Oleh :
NUNUNG EVIANA
19084013
Oleh :
NUNUNG EVIANA
19084013
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh :
NUNUNG EVIANA
19084013
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
iii
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 19084013
Kebulen.
TIM PENGUJI
iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
NIM : 19084013
Tanda Tangan :
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS
Sebagai sivitas akademika Politeknik Harapan Bersama Tegal, saya yang bertanda
tangan di bawah ini :
NIM : 19084013
Dibuat di : Tegal
Yang menyatakan
( Nunung Eviana )
vi
MOTTO
Persembahan
dan karuniaNYA.
Ibuku tercinta
dan adik)
Teman-teman seperjuangan
Almamaterku
vii
PRAKATA
Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNYA sehimgga penulis dapat
Sapuro Kebulen”.
Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
mencapai gelar derajat ahli madya farmasi pada program studi DIII Farmasi
Penulisan karya tulis ilmiah ini dapat disusun dengan baik atas dukungan
dari berbagai pihak berupa informasi, bimbingan dan arahan, ucapan terima kasih
Tegal.
3. Heru Nurcahyo, S.Farm., M.Sc., Apt, kepala program studi farmasi Politeknik
yang telah membimbing penulis dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
viii
5. A.Aniq Barlian, S.Farm., M.H.Kes, selaku pembimbing II dan penguji III
6. Rosaria Ika Pratiwi, S.Farm., M.Sc., Apt, selaku penguji I karya tulis ilmiah.
dukungannya.
kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT dan semua
Penulis
(Nunung Eviana)
ix
INTISARI
x
ABSTRACT
Pekalongan is a filariasis endemic city because there are still two filariasis
endemic villages, such as in Sapuro Kebulen and Jenggot villages. One of the
ways to prevent filariasis is by consuming DEC and albendazole drugs. The
success of prevention depends on the community's adherence to medication. The
purpose of this research was to determine the overview of community compliance
in consuming filariasis prevention drugs in Sapuro Kebulen village, as well as to
determine the factors that affect community compliance in consuming filariasis
prevention drugs.
This research is a social research, using a cross sectional study design. This
type of research is survey research. The sampling technique is purposive sampling
because it is known that the total population is 220 people. The sample
calculation using the Slovin formula obtained 69 residents of Sapuro Kebulen RW
04, qualitative research data analysis, data collection by filling out the
questionnaire used as a research measurement tool. The compliance criteria were
divided into two, as obedience and disobedience. The respondents are said to be
obedient if the results of the measurement of compliance fall into the high /
medium category with a value of 6-8, and respondents are said to be disobedient
if the results of measurement of compliance fall into the low category with a value
of <6.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
xii
2.1.2. Penyebab Dan Cara Penularan Filariasis .......................................9
2.1.3 Gejala Filariasis .............................................................................10
2.1.4. Klasifikasi Filariasis ....................................................................10
2.1.5. Dampak Filariasis ........................................................................11
2.1.6. Pencegahan Filariasis ..................................................................12
2.1.7. Filariasis di Kota Pekalongan ......................................................14
2.3. Pelatalaksanaan Filariasis .......................................................................15
2.3.1. POPM Filariasis...........................................................................15
2.3.2. Penanganan Filariasis ..................................................................15
2.3.3. Penatalaksanaan Filariasis Mandiri ............................................15
2.4. Kelurahan Sapuro Kebulen .....................................................................17
2.5. Kerangka Teori .......................................................................................18
2.6. Kerangka Konsep....................................................................................19
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................20
3.1. Ruang Lingkup Penelitian .....................................................................20
3.2. Rancangan dan Jenis Penelitian .............................................................20
3.3. Populasi dan Sampel ..............................................................................21
3.3.1. Populasi Penelitian ......................................................................21
3.3.2. Sampel Penelitian ........................................................................21
3.4. Variabel Penelitian.................................................................................23
3.5. Definisi Operasional ..............................................................................24
3.6. Jenis dan Sumber Data...........................................................................25
3.6.1. Jenis Data.....................................................................................25
3.6.2. Sumber Data ................................................................................25
3.6.3. Cara Pengumpulan Data ..............................................................25
3.7. Validitas dan Realibilitas .......................................................................26
3.8. Pengolahan dan Analisis Data ...............................................................29
3.8.1. Pengolahan Data ..........................................................................29
3.8.2. Analisa Data ................................................................................30
3.9. Etika Penelitian ......................................................................................30
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................32
4.1. Gambaran Masyarakat Sapuro Kebulen Kota Pekalongan ....................32
4.2. Gambaran Kepatuhan Masyarakat Berdasarkan Karakteristik. .............32
4.3. Gambaran Kepatuhan Masyarakat Mengkonsumsi Obat Pencegahan
Filariasis. ..............................................................................................37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................39
5.1. Kesimpulan ............................................................................................39
5.2. Saran ......................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................41
LAMPIRAN ...........................................................................................................44
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
seluruh dunia termasuk di Jawa Tengah yang masuk pada sepuluh besar
sekali setahun selama 5-10 tahun. Untuk mencegah reaksi efek samping
seperti demam diberikan parasetamol. Dosis obat untuk sekali minum adalah,
DEC 6 mg/kg berat badan dan albendazole 400 mg (satu tablet). Pengobatan
dengan pengobatan selektif pada kasus klinis, baik stadium dini maupun
stadium lanjut. Jenis obat tergantung dari keadaan kasus (Lynne S.G, 1996).
penderita ke orang sehat. Penularan akan menurun atau bahkan tidak terjadi
1
2
dokternya atau oleh orang lain (Smet, 1994). Keberhasilan pengobatan sangat
dibatasi pada :
Pekalongan Selatan.
filariasis.
2. Bagi peneliti manfaat penelitian adalah untuk memenuhi salah satu syarat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kepatuhan
kepatuhan adalah :
1.Pendidikan
5
6
yaitu :
(SD/SMP/Sederajat).
juga sebaliknya.
4. Pengetahuan
keputusan.
tidak patuh dan tidak konsumsi obat. Dalam penelitian ini adalah
obat tapi tidak diminum sama sekali dan masyarakat yang minum
2.2. Filariasis
a. Filariasis Limfatik
hidup serta stigma sosial bagi penderita dan keluarganya. Secara tidak
a. Ibu hamil.
d. Penderita epilepsy.
2. Pengendalian Vektor
Penularan filariasis membutuhkan vektor sebagai perantara.
penampungan air.
(Darmawan J, 2017).
psikososial.
dukungan psikososial.
Filariasis
Dampak Klasifikasi filariasis
filariasis
Masyarakat mendapat
Pencegahan Filariasis obat pencegahan
1.POPM filariasis
2. Pengendalian
vektor Faktor yang berpengaruh
3. Peran serta terhadap kepatuhan
masyarakat
1. Pendidikan
1. Faktor predisposisi
2. Faktor lingkungan
Umur
sosial
Jenis kelamin
3. Interaksi petugas
Tingkat Pendidikan
Kesehatan dengan
2. Faktor Pendukung
klien
Sosialisasi tentang
4. Pengetahuan
bahaya penyakit
filariasis
3. Faktor Penguat Kepatuhan penuh
kepatuhan
METODE PENELITIAN
Pekalongan RW 04.
menjadi dua yaitu patuh dan tidak patuh, responden dikatakan patuh jika
nilai 6-8, dan responden dikatakan tidak patuh jika hasil pengukuran
20
21
2017).
Rumus Slovin :
n=
²
22
Dimana :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
10%).
Perhitungan sampel :
n= ²
n=
( %)²
n= ,
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang harus dipenuhi setiap
( Notoatmodjo, 2010).
23
1. Ibu hamil.
2. Ibu menyusui.
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
pembagian kuesioner.
Peneliti memeriksa hasil berdasarkan data yang telah diolah, dan yang
pengamatan bila fakta atau kenyataan tadi diukur atau diamati berkali-
2007). Hasil uji dinyatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach > 0,6
(Hidayat, 2008).
data.
30
c. Entry data : memasukkan data yang telah diedit dan diberi kode.
kepatuhan dibagi menjadi dua yaitu patuh dan tidak patuh, responden
rendah dengan nilai < 6 (Najiha M.R, 2017). Dan untuk kriteria
tetapi bila tidak setuju, tidak akan dipaksa dan akan tetap dihormati hak-
haknya.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
69 responden. Berusia lebih dari 12 tahun sampai dengan usia 70 tahun, serta
memenuhi kriteria inklusi yaitu tidak sedang hamil dan tidak menderita
penyakit kronis. Usia lebih dari 12 tahun dipilih karena dianggap sudah bisa
32
33
Karakteristik
Jenis Kelamin
Usia
Pendidikan
Pengetahuan
sama dengan 75,7%. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa responden
berjenis kelamin laki-laki. Hal ini sesuai dengan teori yang dipakai pada
penelitian yaitu teori Lawrence green (1980) bahwa jenis kelamin termasuk
menjadi 3 kelompok usia, yaitu remaja dengan rentang usia 12-25 tahun,
dewasa dengan rentang usia 26-45 tahun, dan lansia dengan rentang usia 45-
70 tahun. Pada penelitian ini diperoleh sampel remaja (12-25 th) sebanyak 19
responden, dewasa (26-45 th) sebanyak 31 responden dan lansia (46-70 th)
adalah dewasa (26-45 th) yaitu sebanyak 31 responden, hal ini juga
Kebulen kota Pekalongan berada pada usia produktif. Akan tetapi persentase
responden lansia yang patuh dari total 19 responden lansia atau sebesar. Hal
35
ini tidak sesuai dengan teori perilaku Lawrence Green (1980) dalam
atau sederajat). Dari penelitian diperoleh sampel pendidikan dasar (SD / SMP
yaitu 75,0% atau 18 orang dari 24 total responden yang memiliki pendidikan
salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan, akan tetapi dari
pengetahuan baik (Budiman dan Riyanto, 2013). Pada penelitian ini diperoleh
lurus dengan tingkat kepatuhan yaitu 43 responden yang patuh dari total 49
yang memiliki pengetahuan kurang. Hal ini sesuai dengan teori Niven (2008)
Filariasis.
Pencegahan Filariaisis
Patuh 53 76,8%
Jumlah 69 100%
yaitu 16 responden. Hal ini belum sesuai dengan hasil yang diharapkan yaitu
sebesar 0,8%. Akan tetapi hasil ini masih lebih kecil dibandingkan dengan
E.P, 2013) dengan hasil responden yang menghabiskan obat POMP sebanyak
90%.
BAB V
5.1. Kesimpulan
responden paling muda berusia 12 tahun dan responden paling tua berusia 70
responden memiliki tingkat pendidikan dasar (SD / SMP atau sederajat) yaitu
usia, remaja memiliki tingkat kepatuhan paling tinggi yaitu 84,2%, menurut
39
40
5.2. Saran
Perlu adanya sosialisasi yang menyeluruh untuk lebih meningkatkan
perlu adanya follow up atau pengecekan dari petugas kesehatan terkait dengan
petugas kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Anorital, Marleta R & Palupi K, 2016a. Studi Kajian Upaya Pemberian Obat
Pencegah Masal Filariasis Terhadap Pengendalian Penyakit Infeksi
Kecacingan. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia, 5(2), pp.95-103.
Anorital, Marleta R & Palupi K, 2016a. Studi Kajian Upaya Pemberian Obat
Pencegah Masal Filariasis Terhadap Pengendalian Penyakit Infeksi
Kecacingan. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia, 5(2), pp.95-103.
Budi Susanto (2019). Tribun Jateng. Terdapat 178 Kasus Penyakit Kaki Gajah di
Kota Pekalongan. [online] Available at:.
Lynne S.G., David A.B. Diagnostik Parasitologi Kedokteran Alih Bahasa ; Dr.
Robby Makimian M.S. Penerbit Buku Kedokteran , Jakarta 1996.
41
42
Rosanti TI & Aziz A, 2015. Deskripsi Alasan Ketidakpatuhan Minum Obat pada
Program Pemberian Obat Massal Pencegahan (POPM) Filaria Tahun
2015 di Kelurahan Pabean Pekalongan Utara Kota Pekalongan. Mandala
of Health, 8(September), pp.642-645.
Simonsen PE & Mwakitalu ME, 2013. Urban Lymphatic Filariasis. Parasitol Res,
112(1), pp.35-44.
LAMPIRAN
NIM : 19084013
kepentingan penelitian.
Nunung Eviana
45
INFORMED CONSENT
Nama :
Umur :
Alamat :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Responden
46
A. Identitas Responden
1. Nama :
Perempuan
3. Alamat lengkap :
..................
47
No Pertanyaan Ya Tidak
malam hari?
berturut-turut?
dan Reliabilitas
gajah?
tahun berturut-turut?
50
No Pertanyaan Ya Tidak
kaki gajah?
Correlations
Pearson Correlation .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a
A1 Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . . . . .
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .a 1 .929** 1.000** -.316 .236 .722** .200 .476** -.236 .614** .926** .707** .912**
A2 Sig. (2-tailed) . .000 .000 .089 .210 .000 .289 .008 .210 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .a .929** 1 .929** -.155 .208 .791** .245 .526** -.254 .675** .860** .657** .935**
A3 Sig. (2-tailed) . .000 .000 .414 .271 .000 .193 .003 .176 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .a 1.000** .929** 1 -.316 .236 .722** .200 .476** -.236 .614** .926** .707** .912**
A4 Sig. (2-tailed) . .000 .000 .089 .210 .000 .289 .008 .210 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
56
Lanjutan Lampiran 12. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas kuesioner kepatuhan
Pearson Correlation .a -.316 -.155 -.316 1 -.149 .000 .126 .211 .149 -.060 -.293 -.224 -.027
A5 Sig. (2-tailed) . .089 .414 .089 .432 1.000 .505 .264 .432 .754 .116 .235 .885
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .a .236 .208 .236 -.149 1 .181 -.471** -.157 -.111 .134 .267 .389* .205
A6 Sig. (2-tailed) . .210 .271 .210 .432 .337 .009 .407 .559 .481 .154 .034 .278
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .a .722** .791** .722** .000 .181 1 .289 .439* -.272 .736** .653** .612** .857**
A7 Sig. (2-tailed) . .000 .000 .000 1.000 .337 .122 .015 .146 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .a .200 .245 .200 .126 -.471** .289 1 .238 .000 .094 .154 .000 .326
A8 Sig. (2-tailed) . .289 .193 .289 .505 .009 .122 .206 1.000 .619 .416 1.000 .079
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .a .476** .526** .476** .211 -.157 .439* .238 1 -.157 .279 .426* .269 .599**
A9 Sig. (2-tailed) . .008 .003 .008 .264 .407 .015 .206 .407 .136 .019 .150 .000
57
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Lanjutan Lampiran 12. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas kuesioner kepatuhan
Pearson Correlation .a -.236 -.254 -.236 .149 -.111 -.272 .000 -.157 1 -.312 -.218 -.167 -.171
A10 Sig. (2-tailed) . .210 .176 .210 .432 .559 .146 1.000 .407 .093 .247 .379 .367
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .a .614** .675** .614** -.060 .134 .736** .094 .279 -.312 1 .700** .535** .739**
A11 Sig. (2-tailed) . .000 .000 .000 .754 .481 .000 .619 .136 .093 .000 .002 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .a .926** .860** .926** -.293 .267 .653** .154 .426* -.218 .700** 1 .764** .894**
A12 Sig. (2-tailed) . .000 .000 .000 .116 .154 .000 .416 .019 .247 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .a .707** .657** .707** -.224 .389* .612** .000 .269 -.167 .535** .764** 1 .742**
A13 Sig. (2-tailed) . .000 .000 .000 .235 .034 .000 1.000 .150 .379 .002 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .a .912** .935** .912** -.027 .205 .857** .326 .599** -.171 .739** .894** .742** 1
SKOR Sig. (2-tailed) . .000 .000 .000 .885 .278 .000 .079 .000 .367 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
58
Lampiran 13. Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan
Correlations
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 SKOR
Pearson Correlation 1 -.175 .018 -.120 .074 .175 -.117 .153
B1 Sig. (2-tailed) .355 .925 .529 .698 .355 .539 .420
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation -.175 1 .700** .098 -.498** .429* .111 .629**
B2 Sig. (2-tailed) .355 .000 .608 .005 .018 .559 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .018 .700** 1 .299 -.573** .612** .029 .743**
B3 Sig. (2-tailed) .925 .000 .109 .001 .000 .878 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation -.120 .098 .299 1 -.155 .293 .098 .500**
B4 Sig. (2-tailed) .529 .608 .109 .414 .116 .608 .005
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .074 -.498** -.573** -.155 1 -.709** .498** -.131
B5 Sig. (2-tailed) .698 .005 .001 .414 .000 .005 .489
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .175 .429* .612** .293 -.709** 1 -.270 .505**
B6 Sig. (2-tailed) .355 .018 .000 .116 .000 .149 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation -.117 .111 .029 .098 .498** -.270 1 .505**
B7 Sig. (2-tailed) .539 .559 .878 .608 .005 .149 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .153 .629** .743** .500** -.131 .505** .505** 1
SKOR Sig. (2-tailed) .420 .000 .000 .005 .489 .004 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
59
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
60
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.846 13
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.621 5
61
NIM : 19084013
No Telp : 085641836651
Riwayat Pendidikan:
Nunung Eviana
NIM. 19084013