Anda di halaman 1dari 3

Browsing Budaya contoh kasus + - yg mempengaruhi kesehatan.

Nama :
Nim :

Kasus

Tradisi Oyog

Analisa

Indonesia memiliki beragam budaya. Tradisi maupun adat istiadat dari


suatu daerah, termasuk dalam bidang kesehatan sampai saat ini masih
banyak yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes)


Kementerian Kesehatan (Balitbangkes) pun melakukan Riset Etnografi
Kesehtan pada 2014. Para peneliti melakukan riset terhadap 32 etnis dari
total ribuan etnis yang ada di Indonesia.

Profesor Riset dari Balitbangkes Lestari Handayani mengatakan, riset


tersebut perlu dilakukan karena kebudayaan turut mempengaruhi
kesehatan masyarakat.

“Budaya kesehatan pada setiap etnis di Indonesia ini harus dikaji secara
ilmiah. Karena selama ini kita hanya membiarkannya saja tanpa mencari
tahu maksud dan tujuan dari kebudayaan tersebut,” kata Lestari dalam
acara Parade Penelitian Kesehatan 2014 di Gedung Kementerian
Kesehatan, Jakarta, Senin (29/12/2014).

Ia mencontohkan adanya tradisi oyog bagi ibu hamil yang dilakukan oleh
etnis Jawa di Desa Dukuh Widara, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten
Cirebon. Tradisi ini adalah tradisi menggoyang-goyangkan perut ibu
hamil sejak usia kehamilan bulan ketiga hingga bulan kesembilan yang
dilakukan dukun beranak.
Masyarakat setempat percaya, tradisi oyog mampu mengurangi keluhan
pada kehamilan, persalinan akan lancar, dan memberi kenyamanan dan
ketenangan pada ibu hamil.

Hasil

“Ternyata tradisi ini memberikan dampak yang positif bagi kondisi


psikologis ibu. Kedepannya perlu ada modifikasi pijat oyog oleh bidan
dengan mengutamakan komunikasi interpersonal antara bidan dan ibu
hamil,” terang Lestari.

Kasus

Dikenal istilah topo tawui oleh etnis Kaila Da’a di Desa Wulai,
Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Mamuju Utara. Topo tawui adalah
dukun yang melakukan semua pengobatan penyakit hingga persalinan.
Salah satu cara pengobatannya yaitu dengan meniupkan bagian tubuh
yang sakit tanpa peralatan medis.

Analisa

Di desa tersebut, persalinan selalu dilakukan di dalam rumah oleh topo


tawui. Para ibu hamil juga lebih nyaman menjalani persalinan dengan
topo tawui. Dalam hal ini, tradisi kemitraan antara bidan dan dukun
beranak harus terus digalakkan di daerah.

Kentalnya adat istiadat seperti adanya kepercayaan tertentu, juga menjadi


tantangan bagi Kementerian Kesehatan. Misalnya pada etnis Laut di Desa
Tanjung Pasir, Kabupaten Indragiri. Masyarakat setempat percaya bahwa
kasus kematian bayi yang tinggi disebabkan oleh teguran dan tekene yang
merupakan makhluk gaib. Pengobatan di sana pun akhirnya dilakukan
oleh dukun dengan cara tradisional yang berisiko menambah penyakit
lebih parah.

“Untuk ini perlu ditingkatkan pengetahuan dukun tentang penyakit dan


faktor risikonya, serta memaksimalkan pelayanan tenaga kesehatan pada
masyarakat,” ujar Lestari.

Lestari juga mencontohkan etnis Dayak Ngaju, Desa Muroi Raya,


Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas yang percaya adanya Dewa
Sangiang. Bagi etnis ini, dewa tersebut dianggap sebagai penolong
masyarakat yang sakit atau sedang ada masalah. Mereka melakukan ritual
untuk memanggil roh Dewa Sangiang untuk menyembuhkan seseorang.

Adapun pengobat tradisional yang menjadi perantara antara Sangiang dan


pasien disebut lasang atau dukun. Akses ke tenaga kesehatan yang jauh
dan sulit membuat mereka memilih pengobatan oleh lasang.

Hasil

perlu pendekatan lebih mendalam dengan masyarakat setempat dengan


adanya tradisi turun temurun tersebut. Misalnya, ada petugas kesehatan
yang menetap di desa tersebut dan bekerja sama dengan dukun.

Lestari mengatakan, adanya Riset Etnografi Kesehatan ini bermanfaat


untuk mengoptimalkan program kesehatan masyarakat di Indonesia dari
sisi pendekatan budaya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tradisi Oyog


Hingga Dewa Sangiang yang Pengaruhi Kesehatan", Klik untuk baca:
https://lifestyle.kompas.com/read/2014/12/30/073159623/Tradisi.Oyog.H
ingga.Dewa.Sangiang.yang.Pengaruhi.Kesehatan?page=all.
Penulis : Dian Maharani

Anda mungkin juga menyukai