Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

ANTROPOLOGI

Oleh :
Rinayanti
K202302011

PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
1. Pengaruh Budaya Terhadap Gaya Hiduo dan Kesehatan

a. Bagaimana nilai-nilai, kepercayaan, dan praktik budaya memengaruhi keputusan individu


terkait gaya hidup dan kesehatan?
Dalam budaya masyarakat Tolaki sejak lama telah mempercayai Pengobatan tradisional
pada awalnya dikenal dengan jamu, yaitu ramuan dari berbagai tanaman obat yang
dianggap berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit, hingga sekarang ini jamu telah
dikembangkan dalam industri modern dan dikonsumsi masyarakat sebagai salah satu
pengobatan alternatif. Setiap daerah memiliki karakteristik berbeda-beda tentang
pengetahuan lokal tanaman obat yang diperoleh berdasarkan pengalaman dan diwariskan
secara turun temurun. Secara umum yang dimaksud dengan obat tradisional adalah
ramuan dari tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat yang diketahui dari penuturan orang-
orang tua atau berdasarkan pengalaman.
Tradisi dan pengetahuan masyarakat lokal di daerah pedalaman tentang pemanfaatan
tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari telah berlangsung sejak lama.
Pengetahuan ini dimulai dengan dicobanya berbagai tumbuhan untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Tradisi pemanfaatan tumbuhan sebagian telah dibuktikan kebenarannya
secara ilmiah, namun masih banyak yang belum tercatat secara ilmiah dandisebarluaskan
melalui publikasi-publikasi.

b. Contoh-contoh konsep kesehatan tradisional yang berasal dari budaya tertentu dan
bagaimana hal itu mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kesehatan.

Contoh konsep pengobatan tradisional orang Tolaki sangat mempengaruhi, bahwa suatu
penyakit timbul bukan disebabkan sesuatu basil atau virus atau lainnya melainkan
semata-mata karena gangguan setan atau karena disebabkan oleh bikinan orang yang iri
hati, benci melalui apa yang disebut odoti nilalaeami (ilmu hitam, racun melalui makanan
dan minuman dan dengan cara apapun). Orang Tolaki apabila sakit lebih banyak
menggunakan dari pada pengobatan dokter. Seorang dukun dalam mengobati suatu
penyakit menggunakan sejumlah tanaman obat, mereka meramu bahan obat-obatan
tersebut, lalu diminum atau digosokkan kebadan untuk menyembuhkan berbagai
penyakit.

2. Peran Ritual dan Tradisi dalam Kesehatan


a. Bagaimana ritual dan tradisi budaya dapat memengaruhi praktik kesehatan suatu
Masyarakat?

Kehamilan dan persalinan adalah periode transisi kehidupan yang kritis. Budaya dan
tradisi adat yang sering dilakukan antara lain ritual bulan keempat dan bulan ketujuh serta
pijat kehamilan. Digambarkan dilakukan secara turuntemurun sebagai rasa syukur kepada
Tuhan atas berkah kehamilan, agar kehamilannya selamat, janinnya sehat. dan suara dan
anak itu baik.

1. Ritual Empat Bulanan


Ritual bulan keempat biasanya diadakan dari usia kehamilan 3 bulan 10 hari sampai
dengan yang keempat bulan. Ini diyakini sebagai titik di mana jiwa atau kehidupan
‘dihembuskan’ ke dalam janin di dalam rahim. Ritual itu diyakini sebagai waktu yang
tepat untuk memastikan ‘kebaikan’ pada sang anak. Peserta percaya bahwa Tuhan akan
memberikan setiap kebajikan pada usia kehamilan empat bulan sehingga orang harus
melakukan kegiatan ritual seperti membaca dan membaca Al-Quran (Surah Maryam,
Surah Yusuf dan Surah Muhammad) dan berdoa. Para peserta juga percaya bahwa
berbagai perbuatan baik perlu dilakukan agar janin menjadi manusia yang baik; ini akan
memastikan mereka berperilaku baik, baik hati dan memiliki kepribadian yang baik. Ibu
hamil dan suaminya merasa perlu beramal saleh seperti membaca Al-Qur’an dan tidak
membunuh binatang. Membaca Al-Qur’an dianggap memberikan kebaikan bagi keluarga
dan anak. Sebaliknya, jika orang tua atau suami membunuh binatang, perbuatan jahat ini
akan diturunkan kepada anaknya. Perbuatan buruk selama kehamilan dapat diturunkan
kepada seorang anak, dan memastikan ibu hamil dan keluarganya menjalankan keyakinan
tersebut.
2. Ritual Tujuh Bulanan
Tradisi ibu hamil trimester ketiga merupakan ritual bulan ketujuh yang lebih kompleks
dibandingkan dengan tradisi bulan keempat. Rutinitas bulan ketujuh termasuk membaca
Al Qur’an, ritual mandi sambil membawa kelapa dan memecahkan telur. Tradisi ini
hanya dilakukan untuk anak pertama perempuan. Untuk kehamilan berikutnya,
masyarakat akan membaca Al-Quran pada bulan ketujuh. Budaya mementingkan anak
pertama, ‘penerus keluarga’, yang dianggap istimewa. Anak kedua dianggap diwakili
oleh anak pertama, artinya ritual yang dilakukan pada kehamilan pertama akan berlaku
untuk kehamilan berikutnya. . Hanya doa yang dibacakan untuk anak kedua, tidak ada
mandi atau prosesi. Filosofi atau makna di balik ritual bulan ketujuh adalah pemurnian,
memfasilitasi proses kelahiran dan pengakuan Tuhan dalam kehidupan anak sejak dalam
kandungan. Ritual mandi dilakukan untuk mensucikan janin dalam kandungan agar
bersih dan suci. Menjatuhkan sebutir telur dari pangkuan ke bawah merupakan tindakan
simbolis yang mencerminkan proses melahirkan dalam telur yang meluncur dan pecah di
tanah. Itu juga dianggap melambangkan ketauhidan, konsep Tauhid dalam Islam; Tuhan
itu satu dan tunggal. Ada variasi dalam skala ritual yang dilakukan.

3 Apakah ada praktik-praktik yang dilakukan dalam konteks keagamaan atau budaya
tertentu yang berdampak positif atau negatif pada kesehatan masyarakat?

Praktek-praktek budaya tersebut meliputi ritual bulan keempat dan ketujuh, pijat
kehamilan, serta perilaku tabu dan sugesti. Kesimpulan Sebagian besar praktik suku
Madura tidak berbahaya. Penyedia layanan kesehatan harus menghargai dan
mengintegrasikan kepercayaan dan praktik tradisional yang ada dengan upaya lain untuk
mengurangi angka kematian ibu.

3. Hubungan Manusia dan Sosial dalam Konteks Kesehatan


a. Bagaimana faktor-faktor sosial seperti ekonomi, pendidikan, dan lingkungan
mempengaruhi kesehatan individu dan Masyarakat?
Pengetahuan yang dimiliki seseorang sangat mempengaruhi dalam memilih pelayanan
kesehatan, ada faktor lain yang bisa
mempengaruhi mereka dalam mempertimbangkan pemilihan pelayanan kesehatan
seperti faktor
kualitas pelayanan, fasilitas pelayanan kesehatan, dan biaya pengobatan. Perilaku
masyarakat sekarang
ini sudah semakin baik, dilihat dari segi pemanfaatan pelayanan kesehatannya. Karena
masyarakat
sudah percaya dan mempunyai tanggapan yang baik tentang memeriksakan kesehatan
dan berobat di
pelayan kesehatan itu sendiri. Masyarakat semakin antusias untuk memanfatkan
pelayanan kesehatan
terlebih ada dukungan dari keluarga dan warga sekitar, adapun mereka yang kurang
memanfaatkan
atau bahkan tidak memanfaatkan sama sekali karena mereka tidak mendapat informasi
tentang ketersediaan pelayanan kesehatan. Maka dari itu semakin baik pendidikan dan
wawasan seseorang semakin baik pula pemanfaatan pelayanan kesehatan merek

b. Apakah ada keterkaitan antara status sosial ekonomi dan tingkat akses terhadap layanan
kesehatan?

Keterkaitan sosial ekonomi terhadap layanan Kesehatan dimana semakin tinggi


pendapatan yang diterima seseorang maka akan menimbulkan kecenderungan untuk
memilih dan menggunakan pelayanan kesehatan dengan kualitas dan fasilitas yang lebih
baik,sedangkan hal itu berlaku sebaliknya jika seseorang mempuyai pendapatan yang
kurang maka akanmemilih dan menggunakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
apa yang bisa mereka bayar.Responden dengan tingkat pendapatan yang lebih rendah
akan memilih pelayanan Kesehatan ratama seperti puskesmas dikarenakan dengn biaya
yang tiak begitu mahal tetapi mereka bisa memeriksakan kesehatan mereka dan mendapat
obat, akan tetapi mereka yang mempunyai pendapatan yang tinggi akan memeriksakan ke
pelayanan kesehatan seperti rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan yang baik.
..

Anda mungkin juga menyukai