FARMAKOGNOSI
“JAMU GALIAN PUTRI”
OLEH :
NAMA : ROSNILA
NIM : F201901018
KELAS : C1
Bismillahirrahmanirrahim...
Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah Tuhan semesta alam yang
melimpahkan rahmat, ma’unah dan hidayah-Nya kepada seluruh makhluk ciptaanNya,
itulah pertanda bahwa Allah Maha pengasih lagi Maha penyayang. Sholawat bertabur
salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman ilmiyah,
dialah pembawa kebenaran, penunjuk ke jalan yang benar, sehingga kita dapat merasakan
manisnya agama islam. Atas terselesainya penulisan ini penulis banyak mengucapkan
terima kasih atas segala bantuan dukungan dalam penyelesaian penulisan makalah
Farmakognosi yang berjudul “Jamu Galian Putri”, baik berupa moral, spiritual maupun
material. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga
kepada: bapak La Ode Muhammad anwar, S.farm.,M.Sc., Apt. selaku dosen pengampu
yang telah meluangkan waktu dan tenaganya demi mensukseskan penyelesaian makalah
ini. Akhir penulis berharap, mudah-mudahan penulisan makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada para pembaca, pada umumnya bagi penulis sendiri khususnya. Amin
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 4
Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................5
Definisi dan Deskripsi Umum Jamu Galian Putri................................................................5
Komposisi Jamu Galian Putri...............................................................................................6
Kasiat 6
Cara Membuat 6
Bahan Aktif dari Komposisi Jamu Galian Putri...................................................................6
Kunyit (Curcuma domestica Val).......................................................................................7
Kemukus (Piper cubeba L. f) 9
Cengkih(Syzygium aromaticum L).......................................................................................11
Majakan atau jengnitri 13
Cabai jawa( piper retrorractum Vahl).................................................................................15
Adas (Foeniculum vulgare Mill)..........................................................................................18
Kayu Manis (Cinnamomum burmani).................................................................................21
Delima Putih (Punica granatum L)......................................................................................23
Kencur (Kaempferia galanga L)..........................................................................................25
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb)..........................................................................26
BAB III PENUTUP.........................................................................................31
3.1 Kesimpulan........................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................32
BAB I
PENDAHULUAN
Kandungan Kimia
Kandungan Kimia
Minyak atsiri 10-20% terdiri atas kadinen, sineol, karen, sabinen, pinen,
kamfor, azulen, teerpineol. Asam Kubebat lebih kurang 1%, damar 2,5-3,5%, zat
pahit (kubebin 0,3-3%), piperin 0,1-0,4%, gom, pati dan minyak lemak) Buah
Piper kubeba (kemukus) mengandung senyawa lignan yang terdiri dari kubebin,
hinokinin, klusin, dihidrokubebin, dihidro-klusin, kubebinin yatein, kubebino-
lida, kordigerin, isoyatein (2R,3R)-2-(3",4"-metilen-dioksi-benzil)-3-(3',4'-
dimetoksi-benzil) butirolakton. Minyak atsiri 10-15% dan oleoresin 3% yang
terdiri dari kubebin 2% asam kebebat 1%.
Kubebin C2(H2O)O6 adalah senyawa tak berbau, berbentuk kristal jarum
kecil, melebur pada 132oC, memiliki rasa pahit dalam larutan alkohol. Dia larut
dalam alkohol, kloroform dan eter. Pada proses oksidasi, akan terurai menjadi
kubebinolida, yang identik dengan hinokinin, yaitu suatu senyawa
resin fenolik alami. Asam Kubebat adalah senyawa amorf berwarna putih.
Dia memiliki nilai terapi 1-3% dari seluruh biji kemukus, tergantung dari
kadarnya.
Kandungan Kimia
Cengkeh mengandung minyak asiri 16-20%, eugenol 80-82%, asetil
eugenol, kariofilen, furfural, metal-amilketon, vanillin, kariofilen, tannin, gom,
serat, air, asam galatanat, kalsium oksalat.
4) Majakan atau jengnitri
Suku : Piperaceae
Sinonim : Chavica labilardierei Miq.
Chavica maritima Miq.
Piper officinarum (Miq.) DC.
Kandungan kimia
Buahnya mengandung minyak atsiri 0,6-0,7%. Di samping itu, terdapat
pula alkaloid (piperin) dan suatu senyawa amida yang mirip dengan senyawa
yang terkandung dalam Piper longumin yaitu piplartin, piplasterin dan
sesamin. Pada bagian batang dapat ditemukan pula harsa, piperin, piplartin,
triakontan dan 22,23-dihidro-stigmasterin. Rimpang mengandung piperin, 0,2-
0,25% piperlongumin dan lebih kurang 0,002% piperlonguminin.
Kandungan kimia
Buah : 2-6% minyak atsiri yang terdiri dari 50-70% trans-anetol dan
lebih kurang 20% (+)-cis-anetol, 15-24% fenkon (berasa pahit dan
mempunyai aroma seperti kamfer), 22,3% estragol, 4-7% metilkavikol,
anisaldehida (suatu senyawa hasil oksidasi anetol), fenilalkohol, limonen,
terpineol, beberapa senyawa terpenoid hidrokarbon antara lain pinen,
felandren, limonen. Di samping minyak atsiri ditemukan pula
glikosidastilben funikulosida I, II, III, IV 17), stigmasterin, flavonoid,
minyak lemak, protein, asam-asam organik, pentosan, pektin, trigonelin,
kolin, yodin.
Daun : daun segar mengandung kuersetin-3-gluku-ronida, kaemferol-3-
glukuronida, 0,008% funikularin-(kuersetin-3-arabinosida), 0,1%
nelumbosida (kuersetin-3-glukoglukuronida).
7) Kayu Manis (Cinnamomum burmani)
Manfaat dari kulit, batang, daun, dan akar kayu manis ini bisa
digunakan sebagai obat-obatan berkhasiat, diantaranya: meringankan rasa
sakit saat said, peluruh kentut (carminative), peluruh keringat (diaphoretic),
antirematik, meningkatkan napsu makan (istomachica), menghilangkan
sakit (analgesik), penambah vitalitas, hingga penurun kolesterol.
8) Delima Putih (Punica granatum L)
Kandungan kimia: Alkaloid tropan; Tanin; Gula; Triterpenoid;
Glukosida; Estron; Lendir
Kandungan Buah delima putih memang sudah teruji dari beberapa
penelitian yang dilakukan buah delima putih mempunyai kandungan yang
sangat bermanfaat tak hanya dari buahnya saja.
Delima putih (Punica granatum Linn) adalah salah satu tanaman yang
dimanfaatkan sebagai obat tradisional, tanaman yang unik karena semua
bagian tumbuhan dari delima putih tersebut memiliki kandungan kimia
yang berguna untuk kesehatan, karena dari situlah buah delima digunakan
sebagai obat herbal yang dapat diandalkan untuk membunuh penyakit.
Pada kulit delima putih memiliki kandungan alkaloid dan flavonoid
yang mempunyai aktivitas antimikroba terhadap Candida albicans.
Tanaman Obat Delima putih (Punica granatum) atau biasa dikenal dengan
nama Pomegranate termasuk dalam family Punicaceae. Bagian buah dan
kulit kayu dari delima putih digunakan untuk infeksi cacing pita, yang
dapat menyebabkan cacing tersebut melepaskan ikatannya dari dinding
usus. Dengan konsumsi hasil rebusan kulit buah delima putih disertai
laksatif/ pencahar, tubuh dapat terhindar dari cacingan. Tak hanya itu
bagian lain tanaman yang dapat digunakan sebagai obat adalah kulit akar (
dikeringkan terlebih dahulu), daun , biji , dan bunga.
Khasiat delima yakni sebagai Antelmintik; Astingen. Bagian yang
digunakan adalah kulit kayu, kulit buah dan akar.
9) Kencur (Kaempferia galanga L)
Suku : Zingiberaceae
Kandungan kimia
Rimpang mengandung minyak atsiri yang tersusun dari
monoterpenoid, sesqui-terpenoid (komponen utama adalah asam
etilestersinnamat dan asam etilester p-metoksinamat) borneol, kamfene, p-
metoksistiren,n-pentadekan, p-metoksi-stirene. Di samping itu terdapat
pula golongan senyawa flavonoid.2,3,6), Kamfene (C10H16) juga menjadi
bahan penyusun minyak atsiri jahe, dan minyak sereh, dan juga ditemui
dalam familia Lauraceae.
Borneol (C10H18O) banyak tersebar di alam sebagai komponen
minyak atsiri. Di bidang industri borneol murni bersama juga isoborneol
digunakan sebagai bahan baku penyusun parfum dan bahan pengester.
10) Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb)
Suku : Zingiberaceae
Kandungan kimia
Zat warna kuning 1-2% (kurkumin dan monodesmetoksi-kurkumin).
Minyak atsiri 5% (dengan komponen utama 1-Siklo-isoprenemirsen 85%)
kurkuminoid, yang terdiri dari 1,2-2% kurkumin dan mono-
desmetoksikurkumin). Komponen minyak atsiri lainnya: b-kurkumen ar-
kurkumene, xantorrhizol, germakron. Kurkumin, atau bis-(4-hidroksi-3-
metoksi-sinamoil)-metan, C21H20O6 (yang juga dikenal sebagai
diferuloil-metan) adalah kristal berwarna kuning gelap, tidak larut dalam
air atau eter, larut dalam alkohol. Dalam larutan basa kurkumin
menghasilkan larutan yang berwarna merah kecoklatan yang apabila
ditambahkan larutan asam akan berubah warna menjadi kuning.
Kurkumin, mono dan bisdesmetoksi-kurkumin memiliki sifat sebagai
anti-oksidan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari indonesia. Belakangan
populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan
alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-
daunan dan kulit batang, buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh
hewan, seperti empedu kambing atau tangkur buaya.
2. Komposisi Jamu Galian Putri adalah sebagai berikut:
a. ½ buah kulit delima putih (Punica granatum, L)
b. 1 butir majakan / jengnitri (Quercus lusitanica, Lamk)
c. 10 butir cengkih (Eugenia armatica/syzygium aromaticum L)
d. 10 butir kemukus (Piper Cubeba L)
e. 1 buah cabai jawa (Piper retrofractum Vahl)
f. Seujung sendok teh adas (Foeniculum vulgare Mill)
g. 2 ruas kayu manis janghan (Cinnamomum burmani Bl)
h. 2 ruas rimpang kunyit (Curcuma domestica Val)
i. 2 ruas rimpang kencur (Kaempferia galanga L)
j. 1 ruas rimpang temulawak (Curcuma zanthorizza Roxb)
3. Khasiat:
Cengkih, adas, cabai jawa, kemukus dan kencur sifanya menghangatkan
yang bermanfaat melancarkan peredaran darah. Kulit delima putih dan
majakan memang sering digunakan dalam ramuan untuk wanita-wanita muda.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1985, Materia Medika Indo-nesia., Jilid I., Departemen Kesehatan RI.,
Jakarta.
Anonim,1985,Tanaman Obat Indonesia., Jilid I, Departemen Kesehatan R.I.
Anonim., 1993. Standard of Asean Herbal Medi-cine, Vol. I, Asean Countries,
Jakarta, Indonesia.
Anonim., 1977. Materia Medika Indonesia, Jilid I, Departemen Kesehatan RI,
Jakarta.
Anonim., 1978. Materia Medika Indonesia, Jilid II, Departemen Kesehatan RI,
Jakarta.
Anonim., 1985. Medicinal Herbs Index in Indo-nesia, Jilid I, PT. Eisai
Indonesia, Jakarta, 237 Astuti, P., Dzulkarnaen, B., Widowati, L.,
1988. Pengaruh Buah Adas (Foeniculum vulgare Mill.) terhadap
Perpanjangan Masa Tidur (Sleeping Time) Pada Mencit Putih, Simposium
Penelitian Obat Tradisional VI, Farmasi Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Depok, Universitas Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1916, The Pharmacopoeia of the United States of America., 9th Ed., P.
Blakiston's Son & Co., Philadelphia.
Backer, C.A., & Bakhuizen, R.C.B., 1968, Flor of Java, Vol II & III, P.Noordhoff,
Groningen.
Backer G.A., and RCB. Bakhuizen, 1965, Flora of Java., Vol 2., P. Noordhoff,
Groningen., The Netherland.
Backer, C.A. and Bakhuizen v.d. Brink, R.C., 1965. Flora of Java, Volume II,
N.V.P., Noordhoff, Groningen.
Bisset, N.G., (Ed) 1994. Herbal Drugs and Phytopharmaceutical, Medpharm
scientific publishers, London.
Blumea balsamifera (L) Dc. dan buah Foeniculum vulgare Mill, Jurnal Ilmiah.
Djakamihardja S., P. Setyadiredja dan Sudjono, 1985, Budidaya Temulawak
(Curcuma xanthorrihiza Roxb.) dan Prospek Pengembangannya di
Indonesia., dalam Proceedings Simposium Nasional Temulawak. UNPAD.
Bandung.
Duke, J.A., 1985, CRC-Handbook of Medicinal Herbs., CRC-Press Inc., Boca
Raton P.
Duke, J. A., 1987. CRC Handbook of Medicinal Herb, CRC Press. Inc, Florida.
Hegnauer, R, 1986, Chemotaxonomie der Pflanzen., Band 7, Birkhauser Verlag,
Stuttgart.
Kiso Y. Y. Suzuki, N. Watanabe, Y. Oshima, and H. Hikino,
1985,"Antihepatotoxic principles of Curcuma longa Rhizomes"., dalam
Proceeding Nasional Temulawak., UNPAD. Bandung.
Mardisiswojo, S., & Rajakmangunsu-darso, H., 1987, Cabe Puyang Warisan
Nenek Moyang, Balai Pustaka, Jakarta.
Mukri, Z., Baehaki, A. dan Soedigdo, P., 1985, Kultur Jaringan temu lawak
(Curcuma xanthorizaTMRoxb.) Proceeding Simposium Nasional
Temulawak, UNPAD , Bandung.
Musyarofah, T., 1989. Pengaruh Isolat Buah Adas Foeniculum vulgare Mill.,
terhadap Kontraksi Trakhea Marmot Terisolasi Setelah Pemberian Histamin,
Skripsi, Fak. Farmasi UGM, Yogyakarta.
Pandji C; Grimm C; Wray V; Witte L; Proksch P; 1993. Insecticidal constituents
from four species of the Zingiberaceae, Phytochemistry.
Paris, R.R; Moyse M.H; 1981 Matiere Medicale Tome II, Masson, Paris.
Piccaglia, R., Marotti, M., Giovanelli, E.D., S.G., Eaglesham, E., 1993.
Antibacterial and Antioxidant Properties of Mediteranean Aromatic Plants,
J. Ind. Crops. Prod.
Prana,MS.,1985 Beberapa Aspek Biologi Temulawak (Curcuma xanthorriza
Roxb.)., dalam Procceeding Simposium Nasional Temulawak., UNPAD.,
Bandung.