Anda di halaman 1dari 22

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

PEKAN ILMIAH FISIKA XXI

Pentingnya Menumbuhkan Sikap Ilmiah Pada Diri


Peserta Didik Dalam Upaya Penelitian Obat-obatan
Herbal Baru Demi Terciptanya Masa Depan yang Lebih
Baik

Diusulkan Oleh :
M. Irham Hafiza (NIM/Angkatan: 16302241028/16)
Nolanda Angie Ricadonna (NIM/Angkatan: 16302241022/16)
Tania Adelia (NIM/Angkatan: 16302241014/16)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2018

i
ii
iii
Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga
penulis dapat menyusun makalah tentang “Pentingnya Menumbuhkan Sikap Ilmiah
Pada Diri Peserta Didik Dalam Upaya Penelitian Obat-obatan Herbal Baru Demi
Terciptanya Masa Depan yang Lebih Baik” dengan sebaik-baiknya. Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan kesadaran anak bangsa
dalam mempelajari tumbuhan herbal yang ada di Indonesia. Sehingga mereka
mampu membawa perubahan yang baik yaitu negara Indonesia yang lebih sehat
dengan obat-obatan herbal. Penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah membantu, memfasilitasi, memberi masukan dan mendukung penulisan
makalah ini sehingga selesai tepat pada waktunya. Semoga dibalas oleh Allah SWT
dengan ganjaran yang berlimpah. Meski penulis telah menyusun makalah ini
dengan maksimal, namun tidak menutup kemungkinan masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca
sekalian. Terakhir, Penulis berharap makalah ini dapat menambah khazanah
keilmuan masyarakat dan membawa masa depan yang lebih baik untuk negeri kita
tercinta.

Yogyakarta, 4 September 2018

Tim Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................. iii

KATA PENGANTAR .......................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. v

DAFTAR ISI ......................................................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................... 2
D. Manfaat ..................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 4

A. Tumbuhan Herbal .................................................................... 4


B. Macam dan Manfaat Tumbuhan Herbal ............................... 5
C. Cara Pemrosesan Tumbuhan Herbal ..................................... 7
D. Peserta Didik ............................................................................. 7
E. Sikap Ilmiah Peserta Didik ...................................................... 9

BAB III METODE PENULISAN ....................................................... 10

A. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 10


B. Pengolahan dan Analisis Data ................................................ 10
C. Kerangka Berpikir ................................................................... 10

BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................... 11

BAB V PENUTUP ................................................................................ 12

A. Kesimpulan ............................................................................... 12
B. Saran ......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 13

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................ 14

v
DAFTAR GAMBAR
A. Tumbuhan Herbal
1. Gambar Tumbuhan Herbal ............................................... 4
B. Macam dan Manfaat Tumbuhan Herbal
1. Gambar Tumbuhan Herbal .............................................. 5
2. Gambar Produk Obat Herbal ........................................... 6
C. Cara Pemrosesan Tumbuhan Herbal
1. Gambar Contoh Pemrosesan Herbal ............................... 7
D. Peserta Didik
1. Gambar Peserta Didik SMA ............................................. 8

vi
ABSTRAK
Obat herbal adalah obat-obatan yang diproses melalui cara yang alami dan tanpa
ada sedikitpun bahan kimia. Penggunaan obat herbal kini menjadi alternatif utama
yang dipilih oleh banyak kalangan. Banyak masalah tentang penyakit yang sulit
disembuhkan bahkan susah dicari obatnya, namun dapat diatasi dengan
menggunakan bahan-bahan herbal. Tetapi, di era sekarang banyak orang yang
mengesampingkan manfaat dari bahan-bahan herbal yang ada disekitarnya.
Penelitian dan perkembangan terkini tentang obat-obat herbal baru yang
berkhasiatpun masih bisa dibilang sangat minim, padahal potensi tanaman herbal
yang banyak khasiatnya sangatlah besar. Sebenarnya, perkembangan teknologi
sekarang ini sudah sangat membantu untuk menemukan khasiat-khasiat dari
tanaman obat herbal baru. Melalui tulisan ini, diharapkan peserta didik mengetahui
dan menerapkan tentang pentingnya menumbuhkan sikap ilmiah pada upaya
penelitian obat-obat herbal baru demi terciptanya masa depan yang lebih baik.

KATA KUNCI : Obat herbal, penelitian, sikap ilmiah

vii
1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman
hayati. Banyak sekali tumbuhan yang bisa hidup dan tumbuh subur di
Indonesia. Keanekaragaman hayati yang terdapat di Indonesia tentu saja
menghasilkan banyak potensi pemanfaatan, salah satunya adalah
pemanfaatan sebagai obat herbal. Indonesia kaya akan sumber bahan obat
alam yang telah digunakan oleh sebagian besar rakyat Indonesia secara
turun temurun, maka perlu didorong upaya pengenalan, penelitian,
pengujian dan pengembangan khasiat dan kegunaan suatu tanaman obat.
Sejak zaman dahulu herbal sudah dikenal di masyarakat sebagai obat
tradisional disamping sebagai bumbu masakan yang melezatkan. Akhir-
akhir ini seiring dengan meningkatnya kepopuleran herbal sebagai obat
maupun kosmetik, penelitian tentang herbal pun mulai dilakukan.
Obat herbal adalah obat-obatan yang diproses melalui cara yang
alami dan tanpa ada sedikitpun bahan kimia. Penggunaan obat herbal kini
menjadi alternatif utama yang dipilih oleh banyak kalangan. Banyak
masalah tentang penyakit yang sulit disembuhkan bahkan susah dicari
obatnya, namun dapat diatasi dengan menggunakan bahan-bahan herbal.
Tetapi, di era sekarang banyak orang yang mengesampingkan manfaat dari
bahan-bahan herbal yang ada disekitarnya. Tentu saja hal ini sangat
disayangkan karena masih banyak jenis obat-obatan herbal yang belum
diteliti dan dimanfaatkan sepenuhnya. Pengembangan obat-obat herbal
yang belum maksimal menyebabkan munculnya permasalahan dalam upaya
pengembangan obat herbal. Hambatan dan kendala ini perlu segera diatasi
agar upaya pengembangan obat herbal segera ditingkatkan realisasinya.
Upaya pengobatan tradisional dengan obat-obat tradisional
merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dan sekaligus
merupakan teknologi tepat guna yang potensial untuk menunjang
pembangunan kesehatan. Hal ini disebabkan antara lain karena pengobatan

viii
2

tradisional telah sejak dahulu kala dimanfaatkan oleh masyarakat serta


bahan-bahannya banyak terdapat diseluruh pelosok tanah air. Dalam rangka
peningkatan dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat, obat
tradisional perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya. Obat-obatan tradisional
selain sangat bermanfaat bagi kesehatan, juga tidak memiliki efek samping
yang berbahaya karena bisa dicerna oleh tubuh. Karena itu, banyak
perusahaan yang mengolah obat-obatan tradisional yang telah
dimodifikassi, seperti berbentuk kapsul, serbuk, cair dan tablet. Dewasa ini
obat-obatan modern sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari
(Nursiyah, 2013).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah di bahas di atas, timbul
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan terkini dalam upaya penelitian obat-
obatan herbal terbaru?
2. Apakah penelitian obat-obatan herbal yang sedang dilakukan
saat ini cukup membantu masyarakat Indonesia dalam bidang
kesehatan?
3. Mengapa penelitian di bidang obat-obatan herbal perlu
ditingkatkan?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya karya tulis ilmiah ini adalah untuk :
1. Mengetahui perkembangan terkini dalam upaya penelitian obat-
obatan herbal terbaru.
2. Mengetahui manfaat penelitian obat-obatan herbal bagi
masyarakat Indonesia khususnya di bidang kesehatan.
3. Mendukung peningkatan penelitian di bidang obat-obatan
herbal.

ix
3
D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah
munculnya minat dari kalangan pelajar untuk melakukan eksplorasi dan
penelitian tentang obat-obatan herbal sehingga potensi kekayaan alam di
Indonesia bisa dimaksimalkan dan juga untuk membantu menemukan obat-
obatan herbal non kimiawi agar masyarakat Indonesia bisa hidup lebih
sehat.

x
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tumbuhan Herbal

Gambar Tumbuhan Herbal

Sumber: http://kampoengilmu.com/tanaman-herbal/

Tumbuhan herbal atau yang biasa disebut tumbuhan obat ialah


semua tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat dalam upaya
penyembuhan maupun pencegahan, berkisar dari yang terlihat oleh mata
hingga yang nampak dibawah mikroskop (Hamid et al., 1991).
Tumbuhan/tanaman obat bukan berarti tanaman yang ditanam sebagai obat,
namun meliputi rempah-rempah, tanaman buah atau bahkan tanaman liar
yang dapat menyembuhkan atau melakukan pencegahan terhadap penyakit.
Menurut Zuhud (2004), tumbuhan obat adalah seluruh jenis tumbuhan obat
yang diketahui atau dipercaya mempunyai khasiat obat yang
dikelompokkan menjadi :
1. Tumbuhan obat tradisional, yaitu jenis tumbuhan obat yang diketahui
atau dipercaya oleh masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah
digunakan sebagai bahan baku obat tradisional.
2. Tumbuhan obat modern, yaitu jenis tumbuhan yang secara ilmiah telah
dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat
obat dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis.

xi
5
3. Tumbuhan obat potensial, yaitu jenis tumbuhan obat yang diduga
mengandung senyawa atau bahan aktif yang berkhasiat obat, tetapi
belum dibuktikan secara ilmiah atau penggunaannya sebagai obat
tradisional sulit ditelusuri.
Kehadiran herbal yang dikenal sebagai bahan alamiah ternyata
sering membuat sejumlah orang mempergunakannya secara berlebihan
karena menganggap herbal akan selalu aman dikonsumsi dalam jumlah
yang besar sekalipun. Padahal sebagaimana obat-obatan kimia, penggunaan
herbal harus dibatasi jumlahnya. Hal tersebut juga berkaitan dengan aturan
pakai obat-obatan herbal. Tidak sedikit herbal yang penggunaannya tidak
boleh dilakukan bersamaan dengan obat karena memang di dalam herbal
tersebut terkandung bahan kimia serupa obat sehingga menggunakannya
secara berlebihan akan membahayakan penggunanya (Yuliarti, Nurheti,
2008).

B. Macam dan Manfaat Tumbuhan Herbal

Gambar Tumbuhan Herbal


Sumber: https://www.edunews.id/news/badan-pom-sebut-tidak-ada-obat-herbal-untuk-kanker

Ada banyak sekali macam tumbuhan atau tanaman herbal yang


sudah terbukti dapat menyembuhkan atau mencegah penyakit. Diantaranya
yaitu daun lidah buaya sebagai obat maag dan jerawat, daun sambiloto

xii
6
sebagai penurun kadar gula/diabetes, daun pepaya sebagai obat malaria, dan
masih banyak lagi. tumbuhan herbal tersebut yang digunakan ialah daunnya,
namun masih banyak lagi tumbuhan herbal selain daun yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat herbal, contohnya buah jeruk nipis yang dapat
digunakan untuk menyembuhkan batuk, batang serai yang dapat digunakan
untuk menyembuhkan kulit dari gigita serangga, bunga kenop yang
digunakan sebagai obat pelancar kencing, umbi singkong sebagai obat
maag, dan masih banyak pula (Yuliarti, Nurheti, 2008).

Gambar Produk Obat Herbal


Sumber: https://tokoherbalyaqut.wordpress.com/2012/06/12/madu-anak-zait-curcuma/

Herbal tersedia dalam berbagai bentuk, ada herbal dalam bentuk


segar namun ada pula yang dapat ditemui dalam bentuk kering. Herbal yang
diawetkan dengan cara dikeringkan biasanya merupakan jenis herbal yang
cukup langka yang hanya tersedia di musim tertentu saja. Oleh karena
kelangkaannya itulah akhirnya herbal yang tersedia diawetkan dengan cara
dikeringkan agar kemudian bisa digunakan lagi ketika dibutuhkan. Proses
pengeringan yang dilakukan tidak akan mempengaruhi efektifitas manfaat
dari herbal itu sendiri (Yuliarti, Nurheti, 2008).

xiii
7
C. Cara Pemrosesan Tumbuhan Herbal

Gambar Contoh Pemrosesan Herbal


Sumber: http://www.ykmm.or.id/web/tampil/galeri/lihat/41

Dalam pemrosesan tumbuhan herbal yang digunakan sebagai obat


dapat dilakukan melalui beberapa cara, tergantung pada bagian tumbuhan
yang mana yang diambil sebagai obat atau pencegahan penyakit. Namun
walaupun cara pemrosesan tumbuhan herbal sangat beragam, biasanya
metode yang digunakan masih tergolong sangat sederhana sehingga
prosesnya bisa dilakukan sendiri di rumah tanpa memerlukan peralatan
khusus. Metode-metode pemrosesan tersebut antara lain adalah direbus,
ditumbuk, diremas, dimakan langsung, diparut, dioles, dibakar, diteteskan,
digoreng dan dibalurkan. (Rahayu, Mulyati. 2006)

D. Peserta Didik
Peserta didik merupakan sosok yang membutuhkan bantuan orang
lain untuk bisa tumbuh dan berkembang kearah kedewasaan. Berikut
adalah beberapa istilah peserta didik berdasarkan lingkungan
pendidikannya (Hiryanto):
 Pendidikan formal : siswa/peserta didik
 Pendidikan non formal : warga belajar/ peserta belajar
 Pesantren : santri

xiv
8

 Pendidikan keluarga : anak

Gambar Peserta Didik SMA

Sumber: https://www.merdeka.com/peristiwa/sistem-zonasi-90-kursi-peserta-
didik-sma-di-jabar-sudah-terserap.html

Peserta didik adalah individu yang memiliki potensi untuk


berkembang, dan mereka berusaha mengembangkan potensinya itu melalui
proses pendidikan pada jalur dan jenis pendidikan tertentu. Dalam
perkembangan peserta didik ini, secara hakiki memiliki kebutuhan-
kebutuhan yang harus dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan peserta didik
tumbuh dan berkembang mencapai kematangan pisik dan psikis. Kebutuhan
yang harus dipenuhi oleh pendidik diantaranya (Ramli, M., 2015):
1) Kebutuhan jasmani; tuntunan siswa yang bersifat jasmaniah,
seperti kesehatan jasmani yang dalam hal ini olah raga menjadi
materi utama, disamping itu kebutuhan-kebutuhan lain seperti:
makan, minum, tidur, pakaian dan sebagainya, perlu mendapat
perhatian.
2) Kebutuhan sosial; pemenuh keinginan untuk saling bergaul
sesama siswa dan guru serta orang lain, merupakan salah satu
upaya untuk memenuhi kebutuhan sosial anak didik. Dalam hal
ini sekolah harus dipandang sebagai lembaga tempat para siswa
belajar, bergaul dan beradaptasi dengan lingkungan seperti
bergaul sesama teman yang berbeda jenis kelamin, suku, bangsa,
agama, status sosial dan kecakapan. Guru dalam hal ini harus
dapat menciptakan suasana kerja sama antar siswa dengan suatu
harapan dapat melahirkan suatu pengalaman belajar yang lebih
baik.

xv
9
3) Kebutuhan intelektual; semua siswa tidak sama dalam hal minat
untuk mempelajari suatu ilmu pengetahuan, mungkin ada yang
lebih berminat belajar ekonomi, sejarah, biologi atau yang lain-
lain. Minat semacam ini tidak dapat dipaksakan kalau ingin
mencapai hasil belajar yang optimal.

E. Sikap Ilmiah Peserta Didik


Sikap ilmiah adalah sikap yang harus ada dalam diri seorang
akademisi. Sikap ilmiah diperlukan untuk membantu mengatasi masalah-
masalah ilmiah. Sikap ilmiah dapat diartikan sebagai sikap yang memiliki
perhatian besar terhadap ilmu pengetahuan atau kebiasaan berpikir ilmiah.
Mahar Marjono mengemukakan empat sikap pokok yang harus
dikembangkan dalam Sains yaitu, “(a) curiosity, (b) inventiveness, (c)
critical thinking, and (d) persistence”. Keempat sikap ini sebenarnya tidak
dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya karena saling melengkapi.
Sikap ingin tahu (curiosity) mendorong akan penemuan sesuatu yang baru
(inventiveness) yang dengan berpikir kritis (critical thinking) akan
meneguhkan pendirian (persistence) dan berani untuk berbeda pendapat.
Menurut Joko Priyono sikap ilmiah paling tidak mencakup 6 unsur
utama yakni :
1) Keingintahuan
2) Spekulasi
3) Kesediaan untuk bersifat obyektif
4) Berpandangan terbuka
5) Kesediaan untuk menunda keputusan hingga semua bukti yang
diperlukan ada
6) Kesediaan untuk bersikap bahwa semua kesimpulan ilmiah
bersifat sementara

xvi
10

BAB III
METODE PENULISAN

A. Teknik Pengumpulan Data


Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penulisan
karya ilmiah ini adalah dengan menggunakan tinjauan pustaka. Penulis
melakukan tinjauan ke berbagai sumber pustaka yang berkaitan dengan data
yang diperlukan dalam proses analisis hingga akhirnya bisa didapatkan
suatu kesimpulan. Sumber pustaka yang digunakan berasal dari berbagai
sumber dan dalam bentuk yang bermacam-macam.

B. Pengolahan dan Analisis Data


Data-data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara
induktif untuk mempermudah penulis dalam menentukan kerangka berpikir
yang akan digunakan.

C. Kerangka Berpikir
Penggunaan obat herbal merupakan salah satu alternatif terbaik yang
bisa dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk memajukan bidang
kesehatannya. Hal itu disebabkan oleh banyaknya tumbuhan herbal yang
tersedia secara melimpah di Indonesia. Namun sayangnya, berdasarkan
data-data yang telah dianalisis sebelumnya, riset-riset tentang obat-obatan
herbal masih kurang memadai. Hanya sedikit orang yang tertarik untuk
mencoba menggali lebih dalam manfaat dari berbagai tanaman herbal di
Indonesia. Meskipun ada beberapa orang yang telah berhasil menemukan
obat herbal yang terbaru, penemuan itu hanya akan beredar di beberapa
majalah-majalah khusus yang jarang dibaca oleh masyarakat umum
sehingga penemuan tersebut menjadi tidak terpublikasi dengan baik.
Berdasarkan hal di atas, penulis membuat hipotesa bahwa hal yang
menyebabkan serangkaian peristiwa di atas adalah kurangnya minat peserta
didik dalam bidang riset obat herbal. Dengan kata lain sikap ilmiah peserta
didik di bidang riset obat herbal masih harus ditingkatkan.

xvii
11

BAB IV
PEMBAHASAN

Pengembangan obat-obat herbal baru merupakan hal yang cukup penting


mengingat beragamnya flora yang ada di Indonesia. Upaya-upaya untuk
mengembangkan obat herbal baru sebenarnya sudah dilakukan. Namun sayangnya
upaya-upaya tersebut masih belum sebanding dengan besarnya potensi kekayaan
alam yang ada di Indonesia. Selain itu, banyak dari orang-orang yang telah
berupaya untuk mengembangkan obat herbal itu berasal dari kalangan usia lanjut.
Hanya ada sedikit peneliti-peneliti muda yang tertarik untuk ikut serta dalam upaya
pengembangan obat herbal baru. Masalah lainnya adalah sulitnya melakukan
publikasi tentang hasil dari riset yang telah dilakukan untuk bisa menarik minat
lebih banyak orang agar bisa tertarik untuk bergabung dalam upaya pengembangan
obat-obatan herbal. Kalangan peserta didik yang merupakan harapan bangsa di
masa depan pun terlihat kurang berminat di bidang obat herbal. Para peserta didik
memiliki orientasi tentang obat hanya terpusat pada obat-obatan kimia saja.
Kemungkinan hal ini disebabkan karena adanya stereotip yang menganggap bahwa
obat-obatan herbal itu hanyalah jamu yang kuno dan ketinggalan zaman.
Berdasarkan hal di atas, penulis sangat berharap adanya upaya-upaya yang
bisa dilakukan untuk menumbuhkan sikap ilmiah peserta didik khususnya dalam
bidang obat-obatan herbal. Upaya-upaya yang bisa dilakukan antara lain
memberikan sosialisasi tentang manfaat obat-obatan herbal kepada peserta didik,
menjelaskan kelebihan obat herbal dibandingkan dengan obat kimia.
Menggalakkan program apotek hidup di lingkungan sekolah maupun di rumah, dan
lain-lain. Dengan dilakukannya upaya-upaya di atas penulis berharap sikap ilmiah
pada diri peserta didik akan makin berkembang khususnya di bidang obat herbal
sehingga di masa depan nanti riset tentang obat herbal bisa makin maju untuk
menciptakan Indonesia yang lebih sehat.

xviii
12

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil analisis penulis, dapat disimpulkan bahwa kurangnya
pengembangan obat-obatan herbal terbaru di Indonesia disebabkan oleh
kurang berkembangnya sikap ilmiah peserta didik dalam bidang obat herbal
. Oleh karena itu, melalui karya tulis ini kami berharap peserta didik dapat
menumbuhkan sikap ilmiah dalam upaya penelitian obat obatan herbal baru
demi terciptanya masa depan yang lebih baik.

B. Saran
Harapan kami pada penulisan karya ilmiah ini yaitu :
1) Peserta didik dapat menumbuhkan sikap ilmiah terhadap tanaman-
tanaman herbal disekitarnya.
2) Peserta didik dapat melakukan penelitian terhadap tanaman-tanaman
herbal yang berkhasiat dalam menyembuhkan dan mengantisipasi suatu
penyakit
3) Menumbuhkan kesadaran pada peserta didik tentang manfaat adanya
tanaman herbal yang bisa digunakan menjadi obat herbal yang
kedepannya banyak sekali digunakan dan dicari untuk menyembuhkan
dan mengantisispasi suatu penyakit demi terciptanya masa depan yang
lebih baik.
4) Sekolah mulai kembali menggiatkan gerakan apotek hidup baik di
lingkungan sekolah maupun di rumah
5) Pemerintah mampu lebih menciptakan program kurikulum yang lebih
efektif untuk meningkatkan sikap ilmiah pada diri peserta didik

xix
13

DAFTAR PUSTAKA

Hiriyanto. Peserta Didik. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri


Yogyakarta diakses dari
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132049754/pendidikan/PESERTA+DIDIK.pdf
pada 4 September 2018 pukul 14.00 WIB
Priyono, Joko. 2000. Resensi Buku Archie J. Bahm Analisis Tentang “What
Is Science”. Universitas Diponegoro, Semarang, hlm. 1.

Nursiyah. 2013. Studi Deskriptif Tanaman Obat Tradisional yang


Digunakan Orangtua Untuk Kesehatan Anak Usia Dini di Gugus Melati
Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Fakultas Ilmu Pendidikan.
Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Rahayu, Mulyati dkk. 2006. Pemanfaatan Tumbuhan Obat secara
Tradisional oleh Masyarakat Lokal di Pulau Wawonii, Sulawesi Tenggara. ___.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bogor.
Ramli, M. 2015. Hakikat Pendidikan dan Peserta Didik. Jurusan
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Antasari,
Banjarmasin
Umar Zein. 2005. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Dalam Upaya
Pemeliharaan Kesehatan
Yuliarti, Nurhaeti. 2008. Hidup Sehat Dengan Terapi Herbal.
Yogyakarta:Banyu Media

xx
14

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Biodata Ketua
Nama : M. Irham Hafiza
Tempat, tanggal lahir : Bantan, 23 Juli 1998
No. Telepon : 082279889916
Pengalaman Organisasi :
No. Periode Nama Organisasi Jabatan
1. - - -

Karya Ilmiah yang pernah dibuat :-


Penghargaan Ilmiah yang pernah diraih :-

Biodata Anggota I
Nama : Nolanda Angie Ricadonna
Tempat, tanggal lahir : Klaten, 11 Juni 1998
No. Telepon : 087734904964
Pengalaman Organisasi :
No. Periode Nama Organisasi Jabatan
1. - - -

Karya Ilmiah yang pernah dibuat :-


Penghargaan Ilmiah yang pernah diraih :-

Biodata Anggota II
Nama : Tania Adelia
Tempat, tanggal lahir : Muntok, 28 November 1998
No. Telepon : 081272881398
Pengalaman Organisasi :
No. Periode Nama Organisasi Jabatan
1. 2017 Inspirator Mipa Humas
2. 2018 Kelompok SEKRUP FMIPA Danus

xxi
15

3. 2018 PSM “SW” UNY Humas

Karya Ilmiah yang pernah dibuat :-


Penghargaan Ilmiah yang pernah diraih :-

xxii

Anda mungkin juga menyukai