, anggota organisasi, kreditor, pemerintah, dan
pihak-pihak lain untuk:

1. Mengevaluasi kinerja dalam satu periode.


2. Menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi,
serta memberikan jasa.
3. Menilai pelaksaan tanggung jawab dan kinejerja manajer.

Laporan aktivitas mmencakup organisasi secara keseluruhan dan


menyajikan perubahan jum;ah aktiva bersih selama suatu periode.
Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva
bersih atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan.

Laporan Arus Kas untuk Suatu Periode Pelaporan

Tujuan laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai


penerimaan dan pengeluaran kasdalam suatu periode.

Catatan Atas Laporan Keuangan

b. Rumah Sakit Swasta

Rumah sakt swasta harus diakui keberadaan dan peran sertanya dalam
mewujudkan Indonesia Sehat 2010. Apabila mutu dan sistem
pelayanan rumah sakit swasta dikaji dari segi pemenuhan tuntutan dan
keinginan konsumen atau pasien, maka tidak sedikit rumah sakit

20
swasta menyediakan pelayanan antarjemput pasien secara gratis.
Dengan perlakuan seperti ini, di rumah sakit swasta pelayanan slalu
diprioritaskan. Disamping mutu dan kualitas pelayanan, peralatan
penunjang medis juga lebih canggih dan modern disbanding dengan
peralatan rumah sakit pemerintah. Dengan pelayanan yang bermutu
dan kelengkapan fasilitas penunjang pelayanan medis modern,
masyarakat cenderung memilih rawat inap atau sekedar check-up
kesehatan dirumah sakit swasta. Dengan keberadaan rumah sakit
swasta yang berkualitas dari segi pelayanan dan fasilitas, rumah sakit
pemerintah termotivasi untukmembenahi sistem pelayanan, mutu
pelayanan, dan fasilitas penunjang pelayanan medis yang modern. Saat
ini, beberapa rumah sakit pemerintah sudah memenuhi tuntutan pasien
akan sistem pelayanan, mutu pelayanan, dan fasilitas penunjang
pelayanan medih yang canggih.

Untuk mencapai itu semua, diperlukan dana yang sangat besar. Oleh
karena itu, semakin baik mutu dan pelayanan dirumah sakit swasta,
semakin mahal pula biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien. Namun
dana dari hasil pelayanan kesehatan kepada pasien belum bias
mencakupi beban operasional rumah sakit. Jadi, pihak manajemen
rumah sakit swasta harus mencari dana pendukung dari yayasan, jika
rumah sakit swasta merupakan organisasi yang dijalankan di bawah
naungan suatu yayasan. Suatu yayasan yang dapat memeproleh dana
dari sumbangan perorangan atau perusahaan, disamping dana yang
berasal dari kegiatan usaha. Disini perbedaan yang menyolok antara
sumber dana untuk rumah sakit swasta dengan rumah sakit
pemerintah. Rumah sakit pemerintah memperoleh dana dari
pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, sedangkan rumah sakit
swasta mempunyai sumber dana dari donator atau lembaga donor yang
berbadan hokum baik nasional maupun internasional.

21
Oleh karena itu, tujuan laporan keuangan rumah sakit swasta adalah
menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan
para donator, anggota organisasi, kreditor, pemerintah (dirjen pajak),
dan pihak lain yang menyediakan sumber dana bagi rumah sakit.

Laporan keuangan rumah sakit swasta tidak berbeda jauh dengan


laoran keuangan rumah sakit pemerintah. Laporan keuangan rumah
sakit swasta meliputi:

Laporan Posisi Keuangan pada Akhir Periode

Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan yang


digunakan Bersama pengungkapan dan informasi dalam laporan
keuangan lainnya, dapat membantu para donator, anggota organisasi,
kreditor, pemerintah, dan pihak lain untuk menilai:

a. Kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara


berkelanjutan.
b. Likuidasi, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi
kewajibannya, dan kebutuhan pendapatan eksternal.

Laporan posisi keuangan mencakup organisasi secara keseluruhan dan


harus menyajikan total aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih.

Laporan Aktivitas

Tujuan laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai:

a. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah


serta sifat aktiva bersih.
b. Hubungan antara transaksi dan peristiwa lain.

22
c. Penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program
atau jasa.

Informasi dalama laporan aktivitas yang digunakan bersama informasi


dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para donator,
anggota organisasi, kreditor, pemerintah, dan pihak-pihak lain untuk:

a. Mengevaluasi kinerja dalam satu periode.


b. Menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi
serta memberikan jasa.
c. Manila pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.

Laporan aktivitas mencakup organisasi secara keseluruhan dan


menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama satu periode.
Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas, tercermin pada aktiva
bersih atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan.

Laporan Arus Kas untuk Suatu Periode Pelaporan

Tujuan laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai


penerimaan dan pengeluaran kas dalam satu periode.

Laporan Laba (Rugi)

Catatan Atas Laporan Keuangan

2.2.3 Bentuk Laporan Keuangan Rumah Sakit


a. Rumah Sakit Pemerintah

Laporan Posisi Keuangan

Contoh :

23
RSUD KABUPATEN ABC
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Per 31 DESEMBER 2006 DAN 2007
(dalam jutaan)
aktiva: 2006 2007
kas dan setara kas Rp xxx Rp xxx
piutang bunga Rp xxx Rp xxx
persediaan dan biaya dibayar dimuka Rp xxx Rp xxx
piutang lain-lain Rp xxx Rp xxx
investasi lancar Rp xxx Rp xxx
aktiva terikat untuk investasi dalam
tanah, bangunan, dan peralatan Rp xxx Rp xxx
tanah, bangunan, dan peralatan Rp xxx Rp xxx
investasi jangka panjang Rp xxx Rp xxx
jumlah aktiva Rp xxxxx Rp xxxxx

kewajiban dan aktiva bersih:


hutang usaha Rp xxx Rp xxx
pendapatan diterima dimuka Rp xxx Rp xxx
hutang lain-lain Rp xxx Rp xxx
wesel bayar Rp xxx Rp xxx
kewajiban tahunan Rp xxx Rp xxx
hutang jangka panjang Rp xxx Rp xxx
total kewajban Rp xxxxx Rp xxxxx

aktiva bersih
tidak terikat Rp xxx Rp xxx
terikat temporer Rp xxx Rp xxx
terikat permanen Rp xxx Rp xxx

24
total aktiva bersih Rp xxxxx Rp xxxxx
total kewajiban dan aktiva bersih Rp xxxxx Rp xxxxx

25
Laporan Aktivitas

Contoh:

RSUD KABUPATEN ABC


LAPORAN AKTIVITAS
UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
(dalam jutaan rupiah)
perubahan aktiva bersih tidak terikat Rp xxx
pendapatan dan penghasilan: Rp xxx
sumbangan Rp xxx
jasa layanan Rp xxx
penghasilan invetasi jangka panjang Rp xxx
penghasilan invetasi lain-lain Rp xxx
penghasilan bersih investasi jangka panjang yang belum
direalisasikan Rp xxx
lain-lain Rp xxx
total pendapatan dan penghasilan tidak terikat Rp xxx

aktiva bersih yang berakhir pembatasannya Rp xxx


pemenuhan program pembatasan Rp xxx
pemenuhan pembatasan perolehan peralatan Rp xxx
berakhirnya pembatasan waktu Rp xxx
total aktiva yang telah berakhir pembatasannya Rp xxx
total pendapatan, penghasilan, dan sumbangan Rp xxx

beban dan kerugian


program A Rp xxx
program B Rp xxx
program C Rp xxx
manajemen dan umum Rp xxx

26
pencarian dana Rp xxx
total beban Rp xxx
kerugian akibat kebakaran Rp xxx
total beban dan kerugian Rp xxx
kenaikan total aktiva bersih tidak terikat Rp xxx

perubahan aktiva bersih tingkat temporer:


sumbangan Rp xxx
penghasilan investasi jangka panjang Rp xxx
penghasilan bersih yang direalisasikan den belum direalisasikan
dari investasi jangka panjang Rp xxx
kerugian akruarital untuk kewajiban tahunan Rp (xxx)
aktiva bersih terbebaskan dari pembatasan Rp (xxx)
penurunan total aktiva bersih terikat temporer Rp xxx

perubahan aktiva bersih terikat permanen:


sumbangan Rp xxx
penghasilan dari investasi jangka panjang Rp xxx
penghasilan bersih terealisasikan dan belum terealisasikan dari
invetasi jangka panjang Rp xxx
kenaikan aktiva bersih terikat permanen Rp xxx
kenaikan aktiva bersih Rp xxx
aktuva bersih pada awal tahun Rp xxx
aktiva bersih pada akhir tahun Rp xxx

27
Laporan Arus Kas

Contoh:

RSUD KABUPATEN ABC


LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
(dalam jutaan rupiah)
arus kas dari aktivitas operasi:
kas dari pendapatan jasa Rp xxx
kas dari penyumbangan Rp xxx
kas dari piutang lain-lain Rp xxx
bunga dan dividen yang diterima Rp xxx
penerimaan lain-lain Rp xxx
bunga yang dibayarkan Rp (xxx)
kas yang dibayarkan kepada karyawan dan pemasok Rp (xxx)
hutang lain-lain yang dilunasi Rp (xxx)
kas bersih yang diterima untuk aktivitas operasi Rp (xxx)

arus kas dari aktivitas investasi:


ganti rugi dari asuransi kebakaran Rp xxx
pembelian peralatan Rp (xxx)
penerimaan dari penjualan investasi Rp xxx
pembelian investasi Rp (xxx)
kas bersih yang diterima untuk aktivitas investasi Rp (xxx)

arus kas dari aktivitas pembiayaan:


penerimaan dari kontribusi berbatas dari:
investasi dalam endowment Rp xxx
investasi dalam endowment berjangka Rp xxx
investasi bangunan Rp xxx

28
investasi perjanjian tahunan Rp xxx
Rp xxx
aktivitas pembiayaan lain:
bunga dari dividen berbatas untuk reinvestasi Rp xxx
pembayaran kewajiban tahunan Rp (xxx)
pembayaran wesel bayar Rp (xxx)
pembayaran kewajiban jangka panjang Rp (xxx)
Rp (xxx)
kas bersih yang diterima untuk aktivitas pembiyaan Rp (xxx)
kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas Rp (xxx)
kas dan setara kas pada awal tahun Rp xxx

kas dan setara kas pada akhir tahun Rp xxx

rekonsiliasi perubahan aktiva bersih menjadi aktiva bersih yang


digunakan untuk aktivitas operasi:
perubahan aktiva bersih Rp xxx

penyesuaian kas untuk rekonsiliasi perubahan aktiva bersih


menjadi kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi:
penyusutan Rp xxx
kerugian akibat kebakaran Rp xxx
kerugian aktuarial pada kewajiban tahunan Rp xxx
kenaikan piutang bunga Rp (xxx)
penurunan persediaan dan biaya dibayar dimuka Rp xxx
kenaikan piutang lain-lain Rp (xxx)
kenaikan hutang usaha Rp xxx
penurunan penerimaan penerimaan dimuka yang dapat
dikembalikan Rp (xxx)
penurunan dalam hutang lain-lain Rp (xxx)

29
sumbangan terkait untuk investasi jangka panjang Rp (xxx)
bunga dan deviden terkait untuk investasi jangka panjang Rp (xxx)
penghasilan bersih terealisasikan dan belum terealisasikan dari
investasi jangka panjang Rp (xxx)
kas bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi Rp (xxx)

data tambahan untuk aktivitas investasi dan pembiayaan nonkas:


peralatan yang diterima sebagai hibah Rp xxx
pembebasan premi asuransi kematian, nilai kas yang diserahkan Rp xxx

30
b. Rumah Sakit Swasta

Laporan Posisi Keuangan

Contoh:

RUMAH SAKIT SWASTA XYZ


LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2007
(Dalam Ribuan Rupiah, kecuali Data per Saham)
AKTIVA
2006 2007
AKTIVA LANCAR
kas dan setara kas Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
investasi jangka pendek Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
wesel tagih Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
piutang usaha

(setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-


ragu sebesar Rp xxx.xxx pada tahun 2006 dan
Rp xxx.xxx pada tahun 2007) Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
pihak yang mempunyai hubungan istimewa Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
pihak ketiga Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
piutang lain-lain

(setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-


ragu sebesar Rp xxx.xxx pada tahun 2006 dan
Rp xxx.xxx pada tahun 2007) Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
persediaan Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
pajak dibayar dimuka Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
biaya dibayar dimuka Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
aktiva lancar lain-lain Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
total aktiva lancar Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx

31
AKTIVA TIDAK LANCAR
piutang hubungan istimewa Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
aktiva pajak yang ditangguhkan Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
investasi pada perusahaan asosiasi Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
investasi jangka panjang lain Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
aktiva tetap

(setelah dikurangi akumulasi penyusutan


sebesar Rp xxx.xxx pada tahun 2007 dan Rp
xxx.xxx pada tahun 2006) Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
aktiva tak berwujud

(setelah dikurangi akumulasi penyusutan


sebesar Rp xxx.xxx pada tahun 2007 dan Rp
xxx.xxx pada tahun 2006)
aktiva lain-lain Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
jumlah aktiva tidak lancar Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
TOTAL AKTIVA Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx

32
Laporan Aktivitas

Contoh:

RUMAH SAKIT SWASTA XYZ


LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2006 DAN 2007
(Dalam Ribuan Rupiah, kecuali Laba per Saham dan SPE)
2006 2007
PENDAPATAN USAHA
departemen instalasi rawat inap (IRNA) Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
departemen instalasi rawat jalan (IRJA) Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
departemen laboraturium Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
departemen lainnya Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
restitusi Rp (xx.xxx.xxx) Rp (xx.xxx.xxx)
subsidi tidak mampu Rp (xx.xxx.xxx) Rp (xx.xxx.xxx)
selisih perhitungan klaim Rp (xx.xxx.xxx) Rp (xx.xxx.xxx)

BEBAN DEPARTEMENTALISASI
beban departemen instalasi rawat inap (IRNA) Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
beban departemen instalasi rawat jalan (IRJA) Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
beban departemen laboraturium Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
beban departemen lainnya Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
LABA (RUGI) KOTOR
(CEK LAGI APAKAH
DEPARTEMENTALISASI) Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
BEBAN USAHA
beban penjualan Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
beban umum dan administrasi Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx

33
jumlah beban usaha Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
LABA (RUGI) USAHA Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
laba (rugi) penjualan aktiva tetap - bersih Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
pendapatan bunga Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
beban bunga Rp (xx.xxx.xxx) Rp (xx.xxx.xxx)
laba (rugi) kurs - bersih Rp (xx.xxx.xxx) Rp (xx.xxx.xxx)
lain-lain - bersih Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
penghasilan (beban) lain-lain Rp (xx.xxx.xxx) Rp (xx.xxx.xxx)
BAGIAN LABA (RUGI) PERUSAHAAN
ASOSIASI Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN
BEBAN PAJAK (PENGHASILAN)
periode berjalan Rp (xx.xxx.xxx) Rp (xx.xxx.xxx)
ditangguhkan Rp (xx.xxx.xxx) Rp (xx.xxx.xxx)
Rp (xx.xxx.xxx) Rp (xx.xxx.xxx)
LABA (RUGI) DARI AKTIVITAS NORMAL Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
POS LUAR BIASA Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
LABA (RUGI) BERSIH Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DATAR Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM YANG
DIDILUSI Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
LABA (RUGI) BERSIH PER SPE Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx

34
Laporan Arus Kas

Contoh:

RUMAH SAKIT SWASTA XYZ


LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 DAN 2007
(Dalam Rupiah)
2006 2007
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
penerimaan kas dari pasien* Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
pembayaran kas kepada:
pemasok* Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
direksi dan karyawan Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
kas yang dihasilkan dari operasi Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
penghasilan bunga Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
hasil penjualan investasi jangka pendek Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
pembayaran bunga Rp (xx.xxx.xxx) Rp (xx.xxx.xxx)
pembayaran pajak penghasilan Rp (xx.xxx.xxx) Rp (xx.xxx.xxx)
penambahan investasi jangka pendek Rp (xx.xxx.xxx) Rp (xx.xxx.xxx)
arus kas sebelum pos luar biasa Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
hasil dari asuransi kebakaran Rp xx.xxx.xxx -
kas bersih dari aktivitas operasi Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


penurunan (kenaikan) deposito berjangka Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
hasil penjualan dari: Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
investasi jangka pendek Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
investasi jangka panjang lain Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
aktiva tetap Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
penerimaan dividen Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx

35
penerimaan bunga obligasi Rp xx.xxx.xxx Rp xx.xxx.xxx
penambahan aktiva tetap Rp (xx.xxx.xxx) Rp (xx.xxx.xxx)
investasi jangka pendek Rp (xx.xxx.xxx) Rp (xx.xxx.xxx)
investasi pada perusahaan asosiasi Rp (xx.xxx.xxx) Rp (xx.xxx.xxx)
investasi jangka panjang lain Rp (xx.xxx.xxx) Rp (xx.xxx.xxx)
penurunan (kenaikan) aktiva tak berwujud Rp (xx.xxx.xxx) Rp (xx.xxx.xxx)
penurunan (kenaikan) aktiva lain-lain Rp (xx.xxx.xxx) Rp (xx.xxx.xxx)
kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi Rp (xx.xxx.xxx) Rp (xx.xxx.xxx)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN


pinjaman jangka pendek Rp xx.xxx.xxx Rp (xx.xxx.xxx)
kenaikan (penurunan) hutang hubungan istimewa Rp xx.xxx.xxx Rp (xx.xxx.xxx)

*termasuk penerimaan/pembayaran dari/kepada pihak hubungan istimewa dalam rangka


kegiatan operasi.

36
2.2.4 Siklus Akuntansi dalam Rumah Sakit

PASIEN

Membayar
2.2.5
Kasir/bendahara RUMAH SAKIT
Laporan Keuangan

Penutupan
Transaksi

Buku Besar Neraca Neraca


Bukti Pembantu Saldo
Neraca
Surplus/ Saldo
Jurnal Defisit setalah
Kertas Penutupan
Buku Kerja
Besar Perubahan
Ekuitas
Neraca Awal Pembalikan
Penyesuaian (opsional)
Laporan
Arus Kas
Eliminasi

37
2.2.5 Perbedaan Laporan Keuangan Rumah Sakit Pemerintah dan
Rumah Sakit Swasta

Laporan Keuangan Laporan Keuangan Entitas


Aspek Perbedaan
Pemerintahan Bisnis (Swasta)
Fokus pada masalah
Fokus pada aspek
Fokus Laporan Keuangan finansial
finansial.
dan politik.
Lingkup Laporan Organisasi secara
Pada bagian organisasi.
Keuangan keseluruhan.
Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban
ditujukan
ditujukan kepada para
Akuntabilitas pada pihak
pemegang saham dan
legislatif/parlemen
kreditur.
dan masyarakat.
Orientasi pada jangka
Orientasi pada jangka
panjang tidak dapat
panjang
Orientasi Laporan dilakukan secara mendetail
karena terkait dengan
Keuangan karena dibatasi oleh
konsep
adanya
politik dan kenegaraan.
ketidakpastian pasar.
Ditentukan oleh Standar
Ditentukan oleh Standar Akuntansi Keuangan
Aturan Pelaporan Akuntansi Pemerintahan (SAK),
(SAP). pasar modal dan praktek
akuntansi.
Diperiksa oleh Badan Diperiksa oleh pihak
Pihak Pemeriksa Laporan
Pengawas auditor
Keuangan
Keuangan (BPK). independen.
Sebagian masih
Penggunaan Dasar Sepenuhnya menggunakan
menggunakan
Akuntansi dasar akuntansi akrual.
dasar akuntansi kas.

38
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa akuntansi dalam rumah sakit
menghasilkan informasi yang digunakan manajer untuk menjalankan operasi
rumah sakit. Akuntansi rumah sakit juga memberikan informasi kepada pihak-
pihak yang berkepentingan untuk mengetahui kinerja ekonomi dan kondisi
rumah sakit. Secara umum, akuntansi rumah sakit dapat didefinisikan sebagai
system informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi rumah sakit.

Terdapat beberapa istilah umum akuntansi yang digunakan dalam organisasi


rumah sakit dalam pelaporan keuangannya. Beberapa istilah tersebut antara
lain meliputi: neraca, aktiva (lancar dan tetap), kewajiban (jangka panjang dan
jangka pendek), ekuitas pemilik, arus kas, laba rugi, pendapatan, biaya, dll.

Ketika operasi jasa rumah sakit berorientasi pada orang dan dipicu oleh orang,
sangat sulit untuk secara otomatis efektif mengendalikan biaya jasa
dibandingkan sector bisnis yang bukan jasa. Jenis dari bisnis ini, tidak
biasanya mengharuskan penggunaan prosedur akuntansi yang unik dan
teknik-teknik yang diharuskan oleh operasi jasa.

39
DAFTAR PUSTAKA
Arfan Ikhsan, Ida Bagus Agung Dharmanegara. 2010. Akuntansi dan Manajemen
Keuangan Rumah Sakit; Graha Ilmu.

Indra Bastian. 2008. Akuntansi Kesehatan; Erlangga

https://rida1795.blogspot.com/2017/03/perbedaan-laporan-keuangan-
pemerintahan.html

40
PERTANYAAN DAN JAWABAN:

1. Haykal Daditullah: Mengapa dalam perkembangannya Rumah Sakit sebagai


lembaga social, kemanusiaan bergeser fungsinya yang berorientasi kepada
bisnis?
Jawaban: sejalan dengan kemajuan dan perkembangan ilmu serta tekonologi
kedokteran, rumah sakit telah berkembang dari suatu lembaga kemanusiaan,
keagamaan dan social yang murni, menjadi suatu lembaga yang lebih
mengarah dan lebih berorientasi kepada bisnis, disebabkan para pemodal
diperbolehkan untuk mendirikan rumah sakit dibawah badan hukum yang
bertujuan mencari profit.
2. Roland Regent: Apa pengaruh dana BPJS terhadap laporan keuangan rumah
sakit?
Jawaban: pengaruh dari transaksi BPJS merupakan dana yang diperoleh dari
BPJS dapat merubah ekuitas rumah sakit yaitu laporan posisi keuangan pada
piutang pelayanan dan selanjutnya laporan operasional menambah pendapatan
dari jasa layanan.
3. Renda Malenza: Apa perbedaan laporan keuangan rumah sakit pemerintah
dan laporan keuangan rumah sakit swasta?
Jawaban:

Laporan Keuangan Laporan Keuangan Entitas


Aspek Perbedaan
Pemerintahan Bisnis (Swasta)
Fokus pada masalah
Fokus pada aspek
Fokus Laporan Keuangan finansial
finansial.
dan politik.
Lingkup Laporan Organisasi secara
Pada bagian organisasi.
Keuangan keseluruhan.

Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban
ditujukan ditujukan kepada para
Akuntabilitas
pada pihak pemegang saham dan
legislatif/parlemen kreditur.

41
dan masyarakat.
Orientasi pada jangka
Orientasi pada jangka
panjang tidak dapat
panjang
Orientasi Laporan dilakukan secara mendetail
karena terkait dengan
Keuangan karena dibatasi oleh
konsep
adanya
politik dan kenegaraan.
ketidakpastian pasar.
Ditentukan oleh Standar
Ditentukan oleh Standar Akuntansi Keuangan
Aturan Pelaporan Akuntansi Pemerintahan (SAK),
(SAP). pasar modal dan praktek
akuntansi.
Diperiksa oleh Badan Diperiksa oleh pihak
Pihak Pemeriksa Laporan
Pengawas auditor
Keuangan
Keuangan (BPK). independen.
Sebagian masih
Penggunaan Dasar Sepenuhnya menggunakan
menggunakan
Akuntansi dasar akuntansi akrual.
dasar akuntansi kas.

42

Anda mungkin juga menyukai