Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN MATERI KULIAH

Computer – Related Fraud

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Audit Forensik Kelas B

Dosen: Dr. M. Rasuli, SE., M.Si., Ak., CA., ACPA

NURUL FAJRINA (1702110006)

VALERY MAYATRI EMSI (1702122887)

YOSSI AYU PRATIWI (1702114522)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS RIAU

2020
Statement of Authorship

Saya/ kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa RMK/ makalah/
tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya/ kami sendiri. Tidak ada
pekerjaan orang lain yang saya/ kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/ belum pernah disajikan/ digunakan sebagai bahan untuk makalah/
tugas pada mata ajaran lain kecuali saya/ kami menyatakan dengan jelas bahwa
saya/ kami menggunakannya.

Saya/ kami memahami bahwa tugas yang saya/ kami kumpulkan ini dapat
diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Mata Kuliah : Audit Forensik

Judul RMK/ Makalah/Tugas : Computer – Related Fraud

Tanggal : 7 Mei 2020

Dosen : Dr. M. Rasuli, SE., M.Si., Ak., CA

Nama :1. Nurul Fajrina (1702110006)

2. Valery Mayatri Emsi (1702122887)

3. Yossi Ayu Pratiwi (1703114522)

Tanda tangan :

Nurul Fajrina Valery Mayatri Emsi Yossi Ayu Pratiwi


Computer – Related Fraud

Penipuan komputer (computer fraud): setiap penipuan yang mensyaratkan teknologi komputer


untuk melakukan penipuan. Contohnya:

 pencurian, penggunaan, akses, modifikasi, penyalinan, atau penghancuran yang tidak sah
pada perangkat lunak, perangkat keras, atau data.
 pencurian aset yang ditutupi dengan mengganti catatan komputer.
 memperoleh informasi atau properti tak berwujud secara ilegal dengan menggunakan
komputer.

MENINGKATNYA PENIPUAN KOMPUTER


Sistem komputer secara khusus rentan terhadap alasan berikut ini:

 orang yang masuk dalam database perusahaan dapat mencuri, menghancurkan, atau


mengganti sejumlah besar data dalam waktu yang sangat singkat, dan meninggalkan
sedikit bukti.
 penipu komputer dapat lebih sulit dideteksi dibandingkan jenis penipuan lain.
 beberapa organisasi memberikan akses kepada karyawan, pelanggan, dan pemasok ke
sistem mereka.
 program komputer perlu dimodifikasi secara ilegal hanya sekali untuk mengoperasikan
program yang tidak sesuai selama program tersebut dapat digunakan.
 komputer pribadi (personal computer -  PC) sangat rentan.
 sistem komputer menghadapi sejumlah tantangn unik: kendala, kegagalan peralatan,
ketergantungan pada daya, kerusakan dari air atau api, kerentanan terhadap interferensi
elektromagnetik dan interupsi, serta mendengarkan pembicaraan yang tidak seharusnya
didengar.

Sejumlah insiden, nilai dolar mengalami penurunan, serta kecanggihan pelaku dan skema yang
digunakan untuk melakukan penippuan komputer meningkat dengan cepat karena beberapa
alasan berikut:

1. tidak semua orang sependapat dengan apa yang termasuk penipuan komputer.
2. banyak contoh penipuan komputer tidak terdeteksi.
3. persentase penipuan yang tinggi tidak dilaporkan.
4. banyak jaringan yang tidak aman.
5. situs internet menawarkan instruksi langkah demi langkah pada bagaimana melakukan
penipuan komputer dan penyalahgunaan.
6. penegak hukum tidak dapat menjaga pertumbuhan penipuan komputer.
7. menghitung kerugian sangat sulit.

KLASIFIKASI PENIPUAN KOMPUTER

1.      Input Fraud

Pengubahan input komputer merupakan cara yang paling umum dan sederhana untuk melakukan
pengrusakan maupun penipuan. pelaku hanya perlu memahami bagaimana sistem beroperasi
sehingga mereka dapat menutupi perbuatan mereka.

2.      Processor Fraud


Pencurian waktu maupun jasa komputer masuk klasifikasi ini. Misalnya, karyawan yang menyia-
nyiakan waktu untuk menggunakan fasilitas internet untuk keperlua pribadi mereka, sehingga
waktu kerja produktif mereka terpakai untuk hal tersebut.

 3.      Computer Instructions Fraud

Tindakan yang dapat dilakukan adalah melalui pengrusakan software untuk memproses data
perusahaan. Pengrusakan tersebut dapat berupa pemodifikasian software, mengopi software
secara ilegal, penggunaan maupun pengembangan  tanpa adanya otoritas. Pelaku memang harus
mempunyai pengetahuan khusus tentng pemrogaman komputer, namun dengan berkembangnya
teknologi informasi cara-cara pengrusakan tersebut dapat diketahui/ dicari dengan mudah
melalui jaringan internet.

 4.      Data Fraud

Hal ini dapat diawali dengan mengubah atau merusak file-file ata perusahaan. Dapat juga berupa
menyalin, menggunakan, maupun mencari file dari data perusahaan tanpa otorisasi. Kasus ini
lebih lebih mudah dilakukan pada file perusahaan yang disimpan di web site.

 5.      Output Fraud

Output sebuah sistem biasanya ditampilkan pada layar atau dicetak di kertas. Output tersebut
dapat menjadi subjek mata-mata salinan file yang tidak sah. Ada sebuah penelitian bahwa
banyak monitor komputer memancarkan sinyal mirip dengan televise, sehingga dapat diambil
dari berbagai terminal hinga sejauh 2 mil.

Beberapa Fraud/Crimes yang sering terjadi pada perusahaan :

1. Illegal Access
Pencurian data penting dengan cara mengakses sistem computer secara tidak sag yang bertujuan
mengambil data computer.

2. Data Forgery (Pemalsuan Data)


Membuat data palsu atas dokumen-dokumen penting yang tersimpan.
3. Spionase Cyber
Dengan melakukan mata-mata untuk memasuki sistem jaringan computer sasaran untuk
mengetahui data data penting perusahaan yang tersimpan dalam sistem komputerisasi

4. Data Theft
Pencurian data perusahaan untuk digunakan sendiri atau diberikan pada pihak lain.

5. Pengubahan Data Input


Pelaku memasukkan data yang bertujuan untuk dirinya sendiri atau diupah oleh pihak lain.
Seperti pengubahan gaji pegawai yang melebihi seharusnya.

6. Phising
Bentuk kejahatan ini melalui email. Orang yang menjadi sasaran akan diminta untuk
mendownload security software secara gratis, yang sesungguhnya didalamnya terdapat virus
yang akan merusak sistem pada komputer

7. Carding
Yaitu penyalahgunaan kartu kredit, kejahatan ini tergolong sering sekali terjadi namun sulit
untuk diatasi.

Beberapa sifat dan karakteristik Computer – Related Fraud

1. Perbuatan dilakukan secara illegal, tanpa hak atau tidak etis dalam ruang/wilayah siber,
sehingga tidak dipastikan yurisdiksi negara mana yang berlaku terhadapnya

2. Perbuatan tersebut mengakibatkan kerugian materiil maupun immaterill yang cenderung


lebih besar dibandingkan dengan kejahatan bersifat konvensionoal.

3. Perbuatan tersebut sering dilakukan secara transnasional /intasi batas Negara


4. Perbuatan tersebut dilakukan oleh orang yang menguasai penggunaan computer dan internet
beserta aplikasi yang mendukungnya dan biasanya dilakukan untuk mencapai kepentingan
pribadi atau suatu kelompok

Cara Pencegahan Fraud

1. secara teratur memperbarui perangkat lunak antivirus.


2. membatasi akses fisik ke data pemegang kartu.
3. mengembangkan dan memelihara sistem dan aplikasi pengaman khusus.
4. mengenkripsi transmisi data pemegang kartu saat melewati jaringan
publik/terbuka.

Anda mungkin juga menyukai