Anda di halaman 1dari 84

ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT

TENTANG PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK DI DESA


LIMBANGAN KULON BREBES

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

WULAN AMRI SAPUTRI

17081029

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

2020
ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT
TENTANG PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK DI DESA
LIMBANGAN KULON BREBES

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Mencapai
Gelar Ahli Madya Program Studi D-III Farmasi

Oleh :

WULAN AMRI SAPUTRI

17081029

PROGRAM STUDI D III FARMASI


POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
2020

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT


TENTANG PENGGUNAAAN OBAT ANTIBIOTIK DI DESA
LIMBANGAN KULON BREBES

Oleh :

WULAN AMRI SAPUTRI

17081029

DIPERIKSA DAN DISETUJUI OLEH :

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Sari Prabandari, S. Farm M. M., Apt Purgiyanti. S.Si., M. Farm, Apt


NIDN : 0623018502 NIDN : 0619057802

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah ini diajukan oleh :


NAMA : WULAN AMRI SAPUTRI
NIM : 17081029
Jurusan / Program Studi : DIII Farmasi
Judul Karya Tulis Ilmiah : Analisis Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang
Penggunaan Antibiotik di desa Limbangan Kulon
Brebes

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian
pernyataan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi pada
Jurusan / Program Studi DIII Farmasi, Politeknik Harapan Bersama Tegal.

TIM PENGUJI
a. Penguji I : Kusnadi, M. Pd. (…………………….)
b. Penguji II : Sari Prabandari, S.Farm M.M., Apt (…………………….)
c. Penguji III : Purgiyanti, S.Si., M.Farm, Apt (…………………….)

Tegal,
Program Studi DIII Farmasi
Ketua Program Studi

Heru Nurcahyo, S.Farm., M.Sc., Apt


NIDN. 09.011.063

iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya saya sendiri,


Dan semua sumber yang dikutip maupun di rujuk
Sesuai dengan kode etik ilmiah

NAMA : Wulan Amri Saputri


NIM : 17081029
Tanda Tangan :

Tanggal : 19 Februari 2020

v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Politeknik Harapan Bersama Tegal, saya yang bertanda
tangan di bawah ini :
NAMA : WULAN AMRI SAPUTRI
NIM : 17081029
Jurusan / Program Studi : DIII Farmasi
Jenis Karya : Karya Tulis Ilmiah
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Politeknik Harapan Bersama Tegal Hak Bebas Non ekslusif (None-exclusive
Royality Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : TINGKAT
PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN
ANTIBIOTIK DI DESA LIMBANGAN KULON BREBES
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalty / None
ekslusif ini Politeknik Harapan Bersama Tegal berhak menyimpan, mengalih
media / formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat
dan mempublikasi karya ilmiah saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis / pencipta dan pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Politeknik Harapan Bersama Tegal


Pada Tanggal : 19 Februari 2020

Yang menyatakan

(WULAN AMRI SAPUTRI)

vi
MOTTO

Gapapa sambil nangis juga, yang penting jangan nyerah aja.

-Wulan amri-

Karena wanita harus cerdas, dunia terlalu keras jika hanya mengandalkan paras.

-Wulan amri-

Tahun ini lumayan berat, tapi ternyata aku cukup kuat

-Paman bajay-

Lidahmu jangan kau biarkan menyebut kekurangan orang lain. Sebab. Kau punya
kekuraangan dan orang lain pun punya lidah.

-Imam Syafi’i-

Hidup itu seperti pergelaran wayang Dimana kaun menjadi dalang atas naskah
semesta yang dituliskan oleh tuhan

-Sudjiwo Tedjo-

vii
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis mempersembahkan kepada :

-Ayah dan Ibu tercinta-


Bapak dan ibuku telah melaksanakan amanatMu dan menyampaikan kasih
sayangMu maka kasihilah mereka seperti kamu mengasihi kekasih-kekasihMu.

-Kaka ayu, Mas misbah Dan Keluarga Tercinta-


Kaka - kaka tercinta terimakasih sudah menemani aku begadang, Tanpa kalian
aku bukan apa-apa.

-Bapak dan Ibu Dosen-


Terimakasih untuk Bapak dan ibu dosen yang telah membimbing saya selama
menjadi mahasiswa di Politeknik Harapan Bersama

-Sandyari-
Terimakasih selalu memberikan semangat, dukungan dan doanya

-Sahabat-sahabatku-
Untuk sahabat-sahabatku khususnya Genggong, Sartika Ayu Setiani, Suci
Rahmawati, Arum Sari yang telah membantuku yang selalu memberi semangat
dan motivasi.

viii
PRAKATA

Segala puji dan syukur senantiasa penulis harapan kehadirat Allah SWT atas
limpah rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan atas junjungan kita nabi Muhammad SAW, keluarga dan
sahabat-sahabat. Atas perjuangan dan bimbingan beliaulah hari ini kita bisa
menghirup udara di alam yang penuh dengan Nur ilmu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini tidak mungkin
terselesaikan tanpa petunjuk, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak,
untuk itudengan segala kerendahan hati, penulis haturkan ucapan terimakasih
yang sedala- dalam nya kepada :
1. Bapak Ir.Mc. Chambali, B.Eng, EE, M.Kom, selaku Direktur Politeknik
Harapan Bersama.
2. Bapak Heru Nurcahyo, S.Farm., M.Sc.,Apt.,, Selaku ketua Program Studi
Prodi DIII Farmasi Politeknik Harapan Bersama.
3. Ibu Sari Prabandari, S.Farm M.M.,Apt selaku Dosen Pembimbing I yang
telah memberikan bantuan dan bimbingan hingga terselesaikannya
penuyusunan Tugas Akhir ini.
4. Ibu Purgiyanti. S.Si.,M.Farm, Apt, Selaku pembimbing ke II yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan hingga terselesaikannya penyusunan
Tugas Akhir ini.
5. Teman – teman baik di kampus maupun di rumah, yang telah memberikan
dorongan dan semangat serta semua pihak baik secara langsung maupun
tidak langsung, turut membantu selesainya Tugas Akhir ini
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini, maka penulis berharap kritik dan saran pembaca

untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Tegal, Februari 2020

Penulis

ix
Intisari

Saputri Amri Wulan, Prabandari Sari, Purgiyanti, 2020. Analisis Tingkat


Pengetahuan Masyarakat Tentang Penggunaan Obat Antibiotik Di Desa
Limbangan Kulon Brebes Kabupaten Brebes.
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh bakteri maupun sintetis yang
bertujuan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri lain,
penggunaan antibiotik untuk swamedikasi menjadi masalah kesehatan yang cukup
penting saat ini, hal tersebut disebabkan karena banyak kasus antibiotik digunakan
tidak rasional seperti pada kasus infeksi non bakterial atau tidak diminum sampai
habis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan
mayarakat tingkat pengetahuan masyarakat tentang pengtahuan obat antibiotik di
desa Limbangan Kulon Brebes.

Metode penelitian yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah


metode Deskriptif. Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif
adalah metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri
atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menggabungkan antara
variabel satu dengan yang lain. Metode deskriptif dapat disimpulkan sebagai
sebuah metode yang bertujuan untuk melukiskan atau menggambarkan keadaan
dilapangan secara sistematis dengan fakta-fakta dan interpretasi yang tepat dan
data yang saling berhubungan, serta bukan hanya untuk mencapai pemahaman
observasi (Sugiono, 2012). Penelitian ini memberikan gambaran tingkat
pengetahuan masyarakat tentng penggunaan obat antibiotik di desa Limbangan
Kulon Kabupaten Brebes.

Berdasarkan hasil penelitian ini tingkat pengetahuan responden yaitu kategori


baik dengan presentase (73.8%), pada kategori cukup dengan presentase (11.3%)
dan yang terakhir dengan kategori kurang dengan presentase (15.0%).

Kata kunci : Analisis, Tingkat pengetahuan, Penggunaan, Antibiotik, Masyarakat


Limbangan Kulon.

x
Abstract

Saputri Amri Wulan, PrabandariI Sari, Purgiyanti, 2020. The Analysis of


Public Knowledge Level About the Use of Antibiotic Drug at Limbangan
Kulon Brebes Distict brebes Regency.
Antibiotic are substances produced by bacteria of synthetics that aim to kill
or inhibit the growth of other bacteria, that use of antibiotic for self- medication
is a fairly importan health problem today, that is because many cases that
antibiotics are used irrationally as in the case of non bacterial infections or not
taken until they are finished. The purpose of this study was to determine the level
of public knowledge the analysis of public knowledge level about the use
antibiotic drug at Limbangan Kulon Brebes Distric Brebes Regency

The research method used in carrying out this research was descriptive
method. Desriptive research method conducted the determine the value of
independent or more variables (independent) without making comparison or
combining variables with one another. Descriptive method could be concluded as
a method that aims to describer or describe that situasion in the field
systematically with the correct facts and interpretions and not only to achieve
understanding of observasion (Sugiono,2012). That study provided an overview of
the level of public knowledge about the use of antibiotic in the village of
Limbangan kulon, Brebes Regency.

Based on the results of this study the respondents’ knowledge level is in the
good category with a percentage of (73.8%), the category is suffiecient with a
percentage of (11.3%), and the last category is less with a percentage of (15.0%).

Keywords: Analysis, Use, Level of knowledge, Antibiotics, Limbangan Society

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS....................................... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PULIKASI KARYA
TULIS ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.....................vi
MOTTO.................................................................................................................vii
PERSEMBAHAN.......................................................................................viii
PRAKATA.................................................................................................. .ix
INTISARI ..................................................................................................... x
ABSTRAK ................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL.......................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 4
1.3 Batasan Masalah ........................................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian.......................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian........................................................................ 4
1.6 Keaslian Penelitian ....................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 6


2.1 Pengetahuan ................................................................................ 6
2.1.1 Definisi ............................................................................... 6
2.1.2 Tingkat Pengetahuan .......................................................... 7
2.1.3 Faktor Pembentuk Pengetahuan ......................................... 9
2.1.4 Pengukuran Pengetahuan dan Tingkat Kriteria................ 11
2.1.5 Cara memperoleh pengetahuan ........................................ 12
2.2 Obat ............................................................................................ 15
2.3 Antibiotik dan kelompok antibiotik ........................................... 16
2.3.1 Pengertian Dan Kelompok Antibiotik .............................. 16
2.3.2 Resistensi.......................................................................... 20
2.4 Desa Limbangan Kulon .............................................................. 20
2.5 Kerangka Teori ........................................................................... 22
2.6 Kerangka Konsep ....................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 24


3.1 Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 24
3.2 Metode dan Jenis Penelitian ....................................................... 24
3.3 Populasi dan Sampel .................................................................. 25
3.3.1 Populasi ............................................................................ 25

xii
3.3.2 Sampel dan Kriteria.......................................................... 25
3.4 Variabel Penelitian ..................................................................... 27
3.5 Definisi Operasional................................................................... 27
3.6 Jenis dan Sumber Data ............................................................... 28
3.6.1 Jenis Data .................................................................... .....28
3.6.2 Pengumpulan Data ........................................................... 28
3.7 Uji Validalitas dan Reabilitas..................................................... 29
3.7.1 Uji Validalitas...................................................................29
3.7.2 Uji Reabilitas.....................................................................29
3.8 Pengolahan Data dan Analis Data...............................................30
3.8.1 Pengolahan Data................................................................30
3.8.2 Analisa Data......................................................................31
3.9 Etika Penelitian............................................................................32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................34


4.1 Hasil Uji Validalitas dan Reabilitas............................................. 34
4.1.1 Uji Validalitas.................................................................... 34
4.1.2 Uji Reabilitas..................................................................... 35
4.2 Karakteristik Responden.............................................................. 36
4.2.1 Karakteristik Berdasarkan Usia......................................... 36
4.2.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin.......................... 37
4.2.3 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan terakhir................. 38
4.3 Hasil Jawaban Pada Kuesinoner ................................................. 40
4.4 Tingkat Pengetahuan Responden................................................. 43
4.5 Tingkat Pengetahuan................................................................... 45

BAB V PENUTUP.................................................................................... 49
5.1 Simpulan..................................................................................... 49
5.2 Saran........................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. .. .50

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian.............................................................................. 6

Tabel 3.5 Definisi Operasional ........................................................................... 27

Tabel 3.8 Skor Penilaian Kuesioner Tingkat Pengetahuan ................................. 30

Tabel 4.1 Tabel Uji Validitas Pengetahuan Penggunaan Antibiotik................... 34

Tabel 4.2 Tabel Uji Reabilitas............................................................................ 35

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia........................................ 36

Tabel 4.4 Krakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 37

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .............. 38

Tabel 4.6 Tabel Distribusi Hasil Jawaban Responden Berdasarkan Persentase

Jumlah Jawaban Pada Kuesioner........................................................ 40

Tabel 4.7 Tabel Tingkat Pengetahuan Responden ............................................. 44

Tabel 4.8 Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Usia ................................... 45

Tabel 4.9 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Jenis Kelamin ..................... 46

Tabel 4.10 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Pendidikan Terakhir ......... 47

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Desa Limbangan Kulon ............................................................. 21

Gambar 2.5 Kerangka Teori .................................................................................. 22

Gambar 2.2 Kerangka konsep ............................................................................... 23

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Pengambilan Data dan Penelitian KTI untuk

Kepala Desa ...................................................................................... 53

Lampiran 2 Surat Permohonan ijin Pengambilan Data dan Penelitian KTI untuk

Ketua RT ........................................................................................ 54

Lampiran 3 Surat Permohonan ijin Pengambilan Data dan Penelitian KTI..........55

Lampiran 4 Lembar Kuesioner Sebelum di isi ..................................................... 56

Lampiran 5 Lembar Kuesioner Setelah di isi ........................................................ 58

Lampiran 6 Lembar Uji Validitas ......................................................................... 59

Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................... 62

Lampiran 8 Hasil Data Score ................................................................................ 65

Lampiran 7 Gambar Penelitian ............................................................................. 67

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tingkat pengetahuan adalah domain yang penting untuk terbentuknya

tindakan yang nyata. Pengetahuan yang baik akan merubah sikap menjadi

positif sehingga tindakan yang diambil menjadi lebih terarah (Soekidjo 2010).

Rendahnya pengetahuan dan pemahaman bahwa antibiotik hanya boleh

digunakan berdasarkan resep dokter menyebabkan penggunaannya menjadi

tidak rasional. tingginya penggunaan antibiotik secara tidak tepat dikalangan

masyarakat saat ini menyebabkan terjadinya masalah resistensi antibiotik

(Soekidjo 2010). Permasalahan resistensi bukan hanya menjadi masalah di

Indonesia, tapi telah menjadi masalah global. Permasalahan resistensi terjadi

ketika bakteri berubah dalam satu atau lain hal yang menyebabkan turun atau

hilangnya efektifitas obat, senyawa kimia atau bahan lainnya yang dugunakan

untuk menjegah atau mengobati infeksi. Penyebab utama resistensi antibiotik

pengunaanya yang meluas dan irasional(Wowiling, Geonawi, and

Citraningtyas 2013).

Penggunan Obat yang tepat sesuai kebutuhan klinis, dosis, dan biaya

terendah namun berkualitas pada pasien atau komunitas tertentu. Pemilihan

obat merupakan kunci pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga WHO

menetapkan obat antibiotik sebagai pilar kebijakan untuk mengurangi

penggunaan obat antibiotik yang tidak rasional. Salah satu pola pengobatan

yang tidak rasional adalah penyalahgunaan antibiotik dari segi dosis maupun
1
2

durasi yang menyebabkan resistensi. Prinsip dasar penggunaan antibiotik

rasional yaitu tepat indikasi, tepat penderita, tepat pemilihan jenis antibiotik,

tepat dosis, efek samping minimal. Bila diperlukan ada kombinasi antibiotik

secara tepat, dan ekonomik. Bakteri telah menjadi resisten terhadap antibiotik

dalam lima tahun terakhir (Meryani 2017 ; Tjay & Rahardja,2007).

Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh bakteri maupun sintetis yang

bertujuan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri lain,

penggunaan antibiotik untuk swamedikasi menjadi masalah kesehatan yang

cukup penting saat ini. Hal tersebut disebabkan karena banyak kasus

antibiotika digunakan secara tidak rasional seperti pada kasus infeksi non

bakterial atau tidak diminum sampai habis. Penggunaan antibiotik secara

tidak rasional berhubungan langsung dengan kemungkinan terjadinya

resistensi, meningkatnya resistensi antibiotik menyebabkan semakin

sempitnya jenis antibiotik (Chinnasami et al., 2016).

Efek samping yang paling umum dari antibiotik antara lain diare, mual,

muntah, dan infeksi jamur pada saluran pencernaan dan mulut. Dalam kasus

yang jarang terjadi antibiotik dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan

darah, gangguan pendengaran, pembekuan darah abnormal dan kepekaan

terhadap sinar matahari, serta terjadinya resistensi yaitu aktifitas kuman atau

bakteri untuk melindungi diri terhadap efek antibiotik. Sementara untuk

penggunaan antibiotik, tidak dihentikan dalam waktu yang ditentukan, sebab

bakteri memiliki potensi untuk tumbuh lagi dengan cepat (Nawawi, 2013).
3

Masyarakat di desa Limbangan Kulon tidak banyak yang mengetahui

tentang penggunaan Antibiotik sehingga berdampak pada penghentian

konsumsi jumlah petugas kesehatan di desa tersebut tidak sebanding dengan

jumlah penduduk yang sangat membutuhkan perhatian terutama di bidang

kesehatan khususnya informasi terhadap terkaitnya obat rasional.

Penggunaan antibiotik di Limbangan Kulon sudah tidak asing lagi

dimana masyarakat menggunakan antibiotik sebagai pengobatan sendiri

(Swamedikasi) tanpa adanya peresepan dari dokter dan pengetahuan terhadap

antibiotik. Jadi kesimpulannya penggunaan obat yang tepat sesuai kebutuhan

klinis, dosis, dan biaya terendah namun berkualitas, menetapkan obat

antibiotik sebagai pilar kebijakan untuk, mengurangi penggunaan obat

antibiotik yang tidak rasional.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian

ini adalah bagaimanakah tingkat pengetahuan masyarakat tentang

penggunaan obat antibiotik di Desa Limbangan Kulon Kabupaten Brebes?

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini memiliki batasan masalah sebagai berikut

1. Tingkat pengetahuan penggunaan tentang antibiotik pada masyarakat di

tentukan berdasarkan data dari kuesioner yang diisi tiap individu yang

menjadi sempel penelitian .


4

2. Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Limbangan Kulon

yang berusia >17 tahun.

3. Antibiotik yang dimaksud dalam penelitian hanya mencakup antibiotik

oral.

4. Responden dipilih dengan teknik Purposive sampling dan menggunakan

metode deskiptif di Desa Limbangan Kulon Brebes.

5. Waktu penelitian dilakukan pada bulan November 2019.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan

mayarakat tingkat pengetahuan masyarakat tentang pengtahuan obat

antibiotik di Desa Limbangan Kulon Brebes.

1.5 Manfaat penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat secara umum:

1. Untuk Mengetahui Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang antibiotik.

2. Untuk mengetahui Penggunan Antibiotik agar tidak resistensi.

3. Untuk hasil penelitian dapat dijadikan sumber informasi peningkatan

penggunaan antibiotik untuk dilakukan penelitian lanjutan dengan

menggunakan variabel dan metode yang berbeda.


5

1.6 Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian penelitian

Pembeda Guntur (2018) Yuliani(2014) Ferawati (2018) Wulan (2019)


Judul Tingkat Pengetahuan Tingkat Tingkat Analisis tingkat
penelitian masyarakat Desa Pengetahuan Pengetahuan pengetahuan
Anjir Mambulau Masyarakat RW masyarakat masyarakat
Tengah Tererhadap VI kelurahan tentang pemakaian tentang
penggunaan fontein kota antibiotik di RW penggunaan
antibiotic kupang 02 Desa Letekonda obat antibiotik
terhadap Selatan Kecamatan di Desa
antibiotic Loura Kabupaten Limbangan
Sumba Barat Daya Kulon Brebes
Sampel Sampel yang diambil Sampel yang Masyarakat Desa Masyarakat
penelitian adalah masyarakat diambil adalah Letekonda Selatan desa
Desa Anjir masyarakat Kecamatan Loura Limbangan
Mambulau kelurahan Kabupaten Sumba Kulon
fontein kota Barat Daya
kupang
Metode Metode penelitian Penelitian ini Penelitian ini Penelitian ini
analisis ini menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan
teknik Deskriptif metode metode Deskriptif metode
Deskriptif purposive
sampling
Tempat Desa Anjir Kelurahan RW 02 Desa Desa
penelitian Mambulau Tengah fontein kota Letekonda Selatan Limbangan
kupang Rw VI Kecamatan Loura Kulon
Kabupaten Sumba Kabupaten
Barat Daya Brebes
Hasil Hasil penelitian Hasil penelitian Hasil penelitian Hasil penelitian
Penelitian didapatkan indikator didapatkan dilakukan yang dilakukan
pengetahuan tentang memiliki responden responden
antibiotik memiliki presentase 50% memiliki tingkat memiliki
presentase 48,87% responden pengetahuan yang tingkat
masuk dalam terhadap baik tentang pengetahuan
kategori tingkat penggunaan pemakaian baik tentang
pengetahuan cukup antibiotik antibiotik 78% tentang
tingkat pemakaian
pengetahuan antibiotik
baik 73.8%
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Definisi

Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa keingintahuan melalui

proses sensoris, terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu.

Pengetahuan merupakan pengetahuan merupakan dominan yang

penting dalam terbentuknya perilaku terbuka atau open behaviour

(Donsu, 2017). Pengetahuan atau knowledge dalah hasil pengindraan

manusia atau hasil tahu seorang terhadap suatu objek melalui

pancaindra yang dimilikinya. Panca indra manusia guna pengindraan

terhadap objek yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan

perabaan. Pada waktu pengindraan untuk menghasilkan pengetahuan

tersebut dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan peresepsi terhadap

objek. Pengetahuan seseorang sebagian besar diperoleh melalui indra

pendengaran dan indra pengelihatan (Notoatmodjo, 2014).

Pengetahuan dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal sangat

erat hubungannya. Diharapkan dengan pendidikan yang tinggi maka

akan semakin luas pengetahuannya. Tetapi orang yang berpendidikan

rendah tidak multak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan

pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan formal saja. Tetapi

juga dapat diperoleh dari pendidikan non formal. Pengetahuan akan

suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek

6
7

negatif. Kedua aspek ini akan menentukan sikap seseorang. Semakin

banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan

menimbulkan sikap semakin positif terhadap objek tertentu

(Notoatmodjo, 2014). Saat ini kejadian yang sering dijumpai

dimasyarakat limbangan adanya penggunaan antibiotik yang sudah

tidak asing lagi dimana masyarakat menggunakan antibiotik layaknya

menggunakan antibiotik sebagai pengobatan sendiri (swamedikasi)

tanpa adanya peresepan dari dokter dan pengetahuan terhadap

antibiotik. Hal ini terjadi mungkin disebabkan adanya kekeliruan

mengenai anggapan bahwa antibiotik dapat mengobati segala macam

penyakitnya, Penggunaan Antibiotik dinyatakan lama pemberian

antibiotik empiris diberikan untuk jangka waktu minimal 48-72 jam dan

untuk penggunaan selanjutnya perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut

mengenai penyakitnya.

2.1.2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat

penting dalam membentuk tindakan seseorang (Overt behaviour).

Tingkat pengetahuan di dalam dominan kognitif mempunyai enam

tingkat (Notoatmodjo, 2014).

1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai meningkat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini

adalah meningkat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh


8

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh

sebab itu, tahu merupakan tingkatan pengetahuan yang paling

rendah.

2. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

mengintrepretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap objek atas materi dapat menjelaskan, menyebutkan

contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap

objek yang dipelajari.

3. Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real

(sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau

penggunaan hukum-hukum, prinsip, dan sebagainya dalam konteks

atau yang lain.

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan suatu materi

atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih

didalam suatu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya suaru

sama lain.
9

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk

meletakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu

bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah

suatu bentuk kemampuan menyusun formulasi baru dari formulasi-

formulasi yang baru.

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk meelakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang

ditentukian sendiri, atau menggunkan kriteria-kriteria yangb telah

ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan

menggunakan wawancara atau angket yang menyenangkan tentang

isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.

Kedalaman pengetahua yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat

disesuaikan atau kta ukur dapat disesuaikan dengan tingkatan-

tingkatan di atas.

2.1.3. Faktor Pembentuk Pengetahuan

Menurut (Astutik, 2013) adapun beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseoraang yaitu:


10

1. Usia

Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola fikir seseorang,

semakin bertambahnya usia maka semakin berkembang pula daya

tangkap dan pola fikir seseorang, Setelah melewati usia madya (40-

60 tahun) daya tangkap dan pola piker seseorang akan menurun.

2. Pendidikan

Tingkat pendidikan dapat menentukan tingkat kemampuan

seseorang dalam memahami dan menyeap pengetahuan yang telah

di peroleh. Umumnya, pendidikan mempengaruhi suatu proses

pembelajaran, semakin tinggi tingkat pndidikan seseorang maka

semakin baik tingkat pengetahuannya.

3. Pengalaman

Pengalaman adalah suatu proses dalam memperoleh

keberaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali

pengetahuan yang telah di peroleh dalam memecahkan masalah

yang dihadapi saat masa lalu dan dapat digunakan dalam upaya

memperoleh pengetahuan.

4. Informasi

Jika seseorang memiliki tingkat penddidikan yang rendah

namun mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media

seperti televise, radio, surat kabar, majalah dan lain lain, maka hal

tersebut dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.


11

5. Sosial budaya dan ekonomi

Tradisi atau kebiasaan yang sering dilakukan oleh masyarakat

dapat meningkat pengetahuannya selain itu, ststus ekonomi juga

dapat mempengaruhi pengetahuan dengan tersedianya suatu

fasilitas yang dibutuhkan oleh seseorang.

6. Lingkungan

Lingkungan sangat berpengaruh dalam proses penyerapan

pengetahuan yang berada dalam suatu lingkungan. Hal ini terjadi

karena adanya interaksi yang akan direspon sebagai pengetahuan

oleh setiap individu.

2.1.4 Pengukuran Pengetahuan dan Tingkat kriteria

Menurut (Arikunto, 2010) pengukuran pengetahuan dapat

dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi

materi yang akan di ukur dari subjek atau responden kedalam

pengetahuan yang ingin diukur dan disesuaikan dengan, adapun jenis

pertanyaan yang dapat digunakaan untuk pengukuran pengetahuan

secara umum di bagi menjadi 2 jenis yaitu:

1. Pertanyaan subjektif

Penggunaan pertanyaan subjektif dengan jenis pertanyaan

esay digunakan untuk penilaian yang melibatkan faktor subjektif

dari penilai, sehingga hasil nilai akan berbeda dari setiap penilaian

dari waktu kewaktu


12

2. Pertanyaan objektif

Jenis pertanyaan objektif seperti pilihan ganda (multiple

choise) betul salah dan pertanyaan menjodohkan dapat dinilai secara

pas oleh penilai.

Menurut (Arikunto, 2010) pengukuran tingkat pengetahuan

dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu sebagai berikut :

a. Pengetahuan Baik : Presentase 76-100%

b. Pengukuran Cukup : Presentase 56-100%

c. Pengukuran Kurang : Presentasi <56%

2.1.5 Cara memperoleh pengetahuan

Cara memperoleh pengetahuan menurut (Notoatmodjo 2012)

adalah sebagai berikut:

1. Cara coba salah (Trial and Error)

Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa

kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila

kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang

lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba

kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba

kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut

dapat dipecahkan.
13

2. Cara kebetulan

Penemuaan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak

sengaja oleh orang yang bersangkutan.

3. Cara kekuasaan atau otorias

Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pemimpin-

pemimpin masyarakat bak formal maupun informal, para pemuka

agama. Pemegang pemerintah dan sebagainya. Dengan kata lain,

pengetahuan ini diperoleh berdasarkan pada pemegang otorias,

yakni orang yang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi,

otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu

pengetahuan. Prinssip inilah , orang lain menerima pendapat yang

dikemukakan oleh orang lain menerima pendapat yang

dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas tanpa terlebih

dahulu menguji atau membuktikan kebenarannya, ail berdasarkan

fakta empiris ataupun berdasarkan pendapat sendiri.

4. Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembali kepengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.

5. Cara sehat (Common sense)

Akal sehat kadang-kadang dapat menemukan teori

kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan berkembang, para orang tua


14

zaman dahulu agar anaknya agar mau menuruti nasehat orang

tuanya, atau agar anak disiplin menggunakaan cara hukuman fisik

bila anak tersebut salah. Ternyata cara menghukum anak ini sampai

sekarang berkembang menjadi teori atau kebenaran, bahwa

hukuman merupakan metode (meskipun bukan yang paling baik)

bagi pendidikan anak anak.

6. Kebenaran melalui wahyu

Ajaran agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari

tuhan melalui para nabi. Kebenaran ini harus diterima dan yakini

oleh pengikut-pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari

apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini

diterima oleh para nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena

hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia.

7. Secara intutif

Kebenaran secara intutif diperoleh manusia secara cepat

melalui di luar keadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau

berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intutif sukar dipercaya

karena kebenaran ini tidak menggunakan cara-cara rasional yang

sistemastis.

8. Melalui jalan pikiran

Manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam

memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain , dalam


15

memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan

dalam pikiannya, baik melalui induksi maupun deduksi.

9. Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai

dari pernyataan-pernyataan khusus kepernyataan yang bersifat

umum . Hal ini berarti dalam berfikir induksi pembuatan

kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris

yang ditangkap oleh indra. Kemudian disimpulkan dalam suatu

konseo yang memungkinkan seseorang untuk memahami satu

gejala. Karena proses berfikir induksi itu beranjak dari hasil

pengamatan indra atau hal hal yang nyata, maka dapat dikatakan

bahwa induksi bernjak dari hal-hal yang konkret kepada hal hal

yang abstrak.

10. Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-

pernyataan umum ke khusus. Dalam berfikir dedukasi berlaku

bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum, berlaku juga

kebenarannya pada suatu peristiwa yang terjadi.

2.2 Obat

Obat merupakan suatu benda atau zat yang digunakan untuk menjaga

kesehatan, mencegah penyakit, dan juga untuk menyembuhkan sakit. Hampir

semua orang pernah mengonsumsi obat, saat ini obat banyakan ditemukan
16

atau dijual di apotek dan juiga di warung atau ditoko.Namun tidak semua

orang mengetahui bahwa obat memiliki jenis atau kategori yang sebaiknya

diketahuioleh masyarakat. Jenis obat telah ditetapkan baik secara nasional

maupun internasional. Terdapat berbagai macam jenis logo obat. Obat

dikategorikan menjadi beberapa jenis seperti, obat bebas, obat bebas terbatas,

obat keras, obat narkotik dan lainnya. Logo jenis obat tersebut umumnya

terdapat pda bagian kemasan obat, logo obat umumnya berbentuk seperti

lingkaran dengan warna hijau atau biru, lingkaran dengan huruf K, lingkaran

dengan tanda positif, Masyarakat pada umumnya tidak terlalu memperhatikan

logo tersebut sebelum mengonsumsinya. Tentunya hal ini akan dapat

berdampak tidak baik bagi kesehatan pengguna jika seabdainya obat tersebut

tergolong kedalam jenis obat yang memerlukan resep dari dokter atau

merupakan jenis obat keras hal ini dapat menyebabkan efek samping yang

merugikan kesehatan (Surya, 2016).

2.3. Antibiotik dan kelompok antibiotik

2.3.1 Pengertian Dan Kelompok Antibiotik

Antibiotik (latin: anti= lawan, bios= hidup) adalah zat-zat kimia

yang dihasilkan oleh fungi dan jamur, sedangkan toksisitasnya bagi

manusia relatife kecil (Ferawati, 2018 : Tjay dan kiraana, 2007)

Antibiotik pertama kali ditemukan oleh dr. Alexander Fleming

(Inggris, 1928, penisilin). Tetapi penelitian ini baru dikembangkan

dan digunakan pada permulaan perang dunia II tahun 1941, setelah


17

obat antibakteri sangat dibutuhkan untuk menanggulangi infeksi luka

akibat perang. Antibiotik digunakan untuk mengobati berbagai jenis

infeksi akibat kuman atau juga untuk prevensi infeksi, misalnya

pembedahan besar.

Klasifikasi Antibiotik menurut (Ferawati 2018 : Tjay dan kirana,

2007) diklasifikan berdasarkan kelompok yaitu : Penisilin,

Sefalosporin, Aminoglikosida, tetrasiklin, makrolida, linkomisin,

polipeptida, dan kelompok antibiotik lainnya.

1. Penisilin. Pertama kali ditemukan oleh dr. Alexander Fleming pada

tahun 1928. Penisilin diperoleh dari jamur Penicillicum

chrysogenum. Penisilin G dan turunnya bersifat bakterisid

terhadap kuman gram positif (khususnya cocci) dan beberapa

bakteri gram negative. Digunakan untuk mengobati infeksi antara

lain: saluran pernafasan, saluran cerna, dan saluran kemih, telinga,

gonore, sifilis, kulit dan jaringan lunak. Contoh: benzyl penisilin,

fenoksimetil penisilin, klokaksilin, asam klavulant, amoksisilin

dan penisilin.

2. Sefalosporin. Termasuk antibiotik B-laktam dengan struktur,

khasiat dan sifat yang mirip penisilin. Spektrum kerjanya luas

meliputi bakteri gram positif dan gram negative berdasarkan

penghambatan pertumbuhan sintesis peptidoglikan yang

diperlukan kuman untuk ketangguhan dindinn ya. Digunakan

untuk infeksi saluran nafas, kulit gonore serta pada pembedaan


18

jantung, usus dan ginekologi. Contoh: sefadroksil, sefatoksim,

seftriakson, sefiksime, sefaleksin dan sefepim.

3. Aminoglikosida. Memiliki spectrum kerja luas dan berdaya

bakteriside. Digunakan parental pada tuberkulosa dan lingkungan

topical sebagai salep, tetes mata dan tets telinga. Contoh :

streptomisin, amikain, gentamisin dan neomisin.

4. Tetrasiklin. Obat ini memiliki spectrum antibakteri yang luas dan

meliput banyak cocci gram-positif dan gram-negatif. Penggunaan

tetrasiklin yang lama dapat mengakibatkan resistensi. Digunakan

untuk infeksi saluran nafas dan paru paru, saluran kemih, kulit dan

mata serta digunakan pada acne. Contoh: dosisiklin, ketoconazole,

griseofulvin.

5. Makrolida dan Linkomisin. Bersifat bakteriostatis terhadap bakteri

gram positif dan bila digunakan terlalu lama dan sering dapat

mengakibatkan terjadi reistensi. Absorbsinya tidak teratur, agak

sering menimbulkan efek samping saluran cerna, sedangkan masa

peruhnya singkat, maka perlu ditakarkan 4 x sehari 500 mg selama

5 hari. Digunakan secara topical pada infeksi paru, infeksi usus.

Contoh : eritromisin, linkomisin, klindamisin, spiramisin, dan

azitromisin.

6. Polipeptida. Dihasilkan oleh sejenis bakteri. Terdiri dari polimiskin

B, polimiskin E, basitrasin dan gramisdin. Hanya aktif terhadap

kuman gram negative termasuk pseudomonas, sedangkan


19

basitrasin dan gramisidin terutama aktif terhadap kuman gram

positif. Digunakan secara topical pada infeksi kulit, mata dan

telinga. Contoh: Polimiskin B, basitrasin, dan gramisida.

7. Kloramfenikol. Merupakan antibiotik broad spectrum berkhasiat

bakteriositas terhadap hamper semua kuman gram negatife. Janin

mempunyai kemampuan yang rendah untuk reaksi kojugasi

kloramfenikol, oleh karena itu dapat mengakibatkan gray baby

syndrome. Digunakan pada infeksi tifes, meningitis dan secara

topical sebagai salep mata atau telinga. Contoh : kloramfenikol

dan thiamfenikol.

8. Sulfanomida. Merupakan kelompok penting pada penanganan

infeksi saluran kemih. Memiliki kerja bakteriostatis yang luas

terhadap banyak bakteri gram positif dan gram negatife.

Penggunaannya selain untuk infeksi saluran kemih, juga pada

infeksi mata, radang usus, malaria tropikal, radang otak dan

infeksi lainnya. Contoh: sulfametikol, sulfametoksasol,

sulfadoksin.

9. Kuinolon. Senyawa sangat berhasil dalam pengobatan peroral

berbagai kuman gram negatife. Digunakan pada infeksi saluran

kemih tanpa komplikasi, infeksi saluran nafas, infeksi lambung-

usus, infeksi kulit dan jaringan lunak. Contoh: ciprofloksasin,

ofloksasin, levofloksasin.
20

2.3.2 Resistensi

Resistensi adalah suatu sifat tidak terganggunya kehidupan sel

mikroba oleh antibiotik. Resistensi sel mikroba merupakan suatu

mekanisme alamiah pertahanan hidup mikroba (Neal, 2016). Pada

infeksi oleh bakteri adakalanya tidak bekerja lagi terhadap bakteri-

bakteri tertentu yang ternyata memiliki daya tahan kuat dan

menunjukan resistensi terhadap obat tersebut. Bahaya dan resistensi

adalah jelas yaitu pengobatan penykit menjadi sangat sulit dan

prosesnya menjadi lama, juga resiko timbulnya komplikasi atau

kematian (Neal, 2016).

Faktor utama penyebab resistensi antibiotik salah satunya adalah

akibat penggunaan antibiotik yang irrasional seperti waktu

penggunaan yang terlalu singkat, dosis terlalu rendah. Hal ini

mengakibatkan tidak tercapainya efek terapeutiknya yang diharapkan,

meningkatnya morbidilitas dan mortalitas. (Neal, 2016).

2.4 Desa Limbangan Kulon

Desa Limbangan kulon terletak di kecamatan Brebes kabupaten Brebes.

penduduk Desa limbangan kulon kecamatan brebes kabupaten brebes tahun

2019 berjumlah 4.347 jiwa yang terdiri dari Laki-laki 2.106 jiwa dan

Perempuan 2.241 jiwa. Rukun tangga (RT) didesa limbangan kulon brebes

kecamatan brebes kabupaten brebes sebagian besar masyarakatnya

berpendidikan tingkat sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah atas

(SMA). desa ini belum memiliki sarana kesehatan seperti Apotek, Toko obat,
21

dan Puskesmas, dimana hanya ada 1 Polindes yang memberikan pelayanan

yang hanya buka pada hari senin-jumat pada pukul 10.00-15.00 WIB.

Gambar 2.1 Peta Desa Limbangan Kulon.


22

2.5 Kerangka Teori

Faktor internal Pengetahuan Tentang

1. Umur Antibiotik

2. Jenis kelamin 1. Pengetahuan Gambaran


tentang antibiotik Tingkat
3. Pendidikan Pengetahuan
2. Cara
mendapatkan 1. Baik
antibiotik
Faktor Eksternal 2. Cukup
3. Penggunaan
1. Faktor antibiotik 3. Kurang
Lingkungan
4. Resistensi
2. Faktor Budaya

Keterangan :

Yang diteliti

Yang tidak diteliti

Gambar 2.2 Kerangka teori


(Notoadmojo, 2012).
23

2.6 Kerangka Konsep

Karakteristik Pengetahuan Tentang


Responden Antibiotik
1. Penggunaan Gambaran Tingkat
1. Umur
tentang antibiotik Pengetahuan
2. Jenis kelamin 2. Cara
1. Baik
3. Pendidikan mendapatkan
2. Cukup
antibiotik
4. Pekerjaan 3. Penggunaan 3. Kurang
antibiotik
4. Resistensi

Gambar 2.3 Kerangka konsep


(Notoadmojo, 2012).
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kefarmasian khususnya pada bidang

farmasi sosial.

2. Ruang lingkup Tempat

Penelitian ini dilakukan di Desa Limbangan Kulon Kecamatan Brebes

Kabupaten Brebes

3. Ruang lingkup dan waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2019

3.2 Metode dan Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini

adalah metode Deskriptif. Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

variabel mandiri atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

menggabungkan antara variabel satu dengan yang lain. Metode deskriptif

dapat disimpulkan sebagai sebuah metode yang bertujuan untuk melukiskan

atau menggambarkan keadaan dilapangan secara sistematis dengan fakta-

fakta dan interpretasi yang tepat dan data yang saling berhubungan, serta

bukan hanya untuk mencapai pemahaman observasi (Sugiono, 2012).

24
25

Penelitian ini memberikan gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentng

penggunaan obat antibiotik di Desa Limbangan Kulon Kabupaten Brebes.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah yang terdiri atas objek atau suatu subjek

yang mempunyai kualitas dan karaeristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono,

2010). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa

Limbangan Kulon kecamatan Brebes Kabupaten Brebes yang pernah

menggunakan Antibiotik. Jumlah populasi Masyarakat di Limbangan

Kulon khususnya RT 01 bejumlah 402 jiwa.

3.3.2 Sampel dan Kriteria

Sampel penelitian merupakan sebagian dari keseluruhan objek

yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Sugiono, 2011)

Keterangan :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e2 = persentase kelonggaran ketidak telitian (10% = 0,1)


26

Jumlah populasi keseluruhan 402 warga, 121 warga diantaranya

dinyatakan tidak valid karena tidak sesuai kriteria sehingga :

402
n=
1 + 402 (0,1) 2

402
n=
1 + 402 (0.01)

402
n=
1+1

n = 201

n = 201-121

n = 80 Sampel yang di gunakan

Sampel dalam penelitian ini adalah Masyarakat RT 01 Di Desa

Limbangan Kulon Brebes yang pernah menggunakan antibiotik dan

telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi dengan kriteria sebagai

berikut :

1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri ciri yang perlu di penuhi

oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sempel

(Notoadmojo,2012)

a. Responden di Desa limbangan Kulon RT 01 usia >17

b. Responden pernah menggunakan antibiotik oral

c. Responden mengisi kuesioner

d. Responden dapat membaca dan menulis


27

2. Kiteria Eksklusi

Kriteria Eksklusi adalah ciri ciri anggota populasi yang tidak

diambil sebagai sempel (Notoadmojo, 2012) adalah responden yang

tidak ada ditempat pada saat dilakukannya penelitian.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat

pengetahuan masyarakat tentang pemakaian antibiotik Di Desa Limbangan

Kulon Brebes.

3.5 Definisi Operasional

Tabel 3.5 Definisi Opersional

Nama Definisi Alur Cara Ukur Kriteria


Variabel Operasional
Ukur Penilaian

Tingkat Kemampuan Kuesioner Responden Baik =


Pengetahuan responden
mengisi
Masyarakat menjawab semua 76%-100%
pertanyaan kuesioner
dengan benar Cukup =
sendiri,
yang ada di
dalam kuesioner jawaban 56%-75%
meliputi :
benar = 1 Kurang =
a. Pengetahuan
tentang Jawaban
antibiotik =<56%
salah = 0
b. Cara
mendapatkan (Skala (Arikunto,
antibiotik 2010)
Guttman)
c. Penggunaan
antibiotik
d. Resistensi
antibiotik
28

Untuk menghitung presentase tingkat pegetahuan tentang pemakaian

antibiotik, maka digunakan kriteria menurut (Ferawati, 2018 Arikunto, 2006)

dibagi:

1. Pengetahuan baik : 76-100%

2. Pengetahuan cukup : 56-75%

3. Pengetahuan kurang : <56%

3.6. Jenis dan sumber data

3.6.1 Jenis Data

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer.

Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumer aslinya yang berupa wawancara. Jajak dari

individu atau kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu

objek, kejadian maupun hasil pengujian (benda).

3.6.2 Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan

kuesioner, soal kuesioner terdiri dari 20 pertanyaan, cara mengukurnya

dengan cara responden mengisi kuesioner yang telah dibagikan yang

terdiri dari dua pilihan jawaban. Jawaban yang benar berisi skor 1 dan

jawaban yang salah diberi skor 0.


29

3.7 Uji Validalitas dan Reabilitas

3.7.1 Uji Validalitas

Uji Validalitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukan

sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam suatu penelitian. Uji

Validalitas bertujuan sebagai alat ukur yang valid sehingga dapat

menjalankan fungsi ukurnya dengan tepat, juga memiliki kecermatan

tertinggi. Kuesioner dikatakan valid apabila r hitung > r table dengan

taraf signifikan (Sugiyono 2011).

Uji Validalitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti

prinsip keandalan dalam mengumpulkan data (Nursalam, 2012). Uji

Validalitas dilakukan kepada 30 responden sehingga r tabel = 0.926.

Hasil dari pengisian kuesioner di olah dengan menggunakan aplikasi

SPSS untuk mengetahui kuesioner yang valid dan tidak valid.

3.7.2 Uji Realibilitas

Menurut Uji Realibilitas adalah uji yang digunakan untuk

menjelaskan ketelitian, kestabilan, dan ketepatan teknik pengukuran

bertujuan untuk menunjukan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya

atau diandalkan dalam penelitian. Kuesioner dikatakan raliabel bila

digunakan berkali-kali memberikan nilai yang sama, jika nilai Alpha

Chrobach’s >0.06. maka keseluruuhan butir pertanyaan dinyatakan

reliabel (Sugiyono 2011).


30

3.8 Pengolahan Data dan Analisa Data

3.8.1 Pengolahan Data

Sistem pengolahan data yang digunakan yaitu sebagai berikut:

1. Pemeriksaan data (editing data)

Data yang telah dikumpulkan diperiksa segera mungkin

berkenaan dengan ketepatan dan kelapangan jawaban, sehingga

memudahkan pengolohan selanjutnya.

2. Pemberian skor (scoring)

Tahap ini dilakukan setelah ditetapkan kode jawaban dan

hasil observasi sehingga setiap jawaban responden atau hasil

observasi dapat diberikan skor (Suyanto, 2011). Oleh karena itu

hasil kuesioner yang telah diisi apabila nilai positif diberi skor 1 dan

negatife diberi skor 0 untuk variable (pengetahuan), dan untuk

variable sikap pernyataan positif diberi nilai.

Tabel 3.8 skor penelitian tingkat pengetahuan

Jawaban Skor

Benar 1

Salah 0

(Skala Guttman)
31

3. Pemberian kode (coding)

Tahap ini mengklasifikasikan data dan memberikan kode

untuk masing-masing kelompok sesuai dengan tujuan dikumpulkan

nya data.

4. Tabulasi Data (Tabulating)

Untuk memudahkan analisa data maka data dikelompokan

kedalam table kerja, kemudian data di analisis

3.8.2 Analisa Data

Penelitian menggunakan teknik analisa presentase, setelah

dilakukan dilakukan pengumpulan data. Adapun rumus presentase yang

merupakan proposi pada hitungan 100% berdasarkan Sibagariang

(2010) dalam bukunya yaitu metode penelitian mengemukakan

Keterangan :

P = Persentase Nilai

X = Jumlah jawaban benar

N = Jumlah soal

Kriteria dalam variabel pengetahuan dapat diinterprestasikan

yaitu sebagai berikut :

1. Baik : 76-100% (dari total jawaban pertanyaan)

2. Cukup : 56-75% (dari total jawaban pertanyaan)


32

3. Kurang : <56% (dari total jawaban pertanyaan)

Penilaian tingkat pengetahuan responden terdiri atas penilaian

berdasarkan umur dan tingkat pendidikan. Penilaian dilakukan dengan

cara membandingkan skor jawaban dengan skor yang diharapkan (100)

kemudian dikalikan 100% dan hasilnya dipresentasekan dengan rumus

sebagai berikut:

SP
N= x100%
SM

Keterangan :

N : Nilai pengetahuan

SP : Skor yang didapat

SM : Skor maksimum

(sumber : Notoatmodjo, 2012)

3.8 Etika Penelitian

1. Lembar persetujuan Responden (Informent Conser)

Lembar persetujuan responden menjadiresponden akan diberikan

subjek yang diteliti menjelaskan selama dan sesudah pengumpulan data.

Jika calon responden menolak untuk diteliti maka penelitian tidak boleh

daipakai dan hak-hak klien.

2. Tanpa Nama (Anonymmity)

Persetujuan untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak

akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data


33

umum hanya kode dengan memberi nomor urut pada setiap bandel

kuesioner

3. Kerahasiaan (Confidentality)

Kerahasian informasi yang telah dikumpulkan dan kerahasiaan dari

responden dijamin oleh peneliti.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Uji Validalitas dan Reabilitas

4.1.1 Uji Validalitas

Hasil uji validalitas kuesioner tingkat pengetahuan tentang

pengetahuan antibiotik yang dibagikan kepada 30 responden, dilakukan

nya uji validalitas bertujuan untuk mengetahui kuesioner yang valid,

dan kuesioner yang valid yang digunakan untuk penyebaran kuesioner

pada sampel.

Tabel 4.1 Tabel Uji Validalitas pengetahuan penggunaan Antibiotik

No. Pertanyaan Y Y2
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
2 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 10 100
3 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 13 169
4 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 11 121
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
9 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 18 324
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
13 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 14 196
14 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 7 49
15 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 9 81
16 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 7 49
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
22 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
24 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 10 100
25 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 8 64
26 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 6 36

34
35

No. Pertanyaan Y Y2
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
27 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 9 81
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
ΣX 23 25 22 24 24 26 27 27 24 21 21 22 25 22 26 23 23 22 24 26 477 8379
2275
(ΣX)2 529 625 484 576 576 676 729 729 576 441 441 484 625 484 676 529 529 484 576 676
29
ΣX2 23 25 22 24 24 26 27 27 24 21 21 22 25 22 26 23 23 22 24 26 8379
ΣXY 402 421 400 424 419 445 455 449 426 390 383 403 430 401 445 411 408 405 420 442
0.5 0.4 0.7 0.6 0.6 0.6 0.5 0.4 0.7 0.7 0.6 0.7 0.5 0.7 0.6 0.6 0.6 0.8 0.6 0.5
r xy
56 08 35 87 06 02 55 25 19 93 94 79 65 50 02 94 48 08 22 45
0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3
r tabel
61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
Validit Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali
as d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d

Berdasarkan table 4.1 hasil uji validalitas menunjukan bahwa

hasil yang valid karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel.

4.1.2 Uji Reabilitas

Uji reabilitas dilakukan kepada 30 responden, dengan

menggunakan SPSS Cronbach’s alpha >0.60. Hasil realibilitas

kuesioner tingkat pengetahuan penggunaan antibiotik didapatkan nilai

Cronbach’s Alpha kuesioner tingkat pengetahuan sebesar 0.926,

sehingga kuesioner tersebut reliabel, tujuan dilakukan nya uji reabilitas

untuk memastikan apakah kusioner penelitian yang akan digunakan

untuk mengumpulkan data variable penelitian realiabel atau tidak.


36

4.2 Karakteristik Responden

Karateristik Responden merupakan ciri yang dimiliki responden sebagai

bagian dari identitasnya sebagai yang didapat melalui pengisian kuesioner

sebagai instrument pengumpulan data. Responden pada penelitian ini

berjumlah 80 orang yang tersebar di Desa Limbangan Kulon khususnya Rt 01

Rw 03. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui

karateristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir

dan pekerjaan.

4.2.1 Karakteristik Berdasarkan Usia

Usia Responden dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok 1

usia 17-28 tahun, kelompok 2 usia 29-35 tahun dan yang terakhir

dengan usia 36-50 tahun (Eugelella 2016).

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Bedasarkan Usia

No Umur (Tahun) Jumlah Presentase


1 17 – 28 Tahun 30 37.5 %
2 29 – 35 Tahun 9 11.3%
3 36 – 50 Tahun 41 51.2%
TOTAL 80 100%

Dalam penelitian ini, masyarakat menggunakan obat antibiotik

dalam waktu beberapa bulan terakhir adalah masyarakat berusia 36-

50 tahun (37.5%). Rentan umur tersebut merupakan masa lansia awal

masyarakat. Golongan umur tersebut umumnya memiliki pengalaman

dalam merasakan efek terapi yang baik dari penggunaan antibiotik

dapat menyebabkan kebiasaan menggunakan antibiotik tersebut lebih

sering dan berulang. Hal ini dikarenakan infeksi bisa menyerang siapa
37

saja tanpa memandang usia, sehingga tidak ada batasan usia

responden yang menggunakan antibiotik. Alasan meneliti responden

yang berusia 17-50 tahun karena pada umumnya umur sangat

mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang semakin tua tingkat

pengetahuannya semakin rendah. Masyarakat yang termasuk dalam

golongan umur tersebut umumnya memiliki pengallaman yang banyak

dalam hal pengobatan pengalaman dalam merasakan efek terapi yang

baik dari antibiotik terebut lebih sering dan berulang. Hal tersebut

dapat menjadi alasan mengapa banyak masyarakat yang berusia 17-50

tahun yang menjadi responden (Aritonang, 2012).

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu

laki-laki dan perempuan hal ini dapat dilihat dari tabel 4.3

Tabel 4.4 karakteristik Reponden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Presentase


1 Laki-laki 25 31.3%
2 Perempuan 55 68.8%
TOTAL 80 100%

Berdasarkan tabel 4.3 menjelasakan bahwa responden yang

berpartisipasi dalam penelitian ini lebih banyak adalah kelompok

perempuan sebanyak 55 (68,8%) Responden merupakan perempuan

dan sisanya adalah laki-laki. Responden perempuan lebih banyak

berada di rumah sehingga ketika dilakukan penyebaran kuesioner

lebih mudah ditemui, Responden laki-laki seringkali sulit untuk


38

ditemui karena biasanya sedang bekerja diluar rumah. Hal tersebut

bisa disebabkan karena pada saat berkunjung kerumah untuk

memberikan kuesioner lebih banyak perempuan yang sedang berada

dirumah. Oleh karena itu kesemptan yang dijadikan responden

sebagian perempuan, pada saat pengambilan data atau membagikan

kuesioner adalah pada waktu siang hari yang menyababkan responden

laki-laki jarang berada dirumah mayoritas bekerja diluar rumah

(Larasari, 2015).

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tingkat pendidikan seseorang dapat mempengaruhi

pengetahuan karena semakin tinggi pendidikan maka akan semakin

cenderung untuk mendapatkan informasi dengan baik, baik dari orang

lain maupun dari media masa.

Pendidikan responden dibagi menjadi empat kelompok yaitu

SD, SMP, SMK, Perguruan Tinggi.

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Terakhir

No Pendidikan Jumlah Presentase


1 SD 36 45.0%
2 SMP 24 30.0%
3 SMA 11 13.8%
4 Perguruan Tinggi 9 11.3%
TOTAL 80 100%

Berdasarkan tabel 4.4 menjelaskan bahwa dari 80 responden

terbagi menjadi 4 kelompok SD sebanyak 36 orang (45.0%), yang


39

berpendidikan SMP sebanyak 24 orang (30.0%), dan yang

berpendidikan SMA sebanyak 11 orang (13.8%), dan yang terakhir

adalah Perguruan Tinggi yang menunjukan 9 orang (11.3%). Dari

Data tersebut memperlihatkan bahwa mayoritas responden paling

banyak SD sebanyak 36 orang (45.0%). Data membuktikan bahwa

masyarakat Desa Limbangan Kulon pada tahun 2019 keadaan

ekonomi masyarakat desa Limbangan Kulon sebagian berprofesi

sebagai petani , sebagian keluarga yang terdapat anak yang ingin

melanjutkan ke perguruan yang lebih tinggi lebih mengarah untuk

bekerja, mayoritas responden berpendidikan SD karena faktor

ekonomi yang minim sehingga tidak bisa untuk melanjutkan ke

jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Masyarakat Desa Limbangan

yang berpendidikan SD mayoritas yang berumur >25 tahun.

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti bahwa rata-rata

responden berpendidikan SD karena segi pendidikan di desa dan di

kota berbeda dikota lebih tinggi di Bandingkan dengan pendidikan di

desa. Sebagian besar masyarakat desa lebih mengutamakan

keterampilan bekerja daripada kemampuan intelektual seperti

masyarakat kota pada umumnyamasalah kurangnya kesadaran akan

pentingnya pendidikan masyarakat desa. Beberapa Responden yang

berpendidikan tinggi namun tidak paham terhadap penggunaan

antibiotik yang benar dan sesuai dengan saran yang diberikan oleh
40

dokter. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin

mudah mereka menerima informasi (Situmorang 2013).

4.3 Hasil Jawaban Pada Kuesioner

Pada kuesioner ini terdiri dai 20 item pertanyaan pengetahuan

penggunaan antibiotik dengan pilihan jawaban setuju dan tidak setuju pada

pertanyaan yang dianggap sesuai.

Berikut merupakan tabel hasil jawaban responden pada kuesioner.

Tabel 4.6 Distribusi Hasil Jawaban Responden Berdasarkan Presentase


Jumlah Jawaban Pada Kuesioner
Jawaban
No. Pertanyaan Presentase
Setuju Tidak Setuju
Antibiotik adalah golongan obat 65 15 81.3%
1 yang digunakan untuk
mengobati infeksi
Antibiotik adalah zat yang 71 9 88.8%
dihasilkan oleh mikroba,
2
menghambat pertumbuhan atau
membasmi mikroba jenis lain
Antibiotik adalah golongan obat 68 12 85%
3 kera yang harus dibeli dengan
resep dokter
Cara pemilihan antibiotika yang 72 18 90%
4 tepat harus disesuaikan dengan
jenis kuman penyakit
Semua obat antibiotikaharus 73 7 91.3%
5
diminum 3 kali sehari
6 Semua obat antibiotik harus 66 14 82.5%
41

diminum sampai habis walaupun


sudah merasa sembuh
Penggunaan obat antibiotik tidak 76 4 95%
7
boleh kurang dari 3 hari
Resistensi antibiotik disebabkan 74 6 92.5%
8 penggunaan antibiotik yang
tidak rasional
Antibiotik harus digunakan 68 12 85%
dengan dosis dan lama
9
pemakaian dalam peresepan
yang diberika oleh dokter
Penggunaan antibiotik khusus 65 15 81.3%
10
sesuai dengan resep dokter
Antibiotik dapat menyebabkan 64 16 80%
keracunan jika digunakan
11
melebihi dosis yang diberikan
oleh dokter
Penggunaan antibiotik dapat 66 16 82.5%
12 menimbulkan reaksi alergi untuk
sebagian orang
Penyimpanan antibiotik yang 69 11 86.3%
13 baik harus terhindar dari sinar
matahari
Antibiotik dapat dijangkau pada 62 18 77.5%
14
semua kalangan
Penggunaan antibiotik yang 74 6 92.5%
15 berlebihan dapat menimbulkan
efek samping
Antibiotik adalah obat yang 72 8 90%
16
dapat digunakan untuk
42

mengobati flu
Antibiotik boleh digunakan 65 15 81.3%
17
hanya satu biji jika diperlukan
Antibiotik dapat membunuh 65 15 81.3%
18 bakteri yang biasa hidup dikulit
dan saluran cerna
Semua antibiotik yang dijual 75 5 93.8%
19
dipasarkan harganya terjangkau
Resistensi adalah bakteri tidak 69 11 86.3%
20
peka lagi terhadap antibiotic

Tabel 4.6 dapat menjelaskan bahwa responden mengetahui bahwa

antibiotik adalah golongan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit

akibat infeksi sebanyak 65 responden (81.3%), antibiotik adalah zat yang

dihasilkan oleh mikroba, menghambat pertumbuhan atau membasmi mikroba

jenis lain dan sebanyak 71 responden (88.8%), antibiotik adalah golongan

obat keras yang harus dibeli dengan resep dokter sebanyak 68 responden

(85%) menjawab setuju, Cara pemilihan antibiotik yang tepat harus di beli

dengan jenis kumat penyakit 72 responden (90%) menjawab setuju, semua

obat antibiotik harus diminum 3 kali sehari sebanyak 73 responden (91.3%)

menjawab setuju. Semua obat antibiotik harus diminum ampai habis

walaupun sudah merasa sembuh sebanyak 66 responden (82.5%) menjawab

setuju, Penggunaan obat antibiotik tidak boleh kurang dari 3 hari sebanyak 74

(82%) menjawab setuju, Resistensi antibiotik disebabkan penggunaan

antibiotik yang tidak rasional sebanyak 74 responden (95%) menjawab setuju,

antibiotik harus digunakan dengan dosis dan lama pemakaian dalam


43

peresepan yang diberikan oleh dokter sebanyak 74 responden (85%)

menjawab setuju. Penggunaan antibiotik khusus sesuai dengan resep dokter

sebanyak 65 responden (81.3%) menjawab setuju, antibiotik dapat

menyebabkan keracunan jika digunakan melebihi dosis yang diberikan oleh

dokter sebanyak 64 responden (80%) menjawab setuju, penggunaan antibiotik

dapat menimbulkan reaksi alergi untuk sebagian orang sebanyak 66

responden (82.3%) menjawab setuju, penyimpanan antibiotik yang baik

harus terhindar dari sinar matahari sebanyak 69 responden (78,4%) menjawab

setuju, antibiotik dapat di jangkauan pada semua kalangan sebanyak 105

responden (86.3%) menjwab setuju, penggunaan antibiotik yang berlebihan

dapat menimbulkan efek samping sebanyak 62 responden (77.5%) menjawab

setuju, antibiotik adalah obat yang dapat digunakan untuk mengobati flu

sebanyak 72 responden (90%) menjawab setuju. Antibiotik boleh digunakan

hanya satu jika diperlukan sebanyak 65 responden (81.3%) menjawab setuju,

antibiotik dapat membunuh bakteri yang biasa hidup dikulit dan saluran cerna

sebanyak 65 responden ( 81.3%) menjawab setuju, semua antibiotik yang

dijual dipasarkan harganya terjangkauan sebanyak 75 responden (93.8%)

menjawab setuju, resistensi adalah bakteri tidak peka lagi terhadap antibiotik

sebanyak 69 (86.3%) menjawab setuju.

4.4 Tingkat Pengetahuan Responden

Tingkat pengetahuan masyarakat tentang antibiotik pada masyarakat

desa Limbangan Kulon diukur dengan beberapa pertanyaan yang diberikan


44

tentang antibiotik. Hasil penelitian akan diperoleh tingkat pengetahuan

masyarakat tentang antibiotik.

Tabel 4.7 Tingkat Pengetahuan Responden

No Tingkat Pengetahuan Jumlah Presentase


1 Baik 59 73.8%
2 Cukup 9 11.3%
3 Kurang 12 15.0%
TOTAL 80 100%

Berdasarkan tabel 4.7 menjelaskan bahwa 80 responden sebagian

responden memiliki pengetahuan yang baik tentang penggunaan antibiotik hal

ini dapat terjadi karena pengetahuan yang diukur peneliti berkaitan dengan

pengalaman responden pada saat mengkonsumsi antibiotik oral minimal dua

kali. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa responden yang memiliki sikap

baik lebih bayak dari pada responden yang memiliki pengetahuan cukup.

Walaupun pengetahuan pada penelitian dalam kategori baik hal ini bisa saja

terjadi karena sikap dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

pengalaman pribadi.

Hasil penelitian pengetahuan responden tergolong baik namun pada

hasil pengetahuan responden yang cukup sebagian responden paham tentang

penggunaan antibiotik yaitu pada saat sakit dokter meresepkan antibiotik

harus diminum sampai habis ada sebagian responden yang pada saat sudah

merasa sembuh tidak mengkonsumsi antibiotik lagi. Pada ada saat beberapa

responden yang menganggap bahwa antibiotik dapat menyembuhkan

penyakit yang disebabkan karena virus seprti contohnya adalah ketika sakit
45

flu dan demam beberapa responden lebih sering mengkonsumsi antibiotik

untuk menyembuhkan sakitnya tersebut.

Namun pada responden yang pegetahuannya masih kurang hal

tersebut dikarenakan responden kurang mendapatrkan informasi dari

masyarakat dan sekitarnya, serta kurangnya informasi dari media komunikasi

seperti televisi, internet, koran maupun majalah.

4.5 Tingkat Pengetahuan

Tabel 4.8 Tingkat Pengetahuan Dengan Usia

Umur
Tingkat
17-28 29-35 36-50
Pengetahuan
F P F P F P
Baik 21 26.3% 4 5.0% 34 42.5%
Cukup 4 5.0% 3 3.8% 2 2.5%
Kurang 5 6.3% 2 2.5% 5 6.3%
Total 30 37.5% 9 11.3% 41 51.2%

Berdasarkan tabel 4.7 merupakan tingkat pengetahuan berdasarkan

usia, usia 17-28 tahun tingkat pengetahuan yang baik tentang penggunaan

antibiotik sebanyak 21 dengan presentase 26.3%, pada pengetahuan cukup

sebanyak rendah sebanyak 4 dengan presentase 5.0%, dan pada pengetahuan

rendah sebanyak 5 dengan presentase 6.3%. Pada usia 29-35 tahun yang

berpengetahuan baik sebanyak 4 dengan presentase 5.0%, pada pengetahuan

cukup sebanyak 3 dengan presentase 3.8%, dan dengan pengetahuan kurang

sebanyak 2 dengan presentasi 2.5%. Pada usia terakhir dengan umur 36-50
46

taahun dengan pengetahuan baik sebanyak 34 dengan presentase 42.5%,

pada pengetahuan cukup sebanyak 2 dengan presentase 2.5%, dan pada

pengetahuan kurang sebanyak 5 dengan presentase 6.3%.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa usia yang

memiliki pengetahuan baik tertinggi pada usia 36-50 tahun dengan presentase

51.2%. Karena umur tersebut umumnya memiliki pengalaman yang banyak

dalam hal pengobatan, penelitian ini sejalan dengan penelitian (Eugelella

2016) yang menyatakan bahwa pengetahuan yang tinggi dimiliki oleh usia

36-50 tahun.

Tabel 4.9 Tingkat Pengetahuan dengan jenis kelamin

Jenis Kelamin
Tingkat
Laki-laki Perempuan
Pengetahuan
F P F P
Baik 19 23.8% 40 50.0%
Cukup 2 2.5% 7 8.8%
Kurang 4 5.0% 8 10.0%
Total 25 31.3% 55 68.8%

Berdasarkan tabel 4.9 menjelaskan bahwa tingkat pengetahuan

berdasarkan jenis kelamin pada jenis laki-laki pengetahuan baik sebanyak 19

dengan presentase 23.8%, pengetahuan cukup sebanyak 2 dengan presentase

2.5% dan dengan pengetahuan kurang sebanyak 4 dengan presentase 5.0%.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa jenis kelamin

perempuan yang memiliki pengetahuan baik tertinggi dengan presentase 40

dengan presentase 50.0%, pada pengetahuan cukup sebanyak 7 dengan


47

presentase 8.8%, dan dengan pengetahuan kurang sebanyak 8 dengan

presentase 10.0%. Hal ini dikarenakan lebih banyak responden yang bersedia

diberi diberi konseling dan mengissi kuesioner. Lebih banyak dilakukan oleh

responden perempuan, penelitian sejalan dengan penelitian (Larasari 2015)

yang menyatakan bahwa pengetahuan baik dimiliki oleh jenis kelamin

perempuan. Karena perempuan cenderung lebih teliti dalam hal-hal yang

akan di konsumsi terutama tentang penggunaan obat antibiotik.

Tabel 4.10 Tingkat Pengetahuan dengan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir
Tingkat Perguruan
SD SMP SMA
Pengetahuan Tinggi
F P F P F P F P
Baik 25 31.3% 22 27.5% 5 6.3% 7 8.8%
Cukup 5 6.3% 1 1.3% 1 1.3% 2 2.5%
Kurang 6 7.5% 1 1.3% 5 6.3% 0 0,0%
Total 36 45.0% 24 30.0% 11 13.8% 9 11.3%

Berdasarkan Tabel 4.10 menjelaskan bahwa hasil dari 80 responden

terbagi menjadi 4 jenis kelompok pendidikan yaitu SD 36 orang dengan

presentase 45.0% SMP sebanyak 24 orang dengan presentase 30.0%, SMA

sebanyak 11 orang dengan presentase 13.8% dan yang terakhir Perguruan

Tinggi sebanyak 9 orang dengan presentase 11.3%. Masyarakat Desa

Limbangan kulon dengan pendidikan SD mempunyai tingkat pengetahuan

dengan baik dengan jumlah 31.3% lebih banyak dibanding tingkat pendidikan

yang lain dikarenakan warga RT 01 sering mengikuti sosialisasi yang bertema


48

kesehatan contohnya KISS (Kumpulan Ibu Sehat Sejati) (Departemen

Pendidikan Nasional, 2009).

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan

masyarakat tentang penggunaan antibiotik di desa Limbangan Kulon tepat

nya di Rt 01 Rw 03 kecamatan Brebes adalah kategori baik sebanyak 59

responden dengan presentase (73.8%). Pentingnya penggunaan antibiotik

pada masyarakat agar masyarakat tau efek samping antibiotik agar tidak

terjadinya pemberhentian yang mengakibatkan resistensi.


BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat

pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotik di desa Limbangan

Kulon Kecamatan Brebes adalah kategori baik dengan frequensi 59 dengan

presentase (73.8%), dengan kategori cukup dengan frequensi 9 dengan

presentase (11.3%). Dan yang terakhir dengan kategori kurang dengan

frequensi 12 dengan presentase (15.0%).

5.2 Saran

1. Kepada masyarakat Limbangan kulon Rt 01 diharapkan untuk lebih tahu

dan paham tentang antibiotik yang digunakan untuk pengobatan infeksi

guna mencegah terjadinya resistensi.

2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pengetahuan antibiotic pada

masyarakat di kota.

49
DAFTAR PUSTAKA

Bambang S, 2017. Hubungan Tingkat Pendidikan Formal Masyarakat terhadap


Pengetahuan dalam penggunaan Antibiotika Oral di Apotek
Kecamata klojen. Pharmaceutical Journal of Indonesia 2017.Vol
2(2): 31-36.

Dewi Y, 2017. Tingkat pengetahuan penggunaan antibiotik dai kalangan


mahasiswa S1 farmasi universitas lambuang mangkurat. Program
studi Profesi Apoteker Fakultas MIPA Universitas lambung
Mangkurat Jl. A. Yaani Km 36 Banjarbaru Kalimantan Selatan.
Vol 25. No. 11

Felix H, 2017. Analisis prnggunaan dan biaya antibiotik diruang rawat intensif
sebuah rumah sakit disurabaya. Dapertemen Farmasi Klinis dan
Komunitas Pusat Informasi Obat dan layanan Kefarmasian
(PIOLK) Fakultas farmasi, Universitas Surabaya Raya kalirungkut
Surabaya, 60293. Vol 7. No 2.

Ferawati S, 2018. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang pemakaian antibiotik


di Rw 02 desa letekonda selatan kecamatan loura kabupaten sumba
barat daya. Kementrian kesehatan republic Indonesia politeknik
kesehatan kemenkes kupang program studi farmasi kupang

Guntur S, 2018, Tingkat pengetahuan masyarakat desa anjir mambulau tengah


terhadap penggunaan antibiotik. Dosen Pengajar Program Studi D-
III, Fakultas ilmu kesehatan, Universitas Muhamadiyah
Palangkaraya. Jurnal surya medika Volume 4 No. 1

Hanif N, vol 1 no 1. Peningkata pengetahuan masyarakat melalui edukasi tentang


penggunaan antibiotik bijak dan rasional. Jurnal Farmasi, Fakultas
Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto.
Ad-Dawwa Jour. Pharm.Sci., Vol 1, NO. 1

Laili J. 2018. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan sikap keluarga tentang


perawatan Activities Daily Living(ADL) pada lansia.Skripsi Prodi
S-1 keperawatan sekolah tinggi ilmu kesehatan insan cendekia
media jombang

Lisa C, 2014. Evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotik pada pasien lansia


dengan pneumonia di instalasi rawat inap RSUP PROF DR. R.
KANDOU manado periode juni 2013-2014. Program Studi Farmasi
FMIPA UNSRAT Manado., Pharmachon jurnal ilmiah farmasi-
UNSRAT. Vol 4 No. 3

50
51

Mahardika A. C. 2018. Tingkat pengetahuan pasien rawat jalan tentang


penggunaan antibiotika dipuskesmas wilayah Karanganyar.Prodi
Farmasi, Fakultas Matematika dan ilmu pengetahuan alam,
Universitas Sebelas Maret. J Pharm Sci Clin Res, 2018 Vol. 1 No.
5

Meryani H, 2017. Profil sensitifitas Antibiotik pada penderita infeksi saluran


kemih di RSUD Prof Dr. W. Z Johannes kupang tahun 2017 Prodi
Farmasi Poltekkes Kemenkes Kupang (2017). Vol 5. No 2

Mukhamad A, 2016. Hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku


konsumsi jajanan sehat di MI sulaimaniyah mojoagung jombang
Peraturan mentri kesehatan republik Indonesia nomor 35 tahun
2014

Ni Nyoman, 2014. Tingkat pengetahuan masyarakat RW. IV kelurahanein kota


kupang terhadap penggunaan antibiotik, Pengatahuan Masyarakat
RT. IV Kelurhan Fontein Kota Kupang Terhadap Penggunaan
Antibiotik. Jurnal info Kesehatan, Vol 12 No 1, juni 2014.

Putu R, 2019. Pola penggunan antibiotika pada pasien dewasa dengan demam
tifopid di RSUP SANGKLAH Denpasar tahun 2016-2017.
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana (2019). E-Jurnal Medika, Vol. 8 No. 1

Ratu F, 2018. Pola resistensi terhadap antibiotik pada bakteri Salmonella typhi
yang diisolasi dari kultur darah pasien anak demam tifoid. (Skipsi)
Program studi pendidikan dokter fakultas kedokteran universitas
lampung Bandar lampung (2018)

Shofia A, 2016. Studi penggunaan antibiotika pada pasien luka bakar. (Skripsi)
penelitian dilakukan di Burn GBPT RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Dapertemen Farmasi
Klinis Surabaya.
tengah terhadap penggunaan antibiotik Dosen pengajar program
Studi D-III Farmasi, akultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya Jurnal Surya Medika Volume 4 No.
1 (2018).

Verdha A, 2016. Hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian


amoxicillin pada balita di desa banjarwati kecamatan paciran
kabupaten lamongan. Program Studi pendidikan bidan fakultas
kedokteran universitas airlangga Surabaya 2016.
52

Windrianita D, 2015. Studi perbandingan kepatuhan penggunaan antibiotik di


apotek bhumyamca II dan tiara 2 SkripsiS-1 prodi farmasi
universitas katolik widya mandala Surabaya

Yuliani, 2014. Tingkat pengetahuan masyarakat RW VI kelurahan fontein kota


kupang terhadapap antibiotik. Jurnal Info Kesehatan, Vol 12 No. 1
53

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin

53
54

Lampiran 2 Surat Permohonan Izin


55

Lampiran 3 Surat Balasan


56

Lampiran 4 Kuesioner Tentang Antibiotik


KUESIONER ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT
TENTANG PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK DI DESA LIMBANGAN
KULON BREBES

Karakteristik Responden
Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita
Pendidikan : a. Sd c. Sma
b. Smp d. Lain-Lain
Umur : ............... Tahun
Pekerjaan : a. Pedagang c. Pegawai swasta e. Lain-lain
b. Petani d. Ibu Rumah tangga

No Pernyataan Ya Tidak
1 Antibiotik adalah golongan obat yang digunakan untuk
mengobati penyakit akibat infeksi
2 Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh mikroba,
menghambat pertumbuhan atau membasmi mikroba jenis
lain
3 Antibiotik adalah golongan obat keras yang harus di beli
dengan resep dokter
4 Cara pemilihan antibiotika yang tepat harus disesuaikan
dengan jenis kuman penyakit
5 Semua obat antibiotik harus diminum 3 kali sehari
6 Semua obat antibiotik harus diminum sampai habis
walaupun sudah merasa sembuh
7 Penggunaan obat antibiotik tidak boleh kurang dari 3 hari
8 Resistensi antibiotik disebabkan penggunaan antibiotik
yang tidak rasional
9 Antibiotik harus digunakan dengan dosis dan lama
pemakaian dalam peresepan yang diberikan oleh dokter
10 Penggunaan antibiotik khusus sesuai dengan resep dokter
11 Antibiotik dapat menyebabkan keracunan jika digunakan
melebihi dosis yang diberikan oleh dokter
12 Penggunaan antibiotik dapat menimbulkan reaksi alergi
untuk sebagian orang
13 Penyimpanan antibiotik yang baik harus terhidar dari
sinar matahari
14 Antibiotik dapat di jangkauan pada semua kalangan
15 Penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat
menimbulkan efek samping
16 Antibiotik adalah obat yang dapat digunakan untuk
mengobati flu
17 Antibiotik boleh digunakan hanya satu biji jika
57

diperlukan
18 Antibiotik dapat membunuh bakteri yang biasa hidup
dikulit dan saluran cerna
19 Semua antibiotik yang dijual dipasarkan harganya
terjangkau
20 Resistensi adalah bakteri tidak peka lagi terhadap
antibiotik
58
59

Lampiran 6 Hasil Uji Validalitas

Frequencies
Statistics
Jenis Kelamin Pendidikan Umur Pekerjaan Pengetahuan
N Valid 80 80 80 80 80
Missing 0 0 0 0 0

Frequency Table
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pria 25 31.3 31.3 31.3
Wanita 55 68.8 68.8 100.0
Total 80 100.0 100.0

Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 36 44.8 45.0 45.0
SMP 24 30.6 30.0 75.0
SMA 11 14.9 13.8 88.8
PT 9 9.7 11.3 100.0
Total 80 100.0 100.0

Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 17 - 28 th 30 37.5 37.5 37.5
29 - 35 th 9 11.3 11.3 48.8
36 - 50 th 41 51.2 51.2 100.0
Total 80 100.0 100.0

Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid IRT 35 43.8 43.8 43.8
Petani 11 13.8 13.8 57.5
Pedagang 15 18.8 18.8 76.3
Swasta 6 7.5 7.5 83.8
Lain-lain 13 16.3 16.3 100.0
Total 80 100.0 100.0
60

Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 59 73.8 73.8 73.8
Cukup 9 11.3 11.3 85.0
Kurang 12 15.0 15.0 100.0
Total 80 100.0 100.0

CROSSTABS
/TABLES=jns_klmn penddkn umur pekerjaan BY pengetahuan
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT TOTAL
/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Jenis Kelamin *
80 100.0% 0 0.0% 80 100.0%
Pengetahuan
Pendidikan * Pengetahuan 80 100.0% 0 0.0% 80 100.0%
Umur * Pengetahuan 80 100.0% 0 0.0% 80 100.0%
Pekerjaan * Pengetahuan 80 100.0% 0 0.0% 80 100.0%

Jenis Kelamin * Pengetahuan Crosstabulation


Pengetahuan
Baik Cukup Kurang Total
Jenis Kelamin Pria Count 19 2 4 25
% of Total 23.8% 2.5% 50% 31.3%
Wanita Count 40 7 8 55
% of Total 50.0% 8.8% 10.0% 68.8%
Total Count 59 19 12 80
% of Total 73.8% 11.3% 15.0% 100.0%
61

Pendidikan * Pengetahuan Crosstabulation


Pengetahuan
Baik Cukup Kurang Total
Pendidikan SD Count 25 5 6 36
% of Total 31.3% 6.3% 7.5% 45.0%
SMP Count 22 1 1 24
% of Total 27.5% 1.3% 1.3% 30.0%
SMA Count 5 1 5 11
% of Total 6.3% 1.3% 6.3% 13.8%
PT Count 7 2 0 9
% of Total 7.5% 2.2% 0.0% 9.7%
Total Count 59 9 12 80
% of Total 73.8% 11.3% 15.0% 100.0%

Umur * Pengetahuan Crosstabulation


Pengetahuan
Baik Cukup Kurang Total
Umur 17 - 28 th Count 21 4 5 30
% of Total 26.3% 5.0% 6.3% 37.5%
29 - 35 th Count 4 3 2 9
% of Total 5.0% 3.8% 2.5% 11.3%
36 - 50 th Count 34 2 5 41
% of Total 44.8% 2.2% 7.5% 54.5%
Total Count 59 9 12 80
% of Total 73.8% 11.3% 15.0% 100.0%

Pekerjaan * Pengetahuan Crosstabulation


Pengetahuan
Baik Cukup Kurang Total
Pekerjaan IRT Count 22 5 8 35
% of Total 27.5% 6.3% 10.0% 43.8%
Petani Count 10 1 0 11
% of Total 12.5% 1.3% 0.0% 13.8%
Pedagang Count 14 1 0 15
% of Total 17.5% 1.3% 0.0% 18.8%
Swasta Count 5 1 4 13
% of Total 6.3% 1.3% 5.0% 16.3%
Lain-lain Count 8 1 4 13
% of Total 10.4% 0.7% 3.7% 14.9%
Total Count 59 9 12 80
% of Total 73.8% 11.3% 15.0% 100.0%
62

Lampiran 7 Hasil Uji Reabilitas

Correlations

Correlations

total

P01 Pearson Correlation .556**


Sig. (2-tailed) .001
N 30
P02 Pearson Correlation .408*
Sig. (2-tailed) .025
N 30
P03 Pearson Correlation .735**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
P04 Pearson Correlation .687**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
P05 Pearson Correlation .606**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
P06 Pearson Correlation .602**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
P07 Pearson Correlation .555**
Sig. (2-tailed) .001
N 30
P08 Pearson Correlation .425*
Sig. (2-tailed) .019
N 30
P09 Pearson Correlation .719**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
P10 Pearson Correlation .793**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
P11 Pearson Correlation .694**
Sig. (2-tailed) .000
63

N 30
P12 Pearson Correlation .779**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
P13 Pearson Correlation .565**
Sig. (2-tailed) .001
N 30
P14 Pearson Correlation .750**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
P15 Pearson Correlation .602**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
P16 Pearson Correlation .694**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
P17 Pearson Correlation .648**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
P18 Pearson Correlation .808**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
P19 Pearson Correlation .622**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
P20 Pearson Correlation .545**
Sig. (2-tailed) .002
N 30
Total Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)
N 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
64

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0


Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Lampiran 8 Score Hasil Kuisioner

No. Pertanyaan
Jenis Kode Jenis Kode
No. Pendidikan Kode Pendidikan Umur Kode Umur Pekerjaan
Kelamin Kelamin Pekerjaan Jml % Kategori Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 wanita 2 SD 1 42 3 IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
2 wanita 2 SD 1 40 3 IRT 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Baik 1
3 pria 1 SMP 2 40 3 Petani 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
4 wanita 2 SMA 3 28 1 IRT 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 10 50 Kurang 3
5 wanita 2 SMA 3 17 1 Lain-lain 5 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 14 70 Cukup 2
6 wanita 2 PT 4 20 1 Lain-lain 5 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 16 80 Baik 1
7 wanita 2 SD 1 44 3 IRT 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 9 45 Kurang 3
8 pria 1 SD 1 26 1 Petani 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
9 pria 1 SD 1 43 3 Pedagang 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
10 wanita 2 SMA 3 19 1 Lain-lain 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
11 wanita 2 SMA 3 19 1 Lain-lain 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
12 wanita 2 SMA 3 18 1 Lain-lain 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
13 wanita 2 PT 4 29 2 Swasta 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 17 85 Baik 1
14 wanita 2 PT 4 26 1 IRT 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 15 75 Cukup 2
15 wanita 2 SD 1 40 3 IRT 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 10 50 Kurang 3
16 pria 1 SMP 2 37 3 Petani 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
17 pria 1 SD 1 28 1 Pedagang 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
18 pria 1 SD 1 36 3 Pedagang 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
19 wanita 2 SD 1 32 2 IRT 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 9 45 Kurang 3
20 wanita 2 PT 4 20 1 Swasta 4 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 Baik 1
21 pria 1 SD 1 37 3 Pedagang 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
22 pria 1 SMP 2 45 3 Petani 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
23 wanita 2 SD 1 37 3 IRT 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 13 65 Cukup 2
24 wanita 2 SD 1 35 2 IRT 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 12 60 Cukup 2
25 pria 1 SD 1 48 3 Pedagang 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
26 wanita 2 SMP 2 26 1 IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
27 wanita 2 SMP 2 42 3 IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
28 wanita 2 SMP 2 50 3 IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18 90 Baik 1
29 pria 1 SD 1 38 3 Petani 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
30 pria 1 SD 1 38 3 Petani 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
31 wanita 2 SD 1 38 3 Pedagang 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
32 pria 1 SMA 3 18 1 Lain-lain 5 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 10 50 Kurang 3
33 pria 1 SD 1 33 2 Petani 2 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 13 65 Cukup 2
34 pria 1 SMA 3 19 1 Lain-lain 5 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 11 55 Kurang 3
35 wanita 2 SD 1 45 3 Pedagang 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
36 wanita 2 SD 1 38 3 IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
37 wanita 2 SMP 2 26 1 IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
38 wanita 2 SMP 2 25 1 IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
39 wanita 2 PT 4 22 1 Lain-lain 5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Baik 1
40 wanita 2 SMP 2 50 3 IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 18 90 Baik 1
41 wanita 2 SMP 2 33 2 IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
42 wanita 2 SMP 2 36 3 Swasta 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
43 pria 1 SMP 2 23 1 Pedagang 3 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 14 70 Cukup 2
44 pria 1 SMA 3 17 1 Lain-lain 5 1 1 0 0 65
0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 7 35 Kurang 3
45 wanita 2 SMP 2 40 3 IRT 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 9 45 Kurang 3

65
66
46 wanita 2 SD 1 45 3 IRT 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 7 35 Kurang 3
47 wanita 2 SD 1 43 3 Pedagang 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Baik 1
48 wanita 2 SMP 2 26 1 IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
49 wanita 2 SD 1 20 1 IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
50 wanita 2 SD 1 40 3 IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
51 wanita 2 SMA 3 19 1 Lain-lain 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
52 wanita 2 SMA 3 18 1 Lain-lain 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
53 wanita 2 PT 4 29 2 Swasta 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 17 85 Baik 1
54 wanita 2 PT 4 26 1 IRT 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 16 80 Baik 1
55 wanita 2 SD 1 40 3 IRT 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 10 50 Kurang 3
56 pria 1 SMP 2 37 3 Petani 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
57 pria 1 SD 1 28 1 Pedagang 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
58 pria 1 SD 1 36 3 Pedagang 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
59 wanita 2 SD 1 32 2 IRT 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 9 45 Kurang 3
60 wanita 2 PT 4 20 1 Swasta 4 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 14 70 Cukup 2
61 pria 1 SD 1 37 3 Pedagang 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
62 pria 1 SMP 2 45 3 Petani 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
63 wanita 2 SD 1 37 3 IRT 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 13 65 Cukup 2
64 wanita 2 SD 1 35 2 IRT 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 12 60 Cukup 2
65 pria 1 SD 1 48 3 Pedagang 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
66 wanita 2 SMP 2 26 1 IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
67 wanita 2 SMP 2 42 3 IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
68 wanita 2 SMP 2 50 3 IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18 90 Baik 1
69 pria 1 SD 1 38 3 Petani 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
70 pria 1 SD 1 38 3 Petani 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
71 wanita 2 SD 1 38 3 Pedagang 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
72 pria 1 SMA 3 18 1 Lain-lain 5 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 10 50 Kurang 3
73 wanita 2 SD 1 45 3 Pedagang 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
74 wanita 2 SD 1 38 3 IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
75 wanita 2 SMP 2 26 1 IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
76 wanita 2 SMP 2 25 1 IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
77 wanita 2 PT 4 22 1 Lain-lain 5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Baik 1
78 wanita 2 SMP 2 50 3 IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 18 90 Baik 1
79 wanita 2 SMP 2 33 2 IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1
80 wanita 2 SMP 2 36 3 Swasta 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 1

66
67

Lampiran 9 Gambar Penelitian

No. Gambar Keterangan


1. Gambar 4.1 Responden
Mengisi Kuesioner

2. Gambar 4.2 Responden


Mengisi Kuesioner

3. Gambar 4.3 Responden


Mengisi Kuesioner
68

CURICULUM VITAE

BIODATA
Nama : Wulan Amri Saputri
Temat, Tanggal Lahir : Brebes, 04 seotember 1999
Alamat Asal : Dukuh Bantarsari RT 03 RW 07, Bangsri Kecamatan
Bulakamba Kabupaten Brebes
Alamat Tinggal : Jl. Mangunsarkoro RT 01 RW 03 Limbangan Kulon
Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes
Email : wulanamri99@gmail.com
No hp : 0895376809484
Pendidikan
SD : SDN Limbangan Kulon 02
SMP : MTs Ma’arif Nu 01 Brebes
SMA : SMK Harapan Bersama Tegal
DIII : Politeknik Harapan Bersama Tegal
Judul KTI : Analisi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang
Penggunaan Obat Antibiotik Di Desa Limbangan Kulon
Brebes
Biodata Ayah
Nama : Doid
Alamat : Dukuh Bantarsari RT 03 RW 07 Bangsri Kecamatan
Bulakamba Kabupaten Brebes
Pekerjaan : Pedagang
Biodata Ibu
Nama : Amriyah
Alamat : Dukuh Bantarsari RT 03 RW 07 Bangsri Kecamatan
Bulakamba Kabupaten Brebes
Pekerjaan : Pedagang

Anda mungkin juga menyukai