Anda di halaman 1dari 96

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG

PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL DI DESA


TANJUNG KABUPATEN BREBES

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

ANGGA AYU DEWI

17080108

HALAMAN SAMPUL

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL

2020

i
TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG
PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL DI DESA
TANJUNG KABUPATEN BREBES

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Mencapai Gelar


Derajat Ahli Madya

Oleh :

ANGGA AYU DEWI

17080108

HALAMAN JUDUL

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL

2020

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG

PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL DI DESA

TANJUNG KABUPATEN BREBES

Oleh :

ANGGA AYU DEWI

17080108

DIPERIKSA DAN DISETUJUI OLEH :

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

INUR TIVANI, S.Si, M.pd PURGIYANTI, S.Si, M.Farm., Apt


NIDN 06100785202 NIDN 0619057802

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah ini diajukan oleh :

NAMA : Angga Ayu Dewi

NIM : 17080108

Jurusan/ Program Studi : Farmasi / D3 Farmasi

Judul Karya Tulis Ilmiah : Tingkat Pengetahuan Masyarakat


TentangPenggunaan Obat Tradisional Di Desa
Tanjung Kabupaten Brebes.

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai


bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Farmasi pada Jurusan/ Program Studi DIII Farmasi, Politeknik Harapan
Bersama Tegal.

TIM PENGUJI

Penguji 1 : Sari Prabandari , S.Farm M.M.,Apt ( )

Penguji 2 : Inur Tivani, S.Si, Mp.Pd ( )

Penguji 3 : Purgiyanti, S.Si, M.Farm., Apt ( )

Tegal,...........................
Program Studi DIII Farmasi
Ketua Program Studi

Heru NurCahyo, S.Farm,M.Sc.,Apt

iv
HALAMAN PERNYATAAN ORSINALITAS

Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya saya sendiri,


dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.

NAMA : ANGGA AYU DEWI


NIM : 17080108
Tanda Tangan :

Tanggal :

v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA TULIS ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Politeknik Harapan Bersama Tegal, saya yang


bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Angga Ayu Dewi
NIM : 17080108
Jurusan/ Program Studi : Farmasi/ DIII Farnasi
Jenis Karya : Karya Tulis Ilmiah
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Politeknik Harapan Bersama Tegal Hak Bebas Royalti Noneksklusif( None-
exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penggunaan Obat Tradisional Di
Desa Tanjung Kabupaten Brebes.
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas
Royalti/Noneksklusif ini Politeknik Harapan Bersama Tegal berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat dan mempublikasikan karya ilmiah saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis/pencipta dan pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di :
Pada Tanggal :
Yang menyatakan

Materai
6000

(.......................................)

vi
MOTTO

• Yakin adalah kunci jawaban dari segala permasalahan. Dengan bermodal

yakin merupakan obat mujarab penumbuh semangat hidup.

• Obat hati ada dua cara, yang pertama jangan suka memanjakan diri sendiri

dan yang kedua selalu lihatlah kebawah.

Kupersembahkan buat :

• Kedua orang tuaku

• Adik-Adiku

• Teman-teman angkatanku

• Keluarga kecil Prodi DIII Farmasi

• Almamaterku

vii
PRAKATA

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

atas segala berkat dan kasih karunia-Nya dalam penelitian dan penyususnan Karya

Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang

Penggunaan Obat Tradisional Di Desa Tanjung Kabupaten Brebes” sehingga

dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Karya Tulis Ini disusun sebagai

salah satu syarat untuk meraih gelah Ahli Madya (A.Md.Far.) di Politeknik

Harapan Bersama Tegal.

Dalam proses penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini, banyak kendala yang

dihadapi penulis. Akan tetapi, ditengah kesulitan tersebut penulis mendapat

dukungan, bimbingan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Oleh karen itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Heru NurCahyo, S.Farm, M.Sc., Aptselaku Ketua Program Studi DIII

Farmasi PoliTeknik Harapan BersamaTegal.

2. Ibu Inur Tivani, S.Si, M.Pd selaku pembimbing I dan Ibu Purgiyanti, S.Si,

M.Farm., Apt selaku pembimbing II yang telah membimbing, memberikan

saran serta masukan terbaik sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini. Semoga ibu dan bapak diberikan balasan dengan limpahanRidho-

Nya.

3. Kedua orang tuaku yang tidak henti-hentinya memberikan dorongan dan

dukungan yang terbaik serta kedua adikku yang telah menjadi penyemangat

yangterkuat.

viii
4. Sahabat-sahabat seperjuanganku yang selalu menemaniku untuk

terusberjuang.

5. Sobat-sobat ghibahku yang selalu membantu dalam ketidakpahamanku

Peneliti menyadari bahwa karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kesempurnaan oleh

karena itu, peneliti mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun

dari para pembacanya serta dapat berguna bagi penulis dimasa mendatang

dan memberikan manfaat bagi para pembacanya.

Tegal, April 2020

Penyusun

Angga Ayu Dewi

ix
INTISARI

Dewi, Ayu Angga., Tivani, Inur., Purgiyanti., 2020.Tingkat Pengetahuan


Masyarakat Tentang Penggunaan Obat Tradisional Di Desa Tanjung
Kabupaten Brebes.
Di Indonesia obat tradisional masih digunakan secara meluas di berbagai
masyarakat, baik itu di desa maupun di kota. Pengetahuan tentang pemanfaatan
tanaman obat tradisional merupakan warisan budaya bangsa berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman yang diwariskan secara turun temurun. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang
penggunaan obat tradisional di Desa Tanjung Kabupaten Brebes.
Jenis penelitian ini observasional yang bersifat deskriptif dengan jenis
data kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat RT 02 RW 02 di
desa tanjung brebes yang berjumlah 70 orang. Sampel yang dipilih sebanyak 41
responden dengan metode purposive sampling.Variabel dalam penelitian ini
adalah pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat tradisional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat
tentang penggunaan obat tradisional di desa tanjung kabupaten brebes dari tiga
tingkatan yaitu tahu, paham, aplikasi adalah untuk tingkatan tahu sebanyak 32
responden (78%) memiliki pengetahuan yang cukup, tingkatan paham 18
responden (43,9%) memiliki pengetahuan cukup, dan tingkatan aplikasi 24
responden (58,5%) memiliki pengetahuan cukup. Rata-rata tingkat pengetahuan
masyarakat adalah cukup.

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Obat Tradisional, Desa Tanjung

x
ABSTRACT

Dewi.,Ayu Angga.,Tivani, Inur., Purgiyanti., 2020. The Level Of Community


Knowledge About The Use Of Traditional Mdicines In The Village Of Tanjung
Brebes District.
Indonesia traditional medicine is still widely used in various communities,
both in villages and in cities. The knowledge about the use of traditional medicine
plants is a national cultural heritage based on knowledge and experience passed
down from generation to generation. This research aims to determine the level of
community knowledge about the use of traditional medicine in the village of
tanjung brebes regency.
This type of research is observational descriptive with the type of
qualitative data. The population in this research was the community rt 02 rw 02 in
the village of tanjung brebes with 70 people. The sample chosen was 41
respondents with a purposive sampling method. The variable in this research is
public knowledge about the use of traditional medicine.
The results showed that the level of public knowledge about the use of
traditional medicine in Tanjung village of Brebes Regency of three levels namely
know, understand, application is for the level of tofu as many as 32 responden
(78%) have sufficients knowledge, the level of understanding 18 respondents
(43,9%) have sufficient knowledge, and the application level of 24 (58,5%)
respondents have enough knowledge. The average level of community knowledge
is sufficients.
Keyword :level of knowledge, traditional medicine, tanjung village

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................................. i


HALAMAN JUDUL..................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ORSINALITAS ........................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................... vi
MOTTO ...................................................................................................................... vii
PRAKATA ................................................................................................................. viii
INTISARI...................................................................................................................... x
ABSTRACT ................................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvii
BAB IPENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah .......................................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian......................................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian....................................................................................... 4
1.6 Keaslian Penelitian ...................................................................................... 4
BAB IITINJAUAN PUSTAKA.................................................................................... 6
2.1 Pengetahuan ................................................................................................ 6
2.1.1 Definisi............................................................................................... 6
2.1.2 Tingkat Pengetahuan.......................................................................... 6
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ............................. 7
2.1.4 Pengukuran Tingkat Pengetahuan ................................................... 11
2.1.5 Cara Memperoleh Pengetahuan ....................................................... 11
2.2 Obat Tradisional ........................................................................................ 12

xii
2.2.1 Definisi............................................................................................. 12
2.2.2 Sejarah ............................................................................................. 13
2.2.3 Jenis Obat Tradisional ...................................................................... 14
2.2.4 Penggolongan Obat Tradisional....................................................... 15
2.2.5 Sumber Perolehan Obat Tradisional ................................................ 18
2.2.6 Bentuk sediaan obat tradisional ....................................................... 21
2.2.7 Efek Samping Obat Tradisional ....................................................... 21
2.2.8 Kelebihan dan Kelemahan Obat Tradisional ................................... 22
2.3 Profil Desa Tanjung .................................................................................. 29
2.4 Denah Lokasi Penelitian Desa Tanjung .................................................... 29
2.5 Kerangka Teori .......................................................................................... 30
2.6 Kerangka Konsep ...................................................................................... 31
BAB IIIMETODE PENELITIAN .............................................................................. 32
3.1 Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 32
3.2 Rancangan dan Jenis Penelitian ................................................................ 32
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................................. 32
3.3.1 Populasi ............................................................................................ 32
3.3.2 Sampel ............................................................................................. 33
3.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ............................................................. 34
3.4 Variabel Penelitian .................................................................................... 34
3.5 Definisi Operasional .................................................................................. 34
3.6 Jenis Dan Sumber Data ............................................................................. 35
3.7 Cara Kerja ................................................................................................. 36
3.8 Skema Langkah Kerja ............................................................................... 37
3.9 Validilitas dan Reabilitas .......................................................................... 38
3.10 Pengolahan dan Analisis Data ................................................................ 38
3.11 Etika penelitian ....................................................................................... 40
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 43
4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 43
4.2 Uji Kuisioner ............................................................................................. 43
4.3 Karakteristik Responden ........................................................................... 43

xiii
4.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan umur ................................... 44
4.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 45
4.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan .......................... 45
4.3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................ 46
4.4 Hasil Jawaban Pada Kuesioner.................................................................. 48
4.5 Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penggunaan Obat Tradisional
................................................................................................................... 54
4.5.1 Tahu ................................................................................................. 54
4.5.2 Paham............................................................................................... 56
4.5.3 Aplikasi ............................................................................................ 58
BAB VSIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 60
5.1 Simpulan.................................................................................................... 60
5.2 Saran .......................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 61
LAMPIRAN ................................................................................................................ 65

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian.................................................................................. 5


Tabel 3.1 Definisi Operasional ............................................................................. 35
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan berdasarkan umur ............ 44
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Jenis Kelamin 45
Tabel 4.3Distribusi Frekuensi Pengetahuan Penggunaan obat tradisional
Berdasarkan pendidikan ....................................................................... 46
Tabel 4.4Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Penggunaan Obat Tradisional
Berdasarkan Pekerjaan ......................................................................... 47
Tabel 4.5 Distribusi nilai jawaban berdasarkan persentase jumlah jawaban pada
kuesioner............................................................................................... 48
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan masyarakat tentang
penggunaan obat tradisional kategori tahu ........................................... 55
Tabel 4.7Distribusi frekuesni Tingkat Pengetahuan masyarakat tentang
penggunaan obat tradisional kategori Paham ....................................... 57
Tabel 4.8Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan masyarakat tentang
penggunaan obat tradisional kategori Aplikasi .................................... 58

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo Jamu ......................................................................................... 15


Gambar 2.2 Logo Obat Herbal Terstandar............................................................ 16
Gambar 2.3 Logo Fitofarmaka .............................................................................. 17
Gambar 2.4 Kayu Manis ....................................................................................... 24
Gambar 2.5 Jeruk Nipis......................................................................................... 24
Gambar 2.6 Mengkudu.......................................................................................... 25
Gambar 2.7 Jahe .................................................................................................... 26
Gambar 2.8 Kencur ............................................................................................... 27
Gambar 2.9 Kunyit ................................................................................................ 27
Gambar 2.10 Temulawak ...................................................................................... 28
Gambar 2.11 Denah Lokasi Tempat Penelitian .................................................... 29
Gambar 2.12 Kerangka Teori ................................................................................ 30
Gambar 2.13 Kerangka Konsep ............................................................................ 31
Gambar 3.1 Skema Langkah Kerja ....................................................................... 37

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian .......................................................................... 66


Lampiran 2. Kuisioner ......................................................................................... 67
Lampiran 3. Data Pengolahan Statistik ................................................................ 71
Lampiran 4. Data pengolahan statistik Tingkatan Pengetahun ............................ 72
Lampiran 5. Data karakteristik responden ........................................................... 73
Lampiran 6. Data Tingkat Pengetahuan Responden ............................................ 74
Lampiran 7. Dokumentasi .................................................................................... 78

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di Indonesia obat tradisional masih digunakan secara meluas di

berbagai masyarakat, baik itu di desa maupun di kota. Penggunaan obat

tradisional semakin meningkat dengan kecenderungan gaya hidup kembali ke

alam, kecenderungan ini sangat terlihat dari maraknya produk- produk

berbahan herbal yang beredar di pasaran. Di samping itu belum meratanya

sarana kesehatan yang mahal harga obatnya dan banyaknya efek samping dari

obat modern menjadi faktor pendorong bagi masyarakat untuk menggunakan

obat tradisional (Pangestuti, 2014).

Pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman obat tradisional merupakan

warisan budaya bangsa berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang

diwariskan secara turun temurun hingga ke generasi sekarang sehingga

tercipta berbagai ramuan tumbuhan obat yang merupakan ciri khas pengobatan

tradisional Indonesia. Informasi atau tingkat pengetahuan masyarakat

mengenai obat tradisional masih minim karena terbatas hanya mengenai jamu.

Penggunaan obat tradisional di Indonesia tidak hanya digunakan oleh

masyarakat di pedesaan, tetapi juga masyarakat yang berada di kota besar

dimana sudah banyak tersedia sarana kesehatan yang lebih modern. Obat

tradisional digunakan sebagai obat alternatif karena mahal atau tidak

1
2

tersedianya obat modern dan adanya kepercayaan bahwa obat tradisional lebih

aman(Sudirga, 2012).

Tanaman obat, seperti halnya obat buatan pabrik memang tak bisa

dikonsumsi sembarangan. Tetap ada dosis yang harus dipatuhi, seperti halnya

resep dokter. Hal ini menipis anggapan bahwa obat tradisional tak memiliki

efek samping. Efek samping obat tradisional relatif kecil jika digunakan

secara tepat yang meliputi kebenaran bahan, ketepatan dosis, ketepatan waktu

penggunaan, ketepatan cara penggunaan, ketepatan telaah informasi, dan

tanpa penyalahgunaan obat tradisional (Zuhud, 2012).

Desa Tanjung merupakan salah satu desa dari Kabupaten Brebes Jawa

Tengah, dimana sebagian besar penduduk Desa Tanjung yang bermata

pencaharian sebagai pedagang. Dari hasil observasi yang telah dilakukan

pada hari sabtu tanggal 5 Oktober 2019 dari 10 Ibu Rumah Tangga RT 02 Rw

02 dengan melakukan wawancara terkait obat tradisional, mengenai

pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat tradisional masih sedikit

yang paham fungsi tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional,

sehingga pengetahuan dan penggunaan sangat berperan dalam masyarakat.

Desa ini dipilih sebagai tempat penelitian karena jarak pelayanan kesehatan

yang cukup dekat dengan pelayanan kesehatan sehingga masyarakat memilih

pengobatan ke puskesmas dari pada memanfaatkan tanaman alam atau obat

tradisional untuk pengobatan penyakit. Oleh karena itu diperlukan penelitian

untuk mengetahui “Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penggunaan

Obat Tradisional Di Desa Tanjung Kabupaten Brebes”.


3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas penulis merumuskan

masalah penelitian yaitu:

Bagaimana Gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang

penggunaan obat tradisional di Desa Tanjung Kabupaten Brebes?

1.3 Batasan Masalah

1. Penelitian dilakukan di Desa Tanjung Brebes RT 02 RW 02.

2. Penelitian untuk memberikan gambaran mengenai tingkat pengetahuan

masyarakat tentang penggunaan obat tradisional di Desa Tanjung

Kabupaten Brebes.

3. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2020 dengan

jumlah sebanyak 41 responden.

4. Responden berumur > 19 tahun.

5. Tanaman yang digunakan pada penelitian adalah kayu manis, jeruk nipis,

mengkudu, jahe, kencur, kunyit, temulawak.


4

1.4 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang

penggunaan obat tradisional di Desa Tanjung Kabupaten Brebes.

1.5 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini dapat diambil manfaat yaitu:

1. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai

tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat tradisional di

Desa Tanjung Kabupaten Brebes digunakan untuk meningkatkan peran

aktif penulis sebagai farmasis.

2. Bagi penulis, penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan peran

aktif penulis sebagai farmasis untuk melakukan fungsinya secara

profesional dan menyeluruh di masyarakat terutama dalam hal pemberian

informasi mengenai obat tradisional untuk pengobatan sendiri yang

rasional.

3. Bagi Institusi Pendidikan Farmasi, penelitian ini dapat digunakan.

1.6 Keaslian Penelitian

Keaslian penelitian ini berdasarkan pada beberapa penelitian terdahulu

yang mempunyai karakteristik yang relatif sama dalam hal tema kajian

meskipun berbeda dalam hal kriteria subjek, jumlah, dan posisi variabel

penelitian atau metode analisis yang digunakan.


5

Tabel 1.1Keaslian Penelitian


No Peneliti Pratiwi,Rimadani Jabbar,Asriulla Ismail (2015) Dewi (2019)
(2018) h (2017
1. Judul Tingkat Studi Faktor Yang Tingkat
Peneliti Pengetahuan Dan Pengetahuan, Mempengaruhi Pengetahuan
Penggunaan Obat Sikap, dan Keputusan Masyarakat
Tradisional di Desa Tindakan Masyarakat Tentang
Hegarmana Terhadap Memilih Obat Penggunaan
Jatinango Sumedang Penggunaan Tradisional di Obat
Obat Gampong Lam Tradisional di
Tradisional Ujong Desa Tanjung
Bagi Kabupaten
Masyarakat di Brebes
Desa Sabi-
Sabila
Kecamatan
Mowewe
Kabupaten
Kolaka Timur
2. Desain Observasi Kualitatif Penelitian non Deskriptif Observasional
Penelitian eksperimental Analitik dengan Deskriptif
dan bersikap Desain Cross
deskriptif Sectional Study
3. Beda Beda tempat dan Beda tempat Beda tempat dan Beda tempat
Penelitian waktu penelitian dan waktu waktu dan waktu
berbeda penelitian penelitian, penelitian,
Beda desain menggunakan membagikan
penelitian, kuisioner kuisioner
menggunakan dengan
Angket wawancara
( Kuesioner) kepada
responden

4. Hasil Informasi mengenai Penggunaan Mengetahui Pengetahuan


Penelitian tingkat pengetahuan obat faktor-faktor penggunaan
masyarakat obat tradisional yang obat
tradisional pada mempengaruhi tradisional
masyarakat keputusan kategori tahu
Desa Sabi- masyarakat memiliki
Sabila dengan memilih obat pengetahuan
tingkat tradisional di cukup (78%),
pengetahuan Gampong Lam kategori
sebesar 46%, Ujong paham
sikap sebesar (43,9%),dan
42,9%, dan kategori
tindakan aplikasi
sebesar 58,7% (58,5%)
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Definisi

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu mata, hidung,

telinga dan sebagainya. Sebagian besar pengetahuan seseorang

diperoleh melalui indera pendengaran yaitu telinga dan indra

penglihatan yaitu mata (Notoatmodjo, 2012).

2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai

enam tingkat (Notoatmodjo, 2012) yaitu:

1. Tahu (Know)

Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah,

karena hanya mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang

apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi

sebenarnya.

6
7

3. Aplikasi

Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar.

4. Analisis

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih

dalam suatu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama

lain.

5. Sintesis

Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru.

6. Evaluasi

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penelitian terhadap suatu mater atau objek.

2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Mubarak (2012) faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan sebagai berikut:

a. Usia

Usia adalah variabel yang selalu diperhatikan didalam

penyelidikan epidemiologi angka kesakitan maupu kematian

hampir semua menunjukkan hubungan dengan usia.


8

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik.

b. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

kepada orang lain agar dapat memahami suatu hal. Semakin tinggi

pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima

informasi. Sebaliknya, jika seseorang memiliki tingkat pendidikan

yang rendah, maka akan menghambat perkembangan sikap seorang

tersebut dalam penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru

diperkenalkan.

c. Jenis kelamin

Pendekatan sosial jenis kelamin dan literature dari Gilgan

(1982) dalam Carter (2011), laki- laki dan perempuan

mengevaluasi dilema etis yang berbeda. Berdasarkan pendekatan

tersebut, pria lebih cenderung untuk melakukan perilaku kurang

etis sebab mereka akan fokus pada kesuksesan secara kompetitif

dan cenderung mengabaikan aturan demi kesuksesan. Hal ini tidak

berbanding lurus dengan kemampuan kognitif seseorang.

Perempuan lebih berorientasi pada tugas dan kurang kompetitif.

Beberapa literatur juga belum ada yang menjelaskan bahwa laki-

laki atau perempuan memiliki tingkat pengetahuan atau secara


9

kognitif yang berbeda. Realita yang ada perempuan memang lebih

rajin, tekun dan teliti ketika diberi tugas atau mengerjakan sesuatu,

tetapi hal ini tidak menjelaskan dan menunjukkan bahwa dengan

sikap seperti itu maka perempuan memiliki tingkat pengetahuan tau

kognitif lebih baik.

d. Pekerjaan

Pekerjaan merupakan suatu kegiatan atau aktivitas seseorang

untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan

hidupnya sehari-hari. Pekerjaan/karyawan adalah mereka yang

bekerja pada orang lain atau institusi, kantor, perusahaan dengan

upah dan gaji baik berupa uang maupun barang.

Macam- macam jenis pekerjaan :

a) Buruh, petani, nelayan, dan lain-lain

b) Wiraswasta

c) Pedagang

d) Pegawai swasta

e) TNI,POLRI

f) Pegawai Negeri Sipil

g) Ibu Rumah Tangga

Pekerjaan merupakan faktor yang mempengaruhi

pengetahuan. Ditinjau dari jenis pekerjaan yang sering berinteraksi

dengan orang lain lebih banyak pengetahuaannya bila

dibandingkan dengan orang tanpa ada interaksi dengan orang lain.


10

Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan

memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional serta

pengalaman belajar dalam bekerja akan dapat mengembangkan

kemampuan dalam mengambil keputusan yang merupakan

keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik.

e. Sumber informasi

Sumber informasi adalah dat data yang diproses kedalam

suatu bentuk yang mempunyai arti sebagai sipenerima dan

mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu.

Informasi adalah apayang dipahami, sebagai contoh jika kita

melihat dan mencium asap, kita memperoleh informasi bahwa

sesuatu sedang terbakar. Media yang digunakan sebagai sumber

informasi adalah sebagai berikut :

a) Media cetak

b) Media elektronik

c) Petugas kesehatan

Majunya teknologi akan tersedia bermacam- macam media

massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang

inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi berbagai bentuk media

massa seperti radio, televisi, surat kabar, majaah yang mempunyai

pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan

semua orang. Adanya informasi baru mengenai suatu hal


11

memberikan landasan kognitif baru terbentuknya pengetahuan

terhadap hal tersebut (Erfandi, 2009).

f. Ekonomi

Dalam memenuhi kebutuhan primer ataupun sekunder,

keluarga dengan status ekonomi baik lebih mudah tercukupi

dibanding dengan keluarga dengan status ekonomi rendah. Hal ini

mempengaruhi kebutuhan akan informasi (Novita dan Franciska,

2011).

2.1.4 Pengukuran Tingkat Pengetahuan

Menurut Wawan (2010), pengukuran tingkat pengetahuan dapat

dikategorikan menjadi yaitu:

1. Pengetahuan baik bila responden dapat menjawab 76-100% dengan

benar dari total jawaban pertanyaan.

2. Pengetahuan cukup bila responden dapat menjawab 56-75% dengan

benar dari total jawaban pertanyaan.

3. Pengetahuan kurang bila responden dapat menjawab <56% dari

total jawaban pertanyaan.

2.1.5 Cara Memperoleh Pengetahuan

Penelitian atau riset pada hakikatnya bertujuan memperoleh

pengetahuan tentang sesuatu yang dianggap benar melalui proses

bertanya dan menjawab. Penelitian bertitik tolak dari pertanyaan yang

muncul karena adanya keraguan, dan keraguan ini yang menjadi dasar
12

permulaan ilmu pengetahuan (Ismawati, 2011). Ada 2 cara memperoleh

pengetahuan yaitu :

a. Melalui orang lain (agreement reality)

Orang lain memberitahukan kepada kita baik secara langsung

maupun melalui media, dan apa yang diberitahukan itu kita terima

sebagai sebagai sesuatu yang kita anggap benar. Contohnya

Melalui buku-buku kita mendapat pengetahuan yang memperkaya

diri dn dalam pergaulan dimasyarakat, kita bamyak memperoleh

pengetahuan dari teman atau orang lain yang kita jumpai.

b. Pengalaman diri sendiri secara langsung ( riential reality)

Orang mengatakan bahwa pengetahuan adalah guru yang

baik pengetahuan dari pengalaman diperoleh dengan mempelajari

pengalaman kita sendiri. Pengalaman kita setiap hari jika

direnungkan kembali akan memberikan banyak pengetahuan.

2.2 Obat Tradisional

2.2.1 Definisi

Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa

bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik),

atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah

digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan

norma yang berlaku di masyarakat. Umumnya, pemanfaatan obat

tradisional lebih diutamakan sebagai upaya preventif untuk menjaga


13

kesehatan. Selain itu, ada pula yang menggunakannya untuk

pengobatan suatu penyakit ( Agoes, 2010).

Obat tradisional memiliki sejarah panjang yang merupakan

rangkuman dari pengetahuan, keterampilan, dan praktik berdasarkan

teori, kepercayaan, dan pengalaman asli terhadap budaya yang berbeda.

Obat ini digunakan dalam pemeliharaan kesehatan serta dalam

pencegahan, diagnosis, perbaikan atau pengobatan penyakit (WHO,

2013).

2.2.2 Sejarah

Indonesia memiliki potensi kekayaan tanaman obat yang sangat

melimpah. Berbagai cara bisa dilakukan dalam rangka memperoleh

derajat kesehatan, salah satunya dengan memanfaatkan tanaman obat

yang dikemas dalam bentuk obat tradisional. Nenek moyang kita telah

mewariskan berbagai ramuan obat-obatan yang telah teruji khasiatnya.

Di Indonesia terdapat bukti-bukti penggunaan obat bahan alam sebagai

obat oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu. Hal ini

tercermin dari adanya naskah lama pada daun Lontar Husodo (Jawa),

Usada (Bali), Lontarak Pabbura (Sulawesi Selatan), serta relief Candi

Borobudur yang menggambarkan orang meracik jamu dengan

tumbuhan sebagai bahan bakunya.

Tidak hanya di Indonesia, ada bukti tertulis dari Gua Shanidar di

Irak yang menuliskan bahwa Neanderthals (jenis manusia yang hidup

60.000 tahun lalu) telah menggunakan tumbuhan sebagai obat. Terdapat


14

pula dalam sejarah orang Sumeria (hidup sekitar lebih dari 5000 tahun

lalu) menggunakan berbagai tumbuhan seperti Zaitun, tumbuhan

aromaterapi dan lainnya sebagai pengobatan. Buku tentang herbal

pertama kali dibuat di Cina, tahun 2700 SM, berisi tentang 365 jenis

tumbuhan serta kegunaannya. Hingga 12 saat ini obat herbal telah

diterima secara luas hampir diseluruh dunia Menurut, World Health

Organization ( WHO), negara- negara di Afrika Asia, dan Amerika

Latin telah menggunakan obat tradisional sebagai pelengkap obat

primer. Bahkan di Afrika 80 % dari populasi menggunakan obat

tradisional untuk pengobatan primer. Prinsip penggunaan obat

tradisional pada umumnya bersifat promotif untuk penyegar badan,

preventif untuk pencegahan penyakit, kuratif untuk penyembuhan

penyakit, dan paliatif yaitu mengurangi penderitaan pasien yang

penyakitnya tidak mungkin disembuhkan. WHO juga

merekomendasikan penggunaan obat tradisional dalam memelihara

kesehatan masyarakat (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,

2010).

2.2.3 Jenis Obat Tradisional

Obat tradisional mencakup jamu, obat herbal terstandar, dan

fitofarmaka. Perbedaan ketiga jenis obat tradisional ini adalah ada

tidaknya data pendukung terhadap manfaat obat, yaitu data empiris,

data praklinik atau data klinik. Dan ketiga jenis obat tersebut harus

melalui standar penilaian yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan


15

Makanan (BPOM) sehingga khasiat dan keamanannya terjamin. Pada

kategori jamu, biasanya obat tradisional yang satu ini memiliki bukti

berupa data empirik, yaitu bukti akan manfaat yang


yang didasarkan pada

pengalaman masyarakat yang telah mengkonsumsi jamu secara turun

temurun (Yuniangsih, 2012).

2.2.4 Penggolongan Obat Tradisional

1. Jamu ( Empirical Based Herbal Medicine)

Gambar 2.1Logo Jamu

(Yuniangsih, 2012)

Jamu adalah sediaan bahan alam yang khasiatnya belum

dibuktikan secara ilmiah, dalam kata lain belum mengalami uji

klinik maupun uji praklinik namun khasiat tersebut dipercaya oleh

orang berdasarkan pengalaman empiric.Jamu disajikan secara

tradisional dalam
dalam bentuk seduhan, pil, atau cairan. Umunya obat

tradisional ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan

leluhur. Jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah secara uji

klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris.

Kriteria jamu antara lain :


16

a. Aman

b. Klaim khasiat dibuktikan secara empiris

c. Memenuhi persyaratan mutu

Logo jamu berupa ranting daun terletak dalam lingkaran dan

harus mencantumkan tulisan “ JAMU“ . Contoh obat obatan

golongan jamu adalah pilkita, laxing, keji beling, curcuma tablet.

2. Obat Herbal terstandar ( Standarized Based Herbal Medicine)

Gambar 2.2Logo Obat Herbal Terstandar

(Yuniangsih, 2012)

Merupakan sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan

keamanan dan khasiatnya secra ilmiah dengan uji praklinik dan

bahan bakunya distandarisasi.OHT belum mengalami uji klinis,

namun bahan bakunya telah distandarisasi untuk menjaga

konsistensi kualitas produknya. Krieria OHT antara lain : Uji

praklinis dengan hewan uji meliputi uji khasiat dan uji manfaat dan

bahan bakunya telah distandarisasi. Logo OHT berupa jari jari daun

(3 pasang) terletak dalam lingkaran dan harus mencantumkan


17

tulisan “ OBAT HERBAL TERSTANDAR“.Contoh obat golongan

OHT adalah Lelap, Diapet, Tolak Angin, Antangin JRG, dll.

3. Fitofarmaka (Clinical Based Herbal Medicine)

Gambar 2.3Logo Fitofarmaka

(Yuniangsih, 2012)

Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah

dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji

praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah

distandarisasi. Salah satu syarat agar suatu calon obat dapat dipakai

dalam praktek kedokteran dan pelayanan kesehatan formal

(fitofarmaka) adalah jika bahan baku tersebut terbukti aman dan

memberikan manfaat klinik.kriteria fitofarmaka antara lain:

a. Klaim khasiat dibuktikan secara klinis

b. Menggunakan bahan baku terstandar

c. Memenuhi persyaratan mutu

Logo fitofarmaka berupa jari jari daun ( yang membentuk

bintang) terletak dalam lingkaran dan harus mencantumkan “

FITOFARMAKA“ (Yuniangsih, 2012).


18

2.2.5 Sumber Perolehan Obat Tradisional

1. Obat Tradisional pembuatan sendiri

Pada zaman dahulu nenek moyang kita mempunyai kemampuan

untuk menyediakan ramuan obat tradisional untuk mengobati

keluarga sendiri. Obat tradisional inilah yang kemudian menjadi akar

pengembangan obat tradisional di Indonesia saat ini. Oleh

pemerintah, cara tradisional ini selanjutnya dikembangkan dalam

program taman obat keluarga (toga). Program toga lebih mengarah

kepada self care untuk menjaga kesehatan anggota keluarga serta

untuk menangani penyakit ringan. Sumber tanaman bisa disediakan

oleh masyarakat sendiri baik secara individu, keluarga, maupun

kolektif dalam suatu lingkungan masyarakat. Namun, bahan jamu

yang umumnya merupakan bumbu dapur juga bisa dibeli dari pasar

tradisional (Cristiana, 2014).

2. Obat tradisional dari pembuat jamu ( Herbalis)

a. Jamu Gendong

Satu penyedia salah obat tradisional yang paling mudah

ditemui adalah penjual jamu gendong. Jamu gendong tidak hanya

populer di pulau Jawa, tetapi juga ditemui di berbagai pulau lain

Indonesia. Jamu yag disediakan dalam bentuk minuman itu sangat

digemari masyarakat. Umumnya jamu gendong menjual kunyit

asam, beras kencur, cabe puyang, mengkudu. Namun, ada juga

yang menyediakan jamu khusus sesuai pesanan, misalnya jamu


19

bersalin dan jamu untuk mengobati keputihan. Dengan adanya

industri jamu kini penjual jamu gendong seringkali juga

menyediakan jamu berupa serbuk yang dikonsumsi dengan jamu

gendong.

Pembuatan jamu gendong sebagai obat tradisional didasarkan

pada pengalaman turun temurun. Resep yang digunakan pun tidak

secara khusus dipelajari, hanya berdasarkan pengetahuan dan

keterampilan yang diwariskan nenek moyang. Bahan –bahan jamu

hampir sama semua berasal dari tumbuh- tumbuhan hanya

kompisisi yang berbeda dan variasi dan bahan yang bersifat sebagai

bahan tambahan dan diolah secara tradisional dengan

menggunakan peralatan yang sederhana.

b. Peracik jamu

Selain jamu gendong dipasar- pasar tradisional di jawa

Tengah juga masih dijumpai peracik jamu tradisional. Bentuk jamu

menyerupai jamu gendong, tetapi kegunaanya lebih khusus untuk

keluhan kesehatan tertentu, misalnya untuk kesegaran,

menghilangkan pegal dan linu, serta batuk. Peracik jamu tradisional

seperti ini memang sudah semakin berkurang, mungkin karena

kalah bersaing dengan industri besr yang mampu menyediakan

jamu dalam bentuk yang lebih praktis.


20

c. Obat tradisional dari tabib

Meskipun jumlahnya tidak banyak, tabib masih bisa

dijumpai. Dalam praktek pengobatannya, tabib menyediakan

ramuan yang berasal dari bahan alam lokal. Selainmemberikan

ramuan, para tabib umumnya juga mengombinasikan dengan teknik

lain seperti metode supranatural. Ilmu ketabiban umumnya

diperoleh dengan cara kerja bekerja sambil belajar kepada tabib

yang telah lama berpraktek. Dibeberapa kota, telah dijumpai

pendidikan atau kursus ketabiban yang dikelola dan

diselenggarakan dengan baik oleh tabib tertentu.

d. Obat tradisional dari shinse

Shinse adalah pengobatan dari etnis Tionghoa yang

mengobati pasien dengan menggunakan obat tradisional.

Pengetahuan tentang pengobatan shinse berasal dari negara asal

mereka yaitu Cina. Umumnya bahan- bahan yang digunakan

berasal dari Cina. Dalam pengobatannya, shinse biasanya

mengobinasikan ramuan dengan teknik pijatan, akupresur, atau

akupuntur.

3. Obat tradisional pembuatan industri

Berdasar modal yang harus dimiliki, departemen kesehatan

membagi industri obat tradisional menjadi dua kelompok yaitu IKOT

(Industri Kecil Obat Tradisional ) dan IOT (Industri Obat Tradisional).

Saat ini industri farmasi mulai tertarik untuk memproduksi obat


21

tradisional dalam bentuk sediaan modern berupa herbal terstandar atau

fitofarmaka seperti tablet dan kapsul (Handayani dan Suharmiati.

2012).

2.2.6 Bentuk sediaan obat tradisional

Obat tradisional tersedia dalam berbagai bentuk yang dapat

diminum atau ditempelkan pada permukaan kulit. Tetapi tidak tersedia

dalam bentuk sun tikan atau aerosol. Dalam bentuk sediaan obat- obat

tradisional ini dapat berbentuk yang menyerupai bentuk sediaan obat

modern, kapsul, tablet, larutan, atau pil ( Agoes, 2010).

2.2.7 Efek Samping Obat Tradisional

Pada prinsipnya, obat- obatan herbal memiliki potensi efek

samping yang sama dengan obat- obatan sintesis atau konvesional.

Tubuh kita tidak bisa membedakan antara pengobatan menggunakan

herbal dengan pengobatan sintesis. Produk obat herbal merupakan

bagian- bagian dari tumbuhan ( misalnya akar, daun, kulit, dll) dan

mengandung banyak senyawa kimia aktif. Senyawa ini, selain

mempunyai khasiat penyembuhan juga dapat memiliki efek samping

yang dapat merugikan (Wasito, 2011).

Pada obat, efek samping ini dapat terkait beberapa hal antara lain :

1. Pemalsuan produk

2. Mutu produk yang rendah, karena kurang pengawasan produksi,

dll.

3. Kontaminasi zat- zat asing dari luar


22

4. Masa pemakaian yang habis, kadaluarsa

2.2.8 Kelebihan dan Kelemahan Obat Tradisional

Kelebihan :

1. Ketepatan dosis

Penggunaan takaran yang lebih psti dalam satuan gram dapat

mengurangi kemungkinan terjadinya efek yang tidak diharapkan

karena batas antara racun dan obat dalam bahan trdisional amatlah

tipis. Dosis yang tepat membuat tanaman obat bisa menjadi obat

sedangkan jika berlebih bisa menjadi racun.

2. Ketepatan waktu penggunaan

Menentukan tercapai atau tidaknya efek yang diharpkan.

3. Ketepatan cara penggunaan

Satu tanaman obat dapat memiliki banyak zak aktif yang

berkhasiat didalamnya. Masing- masing zat brkhasiat kemungkinan

membutuhkan perlakuan yang berbeda dalam penggunaan.

Contohnya daun kecubung jika dihisap seperti rokok bersifat

bronkodilator dan digunakan sebagai obat asma, tetapi jika diseduh

dan diminum dapat menyebabkan keracunan/ mabuk .

4. Ketepatan Telah Informasi

Informasi yang tidak didukung oleh pengetahuan dasar yang

memadai dan telaah atau kajian yang cukup seringkali

mendatangkan hal yang menyesatkan. Ketidaktahuan bisa


23

menyebabkan obat tradisional berbalik menjadi bahan

membahayakan .

5. Ketepatan Pemilihan Obat Untuk Indikasi tertentu

Dalam satu jenis tanaman dapat ditemukan beberapa zat aktif

yang berkhsiat dalam terapi. Rasio antara keberhasilan terapi dan

efek samping yang timbul hrus menjadi pertimbangan dalam

pemilihan jenis tanaman obat yang akan digunakan dalam terapi.

Kelemahan :

1. Efek farmakologisnya yang lemah.

2. Bahan baku belum terstandar dan bersifat higroskopis serta

volumines.

3. Belum dilakukan uji klinik dan mudah tercemar berbagai jenis

mikroorganisme.

2.2.9 Contoh Tanaman Yang Sering digunakan Sebagai Obat

Tradisional

a. Kayu Manis

Kayu manis adalah rempah tradisional yang telah lama

digunakan oleh manusia sebagai bambu penyedap makanan. Kayu

manis bisa juga dikonsumsi sebagai suplemen untuk meringankan

beragam penyakit seperti jantung, radang sendi, perut kembung, dn

kulit dengan menambahkan madu sebagai campurannya untuk

memberikan rasa manis.


24

Gambar 2.4Kayu Manis

(Zuhud, 2012)

Didalam kayu manis tertanam antimikroba yang kuat, anti-

peradangan, anti-infeksi, dan anti-koagulan. Ada juga antioksidan,

polifenol, kalsium, zat besi, dan sert kayu manis. Keberadaan

komponen aktif didalam kayu manis membuatnya baik

dipergunakan sebagai tanaman obat keluarga untuk mengontrol

darah, mencegah penyakit jantung, meningkatkan fungsi usus

besar, mencegah kanker, mengurangi nyeri rematik, dan mengobati

infeksi saluran pernafasan.

b. Jeruk Nipis

Gambar 2.5Jeruk Nipis

(Zuhud, 2012)

Tanaman obat keluarga jeruk nipis bisa dijadikan herbal

alami untuk meluruhkan dahak, mengobati batuk, serta mendukung


25

proses pencernaan bekerja lebih baik. Slain itu, jeruk nipis juga

bisa dimanfaatkan untuk mengobati batuk disertai influenza,

demam, haid tidak teratur, vertigo, radang tenggoroka, panu, pegal

linu, sakit gigi, dan tekanan darah tinggi.

c. Mengkudu

Gambar 2.6Mengkudu

(Zuhud, 2012)

Pace, kudu, cangkudu, kodhuk, atau tibah adalah sebutan

pada beberapa daerah besar di Indonesia yang merujuk pada buah

mengkudu. Buah mengkudu dihasilkan dari pohon yang dapat

tumbuh mencapai 3-8 m pada ktinggian rendah hingga 1500 mdpl.

Buah mengkudu sering digunakan oleh masyarakat untuk sayur,

rujak, dan bahan obat-obatan.

Tanaman obat keluarga dengan tampilan buah yang unik

mengandung sejumlah senyawa kimia yang bisa melakukan banyak

fungsi pengobatan atau pemeliharaan kesehatan, seperti

melancarkan sistem peredaran darah, mengobati

batuk,meningkatkan imunitas, mengobati perut kembung, radang

lambung.
26

d. Jahe

Gambar 2.7Jahe

(Zuhud, 2012)

Jahe adalah tanaman obat keluarga berbentuk rimpang yang

mempunyai rasa dominan pedas karena mengandung senyawa

keton bernama zingeron. Bagian rimpang jahe banyak dipakai

sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Varietas jahe ada jahe

gajah, jahe kuning, dan jahe merah di rumah yang bisa anda tanam

sendiri di rumah.

Banyak orang yang mengenal bahwa jahe dinikmati sebagai

minuman yang bisa menghangatkan tubuh. Padahal, jahe juga bisa

dipakai untuk mengobati berbagai jenis masalah perut seperti

mabuk, sakit perut, mual, diare, perut kembung, dan hilangnya

nafsu makan.
27

e. Kencur

Gambar 2.8Kencur

(Zuhud, 2012)

Kencur atau cekur (nama lainnya) adalah tanaman obat yang

mirip dengan jahe, tergolong dalam suku temu-temuan.


temu temuan. Rimpang

kencur mengandung banyak minyak atsiri dan alkaloid yang

berperan sebagai stimulan. Kencur biasa ditanam di halaman rumah

sebagai tanaman obat tradisional.

Kencur biasa diramu menjadi bahan obat untuk mengobati


Kencur

influenza, batuk, masuk angin, kesleo, membersihkan darah kotor,

mengobati mulas, radang lambung, diare, sakit kepala, dan batu

ginjal.

f. Kunyit

Gambar 2.9Kunyit

(Zuhud, 2012)
28

Kunyit banyak dipilih sebagai terapi pengobatan tradisional

karena diyakini lebih efektif dari pada menggunakan obat yang

diresepkan dari dokter. Dari beberapa penggunaanya, diketahui

bahwa kunyit biasa dipakai untuk menghilangkan rasa gatl,

membunuh virus, mencegah depresi, menurunkan tekanan darh,

meredakan demam, mengusir bau badn, mengatasi gatal akibat

cacar air, obat malaria, diare, penambah stamina, obat radang gusi,

dan telat datang bulan.

g. Temulawak

Gambar 2.10Temulawak

(Zuhud, 2012)

Rimpang temulawak bisa dianggap sebagai sahabat sejak

zaman nenek moyang kita. Sejak dulu hingga sekarang, secara

turun-temurun temulawak telah dipakai untuk mengobati diare,

perut kembung, maag, sakit kuning, dan badan pegal-pegal.

Temulawak juga menyimpan antioksidan yang bisa mencegah

tejadinya penggumpalan darah. Di dalamnya juga terkandung

minyak atsiri dan kurkumin yang berperan sebagai anti-radang.


29

2.3 Profil Desa Tanjung

Desa Tanjung merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Brebes,

Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Tanjung dikenal sebagai penghasil

bawang merah. Penduduk Tanjung bermata pencaharian beragam dari

bertani, dagang, dan pegawai negeri. Ada beberapa industri baik secara

rumahan atau pun fectory, diantaranya ada pabrik mie shoun, kecap, sirop,

dan saus sambal. Adapun sektor industri rumahan seperti tahu, tempe,

makanan ringan,kerupuk, jamu, dan te;ur asin. Kecamatan Tanjung dilalui

jalur pantura yang merupakan jalur utama Jawa Tengah dan ada

persimpangan jalan alternatif baik melalui simpangan pejagan maupun

pertigaan Tanjung. Wilayah Kecamatan Tanjung terletak dibagian pantai

utara pulau jawa dengan ketinggian sekitar 3 meter yang berbatasan

langsung dengan Laut Jawa dikawasan dataran rendah Brebes bagian

barat.

2.4 Denah Lokasi Penelitian Desa Tanjung

Gambar 2.11Denah Lokasi Tempat Penelitian


30

2.5 Kerangka Teori

Faktor-faktor yang Tingkat Pengetahuan

mempengaruhi pengetahuan : a. Tahu

1. Usia b. Memahami

2. Pendidikan c. Aplikasi

3. Lingkungan d. Analisis

4. Ekonomi e. Sintesis

5. Informasi f. Evaluasi

6. Sosial dan Budaya (Notoatmodjo, 2012)

(Mubarak, 2012)

Gambar 2.12Kerangka Teori


31

2.6 Kerangka Konsep

Faktor-Faktor yang

mempengaruhi pengetahuan :

1. Usia Tingkat Pengetahuan:

2. Pendidikan 1. Tahu

3. Jenis Kelamin 2. Memahami

4. Pekerjaan 3. Aplikasi

Baik

Pengetahuan masyarakat tentang

penggunaan obat tradisional di


Cukup
Desa Tanjung Kabupaten Brebes

Kurang

Gambar 2.13Kerangka Konsep


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

3.1.1 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Maret 2020.

3.1.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Tanjung Kabupaten Brebess RT 02

RW 02.

3.2 Rancangan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis observasional yang bersifat deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Penelitian observasional deskriptif adalah

penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan dan

penggunaaan obat tradisional di masyarakat desa Tanjung Brebes. Dalam

pengambilan data penelitian dengan pendekatan kualitatif diperoleh dengan

cara menyebarkan kuisioner yang berisi pertanyaan mengenai pengetahuan

penggunaan obat tradisional secara langsung pada responden ( Notoadmodjo,

2014 ).

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau

subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik- karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

32
33

ditarik kesimpulan ( Sugiyono, 2010 ). Populasi dalam penelitian ini

adalah masyarakat RT 02 RW 02 di Desa Tanjung Brebes yang

berjumlah 70 0rang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan subjek yang diteliti dn

dianggap mewakili seluruh populasi ( Sugiyono, 2010 ). Sampel dalam

penelitian ini adalah masyarakat RT 02 RW 02 Desa Tanjung Brebes

yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel dipilih dengan menggunakan

metode purposive sampling.

Purposive sampling adalah salah satu teknik sampling non

random sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel

dengan cara menetapkan ciri- ciri khusus yang sesuai dengan tujuan

penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan

penelitian. Untuk menetapkan jumlah sampel dihitung dengan metode

Slovin menggunakan rumus ( Gendro, 2011 ) :

N
n = ———
1 + Ne²

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

E = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang ditolelirBatas kesalahan yang ditolelir ini untuk setiap

populasi tidak sama, ada yang 1%, 5%, atau 10%.


34

n = 70
1 + (70x0,012)
= 70
1,7
= 41 responden

3.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria Inklusi adalah kriteria yang akan menjadi sampel

penelitian. Kriteria inklusi pada kriteria ini adalah :

a. Pria dan wanita dewasa usia lebih dari 19 tahun

b. Pernah menggunakan obat tradisional

c. Bersedia menjadi responden

Kriteria Eksklusi adalah kriteria yang tidak termasuk sampel

penelitian. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah :

a. Pria dan wanita deawasa usia kurang dari 19 tahun

b. Pengisian data diri maupun jawaban dalam kuesioner tidak lengkap

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang akan menjadi objek

penamatan dalam sebuah penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah

pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat tradisional.

3.5 Definisi Operasional

Merupakan penjelasan dari masing- masing variabel. Fungsinya untuk

membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel- variabel yang akan diteliti

(Notoatmodjo, 2014).
35

Tabel 3.1Definisi Operasional

No Variabel Definsi Jenis Data Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional dan Sumber Ukur
Data
1. Pengetahu Pemahaman Kuantitatif Kuesioner Jika penelitian Nominal
an masyarakat yang dilihat dilakukan maka :
Masyaraka tentang dari hasil a.Masyarakat yang
t Tentang penggunaan akhir skor memiliki
Penggunaa obat tradisional persentase(%) pengetahuan baik
n Obat yang dinilai dan Sumber bila dapat
Tradisiona dengan Data pada menjawab 76-
l menggunakan penelitian ini 100% dengan benar
kuesioner adalah data dari total jawaban.
primer yang b.Masyarakat yang
diperoleh memiliki
langsung dari pengetahuan cukup
responden bila dapat
dengan cara menjawab 56-75%
observasi dengan benar dari
langsung total jawaban.
ditempat c. Masyarakat yang
menggunakan memiliki
kuesioner penegtahuan
yang berisi kurang bila dapat
pertanyaaaan menjawab <56%
sebanyak 15 dari total jawaban
mengenai pertanyaan
pengetahuan (Wawan, 2010)
penggunaan
obat
tradisional

3.6 Jenis Dan Sumber Data

Menurut Riwidikdo (2013), cara memperoleh data dibagi menjadi 2

yaitu data primer dan data sekunder. pada penelitian ini menggunakan data

primer yaitu data yang secara langsung diambil dari subjek atau objek

penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Dalam penelitian ini

data primer diperoleh dari pertanyaan masyarakat desa Tanjung Brebes RT 02

RW 02 yang disediakan melalui kuesioner.


36

3.7 Cara Kerja

Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan informasi langsung dari

masyarakat RT 02 RW 02 Desa Tanjung Kabupaten Brebes dengan

menggunakan kuisioner. Jalannya penelitian dilakukan dalam beberapa tahap,

yaitu :

1. Tahap persiapan

a. Menyusun proposal penelitian.

b. Mengurus surat izin penelitian setelah mendapat persetujuan dai

pembimbing.

c. Melakukan izin penelitian kepada ketua RT 02 RW 02 Desa Tanjung

Kabupaten Brebes.

2. Tahap pelaksanaan

a. Menentukan sampel penelitian.

b. Melakukan pengambilan data ke masyarakat RT 02 RW 02 Desa

Tanjung Kabupaten Brebes.

3. Pengolahan dan Analisis

a. Analisis Univariat.

b. Pemberian nilai (Scoring).

4. Pembuatan laporan hasil penelitian.


37

3.8 Skema Langkah Kerja

Menyusun proposal penelitain

Mengurus surat izin penelitian setelah mendapat persetujuan dari

pembimbing

Melakukan izin penelitian kepada ketua RT 02 RW 02 Desa Tanjung

Kabupaten Brebes

Menetukan sampel penelitian

Melakukan pengambilan data ke masyarakat RT 02 RW 02 Desa Tanjung

Brebes Kabupaten Brebes

Pengolahan Data Dan Analisis Data

Pembuatan Laporan hasil penelitian

Gambar 3.1Skema Langkah Kerja


38

3.9 Validilitas dan Reabilitas

a. Validilitas

Validilitas menurut Sugiyono (2016) menunjukkan derajat

ketepatan antara data yang sesunguhnya terjadi pada objek dengan data

yang dikumpulkan oleh peneliti untuk mencari validilitas sebuah item,

kita mengkorelasikan skor item dengan total item tersebut. Dikatakan

valid jika signifikan < 0,05 atau < 5%.

b. Realibilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana sebuah

alat ukur dapat dipercaya dan digunakan dengan pengukuran tetap

konstan apabila dilakukan pengukuran lebih dari dua kali dengan alat ukur

yang sama. Dikatakan reliabel jika koefisiensi cronbach alpha> 0,7

(Notoatmodjo, 2012).

Pada penelitian ini tidak dilakukan Uji Validitas dan Reabilitas

karena kuisioner mengikuti penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Rima Bunga Merdekawati (2016) yang berjudul Gambaran Dan Tingkat

Pengetahuan Penggunaan Obat Tradisional Sebagai Alternatif Pengobatan

Pada Masyarakat RW 005 Desa Sinduran, Kecamatan Purworejo,

Kabupaten Purworejo dan hasilnya adalah valid dan Realibilitas.

3.10 Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis univariat. Analisis univariat bertujuan untuk

menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.


39

Bentuk analisis univariat tergantung jenis datanya. Untuk data numerik

digunakan nilai mean atau rata-rata, median dan standar deviasi. Pada

umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan

persentase dari setiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Riwidikdo (2013), untuk membuat 3 katagori yaitu baik,

cukup dan kurang maka menggunakan parameter :

a. Baik, bila nilai responden (x) > Mean + 1 SD

b. Cukup, bila nilai Mean – 1 SD ≤ x ≤ + 1 SD

c. Kurang, bila nilai responden (x) < Mean – 1 SD

Menurut Riwidikdo (2013) instrument dikatakan reliabel bila nilai

Alpha Chonbach > r kriteria (0,7).

Menurut Riwidikdo (2013), rumus mean yaitu :

X =∑x
n
Keterangan :

X : Rata-rata (mean)

∑ x : Jumlah seluruh jawaban responden

n : Jumlah responden

Menurut Riwidikdo (2013), simpangan baku (standard deviation)

adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran

nilai-nilai data terhadap rata-ratanya.


40

(∑ )
=

Keterangan :

SD : Simpangan baku

X : Nilai responden

N : Jumlah responden

Menurut Riwidikdo (2013), rumus untuk mengetahui skor prosentase

tiap responden adalah sebagai berikut :

Skor yang diperoleh responden


Skor Prosentase = X 100%
Total skor maksimal yang seharusnya diperoleh

3.11 Etika penelitian

1. Prinsip-prinsip Petunjuk Etika Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi

subjek penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak

dasar manusia. Menurut Hidayat (2010), prinsip penellitian pada

manusia yang harus dipahami antara lain :

a. Prinsip Manfaat

Dengan brprinsip pada aspek manfaat, maka segala bentuk

penelitian yang dilakukan memiliki harapan dapat dimanfaatkan

untuk kepentingan manusia.


41

b. Prinsip Menghormati manusia

Manusia memiliki hak dan makhluk yang mulia yang harus

dihormati, karena manusia memiliki hak dalam menentukan pilihan

antara mau dan tidak untuk diikitsertakan menjadi subjek penelitian.

c. Prinsip Keadilan

Prinsip ini dilakukan untuk menjunjung keadilan manusia

dengan menghargai hak.

2. Masalah etika penelitian

Masalah etika kefarmasiaan merupakan masalah yang sangat

penting dala penelitian (Hidayat, 2010). Menurut Hidayat (2010),

masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai

berikut:

a. Informed consent

Bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitia

dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut

diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan Informed consent

adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian,

mengetahui dampaknya.

b. Anonimity (Tanpa Nama)

Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang

memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitia dengan

cara tidak memberikan atau mencantumkan nama.


42

c. Confindentiality ( Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan

dijamin kerahasiaanya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu

yang akan dilaporkan pada hasil riset.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadapa 41 responden di

Desa Tanjung, pengumpulan data dimulai pada bulan januari sampai maret

2020 dengan sampel 41 orang dan bersedia menjawab kuisioner. Alat

pengumpulan data yang digunakan yaitu kuisioner, yang terdiri dari 15

pertanyaan.

4.2 Uji Kuisioner

Pada penelitian ini tidak dilakukan Uji Validitas dan Reabilitas karena

kuisioner mengikuti penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rima Bunga

Merdekawati (2016) yang berjudul Gambaran Dan Tingkat Pengetahuan

Penggunaan Obat Tradisional Sebagai Alternatif Pengobatan Pada

Masyarakat RW 005 Desa Sinduran, Kecamatan Purworejo, Kabupaten

Purworejo dan hasilnya adalah valid dan Realibilitas.

4.3 Karakteristik Responden

Penelitian ini mengikutsertakan masyarakat RT 02 RW 02 Desa

Tanjung yang memenuhi kriteria inklusi dengan jumlah 41 responden.

Berdasarkan jawaban dari 41 responden diperoleh karakteristik responden

yang diklasifikasikan berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan, dan

pekerjaan.

43
44

4.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan umur


Umur seseorang sangat mempengaruhi daya tangkap dan pola

pikir seseorang, semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak

informasi yang didapat semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga

menambah pengetahuan (Notoatmodjo, 2012).

Tabel 4.1Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan berdasarkan umur

Umur Frekuensi Presentase (%)


19-25 tahun 15 36,6
26- 35 tahun 7 17,1
36-45 tahun 7 17,1
46-55 tahun 12 29,3
Total 41 100
Sumber : Data primer penelitian

Berdasarkan tabel 4.1dilihat dari distribusi responden berdasarkan

golongan umur dari 41 responden yang memiliki persentase tinggi yaitu

umur 19-25 tahun sebanyak 15 responden (36,6%) hal ini

menggambarkan bahwa masyarakat pengguna obat tradisional di Desa

Tanjung RT 02 RW 02 mayoritas dengan umur dewasa dikarenakan

pada umur 19-25 tahun daya tangkap dan pola pikir mereka rasanya

ingin tahu itu sangatlah tinggi sehingga mereka mampu menangkap hal-

hal yang dipelajarinya dan cepat memahami.

Jadi usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik (Notoatmodjo, 2012).


45

4.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Pendekatan sosial jenis kelamin dan literature dalam Carter

(2011), laki- laki dan perempuan mempunyai keputusan tentang

perilaku yang berbeda.

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Jenis

Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase(%)

Perempuan 20 48,8
Laki-laki 21 51,2
Total 41 100
Sumber : Data Primer Penelitian

Berdasarkan tabel 4.2 dilihat dari distribusi responden

berdasarkan jenis kelamin yang memiliki persentase tinggi yaitu laki-

laki dengan 21 responden (51,2%) hal ini menggambarkan bahwa

masyarakat di Desa Tanjung RT 02 RW 02 yang menggunakan obat

tradisional lebih dominan berjenis kelamin laki-laki dibanding dengan

perempuan karena sebagian besar laki-laki di Desa Tanjung terutama di

RT O2 RW 02 sering mengkonsumsi jamu gendong pada sore hari dan

mereka sering mengkonsumsinya hampir setiap hari biasanya untuk

meningkatkan daya tahan tubuh dan stamina tubuh.

4.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan


Pendidikan adalah sebuah proses mengembangkan kemampuan

dan usaha mendewasakan kepribadian melalui upaya pengajaran dan

pelatihan (Hariyadi, 2011). Tingkat pendidikan berperan dalam


46

menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami

pengetahuan yang mereka peroleh.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Penggunaan obat

tradisional Berdasarkan pendidikan

Pendidikan Frekuensi Presentase (%)


SD 7 17,1
SMP 7 17,1
SMA 26 63,4
D3 1 2,4
Total 41 100
Sumber : Data primer penelitian
Berdasarkan tabel 4.3 dilihat dari distribusi responden

berdasarkan pendidikan yang memiliki persentase tinggi SMA dengan

26 responden (63,4%) hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat di

Desa Tanjung terutama RT 02 RW 02 mayoritas berpendidikan

terakhir SMA.

4.3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan


Memiliki akses yang lebih baik, terhadap berbagai informasi,

termasuk informasi mengenai obat tradisional (Notoatmodjo, 2012).

Lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang memperoleh

pengalaman dan pengetahuan, baik secara langsung maupun tidak

langsung. Seseorang yang bekerja di sektor formal


47

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Penggunaan Obat

Tradisional Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)


Pedagang 21 51,2
Wiraswasta 15 36,6
IRT 5 12,2

Total 41 100
Sumber : Data Primer Penelitian

Berdasarkan tabel 4.4 dilihat dari distribusi responden

berdasarkan pekerjaan yang memiliki persentase tinggi yaitu Pedagang

dengan sebanyak 21 responden (51,2%) karena pekerjaan tersebut yang

lebih dominan di masyarakat Desa Tanjung. Pekerjaan merupakan

faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Ditinjau dari jenis pekerjaan

yang sering berinteraksi dengan orang lain lebih banyak

pengetahuannya bila dibandingkan dengan orang tanpa tanpa ada

interaksi dengan orang lain (Azwar, 2010).

Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan seseorang bisa disebabkan

oleh beberapa faktor dan faktor paling dominan dalam penggunaan obat

tradisional di desa tanjung ini adalah faktor pendidikan karena Semakin

tinggi pendidikan seseorang semakin mudah orang tersebut menerima

informasi. Dengan pendidikan tinggi, maka seseorang akan semakin

cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun

dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin


48

banyak pula pengetahuan yang didapat mengenai obat tradisional

(Notoatmodjo, 2012).

4.4 Hasil Jawaban Pada Kuesioner

Kuesioner ini terdiri dari 15 pertanyaan yang valid meliputi Definisi

obat tradisional, definisi jamu, tujuan penggunaan obat tradisional, efek

samping obat tradisional, bentuk sediaan obat tradisional, cara perolehan obat

tradisional, aturan pakai obat tradisional, penyimpanan obat tradisional, dan

mekanisme kerja obat tradisional.

Tabel 4.5Distribusi nilai jawaban berdasarkan persentase jumlah jawaban

pada kuesioner

No Pertanyaan Jawaban Benar Salah


yang F (%) F (%)
diharapkan
1. Obat tradisional adalah ramuan Benar 41 100% 0 0%
bahan yang berasal dari tumbuhan
dan digunakan khusus untuk
pengobatan.
2. Jamu merupakan obat tradisional Benar 41 100% 0 0%
yang khasiatnya berdasarkan
warisan turun temurun.
3. Obat tradisional lebih diutamakan Salah 2 4% 39 95%
untuk penyakit yang memerlukan
pengobatan lama.
4. Obat tradisional tidak memiliki Benar 40 97% 1 2%
efek samping yang merugikan.
5. Jamu hanya tersedia dalam bentuk Salah 6 14% 35 85%
minuman atau seduhan.
6. Obat tradisional dapat dibeli tanpa Benar 39 95% 2 4%
resep dokter.
7. Obat tradisional dapat diminum Salah 13 31% 28 68%
bersamaan dengan obat kimia
untuk meningkatkan efektivitas
obat.
8. Penggunaan obat tradisional Salah 19 46% 22 53%
dalam jangka panjang dapat
menyebabkan kerusakan ginjal
49

Lanjutan Tabel 4.5


dan hati.
9. Obat tradisional hanya dijual Salah 17 41% 24 58%
ditoko obat tradisional.
10. Obat tradisional harus disimpan Benar 27 65% 14 34%
dalam wadah tertutup.
11. Obat tradisional dapat diminum Benar 33 80% 8 19%
setiap hari.
Semua obat tradisional aman Benar 41 100% 0 0%
12. dikonsumsi kapan saja.
13. Obat tradisional dapat dikonsumsi Benar 40 97% 1 2%
oleh semua golongan.
14. Obat tradisional diminum Salah 6 14% 35 85%
setengah sampai satu jam sesudah
makan.
15. Efek obat tradisional terhadap Salah 6 14% 35 85%
tubuh terjadi secar cepat.

Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa soal nomor 1 merupakan

pertanyaan tentang definisi dari obat tradisional. Secara umum pengetahuan

responden tentang definisi obat tradisional sudah baik dikarenakan responden

yang menjawab benar sebanyak 41 orang (100 %) dan responden yang belum

mengetahui definisi obat tradisional terdapat 0 orang (0 %) yang menjawab

salah. Hal ini menunjukan bahwa responden tahu tentang definisi obat

tradisional itu sendiri.

Soal nomor 2 mengenai definisi dari jamu. Secara umum responden

pengetahuan responden tentang definisi jamu sudah baik dikarenakan

responden yang menjawab benar sebanyak 41 orang (100%) dan responden

yang belum mengetahui definisi jamu terdapat 0 orang (0%) yang menjawab

salah. Hal ini menunjukkan bahwa responden tahu tentang definisi jamu itu

sendiri.
50

Pada soal nomor 3 mengenai tujuan penggunaan obat tradisional.

Secara umum pengetahuan responden mengenai tujuan penggunaan obat

sudah baik dikarenakan responden yang menjawab benar 2 orang (4%) dan

responden yang menjawab salah 39 orang (95%). Hal ini menunjukkan

bahwa responden tahu tentang tujuan penggunaan obat tradisional itu sendiri.

Pada soal nomor 4 mengenai efek samping obat tradisional. Secara

umum pengetahuan responden mengenai efek samping obat tradisional sudah

baik dikarenakan responden yang menjawab benar 40 orang (97%) dan

responden yang menjawab salah 1 orang (2%). Hal ini menunjukkan bahwa

responden tahu tentang efek samping obat tradisional itu sendiri.

Pada soal nomor 5 mengenai bentuk sediaan obat tradisional. Menurut

BPOM (2014) bentuk sediaan obat tradisional meliputi rajangan, serbuk, pil, ,

kapsul, tablet, sari jamu. Maka jamu tidak hanya tersedia dalam bentuk

minuman atau seduhan akan tetapi tersedia dalam bentuk lain seperti

rajangan, serbuk, pil, kapsul, tablet dan sari jamu sehingga Jamu hanya

tersedia dalam bentuk minuman atau seduhan itu jawabanya salah. Terdapat

responden yang menjawab benar sebanyak 6 orang (14%) dan responden

yang menjawab salah 35 orang (85%). Hal ini menunjukkan bahwa

responden memiliki pengetahuan baik dan tahu tentang bentuk sediaan obat

tradisional itu sendiri.

Pada soal nomor 6 mengenai cara perolehan obat tradisional. Menurut

Cristiana (2014) cara perolehan obat tradisional bisa dari pembuatan sendiri,

pembuat jamu, dan pembuatan industri sehingga obat tradisional dapat dibeli
51

tanpa resep dokter jawabanya benar. Pada soal ini responden menjawab

benar sebanyak 39 orang (95 %) dan sisanya 2 orang (4 %) menjawab salah.

Hal ini menunjukkan bahwa responden paham dan memilik pengetahuan baik

mengenai cara perolehan obat tradisional itu sendiri.

Pada soal nomor 7 mengenai aturan pakai obat tradisional. Menurut

BPOM (2014) efektivitas obat herbal secara klinis masih belum didukung

oleh bukti yang kuat dan konsisten. Beberapa orang mengaku merasa lebih

baik setelah mengkonsumsi obat herbal, tapi ada juga laporan terjadinya

keracunan setelah mengkonsumsi obat herbal. Jadi jika ingin menggunakan

obat herbal sebagai metode pengobatan sebaiknya berkonsultasi dengan

dokter terlebih dahulu sehingga Obat tradisional dapat diminum bersamaan

dengan obat kimia untuk meningkatkan efektivitas obat itu jawabanya salah.

Pada soal ini responden yang menjawab benar sebanyak 13 orang (31%) dan

yang menjawab salah 28 orang (68%). Hal ini menunjukkan bahwa

responden cukup paham mengenai aturan pakai obat tradisional itu sendiri.

Pada soal nomor 8 mengenai aturan pakai obat tradisional. Menurut

BPOM (2014) Penggunaan obat tradisional dalam jangka panjang dapat

menyebabkan kerusakan ginjal dan hati itu jawabanya salah karena obat

tradisional ini mempunyai efek samping yang tidak berbahaya berbeda

dengan obat kimia yang memiliki efek samping yang membahayakan seperti

kerusakan ginjal hati dan lainnya . pada soal ini responden yang menjawab

benar sebanyak 19 orang (46%) dan yang menjawab salah 22 orang (53%).
52

Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki pengetahuan kurang paham

dengan aturan pakai obat tradisional itu sendiri.

Pada soal nomor 9 mengenai cara perolehan obat tradisional. Menurut

Cristiana (2014) cara perolehan obat tradisional bisa dari pembuatan sendiri,

pembuat jamu, dan pembuatan industri sehingga Obat tradisional hanya dijual

ditoko obat tradisional itu jawabanya salah. Pada soal ini responden

menjawab benar sebanyak 17 orang (41 %) dan sisanya 24 orang (58 %)

menjawab salah. Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki

pengetahuan yang cukup paham mengenai cara perolehan obat tradisional itu

sendiri.

Pada soal nomor 10 mengenai penyimpanan obat tradisional. Menurut

BPOM (2014) obat tradisional disimpan dalam wadah tertutup baik, disimpan

pada suhu kamar, ditempat kering dan terlindung dari sinar matahari sehingga

Obat tradisional harus disimpan dalam wadah tertutup itu jawabanya benar.

Pada soal ini responden menjawab benar sebanyak 27 orang (65%) dan

sisanya 14 orang (34%) menjawab salah. Hal ini menunjukkan bahwa

responden memiliki pengetahuan yang cukup paham mengenai penyimpanan

obat tradisional.

Pada soal nomor 11 mengenai aturan pakai obat tradisional. Menurut

Falah (2013) ramuan obat tradisional untuk mengobati gejala-gejala akut

(timbul mendadak atau dalam waktu singkat) bisa diminum kapan aja atau

setiap hari seperti minum teh sehingga Obat tradisional dapat diminum setiap

hari itu jawabanya benar. Pada soal ini responden menjawab benar sebanyak
53

33 orang (80%) dan sisanya 8 orang (19%) menjawab salah. Hal ini

menunjukkan bahwa responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai

aplikasi aturan pakai obat tradisional itu sendiri.

Pada soal nomor 12 mengenai aturan pakai obat tradisional. Menurut

Falah (2013) ramuan obat tradisional untuk mengobati gejala-gejala akut

(timbul mendadak atau dalam waktu singkat) bisa diminum kapan aja atau

setiap hari seperti minum teh sehingga Semua obat tradisional aman

dikonsumsi kapan saja itu jawabanya benar. Pada soal ini responden

menjawab benar sebanyak 41 orang (100%) dan sisanya 0 orang (0%)

menjawab salah. Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki

pengetahuan yang baik mengenai apliaksi aturan pakai obat tradisional itu

sendiri.

Pada soal nomor 13 mengenai aturan pakai obat tradisional. Obat

tradisional dapat dikonsumsi dari mulai anak-anak sampai orang dewasa

sehingga Obat tradisional dapat dikonsumsi oleh semua golongan itu

jawabanya benar. Pada soal ini responden menjawab benar sebanyak 40 orang

(97%) dan sisanya 1 orang (2%) menjawab salah. Hal ini menunjukkan

bahwa responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai aplikasi aturan

pakai obat tradisional itu sendiri.

Pada soal nomor 14 mengenai aturan pakai obat tradisional. Obat

tradisional ada yang dikonsumsi sebelum makan jadi pertanyaan mengenai

obat tradisional diminum setengah sampai satu jam sesudah makan

jawabanya salah. Pada soal ini responden menjawab benar sebanyak 6 orang
54

(14%) dan sisanya 35 orang (85%) menjawab salah. Hal ini menunjukkan

bahwa responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai aplikasi aturan

pakai obat tradisional itu sendiri.

Pada soal nomor 15 mengenai mekanisme kerja obat tradisional.

Menurut Rahayu (2014) Efek obat tradisional terhadap tubuh akan terjadi

secara lambat berbeda dengan obat yang berbahan kimia yang terjadi secara

kimia sehingga pertanyaan efek obat tradisional terhadap tubuh trjadi secara

cepat itu jawabanya salah. Pada soal ini responden menjawab benar sebanyak

6 orang (14%) dan sisanya 35 orang (85%) menjawab salah. Hal ini

menunjukkan bahwa responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai

aplikasi mengenai aplikasi mekanisme kerja obat tradisional itu sendiri.

4.5 Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penggunaan Obat

Tradisional

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia yaitu mata, hidung, telinga, dan sebagainya.

Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran

yaitu telinga dan indera penglihatan yaitu mata (Wahyuni L, 2018).

Tingkat pengetahuan yang digunakan dalam penelitian ini ada 3

tingkatan yaitu kategori tahu, paham, dan aplikasi.

4.5.1 Tahu

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu


55

tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya (Sri Sumartini, 2018).

Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan obat

tradisional di Desa Tanjung Kabupaten Brebes berdasarkan kategori

tahu dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.6Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan masyarakat tentang

penggunaan obat tradisional kategori tahu

Kategori Frekuensi Persentase(%)

Cukup 32 78%
Baik 9 22%

Total 41 100%

Sumber : Data Primer Penelitian

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan distribusi tingkat

pengetahuan berdasarkan kategori tahu masyarakat desa tanjung

memiliki pengetahuan yang cukup tentang penggunaan obat tradisional

dengan 32 responden (78%) hal ini dikarenakan mereka tahu tentang

definisi obat tradisional, definisi jamu, tujuan penggunaan obat

tradisional, efek samping obat tradisional, dan bentuk sediaan obat

tradisional.

Peneliti mengambil contoh pertama kencur karena masyarakat

desa tanjung terutama di RT 02 RW 02 tahu bentuk kencur itu seperti

apa karena mereka sering sekali membeli kencur ini dipasaran untuk

bumbu masak dan pengobatan secara alami. Selain itu mereka juga tahu
56

pembuatan kencur ini untuk dijadikan sebagai minuman herbal seperti

jamu dengan cara direbus kemudian masyarakat juga tahu tentang

pemakaian jamu herbal kencur ini sendiri (Sari, 2016).

Selain kencur peneliti mengambil contoh kedua kayu manis

karena masyarakat tahu tentang kayu manis ini yang sangat banyak

dijual dipasaran. Masyarakat desa tanjung ini khsusnya RT 02 RW 02

sering mengalami rematik karena faktor usia. Selain itu juga mereka

tahu bahwa kayu manis ini bisa digunakan untuk pengobatan terutama

mengurangi nyeri rematik yang terjadi pada usia usia lanjut dan mereka

tahu bagaimana mengkonsumsi bubuk kayu manis halus untuk

dijadikan sebagai pengobatan (Falah, 2013).

Selain kayu manis peneliti mengambil contoh ketiga mengkudu

karena masyarakat tahu tanaman mengkudu yang sangat banyak

ditanam di desa tanjung ini biasanya dipekarangan belakang rumah.

Mereka tahu cara pengolahan mengkudu untuk pengobatan tradisional

dengan cara direbus dan aturan pakai untuk diminum (Zuhud, 2012).

4.5.2 Paham

Paham diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atu kondisi sebenarnya (Notoatmodjo,

2012).

Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan obat

tradisional di Desa Tanjung Kabupaten Brebes berdasarkan kategori

Paham dapat dilihat pada tabel 4.6


57

Tabel 4.7 Distribusi frekuesni Tingkat Pengetahuan masyarakat

tentang penggunaan obat tradisional kategori Paham

Kategori Frekuensi Persentase (%)


Kurang 15 36,6%
Cukup 18 43,9%
Baik 8 19,5%

Total 41 100%
Sumber : Data primer penelitian

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan distribusi tingkat

pengetahuan berdasarkan kategori Paham masyarakat desa Tanjung

memiliki pengetahuan yang cukup tentang penggunaan obat tradisional

dengan 18 responden (43,9%) karena mereka cukup paham mengenai

cara perolehan obat tradisional, aturan pakai obat tradisional, obat

tradisional,efek samping obat tradisional dan penyimpanan obat

tradisional.

Peneliti mengambil contoh yang pertama kunyit karena

masyarakat desa tanjung tidak asing dengan bentuk kunyit yang banyak

sekali diperjualkan dipasaran. Mereka sangat paham tentang pembuatan

jamu dan penggunaan aturan pakai obat tradisional kunyit yang

biasanya dikombinasikan dengan asam untuk pengobatan nyeri haid

(Hidayati dan Perwitasari, 2011).

Contoh obat tradisional yang kedua adalah temulawak

dikarenakan masyarakat paham mengenai tanaman temulawak yang ada

di halaman belakang rumah tersebut. Mereka selain paham dengan


58

tanaman paham dengan kegunaanya yaitu sebagai antiradang seperti

perut kembung, badan pegal, maagh dan lainnya ( Bustanussalam,

2016).

4.5.3 Aplikasi

Aplikasi dapat diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar (Sulfiyana, 2019).

Tabel 4.8 Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan masyarakat

tentang penggunaan obat tradisional kategori Aplikasi

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Kurang 5 12,2%
Cukup 24 58,5%
Baik 12 29,3%

Total 41 100%

Sumber : Data primer penelitian


Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan distribusi tingkat

pengetahuan berdasarkan kategori aplikasi masyarakat desa Tanjung

memiliki pengetahuan yang cukup tentang penggunaan obat tradisional

dengan 24 responden (58,5%) karena mereka cukup dengan tahu dan

paham menjelaskan atau mempraktekan langsung mengenai aturan

pemakaian obat tradisional dan mekanisme kerja dari obat tradisional

itu sendiri.

Peneliti mengambil contoh kesatu jahe karena masyarakat tahu

dan paham mempraktekan sendiri dengan membuat minuman herbal

untuk menghangatkan tubuh. Selain membuat minuman herbal mereka


59

dapat menjelaskan bagian rimpang jahe yang digunakan sebagai

rempah-rempah dan bahan obat ( Djojoseputro, 2016).

Selain jahe peneliti mengambil contoh kedua jeruk nipis karena

masyarakat desa tanjung tahu dan paham kegunaan sebagai pengobatan

batuk dengan cara membuat sendiri serta takaran aturan minum nya

tersebut ( Martini, 2017).

Adapun kendala pada saat penelitian berlangsung yaitu yang

pertama ketika menyebar kuisioner ke masyarakat sebagian ada yang

ingin mengisi harus dirumah masyarakat tersebut sehingga saya harus

datang ke masing-rumah masyarakat untuk meminta mengisi kuisiner

tersebut dan kedua masyarakat ada yang ingin dibacakan dari soal 1

sampai 15 sehingga saya harus mebacakan satu-satu ke masyarakat

yang ingin dibacakan cara mengisinya.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan

masyarakat tentang penggunaan obat tradisional di desa tanjung kabupaten

brebes dari tiga tingkatan yaitu tahu, paham, aplikasi adalah untuk tingkatan

tahu sebanyak 32 responden (78%) memiliki pengetahuan yang cukup,

tingkatan paham 18 responden (43,9%) memiliki pengetahuan cukup, dan

tingkatan aplikasi 24 responden (58,5%) memiliki pengetahuan cukup. Rata-

rata tingkat pengetahuan masyarakat adalah cukup.

5.2 Saran

Perlunya peningkatan program promosi kesehatan seperti penyuluhan

tentang penggunaan obat tradisional mengingat masih kurangnya

pengetahuaan pada penggunaan obat tradisional dan bagi peneliti selanjutnya

diharapkan dapat lebih mendalami penelitian tidak hanya di RT 02 RW 02

tetapi seluruh Desa Tanjung untuk memperkuat ditempat penelitian.

60
61

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, A. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Salemba Medika


Astuti, Ani. 2016. Tiga Faktor Penggunaan Obat Herbal Hipertensi Di Kota
Jambi. Journal Endurance, 1 (2), 81-87. Jambi : STIKES Harapan Ibu Jambi

Azwar, S. 2010. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar : Yogyakarta

Badan Pusat Statistik Lampung Tengah. 2016. Kabupaten Lampung Tengah


dalam rangka Provinsi Lampung: BPJS Lampung Tengah.

BPOM RI. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN


MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014
TENTANG PEDOMAN UJI KLINIK OBAT HERBAL.

Budiman. 2013. Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap Dalam


Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta.

Bustanussalam. 2016. Pemanfaatan Obat Tradisional (Herbal) Sebagai Obat


Alternatif. Biotrens.

Carter, W. Disaster Management: A Disaster Manager’s Handboo. Manila: ADB:


2011. 1-204

Cristiana, E., 2014. Hubungan antara pengetahuan dan sikap mengenai obat
tradisional dan obat modern terhadap tindakan pemilihan obat pada
pengobatan mandiri di kalangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Farmasi, Universitas SanataDharma.

Dewi, Ratna Sari, Sri Fadilah Nur illahi, Fina Aryani, Erniza Pratiwi, Tiara Tri
Agustini. 2019. Persepsi Masyarakat Mengenai Obat Tradisional Di
Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Jurnal
Penelitian Farmasi Indonesia. 8(2): 75-79.

Djojoseputro, S. 2012. Resep dan khasiat Jamu Tradisional Nusantara. Surabaya:


Penerbit Liris.

Erfandi. 2009. Pengetahuan dan faktor- faktor yang mempengaruhi. Diunduh 17


Juli 2012.

Falah, F, dkk. (2013). Keragaman Jenis Dan Pemanfatan Tumbuhan Berkhasiat


Obat Oleh Masyarakat Sekitar Hutan Lindung Gunung Beratus, Kalimantan
Timur. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam. 10(1): 1-18

Farmakope Herbal Indonesia, Edisi 1. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. (2009).


Profil Kesehatan Indonesia.
62

Gendro, Wiyono. 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan alat analisis


SPSS17.0 dan SmartPLS 2.0. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Handayani, L. Dan Suhamiarti. (2012). Bahan Baku, Khasiat dan Cara


Pengolahan Jamu Gendong: Studi Kasus Kotamadya Surabaya. Jakarta:
Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan RI, Departemen
Kesehatan RI.

Hariyadi, S. 2011. Khasiat Tanaman TOGA Untuk Pengobatan Alternatif.


Penerbit Kalamedia, Jakarta.

Hidayat, Alimul A.A.,(2010). Metodologi Penelitian Kesehatan Paradigma


Kuantitatif, Jakarta: Heath Books

Hidayati. A., dan Perwitasari, D. A. 2011. Persepsi Pengunjung Apotek Mengenai


Penggunaan ObatBahan Alam Sebagai Alternatif Pengobatan di Kelurahan
Muja Muju Kecamatan Umbul Harjo Kota Yogyakara. Junal Prosiding
Seminar Nasional “Home Care,”.

Ismail. 2015. Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Masyarakat Memilih Obat


Tradisional di Gampong Lam Ujong. Idea Nursing Journal, 4(1), 7-14.
Aceh: Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Ismawati,Esti.2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra. Surakarta:


Yuma Pustaka.

Jabbar, Asriullah, Musdalipah, Andi Nurwanti. 2017. Studi Pengetahuan, Sikap,


dan Tindakan Terhadap Penggunaan Obat Tradisional Bagi Masyarakat di
Desa Sabi- Sabila Kecamatan Mowewe Kabupaten Kolaka Timur. Majalah
Farmasi, Sains, dan Kesehatan, 3(1), 19-22. Kolaka Timu: Universitas Halu
Oleo

Kementerian Kesehatan RI. 2010. Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan

Martini, Dwi, Hayyanul Haq, Budi Sutrisno. (2017). Perlindungan Hukum


Terhadap Pengetahuan Obat-Obatan Tradisional Dalam Rezim Hak
Kekayaan Intelektual (HKI) Indonesia. Jurnal Hukum Dan Peradilan. Nusa
Tenggara Barat : Fakultas Hukum Universitas Mataram

Merdekawati, Rima Bunga.2016. Gambaran Tingkat Pengetahuan Penggunaan


Obat Tradisional Sebagai Alternatif Pengobatan Pada Masyarakat RW 005
Desa Sindurjan, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo. Karya Tulis
Ilmiah. Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.

Mubarak, WI. (2012). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika


63

Novita&Franciska.2011. Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan.


Jakarta: Salemba Medika

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

_____________. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka


Cipta.

_____________. 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pangestuti, R. M., 2014. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mengenai Obat


Tradisional dan Obat Modernk Pengobatan Dengan Tindakan Pemilihan Obat
Untuk Pengobatan Mandiri di Kalangan Masyarakat Desa Bantir, Kecamatan
Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Skripsi. Fakultas Farmasi,
Universitas Sanata Dharma.

Pratiwi, Rimadani, Febrianan Amelia Saputri, dan Rina Fajri Nuwarda. 2018.
Tingkat Pengetahuan Dan Penggunaan Obat Tradisional di Desa Hegarmana
Jatinangor Sumedang. Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 7(2), 97-100.
Sumedang: Universitas Padjadjaran

Rahayu, D. A.2012. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan


Pengobatan Tradisional Di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Siberut
Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Jurnal
Penelitian

Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan dan Aplikasi SPPS Dalam Prosedur


Penelitian. Yogyakarta: Rohima Press.

Sari, Kurnia Nurratri, Meidawati Suswandari. (2016). Efektivitas Program


Apoteker Kecil (Apcil) Terhadap Pengetahuan Tanaman Obat Tradisional
Keluarga Di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016.
Jurnal Pendidikan. 25(1) : 35- 40. Sukoharjo : FKIP Universitas Veteran
Bangun Nusantara Sukoharjo

Sri, Sumartini, Sunardi. 2018. Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas XII Sekolah
Menengah Kejuruan”Indonesia” Yogyakarta Terhadap Obat Tradisional.
Journal homepage:http//jofar.afi.ac.id. 3 (2): 40-46.

Sudirga, S,K. (2012). Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Obat Tradisional di Desa


Trunyan Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Bumi Lestari. 7-18.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


PT Alfabet.
64

Sulfiyana, H. Ambo Lau, Herman, Rahmat M. 2019. Studi Perbandingan Tingkat


Pengetahuan Masyarakat Tentang Obat Herbal Dan Obat Sintetik Di
Campagayya Kelurahan Panaikang Kota Makassar. Jurnal Farmasi Sandi
Karsa. 5 (1): 33-37.

Wahyuni, L. Ode, Sofyan. 2018. Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Desa


Binaan Stikes Muhammadiyah Sidrap Tentang Penggunaan Sediaan Hebal.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Iqra. 6 (1): 48-51.

WHO. 2013. WHO tradisional medicine strategy 2014-2023. Geneva: World


Library Cataloguing-in-Publication Data.

Wasito, H. 2011. Obat Tradisional Kekayaan Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wawan, A. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku


Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Wiyono, Gendro. 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan alat analisis


SPSS17.0 dan SmartPLS 2.0. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Yuniangsih, R., 2012. Pengobatan Tradisional di Unit Pelayanan Kesehatan,


Majalah Info Singkat Kesejahteraan Sosial, IV: 9-12.

Zuhud, E. A. M. 2012. Buku Acuan Khusus Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid IX.
Dian Rakyat. Jakarta.
65

LAMPIRAN
66

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian


67

Lampiran 2. Kuisioner
PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN
(Informed Consent)
“TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG
PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL DI DESA TANJUNG
KABUPATEN BREBES”

Yang bertandatangan dibawah ini:

Nama :

Umur :

Jenis kelamin : perempuan/ laki-laki

Pendidikan : SD/SMP/SMA/D3/S1

Alamat : Tanjung

Pekerjaan : Pedagang/Wiraswasta/Ibu Rumah Tangga

Menyatakan BERSEDIA MENJADI RESPONDEN dalam penelitian yang


akan dilakukan oleh :

Nama : Angga Ayu D

NIM : 17080108

Mahasiswa dari D3 Farmasi Politeknik Harapan Bersama Tegal.

Dengan ini saya juga menyatakan dengan sesungguhnya bahwaa :

1. Saya telah mendapatkan penjelasan secara lisan mengenai informasi


penelitian yang akan dilakukan serta telah membaca dan memahami
“Lembar Informasi” yang berisis informasi yang terkait dengan
penelitian ini dan ketentuan-ketentuan dalam berpartisipasi sebagai
responden.
68

2. Saya telah diberi kesempatan bertanya mengenai informasi penelitian


yang disampaikan kepada saya.
3. Saya telah dijelaskan bahwa saya mungkin tidak akan secara langsung
menerima manfaat dari hasil penelitian tersebut dan saya paham bahwa
hasil penelitian akan digunakan untuk peningkatan pengetahuan
masyarakat terhadap penggunaan obat tradisional di masyarakat Desa
Tanjung Brebes.
4. Saya telah diberi hak untuk menolak memberikan informasi jika saya
berkeberatan untuk menyampaikannya.
5. Saya juga diberi hak untuk dapat mengundurkan diri sebagai
responden pada penelitian ini tanpa ada konsekuensi apapun.
6. Saya mengerti dan saya telah diberitahu bahwa semua informasi dan
data yang dikumpulkan akan digunakan demi kepentingan penelitian
dan akan dijaga kerahasiaanya oleh peneliti dan responden.
7. Saya juga telah diberi informasi bahwa data pribadi saya akan dijamin
kerahasiaannya, baik dalam laporan maupun publikasi hasil penelitian.
8. Saya juga telah diberitahu bahwa pelaksanaan penelitian ini telah
mendapatkan izin dari instansi berwenang.

Pernyataan ini saya buat dengan sejujurnya tanpa ada paksaan dari
pihak manapun dan penelitian ini dapat memberikan informasi yang
bermanfaat kepada saya dan sebagai edukasi dini untuk kesehatan pribadi
saya.

Tanjung,Maret2020

Peneliti Yang membuat pernyataan

(Angga Ayu Dewi) ( )


69

KUESIONER

Pengetahuan Responden tentang Penggunaan Obat Tradisonal

Petunjuk pengerjaan: Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang Anda anggap

tepat !

No PERNYATAAN BENAR SALAH TIDAK TAHU


1. Obat tradisonal adalah ramuan bahan yang
berasal dari tumbuhan dan digunakan
khusus untuk pengobatan.
2. Jamu merupakan obat tradisional yang
khasiatnya berdasarkan warisan turun
temurun.
3. Obat tradisional lebih diutamakan untuk
penyakit yang memerlukan pengobatan
lama.
4. Obat tradisional tidak memiliki efek
samping yang merugikan.
5. Jamu hanya tersedia dalam bentuk minuman
atau seduhan.
6. Obat tradisional dapat dibeli tanpa resep
dokter.
7. Obat tradisional dapat diminum bersamaan
dengan obat kimia untuk meningkatkan
efektivitas obat..
8. Penggunaan obat tradisional dalam jangka
panjang dapat menyebabkan kerusakana
ginjal dan hati..
9. Obat tradisional hanya dijual ditoko obat
tradisional.
10. Obat tradisional harus disimpan dalam
wadah tertutup.
11. Obat tradisional dapat diminum setiap hari.
12. Semua obat tradisional aman dikonsumsi
kapan saja.
13. Obat tradisional dapat dikonsumsi oleh
semua golongan.
14. Obat tradisional diminum setengah sampai
satu jam sesudah makan.
15. Efek Obat tradisional terhadap tubuh terjadi
secara cepat.
70

Keterangan : a. jawab benar bernilai 1


b. jawab salah bernilai 0
c. jawab tidak tahu tidak bernilai

Jawaban pertanyaan kuisioner :


1. Benar
2. Benar
3. Salah
4. Benar
5. Salah
6. Benar
7. Benar
8. Salah
9. Salah
10. Benar
11. Benar
12. Benar
13. Benar
14. Salah
15. Salah
71

Lampiran 3.Data Pengolahan Statistik


Statistics

Umur Jeniskelamin pendidikan pekerjaan

N Valid 41 41 41 41
Missing 0 0 0 0
Mean 1.39 .51 1.51 .61
Median 1.00 1.00 2.00 .00
Std.Deviation 1.262 .506 .810 570

Frequency Table

Umur

Frequency Percent Valid percent Comulative


Percent
Valid 19-25 15 36.6 36.6 36.6
26-35 7 17.1 17.1 53.7
36-45 7 17.1 17.1 70.7
46-55 12 29.3 29.3 100.0
Total 41 100.0 100.0

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid percent Comulative


Percent
Valid perempuan 20 48.8 48.8 48.8
Laki-laki 21 51.2 51.2 100.0
Total 41 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid percent Comulative


Percent
Valid SD 7 17.1 17.1 17.1
SMP 7 17.1 17.1 34.1
SMA 26 63.4 63.4 97.6
D3 1 2.4 2.4 100.0
Total 41 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid percent Comulative


Percent
Valid pedagang 21 51.2 51.2 14.6
Wiraswasta 15 36.6 36.6 82.9
IRT 5 12.2 12.2 100.0
Total 41 100.0 100.0
72

Lampiran 4.Data pengolahan statistik Tingkatan Pengetahun


Statistics

Tahu Paham Aplikasi


N Valid 41 41 4
Missing 0 0 0
Mean 1.22 .83 1.17
Std.error of Mean .065 .115 .098
Median 1.00 1.00 1.00
Mode 1 1 1
Std.Deviation .419 .738 .629
Variance .176 .545 .395
Range 1 2 2
Minimum 1 0 0
Maximum 2 2 2
Sum 50 34 48

Frequency table

Tahu

Frequency Percent Valid percent Comulative


Percent
Valid Cukup 32 78.0 78.0 78.00
Baik 9 22.0 22.0 100.0
Total 41 100.0 100.0

Paham

Frequency Percent Valid percent Comulative


Percent
Valid Kurang 15 36.6 36.6 36.6
Cukup 18 43.9 43.9 80.5
Baik 8 19.5 19.5 100.0
Total 41 100.0 100.0

Aplikasi

Fequency Percent Valid percent Comulative


Percent
Valid Kurang 5 12.2 12.2 12.2
Cukup 24 58.5 58.5 70.7
Baik 12 29.3 29.3 100.0
Total 41 100.0 100.0
73

Lampiran 5. Data karakteristik responden

No Umur Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan


1. 55 Perempuan SMA Ibu Rumah Tangga
2. 22 Perempuan SD Wiraswasta
3. 53 Perempuan SMA Pedagang
4. 21 Laki-laki SMA Pedagang
5. 34 Perempuan SD Ibu Rumah Tangga
6. 35 Perempuan SMA Pedagang
7. 35 Perempuan SMA Pedagang
8. 20 Laki-laki SMA Wiraswasta
9. 27 Laki-Laki SMA Pedagang
10. 19 Laki-laki SMP Wiraswasta
11 19 Laki-laki SD Pedagang
12. 21 Laki-laki SD Wiraswasta
13. 47 Perempuan SD Ibu Rumah Tangga
14. 37 Perempuan SMP Wiraswasta
15. 35 Laki-laki SMA Wiraswasta
16. 21 Laki-laki SMA Wiraswasta
17. 41 Perempuan SMA Pedagang
18. 22 Laki-laki SMA Wiraswasta
19. 43 Laki-laki SMA Pedagang
20. 38 Perempuan SMA Pedagang
21 47 Laki-laki SD Pedagang
22. 40 Perempuan SD Ibu Rumah Tangga
23. 20 Laki-laki SMA Wiraswasta
24. 19 Perempuan SMA Wiraswasta
25. 35 Laki-laki SMP Wiraswasta
26. 22 Laki-laki SMA Wiraswasta
27. 38 Laki-laki SMA Wiraswasta
28. 51 Perempuan SMA Pedagang
29. 22 Laki-laki SMA Wiraswasta
30. 52 Laki-laki SMP Pedagang
31. 53 Laki-laki SMP Pedagang
32 53 Laki-laki SMA Pedagang
33. 22 Perempuan SMP Pedagang
34. 20 Laki-laki SMA Pedagang
35. 47 Perempuan SMA Pedagang
36. 21 Pe rempuan SMA Wiraswasta
37. 49 Laki-laki SMA Pedagang
38. 22 Perempuan D3 Wiraswasta
39. 55 perempuan SMP Pedagang
40. 51 Perempuan SMA Ibu Rumah Tangga
41. 43 Perempuan SMA Pedagang
74

Lampiran 6. Data Tingkat Pengetahuan Responden


1. Kategori Tahu
No P1 P2 P3 P4 P5 Total Nilai Keterangan
1 1 1 0 1 1 4 80% Baik
2. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
3. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
4. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
5. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
6. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
7. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
8. 1 1 0 1 1 4 80% Baik
9. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
10. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
11. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
12. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
13. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
14. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
15. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
16. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
17. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
18. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
19. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
20. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
21. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
22. 1 1 1 1 0 4 80% Cukup
23. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
24. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
25. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
26. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
27. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
28. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
29. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
30. 1 1 0 1 1 4 80% Baik
31. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
32. 1 1 0 1 1 4 80% Baik
33. 1 1 0 1 1 4 80% Baik
34. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
35. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
36. 1 1 1 1 4 80% Baik
37. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
38. 1 1 0 1 3 60% Cukup
39. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
40. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
41. 1 1 0 1 0 3 60% Cukup
75

1. Kategori paham

No P6 P7 P8 P9 P10 Total Nilai Keterangan


1. 1 0 1 1 1 4 80% Baik
2. 1 1 0 1 1 4 80% Baik
3. 0 0 0 1 1 2 40% Kurang
4. 1 1 0 0 1 3 60% Cukup
5. 1 0 0 0 1 2 40% Kurang
6. 0 1 1 0 1 3 60% Cukup
7. 1 0 0 0 1 2 40% Kurang
8. 1 1 1 3 60% Cukup
9. 1 1 0 0 1 3 60% Cukup
10. 1 0 0 1 2 40% Kurang
11. 1 0 1 1 1 4 80% Baik
12. 1 1 2 40% Kurang
13. 1 0 1 0 1 3 60% Cukup
14. 1 1 1 1 0 4 80% Baik
15. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
16. 1 1 1 1 0 4 80% Baik
17. 1 1 1 0 1 4 80% Baik
18. 1 0 1 1 1 4 80% Baik
19. 1 0 1 1 0 3 60% Cukup
20. 1 0 1 1 0 3 60% Cukup
21. 1 0 0 1 0 2 40% Kurang
22. 1 0 0 0 0 1 20% Kurang
23. 1 0 1 1 0 3 60% Cukup
24. 1 1 0 0 1 3 60% Cukup
25. 1 0 1 0 1 3 60% Cukup
26. 1 0 1 0 0 2 40% Kurang
27. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
28. 1 1 0 2 40% Kurang
29. 1 0 0 0 1 2 40% Kurang
30. 1 0 1 20% Kurang
31. 1 0 1 0 1 3 60% Cukup
32. 1 0 0 0 1 2 40% Kurang
33. 1 0 0 0 1 2 40% Kurang
34. 1 0 1 1 0 3 60% Cukup
35. 1 0 1 1 1 4 80% Baik
36. 1 1 1 1 4 80% Baik
37. 1 0 1 2 40% Kurang
38. 1 0 1 2 40% Kurang
39. 1 0 1 2 40% Kurang
40. 1 0 0 1 1 3 60% Cukup
41. 1 1 1 1 0 4 80% Baik
76

2. Kategori Aplikasi

N0 P11 P12 P13 P14 P15 Total Nilai Keterangan


1. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
2. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
3. 0 1 1 2 40% Kurang
4. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
5. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
6. 0 1 1 0 0 2 40% Kurang
7. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
8. 1 1 2 40% Kurang
9. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
10. 1 1 1 1 4 80% Baik
11. 1 1 1 3 60% Cukup
12. 0 1 1 0 2 40% Kurang
13. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
14. 0 1 1 0 0 2 40% Kurang
15. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
16. 0 1 1 0 1 3 60% Cukup
17. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
18. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
19. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
20 1 1 1 1 0 4 80% Baik
21. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
22. 1 1 1 1 1 5 100% Baik
23. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
24. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
25. 1 1 1 1 1 5 100% Baik
26. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
27. 1 1 1 1 0 4 80% Baik
28. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
29. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
30. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
31. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
32. 0 1 1 0 1 3 60% Cukup
33. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
34 0 1 1 0 0 2 40% Kurang
35. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
36. 1 1 1 3 60% Cukup
37. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
38. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
39. 1 1 1 0 1 4 80% Baik
40. 1 1 1 1 0 4 80% Baik
41. 1 1 1 0 0 3 60% Cukup
77

Lampiran 7. Dokumentasi

No Gambar Keterangan
1.

Denah Desa Tanjung

2.

Pembagian kuisioner pada

responden

3.

Responden mengisi kuisioner

4.

Menjelaskan kuisioner kepada

responden
78

5.

Pertanyaan Kuisioner
79

CURRICULUM VITAE

Nama : Angga Ayu Dewi


Tempat, Tanggal Lahir : Brebes, 8 April 1999
Alamat : Jalan Pemuda No. 13 RT 07 RW 01 Desa Tanjung
No HP : 083823263243
Pendidikan
SD : SDN Tanjung 01
SMP : SMP Negeri 1 Tanjung
SMA : SMK Mitra Karya Mandiri Ketanggungan
Perguruan Tinggi : DIII Farmasi Politeknik Harapan Bersama Tegal
Judul KTI : Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang
Penggunaan Obat Tradisional Di Desa Tanjung
Kabupaten Brebes
Nama Orang Tua
Ayah : Sugianto
Ibu : Sri Tati
Pekerjaan Orang Tua
Ayah : Pedagang
Ibu : Pedagang
Alamat Orang Tua
Ayah : Jalan Pemuda No. 13 RT 07 RW 01 Desa Tanjung
Ibu : Jalan Pemuda No. 13 RT 07 RW 01 Desa Tanjung

Anda mungkin juga menyukai