Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk mengurangi risiko informasi antara pembuat laporan (manajemen) dengan
pengguna laporan (user). Semakin kompleksnya kondisi masyarakat memungkinkan
pengambil keputusan memperoleh informasi yang tidak dapat dipercaya dan tidak
dapat diandalkan. Untuk itu maka dibutuhkan audit dalam sebuah organisasi.
Informasi dalam laporan keuangan yang dibuat oleh manajer tidak akan dapat
digunakan oleh para pengguna jika informasi dalam laporan keuangan tersebut belum
di audit, sehingga audit itu mempunyai peranan penting bagi para pengguna untuk
pengambilan keputusan.
Jenis audit bermacam-macam, disini penulis akan menjelaksan tentang audit siklus
perolehan dan pembayaran kembali modal. Siklus perolehan dan pembayarankembali
modal meliputi pembayaran bunga dan deviden. Perkiraan-perkiraan utama dalam
siklus ini meliputi wesel bayar, utang kontrak, utang hipotik, utang obligasi, beban
bunga, bunga masih harus dibayar, kas di bank, modal-saham biasa, modal – saham
preferan, agio modal, modal donasi, laba ditahan, apropriasi laba ditahan, saham
perbendaharaan, dividen yang diumumkan, utang dividen, perusahaan perorangan-
perkiraan modal, perkiraan-perkiraan modal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja karakteristik siklus akuisisi dan pembayaran kembali modal?
2. Apa saja akun-akun dalam siklus akuisisi dan pembayaran kembali modal?
3. Apa itu wesel bayar?
4. Bagaimana pengendalian intern atas wesel bayar?
5. Bagaimana pengujian atas saldo wesel bayar?
6. Apa tujuan audit pemilik?
7. Bagaimana pengendalian intern ekuitas pemilik?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan karakteristik siklus akuisis dan pembayaran kembali modal
2. Mengetahui akun-akun dalam siklus akuisis dan pembayaran kembali
modal
3. Menjelaskan pengertian wesel bayar
4. Mengetahui pengendalian intern atas wesel bayar
5. Mengetahui pengujian atas saldo wesel bayar
6. Menjelaskan tujuan audit ekuitas pemilik
7. Mengetahui pengendalian intern ekuitas pemilik

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Audit Siklus Akuisi Modal dan Pembayaran Kembali


Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali , yang berkenaan dengan
akuisisi sumber daya modal melalui utang berbunga dan ekuitas pemilik serta
pembayaran kembali modal. Siklus ini juga mencakup pembayaran bunga dan
deviden.
2.1.1 Karakteristik siklus akuisisi dan pembayaran kembali modal
Empat karakteristik siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali yang akan
mempengaruhi audit atas akun – akun adalah sebagai berikut :
 Secara relative hanya ada segelintir transaksi yang mempengaruhi saldo akun,
tetapi setiap transaksi itu sering kali sangat material.
 Pengecualian atau salah saji satu transaksi dapat bersifat material. Akibatnya
sering kali auditor lebih menekankan pada tujuan audit yang berkaitan dengan
saldo ( kelengkapan dan keakuratan ) ketika mengaudit akun – akun tersebut.
 Ada hubungan legal antara entitas klien dan pemegang saham, obligasi atau
dokumen kepemilikan yang serupa.
 Ada hubungan langsung antara akun deviden dan bunga serta utang dan
ekuitas.  Dalam audit atas utang berbunga, auditor harus memverifikasi secara
simultan beban bunga dan utang berbunga terkait.

2.2 Akun-Akun Dalam Siklus


Akun – akun dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali tergantung
pada jenis bisnis yang dioperasikan perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut
dibiayai. Semua perusahaan memiliki modal saham dan laba ditahan, tetapi beberapa
mungkin juga memiliki saham preferen, modal disetor tambahan, dan saham treasuri.
Pada siklus lainnya,kas merupakan akun yang penting dalam siklus ini karena akuisisi
manapun pembayan kembali modal mempengaruhi akun kas. Karakteristik unik dari
siklus akuisis modal dan pembayaran kembali mempengaruhi cara auditor

3
memverifikasi akun-akun dalam siklus. Siklus ini sering kali melibatkan akun-akun
berikut; Weser bayar, Utang kontrak, Utang hipotik, Utang obligasi, Beban bunga,
Bunga akrual, Apropriasi laba ditahan, Saham treasuri, Kas di bank, Modal saham-
Biasa, Modal saham-Preferen, Dividen yang diumumkan, Agio saham,Modal
sumbangan, Laba ditahan, Utang dividen, Perusahaan perseorangan-akun modal,
Persekutuan-akun modal.

2.2.1 Wesel Bayar


Wesel bayar (note payable ) adalah kewajiban hokum kepada kreditor, yang
mungkin dijamin atau tidak dijamin oleh aktiva, dan menggunakan bunga. Wesel
diterbitkan untuk tujuan yang berbeda, dan property yang diberikan sebagai jaminan
untuk mencakup berbagai aktiva, seperti sekuritas , piutang usaha, persediaan dan
aktiva tretap. Tujuan dari audit wesel bayar adalah untuk menentukan apakah :
 Pengendalian internal terhadap wesel bayar sudah memadai
 Transaksi pembayaran pokok dan bunga yang melibatkan wesel bayar
diotorisasi secara layak serta dicatat sesuai dengan enam tujuan audit yang
berkaitan dengan transaksi.
 Kewajiban untuk wesel bayar dan beban bunga terkait serta kewajiban akrual
telah dinyatakan secara layak seperti yang didefenisikan oleh tujuh dari
delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.
 Pengungkapan yang terkait dengan weser bayar dan bebab bunga terkait
memenuhi empat tujuan audit penyajian dan pengungkapan.

2.2.2 Pengendalian internal


Terdapat empat pengendalian yang penting terhadap wesel bayar :
 Otorisasi yang tepat atas penerbitan wesel baru. Tanggung jawab atas
penerbitan wesel baru harus diberikan kepada dewan direksi atau personil
manajemen tingkat tinggi.

4
 Pengendalian yang memadai terhadap pembayaran kembali pokok dan bunga.
Pembayaran bunga dan pokok secara periodic harus menjadi subjek
pengendalian dalam siklus akuisisi dan pembayaran.
 Dokumen dan catatan yang memadai. Mencakup catatan pembantu dan
pengendalian terhadap wesel kosong serta wesel yang telah dibayar oleh orang
yang berwenang.
 Verifikasi independen periodic. Secara periodic, catatan wesel yang terinci
harus direkonsiliasi dengan buku besar umum dan dibandingkan dengan
catatn pemegang wesel oleh karyawan yang tidak bertanggung jawab
menyimpan catatan yang terinci.

2.2.3 Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substansi atas Transaksi


Pengujian atas transaksi wesel bayar melibatkan penerbitan wesel dan
pembayaran kembali pokok serta bunganya. Pengujian audit tersebut merupakan
bagian dari pengujian pengendalian substantive atas transaksi untuk penerimaan kas
dan pengeluaran kas.
Pengujian pengendalian untuk wesel bayar dan bunga yang terkait harus
menekankan pada pengujian empat pengendalian yang baru dibahas.
2.2.4 Prosedur Analitis
Prosedur analitis merupakan hal yang penting bagi wesel bayar karena
pengujian atas rincian saldo untuk beban bunga dan bunga akrual seringkali dapat
doeliminasi apabila hasilnya menguntungkan.

Tabel 1 Prosedur Analitis Untuk Wesel Bayar


Prosedur Analitis Kemungkinan Salah saji
Menghitung ulang beban bunga atas dasar suku rata-rata dan Salah saji beban bunga dan bunga akrual atau penghapusan
wesel bayar bulanan secara keseluruhan wesel bayar yang beredar
Membandingkaan setiap wesel yang beredar dengan tahun Penghapusan atau salah saji wesel bayar
sebelumnya
Membandingkan total saldo wesel bayar,beban bunga, dan Salah saji beban bunga dan bunga akrual atau wesel bayar
bunga akrual dengan saldo tahun sebelumnya
2.2.5 Pengujian Atas Rincian Saldo

5
Dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang paling penting dalam
wesel bayar adalah;
1. Wesel bayar yang ada telah dijantumkan (kelengkapan)
2. Wesel bayar dalam skedul telah dicatat secara akurat (keakuratan)
Selain tujuan yang berkaitan dengan saldo, empat tujuan yang berkaitan
dengan penyajian dan pengungkapan juga merupakan hal yang penting bagi wesel
bayar karena standar akuntansi mengharuskan agar catatan kaki mengambarkan
secara memadai syarat wesel bayar yang beredar dan asset yang dijamin atas
pinjaman tersebut. Ketika auditor melaksanakan pengujian atas rincian saldo untuk
tujuan audit yang berkaitan dengan saldo, bukti yang diperoleh akan membantu
memenuhi tujuan penyajian dan pengungkapan wesel bayar.

Tabel 2 Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo dan pengujian atas Rincian Saldo untuk Wesel
Bayar dan Bunga
Tujuan Audit yang Berkaitan Presedur Pengujian atas Rincian Komentar
dengan Saldo Saldo yang Umum
Wesel bayar dalam skedul wesel Menfoot daftar wesel bayar untuk Hal tersebut seringkali dilakukan atas
bayar sama dengan register wesel bayar dan bunga akrual. dasar 100 persen karena ukuran
atau file induk wesel bayar Menelusuri totalnya ke buku besar populasi yang kecil atau dilakukan
klien, dan totalnya umum . dengan menggunakan perangkat lunak
dijumlahkan dengan benar Menelusuri setiap wesel bayar ke file audit jika ada volume wesel yang
serta sama dengan buku besar induk. besar.
umum (detail tie-in)
Wesel bayar dalam skedul Mengonfirmasi wesel bayar. Tujuan eksistensi tidak sepenting
memang ada (eksistensi) Memeriksa salinan duplikat wesel kelengkapan atau keakuratan.
untuk melihat otorisasi
Memeriksa notulen perusahaan
menyangkut persetujuan pinjaman.
Wesel bayar yang ada telah Memeriksa wesel yang dibayar setelah Tujuan ini penting untuk
dijantumkan dalam skedul akhir tahun untuk menentukan mengungkapkan baik kesalahan
wesel bayar (Kelengkapan). apakah hal itu merupakan kewajiban maupun kecurangan. Ketiga prosedur
pada tanggal neraca. tersebut dilakukan pada sebagian besar
Memperoleh konfirmasi bank standar audit. Prosedur tambahan untuk

6
yang meliputi referensi khusus mencari kewajiban yang dihapus
tentang keberadaan wesel bayar dari mungkin di perlukan jika pengandalian
semua bank di mana klien internalnya lemah.
melakukan bisnis.
Mereview rekonsiliasi bank
menyangkut wesel baru yang
dikredit secar langsung ke akun bank
oleh bank.

Wesel bayr dan bunga akrual Memeriksa salinan duplikat wesel Dalam beberapa kasus,mungkin perlu
pada skedul sudah akurat menyangkut pokok dan suku bunga. menghitung dengan menggunakan
(keakuratan). Mengonfirmasi wesel bayar, suku teknik nilai sekarang, suku bunga yang
bunga,dan tanggal terakhir dimana berlaku atau jumlah pokok wesel.
bunga dibayar. Contohnya adalah ketika peralatan
Menghitung kembali bunga akrual. diperoleh dengan wesel.
Wesel bayar dalam skedul telah Memeriksa tanggal jatuh tempo pada
diklasifikasikan dengan benar salinan duplikat wesel untuk
(klasifikasi). menentukan apakah semua bagian
wesel merupakan kewajiban tidak
lancar.
Mereview wesel untuk menentukan
apakah ada wesel bayar atau utang
usaha dari pihak terkait.
Wesel bayar dicantumkan dalam Memeriksa salinan duplikat wesel Wesel harus di cantumkan sebagai
periode yang benar (pisah untuk menentukan apakah telah kewajiban periode berjalan ketika
batas) diberi tanggal pada atau sebelum diberi tanggal pada atau sebelum
tanggal neraca. tanggal neraca.
Perusahaan memiliki kewajiban Memeriksa wesel untuk mentukan
untuk membayar wesel bayar apakah perusahaan memiliki
(Kewajiban) kewajiban untuk membayar.

2.3 Ekuitas Pemilik

7
Terdapat perbedaan yang penting dalam audit atas ekuitas pemilik antara
perusahaan terbuka dan perusahaan tertutup.

 Perusahaan tertutup
Umumnya memiliki sedikit pemegang saham, sering kali terjadi transaksi,
jika ada berkenaan dengan akujn modal saham selama tahun berjalan. Satu –
satunya transaksi yang dimasukkan dalam bagian ekuitas pemilik
kemungkinan adalah perubahan ekuitas pemilik akibat laba atau rugi tahunan
dan pengumuman dividen. Perusahaan tertutup jarang membayar dividen,
sehingga auditor hanya akan menghabiskan waktu yang sedikit untuk
memverifikasi ekuitas pemilik, walaupuin harus mjenguji catatan perusahaan.
 Perusahaan terbuka
Ekuitas pemilik jauh lebih kompleks karena banyaknya jumlah pemegang
saham dan individu yang memiliki saham sering berubah. Pengujian untuk
memverifikasi akun ekuitas pemilik yang utama dalam suatu perusahaan
terbuka, yang mencakup : modal dan saham biasa, agio saham, laba ditahan
dan dividen yang terkait. Menyajikan suatu tinjauan mengenai akun ekuitas 
pemilik khusus yang akan dibahas. Tujuan dari setiap akun itu adalah untuk
menentukan apakah :
 Pengendalian internal terhadap modal saham dan dividen terkait sudah
memadai
 Transaksi ekuitas pemilik telah dicatat dengan benar , seperti didefenisikan
oleh enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi
 Saldo ekuitas pemilik telah dicatat secara layak, seperti didefenisikan oleh
delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo, dan disajikan serta
diungkapkan secara layak, seperti didefenisikan oleh empat tujuan audit yang
berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan untuk akun ekuitas pemilik.

2.3.1 Pengendalian Internal

8
Beberapa pengendalian internal sangatlah penting bagi aktivitas ekuitas
pemilik yang penting. Beberapa dari pengendalian tersebut dalam bagian berikut;
 Otorisasi Transaksi yang Tepat, karena setiap transaksi ekuitas pemilik
umumnya bersufat material, banyak dari transaksi tersebut harus disetujui
oleh dewan direksi. Jenis transaksi ekuitas pemilik berikut biasanya
memerlukan otorisasi khusus;
o Penerbitan modal saham ; otorisasi itu termasuk jenis ekuitas yang
akan diterbitkan ( seperti saham preferen atau saham biasa ), jumlah
saham yang akan diterbitlkan, nilai pari saham, kondisi privilege bagi
setiap saham selain saham biasa, dan tanggal penerbitan.
o Pembelian kembali modal saham ; pembelian kembali saham biasa
atau saham preferen, penetapan waktu pembelian kembali, dan jumlah
yang akan dibayar atau saham semuanya harus disetujui oleh dewan
direksi.
o Pengumuman dividen ; dewan direksi harus mengotorisasi bentuk
dividen ( seperti tunai atau saham ), jumlah dividen per saham, dan
catatan serta tanggal pembayaran dividen.
 Penyimpanan Catatan dan Pemisahan Tugas yang Tepat, jika suatu
perusahaan menyimpan catatan miliknya sendiri mengenai transaksi saham
dan saham yang beredar, pengendalian internal harus memadai untuk
memastikan bahwa :
o Pemilik actual saham diakui dalam catatan perusahaan
o Jumlah dividen yang benar dibayar kepemegang saham yang memiliki
saham pada tanggal pencatatan dividen
o Potensi misapropriasi aktiva telah diminimalisasi
 File Induk Modal Saham Pemegang Saham adalah catatan saham yang
beredar pada suatu waktu tertentu. File induk berfungsi sebagai pengecek
terhadap keakuratan catatan sertifikat modal saham dan saldo saham biasa

9
dalam buku besar umum. File tersebut juga digunakan sebagai dasar bagi
pembayaran dividen.
 Panitera Independen dan Agen Transfer Saham, setiap perusahaan yang
sahamnya terdafrtar di bursa saham diwajibkan memiliki panitera independen 
sebagai pengendali untuk mencegah penerbitan sertifikat saham yang tidak
tepat. Tanggung jawab panitera independen adalah memastikan bahwa saham
diterbitkan oleh perusahaan sesuai dengan provisi modal saham dalam akta
perusahaan dan otorisasi dewan direksi.

2.3.2 Audit Modal Saham dan Modal Disetor

Auditor sangat memperhatikan empat hal berikut ketika mengaudit modal


saham dan agio saham;

1. Transaksi modal saham yang ada telah dicatat. Auditor dapat


mengkonfirmasikan apakah setiap transaksi modal saham memang terjadi
serta keakuratan transaksi yang ada dengan mereka dan kemudian
menentukan apakah semua transaksi telah dicatat.
2. Transaksi modal saham yang dicatat memang terjadi dan dicatat secara
akurat. Auditor dapat segera memverifikasi keakuratan pencatatan transaksi
modal saham secara tunai dengan mengkonfirmasi jumlahnya dengan agen
transfer dan menelusuri jumlah transaksi modal saham yang tercatat ke
penerimaan kas.
3. Modal saham dicatat secara akurat. Auditor memverifikasi saldo akhir akun
modal saham dengan menentukan terlebih dahulu jumlah saham yang beredar
pada tanggal neraca. Konfirmasi dari agen transfer merupakan cara yang
paling sederhana untuk memperoleh informasi ini.
4. Modal saham disajikan dan diungkapkan secara layak. Sumber informasi
yang paling penting untuk menentukan apakah keempat tujuan yang berkaitan
dengan penyajian dan pengungkapan bagi aktivitas modal saham telah

10
dipenuhi adalah akta perusahaan, notulen rapat dewan direksi, dan analisis
auditor mengenai transaksi modal saham. Keenam tujuan audit yang berkaitan
dengan transaksi, tujuan yang paling penting, termasuk yang berkenaan
dengan utang dividen yaitu :
a. Dividen yang dicatat memang terjadi (keterjadian)
b. Dividen yang ada telah dicatat (kelengkapan)
c. Dividen telah dicatat secara akurat (keakuratan)
d. Dividen dibayar kepada pemegang saham yang ada (keterjadian)
e. Utang dividen telah dicatat (kelengkapan)
f. Utang dividen telah dicatat secara akurat (keakuratan

2.3.3 Audit laba Ditahan

Titik awal audit terhadap laba ditahan adalah analisis terhadap laba ditahan
untuk seluruh tahun yang bersangkutan (meliputi keterangan tentang setiap transaksi
yang mempengaruhi laba ditahan).

Untuk menyelesaikan audit atas pengkreditan atas laba ditahan yang berasal
dari laba tahun yang bersangkutan dilakukan dengan menelurusi jurnal dalam laba
ditahan ke dalam laba bersih pada perhitungan laba rugi. Prosedur ini dilakukan pada
saat-saat terakhir audit seluruh ayat jurnal penyesuaian yang mempengaruhi laba
bersih disesuaikan.

Setelah auditor yakin bahwa transaksi tersebut dapat diklasifikasikan sebagai


transaksi laba ditahan, langkah berikutnya adalah menentukan apakah nilai transaksi
tersebut sudah benar.

Pertimbangan penting lainnya dalam audit laba ditahan adalah menilai apakah
ada transaksi yang seharusnya dimasukan tetapi belum dicatat.

Hal penting dalam menentukan apakah laba ditahan diungkapkan dengan


benar dalam neraca adalah keberadaan pembatasan-pembatasan terhadap pembayaran

11
dividen. Pembatasan-pembatasan ini harus diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Siklus akuisisi modal dan
pembayaran kembali , yang berkenaan dengan akuisisi sumber daya modal melalui
utang berbunga dan ekuitas pemilik serta pembayaran kembali modal. Siklus ini juga
mencakup pembayaran bunga dan deviden.
Wesel bayar (note payable ) adalah kewajiban hokum kepada kreditor, yang
mungkin dijamin atau tidak dijamin oleh aktiva, dan menggunakan bunga. Pada
umumnya wesel diterbitkan selama satu periode antara satu bulan dan satu tahun,
tetapi ada juga yang leboh lama. Wesel diterbitkan untuk tujuan yang berbeda, dan
property yang diberikan sebagai jaminan untuk mencakup berbagai aktiva, seperti
sekuritas , piutang usaha, persediaan dan aktiva tretap. Pembayaran pokok dan bunga
atas wesel harus dilakuakn sesuai dengan persyaratan dalam perjanjian pinjaman.
Dalam sebagian perusahaan tertutup , yang umumnya memiliki sedikit pemegang
saham, sering kali terjadi transaksi, jika ada berkenaan dengan akujn modal saham
selama tahun berjalan. Sedangkan Bagi perusahaan terbuka verifikasi atau ekuitas
pemilik jauh lebih kompleks karena banyaknya jumlah pemegang saham dan individu
yang memiliki saham sering berubah.

13

Anda mungkin juga menyukai