“JAMU”
OLEH
KELOMPOK III
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan kelancaran kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Pada pembahasan ini kami akan menyampaikan materi obat
tradisional mengenai jamu. Jika ada kesalahan dalam prosesnya kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya karena sumber yang kami miliki sangatlah minim,
oleh sebab itu kami mohon maaf bagi para audiens dan pembaca khususnya.
Semoga makalah ini memberikan banyak manfaat kepada para pembacanya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, sehingga
demi kesempurnaan makalah ini sangat diharapkan segala masukan dan saran
yang sifatnya membangun.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat
lengkap. Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi negara yang sangat potensial
untuk menemukan berbagai pengobatan herbal di dunia. Dimana tanaman herbal
dapat tumbuh subur di Indonesia. Tanaman herbal merupakan bahan utama dalam
pembuatan jamu.
Jamu merupakan obat tradisional berbahan alami warisan budaya yang telah
diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi untuk kesehatan.
Pengertian jamu dalam Permenkes No.003/Menkes/Per/I/2010 adalah bahan atau
ramuan bahan yang berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,sediaan sarian
(galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah
digunakan sebagai pengobatan, dan dapat diterapkan sesaui dengan norma yang
berlaku di masyarakat (Biofarmaka IPB, 2013).
Sebagian besar masyarakat mengkonsumsi jamu karena percaya memberikan
manfaat yang cukup besar terhadap kesehatan baik untuk pencegahan dan
pengobatan terhadap suatu penyakit maupun dalam hal menjaga kebugaran dan
kecantikan dan meningkatkan stamina tubuh. Sampai saat ini keberadaan jamu
terus berkembang. Hal ini terlihat pada permintaan terhadap jamu yang terus
mengalami peningkatan (Biofarmaka IPB, 2013).
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jamu
Pengertian Jamu dalam Permenkes No.003/Menkes/Per/I/2010 adalah bahan
atau ramuan bahan yang berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan
sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun
telah digunakan sebagai pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma
yang berlaku di masyarakat.
Jamu adalah obat tradisonal yang disediakan secara tradisional, misalnya
dalam bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman
yang mejadi penyusun jamu tersebut serta digunakan secara tradisional. jamu
yang telah digunakan secara turun-temurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan
mungkin ratusan tahun, telah membuktikan keamanan dan manfaat secara
langsung untuk tujuan kesehatan tertentu. Jamu bisa dibuat dengan sendiri dengan
memanfaatkan tanaman obat disekitar kita atau dibeli dari penjual jamu gendong.
Untuk jamu dalam kemasan dapat diperoleh dari toko atau penjual jamu gendong
(BPOM, 2015).
Menurut (KepMenkes RI, 2015) bahwa jamu dapat digunakan untuk menjaga
kesehatan, kebugaran dan kecantikan serta dapat membantu pemulihan kesehatan
dan pencegahan penyakit. Jamu harus memenuhi kriteria :
a. Aman sesuai dengan persyaratan yang khusus untuk itu;
b. Klaim khasiatnya dibuktikan berdasarkan data empiris yang ada; dan
c. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
Jenis klaim penggunaan sesuai dengan jenis pembuktian obat tradisional dan
tingkat pembuktiannya yaitu tingkat pembuktian umum dan medium. Jenis klaim
penggunaan harus diawali dengan kata-kata; “Secara tradisional digunakan
untuk...”, atau sesuai dengan yang disetujui pendaftaran.
Contoh : Tolak Angin®, Antangin®, Woods’Herbal®, Diapet Anak®, dan Kuku
Bima Gingseng®.
5
2.2 Persyaratan Jamu
Dijelaskan tentang Registrasi Obat Tradisional berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan No.007 Tahun 2012 bahwa jamu yang beredar di masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan, antara lain menggunakan bahan yang memenuhi
syarat keamanan dan mutu, begitu pula proses produksinya harus memenuhi
persyaratan CPOTB. Jamu yang beredar di masyarakat harus terdaftar di Badan
POM serta tidak boleh mengandung bahan yang berbahaya, seperti alkohol, bahan
kimia obat, narkotika dan psikotropika dan bahan lain yang dianggap berbahaya
berdasarka pertimbangan kesehatan. Jamu harus aman, bermutu dan bermanfaat.
a. Aman
1) Telah digunakan secara turun-tenurun
2) Menggunakan bahan tumbuhan obat
3) Tidak ditambahkan bahan kimia
b. Mutu
1) Diolah sesaui dengan kaidah cara pembuatan jamu segar yang baik
2) Layak dikonsumsi:
a) Tidak tercemar (fisika, kimia, mikrobiologi)
b) Tidak rusak (berubah warna, rasa, bau)
c. Manfaat
1) Jamu bermafaat jika digunakan secara teratur dan sesaui dengan tujuan
penggunaan.
2) Efek penyembuhan tidak dapat dirasakan secara langsung.
6
5. Dapat dikonsumsi sehari-hari karena kandungannya mengandung bahan
kimia alami.
Jamu juga memiliki kekurangan selain kelebihan di atas diantaranya, yaitu :
1. Efek yang dirasakan tidak dapat secara spontan.
2. Belum ada standarisasi yang baku terhadap jamu dalam segi keamanan
terhadap produk jamu.
3. Penelitian tentang jamu yang belum banyak dilakukan maka dosis tepat
suatu sediaan jamu belum dapat dipastikan dengan jelas.
7
Netto
Komposisi dan cara penyimpanan.
Peringatan/Perhatian
Kegunaan dan cara penggunaan dalam Bahasa Indonesia.
8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
1. Jamu adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan tersebut
yang secara turun temurun telah digunakan sebagai pengobatan, dan
dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
2. Jamu harus memenuhi kriteria: aman sesuai dengan persyaratan yang
khusus untuk itu; klaim khasiatnya dibuktikan berdasarkan data empiris
yang ada; dan memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.
3. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan pada jamu. Kelebihannya
adalah relatif murah dan terjangkau oleh masyarakat, sedangkan
kekurangannya adalah efek yang diinginkan tidak berlangsung secara
cepat dan perlu proses lama karena bahan yang digunakan merupakan
bahan alami dari tanaman-tanaman herbal.
3.2 Saran
Demikian lah makalah yang kami susun dengan harapan dapat memberikan
manfaat yang baik dari para pembaca. kami sadar dalam penyusunan makalah
ini masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan materi. Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca. Jika ada dalam kata, kalimat atau penyusunan makalah ini mengalami
kesalahan mohon kiranya dapat di maklumi.
9
DAFTAR PUSTAKA
4. Badan POM RI. 2015. Materi Edukasi Tentang Peduli Obat dan Pangan pada
Remaja. Badan POM. Jakarta.
10
LAMPIRAN TUGAS
11
3. Contoh Obat Tradisonal Lisensi
12