Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KEPERAWATAN TRANSKULTURAL

PENGKAJIAN LINTAS BUDAYA DENGAN MODEL LEININGER


PADA KELUARGA SUKU DAYAK HINDU BUDHA BUMI SEGANDU
INDRAMAYU

Dosen: Yusshy Kurnia Herliani, MNS.


Untuk Memenuhi Tugas Individu pada Keperawatan Holistik, Transkultural
dan Therapy Complementer

Oleh
ALVIAN PRISTY WINDIRAMADHAN
NPM 220120180017

PROGRAM STUDI PASCA SARJANA


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN
2018
PENGKAJIAN LINTAS BUDAYA DENGAN MODEL LEININGER
PADA KELUARGA SUKU DAYAK HINDU BUDHA BUMI SEGANDU
INDRAMAYU

1. Pengkajian
a. Tecnological Factors
Dalam aspek kesehatan keluarga Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu
Indramayu memiliki kebiasaan mengatasi masalah kesehatan dengan memanfaatkan
tanaman-tanaman yang ada disekitar sebagai obat untuk mengobati orang yang sakit
oleh dukun. Sebagai contoh pemanfaatan daun jambu sebagai obat diare,

b. Religious and Philosophical Factors


Masyarakat Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu tidak memiliki
agama yang di anut masyarakat Indonesia pada umumnya. Akan tetapi, mereka
memiliki keyakinan dan menganggap bahwa alam adalah tuhannya. Dalam hal
pengobatanpun dilakukan sesuai dengan filosofi kepercayaan yang dianutnya, dimana
masyarakat menganggap bawasannya segala macam penyakit itu berasal dari alam
dan pengobatannyapun sudah ada di alam sekitarnya.

c. Kinship and Social Factors


Figur suami/ Bapak merupakan orang yang berperan utama dalam pengambilan
keputusan. Ketika ada anggota keluarga yang sakit, seorang suami/Bapak lah yang
memutuskan untuk mencari pengobatan.

d. Cultural Value and Life Ways


Bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa Indramayu. Suku Dayak Hindu Budha
Bumi Segandu Indramayu memiliki ritual rutin yg sering di lakukan setiap bulan pada
malam jumat kliwon meliputi : ritual medar (menceritakan pewayangan) dilakukan
pada pukul 21.00 – 24.00 WIB, ritual kungkum (berendam semalaman) di sungai dari
jam 00.00 – 06.00 WIB, ritual mepe (berjemur) dari jam 11.00 – 14.00 WIB.
Sedangkan tradisi tahunan yang di lakukan Suku Dayak ini adalah melakukan ritual
kungkum, mepe, ngasrep (makan dengan lauk sayuran tanpa garam) yang dilakukan
selama empat bulan berturut-turut dan puasa mutih (makan hanya dengan nasi)
dilakukan selama empat puluh hari. Hal ini hanya dilakukan pada kalangan pria saja,
sedangkan pada wanita sifatnya adalah pilihan, boleh dilakukan ataupun tidak.
e. Political and Legal Factor
Masyarakat Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu saat ini sudah mulai
membuka diri untuk ikut memanfaatkan fasilitas kesehatan pada kondisi keluarga
yang mengalami sakit keras. Cara pembayaran yang dilakukan saat ada anggota
keluarga yang sakit adalah dari biaya pribadi dan memanfaatkan program kesehatan
pemerintah daerah.

f. Ecomonical Factors
Pekerjaan sebagian besar Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu adalah
sebagai petani. Sumber biaya pengobatan bagi anggota keluarga yang sakit adalah
dari hasi bertani dan apabila ada yang kekurangan biasanya dari hasil sumbangan
tetangga maupun kerabatnya. Dalam hal ini pemerintah daerahpun sudah
memberikan jaminan kesehatan fasilitas kepada masyarakat yang memerlukan
pengobatan.

g. Educational Factors
Tingkat pendidikan sebagain besar masyarakat Suku Dayak Hindu Budha Bumi
Segandu Indramayu adalah SD. Masyarakat belajar tentang pengalaman sakitnya dari
warisan leluhur secara turun temurun.

2. Implikasi Keperawatan
Implikasi keperawatan pada Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu : dalam
melakukan asuhan keperawatan pada masyarakat ini seharusnya perawat melibatkan
suami/bapak sebagai pengambil keputusan didalam keluarga inti. Selain itu ketua suku
ikut berperan penting sebagai pemimpin dalam pengambilan keputusan besar dan
pembimbing dalam ritual yang dilakukan anggotanya.

3. Staretegi Intervensi dan Implementasi pada Suku Dayak Hindu Budha Bumi
Segandu Indramayu
a. Cultural care preservation / Maintenance
Tradisi kebudayaan dalam aspek kesehatan yang bisa di pertahankan pada masyarakat
Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu adalah pada tradisi pencarian
obat dengan menggunakan ramuan tradisional dengan menggunakan tanaman yang
ada disekitar yang diajarkan secara turun temurun. Di Era modern ini pengobatan ini
lebih dikenal sebagai pengobatan herbal yang sudah terbukti memiliki banyak manfaat
dan terbukti khasiatnya.
b. Cultural care accommodation / Negotiation
Tradisi kebudayaan yang bisa di lakukan negosiasi pada masyarakat Suku Dayak
Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu adalah pada pengobatan keluarga yang
mengalami sakit keras yang biasanya masyarakat lebih percaya pada dukun. Tugas
perawat memberikan edukasi dan mengarahkan masyarakat untuk memanfaatkan
fasilitas layanan kesehatan yang ada disekitar seperti puskesmas dan rumah sakit
dengan tujuan untuk mempercepat proses pembuhan dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
c. Cultural care repartening / Reconstruction
Tradisi kebudayaan yang perlu di lakukan reconstruction pada masyarakat Suku
Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu adalah pada ritual ngasrep dan mutih.
Ritual ngasrep merupakan makan selama empat bulan berturut-turut dengan sayur dan
lauk tanpa garam, sedangkan tradisi puasa mutih adalah tradisi dimana makan hanya
dengan nasi saja tanpa lauk dan sayuran. Tradisi ini bisa mengakibatkan seseorang
akan mengalami kekurangan natrium dan zat gizi yang diperlukan tubuh dalam proses
metabolisme. Peran perawat harus bisa memberikan edukasi tentang pentingnya zat
gizi di dalam tubuh untuk proses metabolisme dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai