Anda di halaman 1dari 23

KARYA TULIS ILMIAH PRODUK

LOGAN (LOTION ALGA SPIRULINA) SEBAGAI ANTIOKSIDAN


DAN ANTIKANKER PADA KULIT

Disusun Oleh:

Hafizah Tabina Is’adiyah

X MIA 5

SMA NEGERI 21 SURABAYA

TAHUN AJARAN 2018 / 2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan rakhmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “LOGAN (Lotion Alga Spirulina) sebagai
Antioksidan dan Antikanker pada Kulit”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun berdasarkan hasil
percobaan yang telah dilaksanakan pada bulan Desember 2018.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti lomba “Aku
Masuk ITB 2019”. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan tulisan ini. Penulis
berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat dalam memberikan informasi bagi
masyarakat luas.

Surabaya, Desember 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................. i


Kata Pengantar ............................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................ iii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Pemilihan Produk ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Pemilihan Produk ........................................................................................ 3
1.4 Manfaat produk ........................................................................................................ 3

BAB II Tinjauan Pustaka


2.1 Klasifikasi dan morfologi Spirulina ...................................................................... 4
2.2 Habitat Spirulina ................................................................................................... 5
2.3 Kandungan nutrisi Spirulina ................................................................................. 5
2.4 Manfaat Spirulina sebagai lotion ........................................................................... 5

BAB III Metode Penulisan


3.1 Tempat dan waktu penelitian ................................................................................. 7
3.2 Materi penelitian ................................................................................................... 7
3.3 Metode penelitian .................................................................................................. 7
3.4 Pengamatan produk................................................................................................ 7

BAB IV Pembahasan
4.1 Prosedur kerja pembuatan LOGAN ...................................................................... 9
4.2 Cara penggunaan produk LOGAN ....................................................................... 9
4.3 Hasil pengamatan produk LOGAN ...................................................................... 11
4.4 Keunggulan dan Kelemahan Produk LOGAN .................................................... 13
4.5 Rincian Biaya Pembuatan LOGAN ..................................................................... 13

BAB V Penutup
Kesimpulan................................................................................................................ .. 15
Saran.......................................................................................................................... .. 15
Daftar Pustaka............................................................................................................ .. 16
Lampiran
Foto Produk.................................................................................................................. iv
Biodata Peserta ……………………………………………………………………. .. v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemilihan Produk


Luas wilayah Indonesia sebagian besar, yaitu dua per tiganya merupakan wilayah perairan.
United Nation Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) pada tahun 1982 melaporkan bahwa
luas perairan Indonesia adalah 5,8 juta km2 dan didalamnya terdapat 27,2% dari seluruh spesies
flora dan fauna di dunia. Salah satu biota laut yang banyak dijumpai hampir di seluruh pantai
Indonesia adalah alga. Pantai Indonesia juga dikenal dengan keanekaragaman alga lebih dari 700
jenis (Zainuddin, 2011).
Alga merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki tingkat keanekaragaman yang
tinggi (Sharma, 1992). Alga hidup dengan cara melayang, mengapung atau pada dasar perairan
yang dangkal. Secara umum, habitat alga berada di lingkungan perairan air laut dan air tawar
seperti kolam, sungai, danau, atau waduk. Namun, ada juga yang habitatnya pada lingkungan
daratan. Alga yang habitatnya di daratan biasanya ditemukan pada tanah yang lembab, batang
kayu, atau bahkan batu (Vashishta, 2007).
Alga merupakan kelompok Thallophyta yang berklorofil. Berdasarkan ukuran struktur
tubuhnya, alga dibagi menjadi dua golongan besar, yakni mikroalga dan makroalga. Mikroalga
merupakan alga yang mempunyai bentuk dan ukuran tubuh mikroskopik, sedangkan makroalga
merupakan alga yang mempunyai bentuk dan ukuran tubuh makroskopik. Dibalik peran ekologis
dan biologisnya dalam menjaga kestabilan ekosistem laut serta sebagai tempat hidup sekaligus
perlindungan bagi biota lain, golongan mikroalga ini memiliki potensi ekonomis yaitu sebagai
bahan baku dalam industri dan kesehatan.
Berdasarkan cadangan pigmen dan makanannya, alga diklasifikasikan ke dalam jenis yang
berbeda, yaitu alga merah (Rhodophyceae), alga coklat (Phaeophyceae), alga hijau
(Chlorophyceae), dan alga hijau biru (Cyanobacteria). Jenis-jenis alga hijau biru dibedakan
menjadi tiga, yakni alga hijau biru bersel satu, seperti Chroococcus dan Gloeocapsa; alga hijau
biru berkoloni (berkelompok), seperti Polycitis dan Spirullina polycitis; dan alga hijau biru berupa
benang (filament), seperti Oscillatoria, Nostoc comune, Anabaena, dan Rivularia. Dari berbagai
macam jenis alga hijau biru ini ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Beberapa jenis
alga yang menguntungkan diantaranya, yakni Nostoc, Anabaena azollae, dan Spirullina.

1
Spirulina merupakan jenis tumbuhan mikroalga yang telah hidup sejak 3,6 miliar tahun yang lalu.
Sebagai sumber nutrisi alami, Spirulina memiliki kandungan dan manfaat yang tergolong cukup
lengkap untuk kesehatan tubuh. Selain kaya akan protein, mineral lengkap, serta asam lemak
esensial, tumbuhan yang tergolong sebagai superfood ini juga mengandung beragam vitamin yang
baik untuk merawat kecantikan kulit, seperti menyegarkan kulit, sebagai anti-anging, detoksifikasi
kulit, mengatasi jerawat, dan mencerahkan kulit.
Indonesia adalah Negara tropis dengan intensitas sinar matahari tinggi dibandingkan di
negara empat musim. Meskipun berada pada iklim tropis, namun tingkat kelembaban udara di
Indonesia termasuk tinggi. Kondisi cuaca dan iklim ini akan mempengaruhi kondisi kulit
penduduk yang tinggal di Indonesia. Sebagian besar wanita di negara beriklim tropis seperti
Indonesia ini punya masalah kulit yang berbeda. Menurut penjelasan dr. Anesia Tania Sp.KK,
secara umum kulit orang Indonesia mudah timbul pigmentasi (bintik hitam), kusam, dan
cenderung kering. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk mencegah masalah-masalah tersebut,
salah satunya dengan menggunakan krim dan pelembab seperti lotion.
Lotion adalah sediaan kosmetika golongan emolien (pelembut) yang mengandung air lebih
banyak. Sediaan ini memiliki beberapa sifat, yaitu sebagai sumber lembab bagi kulit, memberi
lapisan minyak yang hampir sama dengan sebum, membuat tangan dan badan
menjadi lembut, tetapi tidak berasa berminyak dan mudah dioleskan. Hand and body lotion
(losion tangan dan badan) merupakan sebutan umum bagi sediaan ini di pasaran (Sularto, 1995).
Berdasarkan bahan bakunya lotion dibedakan menjadi 2, yakni lotion berbahan kimia dan
lotion berbahan alami. Sebagian besar, produk lotion yang sering kita jumpai sehari-hari terbuat
dari bahan kimia. Hal ini dapat kita ketahui dari komposisi kemasan produk. Tanpa kita disadari,
ada beberapa kandungan kimia dalam lotion nyatanya berbahaya dan tidak baik untuk kesehatan.
Salah satu solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut yakni menggunakan produk lotion
yang terbuat dari bahan-bahan alam. Selain aman untuk digunakan, lotion yang terbuat dari bahan
alam lebih sehat bahkan dapat digunakan di kulit dalam jangla waktu yang panjang.
Fungsi lotion saat ini tidak hanya untuk menjaga kelembaban kulit saja, tetapi juga menutrisi
dan mencegah masalah pada kulit. Konsumsi nutrisi khususnya protein oleh manusia sangat
kurang karena ketersediaan makanan sehat yang kurang serta pola makan manusia yang tidak
teratur. Untuk memenuhi kebutuhan protein pada kulit, cara alternative yang digunakan adalah
menciptakan produk lotion yang mengandung protein tinggi berasal dari Alga Spirulina. Spirulina

2
adalah cyanobacteria berbentuk spiral, memiliki klorofil, dan mengandung protein sekitar 50-70%
berat kering, beberapa vitamin dan mineral. Spirulina juga mengandung fikosianin, klorofil a, dan
karotenoid yang berfungsi sebagai zat antioksidan dan anti kanker. Oleh karena itu, pemanfaatan
alga Spirulina sebagai bahan campuran lotion diperlukan untuk memenuhi protein pada lotion.

1.2 Rumusan masalah


Masalah yang akan dibahas dalam penulisan karya tulis ilmiah ini sebagai berikut
a. Apakah Spirulina dapat digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan lotion?
b. Bagaimana hasil pengamatan produk LOGAN secara visual?

1.3 Tujuan Pemilihan Produk


Sesuai dengan rumusan masalah diatas, karya tulis ilmiah ini bertujan untuk memberi
solusi, yakni :
a. Menemukan alternatif baru untuk memanfaatkan spirulina sebagai bahan baku pembuatan
produk lotion,
b. Menciptakan produk lotion yang sehat, bernutrisi, ekonomis, mudah di dapat, dan ramah
lingkungan.

1.4 Manfaat Produk


Manfaat dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, yaitu diharapkan dapat memberikan inovasi
produk baru yang sederhana, unik, bernilai ekonomis, dan ramah lingkungan, Selain itu, Karya
Tulis Ilmiah ini diharapkan juga dapat mengembangkan ide atau gagasan kreatif yang bermanfaat
bagi masyarakat Indonesia khususnya dalam hal pembuatan lotion.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan Morfologi Spirulina


Menurut Henrickson (1989), Spirulina dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
Kingdom : Protista
Divisi : Cyanophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Nostocales
Famili : Oscilatoriaceae
Genus : Spirulina
Spesies : Spirulina sp.

Gambar 2.1 Spirulina (Henrickson, 1989)

Spirulina merupakan organisme autotrof berwarna hijau kebiruan, menyerupai spiral


dengan sel membentuk filamen terpilin sehingga disebut juga alga biru hijau berfilamen. Spirulina
berdiameter 1-12 mikrometer dan memiliki bentuk tubuh menyerupai benang yang merupakan
rangkaian sel yang berbentuk silindris dengan dinding sel yang tipis. Selain itu, filamen Spirulina
juga dapat hidup soliter (Haryati, 2008).
Menurut Kebede and Ahlgren (1996), Spirulina adalah jenis Cyanobacteria yang
mengandung klorofil dan dapat melakukan fotosintesis untuk membuat makanan sendiri. Zat
warna alami yang dikandung Spirulina terdiri atas pigmen hijau, merah, kuning dan biru
(Richmond, 1988 dalam Borowitzka et al., 1994). Kandungan fikosianin yang tinggi pada
mikroalga ini menyebabkan warnanya cenderung hijau biru. Spirulina memiliki struktur trichoma
spiral dengan filamen–filamen bersifat mortal dan tidak memiliki heterosit. Sel Spirulina

4
berukuran relatif besar, yaitu 110 µm, sehingga dalam proses pemanenan dengan menggunakan
kertas saring lebih mudah (Richmond, 1988 dalam Borowitzka et al., 1994).

2.2 Habitat Spirulina


Spiruilna merupakan phytoplankton yang dapat ditemukan pada daerah air tawar, air payau
dan air asin. Ali dkk. (2015), mengatakan bahwa alga Spirulina dapat tumbuh di daerah tercemar
dan sistem air buangan limbah. Spirulina memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap salinitas
tempat hidupnya, yaitu 0-33 ppt, sehingga mampu hidup di air payau, air tawar, kolam pasang
surut dan kolam bersalinitas tinggi.

2.3 Kandungan Nutrisi Spirulina


Alga menghasilkan komponen seperti polisakarida, lipid, protein, pigmen, dan fenol yang
diketahui memiliki berbagai potensi dalam produk kosmetik. Alga berfungsi sebagai zat tambahan
pada formulasi kosmetik seperti penstabil atau pengemulsi, serta dapat berfungsi sebagai zat aktif
pada kosmetik. Zat aktif alga, berfungsi pada kulit sebagai penunda penuaan, pemutih, pelembab,
fotoproteksi, dan antioksidan.
Beberapa zat gizi dalam Spirulina antara lain protein 65%, mineral 7%, lemak 5%, serat
kasar 3%, karbohidrat 20%, dan asam amino esensial meliputi isoleucine, leucine, lysine,
methionine, phenylalanine, threonine, tryptophan, valine, sebagai sumber vitamin B-12 alami
paling kaya, mengandung keseluruhan spektrum alami dari campuran karotenoid yang terdiri dari
betakaroten, dan xantofil (Ahsan dkk., 2008). Prasetyandaru dkk. (2018) menambahkan bahwa
Spirulina memiliki komposisi pigmen antara lain fikosianin, klorofil a, dan karotenoid. Pigmen
yang paling dominan secara berturut-turut adalah fikosianin, klorofil a, dan karotenoid (Tabel 2.1).

Tabel 2.1 Pigmen pada Bubuk Spirulina


Pigmen mg/100 gr
Karotenoid 370
Klorofil a 1000
Fikosianin 14000
Sumber : Prasetyandaru dkk., (2018)

2.4 Manfaat Spirulina sebagai Lotion


Menurut Prasetyandaru dkk. (2018), komposisi pigmen Spirulina adalah fikosianin,
klorofil a, dan karotenoid.

5
2.4.1 Fikosianin
Fikosianin disebut sebagai pigmen utama selain klorofil pada Spirulina. Fikosianin adalah
antioksidan kuat yang mudah larut dalam air. Ekstrak Spirulina yang mengandung fikosianin
berpotensi untuk memecah radikal bebas. Fikosianin diperkirakan memiliki aktivitas antikanker.
(Prasetyandaru dkk., 2018).

2.4.2 Klorofil a
Klorofil a terdapat pada seluruh organisme yang mampu melakukan fotosinteis oksigenik.
Klorofil berperan sebagai foto reseptor permanen energi matahari untuk proses fotosintesis
melalui mekanisme transfer elektron. Spirulina merupakan salah satu mikroalga yang
mengandung cukup tinggi klorofil a selain ganggang hijau Chlorella. Selain itu, ekstraksi klorofil
a dari Spirulina lebih murah dibandingkan Chlorella.
Klorofil dan keturunannya telah diketahui memiliki efek antikaker kurang lebih sejak 70
tahun yang lalu. Saat ini sudah bukan merupakan rahasia lagi bahwa dengan banyak
mengkonsumsi sayuran dan makanan hijau tidak hanya dapat mencegah kanker tetapi membantu
detoksifikasi, meningkatkan daya tahan tubuh, dan energi level (Prasetyandaru dkk, 2018).

2.4.3 Karotenoid
Karotenoid merupakan salah satu pigmen alami yang terdapat di alga. Nama karotenoid
diperoleh dari salah satu pigmen oranye, β-karoten, pertama kali diisolasi dari wortel (Daurus
carota) oleh Wackenroder tahun 1831. β-karoten adalah pigmen oranye yang paling representatif
dalam grub karotenoid. Karotenoid terlibat dalam reaksi permanen cahaya dan mekanisme
fotoproteksi untuk melindungi sel-sel organel alga dari kerusakan induksi singlet oksigen saat
reaksi fotosintesis.
Karotenoid merupakan antioksidan yang baik pada suplemen. Beberapa penelitian telah
membuktikan bahwa orang yang mengonsumsi makanan kaya karotenoid secara rutin dan
seimbang memperkecil peluang mereka terserang berbagai jenis kanker. Spirullina memiliki
kandungan β-karoten kriptoxantin dan zeaxantin yang lebih tinggi dibandingkan dengan sumber
alami manapun. Lebih lagi, produksi Spirulina dalam skala industri menawarkan hasil ekstrak
karotenoid alami yang menguntungkan untuk industri suplemen dan makanan tambahan
(Prasetyandaru dkk, 2018).

6
BAB III
METODOLOGI

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian


Proses pembuatan LOGAN (Lotion Alga Spirulina) sebagai Antioksidan dan Antikanker
pada Kulit ini dilakukan secara sederhana di rumah pribadi. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Desember 2018.

3.2. Materi Penelitian


3.2.1 Peralatan Penelitian
Peralatan yang digunakan selama proses pengolahan adalah panci kecil sebagai wadah untuk
meletakkan beeswax yang akan dicairkan, blender untuk menghaluskan dan mencampurkan lotion,
dandang untuk melelehkan beeswax, wadah plastik untuk meletakkan bahan-bahan pembuatan
lotion, parutan untuk memarut beeswax agar mudah dicairkan, gelas ukur untuk mengukur volume
cairan, kompor untuk memanaskan, sendok sebagai alat bantu dalam proses pembuatan lotion,
serbet untuk membersihkan sisa bahan-bahan, dan botol kecil sebagai wadah lotion

3.2.2 Bahan Penelitian


Bahan yang digunakan selama proses pengolahan adalah air, bubuk Spirulina sebanyak 1
kapsul, campuran air mawar dan minyak zaitun sebanyak 100, dan parutan beeswax sebanyak 3
sendok makan.

3.3 Metode Penelitian


Penelitian ini merupakan suatu penelitian survei. Survei adalah sebuah proses pengukuran
menggunakan interview yang terstruktur dengan baik, dalam survei ini menggunakan alat
pengukuran yang dikenal dengan kuesioner (Sekaran dan Bougie, 2013).

3.4 Pengamatan Produk


Pengamatan produk Lotion Alga Spirulina dilakukan secara visual untuk mengetahui
tekstur, penampilan, dan aroma dari produk yang dihasilkan. Pengamatan produk dilakukan
dengan metode survei menggunakan kuisioner kepada 10 koresponden. Kuesioner yang digunakan
dalam penelitian ini adalah self-administered questionaires, yaitu meminta responden menjawab

7
sendiri dari pertanyaan yang diberikan dengan mengidentifikasi secara pribadi permasalahan
dalam kuesioner, sehingga hasil pengisian data bergantung dari jawaban responden secara pribadi
(Sekaran dan Bougie, 2013).

8
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Prosedur Kerja Pembuatan LOGAN


Langkah-langkah pembuatan LOGAN (Lotion Alga Spirulina) sebagai antioksidan dan
antikanker pada kulit sebagai berikut (Gambar 4.1) :
1. Menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan (Gambar 4.2 dan Gambar 4.3)
2. Memanasakan dandang selama 5-10 menit, kemudian masukkan panci kecil ke dalamnya
(Gambar 4.1.1)
3. Memasukkan 3 sendok parutan bee swax (Gambar 4.1.2) bersamaan dengan 100 ml
campuran air mawar dan minyak zaitun (Gambar 4.1.3)
4. Mengaduk terus hingga beeswax meleleh (Gambar 4.1.4)
5. Setelah beeswax mencair, mengangkat panci tersebut dengan menggunakan serbet,
kemudian mendiamkan beberapa saat untuk menurunkan suhunya (Gambar 4.1.5)
6. Menuangkan bahan tersebut ke dalam blender (Gambar 4.1.6) dan menambahkan 1 kapsul
bubuk Spirulina (Gambar 4.1.7)
7. Menghaluskan semua bahan tersebut menggunakan blender agar tercampur rata dan
membentuk krim yang sempurna (Gambar 4.1.8)
8. Menuangkan lotion yang telah dihaluskan ke dalam plastik agar memudahkan
pemindahannya. Setelah itu, menggunting ujung plastiknya agar lotion dapat masukkan ke
dalam botol tertutup (Gambar 4.1.9)
9. Menutup botol tersebut dan menyimpan di tempat yang sejuk agar tetap terjaga
kesegarannya. totion ini tahan hingga 2 bulan di tempat tertutup dan 1 bulan di suhu ruangan
(Gambar 4.1.10)

9
Gambar 4.1.1 Gambar 4.1.2 Gambar 4.1.3 Gambar 4.1.4

Gambar 4.1.5 Gambar 4.1.6 Gambar 4.1.7 Gambar 4.1.8

Gambar 4.1.9 Gambar 4.1.10


Gambar 4.1 Langkah-langkah pembuatan LOGAN (Lotion Alga Spirulina)
sebagai antioksidan dan antikanker pada kulit

(a) (b) (c)


Gambar 4.2 Bahan baku pembuatan LOGAN (Lotion Alga Spirulina) sebagai antioksidan dan antikanker pada kulit
(a) bubuk Spirulina, (b) beeswax, (c) campuran air mawar dan minyak zaitun

10
(a) (b) (c) (d)

(e) (f) (g)

(h) (i)
Gambar 4.3 Peralatan yang digunakan dalam pembuatan LOGAN (Lotion Alga Spirulina)
sebagai antioksidan dan antikanker pada kulit, (a) kompor (b) blender (c) dandang (d) serbet
(e) sendok (f) parutan (g) wadah plastik (h) gelas ukur (i) botol kecil

4.2 Cara Penggunaan Produk LOGAN


Setelah mengetahui proses pembuatan lotion, berikut ini adalah cara penggunaan lotion
yang tepat agar mendapatkan manfaat yang optimal :
1. Membersihkan kulit yang akan diolesi lotion
2. Mengoleskan lotion 1-2 kali sehari setelah mandi
3. Menggunakan lotion secara merata dan menyeluruh ke bagian tubuh

4.3 Hasil Pengamatan Produk LOGAN


Berikut hasil pengamatan terhadap produk LOGAN (Lotion Alga Spirulina) sebagai
antioksidan dan antikanker pada kulit oleh 10 responden disajikan pada Gambar 4.2.

11
Hasil Pengamatan LOGAN
10

Jumlah Responden (Orang)


9
8 4 4
7 6
6
5
4
5
3 6
3
2
1
1 1
0 0 0 0 Keterangan
Aroma Warna Tekstur Skor
Parameter Pengamatan 1 = Sangat Buruk
Skor 1-5 2 = Buruk
3 = Biasa
1 2 3 4 5
4 = Baik
5 = Sangat Baik

Gambar 4.2 Hasil Pengamatan LOGAN (Lotion Alga Spirulina) sebagai Antioksidan dan Antikanker
pada Kulit dari 10 responden

Pengamatan produk LOGAN (Lotion Alga Spirulina) sebagai antioksidan dan antikanker
pada kulit dilakukan secara visual meliputi aroma, warna, dan tekstur. Pengamatan produk ini
dilakukan oleh 10 responden remaja berumur 12-22 tahun. Hasil menunjukkan bahwa sebagian
besar responden menyatakan aroma memiliki skor 5 (sangat baik), warna memiliki skor 4 (baik),
dan tekstur memiliki skor 4 (baik). Hal tersebut menunjukkan LOGAN (Lotion Alga Spirulina)
sebagai antioksidan dan antikanker pada kulit digemari oleh remaja berumur 12-22 tahun.

4.3.1 Aroma LOGAN


Aroma yang dihasilkan setelah menggunakan LOGAN (Lotion Alga Spirulina) sebagai
antioksidan dan antikanker pada kulit ini adalah aroma wangi hasil dari perpaduan bahan alami
minyak mawar dan minyak zaitun.

4.3.2 Warna LOGAN


Warna yang terlihat pada LOGAN (Lotion Alga Spirulina) sebagai antioksidan dan
antikanker pada kulit adalah krem kehijauan. Warna krem yang terlihat dihasilkan dari warna dasar
beeswax sedangkan warna kehijauan dihasilkan dari bubuk alga Spirulina.

4.3.3 Tekstur LOGAN


Produk LOGAN (Lotion Alga Spirulina) sebagai antioksidan dan antikanker pada kulit ini
memiliki teksurnya tidak lengket dan mudah diserap oleh kulit sehingga nyaman jika digunakan.

12
4.4 Keunggulan dan Kelemahan Produk LOGAN
Setiap produk yang dihasilkan tentunya memiliki keunggulan dan kelemahan. Berikut
keunggulan dan kelemahan LOGAN (Lotion Alga Spirulina) sebagai antioksidan dan antikanker
pada kulit.

4.4.1 Keunggulan LOGAN


Keunggulan produk LOGAN (Lotion Alga Spirulina) sebagai antioksidan dan antikanker
pada kulit antara lain:
1. Mencegah kanker kulit dan sebagai antioksidan
2. Membuat kulit menjadi bersih
3. Mengangkat sel kulit mati
4. Menghilangkan dan memudarkan bekas luka
5. Membuat kulit jadi kencang
6. Meremajakan kulit
7. Melembabkan kulit kering
8. Bahan baku pembuatan lotion mudah didapat
9. Ramah lingkungan

4.4.2 Kelemahan LOGAN


Kelemahan produk LOGAN (Lotion Alga Spirulina) sebagai antioksidan dan antikanker
pada kulit, yaitu masyarakat Indonesia belum banyak mengetahui manfaat dan kandungan alga
Spirulina.

4.5 Rincian Biaya Pembuatan LOGAN


Berikut merupakan rincian biaya pembuatan produk LOGAN (Lotion Alga Spirulina)
sebagai antioksidan dan antikanker pada kulit.
Tabel 4.1 Rincin Biaya Pembuatan LOGAN
No. Alat dan Bahan Jumlah Harga Satuan Harga Total

Alat
 Kompor 1 Rp 0 Rp 0
1  Blender 1 Rp 0 Rp 0
 Dandang 1 Rp 0 Rp 0
 Serbet 1 Rp 0 Rp 0
 Sendok 1 Rp 0 Rp 0

13
 Parutan 1 Rp 0 Rp 0
 Wadah plastik 1 Rp 0 Rp 0
 Gelas ukuran 1 Rp 0 Rp 0
 Botol kecil 1 Rp 0 Rp 0

Bahan
 Beeswax 100 gr Rp 10,000 Rp 10,000
2  Campuran air mawar 100 ml Rp 14,000 Rp 14,000
dan minyak zaitun
 Bubuk alga Spirulina 1 kapsul Rp 500 Rp 500

Total Rp 24,500

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa biaya yang dibutuhkan untuk membuat 100 gr LOGAN
adalah Rp 24,500. Dengan harga yang cukup murah tersebut masyarakat Indonesia dapat
menggunakan LOGAN yang kaya nutrisi dan manfaat.

14
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian pembuatan produk LOGAN (Lotion Alga Spirulina) sebagai
antioksidan dan antikanker pada kulit sebagai berikut.
1. Spirulina dapat digunakan sebagai zat tambahan dalam pembuatan lotion karena Spirulina
mengandung lain protein 65%, mineral 7%, lemak 5%, serat kasar 3%, karbohidrat 20%, dan
asam amino esensial. Selain itu, Spirulina juga mengandung beberapa komposisi pigmen
seperti fikosianin, klorofil a, dan karotenoid yang berfungsi sebagai antioksidan dan
antikanker
2. Poduk LOGAN (Lotion Alga Spirulina) sebagai antioksidan dan antikanker pada kulit secara
disukai oleh remaja berumur 12-22 tahun karena aromanya wangi, warnanya terlihat alami
krem kehijauan, dan teksturnya tidak lengket

5.2. Saran
Perlu adanya penelitihan lebih lanjut mengenai dosis bubuk Spirulina yang optimal untuk
pembuatan lotion. Selain itu, masyarakat Indonesia belum banyak mengetahui manfaat dan
kandungan alga Spirulina. Oleh karena itu, penulis berharap masyarakat dapat mengenal lebih jauh
manfaat dan kandungan alga Spirulina yang salah satunya dapat dijadikan sebagai campuran lotion
serta bermanfaat untuk menutrisi dan menyehatkan kulit.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ahsan, M., Habib, B., and Parvin, M. 2008. A Review On Culture, Production And Use Of
Spirulina As Food For Humans And Feeds For Domestic Animals And Fish. FAO Fisheries
and Aquaculture Circular. Roma No. 1034, 33p.

Ali, K. Shabana and Saleh, M. Arabi. 2012. Spirulina an overview.International Journal of


Pharmacy and Pharmaceutical Sciences 4 (3).

Borowitzka, M.A. 1994. Products from Algae. In S. M. Phang, L. Y. Kun, M. A. Borowitzka, and
B. A. Whitton eds. In. Proc. 1st Asia Pacific Conference on Algal Biotechnology. Kuala
Lumpur, Malaysia. University of Malaya.

Haryati, R. 2008. Pertumbuhan dan biomassa Spirulina sp. dalam skala laboratoris. Laboratorium
Ekologi dan Biosistematik, Jurnal Jurusan Biologi FMIPA. Undip BIOMA 10 (1) : 19-22.

Hendrickson, C., Holtzapple, Mark., Cognata M., dan Shu Y. 1989. Inhibition of Trichoderma
reesei Cellulase by Sugars and Solvents. Biotechnology and Bioengineering 36 (3).

Kebede, E., Mariam, Z.G. and Ahlgren, I. 1994. The Ethiopian Rift Valley lakes: chemical
characteristics of a salinity-alkalinity series. Hydrobiology 288 : 1-12.

Prasetyandaru, P. dan Leenawati L. 2008. Pigmen Spirulina sebagai Senyawa Antikanker.


Indonesian Journal of Cancer 4 : 155-163.

Sharma, O.P. 1992. Text Book of Algae. Tata McGraw-Hill Publishing Company Lim-ited, New
Delhi.

Sularto, S. A. 1995. Pengaruh Pemakaian Madu sebagai Penstubtitusi Gliserin dalam Beberapa
Jenis Krim Terhadap Kestabilan Fisiknya. Laporan Penelitian, LP Unpad. Universitas
Padjajaran, Bandung.

Vashishta, B.R. 2007. Botany for Degree Students Fungi. Departement of Botany Punjab
University Press.

16
Zainuddin. 2011. Studi Keanekaragaman Makroalga di Pantai Jumiang Kabupaten Pamekasan.
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana
Malik Ibrahim, Malang.

17
FOTO PRODUK
LOGAN LOGAN (LOTION ALGA SPIRULINA) SEBAGAI ANTIOKSIDAN
DAN ANTIKANKER PADA KULIT

iv
LAMPIRAN

DATA DIRI PESERTA


a. Nama Lengkap : Hafizah Tabina Is’adiyah
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Tempat/Tgl. Lahir : Pekalongan, 15 Juli 2003
d. Alamat : Jl. Wonorejo I/23 RT 02 RW 03, Tegalsari - Surabaya
e. Asal Sekolah : SMAN 21 Surabaya
f. No Telp./HP : 085648910394
g. Alamat Email : hazifah.hafizah15@gmail.com
h. Id line : hazifah15

Keterangan Karya
Nama Produk : LOGAN (Lotion Alga Spirulina) sebagai Antioksidan dan Antikanker
pada Kulit
Alasan pembuatan Produk: Selain murah dan ramah lingkungan, lotion ini juga dapat diproduksi
sendiri karena bahan bakunya alami dan mudah didapatkan. Selain itu,
lotion ini juga bermanfaat untuk menutrisi dan menyehatkan kulit
yang terjamin keamanannya.

Anda mungkin juga menyukai