Anda di halaman 1dari 34

SAK EMKM

Entitas Mikro Kecil Menengah

Nama Kelompok Liability

Mohd Ilham 1702121822


Ode Asra 1702121664
Siti Mulyati 1702114629
Yoland Prasetio 1702114696
Yuni Rianti 1702122645
Pilar Standar Pelaporan Akuntansi
Keuangan di Indonesia
SAK SAK SAK SAK
UMUM ETAP EMKM
Dasar penyusunan Berbasis IFRS Standar lokal. Standar lokal.
Standards.
Pengaturan Entitas Entitas tanpa (1) Entitas tanpa
perlakuan dengan akuntabilitas akuntabilitas
akuntansi (ruang akuntabilita publik yang publik yang
lingkup) s publik signifikan, signifikan dan
yang namun (2) entitas yang
signifikan. menerbitkan memenuhi
laporan definisi
keuangan untuk dan karakteristik
tujuan umum sesuai UU No 20
bagi Tahun 2008 tentang
penggunanya. UMKM.
Pilar Standar Pelaporan Akuntansi
Keuangan di Indonesia
SAK EMKM

Disahkan 24 Oktober 2016, dilaunching pada KNA


VIII 8 Desember 2016

Isi Standar
• Kata Pengantar
• Standar – 18 bab  isi pokok standar
• Dasar Kesimpulan  bukan bagian standar
• Contoh Ilustrasi laporan keuangan – dilengkapi contoh
jurnal penyesuaian kas menjadi akrual  bukan bagian dari
standar
ISI SAK EMKM
.

.
Bab 10 Investasi pada Ventura
Bab 1 Ruang Lingkup
Bersama
Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive
Bab 11 Aset Tetap
Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan
Bab 12 Aset Takberwujud
Bab 4 Laporan Posisi Keuangan
Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas
Bab 5 Laporan Laba Rugi
Bab 14 Pendapatan dan Beban
Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan
Bab 15 Pajak Penghasilan
Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi
Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang
dan Kesalahan
Asing
Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan
Bab 17 Ketentuan Transisi
Bab 9 Persediaan
Bab 18 Tanggal Efektif
RUANG LINGKUP

Standar digunakan untuk entitas mikro, kecil dan


menengah

• ETAP yang memenuhi definisi dan kriteria usaha


mikro, kecil, dan menengah sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia, selama dua tahun berturut-turut.

Dapat digunakan entitas lain jika otoritas mengijinkan


entitas tersebut menyusun laporan keuangan dengan
menggunakan SAK EMKM
UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
Menengah.

Kriteria Usaha Mikro


• Kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 - lima puluh juta rupiah, tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
• Hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00
Kriteria Usaha Kecil
• Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 - Rp 500.000.000,00, tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
• Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 - Rp
2.500.000.000,00.
Kriteria Usaha Menengah :
• Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 - Rp. 10.000.000.000,00, tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
• Hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 -50.000.000.000,00.
KONSEP & PRINSIP
PERVASIF
Tujuan Laporan Keuangan

Posisi Keuangan & Kinerja

Pengakuan Unsur-Unsur Laporan Keuangan

Pengukuran Unsur-Unsur Laporan Keuangan

Materialitas

Asumsi Dasar

Saling Hapus
TUJUAN LAPORAN POSISI KEUANGAN
KEUANGAN

• Menyediakan informasi posisi • Aset  sumber daya yang


keuangan dan kinerja keuangan dikuasai entitas akibat dari
bagi sejumlah besar pengguna peristiwa masa lalu dan manfaat
(mis kreditor dan investor) dalam ekonomi masa depan diharapkan
pengambilan keputusan ekonomi akan diperoleh oleh entitas.
– general purposes • Liabilitas  kewajiban kini
• Pertanggungjawaban manajemen entitas yang timbul dari peristiwa
atas sumber daya yang masa lalu, yang penyelesaiannya
dipercayakan kepadanya. mengakibatkan arus keluar
sumber daya yang mengandung
manfaat ekonomi.
• Ekuitas  hak residual atas aset
entitas setelah dikurangi seluruh
liabilitasnya.
KINERJA

KINERJA
• Disajikan dalam laba rugi selama periode pelaporan
• Informasi kinerja meliputi informasi penghasilan dan beban

PENGHASILAN (INCOME)

• kenaikan manfaat ekonomi selama periode dalam bentuk arus kas


masuk atau kenaikan aset, atau penurunan liabilitas yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanam modal.

BEBAN (EXPENSES)
• penurunan manfaat ekonomi selama periode dalam bentuk arus kas
keluar atau penurunan aset, atau kenaikan liabilitas yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak disebabkan oleh
distribusi kepada penanam modal.
2
PENGAKUAN UNSUR-UNSUR LAPORAN
KEUANGAN
Pengakuan adalah proses pembentukan suatu pos dalam laporan keuangan 
memenuhi kriteria manfaat ekonomik dan keandalan
• Manfaat ekonomik masa depan akan mengalir
• Memiliki biaya yang dapat diukur dengan andal

Manfaat ekonomik masa depan

• Manfaat ekonomik mengalir ke dalam atau ke luar entitas


• Pengkajian derajat ketidakpastian
• Penilaian dibuat individual atau kelompok

Keandalan pengukuran

• Secara umum biaya suatu pos dapat diukur dengan andal


• Biaya kadang, harus diestimasi
• Jika pengukuran layak tidak mungkin dilakukan maka pos tersebut tidak diakui dan
tidak disajikan dalam laporan keuangan
Pengukuran dan Materialitas

Pengukuran
• Proses penetapan jumlah uang untuk mengakui aset, liabilitas,
penghasilan dan beban
• Dasar pengukuran adalah biaya historis  kas atas setara kas yang
dibayarkan atau diterima pada tanggal perolehan

Materialitas
• Relevansi dipengaruhi oleh hakikat dan meterialitas
• Material jika kelalaian atau kesalahan pos laporan keuangan baik
sendiri atau secara bersama mempengaruhi keputusan pengguna.
• Materialitas tergantung ukuran dan sifat dari kelalaian atau
mencantumkan.
• Ukuran dan sifat menjadi faktor penentu materialitas
Pengakuan dan Pengukuran Pervasif

Persyaratan untuk pengakuan dan pengukuran aset, liabilitas, penghasilan,


dan beban dalam ED SAK EMKM didasarkan pada konsep dan prinsip
pervasif dari Rerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.

Dalam hal tidak ada suatu pengaturan tertentu dalam ED SAK EMKM untuk
transaksi atau peristiwa lain, maka entitas mempertimbangkan definisi,
kriteria pengakuan dan konsep pengukuran untuk aset, liabilitas,
penghasilan, dan beban di dalam Bab 2 ini.
ASUMSI DASAR

Akrual
• akun-akun diakui sebagai aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, dan beban
ketika memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk masing-masing
akun-akun tersebut

Kelangsungan Usaha
• Entitas mememiliki kemampuan untuk melanjutkan usahanaya di mase
depan

Konsep Entitas Bisnis


• Entitas dipisahkan secara jelas dengan pemilik dan entitas lainnya
SALING HAPUS

Saling hapus aset dan liabilitas atau pendapatan dan beban, tidak
diperkenankan, kecuali disyaratkan atau diizinkan oleh SAK EMKM.

Jika aktivitas normal entitas tidak termasuk membeli dan menjual aset
tetap, maka entitas melaporkan keuntungan dan kerugian atas pelepasan
aset tetap secara neto
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

Penyajian wajar laporan keuangan mensyaratkan entitas untuk


menyajikan informasi untuk mencapai tujuan:

• relevan: informasi dapat digunakan untuk proses pengambilan


keputusan.
• representasi tepat: informasi disajikan secara tepat atau apa yang
seharusnya disajikan dan bebas dari kesalahan material dan bias.
• keterbandingan: informasi dalam laporan keuangan dapat
dibandingkan antar periode dan antar entitas untuk mengevaluasi posisi
dan kinerja keuangan.
• keterpahaman: informasi disajikan agar mudah dipahami oleh
pengguna. Pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang
memadai serta kemauan untuk mempelajari informasi tersebut dengan
ketekunan yang wajar.
LAPORAN KEUANGAN
Laporan Posisi Laporan Catatan atasLaporan
Keuangan Laba Rugi Keuangan

• Mencakup akun-akun • Mencakup akun- • Memuat: (1)


dalam par 4.2. akun: pernyataan bahwa
• Tidak ada ketentuan pendapatan, laporan keuangan
tentang format atau beban keuangan, telah disusun sesuai
urutan penyajian beban pajak. dengan SAK
akun. EMKM,
• Dapat menyajikan (2) ikhtisar
kebijakan
aset lancar dan aset
akuntansi, dan (3)
tidak lancar, serta
informasi tambahan
liabilitas jangka
dan rincian akun
pendek dan liabilitas
tertentu yang
jangka panjang.
menjelaskan
transaksi penting
dan material.
ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan jumlah


neto disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya
jika, entitas:
• memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk
melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui; dan
• memiliki intensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk
merealisasikan aset tersebut dan menyelesaikan liabilitasnya
secara bersamaan.
Entitas menyajikan aset keuangan dalam kelompok aset pada
laporan posisi liabilitas keuangan dalam kelompok liabilitas pada
laporan posisi keuangan.
ASET TAK BERWUJUD
Entitas mengakui aset tak berwujud yang diperoleh secara terpisah, jika:


dapat dipastikan entitas akan memperoleh manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut; dan

biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal.

Entitas mengukur aset tak berwujud yang diperoleh secara terpisah sebagai beban
dibayar di muka sebesar biaya perolehannya.

Biaya perolehan aset tak berwujud meliputi harga beli dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan
langsung dalam mempersiapkan aset untuk digunakan sesuai dengan intensinya.

Entitas menghentikan pengakuan aset takberwujud pada saat:

• aset takberwujud dilepaskan; atau


• ketika tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan
atau pelepasan aset tetap tersebut.
LIABILITAS DAN EKUITAS
Pengakuan dan Pengukuran Liablitas • Modal yang disetor dapat berupa
kas atau setara kas atau aset
• Liabilitas diakui dalam laporan
posisi keuangan jika pengeluaran nonkas yang dicatat sesuai
sumber daya yang mengandung dengan peraturan perundangan
manfaat ekonomi dipastikan akan yang berlaku.
dilakukan untuk menyelesaikan
kewajiban entitas dan jumlah – Berbentuk PT: akun tambahan
yang harus diselesaikan dapat modal disetor disajikan untuk
diukur dengan andal. setiap kelebihan setoran modal
• Dicatat sebesar jumlah yang harus atas nilai nominal saham.
dibayarkan.
– Berbentuk non-PT: ekuitas
• Tidak ada pengakuan provisi dan diakui dan diukur sesuai
liabilitas kontinjensi, namun dengan peraturan
dapat diungkapkan jika material. perundangan yang berlaku
• Tidak ada pengakuan aset untuk badan usaha
kontinjensi sebagai aset. tersebut.
Penyajian Liabilitas dan Ekuitas

• Liabilitas disajikan dalam kelompok liabilitas


dalam laporan posisi keuangan.
• Modal saham, tambahan modal disetor, dan saldo
laba rugi disajikan dalam kelompok ekuitas dalam
laporan posisi keuangan
PENDAPATAN DAN BEBAN
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN BEBAN
PAJAK PENGHASILAN
TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
KETENTUAN TRANSISI
TANGGAL EFEKTIF
STUDI KASUS UMKM FRESH FISH
BANTUL
 Fresh Fish adalah UMKM yang bergerak dibidang perikanan tangkap. Berada
di  kecamatan Ngerstiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Ikan
yang dijual yaitu ikan tuna dengan berbagai olahannya. Ikan tuna adalah
ikan yang berpotensi sebagai sumber gizi yang tinggi di masyarakat. Ada
berbagai macam olahan tuna yang telah diproduksi dan dijual ke masyrakat
oleh Fresh Fish yakni steak tuna, pepes tuna, otak-otak tuna, tahu bakso
tuna, sosis tuna, telur asin rasa tuna, rolade tuna, nugget tuna. 

 Fresh Fish sudah berdiri sejak 2007, pada awal berdirinya UMKM ini
hanya menjual beberapa olahan saja namun seiring berkembangnya
kreatifitas serta 6 permintaan masyarakat kini Fresh Fish sudah menjual 8
produk olahan tuna. Fresh Fish memiliki 3 orang anggota. Produk yang
dihasilkan yaitu steak tuna, leresan tuna, nugget tuna, sosis tuna, rolade
tuna, tahu bakso tuna dan telur asin rasaikan tuna. 

 Langkah pertama dalam menyusun SAK EMKM pada laporan keuangan 


UMKM Fresh Fish dengan mempelajari SAK EMKM dan selanjutnya
menganalisa laporan yang diterapkan UMKM Fresh Fish sebelumnya, hal ini
dilakukan untuk mengetahui bagaimana penyusunan laporan keuangan yang
dibuat oleh UMKM sehingga dapat diketahui apakah penyusunan laporan
keuangan UMKM sesuai standar akuntansi keuangan.
 Berikut ini merupakan laporan laba rugi UMKM Fresh Fish
untuk tahun yang 
berakhir pada 31 Januari 2019 : 
 Berikut ini adalah
laporan posisi
keuangan UMKM
Fresh Fish untuk 
periode hingga 31
Januari 2019: 
Dari dua laporan keuangan yang telah disusun yaitu laporan laba rugi dan laporan posisi
keuangan, maka dapat diketahui bahwa SAK EMKM dapat diterapkan pada UMKM Fresh Fish.
Hal ini dapat terlihat dari adanya kesesuaian antara laporan keuangan yang telah disusun
dengan peraturan penyajiannya.

Berikut ini adalah beberapa informasi untuk catatan atas laporan keuangan UMKM Fresh Fish
untuk periode hingga 31 Januari 2019 :
Faktor Kendala yang Dihadapi oleh UMKM
Fresh Fish dalam Penerapan SAK EMKM
 Implementasi pencatatan akuntansi UMKM berbasis SAK EMKM
memberi manfaat bagi pihak-pihak pemakai laporan
keuangan. Kebanyakan dari pelaku UMKM sudah mengetahui
komponen-komponen laporan keuangan, namun dalam
kegiatan usahanya sehari-hari sedikit sekali yang melakukan
pencatatan hingga membuat laporan keuangan. Berikut adalah
kendala yang dihadapi olehFresh Fish:

1. Lingkup usaha
Fresh Fish adalah usaha yang termasuk kategori kecil.
Sehingga untuk membuat laporan keuangan yang sesuai
dengan format SAK EMKM dirasa belum diperlukan. Lingkup
usaha yang kecil membuat laporan yang dibuat dirasa sudah
mencukupi kebutuhan dan kepentingan usaha pemilik.
2. Tidak adanya pengawasan
Salah satu penyebab tidak dilakukannya pencatatan berdasar SAK
EMKM karena tidak adanya pengawasan dari pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan UMKM terutama
pemerintah, lembaga-lembaga terkait dan regulator.

3. Tidak adanya hubungan dengan pihak luar


Pihak luar yang dimaksud yaitu kreditur ataupun perbankan. Fresh
Fish tidak memiliki pinjaman ataupun hutang terhadap pihak
perbankan sehingga membuat UMKM ini tidak berkeingan membuat
laporan keuangan yang sesuai standar.

4. Pandangan dari pemilik


Kegiatan pencatatan keuangan dilakukan hanya untuk memenuhi
kebutuhan perhitungan dan transparasi dalam menentukan jumlah
pendapatan bersih sebulan. Melihat keadaan dilapangan terkait
dengan penyusunan SAK EMKM jadi dapat dikatakan bahwa pelaku
UMKM akan memanfaatkan atau mengimplementasikan SAK EMKM
apabila pencatatan tersebut akan memberi manfaat bagi dirinya.

Anda mungkin juga menyukai