KELOMPOK 3 :
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. karena berkat rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul “Siklus
Pelaporan Keuangan Kesehatan” dengan tepat waktu sesuai dengan waktu yang
ditentukan. Sholawat serta salam senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan seluruh umatnya.
Dalam penulisan makalah ini penulis menjelaskan tentang kemitraan khususnya
dalam bidang kesehatan.
Dalam kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan termakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Secara khusus penulis
mengucapkan terimakasih kepada bapak Dr. Muh. Ryman Napirah, S.KM., M.Kes.,
M.AP selaku dosen mata kuliah Manajemen Keuangan Kesehatan. Tanpa dukungan
dan bantuan dari semua pihak makalah ini tidak akan terselesaikan dengan baik.
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya bersifat membangun
dari semua pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa yang akan datang
2 Maret, 2023
Kelompok 3
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan organisasi dapat didefinisikan sebagai kemampuan organisasi
dalam melakukan penyelerasan, eksekusi, perbaikan, perbaikan dan pembelajaran
secara berkesinambungan, sehingga selalu mampu menunjukkan kinerja yang tinggi
dalam jangka panjang. Salah satu tantangan di dalam mengukur tingkat kesehatan
organisasi adalah objektivitas alat ukur. Data kesehatan organisasi umumnya bersifat
abstrak (soft measures)—seperti kepemimpinan, keahlian, koordinasi, dan
kemampuan berinovasi, yang pengukurannya seringkali berdasarkan opini dan
dugaan. Keller dan Price (2011) di dalam bukunya, Beyond Performance,
menerjemahkan soft measures ini ke dalam sembilan dimensi kesehatan organisasi
yang lebih terukur. Mereka menyatakan bahwa organisasi yang sehat—yaitu
organisasi yang memiliki nilai yang baik untuk sembilan dimensi kesehatan
organisasi—memiliki peluang yang lebih besar untuk berkinerja lebih baik
dibandingkan organisasi lain di bidangnya dalam jangka panjang.
PEMBAHASAN
a. Rumah sakit, bagian integral dari suatu organisasi social dan Kesehatan
dengan fungsi menyediakan pelayanan Kesehatan paripurna, kuratif, dan
preventif kepada masyarakat, serta pelayanan rawat jalan yang diberikannya
guna menjangkau keluarganya dirumah, serta pelayanan rawat jalan.
b. Puskesmas, organisasi kesehatan fungsional yang memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerja- nya
dalam bentuk pelayanan kesehatan dasar dan melaksanakan pembinaan peran
serta masyarakat dan upaya pengembangan kesehatan dalam wilayah
kerjatertentu.
c. Poliklinik / praktek dokter bersama, lembaga atau organisasi yang terdiri dari
beberapa tenaga kesehatan yang bekerja dan membuka praktik pelayanan
kesehatan dalam satu atap, termasuk pelayanan pemberian obat, pelayanan
konsultasi kesehatan, dan pelayanan pemeriksaan kesehatan.
d. Praktek dokter perseorangan, jenis pelayanan kesehatan yang terdiri dari
seorang dokter didampingi beberapa tenaga kesehatan yang bekerja dalam
pembukaan praktek layanan kesehatan yang bertujuan menyelenggarakan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara luas, yang meliputi: konsultasi
kesehatan, pemeriksaan kesehatan, pemberian obat, dan pemberian rujukan
kelanjutan tindakan medis bagi pasien yang memerlukan.
e. Apotek, bentuk layanan kesehatan masyarakat yang memberikan layanan
berupa penjualan obat
a. Organisasi Kesehatan Dunia
WHO adalah salah satu badan-badan asli milik PBB, konstitusinya pertama
kali muncul pada Hari Kesehatan Dunia yang pertama (7 April 1948) ketika
diratifikasi oleh anggota ke-26 PBB. Jawarharlal Nehru, seorang pejuang
kebebasan utama dari India, telah menyuarakan pendapatnya untuk memulai
WHO. Aktivitas WHO, juga sisa kegiatan Organisasi Kesehatan LBB (Liga
Bangsa-bangsa), diatur oleh sebuah Komisi Interim seperti ditentukan dalam
sebuah Konferensi Kesehatan Internasional pada musim panas 1946. Pergantian
dilakukan melalui suatu Resolusi Majelis Umum PBB. Pelayanan epidemiologi
Office International d'Hygiène Publique Prancis dimasukkan dalam Komisi
Interim WHO pada 1 Januari 1947.
WHO memiliki staf yang berjumlah kurang lebih 3800 orang petugas
kesehatan dan ahli khusus atau umum di bidang kesehatan. Mereka bekerja di
markas besar dan kantor regional. Fungsi dari sekretariat WHO, antara lain :
Diberi nama Dinas Kesehatan Kota. Untuk keperluan ini kantor wilayah
dibantu Unit Pelaksana Teknik (UPT) Pusat. Bertugas melaksanakan tugas pokok
dan fungsi departemen kesehatan pada tingkat provinsi dalam rangka pembinaan
usaha kesehatan yang telah diserahkan pada daerah otonom, swasta, perseorangan
atau badan hukum lain di wilayah provinsi daerah Tingkat I.
Penyajian laporan arus kas harus digolongkan ke dalam 3 kategori yaitu sebagai
berikut:
• Aktivitas Operasi
Dalam kelompok ini adalah penambahan dan pengurangan arus kas
yang terjadi pada perkiraan yang terkait denggan operasional lembaga.
• Aktivitas Investasi
Termasuk dalam kelompok ini adalah perkiraan yang terkait dengan
transaksi berupa penciptaan atau pelunasan keajiban utang lembaga
dan kenaikan/penurunan aktiva bersih dari surplus-defisit lembaga.
• Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan, merupakan bagian yang tidak terpisah
dari laporan-laporan di atas.
Tujuan pemberian catatan ini agar seluruh informasi keuangan yang dianggap
perlu untuk diketahui pembacanya sudah diungkapkan.
1. Kesalahan pencatatan
Kesalahan pencatatan sering terjadi di lapangan. Ketidaktelitian menjadi
penyebab utama. Misalnya, pasien membayar tunai, namun keliru menjadi
pembayaran kredit. Hal ini berdampak pada jumlah hutang dan kas.
2. Kesalahan perhitungan harga pokok penjualan
Perhitungan HPP sering terjadi di unit farmasi sering terjadi kesalahan.
Kesalahan biasanya terjadi di perhitungan harga dari PBF dengan atau
tanpa pajak serta penentuan HNA yang kemudian berpengaruh pada HPP.
3. Kesalahan perhitungan persediaan barang
Di setiap akhir periode, faskes melakukan perhitungan persediaan barang
baik barang habis pakai di poli atau unit lainnya dan stok fisik di unit
farmasi. Perhitungan persediaan barang secara fisik mengacu pada laporan
persediaan sebelumnya. Kesalahan perhitungan di akhir periode dapat
berdampak pada neraca.
Membuat laporan keuangan rumah sakit atau jenis faskes lainnya hendaklah
akurat dan rinci. Jika tidak, akan berakibat fatal bagi proses bisnis rumah sakit
yang hanya disebabkan salah pencatatan atau ketidakpahaman terhadap siklus
transaksi. Dengan menggunakan sistem informasi manajemen Anda tinggal input
angka di kolom yang tersedia di dalam sistem. Pembuatan laporan juga dilakukan
secara otomatis dengan memasukkan filter sesuai kebutuhan. Misalnya,
berdasarkan karyawan yang bertugas, shift, dokter yang bertugas, atau unit
terkait. Dengan demikian, kesalahan pencatatan juga dapat diminimalisir dan
laporan keuangan akan akurat.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Organisasi pelayanan Kesehatan adalah lembaga atau institusi yang
berbadan hukum yang kegiatan operasionalnya adalah memberikan
layanan Kesehatan maupun memproduksi obat.
2. Siklus keuangan Kesehatan akuntansi adalah proses penyediaan laporan
keuangan organisasi untuk periode tertentu. Tahapannya adalah :
pencatatan, pengikhisaran, dan pelaporan.
3. Manfaat laporan keuangan Kesehatan untuk menyediakan informasi yang
relevan kepada stakeholder mengenai posisi keuangan dan seluruh
transaksi yang dilakukan di Dinas Kesehatan selama satu periode
pelaporan
4. Adapun kesalahan-kesalahan dalam pelaporan keuangan Kesehatan,
diantaranya yaitu : kesalahan pencatatan, kesalahan perhitungan harga
pokok penjualan, kesalahan perhitungan persediaan barang.
B. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penyusun banyak
berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna
bagi penyusun pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Hetty Ismainar, Muhammad Dedi Widodo, Leon Candra. 2021. Organisasi
Manajemen Kesehatan. Penerbit Widana. Bandung, Jawa Barat
Entitas Nirlaba Pada Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). No 45. Hal
317-327
Regini dkk. 2011. Analisis Penerapan PSAK No. 45 (Revisi 2011) tentang Pelaporan
Keuangan