Anda di halaman 1dari 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL OLEH MASYARAKAT DI


DUSUN ROMMULARA WEEPATANDO SUMBA BARAT DAYA
NUSA TENGGARA TIMUR

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi

Oleh:

Alfonsa Anita Bili

NIM: 178114101

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL OLEH MASYARAKAT DI


DUSUN ROMMULARA WEEPATANDO SUMBA BARAT DAYA

NUSA TENGGARA TIMUR

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi

Oleh:

Alfonsa Anita Bili

NIM: 178114101

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Persetujuan Pembimbing

PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL OLEH MASYARAKAT DI


DUSUN ROMMULARA WEEPATANDO SUMBA BARAT DAYA
NUSA TENGGARA TIMUR

Skripsi yang diajukan oleh:


Alfonsa Anita Bili
NIM: 178114101

telah disetujui oleh:

Pembimbing Utama

(Dr. Ir. P. Wiryono Proyotamtama, SJ)


Tanggal 29 Mei 2021

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pengesahan Skripsi Berjudul

PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL OLEH MASYARAKAT DI


DUSUN ROMMULARA WEEPATANDO SUMBA BARAT DAYA
NUSA TENGGARA TIMUR

Oleh:
Alfonsa Anita Bili
NIM: 178114101

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi


Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Pada tanggal:
Mengetahui
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan

(Dr. apt. Yustina Sri Hartini)

Panitia penguji: Tanda tangan

Dr. Ir. Paulus Wiryono Proyotamtama, SJ. .....................


apt. T.B. Titien Siwi Hartayu, M.Kes., Ph.D. .....................
3. Dr. apt. Yustina Sri Hartini …………….

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Tidak semua dari kita bisa melakukan hal-hal besar,


tetapi kita bisa melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar.”

-Bunda Teresa dari Kulkuta-

Karya ini kupersembahkan untuk:


Tuhan Yesus, Bunda Maria dan St. Yosef
Bapak, Ibu dan kakak-kakak tercinta
Keluarga besar dan para sahabat terkasih
Serta Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini tidak termuat


dalam karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar
pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Apabila di kemudian hari ditemukan
indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menaggung segala
sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 29 Mei 2021


Penulis,

Alfonsa Anita Bili

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN


PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Alfonsa Anita Bili
Nomor Mahasiswa : 178114101

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan


Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Penggunaan Obat Tradisional oleh Masyarakat di Dusun Rommulara Weepatando
Sumba Barat Daya Nusa Tenggara Timur

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.

Atas kemajuan teknologi informasi, saya tidak berkeberatan jika nama, tanda
tangan, gambar atau image yang ada di dalam karya ilmiah saya terindeks oleh
mesin pencari (search engine), misalnya google.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 26 Juli 2021
Yang menyatakan

(Alfonsa Anita Bili)

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas
berkat dan kasih karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Penggunaan Obat Tradisional oleh Masyarakat di Dusun Rommulara Weepatando
Sumba Barat Daya Nusa Tenggara Timur” sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Farmasi (S.Farm.) di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang


telah membantu dan mendukung penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada:

1. Ibu Dr. apt. Yustina Sri Hartini selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

2. Ibu Dr. apt. Christine Patramurti selaku Kepala Program Studi Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta sekaligus Dosen
Pembimbing Akademik.

3. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Proyotamtama, SJ selaku dosen


pembimbing skripsi yang telah membimbing, mendedikasikan waktu dan
membagikan ilmunya melalui kritikan dan saran demi menyempurnakan
skripsi ini.

4. Ibu apt. T.B. Titien Siwi Hartayu, M. Kes., Ph.D dan Ibu Dr. apt. Yustina
Sri Hartini selaku dosen penguji atas semua saran dan dukungan yang
diberikan.

5. Bupati Sumba Barat Daya melalui Dinas Penanaman Modal, Pelayanan


Terpadu Satu Pintu Tenaga Kerja dan Transmigrasi (DPMPTSPTKT)
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian
pada masyarakat Dusun Rommulara Weepatando.

6. Bapak Agustinus Bili, Ibu alm. Wilhelmina Wolla Mawo, ketiga kakak
saya Paskhalis Saleem Bili, Anastasia Lusia Bili dan Noviana Ice Bili
yang selalu mendukung dalam doa, perhatian dan cinta, ajaran moral
maupun finansial sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Untuk Arnoldus Yansen Lay yang telah membantu penulis lewat ide-ide,
masukan dalam penulisan skripsi.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Untuk Melan, Atrini, Petra, dan Even sebagai teman seperjuangan


sebimbingan serta teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2017 yang
telah mendukung penulis melalui caranya masing-masing.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan skripsi ini agar menjadi hasil karya yang lebih baik lagi. Penulis
berharap semoga skirpsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya kesehatan.

Yogyakarta, 29 Mei 2021


Penulis

(Alfonsa Anita Bili)

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN................................................. v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............. vi
PRAKATA .................................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi
ABSTRAK .................................................................................................. xii
ABSTRACT ............................................................................................... xiii
PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ............................................................................... 4
Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................................... 4
Variabel Penelitian ...................................................................................... 4
Definisi Operasional .................................................................................... 4
Populasi dan Sampel ................................................................................... 5
Instrumen Penelitian .................................................................................... 6
Tata Cara Penelitian .................................................................................... 7
Uji Validitas dan Uji Pemahaman Bahasa Kuesioner ................................... 8
Pengolahan dan Analisis Data ..................................................................... 9
HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 11
Gambaran Karakteristik Responden .......................................................... 11
Gambaran Penggunaan Obat Tradisional ................................................... 14
KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 22
Kesimpulan ............................................................................................... 22
Saran ......................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 23
LAMPIRAN ................................................................................................ 24
BIOGRAFI PENULIS ................................................................................. 34

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel I. Kisi-Kisi Kuesioner.......................................................................... 7


Tabel II. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia ............................................ 11
Tabel III. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 11
Tabel IV. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan ................................ 12
Tabel V. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan.................................... 13
Tabel VI. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penghasilan .............................. 13
Tabel VII. Distribusi Frekuensi Gambaran Penggunaan Obat Tradisional
Berdasarkan Jenis Obat Tradisional............................................................... 14
Tabel VIII. Distribusi Frekuensi Gambaran Penggunaan Obat Tradisional
Berdasarkan Jenis Penyakit ........................................................................... 15
Tabel IX. Distribusi Frekuensi Gambaran Penggunaan Obat Tradisional
Berdasarkan Tujuan ...................................................................................... 16
Tabel X. Distribusi Frekuensi Gambaran Penggunaan Obat Tradisional
Berdasarkan Alasan ...................................................................................... 17
Tabel XI. Distribusi Frekuensi Gambaran Penggunaan Obat Tradisional
Berdasarkan Sumber Informasi ..................................................................... 17
Tabel XII. Distribusi Frekuensi Gambaran Penggunaan Obat Tradisional
Berdasarkan Cara Memperoleh ..................................................................... 19
Tabel XIII. Distribusi Frekuensi Gambaran Penggunaan Obat Tradisional
Berdasarkan Bentuk Sediaan ......................................................................... 19
Tabel XIV. Distribusi Frekuensi Gambaran Penggunaan Obat Tradisional
Berdasarkan Cara Penggunaan ...................................................................... 19
Tabel XV. Distribusi Frekuensi Gambaran Penggunaan Obat Tradisional
Berdasarkan Lama Penggunaan..................................................................... 20
Tabel XVI. Distribusi Frekuensi Gambaran Penggunaan Obat
Tradisional Berdasarkan Efek Samping ......................................................... 20

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Surat Permohonan menjadi Responden ............................................. 25


Lampiran 2. Surat Pernyataan Kesediaan menjadi Responden.............................. 26
Lampiran 3. Kuesioner Penelitian ........................................................................ 27
Lampiran 4. Lembar Pernyataan Validitas Isi ....................................................... 31
Lampiran 5. Surat Izin Penelitian ......................................................................... 32
Lampiran 6. Surat Izin Penelitian DPMPTSPTKT................................................ 33

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berasal dari
tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan
tersebut yang secara turun temurun digunakan untuk pengobatan sesuai dengan
norma yang berlaku di masyarakat. Penggunaan obat tradisional dalam upaya
pengobatan masyarakat telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah
dan dapat dibeli bebas di apotek, toko obat atau didapatkan langsung dari
lingkungan sekitar atas inisiatif sendiri tanpa nasihat dokter. Penelitian ini bertujuan
untuk menggambarkan penggunaan obat tradisional oleh masyarakat di Dusun
Rommulara Weepatando Sumba Barat Daya Nusa TenggaraTimur.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Rancangan penelitian
menggunakan cross sectional dan kuesioner sebagai alat ukur. Jumlah sampel pada
penelitian ini 74 orang dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling dan
dianalisis secara univariate. Hasil analisis dalam bentuk distribusi frekuensi dan
persentase, ditampilkan dalam bentuk tabel disertai pembahasan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis obat tradisional yang paling
banyak digunakan adalah Obat Herbal Terstandar berjumlah 87 orang (58.8%),
jenis penyakit yang diobati adalah masuk angin berjumlah 37 orang (25,5%), tujuan
menggunakan obat tradisional adalah mengobati penyakit ringan berjumlah 51
orang (37.0%), alasan menggunakan obat tradisional adalah cocok dan merasa
sembuh berjumlah 54 orang (36.5%), sumber informasi obat tradisional adalah
keluarga berjumlah 59 orang (45.1%), cara mendapatkan obat tradisional adalah
kios terdekat berjumlah 66 orang (52.4%), bentuk sediaan obat tradisional adalah
cairan berjumlah 65 orang (62.5%), cara menggunakan obat tradisional adalah
diminum berjumlah 74 orang (100%), lama menggunakan obat tradisional adalah
sampai sembuh berjumlah 58 orang (62.4%) serta efek samping menggunakan obat
tradisional adalah tidak ada efek samping berjumlah 70 orang (78.6%).
Kata Kunci: Obat tradisional, Pengobatan, Masyarakat Dusun Rommulara.

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Traditional medicines are the ingredients or the concoction of ingredients


derived from plants, animals, minerals, galenic preparations or mixtures of these
ingredients that have been used from generation to generation for treatment in
accordance with the prevailing norms in society. The use of traditional medicines in
efforts for society treatment has been proven its safety and efficacy scientifically
and can be purchased freely at pharmacies, drugstores or obtained directly from the
surrounding environment on one's own initiative without doctor's advice. This
research aims to describe the use of traditional medicine by the people at Rommulara
Weepatando village, Southwest Sumba, East Nusa Tenggara.
This research is a descriptive research. The research design used cross
sectional and a questionnaire as a measuring tool. The quantity of samples in this
reseach was 74 people with purposive sampling technique and analyzed by
univariate. The results of the analysis are in the form of a frequency distribution
and proportion, in the form of table with its discussion.
The results of this research showed that the most used types of traditional
medicine were Standardized Herbal Medicines amounting to 87 people (58.8%),
the type of treated disease was catch a cold amounting to 37 people (25.5%), the
purpose of using traditional medicine was to treat minor ailments amounting to 51
people (37.0%), the reason for using traditional medicine was suitable and can be
considered cured amounting to 54 people (36.5%), the source of information on
traditional medicine was the family amounting to 59 people (45.1%), the way to get
traditional medicine was the nearest kiosk amounting to 66 people (52.4%), the
form of traditional medicine preparation was a liquid amounting to 65 people
(62.5%), the way to use traditional medicine was to drink amounting 74 people
(100%), the length of time in using traditional medicine was until people cured
amounting to 58 people (62.4%) and the side effect of traditional medicine was that
there were no side effects amounting to 7 people (78.6%).
Keywords: Traditional medicine, Treatment, Rommulara’s People.

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENDAHULUAN

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berasal dari
tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan
tersebut yang secara turun temurun digunakan untuk pengobatan sesuai dengan
norma yang berlaku di masyarakat (Permenkes RI, 2012). Berdasarkan pemakaian
obat tradisional, secara garis besar tujuannya adalah untuk memelihara kesehatan
dan menjaga kebugaran jasmani (promotif), mencegah penyakit (preventif), upaya
pengobatan (kuratif) dan untuk memulihkan kesehatan (rehabilitatif) (Menkes
RI,2007). Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2014
menunjukkan bahwa presentase penduduk yang melakukan pengobatan diri sendiri
akibat keluhan kesehatan yang dialami sebesar 61,05%. Alasan masyarakat
Indonesia melakukan pengobatan mandiri karena penyakit dianggap ringan (46%),
harga obat yang lebih murah (16%) dan obat mudah diperoleh (9%) (Azyenela
dkk,2019).

Obat tradisional telah digunakan secara luas di dunia dan sekitar 80%
populasi di beberapa negara menggunakan obat tradisional sebagai perlindungan
kesehatan mereka. Beberapa faktor seperti prevalensi penyakit kronik yang terus
meningkat dan kegagalan penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu serta
luasnya akses untuk memperoleh informasi obat herbal menjadi alasan
meningkatnya penggunaan obat herbal di negara maju. Obat tradisional telah
diterima dengan baik hampir di seluruh negara di dunia, baik di negara berkembang
maupun negara maju (Dewi, 2019).

Salah satu propinsi di Indonsia yang banyak mengkonsumsi obat tradisional


adalah Propinsi Nusa Tenggara Timur. Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang
adalah propinsi kepulauan pada umumnya menggunakan obat tradisional sebagai
pengobatan masyarakat. Adapun salah satu Kabupaten yang terdapat di Propinsi
NTT adalah Kabupaten Sumba Barat Daya yang akan menjadi tempat bagi peneliti
untuk mengumpulkan data terkait dengan penggunaan obat tradisional. Secara
astronomis Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) terletak antara 9018’- 10020’
Lintang Selatan (LS) dan 118055’-1200 23’ Bujur Timur (BT). Berdasarkan data
pada tahun 2018, jumlah penduduk di kabupaten Sumba Barat Daya adalah 338.427
jiwa. Secara lebih spesifik, peneliti memilih Dusun Romulara sebagai tempat
penelitian. Dusun Rommulara adalah salah satu dusun yang terdapat di Desa
Weepatando, Kecamatan Wewewa Tengah. Jumlah total jiwa di Dusun Rommulara
sebanyak 1.050 jiwa yang terbagi dalam 3 RW dan 7 RT.

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Berdasarkan data yang diperoleh, kehidupan masyarakat di Dusun
Romulara masih sangat sederhana dan tradisional. Mayoritas dari warga setempat
tidak mengenyam pendidikan yang cukup mereka hidup dari bertani. Dalam
kaitannya dengan bidang kesehatan, warga setempat lebih memilih untuk melakuk
an pengobatan menggunakan obat tradisional dibandingkan dengan pengobatan se
cara medis. Pertimbangan yang seringkali diungkapkan adalah terbatasnya fasilita
s kesehatan, biaya pengobatan yang mahal dan masih rendahnya kesadaran serta
pemahaman masyarakat akan proses penyembuhan dengan bantuan tenaga medis.
Maka dari itu, dengan segala pengalaman yang mereka miliki, obat-abat tradisional
masih menjadi pilihan yang ampuh untuk menyembuhkan berbagai macam
penyakit. Adapun beberapa jenis penyakit yang seringkali dialami oleh warga
setempat antara lain: sakit kepala, nyeri haid, badan pegal, dan masuk angin.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan berupa wawancara melalui telepon


pada 10 orang warga di Dusun Rommulara Weepatando Sumba Barat Daya Nusa
Tenggara Timur didapatkan data sebagai berikut: 7 orang warga mengatakan selalu
menggunakan obat tradisional, sedangkan 3 orang jarang menggunakan
obat tradisional tetapi lebih sering menggunakan obat medis. Warga mengatakan
bahwa obat-obat yang dikonsumsi adalah untuk mengobati sakit kepala, nyeri haid,
badan pegal dan untuk kesegaran tubuh. Selain itu, untuk mendapatkan obat-obat
tersebut dengan membelinya di kios terdekat dengan alasan menggunakan obat
tersebut karena harganya murah, mudah diperoleh dan tidak perlu
menggunakan resep dokter. Kemudian, terkait informasi tentang obat-obat yang
dikonsumsi diperoleh dari teman, keluarga dan iklan di televisi serta mengkonsumsi
obat-obat tersebut dengan cara diminum secara langsung dan sungguh merasakan
khasiatnya. Warga juga mengatakan bahwa obat-obat tersebut dikonsumsi hanya
ketika mengalami rasa sakit.

Dari data tersebut diketahui bahwa sebagian besar masyarakat di Dusun


Rommulara menggunakan obat tradisional sebagai pengobatan. Tentu saja ada
empat alasan mendasar mengapa Desa Rommulara dipilih oleh peneliti sebagai
tempat penelitian. Pertama, Desa Rommulara merupakan daerah asal dari peneliti
sendiri sehingga sekurang-kurangnya peneliti sudah sedikit memahami dan
mengetahui pola hidup masyarakat setempat dalam penggunaan obat tradisional
yang begitu dominan. Kedua, lokasi atau tempat penelitian mudah dijangkau oleh
peneliti. Ketiga, peneliti mengenal hampir sebagian besar masyarakat di desa
Rommulara sehingga akan sangat mempermudah peneliti untuk mendapatkan data.
Keempat, pada umumnya masyarakat desa Rommulara menggunakan bahasa
daerah dalam percakapan keseharian (walaupun mereka juga memahami
penggunaan bahasa Indonesia dengan baik). Sebagai peneliti yang juga berasal dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
daerah tersebut, penggunaan bahasa daerah dalam penelitian ini akan
mempermudah peneliti untuk mengumpulkan dan mendapatkan data sebanyak-
banyaknya.

Berdasarkan latar belakang penulisan ini, maka peneliti tertarik untuk


melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Obat Tradisional oleh Masyarakat
di Dusun Rommulara Weepatando Sumba Barat Daya Nusa Tenggara Timur” dan
belum pernah dilakukan dilokasi tersebut. Adapun tujuan dari penelitian untuk
menggambarkan penggunaan obat tradisional yang meliputi karakteristik dan
penggunaan obat tradisional oleh masyarakat di Dusun Rommulara Weepatando
Sumba Barat Daya Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang gambaran penggunaan obat
tradisional oleh masyarakat di Dusun Rommulara Weepatando Sumba Barat Daya
Nusa Tenggara Timur. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
gambaran terkait penggunaan obat tradisional oleh masyarakat di Dusun
Rommulara Weepatando Sumba Barat Daya Nusa Tenggara Timur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

METODE PENELITIAN

Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat non eksperimental dengan metode deskriptif


yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo,
2010). Rancangan penelitian menggunakan cross sectional survey yaitu suatu
penelitian untuk mempelajari korelasi antara faktor-faktor risiko dengan cara
pendekatan atau pengumpulan data sekaligus pada saat tertentu saja (Ariani, 2014).

Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu karakteristik dan


gambaran penggunaan obat tradisional (jenis obat tradisional yang digunakan, jenis
penyakit yang diobati, tujuan menggunakan obat tradisional, alasan menggunakan
obat tradisional, sumber informasi obat tradisional, cara mendapatkan obat
tradisional, bentuk sediaan obat tradisional, cara menggunakan obat tradisional,
lama penggunaan obat tradisional serta efek samping menggunakan obat
tradisional). Karakteristik masyarakat yang dimaksud seperti umur, jenis kelamin,
pendidikan terakhir, pekerjaan dan penghasilan.

Definisi Operasional

Dalam penelitian ini yang menjadi definisi operasionalnya adalah


penggunaan obat tradisional. Penggunaan obat tradisional adalah kegiatan dan
usaha yang dilakukan oleh masyarakat di Dusun Rommulara Weepatando Sumba
Barat Daya Nusa Tenggara Timur untuk memanfaatkan obat tradisional dalam
upaya pengobatan masyarakat. Obat tradisional yang digunakan oleh masyarakat
Dusun Rommulara adalah obat yang sudah diuji secara klinis dan bahan bakunya
telah distandarisasi serta memenuhi persyaratan dalam pengobatan. Penggunaan
obat tradisional meliputi karakteristik (umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir,
pekerjaan dan penghasilan) dan gambaran penggunaan obat tradisional (jenis obat
tradisional yang digunakan, jenis penyakit yang diobati, tujuan menggunakan obat
tradisional, alasan menggunakan obat tradisional, sumber informasi obat tradisional,
cara mendapatkan obat tradisional, bentuk sediaan obat tradisional, cara
menggunakan obat tradisional, lama penggunaan obat tradisional serta efek
samping menggunakan obat tradisional). Alat ukur yang digunakan berupa
kuesioner.

4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5

Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Ariani, 2014). Populasi target
dalam penelitian ini adalah jumlah warga di Dusun Rommulara Weepatando Sumba
Barat Daya Nusa Tenggara Timur yang bisa diperhitungkan sebagai populasi
penelitian berjumlah 290 terdiri dari laki-laki berjumlah 140 orang dan perempuan
berjumlah 150 orang.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada
di Dusun Rommulara Weepatando Sumba Barat Daya yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi pada penelitian. Kriteria inkusi dalam penelitian ini adalah
warga di Dusun Rommulara yang berusia 18 tahun sampai dengan 65 tahun, warga
yang pernah atau sedang menggunakan obat tradisional, bersedia menjadi
responden. Sedangkan kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah warga yang
tidak pernah menggunakan obat tradisional, warga yang tidak ditemui saat
dilakukan penelitian.

Penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan


rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 0,1 sebagai berikut (Sani,2018):

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d2 = Derajat kepercayaan (0,1)

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan:


290
n= = 74 orang
1+290 (0,1)2

Setelah dilakukan perhitungan, maka didapat n = 74 (sampel berjumlah 74 orang).

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik


Purposive Sampling. Purposive Sampling merupakan teknik pengambilan sampel
berdasarkan atas adanya pertimbangan yang berfokus pada tujuan tertentu
(Arikunto,2010). Tujuan tertentu yang dimaksudkan adalah menggambarkan
penggunaan obat tradisional. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kriteria –
kriteria tertentu yang telah ditentukan langsung oleh peneliti dan telah dijabarkan pada
kriteria inklusi. Semua Masyarakat yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

diminta kesediaannya sebagai responden dan mengisi kuisioner. Jumlah responden


dihitung menggunakan rumus Slovin didapat 74 orang.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena


alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini instrumen
yang digunakan berupa kuesioner yaitu serangkaian data yang memuat pertanyaan
yang diajukan kepada responden. Pertanyaan yang disajikan dalam kuesioner
bersifat semi terbuka yaitu jenis pertanyaan kuesioner yang meminta responden
untuk melakukan pilihan jawaban sesuai dengan pengetahuannya. Kuesioner yang
digunakan sudah melalui uji validitas dan uji pemahaman bahasa. Pengujian
validitas dilakukan untuk memastikan bahwa kuisioner yang digunakan memiliki
ketepatan dan kecermatan dalam pengukurannya, pengujian ini akan menggunakan
bantuan para ahli (Professional judgement).

Beberapa pertanyaan dalam kuisioner ini mengadopsi penelitian dari Alfi


(2019). Namun ada perbedaan karena pada kuesioner penelitian ini terdapat
pengurangan pertanyaan untuk menyesuaikan dengan tujuan penelitian. Kuesioner
yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk pilihan ganda (multiple
choice) berjumlah 12 pertanyaan yang menggambarkan penggunaan obat
tradisional meliputi jenis obat tradisional yang digunakan, jenis penyakit yang
diobati, tujuan menggunakan obat tradisional, alasan menggunakan obat
tradisional, sumber informasi obat tradisional, cara mendapatkan obat tradisional,
bentuk sediaan obat tradisional, cara menggunakan obat tradisional, lama
penggunaan obat tradisional serta efek samping menggunakan obat tradisional.
Pertanyaan dalam kuisioner yang menggambarkan penggunaan obat tradisional
oleh responden yang diukur diringkas dalam tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7

Tabel I. Kisi-kisi kuesioner masyarakat tentang gambaran


penggunaan obat tradisional oleh Masyarakat di Dusun Rommulara
Weepatando Sumba Barat Daya Nusa Tenggara Timur

Aspek yang Indikator Jumlah


diteliti sampel
Gambaran Jenis obat tradisional yang digunakan 1
penggunaan Jenis penyakit yang diobati 1
obat tradisional Tujuan penggunaan obat tradisional 1
Alasan penggunaan obat tradisional 1
Sumber informasi obat tradisional 1
Cara mendapatkan obat tradisional 1
Bentuk sediaan obat tradisional 1
Cara penggunaan obat tradisional 1
Lama penggunaan obat tradisional 1
Efek samping penggunaan obat 1
tradisional
Total 10

Tata Cara Penelitian

1. Tahap persiapan pengumpulan data


a. Peneliti terlebih dahulu mendapatkan surat ijin penelitian dan pengambilan
data dari pihak akademik.

b. Peneliti mengajukan permohonan izin penelitian berdasarkan surat


pengantar dari kampus yang ditujukan ke Bupati melalui Dinas Penanamana
Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tenaa Kerja dan Transmigrasi
(DPMPTSPTKT) Kabupaten Sumba Barat Daya tembusan ke Camat
Wewewa Tengah dan Kepala Desa Weepatando sebagai tempat penelitian.

c. Peneliti melakukan uji validitas kuesioner yang diestimasi lewat pengujian


terhadap isi tes melalui Professional Judgement yaitu Apoteker yang sudah
ahli atau memiliki pengalaman pada bidang yang diteliti.

d. Data yang sudah terkumpul kemudian diolah untuk menentukan kuesioner


itu valid dan tidak. Kuesioner yang tidak valid dibuang sedangkan kuesioner
yang valid akan digunakan dalam penelitian.
2. Tahap pelaksanaan pengumpulan data
a. Meminta bantuan asisten penelitian sebanyak 2 orang dalam bidang
kesehatan. Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti
melakukan apersepsi terhadap asisten penelitian.

b. Pelaksanaan penelitian dimulai dengan menentukan responden yang akan


diteliti sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditentukan. Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
dilakukan dengan cara berkunjung dari rumah ke rumah (door to door).

c. Responden diberikan penjelasan terkait maksud dan tujuan penelitian.


Responden yang setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian, diberikan
lembar persetujuan menjadi responden untuk ditandatangani terlebih
dahulu.

d. Setelah itu, peneliti memberikan kuesioner kepada responden kemudian


menjelaskan cara pengisian kuesioner tersebut. Kuesioner yang digunakan
adalah yang bersifat terbuka yaitu berupa pilihan ganda (multiple choice).
Kemudian, responden mengisi jawaban sesuai dengan pilihan jawaban yang
telah disediakan oleh peneliti.

e. Setelah responden menjawab semua pertanyaan, kemudian dikembalikan


kepada peneliti.

f. Selanjutnya peneliti mengoreksi kembali kelengkapan pengisian kuesioner.

g. Bila terdapat item pertanyaan yang belum terisi, peneliti meminta responden
untuk melengkapinya kembali.

h. Penelitian berlangsung sampai pengumpulan data dari responden terpenuhi


sesuai yang dibutuhkan.

i. Data yang sudah terkumpul kemudian dilanjutkan dengan analisa data untuk
mendapatkan hasil penelitian.
3. Tahap akhir

Pada tahap akhir, semua data diolah dengan bantuan komputer,


kemudian peneliti melakukan penyusunan laporan, presentasi hasil, revisi dan
penyerahan laporan akhir.

Uji Validitas dan Uji Pemahaman Bahasa Kuesioner

1. Uji Validitas
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitasi isi
(Content Validity). Validasi isi adalah validitas yang diestimasi lewat pengujian
terhadap isi tes melalui Professional Judgement. Uji validitas isi secara
professional judgement, dalam penelitian ini ahli yang dimaksud adalah orang
yang sudah ahli atau memiliki pengalaman pada bidang yang diteliti
(Sugiyono, 2013). Professional judgement yang dimaksud adalah apoteker.
Pertanyaan yang dibuat telah dinilai kemampuannya dalam menjawab nilai
yang akan diukur dan tidak keluar dari batasan tujuan. Untuk mengetahui
apakah tes itu valid atau tidak harus dilakukan melalui penelaah kisi- kisi tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
untuk memastikan bahwa soal-soal tes itu sudah mewakili atau mencerminkan
keseluruhan materi yang seharusnya dikuasai secara proporsional
(Antara,2020).

2. Uji Pemahaman Bahasa


Uji pemahaman bahasa dilakukan untuk mengetahui tingkat
pemahan responden dengan bahasa yang digunakan dalam instrumen tersebut.
Uji pemahaman bahasa dilakukan dengan memberikan instrumen tersebut
kepada 5 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi yang
berkarakteristik sama dengan responden namun tidak memiliki pengaruh
terhadap responden penelitian. Hasil uji pemahaman bahasa yang dilakukan
terhadap 5 responden dan telah diketahui bahwa bahasa yang digunakan dalam
kuisioner tersebut cukup sederhana dan dapat dipahami oleh responden. Hal ini
dibuktikan dengan tidak adanya responden yang menggaris bawahi kalimat
atau kata sehingga menunjukkan responden tersebut memahami pertanyaan
pada kuisioner tersebut.

Pengolahan dan Analisis Data

Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah pengolahan data yaitu


pengeditan (Editing), dimana dapat dilakukan dengan cara memeriksa seluruh
kuesioner yang telah diisi dengan data meliputi kesesuaian jawaban dan
kelengkapan jawaban. Kemudian data diberi kode (Coding) berdasarkan ketentuan
yang ditetapkan peneliti untuk memudahkan peneliti dalam mengolah berbagai data
yang telah terkumpul lalu dimasukkan kedalam program MS excel (Ariani, 2014).

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
univariat yaitu analisis yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Pada penelitian ini, analisis data dilakukan
secara deskriptif dengan menghitung persentase variabel yang meliputi
karakteristik responden dan gambaran penggunaan obat tradisional oleh responden
yang telah mengisi kuisioner. Analisis ini menghasilkan distribusi frekuensi dan
persentase. Hasil analisis data ditampilkan dalam bentuk tabel disertai pembahasan
(Notoatmodjo, 2010). Perhitungan persentase dilakukan dengan rumus (Ariani,
2014):

Keterangan:
P = Persentasi
f = Jumlah jawaban jenis
n = Jumlah total pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di Dusun Rommulara Weepatando Sumba Barat


Daya Nusa Tenggara Timur. Responden dalam penelitian ini adalah warga di Dusun
Rommulara yang berusia 18 tahun sampai dengan 65 tahun, warga yang pernah atau
sedang menggunakan obat tradisional dan bersedia menjadi responden. Sebanyak
74 responden dalam penelitian ini telah mengisi kuesioner dengan lengkap dan
peneliti telah melakukan analisis terhadap kuesioner yang telah diisi tersebut.

Penyajian dan pembahasan hasil penelitian ini terdiri dari karakteristik


responden warga Dusun Rommulara Weepatando Sumba Barat Daya Nusa
Tenggara Timur yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan
dan penghasilan. Karakteristik responden diuraikan sebagai berikut:
1. Karakteristik Responden Penelitian

Tabel II. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia


No Umur Frekuensi Persentase(%)
1. 18-25 11 14,9
2. 26-35 20 27,0
3. 36-45 25 33,8
4. 46-55 10 13,5
5. 55-65 8 10,8
Total 74 100,0
Sumber: Data penelitian terolah, 2021

Data pada tabel II menunjukkan bahwa responden terbanyak


adalah usia 36-45 tahun berjumlah 25 orang (33,8%) sedangkan
responden paling sedikit adalah usia 55-65 tahun berjumlah 8 orang
(10,8%).

Tabel III. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin


No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase(%)
1. Laki-Laki 33 44,6
2. Perempuan 41 55,4
Total 74 100,0
Sumber: Data penelitian terolah, 2021

Data pada tabel III menunjukkan bahwa responden terbanyak


adalah berjenis kelamin perempuan berjumlah 41 orang (55,4%)
sedangkan responden paling sedikit adalah berjenis kelamin laki-laki
berjumlah 33 orang (44,6%). Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2019), yang mana data penelitian
menunjukkan jenis kelamin perempuan lebih banyak bersedia menjadi
responden sebanyak 52,98%.

11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12

Tabel IV. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan


No Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase(%)
1. Tidak Tamat SD 2 2,7
2. SD 31 41,9
3. SMP 24 32,4
4. SMA 12 16,2
5. Perguruan Tinggi 5 6,8
Total 74 100,0
Sumber: Data penelitian terolah, 2021

Data pada tabel IV menunjukkan bahwa responden terbanyak


adalah pendidikan SD berjumlah 31 orang (41,9%) sedangkan
responden paling sedikit adalah pendidikan perguruan tinggi berjumlah
5 orang (6,8%). Hal ini dikarenakan mayoritas dari warga setempat tidak
mengenyam pendidikan yang tinggi. Tingkat pendidikannya hanya
sebatas SD, SMP, SMA dan bahkan ada juga yang tidak menyelesaikan
pendidikannya di jenjang SD. Dalam kaitannya dengan bidang
kesehatan kurangnya pengetahuan warga terkait penggunaan obat
tradisional. Hal ini menyebabkan perekonomian mereka sangat rendah
karena hanya bergantung pada hasil tanam untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari.

Masyarakat dengan latar belakang pendidikan tinggi lebih


cenderung menggunakan obat-obatan modern dan sudah jarang
menggunakan obat tradisional. Latar belakang masyarakat dengan
tingkap pendidikan yang lebih tinggi akan cenderung
mempertimbangkan terkait khasiat dari obat yang hendak digunakan
dan melakukan penelusuran informasi sebelum digunakan (Suherman
dan Febrina,2018). Tingkat pengetahuan akan membentuk cara berpikir
dan kemampuan seseorang untuk memahami faktor-faktor yang
berhubungan dengan penyakit atau keluhan dan menggunakan
pengetahuan tersebut untuk menjaga kesehatannya (Agustini, 2019).
Menurut penelitian Desni (2013) obat tradisional lebih banyak
dikonsumsi oleh seseorang yang memiliki pengetahuan tentang obat
tradisional. Semakin percaya seseorang akansuatu pengobatan maka
semakin tinggi potensinya untuk memilih pengobatan yang diyakini
khasiat dan keamanannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13

Tabel V. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan


No Pekerjaan Frekuensi Persentase(%)
1. Ibu rumah tangga 19 25,7
2. Petani 43 58,1
3. Wiraswasta 9 12,2
4. Pelajar 3 4,1
Total 74 100,0
Sumber: Data penelitian terolah, 2021

Data pada tabel V menunjukkan bahwa responden terbanyak


adalah petani berjumlah 43 orang (58,1%) sedangkan responden paling
sedikit adalah pelajar berjumlah 3 orang (4,1%). Hal ini dikarenakan
mayoritas warga di Dusun Rommulara adalah bertani. Pengetahuan
warga tentang bertani mungkin cukup. Namun, terkait pemahaman
warga tentang obat dan penggunaannya bahwa pengetahuan warga
tentang obat tradisional dan penggunaanya sangat terbatas dengan corak
hidup yang sederhana, fokus pada kehidupan bertani, serta terbatasnya
fasilitas kesehatan bagi warga setempat, menjadi sejumlah faktor yang
mempengaruhi pengetahuan mereka akan obat tradisional dan cara
penggunaannya. Selain itu, kurangnya edukasi dan sosialisasi dari pihak
kesehatan terhadap warga tentang penggunaan obat tradisional.
Sejumlah situasi ini berpengaruh pada seberapa besar perhatian warga
pada masalah kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan obat
dalam kehidupan harian mereka.

Warga yang berprofesi sebagai petani menggunakan obat


tradisional karena cocok dan merasa sembuh selain itu karena mudah
diperoleh dikios terdekat. Warga yang berprofesi sebagai petani sangat
memperhitungkan aspek ekonomi seperti penghasilan yang mereka
dapatkan ketika berkaitan dengan masalah kesehatan. Hasil penelitian ini
berbeda dengan penelitian Dewi (2019) yang menyatakan bahwa
sebagian besar responden adalah wirasawasta berjumlah 51 orang
(30,36%) dikarenakan pada saat penelitian penduduk wiraswasta yang
paling mungkin untuk ditemui karena mereka berwiraswasta ditempat
tinggalnya seperti membuka usaha dirumah, terutama ibu-ibu yang
membuka usaha Laundry, barang harian.

Tabel VI. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penghasilan


No Penghasilan Frekuensi Persentase(%)
1. <500.000,00 38 51,4
2. 1.000.000,00-2.000.000,00 29 39,2
3. 2.000.000,00-3.000.000,00 7 9,5
Total 74 100,0
Sumber: Data penelitian terolah, 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14

Data pada tabel VI menunjukkan bahwa responden terbanyak


adalah berpenghasilan <500.000,00 berjumlah 38 orang (51,4%)
sedangkan responden paling sedikit adalah berpenghasilan
2.000.000,00-3.000.000,00 berjumlah 7 orang (9,5%). Hal ini
dikarenakan sebagian besar responden berpekerjaan sebagai petani
seperti yang ditunjukkan pada tabel VI diatas. Kisaran penghasilan dari
data tersebut memberi gambaran mengapa warga lebih memilih
menggunakan obat tradisional dibandingkan dengan pengobatan secara
medis. Menurut Pitriani dan Herawanto (2019) kondisi keuangan
keluarga atau pendapatan yang diterima mempengaruhi keputusan dalam
pemanfaatan fasilitas layanan kesehatan termasuk kecepatan untuk
meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang sakit.
2. Gambaran Penggunaan Obat Tradisional

Tabel VII. Distribusi Frekuensi Gambaran Penggunaan Obat


Tradisional Berdasarkan Jenis Obat Tradisional
No Penggunaan F rekuensi Persentase(%)
1. Jamu 38 25,7
2. Obat Herbal Terstandar (OHT) 87 58,8
3. Fitofarmaka 23 15,5
Total 148 100,0
Sumber: Data penelitian terolah, 2021

Data pada tabel VII menunjukkan bahwa pengguna obat


tradisional terbanyak adalah jenis Obat Herbal Terstandar (OHT)
berjumlah 87 orang (58,8%) sedangkan pengguna obat tradisional paling
sedikit adalah jenis obat fitofarmaka berjumlah 23 orang (15,5%).
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia, Nomor: HK.00.05.4.2411 tahun 2004 tentang
Ketentuan Pokok Pengelompokkan dan Penandaan Obat Bahan Alam
Indonesia, obat tradisional dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu jamu,
Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka. Dalam penelitianini
juga dibahas terkait jenis-jenis obat tradisional.
Dalam penelitian ini, Obat Herbal Terstandar adalah yang paling
banyak digunakan oleh warga di Dusun Rommulara. Secara umum
warga belum mengetahui produk obat yang termasuk dalam 3 jenis obat
tradisional yaitu Jamu, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka. Obat
Herbal Terstandar lebih banyak digunakan karena jelas bahwa Obat
Herbal Terstandar telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara
ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah distandarisasi
sedangkan Jamu belum teruji secara klinik maupun praklinik. Selain itu,
pada umumnya warga di Dusun Romulara tidak begitu mengenal atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
tidak begitu familiar dengan penggunaan jamu sebagai alternatif
pengobatan. Faktanya, masyarakat sangat jarang membuat ramuan obat
dari Jamu yang prosesnya juga membutuhkan waktu yang lama karena
harus mengumpulkan bahan-bahan terlebih dahulu.. Karena itu, obat
yang paling mudah dan paling praktis didapatkan dan langsung bisa
digunakan oleh masyarakat adalah Obat Herbal Terstandar yang dapat
dibeli bebas di apotek, toko obat atau didapatkan langsung dari
lingkungan sekitar atas inisiatif sendiri tanpa nasihat dokter.
Penggunaan obat jenis Obat Herbal Terstandar oleh warga
menjadi pilihan yang paling mudah dan praktis bagi warga di Dusun
Romulara karena khasiat dari obat-obat tersebut sudah sangat jelas
terlihat dari bungkusan obat-obat yang dijual. Hasil penelitian ini
berbeda dengan penelitian. Selain itu, penggunaan jenis produk Obat
Herbal Terstandar oleh warga disesuaikan dengan jenis penyakit yang
sering dialami oleh warga tersebut. Penelitian ini berbeda dengan Dewi
(2019) yang menyatakan bahwa Jamu lebih banyak dikonsumsi oleh
masyarakat yaitu (52,38%), hal ini dikarenakan produk Jamu lebih
banyak beredar di Indonesia dibandingkan dengan Obat Herbal Terstan
dar dan fitofarmaka.

Tabel VIII. Distribusi Frekuensi Gambaran Penggunaan Obat


Tradisional Berdasarkan Jenis Penyakit
No Penggunaan Frekuensi Persentase(%)
1. Sakit Kepala 22 15,2
2. Badan Pegal 16 11,0
3. Demam 12 8,3
4. Batuk 17 11,7
5. Diare 13 9,0
6. Nyeri Haid 13 9,0
7. Masuk Angin 37 25,5
8. Melancarkan BAB 2 1,3
9. Daya Tahan Tubuh 13 9,0
Total 145 100.0
Sumber: Data penelitian terolah, 2021

Data pada tabel VIII menunjukkan bahwa jenis penyakit


terbanyak yang pernah diobati oleh responden adalah masuk angin
berjumlah 37 orang (25,5%). Salah satu produk obat yang paling banyak
digunakan oleh warga adalah Tolakangin dimana produk obat tradisional
tersebut tergolong Obat Herbal Terstandar yang digunakan untuk
mengobati jenis penyakit masuk angin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16

Menurut Triratnawati (2010) masuk angin adalah penyakit yang


paling sering dialami masyarakat terkait dengan pola kerja maupun
perubahan cuaca yang ada di lingkungan tempat tinggal. Kondisi
kelelahan baik akibat kerja, kurang tidur, terpapar angin terus menerus
menyebabkan daya tahan tubuh menurun, akibatnya tubuh sering
mengalami gejala seperti masuk angin, demam, pusing, flu dan gejala
lainnya. Umumnya jenis penyakit yang seringkali dialami dan diobati
oleh warga setempat antara lain: sakit kepala, nyeri haid, badan pegal,
dan masuk angin. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Dewi (2019) bahwa jenis penyakit yang paling banyak
dialami masyarakat adalah masuk angin berjumlah 63 orang (37,50%).

Tabel IX. Distribusi Frekuensi Gambaran Penggunaan Obat


Tradisional Berdasarkan Tujuan Penggunaan Obat
No Penggunaan Frekuensi Persentase(%)
1. Mencegah Penyakit 19 13.8
2. Mengobati Penyakit Ringan 51 37.0
3. Memelihara Kesehatan dan
menjaga Kebugaran Jasmani 23 16.7
4. Upaya untuk mengganti atau mendampingi
penggunaan obat medis 5 3.6
5. Memulihkan penyakit 33 23.9
6. Mengurangi nyeri haid 7 5.0
Total 138 100.0

Sumber: Data penelitian terolah, 2021

Data pada tabel IX menunjukkan bahwa tujuan warga


menggunakan obat tradisional paling banyak adalah untuk mengobati
penyakit ringan berjumlah 51 orang (37.0%) sedangkan tujuan
penggunaan obat tradisional paling sedikit adalah sebagai upaya untuk
mengganti atau mendampingi penggunaan obat medis berjumlah 5 orang
(3,6%). Hal ini disebabkan karena warga merasa cocok dan sembuh
setelah obat tersebut digunakan. Selain itu, juga disebabkan oleh harga
obat tradisional yang murah dan mudah didapat serta tanpa
menggunakan resep dokter sehingga mereka menggunakan pengobatan
tradisional untuk mengobati penyakit-penyakit yang bersifat ringan
sebelum yang bersangkutan memeriksakan diri ke petugas
kesehatan/dokter. Penyakit ringan yang banyak dialami oleh masyarakat
adalah masuk angin. Hal ini sudah menjadi kebiasaan warga
dalam mengobati penyakit ringan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17

..

Tabel X. Distribusi Frekuensi Gambaran Penggunaan Obat


Tradisional Berdasarkan Alasan Penggunaan Obat
No Penggunaan Frekuensi Persentase(%)
1. Terbuat dari bahan herbal/alam 11 7.4
2. Cocok dan merasa sembuh 54 36.5
3. Tidak perlu menggunakan resep 9 6.1
4. Harga lebih murah 43 29.1
5. Mudah diperoleh 20 13.5
6. Tidak beracun 11 7.4
Total 148 100.0
Sumber: Data penelitian terolah, 2021

Data pada tabel X menunjukkan bahwa alasan terbanyak


responden menggunakan obat tradisional adalah karena merasa cocok
dan sembuh berjumlah 54 orang (36,5%) sedangkan alasan paling sedikit
responden menggunakan obat tradisional adalah karena tidak perlu
menggunakan resep dokter berjumlah 9 orang (6,1%). Kebanyakan
warga mengatakan bahwa khasiat obat tradisonal setelah dikonsumsi
membawa perubahan pada tubuh, merasa cocok dan sembuh. Hasil
penelitian ini berbeda dengan penelitian Dewi (2019) yang menyatakan
bahwa alasan masyarakat menggunakan obat tradisional paling banyak
karena terbuat dari bahan alami yaitu (37,50%). Hal ini dikarenakan
banyak masyarakat yang percaya bahwa penggunaan obat dengan bahan
alami dianggap lebih aman dan ini sesuai dengan pernyataan yang
digemakan pemerintah agar masyarakat kembali ke alam (back to
nature).

Tabel XI. Distribusi Frekuensi Gambaran Penggunaan Obat


Tradisional Berdasarkan Sumber Informasi
No Penggunaan Frekuensi Persentase(%)
1. Media cetak/elektronik 7 5.3
2. Media sosial (FB, Youtube,
Instagram, dll) 3 2.3
3. Teman/Kenalan 41 31.3
4. Keluarga 59 45.1
5. Tenaga Kesehatan 21 16.0
Total 131 100.0
Sumber: Data penelitian terolah, 2021

Data pada tabel XI menunjukkan bahwa responden pengguna


obat tradisional terbanyak mendapatkan sumber informasi dari keluarga
berjumlah 59 orang (45,1%) sedangkan responden pengguna obat
tradisional paling sedikit mendapatkan sumber informasi dari media
sosial (FB, Youtube, Instagram, dan lain-lain) berjumlah 3 orang (2,3%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

Informasi terkait penggunaan obat tradisional tidak terlepas dari


peran keluarga. Keluarga adalah unit dari masyarakat dan merupakan
lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat (Friedman, 2010).
Keluarga merupakan sistem pendukung utama yang memberi perawatan
langsung pada setiap keadaan sehat atau sakit dari anggota keluarga. Tipe
keluarga dalam penelitian ini adalah keluarga besar yang meliputi
keluarga inti ditambah keluarga yang lain (karena hubungan darah)
misalnya kakek, nenek, bibi, paman, sepupu. Keluarga memiliki peran
yang sangat penting dalam memberikan informasi mengenai obat
tradisional.

Informasi tentang penggunaan obat lebih sering didapatkan


melalui keluarga daripada tenaga kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa
kenyataan ini pertama-tama bertitik tolak dari kurangnya fasilitas
kesehatan bagi warga di Dusun Romulara. Terbatasnya akses kesehatan
bagi warga mempersulit jalannya proses edukasi dan sosialisasi yang
ideal bagi warga. Ditambah lagi dengan minimnya tenaga kesehatan
yang bertugas di dusun Rommulara. Karena itu, informasi terkait dengan
penggunaan obat tradisional didapatkan melalui keluarga berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan yang tentu saja terbatas. Warga setempat
juga tidak mengenyam pendidikan yang cukup hanya sebatas SD. Selain
itu juga diketahui bahwa informasi yang didapatkan hanya melalui
keluarga dan tanpa sosialisasi yang cukup dari tenaga kesehatan
berakibat pada pengetahuan warga yang juga terbatas tentang obat
tradisional.

Adapun sebagian besar informasi mengenai pengobatan


menggunakan obat tradisional dipengaruhi oleh sosial budaya baik dari
keluarga/orangtua maupun masyarakat di lingkungan tempat tinggal.
Selain itu, juga pengetahuan, sikap dan perilaku dari salah satu anggota
keluarga atau lebih, dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam
melakukan pengobatan menggunakan obat tradisional untuk anggota
keluarga yang lain. Hasil penelitian ini berbeda dengan Dewi (2019)
yang menyatakan bahwa sumber informasi dan pengetahuan tentang obat
tradisional paling banyak adalah lewat media cetak atau elektronik
(47,62%). Dalam hal ini, media berpengaruh pada pengetahuan
seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Tabel XII. Distribusi Frekuensi Gambaran Penggunaan Obat
Tradisional Berdasarkan Cara Memperoleh
No Penggunaan Frekuensi Persentase(%)
1. Apotek 20 15.8
2. Tempat Penjual Obat Keliling 21 16.7
3. Toko Obat 19 15.1
4. Kios Terdekat 66 52.4
Total 126 100.0
Sumber: Data penelitian terolah, 2021

Data pada tabel XII menunjukkan bahwa responden terbanyak


memperoleh obat tradisional di kios terdekat berjumlah 66 orang
(52,4%) sedangkan responden paling sedikit memperoleh obat
tradisional di toko obat berjumlah 19 orang (15,8%). Hal ini disebabkan
oleh jarak tempuh yang jauh dengan apotek dan terbatasnya alat
transportasi. Selain itu, masyarakat juga memperhitungkan biaya
transportasi yang mahal yang harus dikeluarkan jika mereka pergi ke
apotek ditambah lagi dengan lamanya waktu perjalanan yang dianggap
banyak menghabiskan waktu sehingga pilihan yang paling praktis bagi
warga adalah membeli obat di kios terdekat yang mudah dijangkau. Hasil
penelitian ini berbeda dengan Dewi (2019) yang menyatakan bahwa
tempat memperoleh obat tradisional yang paling banyak adalah apotek
berjumlah 108 orang (64,29%). Hal ini menunjukkan bahwa cukup
banyaknya jumlah apotek di wilayah tersebut.

Tabel XIII. Distribusi Frekuensi Gambaran Penggunaan Obat


Tradisional Berdasarkan Bentuk Sediaan
No Penggunaan Frekuensi Persentase(%)
1. Pil/ Tablet 38 36.5
2. Kapsul 1 1.0
3. Cairan 65 62.5
Total 104 100.0
Sumber: Data penelitian terolah, 2021

Data pada tabel XIII menunjukkan bahwa bentuk sediaan obat


tradisional terbanyak adalah cairan berjumlah 65 orang (62,5%)
sedangkan bentuk sediaan obat tradisional paling sedikit adalah kapsul
berjumlah 1 orang (1,0%). Hal ini disebabkan oleh jenis penyakit yang
sering dialami oleh warga yaitu masuk angin dan badan pegal.

Tabel XIV. Distribusi Frekuensi Gambaran Penggunaan Obat


Tradisional Berdasarkan Cara Penggunaan
No Penggunaan Frekuensi Persentase(%)
1. Diminum 74 100,0
Total 74 100.0
Sumber: Data penelitian terolah, 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20

Data pada tabel XIV menunjukkan bahwa semua responden


menggunakan obat tradisional dengan cara diminum berjumlah 74 orang
(100%). Hal ini dikarenakan obat yang biasa dikonsumsi berupa tablet
dan cairan.

Tabel XV. Distribusi Frekuensi Gambaran Penggunaan Obat


Tradisional Berdasarkan Lama Penggunaan
No Penggunaan Frekuensi Persentase (%)
1. < 1 Minggu 31 33,3
2. 1 Minggu 4 4,3
3. Sampai Sembuh 58 62,4
Total 93 100,0
Sumber: Data penelitian terolah, 2021
Data pada tabel XV menunjukkan bahwa lama penggunaan obat
tradisional terbanyak adalah sampai sembuh berjumlah 58 orang (62,4%)
sedangkan lama penggunaan obat tradisional paling sedikit adalah 1
minggu berjumlah 4 orang (4,3%). Hal ini dikarenakan penyakit yang
dialami masyarakat bersifat ringan, merasa cocok serta riwayat
penggunaan obat tersebut ketika mengalami keluhan atau penyakit yang
sama. Terkait lama penggunaan obat tradisional warga mengatakan jika
sudah merasa membaik, maka sudah bisa berhenti untuk mengkonsumsi
obat tersebut. Namun, secara umum warga menggunakan obat
tradisional dengan lama penggunaan hanya didasarkan pada pengalaman
sehingga tidak memiliki tolak ukur yang tepat bagaimana waktu dan
frekuensi penggunaan obat tradisional.

Tabel XVI. Distribusi Frekuensi Gambaran Penggunaan Obat


Tradisional Berdasarkan Efek Samping
No Penggunaan Frekuensi Persentase (%)
1. Tidak ada efek samping 70 78.6
2. Pusing 4 4.5
3. Mengantuk 15 16.9
Total 89 100.0
Sumber: Data penelitian terolah, 2021

Data pada tabel XVI menunjukkan bahwa efek samping


penggunaan obat tradisional terbanyak adalah tidak ada efek samping
berjumlah 70 orang (78,6%) sedangkan efek samping penggunaan obat
tradisional paling sedikit adalah pusing berjumlah 4 orang (4,5%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21

Hal ini dikarenakan penggunaan obat tradisional dinilai lebih aman


dalam penggunaannya karena memiliki efek samping yang relatif
rendah. Selain itu, warga juga mengatakan bahwa setelah mengonsumsi
obat tradisional tersebut biasanya akan merasakan khasiat dari konsumsi
obat tradisional tersebut. Khasiat obat tradisional dapat timbul pada
kondisi dimana konsumsi obat tradisional dilakukan pada dosis atau
takaran yang sesuai. Ketepatan dosis ini juga yang kemudian berkaitan
dengan jawaban warga terkait tidak adanya efek samping yang dirasakan
jika mengonsumsi obat tradisional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 74 responden


didapatkan hasil bahwa:
1. Karakteristik masyarakat Dusun Rommulara Weepatando Sumba Barat
Daya yang menggunakan obat tradisional kebanyakan adalah berusia 36-45
tahun berjumlah 25 orang (33,8%), jenis kelamin perempuan berjumlah 41
orang (55,4%), pendidikan terakhir SD berjumlah 31 orang (41,9%), jenis
pekerjaan sebagai petani berjumlah 43 orang (58,1%) serta penghasilan
perbulan <500.000,00 berjumlah 38 orang (51,4%).
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis obat tradisional yang paling
banyak digunakan adalah Obat Herbal Terstandar berjumlah 87 orang
(58.8%), jenis penyakit yang diobati adalah masuk angin berjumlah 37
orang (25,5%), tujuan menggunakan obat tradisional adalah mengobati
penyakit ringan berjumlah 51 orang (37.0%), alasan menggunakan obat
tradisional adalah cocok dan merasa sembuh berjumlah 54 orang (36.5%),
sumber informasi obat tradisional adalah keluarga berjumlah 59 orang
(45.1%), cara mendapatkan obat tradisional adalah kios terdekat berjumlah
66 orang (52.4%), bentuk sediaan obat tradisional adalah cairan berjumlah
65 orang (62.5%), cara menggunakan obat tradisional adalah diminum
berjumlah 74 orang (100%), lama menggunakan obat tradisional adalah
sampai sembuh berjumlah 58 orang (62.4%) serta efek samping
menggunakan obat tradisional adalah tidak ada efek samping berjumlah 70
orang (78.6%).

Saran
1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut menggunakan metode wawancara
mendalam mengenai tingkat pengetahuan terhadap penggunaan obat
tradisional, waktu dan ketepatan cara penggunaan obat tradisional yang
tepat serta efek samping lain yang mungkin terjadi
2. Mengingat masih besarnya pengguna obat tradisional maka perlu
peningkatan peran Apoteker yang bekerja di lembaga Puskesmas untuk
memberikan edukasi atau penyuluhan tentang penggunaan obat tradisional
agar masyarakat bisa memperoleh pengetahuan dan bisa mengatasi masalah
kesehatan dengan baik.
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Agustini, A., 2019. Promosi Kesehatan. Deepublish Publisher, Yogyakarta,


pp. 11, 101.
Antara, A. Purwara., 2020. Penyertaan Vertikal dengan Pendekatan Klasik
dan Item Response Theory. CV Budi Utama, Yogyakarta, pp. 35.
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek edisi
Revisi 2010. Rineka Cipta, Jakarta.
Ariani, A. P.,2014. Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan dan
Kesehatan Reproduksi. Ed.1, Nuha Medika., Yogyakarta, pp.
82,83,85,86,169.
Azyenela L., R. Zulkarni., Penny, D. Y., 2019. Perilaku Keluarga Dalam
Swamedikasi Obat Herbal, Jurnal Kesehatan, Padang, 10(2),84-
85.
Dewi, R. S., Wahyuni., Erniza, P., Septi, M., 2019. Penggunaan Obat
Tradisional oleh Masyarakat di Kelurahan Tuah Karya Kota
Pekanbaru. Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia, 8(1), 41.
Desni, F., Wibowo, T. A., Rosyidah., 2013. Hubungan Pengetahuan, Sikap,
Perilaku, Kepala Keluarga dengan Pengambilan Keputusan
Pengobatan Tradisional di Desa Rambah Tangah Hilir Kecamatan
Rambah Kabupaten Rokan Hulu, Riau. KES MAS, 5(3), 162-232.
Friedman, M. Marilyn., 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset,
Teori dan Praktek. EGC, Jakarta.
Notoatmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta,
Edisi Rev, Jakarta, pp. 1, 159, 162-163, 182.
Permenkes RI, 2012. Tentang Registrasi Obat Tradisional, Jakarta. Pitriani.,
Herawanto., 2019. Epidemiologi Kesehatan Lingkungan. Nas Media Pustaka,
Makassar, pp.76.
Sani, F, K., 2018. Metodologi Penelitian Farmasi Komunitas dan
Eksperimental.CV Budi Utama, Yogyakarta, pp. 51.
Sugiyono., 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Alfabeta,
Bandung.

23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1. Surat Permohonan Menjadi Responden

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth. Responden

Di tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Alfonsa Anita Bili

Nim 178114101

Mahasiswa program studi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang akan
melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Obat Tradisional oleh Masyarakat di
Dusun Rommulara Weepatando Sumba Barat Daya Nusa Tenggara Timur”. Berdasarkan
hal tersebut saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk terlibat dalam penelitian saya dengan
cara mengisi kuesioner terlampir. Jawaban Bapak/Ibu saya jamin kerahasiaannya dan hanya
saya pergunakan untuk keperluan penelitian. Apabila Bapak/Ibu menyetujui maka saya
mohon kesediaan untuk menandatangani lembaran persetujuan dan menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang saya sertakan. Atas kesediaan dan kerjasama Bapak/Ibu, saya ucapkan
terima kasih.

Yogyakarta, Maret 2021

Hormat saya

Alfonsa Anita Bili

25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2. Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertandatangan dibawah ini

Nama :

Umur :

Pendidikan terakhir :

Alamat :

Menyatakan bersedia untuk turut berpartisipasi menjadi responden peneliti yang


dilakukan oleh mahasiswi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada penelitian
yang berjudul “Penggunaan Obat Tradisional oleh Masyarakat di Dusun Rommulara
Weepatando Sumba Barat Daya Nusa Tenggara Timur” yang dilakukan oleh:

Nama : Alfonsa Anita Bili

Nim : 178114101

Saya menjadi responden tanpa paksaan dari pihak manapun karena saya mengetahui bahwa
keterangan yang akan saya berikan sangat besar manfaatnya bagi kelanjutan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti ini.

Yogyakarta, Maret 2021

Responden

( )

26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3. Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN

PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL OLEH MASYARAKAT


DI DUSUN ROMMULARA WEEPATANDO SUMBA BARAT
DAYA NUSA TENGGARA TIMUR

Tanggal :
No. Responden :
A. Identitas Responden
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Mohon melingkari jawaban yang sesuai
Penghasilan :
a. <500.000.00
b. 1.000.000.00 - 2.000.000.00
c. 2.000.000.00 – 3.000.000.00
d. >3.000.000.00
e. Lainnya (Tuliskan) ………..

A. Penilaian Gambaran Penggunaan Obat Tradisional oleh Masyarakat

Petunjuk:

Mohon Bapak/i, Saudara/i berkenan memilih jawaban yang paling sesuai


dengan keadaan Anda.

Apakah anda pernah menggunakan obat tradisional?

a. Pernah

b. Tidak pernah

1. Jenis obat tradisional apa yang pernah digunakan? (Jawaban dapat lebih dari satu)

a. Jamu (Kuku Bima, Entrostop, Vegeta, Madu TJ)

b. Obat Herbal Terstandar (Tolak angin, Antangin, Diapet)

27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28

c. Fitofarmaka (Stimuno, HerbaKOF)

d. Lainnya (Tuliskan)………………

2. Jenis penyakit apa yang pernah diobati? (Jawaban dapat lebih dari satu)

a. Sakit kepala

b. Badan pegal

c. Demam

d. Asam urat

e. Batuk

f. Diare

g. Nyeri haid

h. Lainnya (Tuliskan)……………

3. Apa yang menjadi tujuan anda dalam menggunakan obat tradisional? (Jawaban dapat lebih
dari satu)

a. Mencegah penyakit

b. Mengobati penyakit ringan

c. Mengobati penyakit menahun/kronis

d. Memelihara kesehatan dan menjaga kebugaran jasmani

e. Upaya untuk mengganti atau mendampingi penggunaan obat medis

f. Memulihkan penyakit

g. Lainnya (Tuliskan)……………..

4. Apa yang menjadi alasan Anda dalam menggunakan obat tradisional? (Jawaban dapat
lebih dari satu)

a. Terbuat dari bahan herbal/ alam

b. Cocok dan merasa sembuh

c. Tidak perlu menggunakan resep

d. Harga lebih murah

e. Mudah diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

f. Tidak beracun
g. Lainnya (Tuliskan)………………

5. Dari mana Anda mendapatkan informasi dalam menggunakan obat tradisional? (Jawaban
dapat lebih dari satu)

a. Media cetak/elektronik

b. Media sosial (FB, Youtube, Instagram, dan lain-lain)

c. Teman/kenalan

d. Keluarga

e. Tenaga kesehatan

f. Lainnya (Tuliskan)………….

6. Dimana Anda memperoleh obat tradisional? (Jawaban dapat lebih dari satu)

a. Apotek

b. Tempat penjual obat keliling

c. Toko obat

d. Kios terdekat

e. Lainnya (Tuliskan)……………..

7. Bagaimana cara Anda menggunakan obat tradisional? (Jawaban dapat lebih dari satu)

a. Diminum

b. Dioleskan pada bagian luar badan

c. Dikumur

d. Lainnya (Tuliskan)…………….

8. Bentuk sediaan obat tradisional yang sering digunakan yaitu? (Jawaban dapat lebih dari
satu)

a. Pil/tablet

b. Kapsul

c. Salep/krim

d. Cairan

e. Lainnya (Tuliskan)…………

9. Berapa lama Anda menggunakan obat tradisional? (Jawaban dapat lebih dari satu)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30

a. <1 minggu

b. 1 minggu

c. 1 bulan

d. Sampai sembuh

e. Lainnya (Tuliskan)………..

10. Efek samping apa yang ditimbulkan dari obat tradisional yang digunakan? (Jawaban dapat
lebih dari satu)

a. Tidak ada efek samping

b. Pusing

c. Mual

d. Timbul gatal pada kulit

e. Jantung berdebar

f. Sesak nafas

g. Mengantuk

h. Kejang

i. Lainnya (Tuliskan)…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4. Lembar Pernyataan Validitas Isi

31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Surat Izin Penelitian

32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6. Surat Izin Penelitian DPMPTSPTKT

33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Penggunaan Obat Tradisional


oleh Masyarakat di Dusun Rommulara Weepatando Sumba
Barat Daya Nusa Tenggara Timur” bernama Alfonsa Anita
Bili. Anak ke empat dari 4 bersaudara dari pasangan Agustinus
Bili dan alm. Wilhelmina Wolla Mawo. Penulis lahir di Limbu
Watu, 18 November 2000. Pendidikan formal yang telah diampuh
penulis dari SDK Gollu Sapi, Sumba Barat Daya (2005-2011),
SMP Negeri 2 Wewewa Timur, Sumba Barat Daya (2011-2014),
SMAK Anda Luri, Waingapu (2014-2017). Pendidikan
dilanjutkan hingga perguruan tinggi di Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama perkuliahan,
penulis terlibat dalam beberapa kegiatan kemahasiswaan seperti
kegiatan Mental Health Issues Campaign sebagai volunteer
(2018), anggota aktif UKF PSF Veronika Farmasi (periode 2017/2019), kegiatan Bakti
Sosial Pengobatan Gratis (2018), kegiatan Donor Darah Jalinan Kasih Mahasiswa Katolik
sebagai anggota divisi konsumsi (2019), kegiatan Rekoleksi Kepemimpinan Komunitas
sebagai anggota (2019), kegiatan Perayaan Pekan Suci sebagai koordinator seksi liturgi
(2019), kegiatan Perayaan Ekaristi Akhir Semester Genap TA 2018/2019 dan Awal
Semester Gasal TA 2019/2020 sebagai koordinator seksi konsumsi, kegiatan Faction#4
sebagai anggota divisi dana dan usaha (2019).

34

Anda mungkin juga menyukai